BAB I
PENDAHULUAN
Istilah pasir, lempung, lanau, atau lumpur digunakan untuk menggambarkan ukuran
partikel pada batas diukuran butiran yng telah ditentukan. Akan tetapi istilah yang sama digunakan
untuk menggambarkan sifat tanah yang khusus.Mekanika tanah mengajarkan tentang sifat-sifat dan
kondisi tanah yang berbeda-beda dalam praktek.
Sifat-sifat umum dari tanah dapat dilihat dari parameter –parameter tanah yang bersangkutan, yaitu:
Berat volume tanah, Berat volume tanah kering, Berat volume tanah basah, Specific gravity,dan
Angka pori,Kadar air.
1. Konsolidasi
Sifat ini dipergunakan untuk menghitung penuruna dari bangunan yang disebabkan
oleh keluarnya air dari dalam pori dalam tanah akibat beban bangunan.
2. Pemadatan tanah
Pemadatan tanah adalah salah satu tanah untuk meningkatkan kekuatan tanah
sehingga dengan demikian meningkatkan daya dukung pondasi diatasnya dan
mengurangi penurunan tanah yang diinginkan.
3. Atterbeg limit
Adalah sifat sifat yang meliputi batas cair ,batas plastis,dan batas susut dari tanah .
4. Gradasi tanah
Melalui test analisis ayakan atau hydrometer dapat diketahui distribusi ukuran
butiran tanah dan dapat dengan mudah diklasifikasi.
Sifat –sifat tanah tersebut perlu diketahui dalam perencanaan untuk menentukan kontruksi
yang akan digunakan dalam suatu bangunan.Dengan percobaan ini diketahui cara untuk
menentukan dan mengetahui sifat-sifat dan karakteristik dari tanah sangat bervariasi .
1
Laporan Praktikum Mektan
BAB II
2
Laporan Praktikum Mektan
Langkah Kerja :
1. Mengelurkan contoh tanah yang akan di test dari
dalam tabung Shelby secara perlahan – lahan , sehingga keadaan tanah tidak berubah.
3
Laporan Praktikum Mektan
4
Laporan Praktikum Mektan
kaca diatas mangkok lain dan mengisikan air raksa dalam gelas kaca kemudian
menekan permukaan gelas kaca berisi air raksa dengan menggunakan kaca datar 3
paku. Hal ini dilakukan untuk mendapat volume raksa dalam gelas kaca ( = volume
gelas kaca ) yang tepat. Memindahkan gelas kaca berisi air raksa tersebut kedalam
mankok peluberan. Mengambil potongan tanah dalam cawan no 13 dan memasukkan
ke dalam gelas kaca berisi air raksa dan tekan permukaannya menggunakan kaca datar
3 paku ,sehimgga ada air raksa yang meluber ke dalam mangkok peluberan.
Mengangkat gelas kaca dengan air raksa yang tersisa beserta potongan tanah dan
memindahkanya ke mangkok lain. Mengukur berat raksa dalam peluberan
menggunakan timbangan Ohaws, mengulangi kegiatan ini pada 3 cawan lainnya.
5
Laporan Praktikum Mektan
Berat tanah basah (W) = (Berat Cawan + tanahbasah) – (Berat cawan kosong)
W13 = 257,8 – 247,8 = 10,6 gr
Berat hg luber
Volume Tanah (V)= → Berat volume Hg=13,6 gr / cc
Berat volume Hg
95,2
V 13= =7 cc
13,6
95,4
V 50= =7,01cc
13,6
116,4
V 55= =8,55 c c
13,6
81,9
V 36= =6,02 cc
13,6
6
Laporan Praktikum Mektan
Berat tanah (W )
Berat Volume Tanah (γd) =
Volume Tanah(V )
10,6
γ d 13= =1,51 gr /cc
7
10,9
γd 50= =1,55 gr /cc
7,01
13,2
γd 55= =1,54 gr /cc
8,55
10,6
γd 36= =1,76 gr /cc
6,02
7
Laporan Praktikum Mektan
Peralatan
4 cawan +potongan contoh tanah
Oven
Timbangan ohaws
Langkah kerja
Masukkan 4 cawan+potongan contoh tanah hasil kegiatan test 1 dalam
oven dengan suhuu 110 0C selama 24 jam
Setelah 24 jam sampel tanah diambil dari oven dan menimbang berat tiap
contoh tanah .
Berat air (Ww) = (Berat tanah basah (W)) – (Berat tanah kering(Ws))
Ww13 = 10 – 7 = 3 gr
8
Laporan Praktikum Mektan
Berat tanah (W )
Berat/Volume Tanah (γt) =
Volume Tanah(V )
7
γt 13= =1 gr /cc
7
6,7
γt 50= =0,95 gr /cc
7,01
8,2
γt 55= =0,959 gr /cc
8,55
5,6
γt 36= =0,93 gr /cc
6,02
γt rata−rata = 0,959≈1 gr /cc
4,2
Wc 50= x 100 %=62,69 %
6,7
5
Wc 55= x 100 %=60,98 %
8,2
5
Wc 36= x 100 %=89,2 %
5,6
Wc rata−rata =¿ 63,93% ¿
9
Laporan Praktikum Mektan
Nb : Nilai prosentase didasarkan pada berat air tehadap berat soil (tanah). Wc rata-rata
Test No 1 2 3 4
No cawan 13 50 55 36
Wc rata−rata % 63,93
10
Laporan Praktikum Mektan
Bahan :
1. Air suling
Langkah Kerja :
1. Membersihkan dan mengeringkan bejana Volumetri (piknometer).
2. Mengukur berat kedua piknometer dengan menggunakan timbangan ohaws.
3. Mengisi piknometer dengan air suling sebanyak 500 ml (dasar dari garis cekung.
permukaan air / water meniscus harus pada tanda yang menunjukkan 500 ml)
11
Laporan Praktikum Mektan
6. Menambahkan air suling ke dalam kedua piknometer hasil point 5 sampai mencapai
kira – kira 2/3 dari volume total (500 ml).
