Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Abdul Latif, SE., 2017. Business Process Reengineering Melalui Penerapan Teknologi
Informasi, ditulis sebagai Tugas Akhir Semester mata kuliah Sistem Informasi
Proses bisnis sebuah aktivitas dari masa ke masa senantiasa mengalami penyempurnaan
seiring dengan tantangan bisnis yang bergerak dinamis. Sistem Informasi saat ini telah
proses bisnisnya, dan penggunaan teknologi informasi yang mobile menjadi pilihan
banyak orang saat ini, karena kemampuan koneksivitas dan ketersediaan fitur yang
kompatibel dengan jaringan internet dan media sosial. Proses bisnis sebuah perusahaan di
era global saat ini sudah pula menggunakan teknologi informasi dengan menggunakan
jaringan internet, sehingga akses informasi bisa berlangsung secara cepat tanpa hambatan
ruang dan waktu. Dengan demikian proses pengambilan keputusan pun berjalan dengan
cepat pula. Kondisi ini menjadikan perusahaan makin efisien. Reengineering proses
bisnis dilakukan untuk tujuan penyempurnaan menuju efisiensi waktu dan biaya, dengan
Telkom saat ini sudah menggunakan sistem komputer yang terhubung melalui jaringan
network element yang menghubungkan user , operator, dan owner. Dimana proses
penyimpanan dan pengolahan data dapat dilakukan secara online dan disimpan di server.
1
dan kecepatan dalam perbaikan gangguan jaringan telekomunikasi. Mengapa kecepatan
menjadi kebutuhan ? Peribahasa mengatakan “Time is Money (waktu adalah uang)” jika
waktu adalah uang maka menghemat waktu berarti pula menghemat uang, dan working
paper ini membuktikan ada penghematan biaya yang cukup besar dengan melakukan
persaingan bisnis yang makin ketat, sungguh naif jika upaya-upaya inovasi yang
menjadikan proses bisnis makin efektif dan makin efisien tidak diimplementasikan
dengan segera.
2
BAB I
PENDAHULUAN
yang bergerak di bidang jasa layanan telekomunikasi dan jaringan di wilayah Indonesia.
Bursa Efek Indonesia (“BEI”), New York Stock Exchange (“NYSE”), London Stock
legency, sedangkan portofolio bisnis lainnya disebut sebagai bisnis new wave yang
mengarahkan Perusahaan untuk terus berinovasi pada produk berbasis kreatif digital. Hal
Sistem perencanaan Perusahaan disusun untuk memberikan pedoman pada unit-unit kerja
di TELKOM dalam menyusun perencanaan Perusahaan. Hal ini dilakukan dengan tujuan
agar perencanaan Perusahaan dapat dilakukan secara sistematis, lebih mudah, cepat,
teratur, terintegrasi, sesuai visi dan misi Perusahaan, serta dapat dilaksanakan dengan
baik sesuai dengan yang telah direncanakan sebelumnya yaitu Penyelarasan Harapan
Bisnis.
3
Bussiness Process Reengineering Melalui Penerapan Teknologi Informasi pada Proses
Assurance yang ada saat ini agar menjadi lebih baik. Bussiness Process Assurance di PT
Telkom saat ini dirasakan belum efisien karena proses Asurance ( Perbaikan Gangguan )
membutuhkan waktu yang lama Mean Time To Repair (MTTR) 3,5 jam untuk gangguan
fisik dan 45 Menit gangguan Logik sehingga dipandang perlu untuk dilakukan
Reengineering proses bisnis assurance tersebut dengan harapan lahir proses bisnis
assurance baru, yang lebih cepat waktu pelaksanaannya dan lebih efisien.
Apapun struktur penulisan working paper ini terdiri dari : Pendahuluan, Tinjauan Teori,
BAB II
TINJAUAN TEORI
Proses Bisnis
Adalah serangkaian tugas yang dihubungkan secara logis yang dilakukan untuk mencapai
hasil akhir bisnis yang telah ditentukan. Contoh proses bisnis: Perancangan produk baru,
pembelian jasa dan suplai, merekrut tenaga kerja baru, pembayaran pemasok. Masing-
masing memerlukan serangkaian tugas dan memiliki sumber daya yang berbeda dalam
bisnis tersebut. Setiap proses memiliki pelanggan terbatas yang menerima hasil akhir.
