Anda di halaman 1dari 18

44

BAB III

METODE PEELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis peelitian ini adalah penelitian kualitatif. Artinya data yang dikumpulkan

bukan berupa angka-angka, melainkan data tersebut berasal dari naskah wawancara,

catatan lapangan, dokumen pribadi, catatan memo, dan dokumen resmi lainnya.

Penelitian kualitatif ini dilakukan untuk mengungkapkan secara mendalam

fakta aktual tentang gambaran terstruktur mengenai kesiapan guru matematika SMK

di Kecamatan Tanete Riattang dalam mengimplementasikan pendekatan Scientific

menurut kurikulum 2013.

Dalam penelitian ini, penulis tidak berangkat dari suatu kesimpulan sementara

untuk diuji keberlakuannya di lapangan, akan tetapi penulis langsung terjun ke

lapangan dan berusaha mengumpulkan data selengkap mungkin sebagai fokus

penelitian sehingga data yang diperoleh merupakan data deskriptif.

B. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian adalah tempat dimana peelitian akan dilakukan. Dalam

penelitian ini, penulis mengambil lokasi di Kecamatan Tanete Riattang. Adapun

sekolah yang penulis pilih sebagai lokasi penelitian yaitu SMK Negeri 1 Bone dan

44
45

SMK Negeri 7 Bone. Alasan penulis memilih kedua sekolah tersebut karena di

sekolah tersebut telah diterapkannya kurikulum 2013 dalam proses pembelajarannya

dimana itu merupakan kasus yang diangkat penulis dalam penelitian ini.

C. Fokus Penelitian

Fokus penelitian adalah titik perhatian yang dijadikan objek perhatian penulis.

Fokus utama dalam penelitian ini adalah gambaran kesiapan guru matematika dalam

menerapkan pendekatan Scientific menurut kurikulum 2013. Kesiapan guru yang

dimaksudkan adalah kesiapan dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

Gambaran kesiapan guru dalam aspek sikap diperoleh melalui dua indikator,

yaitu: (1) Menunjukkan sikap positif terhadap pembelajaran pendekatan Scientific, (2)

mempunyai keinginan yang besar untuk mengimplementasikan pendekatan Scientific.

Untuk memperoleh gambaran kesiapan guru ditinjau dari aspek pengetahuan

dapat diamati melalui indikator berikut: (1) memiliki pemahaman mendalam tentang

pendekatan Scientific. Sedangkan gambaran kesiapan guru ditinjau dari aspek

keterampilan diperoleh melalui indikator: (1) mampu menyusun perangkat

pembelajaran dengan mengacu pada kurikulum 2013, (2) mampu

mengimplementasikan pendekatan Scientific dalam proses belajar mengajar.


46

D. Prosedur Pelaksanaan Penelitian

Secara garis besar penelitian ini dilaksanakan dalam empat tahap, yaitu:

1. Tahap persiapan

Ada beberapa hal yang dilakukan penulis pada tahap persiapan ini, yaitu:

a. Observasi lokasi penelitian

b. Merancang instrumen penelitian

c. Validasi instrumen penelitian oleh validator

2. Tahap pelaksanaan

a. Memberikan angket kepada setiap subjek. Angket ini bertujuan untuk

mengetahui bagaimana sikap, pengetahuan dan keterampilan yang

dimiliki subjek mengenai implementasi pendekatan Scientific menurut

kurikulum 2013.

b. Selanjutnya mengamati rencana pelaksanaan dan pembelajaran (RPP)

yang telah disusun oleh kedua subjek. Tindakan ini dimaksudkan untuk

melihat kesiapan guru dalam aspek keterampilannya menyususun

perangkat pembelajaran sesuai dengan kurikulum 2013.

c. Kemudian melakukan observasi di kelas terhadap proses belajar mengajar

yang dilakukan oleh setiap subjek guna memperoleh gambaran kesiapan

guru matematika dalam aspek keterampilan. Observasi proses belajar

mengajar ini dilakukan sebanyak dua kali pertemuan. Penulis

mengobservasi sebanyak dua kali pertemuan untuk melihat kekonsistenan


47

setiap subjek dalam mengimplementasikan rencana yang telah disusunnya

pada rencana pelaksanaan dan pembelajaran (RPP).

d. Tindakan terakhir yang dilakukan adalah pelaksanaan wawancara untuk

memperoleh data yang lebih akurat. Wawancara ini juga dimaksudkan

untuk verifikasi dan triangulasi data yang diperoleh pada tahap

sebelumnya.