7. Menambahkan air suling ke dalam bejana volumetri sampai dengan dasar dari garis
cekung permukaan air (meniscus) menyentuh tanda yang menunjukkan volume 500
ml . Mengeringkan bagian luar dari bejana dan bagian dalam dari leher bejana (diatas
meniscus) dengan kertas pengering.
8. Menentukan berat dari bejana + air + tanah hasil point 7.
9. Setelah menimbang dan mengukur temperaturnya,tuangkan campuran
tanah + air tersebut ke dalam mangkok. Membersihkan sisa – sisa tanah yang
tertinggal di dalam bejana sampai bersih.
10. Untuk menentukan berat tanah kering , mangkok beserta isinya di
panaskan di dalam temperatur 110º C selama 24 jam sampai dengan air menguap
sama sekali.
Berat air (Ww) = (Berat pikno + air suling) – (Berat pikno kosong)
Ww13 = 334 – 95,2 =238,8 gr
12
Laporan Praktikum Mektan
7
Gs13= =1,62
238,8 – ( 335,4 – 1 O 0,9 )
7,01
Gs50= =1,92
247,8 – ( 348 – 103,85 )
8,55
Gs55= =2,96
247,8 – ( 350,2 – 105,29 )
6,02
Gs36= =1,71
247,8 – ( 348,7 – 100,6 )
Gsrata−rata =2,05
7,01
Vs50= =3,419 cc
2,05
8,55
Vs55= =4,17 cc
2,05
6,02
Vs36= =2,93 cc
2,05
Vsrata −rata=¿3,482 CC
13
Laporan Praktikum Mektan
Gsrata−rata 2,05
2.4. KESIMPULAN
Dengan adanya test volumetri dan gravimetri adalah untuk mengetahui
perbandingan antara butiran tanah , air dan udara yang terdapat dalam contoh tanah dan
digunakan untuk mengukur parameter – parameter dari tanah yaitu :
Melalui test volumetri dan gravimetri yang telah dilaksanakan, diperoleh G s rata-rata yaitu
2,05. Berdasarkan data tersebut, jenis tanah yang dipakai dalam percobaan termasuk dalam
golongan kwarsa atau sering disebut sebagai pasir yang memiliki kadar air cukup besar yaitu
Wc rata-rata 63,93%.
14
Laporan Praktikum Mektan
BAB III
Memahami sifat konsistensi tanah berbutir halus pada kadar air yang bervariasi dan
batas-batas Atteberg.
Peralatan :
Bahan :
Langkah Kerja:
15
Laporan Praktikum Mektan
1. Ambil tanah yang lolos ayakan no.40 dan sudah diangin-anginkan sebanyak kira-
kira 250 gram, dan taruh tanah dalam mangkok porselin. Tambahkan sedikit air
kedalam tanah tersebut dan campur hingga merata, apabila campuran (tanah + air)
sudah mempunyai warna yang merata dan kelihatan agak lembek, campuran
tersebut sudah dapat ditest.
2. Sediakan alat test liquid limit. Letakkan sebagian tanah yang sudah disiapkan pada
langkah no.1 di dalam mangkok kuningan dengan menggunakan pisau spatula.
Ratakan permukaan tanah tersebut sedemikian rupa hingga ketebalan maximum
dari tanah di dalam mangkok kira-kira 8mm.
3. Dengan menggunakan alat pembuat alur, buat alur pada contoh tanah yang telah
disiapkan pada langkah no.2 sepanjang garis tengah mangkok.
16
Laporan Praktikum Mektan
4. Putar crank dengan kecepatan kira-kira 2 putaran per detik. Dengan memutar
crank, mangkok kuningan beserta isinya akan terangkat dan jatuh dari ketinggian
1cm sekali untuk tiap putaran dan alur yang dibuat pada contoh tanah tersebut akan
menutup secara perlahan-lahan. Apabila dua bagian tanah yang dipisahkan oleh
alur sudah mendekat satu sama lain, maka pemutaran dari crank bisa dihentikan,
tentukan jumlah putaran untuk menutup alur.
5. Ambil sebagian dari contoh tanah yang sudah di test pada langkah no.4 sebanyak
kira-kira 40gr dan masukkan ke dalam cawan yang sudah diketahui beratnya
(cawan no.57). Cawan beserta tanah ditimbang beratnya lalu dimasukkan ke dalam
oven selama 24 jam untuk diketahui berat keringnya. Dari langkah ini dapat pula
17
Laporan Praktikum Mektan
6. Tambahkan sedikit air pada sisa tanah yang sudah disiapkan pada langkah no.1 dan
campur lagi hingga merata.
7. Ulangi urutan test dari langkah no.2 sampai dengan no.6 untuk mendapatkan harga
dari kadar air pada jumlah putaran antara 15 dan 40.
Berat cawan 10 10 10 10
(W1) (gr)
Berat cawan +tanah 21,5 19 28,5 25
basah (W2) (gr)
Berat cawan +tanah 17 15,3 21,5 19,39
kering (W3) (gr)
Berat tanah basah (gr) 11,5 9 18,5 15
Berat tanah kering (gr) 7 5,3 11,5 9,39
Kadar air 64,28 69,81 60,86 59,74
(W %)
Jumlah pukulan 29 28 26 25
(N)
Berat Tanah basah (W) = (Berat cawan + Tanah basah) – (Berat Cawan)
W57= 21,5 – 10 =11,5 gr
W51= 19 – 10= 9 gr
W21= 25 – 10 =15 gr
Berat Tanah kering (Ws) = (Berat cawan + tanah kering) – (Berat cawan)
Ws57= 17 – 10 = 7 gr
Ws51=15,3 – 10 =5,3 gr
Berat Air (Ww) = Berat Tanah basah (W) – Berat Tanah kering (Ws)
Ww57= 11,5 – 7 =4,5 gr
19
Laporan Praktikum Mektan
3,7
Wc 51= x 100 %=69,81%
5,3
7
Wc 53= x 100 %=60,86 %
11,5
5,61
Wc 21= x 100 %=59,74 %
9,39
W rata −rata=63,67 %
1. Mangkok Porselin
2. Pisau spatula
3. Botol plastik
4. Cawan
5. Kaca untuk menggulung tanah
6. Timbangan Ohaws dengan ketelitian 0,01gr
Bahan :
Langkah Kerja :
20
Laporan Praktikum Mektan
2. Tambahkan air pada tanah yang telah disiapkan pada langkah no.1 dan
campur hingga merata.
