Anda di halaman 1dari 7

BAB III

TES KONSISTENSI TANAH


3.1 PERCOBAAN BATAS CAIR
3.1.1 Maksud
Percobaan ini dimaksudkan untuk menentukan kadar air suatu tanah pada saat batas
cair tercapai. Batas cair adalah kadar air dimana suatu tanah berubah dari keadaan plastis
menjadi keadaan cair.
3.1.2 Peralatan
1. Satu set alat uji batas cair standart
2. Alat pembuat alur (Groving tool)
3. Cawan
4. Mangkok persolin
5. Pisau spatula
6. Oven
7. Timbangan dengan ketelitian 0,01 gram
8. Botol plastik
9. Air suling
10. Saringan no 40
3.1.3 Cara Pelaksanaan
1. Menyaring contoh tanah dengan menggunakan saringan no 40.
2. Meletakan 100 gr contoh tanah yang lolos ayakan diatas plat kaca, dan
menambahkan sedikit demi sedikit air suling sambil diaduk sampai kelihatan
agak lembek.
3. Setelah contoh menjadi campuran yang merata, sebagian diambil dan diletakkan
diatas mangkok kuningan. Permukaan diratakan sedemikan rupa hingga
ketebalan kira-kira 8mm.
4. Dengan menggunakan alat pembuat alur, membuat alur pada contoh tanah yang
telah disiapkan pada langkah no 3, sepanjang garis tengah mangkok.
5. Memutar crank dengan kecepatan kira-kira 2 putaran per detik. Pemutaran
dihentikan tepat pada saat tanah telah bersinggungan satu sama lain. Dan
mencatat jumlah pukulan yang telah dilakukan.

13 | L a p o r a n P r a k ti k u m M e k a n i k a T a n a h 1 K e l o m p o k 3
6. Mengambil sebagian contoh tanah yang sudah di test pada langka no 5 dan
dimasukan kedalam cawan yang telah ditimbang beratnya. Berat cawan beserta
tanah ditimbang kembali, lalu dimasukkan ke dalam oven.
7. Stelah 24 jam, berat cawan + tanah kering ditimbang.
8. Menambahkan sedikit air pada sisa tanah yang sudah disiapkan pada langka no 2
dan dicampur lagi hingga rata.
9. Menggulsngi urutan test dari langka no 3 s/d no 7 untuk mendaptn harga dari
kadar air pada jumlah pukulan antara 20-25 dan antara 15-20.

3.1.4 Data
3.1.4.1 PERCOBAAN BATAS CAIR
No. Percobaan I II III IV
No. Cawan 7 56 50 47
Berat Cawan (W1) gram 4 4 4 4
Berat Cawan + tanah basah (W2) gram 25.5 26 26.4 24.7
Berat Cawan + tanah kering (W4) gram 21.2 20.6 22.45 21.8
Jumlah Pukulan (n) 28 23 22 25
Berat tanah kering (W4-W1) (W5) gram 17.2 16.6 18.45 17.8
Berat tanah basah (W2-W1) (W3) gram 21.5 22 22.4 20.7
Barat air (W2-W4) (W6) gram 4.3 5.4 3.95 2.9

3.1.5 Perhitungan
3.1.5.1 Menghitung kadar air (Wc)
Berat air (W 6)
Wc = x 100%
Berat tanah kering(W 5)
4.3
WcI = x 100% = 25.00%
17.2
5.4
WcII = x 100% = 32.53%
16.6
3,95
WcIII = x 100% = 21.41%
18.45
2.9
WcIV = x 100% = 16.29%
17.8
25.00+32.53+21.41+16.29
Wc rata – rata = = 23.81%
4

