Anda di halaman 1dari 8

 Login

 Bergabung sekarang
Kesalahan! Nama file tidak ditentukan.

Jenis-jenis anak berkebutuhan khusus, ciri-ciri, dan terapinya


December 8, 2016 • 18 Likes • 2 Comments

Benita , MM, QWP®


Financial and Health Advisor at AXA Financial Indonesia
Jenis-jenis anak berkebutuhan khusus, ciri-ciri, dan terapinya – Data Direktorat
Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud Tahun 2015 menyebutkan bahwa jumlah
anak berkebutuhan khusus atau Heward atau yang lebih sering disingkat ABK di Indonesia
mencapai 1,6 juta orang. Untuk itu, perlu kami bagikan informasi lengkap tentang ABK, ciri-
ciri, terapi, dan beberapa diet yang perlu dijalani.
APA ITU ABK?

ABK adalah anak yang memerlukan perhatian, kasih sayang yang lebih spesifik, baik itu di
lingkungan rumah dan sekolah. Spesifikasi tersebut ada karena memiliki berbagai hambatan
dalam pertumbuhannya dan memiliki karakteristik khusus yang berbeda dengan anak pada
umumnya.

JENIS-JENIS ABK DAN CIRI-CIRINYA


Tunanetra

Tunanetra adalah anak yang mengalami gangguan daya penglihatannya, berupa kebutaan
menyeluruh atau sebagian, dan walaupun telah diberi pertolongan dengan alat-alat bantu
khusus masih tetap memerlukan pelayanan pendidikan khusus.

Tunarungu

Tunarungu adalah anak yang kehilangan seluruh atau sebagian daya pendengarannya
sehingga tidak atau kurang mampu berkomunikasi secara verbal dan walaupun telah
diberikan pertolongan dengan alat bantu dengar masih tetap memerlukan pelayanan
pendidikan khusus.

Tunalaras

Tunalaras adalah anak yang mengalami kesulitan dalam penyesuaian diri dan bertingkah laku
tidak sesuai dengan norma-norma yang berlaku dalam lingkungan kelompok usia maupun
masyarakat pada umumnya, sehingga merugikan dirinya maupun orang lain.

Tunadaksa
Tunadaksa adalah anak yang mengalami kelainan atau cacat yang menetap pada alat gerak
(tulang, sendi, otot) sedemikian rupa sehingga memerlukan pelayanan pendidikan khusus.

Tunagrahita atau down syndrome

Tunagrahita (retardasi mental) adalah anak yang secara nyata mengalami hambatan dan
keterbelakangan perkembangan mental jauh di bawah rata-rata (IQ dibawah 70) sehingga
mengalami kesulitan dalam tugas-tugas akademik, komunikasi maupun sosial, dan karenanya
memerlukan layanan pendidikan khusus. Hambatan ini terjadi sebelum umur 18 tahun.

Tuna grahita ini masih dibagi menjadi dua, yakni tuna grahita biasa dan tuna grahita down
sindrom atau down syndrome.

Down syndrome pertama kali dikenal pada tahun 1866 oleh Dr.John Longdon Down. Ciri-
cirinya tinggi badan yang relatif pendek, kepala mengecil, hidung yang datar menyerupai
orang Mongoloid maka sering juga dikenal dengan mongolisme. Pada tahun 1970an para ahli
dari Amerika dan Eropa merevisi nama dari kelainan yang terjadi pada anak tersebut dengan
merujuk penemu pertama kali sindrom ini dengan istilah sindrom Down dan hingga kini
penyakit ini dikenal dengan istilah yang sama.

Cerebral palsy
Gangguan / hambatan karena kerusakan otak (brain injury) sehingga mempengaruhi
pengendalian fungsi motorik
Gifted
Adalah anak yang memiliki potensi kecerdasan (intelegensi), kreativitas, dan tanggung jawab
terhadap tugas (task commitment) di atas anak-anak seusianya (anak normal)
Autistis atau autisme

Autisme adalah gangguan perkembangan anak yang disebabkan oleh adanya gangguan pada
sistem syaraf pusat yang mengakibatkan gangguan dalam interaksi sosial, komunikasi dan
perilaku.

