Anda di halaman 1dari 8

ISSN : 2598–3814 (Online), ISSN : 1410–4520 (Cetak)

PENGARUH DISIPLIN DAN KOMITMEN TERHADAP MOTIVASI


KERJA KARYAWAN DI PABRIK KELAPA SAWIT PTPN I
TANJUNG SEUMANTOH, ACEH TAMIANG

Luthfi Parinduri1), Yusmartato2), Tri Hernawati 3)


1),3)
Program Stud Teknik Industri, 2)Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik UISU
luthfi.p@ft.uisu.ac.id; yusmartato@ft.uisu.ac.id; trihernawati@ft.uisu.ac.id

Abstrak
Karyawan merupakan salah satu faktor produksi yang sangat penting dan menentukan di perusahaan.
Merawat agar karyawan tetap termotivasi agar bekerja dengan semangat tinggi agar diperoleh kinerja dan
produktifitas tinggi merupakan salah satu tugas dan tanggung jawab pimpinan perusahaan. Berdasarkan
uraian di atas, maka dilakukan penelitian mengenai Pengaruh Disiplin kerja dan Komitmen
karyawanterhadap Motivasi Kerja karyawan di Pabrik Kelapa Sawit PTPN I, Tanjung Seumantoh, Aceh
Tamiang. Penelitian ini menggunakan data primer yang dikumpulkan dengan menyebarkan kuisioner pada
sampel karyawan terpilih sebanyak 45 dari jumlah populasi sebanyak 181 orang.Analisa data dalam
penelitian ini menggunakan regresi linier berganda dengan melakukan pengujian stasioneritas, uji assumsi
klasik serta uji hipotesis. Dengan motivasi kerja karyawan sebagai variabeldependen sedangkan disiplin dan
komitmen sebagai variabel independen, dengan proses pengolahan data menggunakan software SPSS versi
20.0. Berdasarkan hasil analisis, model yang dipakai dalam penelitian ini cukup valid dan mampu memberikan
bukti empiris bahwa secara simultan menunjukan bahwa disiplin dan komitmen berpengaruh signifikan
terhadap motivasi kerja. Secara parsial disiplin dan komitmen masing-masing berpengaruh signifikan
terhadap motivasi kerja. Bahwa 45,4 % variabel motivasi kerja dipengaruhi oleh variabel disiplin dan
komitmen , sedangkan sisanya sebesar 54,6 % dipengaruhi oleh variabel lain di luar model yang perlu diteliti
lebih lanjut.