3. Tentukan berat cawan yang akan digunakan untuk menentukan kadar air.
4. Dari tanah yang lembab yang telah disiapkan pada langkah no.2, siapkan
beberapa.
5. Ambil satu dari massa tanah yang telah disiapkan dengan menggunakan
telapak tangan.
21
Laporan Praktikum Mektan
6. Apabila tanah yang digulung pada langkah no.5 sudah mencapai garis
tengah kira-kira 3mm dan belum pecah-pecah, maka remaslah sampai pecah-pecah.
7. Ulangi langkah no.5 dan 6 hingga pecah-pecah.
8. Kumpulkan tanah yang pecah-pecah (pada langkah no.7) di dalam cawan.
9. Tentukan berat dari cawan dan tanah menggunakan timbangan ohaws dan
masukkan ke dalam oven dan timbang kembali untuk menentukkan berat cawan +
tanah kering.
BATAS PLASTIS
No cawan 42 48 53 24
Berat cawan (gr) 10 10 10 10
Berat cawan + tanah basah 14,8 15,5 16,1 15,2
(gr)
Berat tanah basah (gr) 4,8 5,5 6,1 5,2
Berat cawan +tanah kering 13,5 13,9 14,3 13,7
(gr)
Berat tanah kering (gr) 3,5 3,5 4,3 3,7
Batas plastis (PL) (%) 37,14 41,2 41,86 40,54
22
Laporan Praktikum Mektan
Penyelesaian
Berat tanah basah= ( Berat cawan + tanah basah ) - Berat cawan kosong
Cawan 42= 14,8 – 10 = 4,8 gr
Cawan48= 1,6 gr
Cawan53= 1,8 gr
Cawan24= 1 gr
14,8−13,5
PL 42= x 100 %=37,14 %
13,5−10
15,5−13,9
PL 48= x 100 %=41,2 %
13,9−10
16,1−14,3
PL53= x 100 %=41,86 %
14,3−1
15,5−13,7
PL24= x 100 %=40,54 %
13,7−10
23
Laporan Praktikum Mektan
24
Laporan Praktikum Mektan
1 10 25 100
1. Mangkok shrinkage limit yang terbuat dari porselin atau hasil dari monel
dengan diameter 4,4cm dan ketinggian 1,25cm (0,5 inchi).
2. Gelas kaca dengan diameter kira-kira 5,6 - 6,25 cm dan ketinggian kira-kira
3,10 - 3,75 cm.
3. Mangkok porselin
4. Pisau spatula
5. Botol plastik
6. Penggaris besi
7. Oven
8. Kaca datar dengan 3 paku
9. Mangkok peluberan
10. Timbangan Ohaws dengan ketelitian 0,01gr
Bahan :
1. Tanah
2. Air
3. Air Raksa (Hg)
4. Oli
Langkah Keja :
25
Laporan Praktikum Mektan
1.Ambil kira-kira 100gram contoh tanah yang telah dikeringkan pada suhu ruangan
dan yang lolos ayakan no.40 di dalam mangkok porselin.
2.Tambahkan air pada tanah tersebut dan campur hingga merata dengan cara
menambahkan air sedikit demi sedikit sampai campuran air + tanah menjadi
lunak seperti pasta.
3.Lapisi mangkok shrinkage limit dengan sedikit oli dan tentukan beratnya terlebih
dahulu.
4.Isi mangkok yang telah disiapkan pada langkah no.3 dengan tanah yang telah
dicampurkan dengan air (pasta) kira – kira setengah dari volume mangkok.
Getarkan mangkok yang telah diisi dengan cara mengetuk-ngetukan naik turun
mangkok tersebut pada suatu permukaan yang keras secara perlahan agar tanah
menjadi padat dan membuat gelembung – gelembung yang ada dalam tanah
menjadi keluar, serta tanah dapat merata pada semua pinggiran mangkok.
5.Ulangi langkah no.4 sampai terisi penuh.
6.Ratakan permukaan tanah didalam mangkok tersebut menggunakan penggaris
besi. Bersihkan sisa – sisa tanah yang menempel pada sisi-sisi luar mangkok.
7.Tentukan berat mangkok beserta isinya.
8.Angin anginkan tanah tersebut, lalu masukkan ke dalam oven selama 24 jam.
9.Setelah dioven tentukan berat tanah kering tersebut.
26
Laporan Praktikum Mektan
27
Laporan Praktikum Mektan
mangkok (gr)
Volume tanah basah 19,93 19,88 21,1 20,3
(cm3)
Batas kerut (%) 21,31 18,68 24,98 22,43
SL= Wi – W
Berat cawan peluberan 194,7 194,7 194,7 194,7
(gr)
Perhitungan.