Asperger Disorder atau AD


Secara umum performa anak Asperger Disorder hampir sama dengan anak autisme, yaitu
memiliki gangguan pada kemampuan komunikasi, interaksi sosial dan tingkah lakunya.
Bedanya, gangguan pada anak Asperger lebih ringan dibandingkan anak autisme dan sering
disebut dengan istilah High-fuctioning autism.

Adapun hal-hal yang paling membedakan antara anak Autisme dan Asperger adalah pada
kemampuan bahasa bicaranya. Kemampuan bahasa bicara anak Asperger jauh lebih baik
dibandingkan anak autisme. Intonasi bicara anak asperger cendrung monoton, ekspresi muka
kurang hidup cendrung murung dan berbibicara hanya seputar pada minatnya saja. Bila anak
autisme tidak bisa berinteraksi dengan lingkungan sosialnya, anak asperger masih bisa dan
memiliki kemauan untuk berinteraksi dengan lingkungan sosialnya.

Kecerdasan anak asperger biasanya ada pada great rata-rata keatas. Memiliki minat yang
sangat tinggi pada buku terutama yang bersifat ingatan/memori pada satu kategori. Misalnya
menghafal klasifikasi hewan/tumbuhan yang menggunakan nama-nama latin.
Rett’s Disorder
Rett’s Disorder adalah jenis gangguan perkembangan yang masuk kategori ASD. Aspek
perkembangan pada anak Rett’s Disorder mengalami kemuduran sejak menginjak usia 18
bulan yang ditandai hilangnya kemampuan bahasa bicara secara tiba-tiba. Koordinasi
motorinya semakin memburuk dan dibarengi dengan kemunduran dalam kemampuan
sosialnya. Rett’s Disorder hampir keseluruhan penderitanya adalah perempuan.
Attention deficit disorder with hyperactive atau ADHD

ADHD terkadang lebih dikenal dengan istilah anak hiperaktif, oleh karena mereka selalu
bergerak dari satu tempat ketempat yang lain. Tidak dapat duduk diam di satu tempat selama
± 5-10 menit untuk melakukan suatu kegiatan yang diberikan kepadanya.

Rentang konsentrasinya sangat pendek, mudah bingung dan pikirannya selalu kacau, sering
mengabaikan perintah atau arahan, sering tidak berhasil dalam menyelesaikan tugas-tugas di
sekolah. Sering mengalami kesulitan mengeja atau menirukan ejaan huruf.

Lamban belajar atau slow learner


Lamban belajar (slow learner) adalah anak yang memiliki potensi intelektual sedikit di
bawah normal tetapi belum termasuk tunagrahita. Dalam beberapa hal mengalami hambatan
atau keterlambatan berpikir, merespons rangsangan dan adaptasi sosial, tetapi masih jauh
lebih baik dibanding dengan yang tunagrahita, lebih lamban dibanding dengan yang normal,
mereka butuh waktu yang lebih lama dan berulang-ulang untuk dapat menyelesaikan tugas-
tugas akademik maupun non akademik, dan karenanya memerlukan pelayanan pendidikan
khusus.
Anak yang mengalami kesulitan belajar spesifik

Anak yang berkesulitan belajar spesifik adalah anak yang secara nyata mengalami kesulitan
dalam tugas-tugas akademik khusus (terutama dalam hal kemampuan membaca, menulis dan
berhitung atau matematika), diduga disebabkan karena faktor disfungsi neugologis, bukan
disebabkan karena factor inteligensi (inteligensinya normal bahkan ada yang di atas normal),
sehingga memerlukan pelayanan pendidikan khusus.