3. Tahap menganalisis data

Setelah lembar kuesioner dibagikan, kegiatan pengamatan serta

wawancara telah dilakukan, maka penulis mencatat dan menganalisis serta

membuat kesimpulan sementara. Selanjutnya penulis menganalisis data secara

kualitatif.

4. Tahap penarikan kesimpulan

Pada tahap ini penulis menyimpulkan hasil penemuan data yang telah

dikumpulkan selama penelitian berlangsung.


48

Secara garis besar prosedur penelitian ini digambarkan sebagai berikut:

Observasi Lapangan

Merancang Instrumen

Tahap Persiapan
Apakah Valid ? Tidak

Ya
Instrumen Penelitian

Kuesioner

Observasi PBM
\ Tahap Pelaksanaan

Wawancara

Data Penelitian

Tahap Analisis Data

Kesimpulan

Gambar 3.1 Skema Pelaksanaan Penelitian

Keterangan:

: Urutan kegiatan
: Siklus jika perlu
: Hasil yang diperoleh
: Kegiatan yang dilakukan
: Pilihan/ pertanyaan
49

E. Instrumen Penelitian

Instrumen utama dalam penelitian ini adalah penulis sendiri. Peneliti kualitatif

sebagai Human Instrument, berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih

informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data,

menganalisis data, menafsirkan data dan membuat kesimpulan temuannya. Peneliti

merupakan instrumen utama dalam pengumpulan data penelitian yakni sebagai

pemberi kuesioner tertutup, observer, dan pelaksana wawancara. Karena penulis

merupakan pengumpul data melalui lembar kuesioner, observasi dan wawancara

dalam rangka mendapatkan data yang sesuai dengan fokus penelitian maka penulis

menggunakan instrumen pendukung yang secara rinci diuraikan sebagai berikut:

1. Lembar kuesioner

Instrumen ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana gambaran

kesiapan guru matematika dalam menerapkan pendekatan Scientific menurut

kurikulum 2013. Gambaran kesiapan yang dimaksudkan penulis adalah

kesiapan sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

2. Lembar observasi

Instrumen ini digunakan untuk memperoleh gambaran kesiapan guru

matematika (setiap subjek) dalam aspek keterampilan. Gambaran kesiapan

guru dalam aspek keterampilan dapat diperoleh dengan mengamati perangkat

pembelajaran khususnya rencana pelaksanaan dan pembelajaran (RPP) yang

telah disusun oleh setiap subjek dan saat melakukan observasi proses belajar
50

mengajar di kelas. Pada lembar observasi diberikan tanda ceklist untuk setiap

batasan kriteria penilaian. Untuk pengamatan terhadap rencana pelaksanaan

dan pembelajaran (RPP) hanya ada dua alternatif, yaitu: (1) memberi tanda

ceklist untuk pilihan “ya” jika komponen-komponen yang diamati termuat

dalam rencana pelaksanaan dan pembelajaran (RPP), (2) memberi tanda

ceklist untuk pilihan “tidak” jika komponen-komponen yang diamati tidak

termuat dalam rencana pelaksanaan dan pembelajaran (RPP).

Begitu pula dengan lembar observasi untuk proses belajar mengajar.

Penulis hanya memilih alternatif “kurang baik (KB)”, “cukup baik (CB),

”baik (B)”, “sangat baik (SB)” untuk setiap tahap pembelajaran yang diamati

oleh peneliti dan kemudian memberi tanda ceklist pada lembar observasi yang

telah disediakan.

3. Pedoman wawancara

Dalam pedoman wawancara, pertanyaan-pertanyaan disusun

berdasarkan pada fokus penelitian yaitu untuk mengetahui sejauh mana

gambaran kesiapan guru matematika dalam menerapkan pendekatan

Scientific.

