Anda di halaman 1dari 9

MINI RISET

PENGEMBANGAN PESERTA DIDIK

DISUSUN OLEH

DANIEL RAJA N. NASUTION (2203142003)


JULIETRI MURNI HIA (2203142022)
GALUH MUHAMMAD SUFI (2203142006)
HIZKIA MEIMAN WARUWU (2203142008)
ERWIN HUTABARAT (2201142011)

DOSEN PEMBIBING : Dra. SORTA SIMANJUNTAK, M.S

PENDIDIKAN MUSIK
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
RahmatNya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Perkembangan Peserta
Didik “Mini Riset”. Mini Riset ini disusun sebagai pemenuhan tugas mata kuliah
Perkembangan Peserta Didik.

Penulis berterima kasih kepada dosen pembimbing yang telah membantu dalam
penyusunan tugas Mini Riset, yaitu Ibu Dra. Sorta Simanjuntak M.S. Kami juga menyadari
bahwa tugas ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami meminta maaf jika ada
kesalahan dalam penulisan dan kami juga mengharapkan kritik dan saran yang membangun
guna kesempurnaan tugas ini. Akhir kata penulis ucapkan terima kasih semoga dapat
bermanfaat dan bias menambah pengetahuan bagi para pembaca.

Medan, 9 Desember 2020

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................……………………………………………………………...

DAFTAR ISI ...................……………………………………………………………………...

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG .....................……………………………………………………..

B. RUMUSAN MASALAH ...............……………………………………………………...

C. TUJUAN...................…………………………………………………………………...…

BAB II HASIL PENGAMATAN

A. TEKNIK PENGUMPULAN DATA .....................………………………….…………..

B. DATA ANAK .....................…………………………………………………………..….

C. TABEL HASIL PENGAMATAN ….............………………………………………..….

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN …..................……………………………………………………………

B. SARAN ...................………………………………………………………….…………..

DAFTAR PUSTAKA .................……………………………………………...………………


BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Seiring bertambahnya usia makin berkembang pula intelektualitas dan kematangan


psikologis pada manusia. Namun sebelum mencapai kematangan itu ada beberapa tahap
yang paling menentukan jati diri adalah pada saat memasuki usia remaja. Masa remaja adalah
masa penuh dinamika, terutama pada fase remaja awal. Hal ini disebabkan pada fase remaja
awal berlangsung bersamaan dengan masa pubertas atau masa perubahan fisik dari masa
anak-anak menuju dewasa. Perubahan tersebut mendorong timbulnya isu dan permasalahan
dalam fase remaja awal ini.

Cakupan bahasan ini tentang perkembangan pada masa remaja yang berfokus pada
remaja akhir. Masa remaja merupakan suatu fase perkembangan antara masa kanak dan masa
dewasa, berlangsung antara usia 10 sampai 19 tahun. Masa remaja terdiri dari masa remaja
awal (10–14 tahun), masa remaja penengahan (14–17 tahun) dan masa remaja akhir (17–9
tahun). Pada masa remaja, banyak terjadi perubahan baik biologis, psikologis maupun sosial.
Tetapi umumnya proses pematangan fisik terjadi lebih cepat dari proses pematangan
kejiwaan (psikososial).

Seorang remaja tidak lagi dapat disebut sebagai anak kecil, tetapi belum juga dapat
dianggap sebagai orang dewasa. Disatu sisi ia ingin bebas dan mandiri, lepas dari pengaruh
orang-tua, di sisi lain pada dasarnya ia tetap membutuhkan bantuan, dukungan serta
perlindungan orang-tuanya.Kebanyakan orang belum mengetahui bahwa dirinya
dapatdikatakan dewasa menurut perkembangannya, sehingga seringkali terjadi permasalahan
pada dirinya sendiri maupun dengan lingkungannya. Perilaku remaja dalam tahapan ini
sendiri belum dapat dipahami apabila belum melakukan pengamatan secara mendalam
terhadap subjek tersebut.

Maka dari itu, kami mencoba mengamati seorang remaja yang beranjak dewasa untuk
mengetahui permasalahan yang dialaminya dari berbagai segi dan juga laporan ini dibuat
untuk memenuhi tugas mata kuliah “Perkembangan Peserta Didik”. Kami berharap setelah
dilakukan pengamatan ini, kami dapat mengetahui secara spesifik tentang permasalahan
perkembangan remaja secara lebih detail serta dapat menambah informasi untuk diri sendiri
maupun orang lain.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana proses perkembangan anak usia sekolah menengah atas baik dari segi fisik,
moral, agama, emosi, dan social?

2. Apakah proses perkembangan peserta didik pada masa SMA (Sekolah Menengah Atas)
tersebut sesuai dengan yang seharusnya?
C. TUJUAN

1. Memahami dan mengetahui bagaimana perkembangan peserta didik pada tahap SMA.

2. Dapat membandingakan hasil pengamatan dengan teori yang sesungguhnya.


BAB II
HASIL PENGAMATAN

A. TEKNIK PENGUMPULAN DATA


Teknik pengumpulan data yang penulis gunakan adalah dengan melakukan
wawancara dan pengamatan langsung dengan remaja dengan rentang usia 14 – 17
tahun.

