Anda di halaman 1dari 76

Laporan Praktikum Mektan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Dalam pandangan teknik sipil tanah adalah himpunan material, bahan organic, dan
endapan-endapan yang relatif lepas, yang terletak diatas batuan dasar. Ikatan anatara butiran yang
relative lemah dapat disebabkan oleh karbonat, zat organik atau oksida yang mengendap diantara
partikel-pertikel. Ruang diantara partikel-partikel dapat diisi air, udara ataupun kedianya.

Istilah pasir, lempung, lanau, atau lumpur digunakan untuk menggambarkan ukuran
partikel pada batas diukuran butiran yng telah ditentukan. Akan tetapi istilah yang sama digunakan
untuk menggambarkan sifat tanah yang khusus.Mekanika tanah mengajarkan tentang sifat-sifat dan
kondisi tanah yang berbeda-beda dalam praktek.
Sifat-sifat umum dari tanah dapat dilihat dari parameter –parameter tanah yang bersangkutan, yaitu:
Berat volume tanah, Berat volume tanah kering, Berat volume tanah basah, Specific gravity,dan
Angka pori,Kadar air.

Dengan mengetahui parameter-parameter tersebut maka dapat diketahui sifat dan


karakteristik dari tanah , yaitu:

1. Konsolidasi
Sifat ini dipergunakan untuk menghitung penuruna dari bangunan yang disebabkan
oleh keluarnya air dari dalam pori dalam tanah akibat beban bangunan.
2. Pemadatan tanah
Pemadatan tanah adalah salah satu tanah untuk meningkatkan kekuatan tanah
sehingga dengan demikian meningkatkan daya dukung pondasi diatasnya dan
mengurangi penurunan tanah yang diinginkan.
3. Atterbeg limit
Adalah sifat sifat yang meliputi batas cair ,batas plastis,dan batas susut dari tanah .
4. Gradasi tanah
Melalui test analisis ayakan atau hydrometer dapat diketahui distribusi ukuran
butiran tanah dan dapat dengan mudah diklasifikasi.

Sifat –sifat tanah tersebut perlu diketahui dalam perencanaan untuk menentukan kontruksi
yang akan digunakan dalam suatu bangunan.Dengan percobaan ini diketahui cara untuk
menentukan dan mengetahui sifat-sifat dan karakteristik dari tanah sangat bervariasi .

1
Laporan Praktikum Mektan

BAB II

TEST VOLUMETRI DAN GRAVIMETRI

2.1 TUJUAN PELAKSANAAN


Mengetahui hubungan angka perbandingan antara butiran tanah, air, dan udara
yang terdapat dalam pori tanah, yang sangat berguna untuk menentukan sifat fisik dari
tanah dan klasifikasi tanah di lapangan melalui penentuan berat volume,kadar air,dan
specific gravity.

2.2 TES YANG DILAKSANAKAN


1. Testmenentukan Berat Volume.
2. Test menentukan kadar air
3. Test menentukan specific gravity

2.3 DATA DAN PERHITUNGAN


2.3.1. Test Menentukan Berat Volume Tanah
 Peralatan :
1. 3 cawan
2. Tabung Shelby.
3. Gelas kaca + kaca datar 3 paku.
4. Mangkok Peluberan + mangkok lain.
5. Pisau.
6. Timbangan Ohaws dengan ketelitian 0,1 gr.
7. Kaca.
 Bahan :
1. Tanah.
2. Air Raksa.

2
Laporan Praktikum Mektan

 Langkah Kerja :
1. Mengelurkan contoh tanah yang akan di test dari
dalam tabung Shelby secara perlahan – lahan , sehingga keadaan tanah tidak berubah.

Gambar 2.1 EKSTRUDER

3
Laporan Praktikum Mektan

2. Meletakkan contoh tanah dari point 1 diatas


kaca dan memotong secara perlahan – lahan dengan pisau hingga didapat bentuk
kubus dengan ukuran 2 x 2 x 2 .buatlah 3 potongan contoh tanah.

Gambar 2.2 Cara Pemotongan dan menimbang

3. Mengukur 3 berat cawan yang disediakan


menggunakan timbangan ohaws.
4. Memasukkan 3 potongan contoh tanah kedalam
3 cawan tersebut, kemudian mengukur beratnya.
5. Menentukan volume tanah asah menggunakan
air raksa. Mula – mula ,ukur berat mangkok peluberan. Kemudian meletakkan gelas

4
Laporan Praktikum Mektan

kaca diatas mangkok lain dan mengisikan air raksa dalam gelas kaca kemudian
menekan permukaan gelas kaca berisi air raksa dengan menggunakan kaca datar 3
paku. Hal ini dilakukan untuk mendapat volume raksa dalam gelas kaca ( = volume
gelas kaca ) yang tepat. Memindahkan gelas kaca berisi air raksa tersebut kedalam
mankok peluberan. Mengambil potongan tanah dalam cawan no 13 dan memasukkan
ke dalam gelas kaca berisi air raksa dan tekan permukaannya menggunakan kaca datar
3 paku ,sehimgga ada air raksa yang meluber ke dalam mangkok peluberan.
Mengangkat gelas kaca dengan air raksa yang tersisa beserta potongan tanah dan
memindahkanya ke mangkok lain. Mengukur berat raksa dalam peluberan
menggunakan timbangan Ohaws, mengulangi kegiatan ini pada 3 cawan lainnya.

5
Laporan Praktikum Mektan

Gambar 2.3 Menentukan volume


 Perhitungan Data Berat Volume Tanah

 Berat Hg yang dipindah = (Berat Cawan + Hg yang tumpah) – (Berat


Cawan )
Berat Hg Luber13= 334 – 247,8 = 95,2 gr

Berat Hg Luber50= 343,2 – 247,8 = 95,4 gr

Berat Hg Luber55= 364,2– 247,8 = 116,4 gr

Berat Hg Luber36= 329,7 – 247,8 = 81,9 gr

 Berat tanah basah (W) = (Berat Cawan + tanahbasah) – (Berat cawan kosong)
W13 = 257,8 – 247,8 = 10,6 gr

W50 = 258,7 – 247,8 = 10,9 gr

W55 = 261 – 247,8 = 13,2gr

W36 = 258,4 – 247,8 = 10,6 gr

Berat hg luber
 Volume Tanah (V)= → Berat volume Hg=13,6 gr / cc
Berat volume Hg
95,2
V 13= =7 cc
13,6

95,4
V 50= =7,01cc
13,6

116,4
V 55= =8,55 c c
13,6

81,9
V 36= =6,02 cc
13,6

 Berat Tanah Basah (Wb) = (Berat Cawan+Tanah basah) – (Berat Cawan)


Ws13 = 257,8 – 247,8 = 10,6 gr

Ws50 = 258,7 -247,8 =10,9 gr

Ws55 = 261 – 247,8 =13,2gr

Ws36 = 258,4 – 247,8 = 10,6 gr

6
Laporan Praktikum Mektan

Berat tanah (W )
 Berat Volume Tanah (γd) =
Volume Tanah(V )
10,6
γ d 13= =1,51 gr /cc
7
10,9
γd 50= =1,55 gr /cc
7,01
13,2
γd 55= =1,54 gr /cc
8,55
10,6
γd 36= =1,76 gr /cc
6,02

γd rata−rata = 1,86 gr /cc

Data Berat Volume Tanah


Test 1 2 3 4
No Cawan 13 50 55 36
Berat Tanah Basah ,W1 (gr) 10,6 10,9 13,2 10,6

Berat Hg yang dipindahkan 95,2 95,4 116,4 81,9


oleh tanah yang ditest,W2 (gr)

Volume Tanah (cc) 7 7,01 8,55 6,02


W2
V=
13,6
Berat Volume (gr/cc) 1,51 1,55 1,54 1,76
W1
γ=
V
γd rata−rata 1,86
(gr/cc)

7
Laporan Praktikum Mektan

2.3.2. Test Menentukan Kadar Air (W)

 Peralatan
 4 cawan +potongan contoh tanah
 Oven
 Timbangan ohaws
 Langkah kerja
 Masukkan 4 cawan+potongan contoh tanah hasil kegiatan test 1 dalam
oven dengan suhuu 110 0C selama 24 jam

Gambar 2.4. penimbangan tanah dari oven

 Setelah 24 jam sampel tanah diambil dari oven dan menimbang berat tiap
contoh tanah .

 Perhitungan kadar air

 Berat air (Ww) = (Berat tanah basah (W)) – (Berat tanah kering(Ws))
Ww13 = 10 – 7 = 3 gr

Ww50 = 10,9 - 6,5 =4,2 gr

Ww55= 13,2 - 8,2=5 gr

Ww36 = 10,6 – 5,6 =5 gr

8
Laporan Praktikum Mektan

 Berat Tanah Kering (Ws) = (Berat Cawan+Tanah Kering) – (Berat Cawan)


Ws13 = 254,8 – 247,8 =7 gr

Ws50 = 254,5 – 247,8 =6,7 gr

Ws55 = 256 – 247,8 =8,2 gr

Ws36 = 253,4 – 247,8 =5,6 gr

Berat tanah (W )
 Berat/Volume Tanah (γt) =
Volume Tanah(V )
7
γt 13= =1 gr /cc
7
6,7
γt 50= =0,95 gr /cc
7,01
8,2
γt 55= =0,959 gr /cc
8,55
5,6
γt 36= =0,93 gr /cc
6,02
γt rata−rata = 0,959≈1 gr /cc

Berat air (Ww)


 Kadar Air (WC) = x 100 %
Berat tanah kering(Ws)
3
Wc 13= x 100 %=42,86 %
7

4,2
Wc 50= x 100 %=62,69 %
6,7

5
Wc 55= x 100 %=60,98 %
8,2

5
Wc 36= x 100 %=89,2 %
5,6

Wc rata−rata =¿ 63,93% ¿

9
Laporan Praktikum Mektan

Nb : Nilai prosentase didasarkan pada berat air tehadap berat soil (tanah). Wc rata-rata

= 63,93%, berarti tingkat berat air 63,93% dari berat tanah.