Instrumen-instrumen pendukung diatas semuanya akan divalidasi oleh

ahli dalam bidang ini. Adapun proses pembuatan instrumen penelitian ini

dapat dilihat pada gambar berikut:


51

Membuat Rancangan Instrumen

Validasi Ahli

Apakah Valid ? Tidak

Ya

Instrumen Penelitian

Gambar 3.2 Skema Pembuatan Instrumen Penelitian

Keterangan:

: Urutan kegiatan
: Siklus jika perlu
: Hasil yang diperoleh
: Kegiatan yang dilakukan
: Pilihan/ pertanyaan

F. Sumber Data

Subjek dalam peelitian ini adalah semua guru matematika kelas X di SMK

Negeri 1 Bone dan SMK Negri 7 Bone yang juga merupakan sumber data pada

peelitian ini. Jumlah semua guru matematika yang menjadi subjek pada peelitian ini

adalah sebanyak dua orang, yaitu satu orang guru matematika SMK Negeri 1 Bone
52

dan satu orang guru matematika kelas X SMK Negeri 7 Bone. Penentuan subjek

peelitian ini didasari pada pertimbangan bahwa kedua subjek dalam penelitian ini

sama-sama mengajar di sekolah yang telah menerapkan kurikulum 2013.

Selanjutnya untuk menentukan subjek penelitian tersebut dilakukan langkah-

langkah berikut:

1) Menentukan sekolah yang letaknya berada di Kecapatan Tanete Riattang yang

telah menerapkan kurikulum 2013. Penulis memilih sekolah yang telah

menerapkan kurikulum 2013 agar memudahkan penulis untuk memperoleh

gambaran kesiapan guru dalam aspek keterampilan.

2) Setelah menentukan sekolah, kemudian penulis memilih seluruh guru matematika

kelas X di SMK yang telah menerapkan kurikulum 2013 sebagai subjek dalam

peelitian ini sehingga terpilih dua orang subjek.

G. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh gambaran tentang kesiapan guru matematika dan upaya

mereka dalam menerapkan pendekatan Scientific menurut kurikulum 2013, maka data

dalam penelitian ini dikumpulkan melalui cara pengisian kuesioner, observasi, dan

wawancara. Berikut ini diuraikan masing-masing teknik pengumpulan data tersebut.


53

1. Pengisian kuesioner

Untuk memperoleh gambaran kesiapan guru dalam aspek sikap, pengetahuan,

dan keterampilan diberikan kuesioner kepada setiap subjek. Kuesioner yang

digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner tertutup. Data tentang kesiapan guru

ditinjau dari aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan diperoleh dari hasil

pengisian kuesioner lalu kemudian data hasil pengisian kuesioner tersebut dianalisis

oleh peneliti.

2. Observasi

Observasi atau pengamatan merupakan teknik pengumpulan data dengan

mengamati peristiwa dan perilaku secara langsung sasaran (subjek) penelitian. Tujuan

pengamatan ini adalah untuk mencatat hal-hal, perilaku, perkembangan yang diamati,

didengar dalam mengumpulkan data mengenai kesiapan guru dalam aspek

keterampilan menerapkan pendekatan Scientific menurut kurikulum 2013.

Data mengenai gambaran kesiapan guru matematika ditinjau dari aspek

keterampilan diperoleh melalui pengamatan perangkat pembelajaran khususnya pada

rencana pelaksanaan dan pembelajaran (RPP) yang telah disusun oleh setiap subjek.

Selain itu, data mengenai kesiapan guru dalam aspek keterampilan juga diperoleh

melalui observasi belajar mengajar di kelas. Observasi belajar mengajar ini dilakukan

sebanyak dua kali pertemuan.


54

3. Wawancara

Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan peelitian

dengan cara tanya jawab. Karena itu untuk mendapatkan data mengenai gambaran

kesiapan guru matematika dalam menerapkan pendekatan Scientific menurut

kurikulum 2013 maka dilakukan wawancara kepada kedua subjek. Data yang

diperoleh dari hasil wawancara ini merupakan gambaran kesiapan dalam segala aspek

yaitu kesiapan dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara kualitatif,

artinya penulis mengajukan pertanyaan-pertanyaan secara lebih bebas dan leluasa,

tanpa terikat oleh suatu susunan pertayaan yang telah dipersiapkan sebelumnya.

Olehnya itu sebelum proses wawancara dilakukan, penulis terlebih dahulu

mempersiapkan pedoman wawancara yang digunakan sebagai arah wawancara yang

terarah pada fokus peelitian, karena itu penggunaannya tidak dilakukan secara ketat

dalam artian pertanyaan yang muncul dapat berkembang sesuai jawaban dari

informan. Untuk memperoleh data lebih lengkap dan mudah diingat maka penulis

menggunakan alat perekam suara.

Dengan teknik ini, diharapkan wawancara berlangsung luwes, arahnya bisa

terbuka, percakapan tidak membuat jenuh kedua belah pihak, sehingga diperoleh

informasi yang lebih kaya. Alasan lain dilaksanakannya wawancara ini adalah apa

yang ditanyakan kepada informan bisa mencakup hal-hal yang bersifat lintas waktu,
55

yang berkaitan dengan masa lampau, masa sekarang, dan juga masa yang akan

datang.