B. DATA ANAK
Nama Lengkap : Mario Jacob
Nama Panggilan : Mario
Tempat, Tanggal Lahir : Medan, 08 Agustus 2003
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Kristen Protestan
Tinggi/Berat Badan : 157 cm / 48 kg
Alamat : Jl. Garuda no.54, Tegal Sari II
Sekolah : SMA Padamu Negeri Medan
Kelas : 11

C. HASIL PENGAMATAN

NO. PERKEMBANGAN TEORI PENGAMATAN


1. FISIK Periode usia antara 14-17 tahun Pada anak yang kami amati
merupakan masa remaja menengah. ia memiliki tinggi dan berat
Pada umumnya setelah mencapai badan yang seimbang.
usia 14 tahun perkembangan fisik Perkembangan fisik yang
seorang anak sudah mendekati dimilikinya sudah hampir
sempurna. Perkembangan fisik mendekati sempurna.
anak usia Sekolah Menengah Atas
khususnya laki – laki meliputi :
memiliki proporsi tubuh yang
tinggi, memiliki jakun, suara yang
semakin berat, memiliki dada yang
membidang, dan lainnya.
2. MORAL Penanaman nilai-nilai moral Dalam kehidupan sehari-
dimulai dari lingkungan keluarga hari Mario tidak pernah
dimana orang tua memiliki andil melanggar nilai-nilai moral
yang besar untuk memberi yang diajarkan oleh orang
pemahaman pada anaknya tentang tua dan keluarganya. Ia
mana yang baik dan mana yang mampu melaksanakan
salah. Pada awalnya mungkin anak peraturan-peraturan di
tidak mengerti konsep moral ini, sekolahnya dengan baik. Ia
tapi secara perlahan anak akan juga mampu menjaga
dapat memahaminya. kebersihan, ketertiban.
Kesadaran akan hal itu
sudah tertanam didalam
dirinya sejak dini.
3. INTELEKTUAL Anak sudah dapat berfikir abstrak, Mario memiliki kemampuan
hipotesis, dan sistematis berpikir yang lebih
memikirkan hal-hal yang akan dan berkembang dari tingkat-
mungkin terjadi anak mulai benalar tingkat sebelumnya. Taraf
dan mampu meninjau masalah dan berpikirnya sudah
mempertimbangkan alternatif berkembang ke arah yang
dalam memecahkan masalah. lebih kongkrit dan rasional.
Ia sudah mampu
mengembangkan daya nalar
dan kreatifitasnnya sehingga
ia mampu berkreatifitas.
4. EMOSI Remaja lebih mampu Mario mampu mengatasi
mengendalikan emosinya pada segala masalah yang dia
masa remaja akhir. Mereka mampu hadapi dengan tenang, ia
menghadapi masalah dengan tidak memberontak. Ia dapat
tenang dan rasional, dan walaupun mengatasi perselisihan
masih mengalami periode depresi, dengan temannya.
perasaan mereka lebih kuat dan
mulai menunjukkan emosi yang
lebih matang pada masa remaja.
5. BAHASA Bahasa merupakan media Pada pengamatan yang kami
komunikasi yang digunakan untuk lakukan, Mario sudah
menyampaikan pesan, pendapat, mampu menggunakan
perasaan, kemudian kata dirangkai bahasa dengan baik untuk
berdasarkan urutan membentuk berbicara dengan orang
kalimat yang bermakna. yang lebih tua darinya.
Bahasa yang digunakan
saat berbicara dengan
teman-temannya tidak sama
dengan orang yang lebih tua
darinya
6. SOSIAL Perkembangan sosial berarti Mario memiliki jiwa social
perolehan kemampuan berperilaku yang tinggi. Dia sangat
yang sesuai dengan tuntutan sosial. peduli terhadap sesamanya.
Perkembangan sosial pada anak Mario berteman dengan
tergantung dari perbedaan harapan siapa saja, dia tidak memilih
dan tuntutan budaya dalam – milih dengan siapa dia
masyarakat anak itu tumbuh harus berteman. Karena
kembangkan tugas perkembangan orangtua Mario
nya. mengajarkan dia untuk
saling menghargai sesama
dan hidup harus saling
bersosialisasi. Ia mampu
menjaga hubungan baik
dengan teman sebayanya,
mudah mengenal orang dan
dapat mengatasi perselisihan
dengan temannya.

Kesimpulan :

Berdasarkan pengamatan yang kami lakukan, Mario adalah anak yang baik. Segala aspek
perkembangan yang terjadi pada bayu sudah berjalan sebagaimana seharusnya. Orang tua
Mario sangat berperan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan nya. Peran
orangtuanya berfungsi dengan baik dalam dirinya. Ia tidak termasuk anak yang memiliki
sikap memberontak terhadap segala peraturan yang ada dalam dirinya. Mario anak yang
terarah, dia mampu mengikuti segala aturan dan peraturan.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Perkembangan anak ditentukan oleh beberapa faktor, yaitu: 1). Pembawaan yang
dibawa sejak lahir, 2). Lingkungan atau pendidikan dan pengalamannya yang diterima
sejak kecil dan oleh pembawaan dan lingkungan. Sedangkan cara pembelajaran yang
akan dipergunakan sebaiknya menyesuaikan dengan kondisi/tingkatan yang ada pada
anak agar anak dengan mudah memahami materi yang diberikan.

B. SARAN
Saran kami sebagai mahasiswa hanya mengaharapkan kepada peserta didik dan
pengajar maupun orang tua agar dapat ikut berpartisipasi dalam memahami tentang
perkembangan remaja.

DAFTAR PUSTAKA
Al-Mighwar, M. (2006). Psikologi Remaja. Bandung: CV Pustaka Setia
Elizabeth, B. Hurlock. (2001). Psikologi Perkembangan : Suatu pendekatan sepanjang
rentang
Sarlito Wirawan Sarwono. (2006). Psikologi Remaja. Jakarta: Rajawali
Samiudin. (2017). Pentingnya Memahami Perkembangan Anak Untuk Menyesuaikan
Cara Mengajar Yang Diberikan. Jurnal Studi Islam. ISSN: 2579-7131, Vol.12, No.1,
hal. 1-9

Anda mungkin juga menyukai