197,7
V 8= =14,54 cm3
13,6
206,7
V A= =15,19 cm3
13,6
berat peluberan
SL=W c × × 100 %
13,6× berat tanah kering
28
Laporan Praktikum Mektan
194,7
SL8=0,1321 × ×100 %=9,225 %
13,6× 20,5
194,7
SL A=0,1191 × ×100 %=7,51 %
13,6 × 22,7
SLrata−rata=8,37 %
3.6. Kesimpulan
Percobaan ini sangat berguna untuk menentukan sifat fisik dari tanah, yaitu Batas
Plastis,Batas Susut, dan Batas Cair dari tanah yang juga menentukan kekuatan dari tanah jika
dibebani suatu konstruksi
Wc 57=64,28 %
Wc 51=69,81 %
Wc 55=60,68 %
Wc 21=59,74 %
Kadar air pada peercobaan diatas sangat tinggi sekali sehingga tanah dengan mudah menyerap air
PL = 37,14 %
Batas plastis pada percobaan diatas dianggap masih dalam batasan normal dan jenis tanah banyak
mengandung air.
SL= 8,37%.
Tanah yang mempunyai batas cair kecil sangat buruk untuk konstruksi, sebab dengan penambahan
air sedikit saja maka tanah akan mengalami pengembangan. Sebaliknya tanah yang mempunyai
batas susut yang besar paling baik untuk konstruksi / pondasi bangunan.Sedangkan tanah yang
plastis tidak cocok untuk konstruksi suatu bangunan.Dari hasil percobaan didapat bahwa tanah
tersebut termasuk Lanau Organik dengan kompresibilitas sedang.
29
Laporan Praktikum Mektan
BAB IV
A. TUJUAN PELAKSANAAN
Memahami klasifikasi tanah berdasarkan tekstur tanahdan pembagian butir tanah melalui
analisa ayakan.
30
Laporan Praktikum Mektan
Ayakan tidak berlubang (lengser) yang diletakkan pada urutan paling bawah dari
susunan ayakan, tutup ayakan, dan ayakan no. 4 ; 10 ; 20 ; 40 ; 50 ; 140 ; dan 170 (nomor
pada ayakan tersebut pada umumnya digunakan untuk standar analisa ayakan)
Timbangan Ohaws dengan ketelitian 0,1 gram
Wadah / loyang / pan
Sikat pembersih
Bahan :
1. Tanah
Langkah kerja :
3. Sediakan juga satu set ayakan + pan. Susun dari bawah ke atas mulai yang
berdiameter paling kecil kemudian ditutup dengan penutup
4. Masukkan tanah yang sudah ditimbang kedalam susunan saringan dan
digoncang selama ± 15 menit
5. Buka penutup saringan. Ambil saringan yang paling atas (diameter 9,52)
beserta tanah yang tertahan. Pindahkan tanah tersebut kedalam loyang yang telah
31
Laporan Praktikum Mektan
32
Laporan Praktikum Mektan
Pan = 10
34
RnNo.4 = ×100 %=6,8 %
500
97
RnNo.10 = ×100 %=19,4 %
500
71
RnNo.20 = ×100 %=14,2 %
500
60
RnNo.40 = ×100 %=12 %
500
57
RnNo.60 = ×100 %=11,4 %
500
134
RnNo.140 = ×100 %=26,8 %
50 0
22
RnNo.200 = ×100 %=4,4 %
500
10
Pan = ×100 %=2 %
500
33
Laporan Praktikum Mektan
= ∑ Rn
No. 4 = 6,8
No. 10 =19,4
No. 20 =14,2
No. 40 = 12
No. 60 =11,4
No.140 = 26,8
Pan =2
No. 4 = 93,2
No. 10 = 80,6
No. 40 = 85,8
No. 60 = 88
Pan = 88
34
Laporan Praktikum Mektan
W 0−¿W 500−500
¿ × 100 %=
i
×100 %=0 % ¿
Wi 500
D302 0,4252
Cc= = =2,83
D60 D10 0,850 × 0,075
B. KESIMPULAN
Melalui hasil test dan perhitungan didapatkan :
5,4% tertahan ayakan No. 200 (kurang dari 100% tertahan ayakan No. 200)
Tergolong tanah berbutir halus
97,8% lolos ayakan No.1/2 (lebih dari 50% lolos ayakan No.1/2)
Tergolong pasir
Cu = 11,33 (lebih besar dari 4)
Cc = 2,83
2,6% lolos ayakan No. 200
Maka tanah yang di test pada analisa ayakan adalah bukan kerikil bergradasi-buruk (poorly
graded) dan campuran kerikil pasir, namun mengandung butiran halus (system klasifikasi
Unified).
35
Laporan Praktikum Mektan
C. RUMUS
D10 = Diameter dalam kurva distribusi ukuran butiran yang bersesuaian dengan
10%, sering disebut ukuran efektif (effective size)
koefisien keseragaman (Cu) / Uniformity coefficient
D60
D60= Diameter yang bersesuaian dengan 60% lolos
D10
D30 2
D60 D10
BAB V
ANALISA HIDROMETER
36
Laporan Praktikum Mektan
A.TUJUAN PELAKSANAAN
Percobaan ini dimaksudkan untuk menentukan gradasi dari tanah yang berbutir halus
( lolos saringan no. 200 ). Dengan prinsip pengendapan butiran tanah dalam air, partikel –
partikel tanah akan mengendap dengan kecepatan yang berbeda – beda tergantung pada bentuk,
ukuran dan beratnya. Kecepatan pengendapan dapat dinyatakan dalam hukum Stokes.