Kata-kata Kunci: Disiplin, Komitmen dan Motivasi

I. Pendahuluan bekerja optimal di dalam mencapai tujuan


organisasi, yang sekaligus berarti dapat memenuhi
Faktor motivasi kerja memegang peranan kebutuhannya sebagai anggota organisasi;
penting dalam meningkatkan kinerja karyawan. komitmen yang dapat menjadi tumpuan keamanan
Motivasi menjadi pendorong karyawan untuk dan kesejahteraan hidup bagi karyawan dan
melaksanakan suatu kegiatan guna mendapatkan keluarganya.
hasil yang terbaik. Oleh karena itulah tidak heran
jika karyawan yang mempunyai motivasi kerja yang Berdasarkan uraian dan fenomena-fenomena di
tinggi biasanya mempunyai kinerja yang tinggi atas, maka dilakukan penelitian mengenai Pengaruh
pula. Untuk itu motivasi kerja pegawai perlu Disiplin kerja dan Komitmen karyawanterhadap
dibangkitkan. Selain itu, faktor disiplin memegang Motivasi Kerja karyawan di Pabrik Kelapa Sawit
peranan penting dalam pelaksanaan kerja karyawan. PTPN I, Tanjung Seumantoh, Aceh Tamiang.
Seorang karyawan yang mempunyai tingkat
kedisiplinan yang tinggi akan tetap bekerja dengan 1.1 Sejarah Singkat Perusahaan
baik walaupun tanpa diawasi oleh pimpinan. PT. Perkebunan Nusantara-I adalah suatu
Seorang karyawan yang disiplin tidak akan mencuri perkebunan yang dimiliki oleh negara yang
waktu kerja untuk melakukan hal-hal lain yang berorientasi di bidang perkebunan dan pengolahan.
tidak ada kaitannya dengan pekerjaan. Demikian Perkebunan kelapa sawit di PT. Perkebunan
juga karyawan yang mempunyai kedisiplinan akan Nusantara-I ini mulai berkembang pada tahun 1975.
mentaati peraturan yang ada dalam lingkungan Pabrik Kelapa SawitTanjung Seumantoh
kerja dengan kesadaran yang tinggi tanpa ada rasa (selanjutnya disingkat di PKS) terletak di daerah
paksaan. yang strategis yaitu di kawasan Kuala Simpang,
Aceh Tamiang tepatnya di Desa Tanjung
Selain itu, diperlukan juga upaya pihak Seumantoh, Kecamatan Karang Baru.
manajemen untuk mengembangkan dan
membangun komitmen yang tepat, kuat, disegani Pabrik ini menggunakan bahan baku kelapa
dan mempunyai visi yang jelas. Dibutuhkan sawit (TBS) dari 9 (sembilan) kebun milik PTPN I
komitmen yang dapat mengubah cara pandang yang berada disekitarnyaPKS dengan luas 3.500
bawahan terhadap pentingnya suatu tugas/pekerjaan hektar
yang menjadi tanggung jawabnya; komitmen yang
dapat memberi contoh atau suri teladan bagi Pembangunan PKS ini dilakukan oleh direksi
bawahan; komitmen yang dapat membangkitkan PTPN. I Langsa pada tanggal 17 Juli 1970 dan
motivasi kerja dan tanggung jawab karyawan untuk selesai pada awal tahun 1980 yang lansung
Buletin Utama Teknik Vol. 13, No. 1, September 2017 21
ISSN : 2598–3814 (Online), ISSN : 1410–4520 (Cetak)
diresmikan oleh Bapak Menteri Pertanian pada saat Struktur organisasi yang ada dan diterapkan di
itu, Prof. Ir. Sudarsono Hadi Saputro pada tanggal 9 pabrik kelapa sawit PTPN-I Tanjung Seumantoh
Februari 1980. seperti berikut dan terdiri dari:

Gambar 1. Struktur Organisasi PKS Tanjung Seumantoh PTPN-I

1.2 Jumlah Tenaga Kerja dan Sistem dalam sistem pengupahan ini diberikan
Pengupahan berdasarkan kelipatan dari total gaji
Jumlah Staf, Pegawai Rendah Bulanan, dan bulanan.
Buruh Harian Lepas yang ada di PKS ini berjumlah
1018 karyawan, diantaranya di Pabrik berjumlah 1.3 Kerangka Konseptual
181 karyawan seperti Tabel 1. Secara garis besar, konsep dasar dari penelitian
ini adalah untuk menguji pengaruh disiplindan
Tabel 1. Jumlah karyawan komitmen terhadap Motivasi Kerja Karyawan di
Karyawan PKS PTPN I, dengan alur penelitian dapat
No Bagian Jlh digambarkan sebagai berikut :
Staf PRB BHL
1 Manajer 1 1
DISIPLINKERJA(X1)
2 Personalia 1 5 1 7
3 Administrasi 5 10 2 17
MOTINASI
4 Teknik 4 102 50 156 KERJA (Y)
Jumlah 11 117 53 181
KOMITMEN
Sistem pengupahan di PKS Berdasarkan grade PERUSAHAAN (X2)
atau golongan (IA – IID). Sistem pengupahan yang
berlaku di Pabrik Kelapa Sawit Tanjung Semantoh Gambar 2. Kerangka Konsep
adalah :
1). Gaji Dasar Disiplin dan komitmen adalah variable
Pemberiaan gaji dasar juga berdasarkan
independen yang mempengaruhi veriabel dependen
grade atau golongan dan masa kerja, serta yaitu Motivasi Kerja Karyawan di PKS.
faktor-faktor yang mempengaruhi dan
diberikan setiap tahun.
1.4 Hipotesis
Adapun hipotesis yang akan diuji dalam
2). Tunjangan dan Bonus
penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh
Dalam sistem pengupahan tunjangan disiplindan komitmen terhadap Motivasi Kerja
merupakan salah satu faktor yang terbesar Karyawan di PKS PTPN I, baik secara parsial
karena terdiri dari beberapa unsur yaitu maupun simultan (serempak). Maka hipotesis yang
tunjangan prestasi, tunjangan manajerial, dikemukakan dalam penelitian ini adalah :
tunjangan makanan, tunjangan perumahan,
tunjangan Kesehatan dan lembur.Bonus di