Anak berkesulitan belajar spesifik dapat berupa kesulitan belajar membaca (disleksia),
kesulitan belajar menulis (disgrafia), atau kesulitan belajar berhitung (diskalkulia), sedangkan
mata pelajaran lain mereka tidak mengalami kesulitan yang signifikan (berarti).

JENIS-JENIS TERAPI ABK

Ada 10 jenis terapi untuk anak berkebutuhan khusus atau ABK yang kami kutip dari berbagai
sumber.

Terapi bermain

Kedengarannya memang aneh, terapi kok bermain? Ya, terapi bermain ini jangan dianggap
sepele. Karena dengan terapi bermain, cara belajar ABK bisa tertolong. Bermain dengan
teman sebaya berguna untuk belajar bicara, komunikasi dan interaksi social. Seorang
pendidik/terapis bermain bisa membantu anak dalam hal ini dengan teknik-teknik tertentu.

Terapi perkembangan
Adapun contoh dari terapi perkembangan di antaranya Floortime, Son-rise dan RDI
(Relationship Developmental Intervention). Terapi ini mempelajari minat ABK, kekuatan
dan tingkat perkembangannya.
Kemudian perlu ditingkatkan lagi kemampuan sosial, emosional dan intelektualnya. Terapi
perkembangan berbeda dengan terapi perilaku seperti ABA (untuk penjelasan terapi ABA
bisa dibaca berikutnya) yang lebih mengajarkan ketrampilan yang lebih spesifik.
Applied Behavioral Analysis (ABA)
Dikutip dari PAUD Jateng, ABA adalah jenis terapi yang telah lama dipakai, telah
dilakukan penelitian dan didisain khusus untuk anak dengan autisme. Sistem yang dipakai
adalah memberi pelatihan khusus pada anak dengan memberikan positive reinforcement
(hadiah/pujian). Jenis terapi ini bias diukur kemajuannya. Saat ini terapi inilah yang paling
banyak dipakai di Indonesia.
Terapi perilaku

Anak autistik seringkali merasa frustrasi. Teman-temannya seringkali tidak memahami


mereka, mereka merasa sulit mengekspresikan kebutuhannya, Mereka banyak yang
hipersensitif terhadap suara, cahaya dan sentuhan.

Tak heran bila mereka sering mengamuk. Seorang terapis perilaku terlatih untuk mencari
latar belakang dari perilaku negatif tersebut dan mencari solusinya dengan
merekomendasikan perubahan lingkungan dan rutin anak tersebut untuk memperbaiki
perilakunya,

Terapi fisik atau fisioterapi


Autisme adalah suatu gangguan perkembangan pervasif. Banyak diantara individu autistik
mempunyai gangguan perkembangan dalam motorik kasarnya. Kadang-kadang tonus
ototnya lembek sehingga jalannya kurang kuat. Keseimbangan tubuhnya kurang bagus.
Fisioterapi dan terapi integrasi sensoris akan sangat banyak menolong untuk menguatkan
otot-ototnya dan memperbaiki keseimbangan tubuhnya.
Terapi wicara

Hampir semua anak dengan autisme mempunyai kesulitan dalam bicara dan berbahasa.
Biasanya hal inilah yang paling menonjol, banyak pula individu autistic yang non-verbal atau
kemampuan bicaranya sangat kurang.

Kadang-kadang bicaranya cukup berkembang, namun mereka tidak mampu untuk memakai
bicaranya untuk berkomunikasi atau berinteraksi dengan orang lain. Dalam hal ini terapi
wicara dan berbahasa akan sangat menolong.