Langkah Kerja :
37
Laporan Praktikum Mektan
Berat tanah basah (W) = (berat cawan + tanah basah) – (berat cawan)
W24 = 43,5 – 9,5 = 34 gram
Berat tanah kering (Ws) = (berat cawan + tanah kering) – (berat cawan)
Ws24 = 32,9 – 9,5 = 23,4 gram
Berat air (Ww) = berat tanah basah (W) – berat tanah kering (Ws)
Ww24 = 34 – 23,4 = 10,6 gram
23,4
36,9
38
Laporan Praktikum Mektan
5. Mangkok + Spatula
6. Pompa Vakum
7. Botol Plastik
Bahan :
1. Air Suling
Langkah Kerja :
39
Laporan Praktikum Mektan
Gs = _____W2 – W1____
(W4 - W1) – (W3 – W2)
Peralatan :
40
Laporan Praktikum Mektan
4. Ambil gelas silinder yang mempunyai volume 1000 cc dan isi dengan air
suling sebanyak kira-kira 875 cc dan larutan kimia yang telah disiapkan pada langkah
no.2 sebanyak 125 cc. campur larutan tersebut sampai betul-betul merata
41
Laporan Praktikum Mektan
5. Silinder beserta isinya yang telah disiapkan pada langkah no.4 ditaruh
didalam bak air yang mempunyai temperatur tetap. Ukur temperatur air dalam bak
tersebut
6. Letakkan hidrometer didalam silinder yang berisi larutan yang telah
disiapkan pada langkah no. 5 dan catat pembacaan dari alat ukur hidrometer tersebut
(dalam hal ini yang harus dibaca adalah batas atas meniskus air). Langkah ini digunakan
untuk menentukan zero correction (Fz) dan harga koreksi meniskus (Fm)
7. Dengan menggunakan pisau spatula, campur tanah yang telah disiapkan
pada langkah no. 3 sampai benar-benar merata. Pindahkan campuran tersebut kedalam
gelas pengaduk (mixer)
8. Tambahkan air suling kedalam mixer cup (gelas pengaduk) sampai kira-
kira 2/3 volume gelas. Dengan menggunakan mesin pengaduk, aduk campuran tersebut
kira-kira 2 menit
9. Pindahkan campuran tanah yang telah dicampur (pada langkah no. 8)
kedalam gelas silinder yang mempunyai volume 1000 cc, perlu diperhatikan disini bahwa
tidak boleh ada tanah yang tertinggal dari dalam gelas pengaduk. Tambahkan air suling
kedalam silinder sampai permukaan air menyentuh tanda yang menunjukkan 1000 cc
10. Tup gelas silinder yang telah disiapkan pada langkah no.9 dengan karet
penutup no.12 dan kocok campuran tanah + air tersebut dengan cara membolak-balik
silinder
11. Letakkan silinder yang telah disipakan pada langkah no.10 didalam bak
air yang mempunyai temperatur tetap, diamping silinder yang telah disiapkan pada
langkah no.5. catat waktu testnya dengan segera (pada saat awal t=o) dan kemudian
masukkan alat ukur hidrometer silinder yang berisikan larutan tanah, air tersebut secara
perlahan-lahan
12. Catat alat pembacaan hidrometer pada t = 0,25; 0,50; 1 dan 2 menit
13. Setelah pengambilan pembacaan 2 menit selesai alat pengukur
hidrometer diambil dan dimasukkan ke dalam silinder yang disiapkan pada langkah
no.5. Perlu diperhatikan bahwa pengambilan alat ukur hidrometer dari silinder
dilakukan secara hati-hati agar larutan yang sudah mulai mengendap tidak rusak
14. Pengambilan bacaan selanjutnya dilakukan pada saat t = 4, 8, 15, 30
menit, 1, 2, 4, 8, dan 24 jam. Setiap pengambilan pembacaan, alat ukur hidrometer
dimasukkan kedalam gelas silinder yang berisikan campuran tanah+ air selama kira-kira
30 detik sebelum pengambilan pembacaan. Setelah pengambilan pembacaan selesai, alat
ukur idrometer diambil lagi dari dalam campuran tanah + air tersebut dan dimasukkan
kembali kedalam gelas silinder yang disiapkan pada langkah no.5
42
Laporan Praktikum Mektan
Temperatur = 300 C
A = 0,0124
Koreksi-koreksi :
Ws
1 2 3 4 5 6 7 8
43
Laporan Praktikum Mektan
= 33 + 3,9 – 1
= 35,9
a x Rc
x 100 %
% butiran dalam campuran =
W S