22 Buletin Utama Teknik Vol. 13, No. 1, September 2017


ISSN : 2598–3814 (Online), ISSN : 1410–4520 (Cetak)
H0 : βi = 0 (disiplin dan komitmen tidak Alat uji yang digunakan untuk menerima atau
berpengaruh terhadap motivasi kerja di menolak hipotesis adalah dengan uji statistik F,
PKS). dengan ketentuan: H0 diterima jika Fhitung ≤ Ftabel,
H0 : βi  0 (disiplin dan komitmen H0 ditolak jika Fhitung ≥ Ftabel.
berpengaruh terhadap motivasi kerja di
PKS). Sedangkan secara parsial, kriteria hipotesis
adalah :
II. Metodologi Penelitian H0 : βi = 0 (disiplin dan komitmen tidak
berpengaruh secara parsial terhadap
Dalam pelaksanaan penelitian ini digunakan motivasi kerja di PKS).
metode penelitian deskriptif yang merupakan H0 : βi  0 (disiplin dan komitmen
penelitian terhadap masalah berupa fakta fakta saat berpengaruh secara parsial terhadap
ini dari suatu populasi. Tujuan penelitian ini untuk motivasi kerja di PKS).
mengetahui berapa besar pengaruh disiplindan
komitmen terhadap Motivasi Kerja Karyawan di Alat uji yang digunakan untuk menerima atau
PKS PTPN I. Penelitian ini dilakukan dengan menolak hipotesis adalah dengan uji statistik t,
menggyunakan data primer melalui penyebaran dengan ketentuan: H0 di terima jika thitung< ttabel; H0
kuisioner kepada karyawan sebagai sample yang di tolak jika thitung> ttabel.
dilakukan pada 10 – 15 Maret 2017. Populasi yang
akan digunakan adalah karyawanPKS sebanyak 181 2.3 Koefisien determinasi (R2)
karyawan. Dalam penelitian ini sampel ditentukan Merupakan ukuran untuk mengetahui variabel
sebesar 25 % dari populasi. Dengan demikian bebas menjelaskan veriabel tidak bebas. Semakin
jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak besar nilai koefisien determinasi semakin baik
45 orang. kemampuan variabel X menerangkan atau
menjelaskan variabel Y.
2.1 Teknik Penarikan Sample
Teknik Penarikan sample yang akan digunakan 2.4 Uji simultan atau uji serempak
adalah teknik judgement sampling, dimana sample Menguji hipotesis koefisien nilai regresi secara
yang digunakan sengaja dipilih agar dapat mewakili simultan atau serempak dengan menggunakan F-
populasinya dan dapat memenuhi tujuan penelitian. test. Pengujian secara simultan atau menyeluruh
Penelitian ini menggunakan data primer yang bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh
dikumpulkan dengan menyebarkan kuisioner pada secara serempak antara variabel tidak bebas yaitu
sampel karyawan terpilih sebanyak 45 dari jumlah motivasi kerja karyawan (Y) dengan variabel bebas
populasi sebanyak 181 orang yaitu disiplin(X1)Dan komitmen (X2). Signifikan
tidaknya pengaruh variabel independen secara
2.2 Teknik Analisa Data. simultan terhadap variabel independen dilakukan
Untuk mengetahui pengaruh disiplin dan dengan melihat probalitas (nilai Sig.) dari F - rasio
komitmen terhadap Motivasi Kerja Karyawan di seluruh variabel bebas pada taraf uji α = 5%
PKS PTPN I, penelitian ini menggunakan model (Husein, 2008).
analisis regresi linier berganda, yang secara
matematis dituliskan sebagai berikut : 2.5 Uji asumsi klasik
Y = βo + β1 X1 + β2 X2 + e Uji asumsi klasik adalah pengujian
dimana : ekonometrika untuk menilai ada tidaknya bias
Y = Motivasi Kerja penelitian. Dengan menggunakan hasil analisis
X1 = Disiplin komputer dari program SPSS maka dapat
X2 = Komitmen digunakan untuk menguji model ada tidaknya
βo = konstanta multkolinearitas, autokorelasi dan heteroske
βi = koefisien regresi variabel dastisitas.
independen
e = error term 2.6 Analisa Uji Hipotesis
Model yang digunakan dalam penelitian ini
Pengaruh variabel bebas terhadap variabel merupakan model regresi linear berganda dengan
terikat diuji dengan tingkat kepercayaan 95 % atau menggunakan 2 variabel bebas dan 1 (satu) variabel
 = 0,05. Kriteria pengujian hipotesis pertama tak bebas (motivasi kerja). Dalam model regresi
untuk uji simultan (serempak): linear berganda yang telah terbentuk akan
H0 : βi = 0 (disiplin dan komitmen tidak ditemukan berbagai permasalahan heteroske-
berpengaruh secara serempak terhadap dastisitas, multikolinearitas dan otokorelasi.
motivasi kerja di PKS). Kerangka di atas menggambarkan proses
H0 : βi  0 (disiplin dan komitmen pembentukan model yang dilakukan secara
berpengaruh secara serempak terhadap berulang-ulang guna mendapatkan model terbaik
motivasi kerja di PKS). yang sesuai dengan substansi yang ada. Setelah
model terbaik diperoleh, analisa dilanjutkan dengan
melakukan uji t hipótesis.
Buletin Utama Teknik Vol. 13, No. 1, September 2017 23
ISSN : 2598–3814 (Online), ISSN : 1410–4520 (Cetak)

