Anda di halaman 1dari 3

Pemantauan pelaksanaan pemancangan

Pada saat pekerjaan pemancangan harus diperhatikan hal-hal sebagai berikut:

 Tiang pancang telah ditempatkan pada titik rencana dan diperiksa


vertikalitasnya dari 2 arah (X-Y penampang tiang pancang), toleransi
kemiringan mengikuti ketentuan spesifikasi alat dan spesifikasi teknis –
pemeriksaan boleh dilakukan dengan pendulum/bandul, selama kondisi angin
tidak terlalu besar dan tidak mengganggu posisi bandul (harus bisa
diam/stabil)
 Tiang pancang harus sejajar dengan sumbu hammer dan ladder alat pancang
– jika tidak sejajar, berpotensi tiang akan pecah atau patah – dipantau berkala
oleh operator alat pancang dan helper
 Counter harus mencatat jumlah pukulan per 0,5 m’ atau per 1 m’
 Kelurusan/vertikalitas tiang pancang selama pemancangan harus selalu
dipantau oleh helper operator dan jika terjadi pergeseran vertikalitas atau
tiang menjadi miring, maka harus dihentikan dulu pemancangannya :

              - jika masih memungkinkan, tiang pancang diatur supaya vertikal kembali
              - jika sudah tidak memungkinkan penyesuaian tiang pancang, dilakukan
penyesuaian sumbu
                jatuh hammer supaya sejajar dengan kemiringan sumbu tiang dan jika
kemiringan
                bertambah semakin parah di luar toleransi, pemancangan dihentikan

 Selama pelaksanaan pemancangan, tinggi jatuh hammer dipantau tidak boleh


lebih dari 2,5 m' kecuali atas persetujuan khusus Konsultan Pengawas --
namun tidak boleh lebih dari 3 m' dalam segala kondisi pelaksanaan    
 Jika diperlukan penyambungan diusahakan tidak melebihi 3 sambungan tiang
 Jika terdapat lapisan lensa/lapis tipis tanah keras, diusahakan untuk ditembus
dengan tidak mengakibatkan tegangan internal melebihi spesifikasi material

 Tinggi jatuh hammer harus dipantau pada saat pengambilan final set

             - harus sesuai dengan syarat dari Konsultan Desain (untuk drop hammer)
             - dicatat sesuai dengan ram stroke yang terjadi untuk diesel hammer dan
hydraulic hammer

 Pengambilan final set harus dilakukan :

             - menggunakan kertas milimeter yang masih baru (tidak boleh berupa


fotocopy)
             - dengan pulpen supaya garis yang dihasilkan tidak terlalu tebal dan tidak
luntur jika terkena air
                 dan oli, tidak boleh dengan spidol atau pensil yang memberikan garis
yang tebal sehingga
                 menyulitkan pembacaan garis grafik
             - pulpen harus dialasi acuan yang stabil dan tidak terpengaruh penurunan
tiang saat dipukul
             -  arah penarikan pulpen harus sejajar dengan garis milimeter pada
kertas record/milimeter
             - grafik yang diambil harus jelas, tidak terlalu rapat garis rebound-nya dan
tidak miring
             - diambil pencatatan final set untuk minimal 10 kali pukulan
             - jika tidak tercapai nilai final set yang ditetapkan, maka pemancangan harus
dilanjutkan dan
                 diambil lagi final setnya pada lembar yang sama, sampai tercapai final set
yang ditetapkan

Pemakaian dolly atau sambungan cap hammer, tidak boleh dilakukan tanpa
persetujuan dari Konsultan Pengawas, dan analisa atas tiang yang dipancang
dengan dolly harus dikalikan faktor pengurang yang ditetapkan (lihat bagian Rumus
Dinamik)
Pemeriksaan terhadap heaving (pengangkatan)
Pile heaving adalah kondisi terangkatnya kembali tiang pancang yang sudah selesai dipancang, akibat tekan
pemancangan titik pondasi berikutnya yang berdekatan, yang radiusnya tergantung dari sifat tanah di lokas

Untuk pemancangan tiang dalam kelompok (2 atau lebih), harus diperiksa secara berkala apakah terjad

 Untuk kelompok tiang yang terdiri dari 2-4 tiang pancang, tetap harus diperiksa pile heaving pada p
tidak terjadi pile heaving setelah 5 kelompok tiang pertama diperiksa, maka pemeriksaan berikutnya
jika terjadi pile heaving, maka harus diperiksa setiap kelompok tiang berikutnya
 Setiap titik pancang yang telah selesai dipancang dalam satu kelompok harus dicatat level top of
pemancangan berikutnya
(level yang dicatat boleh merupakan pinjaman level setempat dan tidak diikat ke BM, karena surve
dan mungkin hanya dapat melakukan pengukuran optik dari posisi yang tidak memungkinkan memi
diukur)
  Setiap selesainya pemancangan 2-4  tiang berikutnya dalam satu kelompok tiang, dilakukan penguk
terpancang sebelumnya dan dipastikan tidak terjadi pile heaving
 Jika terjadi pile heaving, maka tiang pancang yang terangkat harus dipukul ulang/redrive untuk men
semula atau sedikit lebih rendah dari level awal – untuk pekerjaan re-drive harus dicatat pada piling
pengambilan grafik final set lagi
  Proses pengukuran dan pengecekan harus dilakukan terus sampai seluruh tiang pancang dalam satu

Penetapan nilai pengangkatan (heaving) yang disyaratkan untuk dilakukan re-drive harus mengikuti ketentu
Konsultan Pengawas -- direkomendasikan nilai 5 mm untuk end-bearing pile dan 3 cm untuk friction pile

Untuk menghindari atau mengurangi resiko pile heaving dapat dilakukan langkah sebagai berikut :

 Jarak bersih antar tiang pancang tidak kurang dari 2 diameter atau diagonal penampang tiang – dite
pile heaving dalam 5 kelompok tiang berturut-turut, maka diinformasikan kepada PM untuk diputus
pancang atau tidak
 Jika terdapat kelompok tiang pancang, pemancangan dimulai dari posisi terdalam lalu melingkar ke

Anda mungkin juga menyukai