Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kesehatan adalah suatu kondisi yang bukan hanya bebas dari

penyakit, cacat, kelemahan tapi benar-benar merupakan kondisi positif dan

kesejahteraan fisik, mental dan sosial yang memungkinkan untuk hidup

produktif. Gangguan jiwa adalah gangguan otak yang ditandai oleh

terganggunya emosi, proses berpikir, prilaku, dan persepsi ( penangkapan

panca indra ). Skizofrenia merupakan penyakit kronik. Sebagian kecil dari

kehidupan mereka berada dalam kondisi akut dan sebagian besar penderita

berada lebih lama (bertahun-tahun). Pada skizofrenia paranoid biasanya

dikarakteristikkan dengan kecurigaan yang ekstrim terhadap orang lain

dengan halusinasi dan waham kejar atau waham kebesaran (Towsend, 2008).

World Health Organization (WHO) 2016 mengatakan bahwa 21 juta

orang terkena zkisofrenia. Di Indonesia sendiri mengalami peningkatan

jumlah penderita jiwa cukup banyak, di perkirakan prevalensi gangguan jiwa

berat dengan skizofrenia di Indonesia pada tahun 2013 adalah 1.728 jiwa

(Riset Kesehatan Dasar, 2013) dan meningkat pada tahun 2016 dengan jumlah

penderita gangguan jiwa di Indonesia saat ini adalah 236 juta orang, dengan

kategori gangguan jiwa ringan 6 % dari populasi dan 0,17 % yang menderita

gangguan jiwa berat. Menurut data dari rekam medik RSJ Jawa Barat terdapat

54 pasien skizofrenia yang berobat klinik rawat jalan RSJ Jawa Barat (periode

Januari – April 2018).

1
2

Masalah keperawatan yang paling sering ditemukan di rumah sakit

jiwa akibat Skizofrenia Paranoid antara lain : perilaku kekerasan, halusinasi,

menarik diri, harga diri rendah, waham, bunuh diri, ketergantungan NAPZA,

dan defisit perawatan diri. Dampak dari halusinasi pendengaran dan

penglihatan pada pasien skizofrenia paranoid sangat membahayakan karena

perubahan perilaku yang tidak bertanggung jawab yaitu beresiko

menimbulkan perilaku kekerasan seperti marah-marah, membanting barang,

memukul, dll.

Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik mengambil kasus ini karena

ingin memberikan asuhan keperawatan jiwa dengan pelayanan secara holistik

dan komunikasi terapeutik dalam meningkatkan kesejahteraan agar dapat

mencapai tujuan yang diharapkan. Oleh karena itu penulis mengangkat kasus

dalam bentuk Karya Tulis Ilmiah dengan judul “Asuhan Keperawatan Pada

Tn. M.A.A.A dengan Gangguan Sensori Persepsi: Halusinasi Auditori dan

Visual pada Skizofrenia Paranoid Di Ruang Perkutut Rumah Sakit Jiwa

Provinsi Jawa Barat.

B. Tujuan Penuisan

1. Tujuan Umum

Tujuan umum dari penulisan KTI ini adalah agar penulis dapat melakukan

asuahan keperawatan pada pasien dengan Gangguan Sensori Persepsi:

Halusinasi Auditori dan Visual pada Skizofrenia Paranoid


3

2. Tujuan Khusus

a. Mampu melakukan pengkajian baik melalui anamnesa maupun

pemeriksaan fisik dengan tepat pada Tn. M.A.A.A dengan Gangguan

Sensori Persepsi: Halusinasi Auditori dan Visual pada Skizofrenia

Paranoid

b. Mampu menganalisa dan mengklasifikasi data pada Tn. M.A.A.A

dengan Gangguan Sensori Persepsi: Halusinasi Auditori dan Visual

pada Skizofrenia Paranoid

c. Mampu menentukan Diagnosa Keperawatan yang muncul pada Tn.