Data Kadar Air

Test No 1 2 3 4
No cawan 13 50 55 36

Berat cawan (W1) 10 10 10 10


(gr)
Berat air (gr) 3 4,2 5 12
Berat cawan +tanah basah 257,8 258,7 261 265,4
(gr)
Berat cawan + tanah kering 254,8 254,5 256 253,4
(gr)
Berat tanah kering (gr) 7 6,7 8,2 5,6
Berat tanah basah 10,6 10,9 13,2 10,6
(gr)
Kadar air ,W (%) 42,86 62,69 60,98 89,2

Wc rata−rata % 63,93

2.3.3 Test menentukan specific grafity.


 Peralatan :
1. 3 cawan + potongan contoh tanah kering
2. 2 Piknometer / bejana volumetri yang mempunyai volume 500 ml (A dan B).
3. Timbangan Ohaws dengan tingkat ketelitian 0,1 gr.
4. Termometer.
5. Mangkok + spatula.
6. Pompa Vakum.
7. Botol Plastik.

10
Laporan Praktikum Mektan

 Bahan :
1. Air suling
 Langkah Kerja :
1. Membersihkan dan mengeringkan bejana Volumetri (piknometer).
2. Mengukur berat kedua piknometer dengan menggunakan timbangan ohaws.

Gambar 2.5. Mnghitung berat piknometer

3. Mengisi piknometer dengan air suling sebanyak 500 ml (dasar dari garis cekung.
permukaan air / water meniscus harus pada tanda yang menunjukkan 500 ml)

Gambar 2.6. Pengisian air ke piknometer

4. Mengukur berat kedua piknometer


5. Meletakkan 4 potongan contoh tanah kering hasil test ke dalam mangkok lalu
menghancurkanya dengan spatula,kemudian tanah yang telah dihancurkan
dimasukkan ke dalam piknometer ,lalu ditambang .

11
Laporan Praktikum Mektan

6. Menambahkan air suling ke dalam kedua piknometer hasil point 5 sampai mencapai
kira – kira 2/3 dari volume total (500 ml).
7. Menambahkan air suling ke dalam bejana volumetri sampai dengan dasar dari garis
cekung permukaan air (meniscus) menyentuh tanda yang menunjukkan volume 500
ml . Mengeringkan bagian luar dari bejana dan bagian dalam dari leher bejana (diatas
meniscus) dengan kertas pengering.
8. Menentukan berat dari bejana + air + tanah hasil point 7.
9. Setelah menimbang dan mengukur temperaturnya,tuangkan campuran
tanah + air tersebut ke dalam mangkok. Membersihkan sisa – sisa tanah yang
tertinggal di dalam bejana sampai bersih.
10. Untuk menentukan berat tanah kering , mangkok beserta isinya di
panaskan di dalam temperatur 110º C selama 24 jam sampai dengan air menguap
sama sekali.

Gambar 2.7 Menentukan berat tanah kering

11. contoh tanah yang sudah kering ditimbang.

 Perhitungan Data Specific Gravity

 Berat air (Ww) = (Berat pikno + air suling) – (Berat pikno kosong)
Ww13 = 334 – 95,2 =238,8 gr

Ww50 = 343,2 – 95,4 =247,8 gr

Ww55 = 364,2 – 116,4 =247,8 gr

Ww36= 329,7 – 81,9=247,8 gr

 Menghitung Specific Gravity

12
Laporan Praktikum Mektan

Berat Tanah Kering


Gs=
Berat air – ¿ ¿

7
Gs13= =1,62
238,8 – ( 335,4 – 1 O 0,9 )

7,01
Gs50= =1,92
247,8 – ( 348 – 103,85 )

8,55
Gs55= =2,96
247,8 – ( 350,2 – 105,29 )

6,02
Gs36= =1,71
247,8 – ( 348,7 – 100,6 )

Gsrata−rata =2,05

Berat Tanah K ering(W s)


 Menghitung Volume butir (V s) =
Gs rata−rata
7
Vs13= =3,41 cc
2,05

7,01
Vs50= =3,419 cc
2,05

8,55
Vs55= =4,17 cc
2,05

6,02
Vs36= =2,93 cc
2,05

Vsrata −rata=¿3,482 CC

Data Specific Gravity

Nomor bejana volumetric 13 50 55 36

Berat volumetri + air(gr) 95,2 95,4 96,4 81,9

Berat Volumetri + tanah kering ( gr) 100,9 103,85 105,29 100,6

Berat Volumetri + tanah + air (gr) 335,4 348 350,2 348,7

Temperatur 110oC 110oC 110oC 110oC

Berat air (gr) 238,8 247,8 247,8 247,8

Berat tanah kering (gr) 7 7,01 8,55 6,02

13
Laporan Praktikum Mektan

Volume butir Vs cc 3,41 3,419 4,17 2,93

Specific Gravity Gs 1,62 1,92 2,96 1,71

Gsrata−rata 2,05

2.4. KESIMPULAN
Dengan adanya test volumetri dan gravimetri adalah untuk mengetahui
perbandingan antara butiran tanah , air dan udara yang terdapat dalam contoh tanah dan
digunakan untuk mengukur parameter – parameter dari tanah yaitu :

1.Berat volume tanah (γt)


gr
Rata-rata = 1
cc

2.Berat volume tanah kering (γd)


Rata-rata =1,86 gr /cc

3.Berat volume butir (γs)


Rata-rata = 3,482 cc

4.Specific grafity (Gs)


Rata-rata = 2,05

Melalui test volumetri dan gravimetri yang telah dilaksanakan, diperoleh G s rata-rata yaitu
2,05. Berdasarkan data tersebut, jenis tanah yang dipakai dalam percobaan termasuk dalam
golongan kwarsa atau sering disebut sebagai pasir yang memiliki kadar air cukup besar yaitu
Wc rata-rata 63,93%.

14
Laporan Praktikum Mektan

BAB III

TEST ATTERBERG LIMIT

3.1. TUJUAN PELAKSANAAN

Memahami sifat konsistensi tanah berbutir halus pada kadar air yang bervariasi dan
batas-batas Atteberg.

3.2. TEST YANG DILAKUKAN


3.2.1 Test menentukan batas cair

Peralatan :

1. Kaca / Mangkok Porselen


2. Cawan
3. Pisau Spatula
4. Satu set alat tes liquid limit
5. Alat pembuat alur
6. Oven
7. Timbangan Ohaws dengan ketelitian 0,01 gram
8. Botol Plastik

Bahan :

1. Tanah lolos ayakan no.40


2. Air

Langkah Kerja:

15
Laporan Praktikum Mektan

1. Ambil tanah yang lolos ayakan no.40 dan sudah diangin-anginkan sebanyak kira-
kira 250 gram, dan taruh tanah dalam mangkok porselin. Tambahkan sedikit air
kedalam tanah tersebut dan campur hingga merata, apabila campuran (tanah + air)
sudah mempunyai warna yang merata dan kelihatan agak lembek, campuran
tersebut sudah dapat ditest.

Gambar 3.1 Pengambilan tanah lolos ayakan

2. Sediakan alat test liquid limit. Letakkan sebagian tanah yang sudah disiapkan pada
langkah no.1 di dalam mangkok kuningan dengan menggunakan pisau spatula.
Ratakan permukaan tanah tersebut sedemikian rupa hingga ketebalan maximum
dari tanah di dalam mangkok kira-kira 8mm.
3. Dengan menggunakan alat pembuat alur, buat alur pada contoh tanah yang telah
disiapkan pada langkah no.2 sepanjang garis tengah mangkok.

Gambar 3.2. Membuat alur

16
Laporan Praktikum Mektan

4. Putar crank dengan kecepatan kira-kira 2 putaran per detik. Dengan memutar
crank, mangkok kuningan beserta isinya akan terangkat dan jatuh dari ketinggian
1cm sekali untuk tiap putaran dan alur yang dibuat pada contoh tanah tersebut akan
menutup secara perlahan-lahan. Apabila dua bagian tanah yang dipisahkan oleh
alur sudah mendekat satu sama lain, maka pemutaran dari crank bisa dihentikan,
tentukan jumlah putaran untuk menutup alur.

Gambar 3.3 Pemutaran crank

5. Ambil sebagian dari contoh tanah yang sudah di test pada langkah no.4 sebanyak
kira-kira 40gr dan masukkan ke dalam cawan yang sudah diketahui beratnya
(cawan no.57). Cawan beserta tanah ditimbang beratnya lalu dimasukkan ke dalam
oven selama 24 jam untuk diketahui berat keringnya. Dari langkah ini dapat pula

17
Laporan Praktikum Mektan

ditentukan kadar airnya.

Gambar 3.4 Pengambilan sebagian tanah lalu di oven

6. Tambahkan sedikit air pada sisa tanah yang sudah disiapkan pada langkah no.1 dan
campur lagi hingga merata.
7. Ulangi urutan test dari langkah no.2 sampai dengan no.6 untuk mendapatkan harga
dari kadar air pada jumlah putaran antara 15 dan 40.

3.3. DATA DAN PERHITUNGAN


3.3.1. Tabel Uji Batas Cair (LL)
Uji batas cair
Test no 1 2 3 4
Cawan no 57 51 53 21
18
Laporan Praktikum Mektan

Berat cawan 10 10 10 10
(W1) (gr)
Berat cawan +tanah 21,5 19 28,5 25
basah (W2) (gr)
Berat cawan +tanah 17 15,3 21,5 19,39
kering (W3) (gr)
Berat tanah basah (gr) 11,5 9 18,5 15
Berat tanah kering (gr) 7 5,3 11,5 9,39
Kadar air 64,28 69,81 60,86 59,74
(W %)
Jumlah pukulan 29 28 26 25
(N)

 Berat Tanah basah (W) = (Berat cawan + Tanah basah) – (Berat Cawan)
W57= 21,5 – 10 =11,5 gr

W51= 19 – 10= 9 gr

W53= 28,5 – 10 =18,5 gr

W21= 25 – 10 =15 gr

 Berat Tanah kering (Ws) = (Berat cawan + tanah kering) – (Berat cawan)
Ws57= 17 – 10 = 7 gr

Ws51=15,3 – 10 =5,3 gr

Ws53= 21,5 – 10 =11,5 gr

Ws21= 19,39 – 10 =9,39 gr

 Berat Air (Ww) = Berat Tanah basah (W) – Berat Tanah kering (Ws)
Ww57= 11,5 – 7 =4,5 gr

Ww51= 9 – 5,3 =3,7 gr

Ww53= 18,5 – 11,5=7 gr

Ww21= 15 – 9,39 =5,61 gr

19
Laporan Praktikum Mektan

Berat air (Ww)


 Kadar Air (WC) = x 100 %
Berat tanah kering(Ws)
4,5
Wc 57= x 100 %=64,28 %
7

3,7
Wc 51= x 100 %=69,81%
5,3

7
Wc 53= x 100 %=60,86 %
11,5

5,61
Wc 21= x 100 %=59,74 %
9,39

W rata −rata=63,67 %

3.2.2. Test menentukan batas plastis


Peralatan :

1. Mangkok Porselin
2. Pisau spatula
3. Botol plastik
4. Cawan
5. Kaca untuk menggulung tanah
6. Timbangan Ohaws dengan ketelitian 0,01gr

Bahan :

 Tanah lolos ayakan no.40


 Air

Langkah Kerja :

1. Ambil tanah yang lolos ayakan no.40 dan sudah diangin-anginkan


sebanyak kira-massa tanah dengan bentuk elipsoida nyang dibuat dengan
memencet-mencet tanah tersebut dengan jari kira 20gr, dan letakkan dalam
mangkok porselin.