0,99 x 34 , 9
x 100 %
= 50
= 69,10%
L 10 , 7
D =A √ t
= 0 . 0124
√ 0.5
= 0 ,057 mm
44
Laporan Praktikum Mektan
Rcp= R + Ft – Fz
= 32 + 3,9 – 1
= 35,9
a x Rc
x 100 %
% butiran dalam campuran =
W S
0 ,99 x 35, 9
x 100 %
= 50
= 71,08%
L 10 , 9
D =A √ t
= 0 . 0124
√ 1
= 0 , 040 mm
= 31 + 3,9 – 1
= 33,9
a x Rc
x 100 %
% butiran dalam campuran =
WS
0 ,99 x 33, 9
x 100 %
= 50
= 67,12%
L 11,1
D =A √ t
= 0 . 0124
√ 2
= 0 . 029 mm
45
Laporan Praktikum Mektan
Rcp= R + Ft – Fz
= 29 + 3,9 – 1
= 31,9
a x Rc
x 100 %
% butiran dalam campuran =
W S
0 ,99 x 31,9
x 100 %
= 50
= 63,16%
L 11 , 4
D = A √ t
= 0 . 0124
√ 3
= 0 , 024 mm
= 27 + 3,9 – 1
= 29,9
a x Rc
x 100 %
% butiran dalam campuran =
WS
0,99 x 29, 9
x 100 %
= 50
= 59,20%
L 11 ,7
D = A √ t
= 0 . 0124
√ 4
= 0 , 021mm
6. untuk t = 8 menit ; Ra = 25 L = 12
46
Laporan Praktikum Mektan
Rcp= R + Ft – Fz
= 25 + 3,9 – 1
= 27,9
a x Rc
x 100 %
% butiran dalam campuran =
W S
0,99 x 27,9
x 100 %
= 50
= 55,24%
L 12
D = A √ t
=0 .0124
√ 8
= 0 ,015 mm
= 22 + 3,9 – 1
= 24,9
a x Rc
x 100 %
% butiran dalam campuran =
WS
0,99 x 24 ,9
x 100 %
= 50
= 49,30%
L 12 , 5
D = A √ t
= 0 . 0124
√ 16
= 0 , 010 mm
8. Untuk t = 30 menit ; Ra = 19 L = 13
47
Laporan Praktikum Mektan
Rcp= R + Ft – Fz
= 19 + 3,9 – 1
= 21,9
a x Rc
x 100 %
% butiran dalam campuran =
W S
0 ,99 x 21 ,9
x 100 %
= 50
= 43,36%
L 13
D = A √ t
= 0 . 0124
√ 30
= 0 , 008 mm
9. untuk t = 60 menit
Ra = 17 L = 13,3
Rcp= R + Ft – Fz
= 17 + 3,9 – 1
= 19,9
a x Rc
x 100 %
% butiran dalam campuran =
WS
0 ,99 x 19 ,9
x 100 %
= 50
= 39,40%
L 13 , 3
D = A √ t
= 0 . 0124
√ 60
= 0 , 006 mm
48
Laporan Praktikum Mektan
Ra = 15 L = 13,7
Rcp= R + Ft – Fz
= 15 + 3,9 – 1
= 17,9
a x Rc
x 100 %
% butiran dalam campuran =
W S
0 ,99 x 17,9
x 100%
= 50
= 35,44%
L 13 , 7
D= A √ t
= 0 . 0124
√ 120
= 0 ,004 mm
Rcp= R + Ft – Fz
= 13 + 3,9 – 1
= 15,9
a x Rc
x 100 %
% butiran dalam campuran =
WS
0,99 x 15, 9
x 100 %
= 50
= 31,48%
L 14
D= A √ t
= 0 . 0124
√ 180
= 0 , 003mm
49
Laporan Praktikum Mektan
Ra = 11 L = 14,3
Rcp= R + Ft – Fz
= 11 + 3,9 – 1
= 13,9
a x Rc
x 100 %
% butiran dalam campuran =
W S
0,99 x 13, 9
x 100 %
= 50
= 27,52%
L 14 ,3
D = A √ t
= 0 . 0124
√ 1440
= 0 , 001mm
Jadi pada ayakan no. 200 dengan diameter 0,074 mm masih terdapat jenis tanah yang lolos dari
ayakan tersebut dengan diameter butiran tanah 0,001 mm.
D.KESIMPULAN
Hasil analisa tes hidrometer hanya bisa diamati secara visual
Waktu test hasil dari perhitungan dimulai dari waktu 0,5 – 1440 menit, dari
perhitungan memiliki diameter butiran tanah 0,057-0,001 masih termasuk dalam syarat
hukum Stokes, dimana syarat diameter minimum adalah 0,0002 mm. Dalam hal ini butiran
tanah dari tanah contoh percobaan telah memenuhi syarat hukum Stokes.
50
Laporan Praktikum Mektan
51
Laporan Praktikum Mektan
52
Laporan Praktikum Mektan
53
Laporan Praktikum Mektan
i. RUMUS
Keterangan :
v = s - w . D2
18 v = kecepatan mengendap
= kekentalan air
v=L
t D = diameter partikel tanah
s = Gs . w
D = __(18 . )__ . L
((Gs – 1) w) t
Bila satuan dalam gr.dt/cm2 ; w dalam gr/cm3 ; L dalam cm ; t dalam menit ; D dalam mm,
didapat :
D = __(30 . )__ . L
((Gs – 1) w) t Keterangan :
54
Laporan Praktikum Mektan
BAB VI
PROCTOR TEST
B. TUJUAN PELAKSANAAN
Memahami fungsi pemadatan dalam upaya menaikkan / memperbaiki kekuatan tanah
yang berguna dalam perencanaan konstruksi jalan raya, lapangan terbang dan bangunan –
bangunan sipil lainnya
Bahan :
1. Air
2. Tanah
Langkah kerja :
1. Ambil tanah yang sudah di angina – angunkan sebanyak 3kg dan pecahkan semua
gumpalan – gumpalan tanah.