14 | L a p o r a n P r a k ti k u m M e k a n i k a T a n a h 1 K e l o m p o k 3
3.2 PERCOBAAN BATAS PLASTIS
3.2.1 Maksud
Percobaan ini dimaksudkan untuk mencari kadar air suatu tanah pada saat batas
plastis tercapai. Batas plastis adalah kadar air suatu tanah dimana menjadi transisi dari
keadaan semi padat ke keadaan plastis.
3.2.2 Peralatan
1. Cawan
2. Mangkuk Persolin
3. Pisau Splatula
4. Botol plastis + air suling
5. Oven
6. Ayakan no 40
7. Kaca untuk menggulung tanah
8. Timnangan dengan ketelitian 0,01 gram
3.2.3 Cara Pelaksanaan
1. Mengambil contoh yang lolos ayakan no 40 dan diletakkan pada mangkok
persolin.
2. Menambahkan air pada tanah yang telah disiapkan pada langkah no 1 sehinngga
dengan keadaan tidak terlalu lembek hingga dapat digulung.
3. Mengambil sebaguan dari contoh tanah yang sudah disiapkan pada langkah no 2
dan menggulungnya diatas kaca datar dengan menggunakan telapak tangan.
4. Apabila tanah yang digulung pada langkah no 3 sudah mencapai garis tengah 1/8
inchi (3mm) tapi belum pecah-pecah, maka contoh tanah tersebut diremas-remas
dengan dibentuk ellipsoidal dan digulung lagi.
5. Mengulang langkah no 3 dan 4 hingga gulungan tanah akan pecah-pecah jika
mencapai diameter 1/8 inchi (3mm).
6. Tanah yang sudah ditest pada no 5 dikumpulkan dan dimasukkan ke dalam cawan
yang telah ditimbang beratnya. Lalu berat cawan berisi tanah ditimbang lagi, dan
dimasukkan kedalam oven.
7. Setalah 24 jam berat cawan berisi cawan kering ditimbang lagi.

15 | L a p o r a n P r a k ti k u m M e k a n i k a T a n a h 1 K e l o m p o k 3
3.2.4. Data
No. Percobaan I II III IV
No. Cawan gr 25 45 12 56
Berat Cawan (W1) 0.85 0.85 0.85 0.85
gr
Berat Cawan + Tanah Basah (W2) gr 21 22.5 23.8 22.1
Berat Tanah Basah (W2-W1) (W3) 20.15 21.65 22.95 21.25
gr
Berat Cawan + Tanah Kering (W4) gr 17.9 18 20.2 19.8
Berat Tanah Kering (W4-W1) (W5) gr 17.05 17.15 19.35 18.95
Berat Air (W2-W4) (W6) gr 3.1 4.5 3.6 2.3

3.2.5. Perhitungan
3.2.5.1 Menghitung Batas Plastik (PL)
Berat Air (W 6)
PL = x 100 %
Berat tanah kering(W 5)
3.1
PLI = =18.18 %
17.05
4.5
PLII = =26.24 %
17.15
3.6
PLIII = =18.60 %
19.35
2.3
PLIV = =12.14 %
18.95
18.18+26.24+18.60+12.14
PL rata – rata = = 18.79%
4

3.2.5.2 Menghitung Index Plastik (IP)


IP = LL - PLrata-rata
IP = 23.81% – 18.79%
= 5.02%
3.3 PERCOBAAN BATAS SUSUT
3.3.1 Maksud
Percobaan ini dimaksudkan untuk mentukan kadar air suatu tanah pada saaqt batas
susut tercapai. Batas susut adadalah suatau keadaan tanah dimana jika airnya diuapkan
maka sudah tidak terjad perubahan volume.

16 | L a p o r a n P r a k ti k u m M e k a n i k a T a n a h 1 K e l o m p o k 3
3.3.2 Peralatan
1. Mangkuk Besi
2. Mangkuk Peluberan
3. Pisau spatula
4. Botol plastic
5. Air suling
6. Penggaris besi
7. Ayakan no 40
8. Air raksa
9. Kaca datar terpaku
10. Gelas kaca
11. Oven
12. Timbangan dengan ketelitian 0,01 gram