20
Laporan Praktikum Mektan

Gambar 3.5 Pengambilan tanah lolos ayakan

2. Tambahkan air pada tanah yang telah disiapkan pada langkah no.1 dan
campur hingga merata.
3. Tentukan berat cawan yang akan digunakan untuk menentukan kadar air.
4. Dari tanah yang lembab yang telah disiapkan pada langkah no.2, siapkan
beberapa.
5. Ambil satu dari massa tanah yang telah disiapkan dengan menggunakan
telapak tangan.

21
Laporan Praktikum Mektan

Gambar 3.6. Membuat alur

6. Apabila tanah yang digulung pada langkah no.5 sudah mencapai garis
tengah kira-kira 3mm dan belum pecah-pecah, maka remaslah sampai pecah-pecah.
7. Ulangi langkah no.5 dan 6 hingga pecah-pecah.
8. Kumpulkan tanah yang pecah-pecah (pada langkah no.7) di dalam cawan.
9. Tentukan berat dari cawan dan tanah menggunakan timbangan ohaws dan
masukkan ke dalam oven dan timbang kembali untuk menentukkan berat cawan +
tanah kering.

3.4. DATA DAN PERHITUNGAN

3.3.2. Tabel Uji Batas Plastis

BATAS PLASTIS
No cawan 42 48 53 24
Berat cawan (gr) 10 10 10 10
Berat cawan + tanah basah 14,8 15,5 16,1 15,2
(gr)
Berat tanah basah (gr) 4,8 5,5 6,1 5,2
Berat cawan +tanah kering 13,5 13,9 14,3 13,7
(gr)
Berat tanah kering (gr) 3,5 3,5 4,3 3,7
Batas plastis (PL) (%) 37,14 41,2 41,86 40,54

22
Laporan Praktikum Mektan

Penyelesaian

 Berat tanah basah= ( Berat cawan + tanah basah ) - Berat cawan kosong
Cawan 42= 14,8 – 10 = 4,8 gr

Cawan 48= 15,5 – 10 = 5,5 gr

Cawan 53= 16,1 – 10 = 6,1 gr

Cawan 24= 15,2 – 10 = 5,2 gr

 Berat tanah kering =( Berat cawan + tanah kering ) - Berat cawan


Cawan 42= 13,5 – 10 =3,5 gr
Cawan 48= 13,9 – 10 = 3,9 gr
Cawan 53= 14,3 – 10 = 4,3 gr
Cawan 24= 15,2 – 10 = 5,2 gr
 Berat air ( Ww )= Berat tanah basah-Berat tanah kering
Cawan 42= 4,8 - 3,5 =1,3 gr

Cawan48= 1,6 gr

Cawan53= 1,8 gr

Cawan24= 1 gr

 Menghitung Batas Plastis ( PL )


W 2−W 3
PL= X 100%
W 3−W 1

14,8−13,5
PL 42= x 100 %=37,14 %
13,5−10

15,5−13,9
PL 48= x 100 %=41,2 %
13,9−10

16,1−14,3
PL53= x 100 %=41,86 %
14,3−1

15,5−13,7
PL24= x 100 %=40,54 %
13,7−10

23
Laporan Praktikum Mektan

Padat semi padat plastis cair

Batas susut Batas plastis Batas cair

8,37% 37,14% 63,67%

3.3.3. GRAFIK KONSOLIDASI

                                         

                                           

                                           

                                           

                                           

                                           

                                           

24
Laporan Praktikum Mektan

                                           

                                           

1 10 25 100

Batas Cair (Liquid Limits), L 63,67 %

Batas Plastis (Plastic Limits), PL = 37,14 %

Batas Kerut (Plasticity Index), PI = 8,37 %

3.2.3. Test menentukkan batas kerut


 Peralatan :

1. Mangkok shrinkage limit yang terbuat dari porselin atau hasil dari monel
dengan diameter 4,4cm dan ketinggian 1,25cm (0,5 inchi).
2. Gelas kaca dengan diameter kira-kira 5,6 - 6,25 cm dan ketinggian kira-kira
3,10 - 3,75 cm.
3. Mangkok porselin
4. Pisau spatula
5. Botol plastik
6. Penggaris besi
7. Oven
8. Kaca datar dengan 3 paku
9. Mangkok peluberan
10. Timbangan Ohaws dengan ketelitian 0,01gr

 Bahan :

1. Tanah
2. Air
3. Air Raksa (Hg)
4. Oli

 Langkah Keja :

25
Laporan Praktikum Mektan

1.Ambil kira-kira 100gram contoh tanah yang telah dikeringkan pada suhu ruangan
dan yang lolos ayakan no.40 di dalam mangkok porselin.

Gambar 3.7. Pengambilan tanah lolos ayakan

2.Tambahkan air pada tanah tersebut dan campur hingga merata dengan cara
menambahkan air sedikit demi sedikit sampai campuran air + tanah menjadi
lunak seperti pasta.
3.Lapisi mangkok shrinkage limit dengan sedikit oli dan tentukan beratnya terlebih
dahulu.
4.Isi mangkok yang telah disiapkan pada langkah no.3 dengan tanah yang telah
dicampurkan dengan air (pasta) kira – kira setengah dari volume mangkok.
Getarkan mangkok yang telah diisi dengan cara mengetuk-ngetukan naik turun
mangkok tersebut pada suatu permukaan yang keras secara perlahan agar tanah
menjadi padat dan membuat gelembung – gelembung yang ada dalam tanah
menjadi keluar, serta tanah dapat merata pada semua pinggiran mangkok.
5.Ulangi langkah no.4 sampai terisi penuh.
6.Ratakan permukaan tanah didalam mangkok tersebut menggunakan penggaris
besi. Bersihkan sisa – sisa tanah yang menempel pada sisi-sisi luar mangkok.
7.Tentukan berat mangkok beserta isinya.
8.Angin anginkan tanah tersebut, lalu masukkan ke dalam oven selama 24 jam.
9.Setelah dioven tentukan berat tanah kering tersebut.

26
Laporan Praktikum Mektan

10.Kemudian tentukan volume tanah keringmenggunakan air raksa. Untuk


memberikan hasil yang baik maka sebaiknya mangkok diletakkan di dalam
mangkok peluberan.Setelah itu ratakan air raksa yang ada dalam gelas kaca
dengan menggunaka kaca datar 3 paku, kemudian timbanglah beratnya.
11.Untuk menentukan volume tanah yang sudah disiapkan pada langkah no.10,
masukkan tanah yang sudah dioven tadi kedalam gelas kaca yang berisi air
raksa, dan tekan/ratakan dengan menggunakan kaca datar. Maka air raksa
dalam gelas akan meluber di mangkok peluberan, dan dari luberan tersebut
maka kita tahu berapa volume berat tanah kering yang sudah kita oven tadi.

Gambar 3.8 Menentukan volume


3.5. DATA DAN PERHITUNGAN

3.5.1. Tabel Uji Batas Kerut (SL)

Uji batas kerut


No cawan 1 2 3 4
Berat cawan (gr)W1 60 60 60 60
Berat cawan + tanah 91,5 94 90,3 94,2
basah (gr)W2
Berat tanah basah (gr) 31,5 34 30,3 34,2
Berat cawan + tanah 80,5 82,7 79 83,4
kering (gr)W3
Berat tanah kering (gr) 20,5 22,7 19 23,4
Kadar air mula-mula 28,79% 24,7% 35,37% 23,71%
Berat volume Hg yang 271 270,5 278 276
dipakai mengisi

27
Laporan Praktikum Mektan

mangkok (gr)
Volume tanah basah 19,93 19,88 21,1 20,3
(cm3)
Batas kerut (%) 21,31 18,68 24,98 22,43
SL= Wi – W
Berat cawan peluberan 194,7 194,7 194,7 194,7
(gr)

Perhitungan.

 Berat tanah kering ( W ) = ( Berat cawan + tanah kering ) - Berat cawan


kosong
W 8 =80,5−60=20,5 gr
W A =82,7−60=22,7 gr
 Berat tanah basah=( Berat cawan + tanah basah ) - Berat cawan kosong
W 8 =91,5−60=31,5 gr
W A =94−60=34 gr

 Menentukanvolume tanah kering(V)


W
V=
BJ ( Hg )

197,7
V 8= =14,54 cm3
13,6

206,7
V A= =15,19 cm3
13,6

 Menentukan Batas Kerut ( SL)

berat peluberan
SL=W c × × 100 %
13,6× berat tanah kering

28
Laporan Praktikum Mektan

194,7
SL8=0,1321 × ×100 %=9,225 %
13,6× 20,5
194,7
SL A=0,1191 × ×100 %=7,51 %
13,6 × 22,7

SLrata−rata=8,37 %

3.6. Kesimpulan

Percobaan ini sangat berguna untuk menentukan sifat fisik dari tanah, yaitu Batas
Plastis,Batas Susut, dan Batas Cair dari tanah yang juga menentukan kekuatan dari tanah jika
dibebani suatu konstruksi

Wc 57=64,28 %

Wc 51=69,81 %

Wc 55=60,68 %

Wc 21=59,74 %

LL=63,62% (pada 27 pukulan)

Kadar air pada peercobaan diatas sangat tinggi sekali sehingga tanah dengan mudah menyerap air
PL = 37,14 %

Batas plastis pada percobaan diatas dianggap masih dalam batasan normal dan jenis tanah banyak
mengandung air.