55
Laporan Praktikum Mektan
2. ayak tanah yang sudah disiapkan pada langkah no 1 dengan mengguanakan ayakan
no 4 dan kumpulkan semua tanah yang lolos lewat ayakan no 4 di dalam lengser yang besar
3. Tambahkan air pada tanah di dalam lengser tersebut dan campur hingga merata
untuk membuat kadar air dari tanah tersebut kira – kira 100ml dengan menggunakan gelas
ukur
4. Tentukan berat dari cetakan + plat dasar (berat mold / W)
56
Laporan Praktikum Mektan
7. Lepaskan silinder perpanjangan yang disambung pada bagian atas cetakan silinder
perpanjangan harus dilepas secara hati – hati supaya tidak merusak tanah yang sudah
dipadatkan didalam sillinder tersebut
57
Laporan Praktikum Mektan
1
= 4 . Л.d2.t
1
= 4 . 3,14.10,22. 11,7
= 955,6
1. Cawan
2. Oven
3. Timbangan ohams dengan ketelitian 0,1 gram
Bahan :
1. Tanah
Langkah kerja :
1. Tanah yang diletakkan pada cawan (hasil test langkah 11) diukur beratnya
2. Masukkan cawan + tanah yang telah ditimbang kedalam oven selama 24jam
dengan suhu 110 ºC
3. Ukur berat cawan + tanah kering
No. Test 1 2
No. Picnometer 2 3
W 2 −W 1
Gs=
( W 4 −W 1 )−( W 3 −W 2 )
165,5−95,5
GsI =
( 343,5−95,5 )−( 387−165,5 )
GsI =2,64
181−95,5
GsII =
( 343,5−95,5 )− ( 393−181 )
GsII =2,36
2,64 +2,36
Gs rata−rata= = 2,5
2
Gs rata−rata=2,5
Sample 1 2 3 4 5
59
Laporan Praktikum Mektan
W 2−W 3
W= x 100 %
W 3 −W 1
63,1−51,5
W I= x100 %
51,5−9,5
W I =5,26 %
61−55 ,7
W II = x100 %
55 ,7−9,5
W II =5,05 %
81,6−70
W III = x100 %
70−13 ,2
60
Laporan Praktikum Mektan
W III =6 ,74 %
49 ,7−46 ,2
W IV = x100 %
46 ,2−9
W IV =3,97%
82,3−72, 4
WV = x100 %
72,4−13, 5
W V =6,78 %
Berat VolumeTanah
Water content (%) 5.26 5.05 6.74 3.97 6.78
Wt
γ=
Vt
1695
I = 947,38 = 1,78
1880
II = 947,38 = 1,98
1880
III = 947,38 = 1,98
1955
IV = 947,38 = 2,06
61
Laporan Praktikum Mektan
1945
V = 947,38 = 2,05
1 ,78
dI = 1+0 . 0526 = 1,69
1, 98
dII = 1+0 ,0505 = 1,88
1,98
dIII = 1+0 ,0674 = 1,85
2 , 06
dIV = 1+0 . 0397 = 1,98
2, 05
dV = 1+0 ,0678 = 1,91
2,5
γzav I =
1 + ( 0,0526 . 2,5 )
γzav I =2,20
2,5
γzav II=
1 + ( 0,0505 . 2,5 )
62
Laporan Praktikum Mektan
2,5
γzav III=
1 + ( 0,0674 . 2,5 )
2,5
γzav IV =
1 + ( 0,0397 . 2,5 )
γzav IV =2,27
2,5
γzav V =
1 + ( 0,0678 . 2,5 )
γzav V =2,13
D. Kesimpulan
Berdasarkan data yang ada, berat volume basah memiliki nilai 1,78 gram/cm; 1,98
gram/cm; 1,98 gram/cm ; 2,06 gram/cm ; dan 2,05 gram/cm maka dapat disimpulkan
dapat disimpulkan bahwa jenis tanah air tidak mampu dalam proses penyerapan air
maka jenis tanah ini dapat digolongkan dalam jenis tanah lempung atau clay.
Dan perhitungan spesific gravity ( Gs ) rata-rata 2,5 maka jenis tanah ini dapat
63
Laporan Praktikum Mektan
64
Laporan Praktikum Mektan
BAB VII
UJI REMBESAN
A. TUJUAN PELAKASANAAN
Memahami penggunaan tes rembesan untuk mempelajari aliran Air dalam
tanah,memperkirakan jumlah rembaan air dalam tanah menyelidiki permasalahan – permasalahan
yang menyangkut pemompaan air untuk konstruksi di bawah tanah
Percobaan ini dimaksudkan untuk mencari koefisien rembesan dari contoh tanah yang
diselidiki di laboratorium.Ada dua macam percobaan test rembesan di laboratorium, yaitu:
Bahan :
1. Tanah
2. Air
3. Batu berpori
Langkah Kerja :
1. Tentukan berat dari tabung plastik tempat contoh tanah ,dua batu porous,pir
dan dua buah karet penutup.
65
Laporan Praktikum Mektan
2. Pasang karet penutup pada bagian bawah dari tabung plastic dan letakkan batu porous di
atas karet penutup (karet penutup terletak di bawah batu porous)
3. Masukkan contoh tanah yang sudah di keringkan ke dalam tabung plastik sedikit- demi
sedikit dengan menggunakan sendok dan padatkan tanah tersebut dengan menggunakan
mesin penggetar atau dengan peralatan lain unutk mendapatkan contoh tanah dengan
kepadatan yang berbeda (angka pori berbeda) tanah dapat di padatkan dengan memakai
tenaga berbeda.
66
Laporan Praktikum Mektan
4. Apabila contoh tanah yang di masukkan kedalam tabung sudah kira kira 2/3dari panjang
tabung,letakkan batu parous di atas contoh tanah tersebut
5. Pasang pir dan karet penutup di atas batu porous
6. Tentukan berat tabung beserta isinya yang sudah disusun pada langkah No2 sampai
dengan No 5
7. Tentukan tinggi dari contoh tanah di dalam tabung
8. Letakkan Constant head pada parameter beserta contoh tanah yang sudah di susun
tersebut di dekat pancuran air
9. Alirkan air ke atas corong yang sudah dipasang pada tiang tegak (stand) melalui pipa
plastik,air aakan mengalir dari corong ke atas contoh tanah air yang mengalir di tampung
oleh Constant head bejana dan kemudian terus mengalir ke gelas ukur dari kegiatan ini
maka harus di jaga agar tidak terjadi kebocoran air di dalam tabung
67
Laporan Praktikum Mektan