III. Hasil Penelitian (variance inflation factor) dan tolerance atau


koefisien korelasi antara variabel independen.
3.1 Uji Statistik Deskriptif Untuk membuktikan hal ini dapat dilihat melalui
Pengujian deskriptif untuk menguji berapa besar Tabel 3.
nilai mean, standard deviasi, yang tujuannya untuk
mengetahui keakuratan data dan penyimpangan Tabel 3. Uji multikolinearitas
data tsb..Berdasarkan data pengolahan tabel 2. Collinearity statisrics
terlihat bahwa nilai standard deviasi lebih kecil Model Tolerance VIF
dari pada nilai rata rata (mean) untuk semua 1 Disiplin .756 1.322
variabel penelitian. Hal ini berarti semua variabel .756 1.322
penelitian tersebut memiliki sebaran data yang Komitmen
normal (baik).

Tabel 2. Mean dan Std. Deviation 3.6 Dependent Variable: Motivasi_Y


Descriptive Statistics Syarat untuk terjadinya multikolinearitas adalah
Mean Std. Deviation N nilai tolerance tidak ada yang kurang dari 0.1 (<0.1)
Motivasi_Y 41.67 3.148 45 dan nilai VIF tidak ada yang lebih besar dari 5 (>5).
Disiplin_X1 43.16 5.103 45 Sedang kan dari tabel diatas tidak ada satupun yang
Komitmen_X melanggar aturan diatas, maka dapat disimpulkan
40.87 4.367 45 model regressi layak dipakai untuk mengukur
2
motivasi kerja karyawan berdasarkan masukan
variabel variabel disiplin dan komitmen.
3.2 Uji asumsi klasik
Ada 3 pengujian yang harus dilakukan terhadap 3.7 Uji autokorelasi
variabel bebas untuk menghindari terjadinya Uji autokorelasi menggunakan uji Durbin
multikolinearitas, autokorelasi dan heteroske- Watson (DWtest) dengan bantuan software SPSS
dastisitas. 20.0.0 untuk mengolah data diperoleh hasil DW =
1,268 seperti terlihat pada Tabel 4.
3.3 Uji multikolinearitas
Tabel 4. Uji autokorelasi
Multikolinearitas artinya ada hubungan linier
Model Summaryb
yang sempurna diantara beberapa atau semua
Model Change Statistics Durbin-
variabel independen. Uji Multikolinearitas
df2 Sig. F Change Watson
bertujuan untuk menguji apakah model regressi
ditemukan adanya korelasi atas variabel bebas 1 42a .000 1.268
(independent). Model regressi yang baik seharusnya a. Predictors: (Constant), Komitmen_X2,
bebas multikolinearitas atau tidak terjadi korelasi Disiplin_X1
diantara variabel bebas. b. b. Dependent Variable: Motivasi_Y
DW = 1,268 berada pada -2 < DW < +2 sehingga
Untuk mengetahui apakah terjadi dapat disimpulkan tidak terjadi autokorelasi pada
multikolinearitas dapat dilihat dari besaran VIF model regressi yang digunakan dalam penelitian ini.
(variance inflation factor) dan tolerance atau
koefisien korelasi antara variabel independen. 3.8 Uji heteroskedastisitas
Untuk membuktikan hal ini dapat dilihat melalui Untuk menentukan heteroskedastisitas dalam
Tabel 3. penelitian ini dilakukan dengan cara melihat ada
tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara
3.4 Uji asumsi klasik SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah yang
Ada 3 pengujian yang harus dilakukan terhadap diprediksi dan sumbu X adalah residual (Y prediksi
variabel bebas untuk menghindari terjadinya – Y sesungguhnya) yang telah di Studentized
multikolinearitas, autokorelasi dan heteroske- seperti dalam Gambar 3.
dastisitas.