SL= 8,37%.

Batas susut rata- rata tanah masih dibilang cukup bagus .

Tanah yang mempunyai batas cair kecil sangat buruk untuk konstruksi, sebab dengan penambahan
air sedikit saja maka tanah akan mengalami pengembangan. Sebaliknya tanah yang mempunyai
batas susut yang besar paling baik untuk konstruksi / pondasi bangunan.Sedangkan tanah yang
plastis tidak cocok untuk konstruksi suatu bangunan.Dari hasil percobaan didapat bahwa tanah
tersebut termasuk Lanau Organik dengan kompresibilitas sedang.

29
Laporan Praktikum Mektan

BAB IV

PERCOBAAN ANALISA AYAKAN

A. TUJUAN PELAKSANAAN
Memahami klasifikasi tanah berdasarkan tekstur tanahdan pembagian butir tanah melalui
analisa ayakan.

B.TEST YANG DILAKUKAN

1. Test Analisa Ayakan


Peralatan :

30
Laporan Praktikum Mektan

 Ayakan tidak berlubang (lengser) yang diletakkan pada urutan paling bawah dari
susunan ayakan, tutup ayakan, dan ayakan no. 4 ; 10 ; 20 ; 40 ; 50 ; 140 ; dan 170 (nomor
pada ayakan tersebut pada umumnya digunakan untuk standar analisa ayakan)
 Timbangan Ohaws dengan ketelitian 0,1 gram
 Wadah / loyang / pan
 Sikat pembersih

Bahan :

1. Tanah

Langkah kerja :

1. Ukur berat loyang / pan kosong dengan menggunakan timbangan Ohaws

2. Masukkan tanah yang sudah diangin-anginkan kedalam loyang dan ukur


beratnya

3. Sediakan juga satu set ayakan + pan. Susun dari bawah ke atas mulai yang
berdiameter paling kecil kemudian ditutup dengan penutup
4. Masukkan tanah yang sudah ditimbang kedalam susunan saringan dan
digoncang selama ± 15 menit
5. Buka penutup saringan. Ambil saringan yang paling atas (diameter 9,52)
beserta tanah yang tertahan. Pindahkan tanah tersebut kedalam loyang yang telah

31
Laporan Praktikum Mektan

ditimbang pada langkah 1, kemudian bersihkan saringan menggunakan sikat. Timbang


loyang beserta tanahnya menggunakan timbangan Ohaws

6. Lakukan kegiatan no. 5 pada masing-masing saringan mulai dari yang


paling atas setelah saringan dengan diameter 9,52 (saringan no. 4) sampai pada pan yang
paling bawah.

A. DATA dan PERHITUNGAN


UJI PEMBAGIAN BUTIR TANAH
BERAT TANAH =500 gr
≠ φ Berat tertahan %Tertahan %Llolos
AYAKAN Mm (gr)
4 4,75 34 6,8
10 2 97 19,4
20 0,85 71 14,2
40 0,425 60 12
60 0,25 57 11,4
140 0,106 134 26,8
200 0,075 22 4,4
Pan 10 2
∑=485 ∑=97
Menentukan berat butiran yang lolos (gr)

Saringan No. 4 = 451

32
Laporan Praktikum Mektan

Saringan No. 10 = 354

Saringan No. 20 = 283

Saringan No. 40 = 223

Saringan No. 100 = 166

Saringan No. 200 = 32

Pan = 10

 Menentukan persentase (%) butiran yang tertahan ayakan (Rn)

berat tanah yang tertahan diat as ayakan


Rn= × 100 %
Berat tanah total

34
RnNo.4 = ×100 %=6,8 %
500

97
RnNo.10 = ×100 %=19,4 %
500

71
RnNo.20 = ×100 %=14,2 %
500

60
RnNo.40 = ×100 %=12 %
500

57
RnNo.60 = ×100 %=11,4 %
500

134
RnNo.140 = ×100 %=26,8 %
50 0

22
RnNo.200 = ×100 %=4,4 %
500

10
Pan = ×100 %=2 %
500

33
Laporan Praktikum Mektan

Menentukan persentase kumulatif dari tanah yang tertahan di ayakan

= ∑ Rn

No. 4 = 6,8

No. 10 =19,4

No. 20 =14,2

No. 40 = 12

No. 60 =11,4

No.140 = 26,8

No. 200 = 4,4

Pan =2

 Menentukan kumulatif dari tanah yang lolos ayakan


= (100 - ∑Rn) %

No. 4 = 93,2

No. 10 = 80,6

No. 40 = 85,8

No. 60 = 88

No. 100 = 88,6

No. 140 = 73,2

No. 200 = 95,6

Pan = 88

 Menentukan tanah yang hilang selama test


Berat tanah

ω0 = berat tanah kering mula-mula = 500 gram

ωi = berat total tanah kumulatif = 500 gram

34
Laporan Praktikum Mektan

Tanah yang hilang selama test analisa ayakan :

W 0−¿W 500−500
¿ × 100 %=
i
×100 %=0 % ¿
Wi 500

 Menentukan koefisian gradasi (Cc)

D302 0,4252
Cc= = =2,83
D60 D10 0,850 × 0,075

 Menentukan koefisien keseragaman (Cu)


D 60 0,850
Cu= = =11,33
D 10 0,075

B. KESIMPULAN
Melalui hasil test dan perhitungan didapatkan :
5,4% tertahan ayakan No. 200 (kurang dari 100% tertahan ayakan No. 200)
Tergolong tanah berbutir halus
97,8% lolos ayakan No.1/2 (lebih dari 50% lolos ayakan No.1/2)
Tergolong pasir
Cu = 11,33 (lebih besar dari 4)
Cc = 2,83
2,6% lolos ayakan No. 200

Maka tanah yang di test pada analisa ayakan adalah bukan kerikil bergradasi-buruk (poorly
graded) dan campuran kerikil pasir, namun mengandung butiran halus (system klasifikasi
Unified).

35
Laporan Praktikum Mektan

C. RUMUS
 D10 = Diameter dalam kurva distribusi ukuran butiran yang bersesuaian dengan
10%, sering disebut ukuran efektif (effective size)
 koefisien keseragaman (Cu) / Uniformity coefficient
D60
D60= Diameter yang bersesuaian dengan 60% lolos
D10

D10=ayakan yang ditentukan dari kurva distribusi ukuran butiran

 koefisian gradasi (Cc) / Coefficient of gradationT

D30 2
D60 D10

D30 = Diameter yang bersesuaian dengan 30% lolos ayakan

BAB V

ANALISA HIDROMETER

36
Laporan Praktikum Mektan

A.TUJUAN PELAKSANAAN

Percobaan ini dimaksudkan untuk menentukan gradasi dari tanah yang berbutir halus
( lolos saringan no. 200 ). Dengan prinsip pengendapan butiran tanah dalam air, partikel –
partikel tanah akan mengendap dengan kecepatan yang berbeda – beda tergantung pada bentuk,
ukuran dan beratnya. Kecepatan pengendapan dapat dinyatakan dalam hukum Stokes.

B. TEST YANG DILAKUKAN


1. Test menentukan Kadar Air (Water Content)
Peralatan :

1. Cawan (no.24 dan no.50)


2. Timbangan Ohaws dengan ketelitian 0,1 gram
3. Oven

Langkah Kerja :

1. Ukur berat cawan (no.24 dan no.50) dengan menggunakan timbangan


Ohaws 0,1 gram
2. Masukkan contoh tanah kedalam cawan dan ukur beratnya. Kemudian
dimasukkan kedalam oven dengan suhu 1100 C selama 24 jam
3. Hasil poin 2, diukur berat tiap contoh tanah kering dalam cawan

DATA DAN PERHITUNGAN

1. Test menentukan Kadar Air (Water Content)


No. Cawan 24 50

Berat cawan (gr) 9,5 9,6

Berat cawan + tanah basah (gr) 43,5 60,5

Berat cawan + tanah kering (gr) 32,5 46,5

Berat tanah basah (gr) 34 50,9

Berat tanah kering (gr) 23,4 36,9

Berat air (gr) 10,1 14

Kadar air (%) 42,25 37,94

37
Laporan Praktikum Mektan

 Berat tanah basah (W) = (berat cawan + tanah basah) – (berat cawan)
W24 = 43,5 – 9,5 = 34 gram

W50 = 60,5 – 9,6 = 50,9 gram

 Berat tanah kering (Ws) = (berat cawan + tanah kering) – (berat cawan)
Ws24 = 32,9 – 9,5 = 23,4 gram

Ws50 = 46,5 – 9,6 = 36,9 gram

 Berat air (Ww) = berat tanah basah (W) – berat tanah kering (Ws)
Ww24 = 34 – 23,4 = 10,6 gram

Ww50 = 50,9 – 36,9 = 14 gram

 Kadar air (Wc) = Ww . 100 %


Ws

Wc24 = 10,6 . 100 % = 45,3 %

23,4

Wc50 = 14 . 100 % = 37,94 %

36,9

2. Test Menentukan Specific Gravity


Peralatan :

1. Cawan + contoh tanah kering (no.24 dan no.50)


2. Piknometer / Bejana Volumetri yang mempunyai volume 500 ml (A).
3. Timbangan Ohaws dengan ketelitian 0,1 gram
4. Termometer

38
Laporan Praktikum Mektan

5. Mangkok + Spatula
6. Pompa Vakum
7. Botol Plastik

Bahan :

1. Air Suling

Langkah Kerja :