4
Gambar 1.1 Hirarki Bisnis Suatu Sistem
Sistem Informasi
adalah sistem penggajian atau sistem pemrosesan order. Sistem pemrosesan transaksi
merekam arus transaksi rutin sehari-hari yang diperlukan dalam penyelenggaraan bisnis.
5
Sistem informasi manajemen (management information systems) menghasilkan
informasi yang berasal dari sistem pemrosesan transaksi. Sistem informasi manajemen
memberikan dukungan kepada manajemen dalam mengambil keputusan yang unik dan
support systems) bagi manajemen senior yang menyajikan data dalam bentuk grafik,
6
Business Process Reengineering
Business Process Reengineering (BPR) adalah upaya mendesain ulang proses bisnis yang
ada saat ini menjadi sebuah proses bisnis yang baru agar didapatkan suatu proses bisnis
mudah), serta efisien (meminimalkan waktu dan biaya). BPR dilakukan dengan cara yang
ditunjukkan oleh diagram (Gambar 1.3), dimana tantangan bisnis dicarikan solusinya
dengan melibatkan manajemen, organisasi, dan teknologi yang terhubung dalam sistem
7
informasi. Semua elemen dalam perusahaan saling terhubung dalam sistem informasi,
dan sistem informasi yang terbangun tidak akan menimbulkan gap karena senantiasa
Secara umum Reengineering terhadap sebuah proses bisnis mengacu kepada prinsip
mempercepat waktu proses, serta mereduksi biaya-biaya yang tidak perlu (high cost).
Gambar 1.3 Elemen manajemen, organisasi, dan teknologi bekerja bersama-sama untuk
Untuk mendesain ulang sebuah proses bisnis dapat mempertimbangkan konsep yang
8
Dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut akan didapatkan proses bisnis yang
baru yang lebih efektif dan efisien. Dalam merancang sebuah proses bisnis perlu
9
Phase 1, identifikasikan dan pahami apa saja yang menjadi kunci penggerak perusahaan
dengan menentukan pihak mana saja yang terlibat dalam proses bisnis.
Phase 4, harus ada laporan dan komunikasi dengan mempublish dan mereview dalam
website.
Di dalam sistem informasi terdapat pula sistem transaksi data (transaction processing
system), salah satu model system transaksi data ditunjukkan oleh gambar 1.6
Sistem proses transaksi yang berlangsung di dalam lingkungan bisnis semua terhubung
dengan sebuah database, dimana data yang diperlukan diinput dan ditransformasikan ke
dalam database, lalu data diolah sesuai dengan keinginan manajemen melalui data
processing soft. Dengan sistem informasi ini manajemen dengan mudah dan cepat
mendapatkan data dan mengolah data sesuai kebutuhan, sehingga proses pengambilan
10
11
BAB III
Metodologi
Metode yang digunakan untuk merancang ulang proses bisnis dilakukan dengan cara
melakukan evaluasi terhadap proses bisnis yang lama (as-is) dengan mengidentifikasi
yang lebih baik. Kelemahan yang teridentifikasi merupakan masalah yang harus
dicarikan solusi perbaikan, sehingga didapatkan matrik hubungan masalah dan solusi
sebagai berikut :
MASALAH SOLUSI
Proses penyelesaian perbaikan gangguan Proses penyelesaian perbaikan gangguan
network element kurang praktis dilakukan dengan cara praktis
Proses pengiriman data perbaikan kepada Proses pengiriman data perbaikan kepada
unit lain tidak praktis unit lain dilakukan dengan cara praktis
Waktu penyelesaian gangguan terlalu lama Waktu penyelesaian gangguan dipercepat
Berpijak pada teori yang ada, penyempurnaan proses bisnis dimulai dengan tahap
menentukan dokumen apa saja yang masih diperlukan untuk mendukung proses bisnis,
selanjutnya melakukan analisis terhadap semua gap yang menjadi penyebab inefisiensi,
hendaknya dilakukan dengan kontinyu dan konsisten seiring tantangan bisnis yang terus
bergerak dinamis.
