Anda di halaman 1dari 8

TUGAS KELOMPOK

FILSAFAT PENDIDIKAN
D
I
S
U
S
U
N
Oleh:
DANIEL RAJA N. NASUTION (2203142003)
JULIETRI MURNI HIA (2203142022)
GALUH MUHAMMAD SUFI (2203142006)
HIZKIA MEIMAN WARUWU (2203142008)
ERWIN HUTABARAT (2201142011)

DOSEN PENGAMPU :DORLINCE SIMATUPANG

PENDIDIKAN SENI MUSIK


FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020
TOPIK PEMBAHASAN
 PENGERTIAN FILSAFAT PENDIDIKAN
 PENGERTIAN FILSAFAT PENDIDIKAN SECARA IDEALISME
 PENGERTIAN FILSAFAT PENDIDIKAN SECARA REALISME

 PENGERTIAN FILSAFAT PENDIDIKAN


Filsafat pendidikan merupakan ilmu filsafat yang mempelajari hakikat
pelaksanaan dan pendidikan. Bahan yang dipelajari meliputi tujuan, latar
belakang, cara, hasil, dan hakikat pendidikan. Metode yang dilakukan
adalah dengan menganalisis secara kritis struktur dan manfaat pendidikan.

 FILSAFAT PENDIDIKAN SECARA IDEALISME


1. Pengertian Idealisme Filsafat Pendidikan
 Idealisme merupakan suatu aliran filsafat pendidikan yang berpaham
bahwa pengetahuan kebenaran yang paling tinggi adalah ide dari diri
sendiri bukan dari orang lain. Secara kelembagaan konstitusional,
pendidikan akan dikombinasi oleh fakultas atau jurusan filsafat dan
pemikiran pendidikan.

Aliran idealisme ini menggunakan evaluasi essai karena efektif dalam


proses belajar mengajar dan juga dapat meningkatkan keterampilan
peserta didik dalam mengembangkan soal. Jadi aliran idealisme
merupakan suatu aliran yang mengedepankan akal pikiran manusia
sehingga sesuatu itu bisa terwujud atas dasar pemikiran manusia itu
sendiri bukan dari pemikiran mahluk lainnya.

Metode yang digunakan oleh seorang pendidik di dalam aliran idealisme


ada dua yaitu metode dasar dan metode tinggi. Metode Dasar adalah
suatu metode yang menggunakan cara penyampaiannya dengan bermain.
metode ini sering digunakan untuk peserta didik tingkat PAUD,TK,SD.
sedangkan yang dmaksud metode tinggi ialah, metode yang
menggunakan cara berfikir kritis. metode ini biasa digunakan untuk
peserta didik tingkat SMP,SMA, dan Perguruan tinggi.
2. Tokoh Filsafat Pendidikan Idealisme
 Plato
Seorang yang bernama Plato lah orang yangmengemukakan pandangan
aliran idealisme yang tertua. Menurut Plato dalam bukunya yang
terkenal  “The Republic” ,dia mempercayai bahwa ada dua dunia, yakni
dunia spriritual yang abadi dan permanen dan universal. Ada juga dunia
pendekatan,dunia penglihatan, sentuhan, bau, rasa dansuara yang
berubah, tidak teratur dan tidak sempurna.

 Herman Horno
Menurut Herman Horne Idealisme merupakan pandangan yang
menyatakan bahwa alammerupakan ekspresi dari pikiran. Ia juga
berpandangan bahwa hal‐hal yang bersifat materi dapat dijelaskan
melalui jiwa.

Dari pengertian di atas, dapat kita fahami bahwa idealisme merupakan


suatu aliran filsafat yang mempunyai pandangan bahwa hakekat segala
sesuatu ada pada ide manusia. Realitas atau kebenaran yang berwujud
sebenarnya muncul terlebih dahulu dalam realitas ide dan pikiran,  bukan
pada hal‐hal yang telah tercipta.

 3. Pandangan Filosofis Idealisme  

 Realitas akal pikiran ( kajian Ontologi )


George Knight mengemukakan bahwa realitas bagi idealisme adalah
dunia penampakan yang di tangkap dengan pancaindera dan dunia
realitas yang ditangkap melalui kecerdasan akal pikiran ( mind ). Ia juga
mengemukakan bahwa ide gagasan yang terlebih dulu muncul dari pada
objek‐objek material. 
 