3.3.3 Cara Pelaksanaan


1. Mengambil sebuah tanah yang lolos ayakan no 40 dan ditambahkan air sedikit demi
sedikit hingga tanah menjadi lembek seperti pasta.
2. Meletakkan contoh tanah yang disiapkan pada langka no 1 pada mangkuk besi dan
dihentak – hentakan supaya gelembung udara yang terdapat dalam tanah luar.
3. Meratakan permukaan tanah di dalam mangkuk dengan penggaris besi sesua dengan
tinggi mangkok, lalu bagian sisi luar dari mangkuk dibersikan dengan kertas, lalu
menimbang berat mangkuk besi beserta tanah di dalamnya.
4. Tanah yang sudah disiapkan pada langka no 3 dimasukkan ke dalam oven.
5. Setelah 24 jam, berat mangkuk besi + tanah kering ditimbang lagi.
6. Contoh tanah yang sudah dikeringkan pada langka no 5 dimasukkan ke dalam gelas
kaca yang telah terisi penuh dengan air raksa yang diletakkan di atas mangkuk
peluberan, lalu tekan dengan menggunakan kaca datar terpaku.
7. Megulangi percobaan mulai no 1 sampai no 7 untuk kadar air yang berbeda.

17 | L a p o r a n P r a k ti k u m M e k a n i k a T a n a h 1 K e l o m p o k 3
3.3.4 Data
3.3.4.1 PERCOBAAN BATAS MENNGKERUT (SL)
No. Percobaan I II III IV
No. Cawan 12 9 21 6
Berat Mangkok atau cawan (W1) gr 85.2 85.2 85.2 85.2
Berat cawan + tanah basah (W2) gr 92.2 93.5 94.3 93.2
Berat tanah basah (W2-W1) (W3) gr 7.0 8.3 9.1 8.0
Berat cawan + tanah kering (W4) gr 91.2 92 91.8 91.7
Berat tanah kering (W4-W1) (W5) gr 6.0 6.8 6.6 6.5
Berat air (W2-W4) (W6) gr 1.0 1.5 2.5 1.5
Berat air raksa gr 138.1 139 140.5 139.5
Berat mangkuk peluberan gr 85.2 85.2 85.2 85.2
Berat peluberan gr 128.1 127.5 135.3 128.5

3.3.5. Perhitungan
3.3.5.1 MENGHITUNG KADAR AIR
Berat Air (W 6)
Wc = x 100 %
Berat tanah kering(W 5)
1
WcI = x 100 %=16.67 %
6
1.5
WcII = x 100 %=22.06 %
6.8
2.5
WcIII = x 100 %=37.88 %
6.6
1.5
WcIV = x 100 %=23.08 %
6.5
16.67+22.06+37.88+23.08
Wc rata – rata = =24,92 %
4

3.3.5.1 Menghitung batas kerut (SL)


Berat Peluberan
SL = Wc x x 100 %
13.6 x berat tanah kering

18 | L a p o r a n P r a k ti k u m M e k a n i k a T a n a h 1 K e l o m p o k 3
128.1
SLI = 0.1667 x x 100 %=26.16 %
13.6 x 6
127.5
SLII = 0.8034 x x 100 %=30.41%
13.6 x 6.8
135.3
SLIII = 0.3788 x x 100 %=57.10 %
13.6 x 6.6
128.5
SLI = 0.1667 x x 100 %=33.55 %
13.6 x 6.5
26.16+30.41+57.10+33.55
SL rata – rata = =42,37 %
4

3.4. KESIMPULAN
Percobaan saat ini berguna untuk menentukan siat fisik dari tanah, yaitu Batas
Plastik, Batas Susut, dan Batas Cair dari tanah yang juga menetukan kekuatan dari tanah jika
dibenani suatu kontruksi.
Tanah yang mempunyai batas cair kecil sangat buruk untuk konstruksi, sebab dengan
penambahan air sedikit saja maka tanah akan mengalami pengembangan. Sebaliknya tanah
yang mempunyai batas susut yang besar paling baik untuk konstruksi/pondasi bangunan.
Sedangkan tanah yang plastis tidak cocok untuk suatu konstruksi bangunan.
Dari hasil perconbaan didapat bahwa tanah tersebut termasuk Lanau Organik
dengan kompressibilitas sedang.

19 | L a p o r a n P r a k ti k u m M e k a n i k a T a n a h 1 K e l o m p o k 3

Anda mungkin juga menyukai