1. Bejana Volumetri (Piknometer) dibersihkan dan dikeringkan


2. Ukur berat Piknometer dengan menggunakan timbangan Ohaws
3. Piknometer diisi dengan air suling sebanyak 500 ml (dasar dari garis
cekung permukaan air / water meniskus harus pada tanda yang menunjukkan 500 ml)
4. Ukur berat pikno + air menggunakan timbangan Ohaws
5. Temperatur air dalam Piknometer diukur dengan cara memasukkan
termometer kedalam Piknometer, kemudian buang airnya
6. Letakkan contoh tanah kering hasil test 2 kedalam mangkok, hancurkan
dengan Spatula kemudian dimasukkan kedalam Piknometer
7. Ukur berat Piknometer + tanah hasil poin 6
8. Tambahkan air suling kedalam Piknometer hsil poin 6 sampai dengan
mencapai kira-kira dua pertiga dari volume total (500 ml)
9. Hilangkan udara dari hasil poin 8 dengan cara menghubungkan mulut
bejana volumetri yang berisi campuran tanah + air pada pompa vakum (untuk menarik
gelembung-gelembung udara dari dalam campuran tanah + air) sampai tidak ada
gelembung-gelembung udara yang tertinggal dalam tanah tersebut
10. Usahakan temperatur dari campuran tanah + air dalam piknometer yaitu
sama dengan T1o C
11. Tambahkan air suling kedalam bejana volumetri sampai dengan dasar
dari garis cekung permukaan air (meniskus) menyentuh tanda yang menunjukkan
volume 500 ml, keringkan bagian luar dari bejana dan bagian dalam dari leher bejana
(dari atas meniskus) dengan kertas pengering
12. Tentukan berat dari bejana + tanah + air hasil poin 11
13. Ukur temperatur dari campuran tanah + air didalam bejana tersebut untuk
mengetahui apakah temperatur dari campuran = T1 1o C (batas toleransi 10 C)

39
Laporan Praktikum Mektan

14. Setelah ditimbang dan diukur temperaturnya, tuangkan campuran tanah +


air tersebut kedalam mangkok, bersihkan sisa-sisa tanah yang tertinggal dari dalam
bejana sampai bersih
15. Untuk menentukan berat tanah kering, mangkok beserta isinya (pada
langkah 14) dipanaskan didalam oven dengan temperatur 105 0 C selama 24 jam sampai
dengan air menguap sama sekali
16. Contoh tanah yang sudah kering ditimbang

DATA DAN PERHITUNGAN


2. Test Menentukan Specific Gravity
No. Piknometer A

Berat piknometer (W1) (gr) 95,5

Berat pikno + tanah kering (W2) (gr) 136,4

Berat pikno + tanah kering + air (W3) (gr) 374,6

Berat pikno + air (W4) (gr) 348,9

 Gs = _____W2 – W1____
(W4 - W1) – (W3 – W2)

= _______136,4 – 95,5_______ = 2,69 = 2,7

(348,9 – 95,5) – (374,6 – 136,4)

3. Test Analisa Hidrometer

Peralatan :

1. Alat ukur Hidrometer tipe ASTM 152-H


2. Mesin pengaduk (Mixer)
3. Dua gelas silinder masing-masing mempunyai volume 1000 cc
4. Termometer
5. Bak / kolam air yang mempunyai temperatur tetap
6. Larutan pemisah gumpalan butir-butir tanah (deflugulating agent)
7. Pisau spatula
8. Gelas beker (pengaduk)
9. Timbangan ohaws dengan ketelitian 0,1 gram

40
Laporan Praktikum Mektan

10. Botol plastik


11. Air suling
12. Karet penutup yang mempunyai diameter sama dengan diameter gelas
silinder
13. Langkah Kerja :
1. Ambil 50 gram tanah yang sudah dikeringkan dan ditumbuk hasil test 2

2. Siapkan bahan kimia yang dapat digunakan untuk memecah butiran


tanah (sodium hexametaphosphate atau 4% larutan calgon). Larutan ini dapat dibuat
dengan cara mencampur 40 gram calgon dengan 1000 cc air suling
3. Ambil 125 cc dari campuran yang disiapkan pada langkah no. 2 lalu
tambahkan campuran tersebut kedalam contoh tanah yang telah disiapkan pada langkah
no. 1. Biarkan campuran tanah dan larutan tersebut selama kira-kira 8-12 jam

4. Ambil gelas silinder yang mempunyai volume 1000 cc dan isi dengan air
suling sebanyak kira-kira 875 cc dan larutan kimia yang telah disiapkan pada langkah
no.2 sebanyak 125 cc. campur larutan tersebut sampai betul-betul merata

41
Laporan Praktikum Mektan

5. Silinder beserta isinya yang telah disiapkan pada langkah no.4 ditaruh
didalam bak air yang mempunyai temperatur tetap. Ukur temperatur air dalam bak
tersebut
6. Letakkan hidrometer didalam silinder yang berisi larutan yang telah
disiapkan pada langkah no. 5 dan catat pembacaan dari alat ukur hidrometer tersebut
(dalam hal ini yang harus dibaca adalah batas atas meniskus air). Langkah ini digunakan
untuk menentukan zero correction (Fz) dan harga koreksi meniskus (Fm)
7. Dengan menggunakan pisau spatula, campur tanah yang telah disiapkan
pada langkah no. 3 sampai benar-benar merata. Pindahkan campuran tersebut kedalam
gelas pengaduk (mixer)
8. Tambahkan air suling kedalam mixer cup (gelas pengaduk) sampai kira-
kira 2/3 volume gelas. Dengan menggunakan mesin pengaduk, aduk campuran tersebut
kira-kira 2 menit
9. Pindahkan campuran tanah yang telah dicampur (pada langkah no. 8)
kedalam gelas silinder yang mempunyai volume 1000 cc, perlu diperhatikan disini bahwa
tidak boleh ada tanah yang tertinggal dari dalam gelas pengaduk. Tambahkan air suling
kedalam silinder sampai permukaan air menyentuh tanda yang menunjukkan 1000 cc
10. Tup gelas silinder yang telah disiapkan pada langkah no.9 dengan karet
penutup no.12 dan kocok campuran tanah + air tersebut dengan cara membolak-balik
silinder
11. Letakkan silinder yang telah disipakan pada langkah no.10 didalam bak
air yang mempunyai temperatur tetap, diamping silinder yang telah disiapkan pada
langkah no.5. catat waktu testnya dengan segera (pada saat awal t=o) dan kemudian
masukkan alat ukur hidrometer silinder yang berisikan larutan tanah, air tersebut secara
perlahan-lahan
12. Catat alat pembacaan hidrometer pada t = 0,25; 0,50; 1 dan 2 menit
13. Setelah pengambilan pembacaan 2 menit selesai alat pengukur
hidrometer diambil dan dimasukkan ke dalam silinder yang disiapkan pada langkah
no.5. Perlu diperhatikan bahwa pengambilan alat ukur hidrometer dari silinder
dilakukan secara hati-hati agar larutan yang sudah mulai mengendap tidak rusak
14. Pengambilan bacaan selanjutnya dilakukan pada saat t = 4, 8, 15, 30
menit, 1, 2, 4, 8, dan 24 jam. Setiap pengambilan pembacaan, alat ukur hidrometer
dimasukkan kedalam gelas silinder yang berisikan campuran tanah+ air selama kira-kira
30 detik sebelum pengambilan pembacaan. Setelah pengambilan pembacaan selesai, alat
ukur idrometer diambil lagi dari dalam campuran tanah + air tersebut dan dimasukkan
kembali kedalam gelas silinder yang disiapkan pada langkah no.5

42
Laporan Praktikum Mektan

DATA DAN PERHITUNGAN


3.Test Analisa Hidrometer
 Gs = 2,7

 Berat tanah (Ws) = 50 gr

Temperatur = 300 C

A = 0,0124

Koreksi-koreksi :

 Koreksi temperatur (Ft) = 3,9


 Koreksi meniskus (Fa) = 2,9 = Fm
 Koreksi harga nol (Fz) = +1
Faktor koreksi Gs (a) = __Gs . 1,65__ = __2,7 . 1,65__ = 0,99

(Gs – 1) . 2,65 (2,7 – 1) . 2,65

Waktu Rcp = butiranhalus = Rcl = R + D


R L (cm) A
(menit) R + Ft - Fz a .Rcp . 100 % Fm (mm)

Ws

1 2 3 4 5 6 7 8

0,5 33 35,9 69,10 35,9 10,4 0,0124 0,057

43
Laporan Praktikum Mektan

1 32 34,9 71,08 34,9 10,6 0,0124 0,040

2 31 33,9 67,12 33,9 10,8 0,0124 0,029

3 29 31,9 63,16 31,9 11,1 0,0124 0,024

4 27 29,9 59,20 29,9 11,4 0,0124 0,021

8 25 27,9 55,24 27,9 11,7 0,0124 0,015

16 22 24,9 49,30 24,9 12,2 0,0124 0,011

30 19 21,9 43,36 21,9 12,7 0,0124 0,008

60 17 19,9 39,40 19,9 13 0,0124 0,006

120 15 17,9 35,44 17,9 13,3 0,0124 0,004

180 13 15,9 31,48 15,9 13,7 0,0124 0,003

1440 11 13,9 27,52 13,9 14 0,0124 0,001

1. Untuk t = 0,5 menit ; Ra = 33 L = 10,7


Rcp= R + Ft – Fz

= 33 + 3,9 – 1

= 35,9

a x Rc
x 100 %
% butiran dalam campuran =
W S

0,99 x 34 , 9
x 100 %
= 50

= 69,10%

Rcl = R + Fa = 33 + 2,9 = 35,9

L 10 , 7
D =A √ t
= 0 . 0124
√ 0.5
= 0 ,057 mm

2. untuk t = 1 menit ; Ra = 32 L = 10,9

44
Laporan Praktikum Mektan

Rcp= R + Ft – Fz

= 32 + 3,9 – 1

= 35,9

a x Rc
x 100 %
% butiran dalam campuran =
W S

0 ,99 x 35, 9
x 100 %
= 50

= 71,08%

Rcl = R + Fm = 32 + 3,9 = 35,9

L 10 , 9
D =A √ t
= 0 . 0124
√ 1
= 0 , 040 mm

3. untuk t = 2 menit ; Ra = 31 L = 11,1


Rcp= R + Ft – Fz

= 31 + 3,9 – 1

= 33,9

a x Rc
x 100 %
% butiran dalam campuran =
WS

0 ,99 x 33, 9
x 100 %
= 50

= 67,12%

Rcl = R + Fa = 31 + 2,9 = 33,9.

L 11,1
D =A √ t
= 0 . 0124
√ 2
= 0 . 029 mm

4. untuk t = 3 menit ; Ra = 29 L = 11,4

45
Laporan Praktikum Mektan

Rcp= R + Ft – Fz

= 29 + 3,9 – 1

= 31,9

a x Rc
x 100 %
% butiran dalam campuran =
W S

0 ,99 x 31,9
x 100 %
= 50

= 63,16%

Rcl = R + Fa = 29 + 2,9 = 31,9.

