Anda di halaman 1dari 4

PENDALAMAN MATERI

(Lembar Kerja Resume Modul)

A. Judul Modul : Perkembangan Peserta Didik


B. Kegiatan Belajar : Perkembangan Emosi, Sosial, dan Spiritual
Peserta Didik/(KB 3)

C. Refleksi :

NO BUTIR REFLEKSI RESPON/JAWABAN


A. Pengertian Perkembangan Emosi, Sosial, dan Spiritual
Peserta Didik
1. Perkembangan Emosi
Emosi adalah perasaan yang ada dalam diri seseorang. dapat
berupa perasaan senang atau tidak senang, perasaan baik
atau buruk. juga didefinisikan sebagai “berbagai perasaan
yang kuat”..
Fungsi emosi terhadap perkembangan anak yaitu merupakan
bentuk komunikasi dan berperan dalam mempengaruhi
kepribadian dan penyesuaian diri anak dengan lingkungan
sosialnya
2.Perkembangan Sosial
Perkembangan sosial kemampuan berperilaku yang sesuai
dengan tuntutan sosial. Dapat juga diartikan sebagai proses
belajar untuk menyesuaikan diri terhadap norma-norma
kelompok, moral, dan tradisi, meleburkan diri menjadi satu
kesatuan dan saling berkomunikasi dan bekerja sama. Jadi
perkembangan sosial ini fokus pada relasi antara peserta didik
Konsep (Beberapa
dengan orang lain.
1 istilah dan definisi) di
3. Perkembangan Spiritual
KB
Spiritualitas adalah cita rasa totalitas kedalaman pribadi
manusia. Artinya semangat, roh, jiwa, dan keteguhan hati atau
keyakinan. Pijakan utama pendidikan berbasis spiritual adalah
al-Quran dan Hadis.Oleh karena itu pendidikan diarahkan
untuk
menjaga keseimbangan antara kehidupan dunia dan
kehidupan kelak di akhirat.

B. Karakteristik Perkembangan Emosi, Sosial, dan Spritual


1. Karakteristik Perkembangan Emosi
Proses terjadinya emosi menurut Lewis dan Rosenblam yaitu:
a. elicitors, yaitu adanya dorongan berupa situasi atau peristiwa
b. receptors,yaitu aktivitas di pusat sistem saraf
c. state, yaitu perubahan spesifik yang terjadi dalam aspek
fisiologi
d. expression, yaitu terjadinya perubahan padadaerah yang
diamati, seperti pada wajah, tubuh, suara atau tindakan yang
terdorong oleh perubahan fisiologis
e. experience, yaitu persepsi dan interpretasi individu pada
kondisi emosionalnya
2. Karakteristik Perkembangan Sosial
Menurut Erikson Tahapan perkembangan social adalah sebagai
berikut:
a. 0-1 tahun, Fase Perkembangan Trust vs Mistrust, tahap
pengembangan rasa percaya diri kepada orang lain
b. 2-3 tahun, Fase perkembangan Autonomy vs Shame, masa
pemberontakan anak atau masa “nakalnya”.
c. 4-5 tahun, Fase Perkembangan Inisiative vs Guilt, bertanya
dalam segala hal.
d. 6-11, Fase Perkembangan Indusstry vsInferiority, sudah bisa
mengerjakan tugas- tugas sekolah dan termotivasi untuk
belajar
e.12-18/20 tahun, Fase Perkembangan Ego-identity vs Role
on fusion, Mencari identitas dirinya
f. 18/19-30 tahun, Fase Perkembangan Intimacy vs Isolation,
sudah mulai siap menjalani hubungan intim dengan orang
lain
g.31-60 tahun, Fase perkembangan Generation vs Stagnation,
munculnya kepedulian yang tulus terhadap sesama
h.lebih dari 60 tahun, Fase Perkembangan Ego Integrity vs
putus asa, masa dimana manusia mulai mengembangka
integritas dirinya.
3. Karakteristik Perkembangan Sosial
Perkembangan spiritual keagamaan dibagi menjadi tiga
tingkatan, yaitu:
a. The fairy tale stage (tingkat dongeng), usiai 3-6 tahun. Anak
menerima semua keyakinannya dengan unsur yang tidak
nyata.
b. The realistic stage (tingkat kenyataan), usia 7-12 tahun. Anak
mampu memahami konsep ketuhanan secara realistik dan
konkrit.
c. The individual stage, terjadi pada usia remaja dimana yang
mana situasi jiwa mendukung untuk mampu berpikirabstrak
dan kesensitifan emosinya.
James Fowler membagi perkembangan agama menjadi 7 tahap,
yaitu:
a. Tahap prima faith, usia 0-2 tahun, ditandai dengan rasa
percaya dan setia anak pada pengasuhnya
b. Tahap intuitive-projective, usia 2-7 tahun, pada tahap ini
kepercayaan anak bersifat peniruan
c. Tahap mythic-literal faith, usia 7-11 tahun, Pada tahap ini,
sesuai dengan tahap kognitifnya, anak secara sistematis
mulai mengambil makna dari tradisi masyarakatnya
d. Tahap synthetic conventional faith, usia 12-akhir masa
remaja, ditandai dengan kesadaran terhadap simbolisme dan
memiliki lebih dari satu cara untuk mengetahui kebenaran
e. Tahap individuative-reflective faith, usia 19 tahun, mulai
muncul sintesis kepercayaan dan tanggung jawab individu
terhadap kepercayaan tersebut
f. Tahap conjunctive-faith, usia 30 tahun – masa dewasa akhir,
ditandai dengan perasaan terintegrasi dengan simbol-simbol
ritual-ritual dan keyakinan agama
g. Tahap universalizing faith, usia lanjut, ditandai dengan
munculnya kepercayaan transendental untuk mencapai
perasaan ketuhanan
C. Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Emosi, Sosial,
dan Spiritual Peserta Didik
1. Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Emosi
a. Pengaruh keadaan individu sendiri, keadaan diri individu
seperti usia, keadaan fisik, intelegensi, peranseks dapat
mempengaruhi perkembangan individu.
b. Konflik-konflik dalam proses perkembangan dalam
menjalani fase perkembangan, tiap anak melalui berbagai
macam konflik perkembangan
c. Faktor lingkungan emosi anak akan positif jika lingkungan
juga positif, begitu sebaliknya.
2. Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Sosial
a. Faktor individu ( kematangan fisik dan psikis, kapasitas
mental yang terdiri dari emosi dan intelegensi, faktor agama
dan moral)
b. Faktor lingkungan keluarga ( status anak dalam keluarga,
keutuhan keluarga, sikap dan kebiasaan orang tua)
c. Faktor dari luar rumah ( pengaruh dari teman sebaya dan
media masa)
d. Faktor pengaruh pengalaman sosial anak ( kondisi sosial
ekonomi keluarga, pendidikan)
3. Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Spiritual
a. Lingkungan keluarga
b. Lingkungan sekolah
c. Lingkungan pergaulan
d. Lingkungan masyarakat
e. Faktor genetik atau pengaruh sifat-sifat bawaan
f. Teknologi
g. Tingkat penalaran