Contoh: para penganut idealisme berpandangan bahwa seseorang harus
mempunyai ide tentangkursi dalam akal pikirannya, sebelum ia dapat
membuat kursi untuk diduduki.

 Kebenaran Sebagai Ide dan Gagasan ( Kajian Epistemologi )


Teori mengetahui epistemologi pada dasarnya adalah suatu penjelajahan
secara mental menyerap ide‐ide, gagasan dan konsep-konsep. Dalam
pandangannya mengetahui realitas tidaklah melalui sebuah pengalaman
melihat, mendengar atau meraba, tetapi lebih sebagai tindakan menguasai
ide sesuatu dan memeliharanya dalam akal pikiran. Epistemologi berasal
dari bahasa yunani, episteme dan logos. Episteme biasa diartikan
pengetahuan atau kebenaran, dan logos diartikan sebagai pikiran kata atau
teori. Epistemologi secara etimologi dapat diartikan teori pengetahuan
yang benar( theoryofknowledge ). Dapat disimpulkan epistemologi
adalah bidang ilmu yang membahas pengetahuan manusia dan ukuran
kebenarannya. 

Misal: kita sedang mempelajari aritmatika, apakah bisa dikatakan anda


bisa dikatakan anda menguasai aritmatika?. Kita bisa mengatakan bahwa
seseorang telah sukses dengan apa yang telah kita pelajari apabila mereka
dapat menyatakan kembali apa yang telah mereka peroleh dimasa lalu.

 Nilai‐nilai dari dunia ide ( Kajian Aksiologi )


Dimensi Aksiologi berasal dari kata Aksios yang berarti nilai dan logos
berarti ilmu atau teori. Jadi bisa dikatakan bahwa Aksiologi adalah kajian
yang membahas mengenai hakikat nilai. MenurutGorgeKnight, jagat raya
ini dapat dipikirkan dan direnungkan dalam kerangka makrokosmos
( jagat besar ). Dari sudut pandangan ini makroposmus dipandang sebagai
dunia akar pikir demokrasi, sementara bumi dan pengalaman‐pengalaman
stimulus atau ransangan yang dapat dipandang sebagai bayangan dari apa
yang sejatinya ada.

 4. Implikasi Filsafat Idealisme dalam Pendidikan

Sebelum menentukan implikasi filsafat idealisme dalam bidang


pendidikan, Kita dapat menininjau dari modus hubungan antara filsafat
dan pendidikan. Imam Barnadib mengemukakan dalam bukunya ”Filsafat
Pendidikan“ bahwa pada hakikatnya, hubungan antara filsafat dan
pendidikanmerupakan hubungan keharmonisan, bukan hanya hubungan
insidental. untuk memahami filsafat pendidikan perlu dilihat pendekatan
mengenai apa dan bagaimana filsafat pendidikan. Menurutnya
pendekatan itu dapat dilihat dari beberapa sudut pandang.Salah satu sudut
pandangan tersebut adalah bahwa pendidikandapat tersusun karena
adanya hubungan linier antara filsafat dan pendidikan. Sebagai contoh,
sejumlah aliran filsafat dapat dihubungkan sedemikian rupa menjadi
filsafat pendidikan.
Filsafat idealisme dapat ditinjau dari 3 cabang filsafat, yaitu : Ontologi
sebagai cabang yang merubah atas teori umum mengenai semua hal,
Epistemologi yang membahas tentang pengetahuan serta Aksiologi yang
membahas tentang nilai. Ontologi Ilmu hakikat yang meliputi alam nyata
dan keadaan sebenarnya yang sangat terbatas bagi panca indra.

Dengan demikian pendidikan bertujuan untuk membimbing peserta didik


menjadi makhluk yang berkepribadian, bermoral serta mencita‐citakan
segala hal yang serba baik dan bertaraf tinggi.  Aspek epistemologi dari
idealisme adalah pengetahuan yang bersifat ideal dan spiritual yang dapat
menuntun kehidupan manusia pada kehidupan yang lebih mulia. 
Pengetahuan tersebut tidak semata‐mata terikat pada hal‐hal fisik, tetapi
mengutamakan yang bersifat spiritual. Sedangkan aspek aksiologi pada
idealisme menempatkan nilai pada dataran yang bersifat tetap dan
idealistik.

 FILSAFAT PENDIDIKAN SECARA REALISME


1. Pengertian Realisme Filsafat Pendidikan

Aliran Realisme merupakan pandangan bahwa objek indra itu nyata dan
ada sendiri, tanpa harus disandarkan ilmu pengetahuan lain atau
kesadaran akal. Realisme ini juga bereaksi terhadap keabstrakan dari
aliran filsafat idealisme. Realisme didunia pendidikan memiliki dua
prinsip.

