Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tanaman hortikultura merupakan komoditas yang memiliki prospektif yang sangat baik
untuk dikembangkan, karena memiliki nilai ekonomis yang sangat tinggi khususnya bagi para
petani. Tanaman hortikultura diantaranya buah-buahan, obat-obatan, tanaman hias serta sayur-
sayuran seperti sawi. Tanaman hortikultura sangat baik untuk dikembangkan karena mempunyai
peranan penting dan strategis untuk pemulihan dan pertumbuhan ekonomi nasional. Sektor
pertanian di Indonesia merupakan salah satu sektor yang memegang peranan yang cukup penting
di dalam perekonomian nasional. Peranan ini dapat dipahami mengingat Indonesia merupakan
negara agraris, artinya sebagian besar penduduknya hidup dan bekerja pada sektor pertanian.
Penelitian yang dilakukan di beberapa daerah, hampir 80% dari angkatan kerja berada di daerah
pedesaan diantaranya 75% mata pencaharian di bidang pertanian.

Salah satu tanaman hortikultur yang dibudidayakan yaitu kunyit, dan cabai. Kunyit
merupakan tanaman rempah-rempah yang termasuk dalam famili Zingibera-ceae sejenis jahe
yang berbentuk seperti tabung berwarna putih dan kuning dengan daun berwarna hijau. Pasalnya
kunyit merupakan salah satu tanaman rempah-rempah yang banyak dicari, selain mengandung
banyak manfaat, kunyit juga mudah ditemukan di berbagai daerah yang ada di Indonesia,
khususnya di Wonogiri yang merupakan kabupaten yang ada di Provinsi Jawa Tengah bagian
selatan. Tak heran jika kabupaten Wonogiri menduduki peringkat pertama pada tahun 2011
sebagai daerah penghasil kunyit terbesar di Provinsi Jawa Tengah dengan total produksi 4,685
ton dengan total kontribusi Provinsi sebesar 24,75% (Pusat Penelitian dan Pengembangan
Perkebunan, 2015).

Tanaman cabe merupakan tanaman perdu dari family terong-terongan yang memiliki
nama ilmiah Capsicum sp, merupakan salah satu komoditas hortikultura yang memiliki nilai
ekonomi yang penting di Indonesia. Usahatani tanaman hotikultura di Indonesia memiliki
prospek pengembangan yang sangat baik karena memiliki nilai ekonomi yang tinggi serta
potensi pasar yang terbuka lebar, baik dalam negeri maupun di luar negeri. Di samping itu,
budidaya tanaman hortikultura tropis dan subtropis sangat memungkinkan untuk dikembangkan
di Indonesia karena ketersediaan keragaman agroklimat dan karakteristik lahan serta sebaran
wilayah yang luas, sehingga mempunyai kapasitas untuk dapat menaikkan pendapatan petani
(Zulkarnain, 2009 : 7).

Anda mungkin juga menyukai