10. Air yang mengalir melalui corong harus di atur sedemikian rupa sehingga ketinggian air
di dalam corong selalu tetap sebagai catatan maka sebelum praktikum di mulai gelembung
– gelembung udara yang mungkin tertinggal di dalam pipa plastic harus di
hilangkan.caranya adalah dengan membiarkan air mengalir melalui contoh tanah selama
kira – kira 2-10 menit
11. Setelah aliran air yang melalui contoh tanah sudah lancar ( steady flow) kumpulkan air
yang mengalir keluar dari constant head bejana di dalam gelas ukur (volume air yang di
kumpulkan = Q) Catat waktu yang diperlukan untuk mengumpulkan air dalam gelas ukur
12. Ulangi langkah No 11 sebanyak 3 kali dan usahakan waktu yang di butuhkan untuk
mengumpulkan air yang mengalir dari constant head bejana sama dengan untuk ketiga tes
tersebut,tentukan harga rata – rata Q
13. Ubah perbedaan tinggi antara permukaan air di dalam corong dan di dalam constant head
bejana. Ulangi langkah N0 10,11,12 sebanyak 3 kali
14. Catat temperatur air
68
Laporan Praktikum Mektan
= 691,5- 170
= 521,5 gr
W3 521,5
Berat volume tanah (∂d) = V = 335,15 = 1,55 Gr/cc
10 137 250 28 ºC
20 120 500 28 ºC
30 103 750 28 ºC
40 86 1000 28 ºC
50 69 1250 28 ºC
T = 28 ºC
ήT / ή20 = 0,83
69
Laporan Praktikum Mektan
Q. L
Perhitungan Koefisien Permeabilitas K= A . H . E
250.10,1
K1 = 33,18.131.10 = 0,058 cm/mnt = 9,68.10-4cm / dtk
500.10,1
K2 = 33,18.120.20 = 0,0634 cm/mnt = 1,056. 10-3cm / dtk
750.10,1
K3 = 33,18.103.30 = 0,0738 cm/mnt = 1,23. 10-3cm / dtk
1000.10,1
K4 = 33,18.86.40 = 0,088 cm/mnt = 1,47. 10-3cm / dtk
1250.10,1
K5 = 33,18 .69.50 = 0,1 cm/mnt = 1,84. 10-3cm / dtk
70
Laporan Praktikum Mektan
Peralatan :
Langkah kerja :
No Cawan 5 7
Berat air (Ww) = (Berat cawan + tanah basah) – (Berat + cawan tanah kering)
Ww 5 = 148 - 133,1 = 24,9 Gr
Berat tanah kering (Ws) = (Berat cawan + tanah kering )–(Berat cawan )
Ws 5 = 133,1 - 47 = 76,1 Gr
71
Laporan Praktikum Mektan
Ww
Kadar air (Wc) = Ws
24,9
Wc 5 = 76,1 . 100% = 32,72%
27,3
Wc 7 = 87,0 . 100% = 31,38%
Peralatan :
Bahan :
1. Air suling
Langkah kerja :
72
Laporan Praktikum Mektan
Mulut bejana volumetri yang berisi campuran tanah + air dihubungkan dengan pompa
vakum(dengan maksud untuk menarik gelembung – gelembung udara dari dalam
campuran tanah + air ) sampai tidak ada gelembung – gelembung udara yang tertinggal
dalam tanah tersebut
11. Usahakan temperatur dari campuran tanah + air dalam piknometer yaitu sama
Dengan T1 ºC
12. Tambahkan air suling ke dalam bejana volumetric sampai dengan dasar dari garis cekng
permukaan air (menikus) menyentuh tanda yang menunjukkan volume 500 ml.
keringkan bagian luar dari bejana dan bagian dalam dari leher bejana (di atas menikus)
dengan kertas pengering
13. Tentukan berat dari bejana + tanah + air hasil point 11
14. Ukur temperatur dari campuran tanah + air di dalam bejana tersebut untuk mengetahui
apakah temperatue dari campuran Ti kurang lebih
15. Setelah di timbang dan di ukur temperatur dari campuran tanah + air tersebut kedalam
mangkok. Bersihkan sisa sisa tanah yang tertingggal di dalam bejana sampai bersih
16. untuk menentukan berat tanah kering, mangkok beserta isinya (pada langkah 14) di
panaskan dalam oven dengan temperatur 105 ºC selama 24 jam sampai dengan air
menguap sama sekali contoh tanah yang sudah kering di timbang
DATA DAN PERHITUNGAN
No test 1 2
No Piknometer 3 8
73
Laporan Praktikum Mektan
(W 2−W 1 )
Gs=
(W 4−W 1 ). t 1−(W 3−W 2 ). t 2
Koreksi Suhu :
31,8 ºC = 1,00479
33,4ºC = 1,00527
33,5ºC = 1,00530
(111 , 6−94 , 9 )
Gs1 = (343−94 , 9).1 , 00527−(353 , 8−111 , 6). 1, 00479 = 2,76
(125 ,6−112, 5 )
Gs2= (360−112, 5 ). 1 ,00527−(360 , 4−125 , 6 ). 1 , 00479 = 2,71
D. KESIMPULAN
Dalam percobaan test rembesan tanah di lab terdiri dari 2 test :
Pada percobaan dia atas diperoleh harga k yang berkisar antara 0,001 – 0,00008 cm/detik,
maka tanah tersebut tergolong lanau.
E. RUMUS
(mekanika tanah I,Biaja M Das)
Gradien Hidrolik
p v2
+ +Ζ
h= ∂w 2. g
74
Laporan Praktikum Mektan
p = tekanan
v = kecepatan
g = percepatan gravitasi
Z = tinggi elevasi
Untuk yang mengalir dalam pori-pori tanah, v sangat kecil, maka di abaikan sehingga menjadi :
p
+Ζ
h = ∂w
Perbedaan tinggi muka pizometer merupakan cirri adanya kehilangan energi maka di dapat :
Δ h = hA-hB
p p
+Ζ +Ζ
= ( ∂w ) - ( ∂w )
Δh
I= L
L = jarak titik A dan B, yaitu panjang aliran air dimana kehilangan tekanan terjadi
Hukum Darcy
k
V= i
V = kecepatan aliran,yaitu banyaknya air yang mengalir dalam satuan waktu melalui suatu
satuan luas penampang melintang tanah yang tegak lurus arah aliran
K = koefisien rembesan
75
Laporan Praktikum Mektan
Q = A.(k.1) .t
h
Q = A.k . L .t
Q .L
k = A.h.t
η = kekentalan air
k = rembesan absolute
ηT °c
.kT ° c→(∂ w(T 1 )=∂ w (T 2 )
k 20ºC = η. 20 ° c
76