 Memberikan perhatian kepada pesertadidik atau murid seperti apa


adanya. 
 Insiatif didalam pendidikan yang beradapada pendidik atau guru bukan
pada anaknya. Hal tersebut disesuaikan dengan hidup dan tanggung
jawab sosial, dan jugamenciptakan peserta didik agar supaya menguasai
suatu pengetahuan yang dapat dipercaya dengan disiplinnya
mentalataupun moral. 

2. Tokoh Filsafat PendidikanRealisme


 Johan Amoskomunisius

Tokoh ini berpendapat bahwa realisme dapat digolongkan pada religius,


ialah tentang bagaimana manusia harus berusaha agar untuk mencapai
dua tujuan, yaitu keselamatan dan hidup sejahtera. 

 . Wiliam MC Gucken

Menurut MC Gucken. Tanpa adanya tuhan, maka tidak ada tujuan


pendidikan. Tujuann, mempersatukan manusia agar hidup didunia
sekarang. Maksudnya, mencapai tujuan akhir yang abadi hidup didunia.
Bahkan aliran realisme religius menyetujui agar kita dapat memahami
hukum moral dengan menggunakan akal. 

 Frans Bason

Tokoh ini negarawan dan penulis inggris. Dia juga dikenal sebagai orang
yang kritikus hebat pada kekeliruan ilmu pengetahuan dan juga
pendidikan. 

3. Konsep Pendidikan Realisme


Berdasarkan aliran realisme, maka tujuan pendidikan akan dirumusakan
sebagai upaya pengembangan potensi-potensi yang ada dan dimiliki oleh
peserta didik untuk menjadi seoptimal mungkin. Menurut Realisme, yang
dimaksud dengan hakikat kenyataan itu berada pada ”hal” atau ”benda”.
Jadi, bukan sesuatu yang terlepas atau dilepaskan dari pemiliknya. Oleh
karena itu, wajar bila yang menjadi perhatian pertama dalam pendidikan
adalah apa yang ada pada peserta didik .
1. Tujuan Pendidikan 
Tujuan-tujuan pendidikan dalam aliran realisme adalah dapat
menyesuaikan diri secara tapat dalam hidup dan dapat melaksanakan tang
jawab sosial.

2. Prinsip-Prinsip Pendidikan Realisme


 Belajar pada dasarnya mengutamakan perhatian pada peserta didik
seperti apa adanya.
 Inisiatif dalam pendidikan harus ditekankan pada pendidik bukan pada
anak.
 Inti dari proses pendidikan adalah asimilasi dari subjek mater yang telah
ditentukan. Kurikulum diorganisasikan dan direncanakan dengan pasti
oleh guru. Secara luas lingkungan materiil dan sosial, manusia yang
menentukan bagaimana seharusnya ia hidup.

4. Implikasi Realisme Dalam Pendidikan

Menurut Power (1982), implikasi filsafat pendidikan realisme adalah


sebagai berikut
 Tujuan: penyesuaian hidup dan tanggung jawab sosial.

 Kurikulum: komprehensif mencakup semua pengetahuan yang berguna


berisi pentahuan umum dan pengetahuan praktis;

 Metode: Belajar tergantung pada pengalaman baik langsung atau tidak


langsung. Metodenya harus logis dan psikologis. Metode pontiditioning
(Stimulua-Respon) adalah metode pokok yang digunakan.

 Peran peserta didik adalah menguasai pengetahuan yang handal dapat


dipercaya. Dalam hal disiplin, peraturan yang baik adalah esensial dalam
belajar. Disiplin mental dan moral dibutuhkan untuk memperoleh hasil
yang baik.

 Peranan pendidik adalah menguasai pengetahuan, terampil dalam teknik


mengajar dan dengan keras menuntut prestasi peserta didik.
Pendidikan menurut aliran filsafat realisme menekankan pada
pembentukan peserta didik agar mampu melaksanakan tanggung jawab
sosial dalam menjalani kehidupan bermasyarakat. Untuk mencapainya
diperlukan pendidikan yang ketat dan sistematis dengan dukungan
kurikulum yang komprehensif dan kegiatan belajar yang teratur di bawah
arahan oleh tenaga pendidik.

Anda mungkin juga menyukai