H. Hasil Validasi Instrumen Penelitian

Instrumen utama pada peelitian ini adalah penulis itu sendiri. Namun adapun

instrumen pendukung yang digunakan dalam peelitian ini adalah lembar kuesioner

untuk melihat bagaimana kesiapan guru matematika di SMK Negeri 7 dan SMK

Negeri 18 Bone dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan guru untuk

mengimplementasikan pendekatan Scientific. Kemudian instrumen lembar penilaian

penyusunan RPP digunakan untuk melihat kesiapan guru khususnya dalam aspek

keterampilan. Lalu instrumen lembar observasi juga digunakan untuk melihat

kesiapan guru matematika dalan aspek keterampilan dan aspek pengetahuannya.

Kemudian selanjutnya, pedoman wawancara digunakan oleh penulis untuk mengkaji

lebih dalam guna memperoleh informasi tentang kesiapan guru matematika yang

mencakup aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Selain itu, pedoman

wawancara juga digunakan penulis untuk memverifikasi dan sebagai triangulasi data

yang diperoleh sebelumnya.

Salah satu kriteria yang menentukan kelayakan instrumen, baik berupa tes

maupun non tes sehingga dapat digunakan atau tidak adalah adanya hasil penilaian

dari para ahli. Dalam hal ini adalah validator yang ditunjuk untuk memvalidasi

instrument dalam peelitian ini. Penilaian para ahli umumnya berupa pemberian skor
56

terhadap aspek yang dinilai dan catatan-catatan kecil pada bagian yang perlu

diperbaiki. Sebelum diberikan penilaian, dalam proses validasi dilakukan Hasil

Validasi Instrumen lembar kuesioner

Aspek-aspek yang diperhatikan dalam memvalidasi lembar kuesioner secara

garis besar adalah isi dan konstruk kuesioner, dan bahasa yang digunakan pada

lembar kuesioner. Hasil validasi secara lengkap dapat dilihat pada lampiran, dan

berikut adalah rangkuman hasil validasi lembar kuesioner untuk setiap aspek

penilaian.

I. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses mencari dan proses menyusun secara sistematis

data yang diperoleh dari hasil pengumpulan data. Analisis data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah analisis model “Miles and Huberman”. Data yang terkumpul

dalam peelitian ini adalah hasil pengisian lembar kuesioner, pengamatan dan

wawancara yang dilakukan di SMK Negeri 7 Bone dan SMK Negeri 18 Bone. Pada

penelitian ini, analisis data dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung dan

setelah selesai pengumpulan data dalam waktu tertentu.

Karena dalam penelitian ini, penulis menggunakan kuesioner tertutup, maka

data yang diperoleh melalui lembar kuesioner kemudian dikonfirmasi kebenarannya

dengan menggunakan data yang diperoleh melalui hasil pengamatan serta data

wawancara. Ketika wawancara sedang berlangsung, analisis dilakukan terhadap

pertanyaan yang diajukan berdasarkan respon subjek. Jika respon subjek menarik
57

untuk diungkap, meskipun tidak sesuai dengan tujuan penelitian, maka peneliti

mengajukan pertanyaan yang sifatnya menggali. Data yang telah terkumpul dan

masih dalam bentuk rekaman, selanjutnya ditransformasi ke dalam bentuk transkrip

wawancara. Hasil pengumpulan data pada penelitian ini dianalisis dengan langkah-

langkah sebagai berikut:

1. Menelaah seluruh data yang telah tersedia dari berbagai sumber, yaitu dari hasil

lembar kuesioner, observasi, dan wawancara.

2. Reduksi data

Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada

penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data yang muncul dari hasil

catatan-catatan lapangan. Data-data yang akan direduksi pada penelitian ini adalah

semua data yang telah dikumpulkan berupa data pengisian kuesioner, data hasil

observasi, serta transkrip hasil wawancara. Penulis memilih hal-hal pokok yang

sesuai dengan fokus peelitian. Data yang diperoleh dari lapangan ditulis dalam bentuk

uraian dan laporan terinci. Laporan atau catatan lapangan sebagai bahan mentah

disingkat, direduksi, dan disusun lebih sistematis sehingga mudah dikendalikan. Data

yang tidak sesuai dengan fokus peelitian dipisahkan dan hanya akan digunakan jika

memang sewaktu-waktu dibutuhkan oleh penulis.