3.5 Uji multikolinearitas


Multikolinearitas artinya ada hubungan linier
yang sempurna diantara beberapa atau semua
variabel independen. Uji Multikolinearitas
bertujuan untuk menguji apakah model regressi
ditemukan adanya korelasi atas variabel bebas
(independent). Model regressi yang baik seharusnya
bebas multikolinearitas atau tidak terjadi korelasi
diantara variabel bebas.

Untuk mengetahui apakah terjadi Gambar 3.Grafik Scatterplot


multikolinearitas dapat dilihat dari besaran VIF
24 Buletin Utama Teknik Vol. 13, No. 1, September 2017
ISSN : 2598–3814 (Online), ISSN : 1410–4520 (Cetak)
Dari grafik scatterplot tersebut terlihat bahwa 3.10 Analisa Regressi
titik menyebar secara acak dan tersebar baik diatas Analisa ini digunakan untuk menghitung
maupun dibawah angka nol (0) pada sumbu Y. besarnya pengaruh disiplin dan komitmen terhadap
Maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi motivasi kerja karyawan. Berdasarkan pembatasan
heteroskedastisitas pada model regressi, sehingga masalah dan hipotesis yang telah dikemukakan
model regressi layak dipakai untuk mengukur sebelumnya maka dengan menggunakan
perubahan motivasi kerja. perhitungan regrasi linier berganda menggunakan
software SPSS 20.0.0 pengolahan data (lampiran 2).
3.9 Uji Normalitas maka persamaan regrasi linier berganda dalam
Untuk normalitas ini dilakukan dengan tujuan penelitian ini menjadi :
untuk menguji apakah dalam sebuah model regressi
variabel dependen dan variabel independen Y = 19.156 + 0,234 X1 + 0,303 X2
mempunyai distribusi normal atau tidak. Model
regressi yang baik adalah distribusi data normal Persamaan di atas dapat diinterpretasikan
atau mendekati normal . Berdasarkan sample data sebagai berikut :
(n=45) keadaan tersebut dapat dilihat dari Gambar 4 1. Konstanta 0 = 19.156 memberikan arti
dan Gambar 5. bahwa motivasi kerja karyawanakan
. memiliki nilai 19.156 point jika disiplin
dan komitmen diabaikan.
2. Nilai koefisien 1 = 0,234 artinya apabila
komitmen dianggap konstan maka
kenaikkan disiplin sebesar 1 point maka
akan meningkatkan motivasi kerja
karyawan sebesar 0,234.
3. Nilai koefisien 2 = 0,303 artinya apabila
Gambar 4. Uji normalitas disiplin dianggap konstan maka
peningkatan komitmen sebesar 1% akan
Dimana titik menyebar disekitar garis diagonal meningkatkan motivasi kerja karyawan
dan mengikuti arah garis, yang berarti bahwa model sebesar 0,234.
regresi terdistribusi normal. sekaligus hal tersebut
didukung diagram batang pada gambar 4. sehingga 3.11 Koefisien determinasi (R2)
model regressi layak dipakai untuk perubahan Berdasarkan Tabel 5. dapat dilihatnilai R
motivasi kerja. square (R2) sebesar 0.454 pada tabel model
summari di atas menunjukkan bahwa kemampuan
dari variabel disiplin (X1), komitmen (X2) sebagai
variabel bebas mampu menerangkan atau
menjelaskan 45,4 % terhadap motivasi kerja
karyawan di PKS PTPN I. Sedangkan sisanya atau
residu 54,6 % dipengaruhi oleh variabel lain yang
tidak dimasukkan ke dalam penelitian ini.