D. Implikasi Perkembangan Emosi, Sosial dan Spiritual Peserta


Didik

1. Strategi untuk menangani perkembangan emosi peserta


didik,,adalah
a. Guru dan orang tua tidak boleh membuat jarak sosial,
tapi harus lebih dekat dengan peserta didik
b. Guru atau orang tua harus terampil dalam
mengobservasi berbagai karakter emosi dan perilaku
sosial anak, terutama yang diekspresikan melalui
tampilan fisik, mental, dan psikologis
c. Guru dan orang tua harus memiliki kemampuan dan
keterampilan dalam merekam,mencatat, dan membuat
prediksi tentang perbuatan apa yang akan menyertai
peserta didik.

2. Guru perlu menerapkan berbagai strategi dalam


membantu peserta didik memperoleh tingkah laku
interpersonal yang efektif, yaitu:
a. Mengajarkan keterampilan-keterampilan sosial dan
strategi pemecahan masalah sosial .
b. Menggunakan strategi pembelajaran kooperatif.
c. Memberikan label perilaku yang pantas.
d. Meminta siswa untuk memikirkan dampak dari
perilaku-perilaku yang mereka miliki.
Mengembangkan program mediasi teman sebaya
3. Guru harus mampu memberikan ruang belajar yang
sensitif terhadap perkembangan spiritual peserta didik,
dengan cara:
a. Menjadikan pendidikan wahana kondusif bagi peserta
didik untuk menghayati agamanya, tidak hanya
bersifat teoritis,.
b. Membantu peserta didik mengembangkan rasa
ketuhanan melalui pendekatan spiritual parenting
c. Materi yang disampaikan guru dalam kelas adalah
materi yang secara langsung dapat menyentuh
permasalahan keagamaan yang dialami peserta didik
d. Menanamkan nilai-nilai islam yang terkait dengan
masalah ibadah dilakukan dengan memaparkan
hikmah yang terkandung dari sebuah pelaksanaan
ibadah.

Daftar materi pada KB 1. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan spritual


2
yang sulit dipahami 2. Implikasi perkembangan spritual

Daftar materi yang


1. Karakteristik perkembangan spiritual
sering mengalami
3 2. Peran guru dalam membantu pesertadidik memperoleh
miskonsepsi dalam
tingkahlaku interpersonal yang efektif
pembelajaran

Anda mungkin juga menyukai