FILSAFAT PENDIDIKAN
D
I
S
U
S
U
N
Oleh:
DANIEL RAJA N. NASUTION (2203142003)
JULIETRI MURNI HIA (2203142022)
GALUH MUHAMMAD SUFI (2203142006)
HIZKIA MEIMAN WARUWU (2203142008)
ERWIN HUTABARAT (2201142011)
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah
tentang Filsafat Pendidikan ini dengan baik meskipun banyak kekurangan
didalamnya.
Kelompok 3
DAFTAR ISI
Kata Pengantar........................................................................................ i
Daftar Isi.................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................ 1
1.1 Latar Belakang......................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................... 1
1.3 Tujuan...................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN......................................................................... 2
2.1 Pengertian Singkat Filsafat Pendidikan................................... 2
2.2 Filsafat Pendidikan Secara Realisme....................................... 2
2.3 Filsafat Pendidikan Secara Materialisme................................. 5
Daftar Pustaka......................................................................................... iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 TUJUAN
1.3.1 Mengetahui pengertian filsafat pendidikan secara realisme.
1.3.2 Mengetahui pengertian filsafat pendidikan secara materialisme.
BAB II
PEMBAHASAN
Aliran Realisme merupakan pandangan bahwa objek indra itu nyata dan ada
sendiri, tanpa harus disandarkan ilmu pengetahuan lain atau kesadaran akal.
Realisme ini juga bereaksi terhadap keabstrakan dari aliran filsafat idealisme.
Realisme didunia pendidikan memiliki dua prinsip.
. Wiliam MC Gucken
Frans Bason
Tokoh ini negarawan dan penulis inggris. Dia juga dikenal sebagai orang
yang kritikus hebat pada kekeliruan ilmu pengetahuan dan juga
pendidikan.
Demokritos
Seorang filsuf yang termasuk di dalam Mazhab Atomisme.
Ia adalah murid dari Leukippos, pendiri mazhab tersebut. Demokritos
mengembangkan pemikiran tentang atom sehingga justru pemikiran
Demokritos yang lebih dikenal di dalam sejarah filsafat. Selain sebagai
filsuf, Demokritos juga dikenal menguasai banyak keahlian. Sayangnya,
karya-karya Demokritos tidak ada yang tersimpan. Demokritos menulis
tentang bagaimana cara seorang laki laki mendapatkan pacar yang banyak
dan juga ilmu alam, astronomi, matematika, sastra, epistemologi, dan
etika.
Ludwig Feuerbach
Termasyhur sebagai salah seorang Hegelian Sayap Kiri. Feuerbach
memandang bahwa sistem filosofis yang sudah ditegaskan oleh Hegel
adalah puncak tertinggi dari rasionalisme Barat. Menurut Hegel (1770 –
1831), dalam kesadaran manusia, Allah mengungkapkan diri. Gagasan
fundamental Hegel di atas dapat dimengerti sebagai berikut: bahwa kita,
orang-orang merasa berpikir dan bertindak menurut kehendak atau selera
kita, tetapi di belakangnya “roh semesta” mencapai tujuannya. Hegel
memakai kata “kelihaian Akal Budi” (“die List der Vernunft”). Roh
semesta adalah pelaku sejarah yang sebenarnya tetapi seakan-akan dari
belakang layar. Para pelaku manusia tidak sadar bahwa mereka didalangi
olehnya. Hegel menekankan peranan Roh, Kesadaran, Akal Budi dan Ide.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Filsafat pendidikan itu adalah usaha-usaha untuk memahami sedalam-
dalamnya hakikat pendidikan dari berbagai segi seperti eksistensi,fungsi,ciri-
ciri,kegunaan,pelaku,hasil-hasil,tujuan,kurikulum,masalah-masalah serta cara-
cara memecahkan masalah itu. Substansi Filsafat Pendidikan kedudukan dalam
jajaran ilmu pengetahuan adalah sebagai bagian dari fundasi- fundasi
pendidikan. Berarti bahwa filsafat pendidikan perlu menengahkan tentang
konsep-konsep dasa pendidikan.
Filsafat pendidikan memiliki artian yang cukup luas dan saling berhubungan.
Dalam realisme, filsafat adalah kesadaran yang berasal dari diri sendiri dan akal
sendiri tanpa dihubungkan ke dalam ilmu pengetahuan. Sedangkan filsafat
dalam materialisme, filsafat adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan
materi.
3.2 Saran
Menyadari peran penting pendidikan, maka langkah pertama yang harus
dilakukan adalah memahami terlebih dahulu filsafat dan hakikat filsafat
pendidikan. Pemahaman tersebut akan menyebabkan kita memahami peran,
mendudukkannya, dan menilai pendidikan secara proporsional.
DAFTAR PUSTAKA