3. Penyajian data (display data)

Setelah reduksi data, maka penulis menyajikan data hasil pengamatan.

Penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, dan hubungan
58

antar kategori. Data hasil pengisian kuesioner dan data wawancara disajikan dalam

bentuk uraian, data hasil observasi rencana pelaksanaan dan pembelajaran (RPP)

serta observasi terhadap proses belajar mengajar disajikan dalam bentuk tabel. Untuk

memudahkan pemaparan data wawancara, maka dilakukan coding. Dalam penelitian

ini kode yang digunakan adalah: Si-AKj-k (subjek ke-i, Aspek Kesiapan ke-j,

wawancara ke-k). sebagai contoh kode WY-Sk-001 diartikan petikan jawaban

wawancara urutan ke-1, aspek kesiapan sikap oleh subjek pertama (WY). Dengan

mendisplaykan data akan memudahkan penulis untuk memahami apa yang terjadi dan

merencanakan pekerjaan selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami.

4. Kesimpulan dan verifikasi

Kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini berdasarkan pada analisis

data pada setiap aspek kesiapan guru yaitu aspek sikap, pengetahuan, dan

keterampilan. Kesimpulan yang diperoleh masih bersifat sementara, dan akan

berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang mendukung pada tahap pengumpulan

data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal,

didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti ke lapangan

mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan

yang kredibel. Dengan demikian, kesimpulan mungkin dapat menjawab pertanyaan

penelitian yang dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin juga tidak, karena seperti

yang dikemukakan bahwa masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat


59

sementara dan kemudian berkembang setelah peneliti berada di lapangan. Tahap yang

telah diuraikan di atas dapat digambarkan sebagai berikut:

Data Collection Data


Display

Data Reduction

Conclusion drawing/verifying

Gambar 3.3. Hubungan dalam Analisis Data (interactive model)


Sumber: (Sugiyono, 2011)

J. Teknik Pengabsahan Data

Untuk menilai keabsahan data kualitatif, maka dilakukan pengujian:

1. Uji kredibilitas

Pengujian kredibilitas data yang dilakukan difokuskan pada triangulasi.

Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu

yang lain di luar data untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap

data yang ada. Untuk menguji keabsahan data yang telah diperoleh maka penulis

melakukan triangulasi metode sehingga data yang diperoleh memiliki tingkat

kepercayaan yang tinggi berdasarkan fokus dan tujuan peelitian.

Triangulasi metode dilakukan dengan melakukan wawancara kepada kedua

subjek untuk membandingkan data yang diperoleh pada lembar kuesioner, serta data

hasil pengamatan. Setelah dilakukan wawancara, penulis kemudian kembali

melakukan observasi belajar mengajar untuk yang kedua kalinya. Observasi belajar
60

mengajar tahap kedua ini sekaligus dimaksudkan untuk lebih meyakinkan kebenaran

data yang diperoleh pada saat wawancara sebelumnya.

Jika terjadi kekonsistenan informasi yang diberikan (valid) maka dijadikan

sebagai kesimpulan/verifikasi akhir. Jika informasi yang diberikan tidak konsisten

(tidak valid) maka perlu dikaji kembali penyebab-penyebab ketidakkonsistenan data

yang diperoleh dengan mengaitkan teori-teori yang mendukung pada pembahasan

tinjauan pustaka.

2. Uji transferbility

Menguraikan secara rinci hasil penelitian mengenai kesiapan guru matematika

dalam menerapkan pendekatan Scientific menurut kurikulum 2013 yang meliputi: a)

pemilihan subjek penelitian yang sesuai dengan teori dan tujuan penelitian, b)

pengembangan instrumen pendukung yang valid secara konstruk dan isi, c)

pengumpulan data sesuai teori, d) mencari keabsahan data sesuai dengan teori, e)

melakukan analisis data serta melaporkan hasil penelitian secara sistematis.

3. Uji dependability

Uji dependability dilakukan dengan melakukan audit terhadap keseluruhan

proses penelitian.

4. Uji conformability
61

Uji conformability dilakukan dengan melaporkan proses penelitian apa adanya

yang dilengkapi dengan bukti-bukti berupa rekaman wawancara, hasil lembar

pengisian kuesioner, dan hasil lembar observasi.

Anda mungkin juga menyukai