Gambar 5.Diagram batang

Tabel 5. Koefisien determinasi


Model Summaryb
Model R R Adjusted R Std. Error of the Change Statistics
Square Square Estimate R Square F Change df1
Change
1 .692a .479 .454 2.325 .479 19.329 2

Dengan melihat kemampuan model dalam Pengujian hipotesis


menjelaskan variasi perubahan motivasi kerja, maka Pengujian hipoteasis dilakukan dengan Uji F
model persamaan regresi linier berganda tersebut berdasarkan hasil perhitungan regresi Tabel 6,
dapat dijadikan sebagai penakartingkat motivasi dimana pengujian ini bertujuan untuk melihat
kerja. Untuk meyakinkan keakuratan model model apakah variabel independen secara simultan
persamaan regresi linier berganda tersebut perlu mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
diuji dengan pengujian hipotesis. variabel dependen.
Buletin Utama Teknik Vol. 13, No. 1, September 2017 25
ISSN : 2598–3814 (Online), ISSN : 1410–4520 (Cetak)
Tabel 6.Hasil perhitungan regresi Hasil penelitian ini akan memberi implikasi
Model Sum of df Mean F Sig. terhadap kebijakan pimpinan perusahaan yang akan
Squares Square melakukan evaluasi, pembinaan dan pengem-
Regressio 19.32 bangan karyawan.
208.969 2 104.485 .000b
n 9 Bagi manajer personalia yang akan melakukan
1
Residual 227.031 42 5.405
Total 436.000 44
pengembangan kinerja maka hasil penelitian yang
dicapai dapat digunakan sebagai preferensi dalam
Dependent Variable: Motivasi_Y menetapkan pola motivasi untuk memperoleh
Predictors: (Constant), Komitmen_X2, Disiplin_X1 kinerja yang lebih baik.

Dengan menggunakan signifikansi 5 % (α = Sedangkan bagi peneliti dan dunia pendidikan,


hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa masih ada
0,05) dan degree of freedom (k-1) dan (n-k),
dihasilkan nilai Ftabel sebesar 4,084 . Nilai Fhitung variable lain diluar variable yang diteliti yang lebih
dalam tabel 3. sebesar 19,329 sehingga Nilai Fhitung berpengaruh dalam memotivasi karyawan.
lebih besar dari nilai Nilai Ftabel (19,329 >4,084).
Nilai signifikannya juga sebesar 0.003 (sig.<0,05) V. Kesimpulan & Saran
sehingga H0 ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti
bahwa secara simultan variabel bebas yaitu disiplin 5.1 Kesimpulan
dan komitmen secara serempak berpengaruh Dari penelitian mengenai pengaruh disiplindan
signifikan terhadap disiplin dan komitmen komitmen terhadap Motivasi Kerja Karyawan di
berpengaruh signifikan motivasi kerja karyawan. PKS PTPN Idapat diambil kesimpulan sebagai
Dengan demikian Hipotesis yang menyatakan berikut :
1. Secara simultan disiplindan komitmen
”Diduga bahwa variabel bebas yaitu disiplin dan
berpengaruh signifikan dan positif terhadap
komitmen secara simultan berpengaruh signifikan
terhadap motivasi kerja karyawan diterima . Motivasi Kerja Karyawan. Hal ini ditunjukkan
dari besarrya nilai Fhitung yang lebih besar dari
Ftabel(19,329 > 4,084). dengan signifikan
sebesar 0,003 (< 0.05). Hipotesa bahwa
disiplindan komitmen berpengaruh terhadap
Motivasi Kerja Karyawan diterima.