Terapi biomedik
Terapi biomedik dikembangkan oleh organisasi bernama DAN (Defeat Autism Now).
Banyak dari para perintisnya mempunyai anak autistik. Mereka sangat gigih melakukan riset
dan menemukan bahwa gejala-gejala anak ini diperparah oleh adanya gangguan metabolisme
yang akan berdampak pada gangguan fungsi otak.
Oleh karena itu anak-anak ini diperiksa secara intensif, pemeriksaan, darah, urin, feses (tinja),
dan rambut. Semua hal abnormal yang ditemukan dibereskan, sehingga otak menjadi bersih
dari gangguan. Terrnyata lebih banyak anak mengalami kemajuan bila mendapatkan
terapi yang komprehensif, yaitu terapi dari luar dan dari dalam tubuh sendiri (biomedis).
Terapi Okupasi atau OT
Hampir semua anak autistik mempunyai keterlambatan dalam perkembangan motorik halus.
Gerak-geriknya kaku dan kasar, mereka kesulitan untuk memegang pinsil dengan cara yang
benar, kesulitan untuk memegang sendok dan menyuap makanan kemulutnya, dan lain
sebagainya. Dalam hal ini terapi okupasi sangat penting untuk melatih mempergunakan otot-
otot halusnya dengan benar.

Terapi sosial

Kekurangan yang paling mendasar bagi individu autisme adalah dalam bidang komunikasi
dan interaksi. Banyak anak-anak ini membutuhkan pertolongan dalam ketrampilan
berkomunikasi 2 arah, membuat teman dan main bersama ditempat bermain. Seorang terapis
sosial membantu dengan memberikan fasilitas pada mereka untuk bergaul dengan teman-
teman sebaya dan mengajari cara-caranya.

Terapi visual

Individu autistik lebih mudah belajar dengan melihat (visual learners/visual thinkers). Hal
inilah yang kemudian dipakai untuk mengembangkan metode belajar komunikasi melalui
gambar-gambar, misalnya dengan metode PECS (Picture Exchange Communication System).
Beberapa video games bisa juga dipakai untuk mengembangkan ketrampilan komunikasi.

Terapi musik ritem

Untuk terapi ini biasanya menggunakan alat musik pukul, seperti drum, perkusi, tambur,
maupun jimbe. Namun, umumnya terapi musik untuk ABK ini menggunakan musik drum.

Adapun salah satu sekolah musik yang membuka terapi musik drum adalah Gilang
Ramadhan Studio Band di Solo Grand Mall (SGM) Solo.

Musik drum ini sangat baik untuk terapi ABK karena energi yang dikeluarkan sangat banyak.
Dengan bermain drum ini anak-anak akan bisa belajar berkonsentrasi dengan waktu yang
lama.

Selain itu, manfaat dari terapi bermain drum ini adalah ABK bisa melatih koordinasi gerak
tangan dan kaki.

Hydrotheraphy

Hydrotherapy adalah metode terapi dengan media air. Hydrotherapy bermanfaat untuk semua
anak dengan kondisi Cerebral Palsy, baik bagi tipe Cerebral Palsy maupun tipe ketegangan
otot rendah,sedang maupun tinggi.

Sebagaimana yang kami kutip dari yakkum-rehabilitation.org, anak-anak dengan Cerebral