BAB IV
12
Proses Bisnis Sebelum dilakukan Perancangan Ulang
atau pada saat reengenering alat produksi telekomunikasi, Asurance Network saat ini
Pada proses bisnis Assurance di PT Telkom ada 3 pihak yang terlibat berhubungan yaitu
User, operator, owner. Dapat dijelaskan disini alur kerja Assurance Network tersebut:
13
1. Sumber informasi berasal dari complain pelanggan, alarm gangguan perangkat,
data kontingensi, data traffic, as buil drawing sirkit pelanggan dan informasi
bisa juga diterima dibagian real time network & access survailance dan bisa juga
5. Incident handling gamas tidak bisa diselesaikan maka bagian handling gamas
6. Apabila gangguan yg diterima bagian Operator Real Time Network & Access
Survailance tidak bisa diselesaikan maka bagian tersebut membuat tiket eskalasi
7. Begitu juga dibagian Incident Handling Gamas, apabila gangguan tersebut tidak
bisa diselesaikan maka bagian ini membuat tiket eskalasi ke bagian Insfrastruktur
Problem Handling
14
9. Dibagian lain apabila gangguan network element nya Satelite maka bagian
Dari pelaksanaan proses bisnis Assurance ini memerlukan waktu MTTR ( Mean Time To
Refair) selama 3,5 jam. Waktu ini bisa di percepat dengan menggabungkan bagian
Bab V.
15
Pada proses bisnis Assurance di PT Telkom ada 3 pihak yang terlibat berhubungan yaitu
User, operator, owner. Dapat dijelaskan disini alur kerja Assurance Network tersebut:
data kontingensi, data traffic, as buil drawing sirkit pelanggan dan informasi
bisa juga diterima dibagian real time network & access survailance dan bisa juga
Survailance tidak bisa diselesaikan maka bagian tersebut membuat tiket eskalasi
6. Begitu juga dibagian Incident Handling Gamas, apabila gangguan tersebut tidak
bisa diselesaikan maka bagian ini membuat tiket eskalasi ke bagian Insfrastruktur
Problem Handling
8. Dibagian lain apabila gangguan network element nya Satelite maka bagian
Dari pelaksanaan proses bisnis Assurance ini memerlukan waktu MTTR ( Mean Time To
Refair) lebih cepat dari sebelumnya, ada efisiensi waktu 30 menit, dengan demikian
apabila satu tiket dapat menghemat waktu tigapuluh menit, jika dikalikan dengan tiket
yang masuk selama satu bulan berkisar 1000-1500 maka dalam sebulan dapat menghemat
waktu 30.000 – 45.000 menit sebulan. Artinya Alat produksi yg tadinya tidak berfungsi
selama itu, dengan adanya reengenering proses bisnis ini maka alat produksi tersebut bisa
berjalan dengan cepat. Sehingga yg tadinya MTTR selama 3,5 jam menjadi 3 Jam.
Bab VI.
17
Infrastruktur topologi teknologi informasi saat ini adalah seperti ditunjukkan pada
gambar 1.9
Memperhatikan kondisi infrastruktur topologi teknologi informasi yang ada saat ini, tidak
lagi diperlukan investasi yang besar untuk mengimplementasikan proses bisnis Assurance
BAB VII.
IT Policy Plan
18
Faktor keamanan sistem informasi merupakan masalah serius yang harus dipikirkan
gangguan software maupun hardware, baik dari serangan virus maupun upaya peretasan
Kebijakan pengamanan diperlukan untuk antisipasi pencegahan dari upaya peretasan dan
19
number (belum dilakukan).
4. Setiap Operator hanya bisa mengakses aplikasi NossA dan NMS sesuai level
BAB VIII.
Rancangan Impementasi
20
Untuk melaksanakan rancangan proses bisnis pelaksanaan audit internal yang baru
Workshop dalam
Pla
4 rangkanpersiapan OSM SDM Corpu
n
kompetensi SDM
BAB IX.
21
Kesimpulan
Rancangan proses bisnis Assurace yang baru memberikan banyak keuntungan pada
perusahaan, selain menghasilkan penghematan biaya yang cukup besar karena gangguan
network element cepat di perbaiki juga memberi kesempatan kepada owner untuk
keuntungan kompetitif pada setiap rekomendasi yang telah dilaksanakan yaitu berupa
perbaikan proses bisnis. Keuntungan yang diperoleh dapat dilihat pada tabel matrik
membutuhkan waktu 3,5 jam Per tiket waktu 3 jam per tiket (lebih cepat)
Jumlah SDM lebih banyak, sehingga biaya Jumlah SDM lebih sedikit, sehingga
Saran
22
DAFTAR PUSTAKA
McLeod, Raymond Jr., dan George P. Schell. “Management Information Systems (2012).
O’Brian, James A., dan George M. Marakas. “Management Information Systems (2013).
23
24