2. Nilai R square (R2) sebesar 45,4 % berarti


variasi variabel independen yaitu disiplindan
Gambar 5.Daerah penerimaa dan Penolakan H0 Hipotesis
komitmen dalam menjelaskan variasi variabel
motivasi kerja hanya sebesar 45,4 % dan
IV. Pembahasan Hasil Penelitian sisanya 54,6 % dijelaskan oleh faktor lain
yang tidak diteliti.
Hasil pengujian assumsi (klasik
multikolinearitas, autokorelasi dan 5.2 Saran
heteroskedastisitas) terhadap model regresi linier Berdasarkan kesimpulan di atas maka saran-
berganda menunjukkan bahwa model yang saran yang dapat diberikan melalui hasil penelitian
digunakan dalam penelitian ini cukup valid. ini baik kepada pinpinan, manajer personalia
Sehingga model tersebut layak digunakan maupun untuk pengembangan penelitian yang lebih
seteruskan untuk pengujian pengujian lainnya. lanjut adalah sebagai berikut
1. Sehubungan disiplin dan komitmen secara
Berdasarkan Hasil test hipotesa yang dilakukan simultan berpengaruh signifikan terhadap
terbukti bahwa variabel variabel independen dalam motivasi kerjamaka variabel tersebut dapat
penelitian ini secara simultan berpengaruh terhadap digunakan oleh pimpinan perusahaan, sebagai
motivasi kerja, hal ini sejalan dengan beberapa preferensi dalam melakukan rekayasa
pelitian sebelumnya yang membuktikan hal personalia (personel engineering) demikian
tersebut. juga bagi para manager personalia dalam
menetapkan strategi membangun motivasi.
Selanjutnya pada pengujian simultan juga 2. Mengingat tingkat disiplin dan komitmen
dapat disimpulkan bahwa secara simultan nilai hanya berpengaruh sebesar 45,4% terhadap
variabel variabel independen yaitu disiplin dan motivasi kerja sedangkan sisanya 54,6%
komitmen mempunyai pengaruh yang signifikan dijelaskan oleh faktor lain yang tidak diteliti
dan positif terhadap motivasi kerja . Keadaan ini maka disarankan kepada para peneliti yang
menunjukkan bahwa penggabungan variabel melakukan penelitian sejenis agar
disiplin dan komitmenrelevan digunakan untuk menambahkan variabel variabel lainnya dalam
mengukur motivasi kerja. penelitian lebih lanjut.

26 Buletin Utama Teknik Vol. 13, No. 1, September 2017


ISSN : 2598–3814 (Online), ISSN : 1410–4520 (Cetak)

Daftar Pustaka [5] Sudjadi, 2005, Teori Dan Aplikasi


Mikrokontroler, Yogyakarta. Penerbit
[1] Husein Umar, Dr, SE, MBA.,MM., 2008.. Graha Ilmu
Metode Penelitian Untuk Skripsi Dan [6] Sarwono Jonathan, 2013, 12 Jurus Ampuh
Tesis Bisnis, Edisi Kedua. PT. Raja SPSS Untuk Riset Skripsi, Penerbit PT.
Grafindo Persada, Jakarta. Elex Media Komputindo, Jakarta.
[2] Komaruddin, Prof, 1994, Manajemen [7] Sopiah, 2008, Prilaku Organisasi,
Berdasarkan sasaran, Cetakan kedua, Penerbit Andi, Yogjakarta.
Penerbit Bumi Aksara, Jakarta. [8] Sugiyono, 2013, Statitika Untuk
[3] Muchlas Makmuri, 2008, Prilaku Penelitian, Cetakan ke-23, Penerbit
Organisasi, Penerbit Gajah Mada Alfabeta, Bandung.
University Press, Yogjakarta. [9] Yani, HM, 2012, Manajemen Sumber
[4] Munandar Ashar Sunyoto, 2004, Psikologi Daya Menusia, , Penerbit Mitra Wacana
Industri dan Organisasi, Penerbit Media, Jakarta
Universitas Indonesia (UI-Press), Jakarta.

Buletin Utama Teknik Vol. 13, No. 1, September 2017 27


ISSN : 2598–3814 (Online), ISSN : 1410–4520 (Cetak)

28 Buletin Utama Teknik Vol. 13, No. 1, September 2017

Anda mungkin juga menyukai