L 11 , 4
D = A √ t
= 0 . 0124
√ 3
= 0 , 024 mm

5. untuk t = 4 menit ; Ra = 27 L = 11,7


Rcp= R + Ft – Fz

= 27 + 3,9 – 1

= 29,9

a x Rc
x 100 %
% butiran dalam campuran =
WS

0,99 x 29, 9
x 100 %
= 50

= 59,20%

Rcl = R + Fa =27 + 2,9 = 29,9.

L 11 ,7
D = A √ t
= 0 . 0124
√ 4
= 0 , 021mm

6. untuk t = 8 menit ; Ra = 25 L = 12

46
Laporan Praktikum Mektan

Rcp= R + Ft – Fz

= 25 + 3,9 – 1

= 27,9

a x Rc
x 100 %
% butiran dalam campuran =
W S

0,99 x 27,9
x 100 %
= 50

= 55,24%

Rcl = R + Fa =25 + 2,9 = 27,9.

L 12
D = A √ t
=0 .0124
√ 8
= 0 ,015 mm

7. untuk t = 16 menit ; Ra = 22 L = 12.5


Rcp= R + Ft – Fz

= 22 + 3,9 – 1

= 24,9

a x Rc
x 100 %
% butiran dalam campuran =
WS

0,99 x 24 ,9
x 100 %
= 50

= 49,30%

Rcl = R + Fa =22 + 2, = 24,9.

L 12 , 5
D = A √ t
= 0 . 0124
√ 16
= 0 , 010 mm

8. Untuk t = 30 menit ; Ra = 19 L = 13

47
Laporan Praktikum Mektan

Rcp= R + Ft – Fz

= 19 + 3,9 – 1

= 21,9

a x Rc
x 100 %
% butiran dalam campuran =
W S

0 ,99 x 21 ,9
x 100 %
= 50

= 43,36%

Rcl = R + Fm =19+ 2,9 = 21,9.

L 13
D = A √ t
= 0 . 0124
√ 30
= 0 , 008 mm

9. untuk t = 60 menit
Ra = 17 L = 13,3

Rcp= R + Ft – Fz

= 17 + 3,9 – 1

= 19,9

a x Rc
x 100 %
% butiran dalam campuran =
WS

0 ,99 x 19 ,9
x 100 %
= 50

= 39,40%

Rcl = R + Fm =17+ 2,9 = 19,9.

L 13 , 3
D = A √ t
= 0 . 0124
√ 60
= 0 , 006 mm

10. untuk t = 120 menit

48
Laporan Praktikum Mektan

Ra = 15 L = 13,7

Rcp= R + Ft – Fz

= 15 + 3,9 – 1

= 17,9

a x Rc
x 100 %
% butiran dalam campuran =
W S

0 ,99 x 17,9
x 100%
= 50

= 35,44%

Rcl = R + Fm =15 + 2,9 = 17,9.

L 13 , 7
D= A √ t
= 0 . 0124
√ 120
= 0 ,004 mm

11. untuk t = 4 menit


Ra = 13 L = 14

Rcp= R + Ft – Fz

= 13 + 3,9 – 1

= 15,9

a x Rc
x 100 %
% butiran dalam campuran =
WS

0,99 x 15, 9
x 100 %
= 50

= 31,48%

Rcl = R + Fm =13 + 2,9 = 15,9.

L 14
D= A √ t
= 0 . 0124
√ 180
= 0 , 003mm

12. untuk t = 4 menit

49
Laporan Praktikum Mektan

Ra = 11 L = 14,3

Rcp= R + Ft – Fz

= 11 + 3,9 – 1

= 13,9

a x Rc
x 100 %
% butiran dalam campuran =
W S

0,99 x 13, 9
x 100 %
= 50

= 27,52%

Rcl = R + Fm =11 + 2,9 = 13,9.

L 14 ,3
D = A √ t
= 0 . 0124
√ 1440
= 0 , 001mm

Jadi pada ayakan no. 200 dengan diameter 0,074 mm masih terdapat jenis tanah yang lolos dari
ayakan tersebut dengan diameter butiran tanah 0,001 mm.

D.KESIMPULAN
 Hasil analisa tes hidrometer hanya bisa diamati secara visual
 Waktu test hasil dari perhitungan dimulai dari waktu 0,5 – 1440 menit, dari
perhitungan memiliki diameter butiran tanah 0,057-0,001 masih termasuk dalam syarat
hukum Stokes, dimana syarat diameter minimum adalah 0,0002 mm. Dalam hal ini butiran
tanah dari tanah contoh percobaan telah memenuhi syarat hukum Stokes.

50
Laporan Praktikum Mektan

51
Laporan Praktikum Mektan

52
Laporan Praktikum Mektan

53
Laporan Praktikum Mektan

i. RUMUS

Keterangan :
 v = s - w . D2
18 v = kecepatan mengendap

s = berat volume partikel tanah


 D = (18..v) = (18 . ) . L
(s - w) (s - w) t w = berat volume air

 = kekentalan air
 v=L
t D = diameter partikel tanah

 s = Gs . w
 D = __(18 . )__ . L
((Gs – 1) w) t

Bila satuan  dalam gr.dt/cm2 ; w dalam gr/cm3 ; L dalam cm ; t dalam menit ; D dalam mm,
didapat :

 D = __(30 . )__ . L
((Gs – 1) w) t Keterangan :

 A = __(30 . )__ Ft = koreksi temperatur


((Gs – 1) w) Fz = koreksi untuk bacaan nol

 D = A . L a = koreksi untuk specific gravity dari butiran tanah


yang diuji
t
Ws = berat kering contoh tanah yang digunakan untuk
 Rcp = R + Ft –Fz
analisa hidrometer

54
Laporan Praktikum Mektan

BAB VI

PROCTOR TEST

B. TUJUAN PELAKSANAAN
Memahami fungsi pemadatan dalam upaya menaikkan / memperbaiki kekuatan tanah
yang berguna dalam perencanaan konstruksi jalan raya, lapangan terbang dan bangunan –
bangunan sipil lainnya

C. TEST YANG DILAKUKAN


1. Test Pemadatan
Peralatan :

1. Cetakan besi yang berbentuk silinder


2. Penumbuk
3. Timbangan dengan ketelitian 4,5 gram
4. Timbangan dengan ketelitian 0,1 gram
5. Lengser besar
6. Jack
7. Pengaris besi dengan pinggiran lurus
8. Ayakan no 4
9. Cawan
10. Gelas ukur 100ml

Bahan :

1. Air
2. Tanah

Langkah kerja :

1. Ambil tanah yang sudah di angina – angunkan sebanyak 3kg dan pecahkan semua
gumpalan – gumpalan tanah.

55
Laporan Praktikum Mektan

2. ayak tanah yang sudah disiapkan pada langkah no 1 dengan mengguanakan ayakan
no 4 dan kumpulkan semua tanah yang lolos lewat ayakan no 4 di dalam lengser yang besar
3. Tambahkan air pada tanah di dalam lengser tersebut dan campur hingga merata
untuk membuat kadar air dari tanah tersebut kira – kira 100ml dengan menggunakan gelas
ukur
4. Tentukan berat dari cetakan + plat dasar (berat mold / W)

5. Pasang silinder perpanjangan pada bagian atas dari cetakan


6. Masukkan tanah yang sudah disiapkan pada langkah no 3 kedalam cetakan di
dalam tiga lapis yang kira – kira sama tebalnya. Tiap – tiap lapis harus dipadatkan secara
merata dengan standart proctor hammer sebanyak 25 kali.Tanah lepas yang diletakkan dalam
cetakan untuk lapisan ketiga(paling atas ) harus sedemikian tinggi sehingga apabila
dipadatkan bagian atas dari permukaan tanah tersebut lebih tinggi dari cetakan

56
Laporan Praktikum Mektan

7. Lepaskan silinder perpanjangan yang disambung pada bagian atas cetakan silinder
perpanjangan harus dilepas secara hati – hati supaya tidak merusak tanah yang sudah
dipadatkan didalam sillinder tersebut

8. Dengan menggunakan penggaris besi,potong kelebihan tanah di atas cetakan


tersebut secara perlahan – lahan dan sedikit demi sedikit hingga permukaan tanah yang di
padatkan menjadi sama tinggi dengan permukaan cetakan tersebut
9. Tentukan berat cetakan dengan palt dasar serta tanah yang sudah dipadatkan (yang
telah disiapkan pada no 8)
10. Lepaskan plat dasar dari cetakan dengan menggunakan Jack, kemudian keluarkan
tanah yang sudah dipindahkan dari dalam cetakan
11. Ambil sedikit tanah dari contoh tanah yang sudah dikeluarkan dari cetakan (pada
langkah no 10) dan letakkan dalam cawan untuk di tentukan kadar airnya (sebelum di
masukkan dalam oven,berat tanah harus ditentukan terlebih dahulu)
12. Pechakan Gumpalan – gumplan tanag yang sudah dikeluarkan dari cetakan (pada
langkah no 10) dengan tangan .dan campur tanah tersebut dengan tanah lembab yang tersisa
dalam lengser. Tambahkan air dan campur hingga merata agar kadar air dari campuran
tersebut naik kira – kira 2%
13. Ulangi pelaksanan no 3 sampai dengan no 12. di dalam percobaan ini berat volume
dari tanah kering pertama – tama akan naik. Kemudian akan turun. Teruskan percobaan ini
sampai menghasilkan paling sedikit 2 kali pembacaan berat volume tanah makin mengecil.

DATA DAN PERHITUNGAN


1. Proctor test
- Pukulan / lapisan = 25 pukulan

- Banyak lapisan = 2 lapisan

- Diameter / mold = 10,2

- Tinggi mold (Ø/d) = 11,7

57
Laporan Praktikum Mektan

- Berat mold = 3055 gr

- Volume mold (v) = A.t

1
= 4 . Л.d2.t

1
= 4 . 3,14.10,22. 11,7

= 955,6

2. Test Menetukan kadar Air


Peralatan :

1. Cawan
2. Oven
3. Timbangan ohams dengan ketelitian 0,1 gram

Bahan :

1. Tanah

Langkah kerja :

1. Tanah yang diletakkan pada cawan (hasil test langkah 11) diukur beratnya
2. Masukkan cawan + tanah yang telah ditimbang kedalam oven selama 24jam
dengan suhu 110 ºC
3. Ukur berat cawan + tanah kering

Data dan Perhitungan.