M.A.A.A dengan Gangguan Sensori Persepsi: Halusinasi Auditori

dan Visual pada Skizofrenia Paranoid

d. Mampu menyusun rencana asuhan keperawatan dan membuat

rasional sesuai dengan intervensi yang diberikan dan sesuai dengan

diagonasa yang didapatkan dari Tn. M.A.A.A dangan Gangguan

Sensori Persepsi: Halusinasi Auditori dan Visual pada Skizofrenia

Paranoid

e. Mampu melaksanakan tindakan keperawatan pada Tn. M.A.A.A

dangan Gangguan Sensori Persepsi: Halusinasi Auditori dan Visual

pada Skizofrenia Paranoid

f. Mampu melakukan evaluasi keperawatan terhadap Tn. M.A.A.A

dangan Gangguan Sensori Persepsi: Halusinasi Auditori dan Visual

pada Skizofrenia Paranoid


4

g. Mampu mendekumentasikan asuhan keperawatan pada Tn. M.A.A.A

dangan Gangguan Sensori Persepsi: Halusinasi Auditori dan Visual

pada Skizofrenia Paranoid

C. Manfaat Penulisan

1. Bagi Institusi Pendidikan

a. Sebagai masukan dan tambahan pengetahuan bagi mahasiswa Prodi D

III Keperawatan Merauke.

b. Sebagai bahan referensi di perpustakaan, sehingga menambah bahan

pustaka guna meningkatkan pengetahuan di bidang kesehatan

khususnya keperawatan jiwa terkait dengan Skizofrenia Paranoid.

2. Bagi Lahan Praktik

Diharapkan dapat meningkatkan mutu pelayanan kesehatan pada

umumnya pasien gangguan jiwa dengan Skizofrenia Paranoid.

3. Bagi Masyarakat

Penulis berharap KTI ini dapat menambah referensi yang dapat dijadikan

sebagai sumber informasi yang berkaitan dengan kasus jiwa dengan

Skizofrenia Paranoid.

4. Bagi Penulis

Diharakan dapat menambah pengetahuan penulis khususnya mengenai

penanganan kasus jiwa dengan Skizofrenia Paranoid.

5. Bagi Pasien dan Keluarga

Diharapkan pasien mendapatkan perawatan yang baik, pengobatan yang

efektif, sehingga dapat mempercepat proses penyembuhan pada pasien


5

dan keluarga lebih kooperatif dalam melaksanakan perawaan pada pasien

jiwa denga Skizofrenia Paranoid.

D. Metode Penulisan

Metode yang digunakan dalam penulisan karya tulis ini penulis menggunakan

metode deskriptif dengan bentuk studi kasus, dimana susunan ini merupakan

laporan penerapan asuhan keperawatan melalui pendekatan proses

keperawatan.

1. Studi Pustaka

Penulis membaca dan mecari dari berbagai sumber buku referensi dan

bahan internet yang terkait dengan materi yang dibahas sehingga data

yang diperoleh sifatnya teoritis.

2. Studi Kasus

Untuk mencapai tahapan diatas, maka penulis dalam mengumpulkan data

menggunakan beberapa cara, antara lain :

a. Wawancara

Untuk memperoleh keterangan langsung dari pasien

b. Observasi

Mengamati secara langsung pola pemenuhan kebutuhan pasien selama

sakit

c. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik dilakukan untuk mendapatkan data agar dapat

menunjang penegakkan diagnose sesuai dengan keadaan pasien.


6

d. Diskusi

Penulis mendiskusikan dengan pembimbing institusi pendidikan dan

pembimbing dilahan praktik.

e. Metode Dokumentasi

Dengan menggunakan catatan keperawatan dan data dari pasien.

E. Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan sebagai berikut :

BAB I : Pendahuluan

Pendahuluan terdiri dari latar belakang. Tujuan penulisan,

manfaat penulisan, metode penulisan, dan sistematika

penulisan.

BAB II : Tinjauan Teoritis

Konsep dasar yang berfokus pada kasus yang diangkat

yaitu tentang gangguan jiwa Gangguan Sensori Persepsi:

Halusinasi Auditori dan Visual pada Skizofrenia Paranoid

dari pengertian, etiologi, manifestasi klinis, gejala

psikofarmakologi, pengobatan psikososial, proses

keperawatan dan pengkajian.

BAB III : Tinjauan Kasus

Tinjauan kasus merupakan asuhan keperawatan yang

meliputi : pengkajian, analisa data, diagnosa keperawatan,

rencana asuhan keperawatan, implementasi dan evaluasi

keperawatan.
7

BAB IV : Pembahasan

Berisikan tentang kesenjangan antara teori yang ada dan

kasus yang didapatkan dilapangan

BAB V : Penutup

Terdiri dari kesimpulan dan saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai