Anda di halaman 1dari 5

TUGAS PAPER MATAKULIAH KEWARGANEGARAAN

Dosen : Rahmatullah, S.Ip, M. Si

KONSEP KONSTITUSI DAN FUNGSI KONSTITUSI

Sri Yuliah Maharani Ishak

G011201043

Agroteknologi B

Kelompok 1

Fakultas Pertanian

Universitas Hasanuddin

Makassar

2020
1. Pengertian Konstitusi

Istilah konstitusi sebenarnya sudah ada sejak zaman Yunani dimana terdapat Konstitusi
Athena. Keberadaan Konstitusi Athena pada saat itu dipandang sebagai alat demokrasi yang
sempurna. Pada masa kekaisaran Romawi, istilah konstitusi digunakan untuk menyebut the
act of legislation by emperor.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, konstitusi merupakan segala ketentuan dan
aturan tentang ketatanegaraaan (undang-undang dasar dan sebagainya). Undang – Undang
Dasar menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, adalah undang-undang yang menjadi dasar
semua undnag-undang dan peraturan lain dalam suatu Negara, yang mengatur bentuk, sistem
pemerintahan, pembagian kekuasaan, wewenang badan-badan pemerintahan, dan
sebagainya;konstitusi.

Konstitusi atau undang-undang dasar (bahasa latin : constitutio) dalam negara adalah
sebuah norma sistem politik dan hukum bentukan pada pemerintahan negara biasanya
dikodifikasikan sebagai dokumen tertulis. Hukum ini tidak mengatur hal-hal yang terperinci,
melainkan hanya menjabarkan prinsip-prinsip 1Kaelan, Pendidikan Kewarganegaraan untuk
Pergerian Tinggi ( Yogyakarta: Paradigma, 2016 ), hlm. 99. 2 Maulana Arafat Lubis,
Pembelajaran PPKn di SD/MI ( Medan: AKASHA SAKTI, 2018), hlm. 33. 4 yang menajdi
dasar bagi peraturan-peraturan lainnya. Dalam kasus bentukan negara, kontitusi memuat
aturan dan prinsip-prinsip entitas politik dan hukum, istilah ini merujuk secara khusus untuk
menetapkan konstitusi nasional sebagai prinsip-prinsip dasar politik, prinsip-prinsip dasar
hukum termasuk dalam bentuk struktur, prosedur, wewenang dan kewajiban pemerintahan
negara pada umumnya. Konstitusi merujuk umumnya merujuk pada pinjaman hak kepada
warga masyarakatnya. Istilah konstitusi dapat diterapkan kepada seluruh hukum yang
mendefinisikan fungsi pemerintahan negara. Konstitusi pada dasarnya memiliki pengertian
luas, yaitu keseluruhan peraturan baik tertulis maupuntidak tretulis yang mengatur secara
mengikat mengenai cara penyelenggaraan suatu pemerintahan. Istilah konstitusi pada
umumnya menggambarkan keseluruhan sistem ketatanegaraan suatu negara. Sistem itu
berupa kumpulanm peraturan yang membentuk, mengatur atau memenuhi negara. Peraturan
perundang-undangan tersebut ada yang tretulis sebagai keputusan badan yang berwenang dan
ada yang tidak tertulis yang berupa kebiasaan dalam praktik penyelenggaraan negara. Dengan
demikian, pengertian konstitusi sampai dewasa ini dapat menunjuk pada peraturan
ketatanegaraan baik yang tertulis maupun tidak tertulis. Terdapat beberapa definisi konstitusi
dari pada ahli, yaitu : a. Herman Heller, membagi pengertian konstitusi menjadi tiga yaitu :
1). Konstitusi dalam pengertian politik sosiologi. Konstitusi mencerminkan kehiupan politik
didalam masyarakat sebagai suatu kenyataan. 2). Konstitusi merupakan suatu kesatuan kaidah
yang hidup dalam masyarakat yang selanjutnya dijadikan satu kesatuan kaidah yang hidup
dalammasyarakat yang selanjutnya dijadikan suatu kesatuan kaidah hukum konstitusi dalam
hal ini sudah mengandung pengertian yuridis. 5 Konstitusi atau undang-undang dapat
dianggap sebagai perwujudan dari hukum tertinggi yang harus ditaati oleh negara dan
pejabat-pejabat negara sekalipun. Hal ini sesuai dengan dalil “Goverment by law, not by
men” ( pemerintahan berdasarkan hukum, bukan oleh manusia). Pada permulaan abad ke-19
dan awal abad ke 20, gagasan mengenai konstitusionalisme, (kekuasaan terbatas dan jaminan
hak dasar warga negara). Mendapatkan perumusan secara yuridis. 3 C. UUD 1945 Sebagai
Konstitusi Negara Indonesia Konstitusi Negara Indonesia adalah UUD 1945 yang untuk
pertama kali

2. Fungsi Konstitusi

Di Indonesia tidak dipungkiri lagi bahwa konstutusi mempunyai fungsi dan kedudukan
yang sangat fundamental dan kedudukan yang sangat fundamental dalam kehidupan
berbangsa dan bermegara. Dalam konteks ini, konstitusi-konstitusi tentang perubahan
Undang Undang Dasar Negara RI tahun 1945 menimpulkan bahwa kedudukan dan fungsi
konstitusi adalah sebagai berikut:

1. Konstitusi berfungsi sebagai dokumen nasional (national documents) yang


mengandung perjanjian luhur, berisi kesepakatan-kesepakatan tentang politik, hukum,
pendidikan , kebudayaan, ekonomi, kesejahteraan dan aspek fundamental yang
menjadi tujuan Negara.

2. Konstitusi sebgai piagam kelahiran Negara baru (a birth certificate of new state). Hal
ini juga merupakan bukti adanya pengakuan masyarakat internasional, termasuk untuk
menjadi anggota PBB, karena itu, sikap kepatuhan suatu Negara terhadap hukum
internasional ditandai dengan adanya ratifikasi terhadap perjanjian-perjanjian
Internasional.
3. Konstitusi sebagai sumber hukum tertinggi. Kontstitusi mengatur maksud dan tujuan
terbentuknya suatu Negara dengan sistem administrasinya melaui adanya kepastian
hukum yang terkandung dalam pasal-pasalnya, unifikasi hukum nasional, social
control, member legitimasi atas berdirinya lembaga-lembaga Negara termasuk
pengaturan tentang pembagian dan pemisahan kekuasaan antara organ legislative,
eksekutif, dan yudikatif. Konstitusi sebagai sumber hukum tidak saja berfungsu
sebagai a tool of social engineering dan social control, melainkan juga harus mampu
merespon secara kritis perubahan zaman.

4. Konstitusi sebagai idntitas nasional dan lambang persatuan. Konstitusi menjadi suatu
sarana untuk memperlihatkan berbagai nilai dan norma suatu bangsa dan Negara,
misalnya symbol demokrasi, keadilan, kemerdekaan, Negara hukum, yang dijadikan
sandaran untuk mencapai kemajuan dan keberhasilan tujuan Negara. Konstitusi suatu
Negara diharapkandapat menyatakanpersepsi masyarakat dan pemerintahan, sehingga
memperlihatkan adanya nilai identitas kebangsaan, persatuan dan kesatuan, perasaan
bangga dan kehormatan sebagai bangsa yang bermartabat. Konstitusi dapat
memberikan pemenuhan atas harapan-harapansosial, ekonomi, dan kepentingan
politik. Konstitusi tidak saja mengatur pembagian dan pemisahan kekuasaan dalam
lembaga-lembaga politik seperti legislative, eksekutif, dan yudikatif, akan tetapi juga
mengatur tentang penciptaan keseimbangan hubungan (cheks and balances) anatar
pemerintah di pusat dan di daerah.

5. Konstitusi sebagai alat intuk membatasi kekuasaan. Konstitusi berfungsi untuk


membatasi kekuasaaan, mengendalikan perkembangan dan situasi politik yang selalu
beruba, serta berupaya untuk menghindarkan penyalahgunaan kekuasaan.
Berdasarkan alasan tersebut, menjadi sangat penting diperhatiakn seberapa jauh
formulasi pasal-pasal dalam konstitusi dalam mengakomodasi materi muatan-muatan
pokok dan penting sehingga dapat mencegah timbulnya penafssiran dapat mencegah
timbulnya penafsiran beraneka ragam.

6. Konstitusi sebagai pelindung Hak Asasi Manusia dan kebebasan warga Negara.
Konstitusi memeberi perlindungan terhadap hak-hak asasi manusia dan hal-hak
kebeasan warga Negara. Hal ini merupakan pengejawantahan suatu Negara hukum
dengan ciri-ciri equality before the law, non-discriminative dan keadilan (legal
justice) dan keadilan moralitas (social and moral justice).
https://www.slideshare.net/rahmasheilla/pkn-negara-dan-konstitusi

https://www.researchgate.net/publication/337334237_MAKALAH_KONSTITUSI_DAN_K
ONSTITUSIONALISME

Anda mungkin juga menyukai