Tabel Specific Gravity (Gs)

No. Test 1 2

No. Picnometer 2 3

Berat Picnometer (W1) 95,5 95,5

Berat Picnometer + Tanah kering (W2) 165,5 181

Berat Picnometer + Tanah + Air (W3) 387 393

Berat Picnometer + Air (W4) 343,5 343,5


58
Laporan Praktikum Mektan

 Menentukan Spesifik Gravity (GS)

W 2 −W 1
Gs=
( W 4 −W 1 )−( W 3 −W 2 )

165,5−95,5
GsI =
( 343,5−95,5 )−( 387−165,5 )

GsI =2,64

181−95,5
GsII =
( 343,5−95,5 )− ( 393−181 )

GsII =2,36

2,64 +2,36
Gs rata−rata= = 2,5
2

Gs rata−rata=2,5

Tabel Kadar Air

Sample 1 2 3 4 5

Moisture can No. 10 11 15 57 63

Wt.of can + wet soil W2 63.1 61 81.6 49.7 82.3

Wt.of can + dry soil W3 51.5 55.7 70 46.2 72.4

Wt.of water 11.6 5.3 11.6 3.5 9.9

Wt.of can W1 9.5 9.5 13..2 9 13.5

Wt.of dry soil 42 46.2 56.8 37.2 58.9

Water content (%) 5.26 5.05 6.74 3.97 6.78

59
Laporan Praktikum Mektan

 Menentukan berat air


Wt.of water = Wt.of can + wet soil – Wt.of can + dry soil.

Wt.of water = W2-W3.

o Cawan 1 = 63.1 – 51.5 = 11.6


o Cawan 2 = 61 – 55.7 = 5.3
o Cawan 3 = 81.6 – 70 = 11.6
o Cawan 4 = 49.7 – 46.2 = 3.5
o Cawan 5 = 82.3 – 72.4 = 9,9

 Menentukan berat tanah kering


Wt.of dry soil = Wt.of can + dry soil – Wt.of can.

o Cawan 1 =51.5 - 9.5 = 42,2


o Cawan 2 = 55,7 - 9.5 = 46.2
o Cawan 3 = 70 - 13.2 = 56.8
o Cawan 4 = 46.2 - 9 = 37.2
o Cawan 5 = 72.4 - 13.5 = 58.9

 Menentukan Kadar Air (Wc)

W 2−W 3
W= x 100 %
W 3 −W 1

63,1−51,5
W I= x100 %
51,5−9,5

W I =5,26 %

61−55 ,7
W II = x100 %
55 ,7−9,5

W II =5,05 %

81,6−70
W III = x100 %
70−13 ,2

60
Laporan Praktikum Mektan

W III =6 ,74 %

49 ,7−46 ,2
W IV = x100 %
46 ,2−9

W IV =3,97%

82,3−72, 4
WV = x100 %
72,4−13, 5

W V =6,78 %

Berat VolumeTanah
Water content (%) 5.26 5.05 6.74 3.97 6.78

Wt.of soil + mold W2 4750 4935 5020 5010 5000

Wt.of mold W1 3055 3055 3055 3055 3055

Wt.of soil in mold 1695 1880 1965 1955 1945

Wet density W3 5,26 5,05 1,98 3,97 6,78

Dry density 5,01 5,2 1,797 5,28 5,27

a. Mencari Berat Volume Tanah Basah ()

Wt
γ=
Vt

1695
I = 947,38 = 1,78

1880
II = 947,38 = 1,98

1880
III = 947,38 = 1,98

1955
IV = 947,38 = 2,06

61
Laporan Praktikum Mektan

1945
V = 947,38 = 2,05

b. Mencari Berat Tanah Kering (d)


γ
d = 1+W

1 ,78
dI = 1+0 . 0526 = 1,69

1, 98
dII = 1+0 ,0505 = 1,88

1,98
dIII = 1+0 ,0674 = 1,85

2 , 06
dIV = 1+0 . 0397 = 1,98

2, 05
dV = 1+0 ,0678 = 1,91

c. Mencari Volume Tanah pada Zero Air Void (zav)


Gs
γzav =
1 + ( W . Gs )

2,5
γzav I =
1 + ( 0,0526 . 2,5 )

γzav I =2,20

2,5
γzav II=
1 + ( 0,0505 . 2,5 )

γzav II= 2,21

62
Laporan Praktikum Mektan

2,5
γzav III=
1 + ( 0,0674 . 2,5 )

γzav III=2 ,13

2,5
γzav IV =
1 + ( 0,0397 . 2,5 )

γzav IV =2,27

2,5
γzav V =
1 + ( 0,0678 . 2,5 )

γzav V =2,13

2,2 + 2,21 + 2,13 + 2,27 + 2,13


γzav rata-rata = =2 ,18
5

D. Kesimpulan
Berdasarkan data yang ada, berat volume basah memiliki nilai 1,78 gram/cm; 1,98

gram/cm; 1,98 gram/cm ; 2,06 gram/cm ; dan 2,05 gram/cm maka dapat disimpulkan

bahwa daya resapan air atau permeabilitasnya rendah.

Berdasarkan data percobaan,kadar air 5,26 % ; 5,05 % ; 6,74 % ; 3,97 % ; 6,78

dapat disimpulkan bahwa jenis tanah air tidak mampu dalam proses penyerapan air

maka jenis tanah ini dapat digolongkan dalam jenis tanah lempung atau clay.

Dan perhitungan spesific gravity ( Gs ) rata-rata 2,5 maka jenis tanah ini dapat

digolongkan dalam lempung organik dimana lempung organik mempunyai syarat

batas Gs 1,8 – 2,65.

63
Laporan Praktikum Mektan

64
Laporan Praktikum Mektan

BAB VII

UJI REMBESAN

A. TUJUAN PELAKASANAAN
Memahami penggunaan tes rembesan untuk mempelajari aliran Air dalam
tanah,memperkirakan jumlah rembaan air dalam tanah menyelidiki permasalahan – permasalahan
yang menyangkut pemompaan air untuk konstruksi di bawah tanah

Percobaan ini dimaksudkan untuk mencari koefisien rembesan dari contoh tanah yang
diselidiki di laboratorium.Ada dua macam percobaan test rembesan di laboratorium, yaitu:

a. CONSTAN HEAD TEST


Percobaan ini dilakukan jika contoh tanah yang ditest merupakan tanah yang berbutir
kasar dengan koefisien rembesan yang besar.

b. FALLING HEAD TEST


Percobaan ini dilakukan jika contoh tanah yang ditest merupakan tanah yang berbutir
halus dengan koefisien rembesan yang kecil.

B. TEST YANG DILAKUKAN


1. Uji Rembesan Menggunakan Constant Head Test
Peralatan :

1. Constant Head Parameter


2. Gelas Ukur yang mempunyai Volume 250-500 ml
3. Timbangan Ohaws dengan ketelitian 0,01 gram
4. Termometer dengan ketelitian 0,1ºC
5. Tabung Plastik

Bahan :

1. Tanah
2. Air
3. Batu berpori
Langkah Kerja :

1. Tentukan berat dari tabung plastik tempat contoh tanah ,dua batu porous,pir
dan dua buah karet penutup.

65
Laporan Praktikum Mektan

2. Pasang karet penutup pada bagian bawah dari tabung plastic dan letakkan batu porous di
atas karet penutup (karet penutup terletak di bawah batu porous)
3. Masukkan contoh tanah yang sudah di keringkan ke dalam tabung plastik sedikit- demi
sedikit dengan menggunakan sendok dan padatkan tanah tersebut dengan menggunakan
mesin penggetar atau dengan peralatan lain unutk mendapatkan contoh tanah dengan
kepadatan yang berbeda (angka pori berbeda) tanah dapat di padatkan dengan memakai
tenaga berbeda.

66
Laporan Praktikum Mektan

4. Apabila contoh tanah yang di masukkan kedalam tabung sudah kira kira 2/3dari panjang
tabung,letakkan batu parous di atas contoh tanah tersebut
5. Pasang pir dan karet penutup di atas batu porous
6. Tentukan berat tabung beserta isinya yang sudah disusun pada langkah No2 sampai
dengan No 5
7. Tentukan tinggi dari contoh tanah di dalam tabung
8. Letakkan Constant head pada parameter beserta contoh tanah yang sudah di susun
tersebut di dekat pancuran air
9. Alirkan air ke atas corong yang sudah dipasang pada tiang tegak (stand) melalui pipa
plastik,air aakan mengalir dari corong ke atas contoh tanah air yang mengalir di tampung
oleh Constant head bejana dan kemudian terus mengalir ke gelas ukur dari kegiatan ini
maka harus di jaga agar tidak terjadi kebocoran air di dalam tabung

67
Laporan Praktikum Mektan

10. Air yang mengalir melalui corong harus di atur sedemikian rupa sehingga ketinggian air
di dalam corong selalu tetap sebagai catatan maka sebelum praktikum di mulai gelembung
– gelembung udara yang mungkin tertinggal di dalam pipa plastic harus di
hilangkan.caranya adalah dengan membiarkan air mengalir melalui contoh tanah selama
kira – kira 2-10 menit
11. Setelah aliran air yang melalui contoh tanah sudah lancar ( steady flow) kumpulkan air
yang mengalir keluar dari constant head bejana di dalam gelas ukur (volume air yang di
kumpulkan = Q) Catat waktu yang diperlukan untuk mengumpulkan air dalam gelas ukur
12. Ulangi langkah No 11 sebanyak 3 kali dan usahakan waktu yang di butuhkan untuk
mengumpulkan air yang mengalir dari constant head bejana sama dengan untuk ketiga tes
tersebut,tentukan harga rata – rata Q
13. Ubah perbedaan tinggi antara permukaan air di dalam corong dan di dalam constant head
bejana. Ulangi langkah N0 10,11,12 sebanyak 3 kali
14. Catat temperatur air