Palsy dapat lebih rileks di air dan dapat dengan mudah menggerakkan lengan dan kaki karena
tidak ada gravitasi. Apapun tipe Cerebral Palsy dan seberapa tinggi tingkat kecacatannya,
mereka semua bisa dilatih berenang sesuai dengan kondisinya. Bahkan anak-anak dengan
tingkat kognitif rendah mendapatkan lebih banyak manfaat dari terapi air ini.
Untuk bergerak dan mengapung di air anak membutuhkan kontrol kepala, semua anggota
gerak atas-bawah dan stabilitas inti (badan). Dalam posisi tengkurap mereka harus
mengangkat kepala mereka, kalau tidak wajah akan terbenam dalam air. Ketika kontrol
kepala atau stabilitas inti terlalu lemah maka terapis atau orang tua dapat membantu mereka.
Kedua kontrol tersebut adalah dasar-dasar untuk dapat bergerak mengambang di air. Untuk
anak Cerebral Palsy hal ini sangat penting karena sebagian besar mereka mengalami
kelemahan tersebut. Sementara kontrol kepala dan stabilitas inti sangat diperlukan terutama
untuk dapat melakukan aktivitas hidup sehari-hari.
DETOKS DAN DIET KETAT
Khusus ABK yang cenderung hiperaktif disarankan untuk diet ketat. Meskipun belum ada
penelitian yang menunjukkan bahwa jenis-jenis makanan tertentu dapat menyebabkan anak
menjadi hiperaktif dan autistik, akan tetapi sejumlah orangtua yang memiliki anak
berkebutuhan khusus membuktikan dampak diet ketat. Adapun diet ketat tersebut di
antaranya “pantang” mengonsumsi makanan yang mengandung tepung terigu, gula tebu,
cokelat, pemanis buatan, penyedap buatan, makanan instan, kecap, gluten. (Untuk lebih
jelasnya tentang diet apa saja untuk ABK, silakan simak artikel berjudul Jenis-
jenis makanan dan minuman yang “dilarang” untuk ABK, khususnya autis).

Diet tersebut setidaknya dapat mengurangi energi anak-anak hiperaktif sehingga


mempermudah konsentrasi anak.

Meskipun demikian tidak semua ABK harus menjalani diet yang sama. Maka diperlukan tes
yang dapat membuktikan alergi anak berkebutuhan khusus.

Menurut Tumbuhkembang.info, anak-anak autis biasanya mengalami alergi dan


pencernaannya jelek. Sekitar 88 persen anak autis memiliki kondisi usus rusak (autistic
colistic). Ada kecurigaan hal ini disebabkan mereka mengalami keracunan logam berat.

Pakar analisa rambut dari Australia, Dr.Igor Tabrizian, mengatakan, logam berat dalam tubuh
anak autis baru bisa dikeluarkan melalui proses detoks. “Sebelum mengetahui program
detoks yang tepat, perlu diketahui dulu tingkat keracunan yang dialami anak,” paparnya
dalam sebuah seminar autis ‘Menyambut Hari Autisme Sedunia 2010’ di Jakarta beberapa
waktu lalu.

Analisa rambut juga dilakukan untuk mengidentifikasi kekurangan nutrisi jangka panjang
yang merupakan akar dari penyakit yang ada, serta menemukan logam berat beracun yang
bisa mencetuskan penyakit.

Proses pembuangan racun (detoks), menurut Igor, dilakukan dengan pemberian suplemen
yang dibagi menjadi beberapa kategori, yakni memperbaiki, memberi nutrisi esensial,
pembersih racun, serta memperbaiki neurotransmitter.

Sumber:

https://simomot.com/2016/09/01/jenis-jenis-anak-berkebutuhan-khusus-ciri-ciri-dan-
terapinya/
Kesalahan! Nama file tidak ditentukan.
Benita , MM, QWP®
Financial and Health Advisor at AXA Financial Indonesia
Follow
2 comments

Sign in to leave your comment


Kesalahan! Nama file tidak ditentukan.
filza aftiansyah
mahasiswa di Universitas Negeri Medan
suwon mbak yu
Suka

Balas

1 Balasan

Kesalahan! Nama file tidak ditentukan.


Benita , MM, QWP®
Financial and Health Advisor at AXA Financial Indonesia
Sami2
Suka

Balas

2 thn
2 thn

Selengkapnya dari Benita , MM, QWP®


158 artikel

Kesalahan! Nama file tidak ditentukan.

PENETAPAN SASARAN (GOAL SETTING)


October 29, 2017
Kesalahan! Nama file tidak ditentukan.

Kebiasaan Generasi Milenial soal Keuangan


October 13, 2017
Kesalahan! Nama file tidak ditentukan.
5 Profesi Mahal yang Layak Ditekuni sebagai…
September 12, 2017


Anda mungkin juga menyukai