68
Laporan Praktikum Mektan

DATA DAN PERHITUNGAN


PERHITUNGAN
Berat Silinder (W1) = 170 gr

Berat Silinder+ tanah(W2) = 691,5 gr

Panjang Silinder (L) = 10,1 cm

Diameter Silinder (Ø atau D) = 6,5 cm

Luas Silinder (A) = 33,18 cm2( 1/4.л.D2)

Volume Silinder (V) = 335,15 cm3 (A.L)

Berat tanah (W3) = W 2 - W1

= 691,5- 170

= 521,5 gr

W3 521,5
Berat volume tanah (∂d) = V = 335,15 = 1,55 Gr/cc

1. UJI REMBESAN METODE CONSTANT HEAD

Waktu (menit ) H Debit (Q) cm3 Temperatur ºC

10 137 250 28 ºC

20 120 500 28 ºC

30 103 750 28 ºC

40 86 1000 28 ºC

50 69 1250 28 ºC

T = 28 ºC

ήT / ή20 = 0,83

69
Laporan Praktikum Mektan

Q. L
 Perhitungan Koefisien Permeabilitas K= A . H . E
250.10,1
K1 = 33,18.131.10 = 0,058 cm/mnt = 9,68.10-4cm / dtk

500.10,1
K2 = 33,18.120.20 = 0,0634 cm/mnt = 1,056. 10-3cm / dtk

750.10,1
K3 = 33,18.103.30 = 0,0738 cm/mnt = 1,23. 10-3cm / dtk

1000.10,1
K4 = 33,18.86.40 = 0,088 cm/mnt = 1,47. 10-3cm / dtk

1250.10,1
K5 = 33,18 .69.50 = 0,1 cm/mnt = 1,84. 10-3cm / dtk

 Menentukan koefisien permeabilitas pada suhu 20 ºC


Ki (20 ºC) = Ki . (ήT/ ή20 )

K1(20 ºC) = (0,058. 0,83) = 0,048 cm/mnt = 8,02. 10-4cm / dtk

K2(20 ºC) = (0,0644 . 0,83) = 0,0526 cm/mnt = 8,7. 10-4cm / dtk

K3(20 ºC) = (0,0738 . 0,83) = 0,0613 cm/mnt =1,02. 10-3cm / dtk

K3(20 ºC) = (0,088 . 0,83) = 0,073 cm/mnt =1,22. 10-3cm / dtk

K4(20 ºC) = (0,1 . 0,83) = 0,083 cm/mnt = 1,38. 10-3cm / dtk

70
Laporan Praktikum Mektan

2. Tes Temperatur Air

Peralatan :

1. 2 cawan + contoh tanah (no 5 dan 7)


2. Oven (1)
3. Timbangan Ohaws ketelitian 0,1 gram

Langkah kerja :

1. Ukur berat cawan (no 5 dan 7) dengan menggunakan timbangan ohaws


2. Masukkan contoh tanah dari hasil test 1 ke dalam cawan dan ukur beratnya. Kenudian
di masukkan ke dalam oven dengan suhu 110 ºC selama 24 jam

DATA DAN PERHITUNGAN


2. Test Menentukan Kadar Air
No Test Gr 1 2

No Cawan 5 7

Berat Cawan (W1) Gr 47 49,5

Berat cawan + tanah basah (W2 ) Gr 148 163,8

Berat cawan + tanah kering (W3 ) Gr 133,1 136,5

Berat Air (Ww) Gr 24,9 27,3

Berat tanah kering (Ws) Gr 76,1 87,0

 Berat air (Ww) = (Berat cawan + tanah basah) – (Berat + cawan tanah kering)
Ww 5 = 148 - 133,1 = 24,9 Gr

Ww 7 = 163,5 – 136,5 = 27,3 Gr

 Berat tanah kering (Ws) = (Berat cawan + tanah kering )–(Berat cawan )
Ws 5 = 133,1 - 47 = 76,1 Gr

Ws 7 = 136,5 – 49,5 = 87,0 Gr

71
Laporan Praktikum Mektan

Ww
 Kadar air (Wc) = Ws
24,9
Wc 5 = 76,1 . 100% = 32,72%

27,3
Wc 7 = 87,0 . 100% = 31,38%

3. Menentukan Specific Grafity

Peralatan :

1. Cawan +contoh tanah kering (no 5 dan 7 )


2. Piknometer / bejana volumetric yang mempunyai volume 500 ml
3. Timbangan Ohaws
4. Mangkok + spatula
5. Pompa Vakum
6. Botol plastik

Bahan :

1. Air suling

Langkah kerja :

1. Piknometer di bersihkan dan di keringkan


2. Ukur berat piknometer dengan menggunakan timbangan Ohaws
3. Piknometer di isi dengan air suling sebanyak 500 ml (dasar dari garis cekung
4. permukaan air /water mesiskus harus pada tanda yang menunjukkan 500 ml)
5. Ukur berat piknometer + air dengan menggunakan timbangan Ohaws
6. Temperatur air dalam piknometer di ukur dengan cara memasukkan thermometer ke
dalam piknometer kemudian buang airnya
7. Letakkan contoh tanah kering hasil test 2 ke dalam mangkok.hancurkan dengan spatula,
kemudian di masukkan ke dalam piknometer
8. Ukur berat piknometer + tanah hasil point 6
9. Tambahkan air suling ke dalam piknometer hasil point 6 sampai dengan mencapai kira-
kira dua pertiga dari volume total
10. Hilangkan udara dari hasil point 8 dengan cara :

72
Laporan Praktikum Mektan

Mulut bejana volumetri yang berisi campuran tanah + air dihubungkan dengan pompa
vakum(dengan maksud untuk menarik gelembung – gelembung udara dari dalam
campuran tanah + air ) sampai tidak ada gelembung – gelembung udara yang tertinggal
dalam tanah tersebut

11. Usahakan temperatur dari campuran tanah + air dalam piknometer yaitu sama
Dengan T1 ºC

12. Tambahkan air suling ke dalam bejana volumetric sampai dengan dasar dari garis cekng
permukaan air (menikus) menyentuh tanda yang menunjukkan volume 500 ml.
keringkan bagian luar dari bejana dan bagian dalam dari leher bejana (di atas menikus)
dengan kertas pengering
13. Tentukan berat dari bejana + tanah + air hasil point 11
14. Ukur temperatur dari campuran tanah + air di dalam bejana tersebut untuk mengetahui
apakah temperatue dari campuran Ti kurang lebih
15. Setelah di timbang dan di ukur temperatur dari campuran tanah + air tersebut kedalam
mangkok. Bersihkan sisa sisa tanah yang tertingggal di dalam bejana sampai bersih
16. untuk menentukan berat tanah kering, mangkok beserta isinya (pada langkah 14) di
panaskan dalam oven dengan temperatur 105 ºC selama 24 jam sampai dengan air
menguap sama sekali contoh tanah yang sudah kering di timbang
DATA DAN PERHITUNGAN

3.Test menentukan Spesific gravity

No test 1 2

No Piknometer 3 8

Berat Piknometer (W1) Gr 94,9 112,5

Berat piknometer + tanah kering (W2) Gr 111,6 125,6

Berat piknometer + tanah basah (W3) Gr 353,8 868,4

Temperatur (t1) ºC 39,5 33,4

Berat pikno + air (W4) Gr 343 260

Temperatur (t2) ºC 31,8 31,8

73
Laporan Praktikum Mektan

(W 2−W 1 )
Gs=
(W 4−W 1 ). t 1−(W 3−W 2 ). t 2

Koreksi Suhu :

31,8 ºC = 1,00479

33,4ºC = 1,00527

33,5ºC = 1,00530

(111 , 6−94 , 9 )
Gs1 = (343−94 , 9).1 , 00527−(353 , 8−111 , 6). 1, 00479 = 2,76

(125 ,6−112, 5 )
Gs2= (360−112, 5 ). 1 ,00527−(360 , 4−125 , 6 ). 1 , 00479 = 2,71

D. KESIMPULAN
Dalam percobaan test rembesan tanah di lab terdiri dari 2 test :

1. Constant Head Test


2. Falling Head Test
Percobaan ini sangat berguna dalam pembuatan bangunan – bangunan air dari percobaan.
Test renbesan akan diperoleh koefisien rembesan contoh tanah yang di test untuk mengetahui
kemampuan tanah untuk melewatkan air melalui pori – porinya pada percobaan di atas diperoleh
hingga k yang kecil,sehingga tanah jenis ini sulit untuk melewatkan air

Pada percobaan dia atas diperoleh harga k yang berkisar antara 0,001 – 0,00008 cm/detik,
maka tanah tersebut tergolong lanau.

E. RUMUS
(mekanika tanah I,Biaja M Das)

Gradien Hidrolik

p v2
+ +Ζ
h= ∂w 2. g

74
Laporan Praktikum Mektan

h = Tinggi energi total

p = tekanan

v = kecepatan

g = percepatan gravitasi

∂ w = berat volume air

Z = tinggi elevasi

Untuk yang mengalir dalam pori-pori tanah, v sangat kecil, maka di abaikan sehingga menjadi :

p

h = ∂w

Perbedaan tinggi muka pizometer merupakan cirri adanya kehilangan energi maka di dapat :
Δ h = hA-hB

p p
+Ζ +Ζ
= ( ∂w ) - ( ∂w )

Kehilangan energi ( Δ h ) dapat dinyatakan dalam bentuk tanpa dimensi seperti :

Δh
I= L

L = jarak titik A dan B, yaitu panjang aliran air dimana kehilangan tekanan terjadi

Hukum Darcy

k
V= i

V = kecepatan aliran,yaitu banyaknya air yang mengalir dalam satuan waktu melalui suatu
satuan luas penampang melintang tanah yang tegak lurus arah aliran

K = koefisien rembesan

75
Laporan Praktikum Mektan

 Uji constant head


Q = A.V.t

Q = A.(k.1) .t

h
Q = A.k . L .t

Q .L
k = A.h.t

 Koefisien rembesan (k)


∂w
.k
k= η

∂ w = berat volume air

η = kekentalan air

k = rembesan absolute

 Pengaruh temperatur air terhadap harga k


k. T 1 ηT 1 ∂w (T 1 )
= .
k. T 2 ηT 2 ∂w (T 2 )

ηT °c
.kT ° c→(∂ w(T 1 )=∂ w (T 2 )
k 20ºC = η. 20 ° c

76

Anda mungkin juga menyukai