Anda di halaman 1dari 10

E-ISSN: 2621-4695

Jurnal EK&BI, Volume 6, Nomor 1 Juni 2023 ISSN: 2620-7443


DOI 10.37600/ekbi.v6i1.841

PENGARUH KEPEMIMPINAN, MOTIVASI dan SISTEM PENGHARGAAN


TERHADAP KEPUASAN KERJA DI MASA PANDEMI COVID 19
(STUDI KASUS PADA KARYAWAN
PT. SEJAHTERA SUNINDO TRADA SEMARANG)

Syauqy Rifqy Muslim1), Diana Puspitasari 2)


1-2
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Dian Nuswantoro, Semarang
email: syauqyrifqy6@gmail.com, dianapuspitasari718@gmail.com

Abstract
The purpose of this study is to determine the influence of leadership, motivation, and reward systems on
job satisfaction during the COVID-19 pandemic. The respondents of this study were all employees of PT.
Sejahtera Sunindo Trada Semarang as many as 88 people. The independent variables in this study were
leadership (X1), motivation (X2) and reward system (X3), the intervening variable was job satisfaction.
The sampling method used in this study was to distribute online questionnaires through google forms for 7
days. The data analysis techniques used in this study are validity test, reliability test, normality test,
multicollinearity test, heteroscedasticity test, multiple linear regression analysis T test, F test and R square
test. The application used is SPSS version 22. The results of the T test show that the Leadership and Reward
System have a positive and significant effect on job satisfaction as evidenced by the t-value of the t-count
> t table. While motivation does not have a positive and significant influence on job satisfaction as
evidenced by the value of t count < t table.
Keywords: Leadership, motivation, reward system, job satisfaction.

1. PENDAHULUAN baik terdiri dari teknis maupun manajerial.


Sejak pandemi coronavirus disease 2019 Sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan
(COVID-19) dimulai, aktivitas rutin bisnis dan seperti modal, metode dan mesin tidak bisa
karyawannya mengalami perubahan besar [1]. memberikan hasil yang optimum apabila tidak
Bencana luar biasa ini berpotensi merusak didukung oleh sumber daya manusia yang
kehidupan sosial ekonomi masyarakat di mana- mempunyai kinerja yang maksimal. [3]
mana [2]. Memburuknya tingkat perekonomian Menegaskan bahwa kebijakan sumber daya
Indonesia salah satunya dikarenakan kualitas manusia dimaksudkan untuk menumbuhkan
sumber daya manusia yang masih rendah. Untuk motivasi dan kompetensi karyawan. Berdasarkan
mendorong ekonomi yang lebih pesat, penting observasi saya di lapangan, ditemukan
untuk meningkatkan kualitas sumber daya permasalahan kepemimpinan terhadap kepuasan
manusia. Industri otomotif saat ini sedang kerja kurangnya motivasi/inspirasi terhadap
menjadi perhatian khusus dikalangan karyawan, untuk permasalahan motivasi terhadap
masyarakat. Hal ini menyebabkan perusahaan kepuasan kerja mengungkapkan bahwa karyawan
otomotif perlu memiliki sumber daya manusia mengalami rasa jenuh dalam bekerja, sehingga
yang baik guna melayani masyarakat. Sumber hal tersebut berdampak pada kurang
daya manusia adalah kemampuan potensial yang maksimalnya suatu pekerjaan. Hal tersebut
dimiliki oleh manusia yang terdiri dari mengindikasin bahwa indikator motivasi
kemampuan berpikir, berkomunikasi, bertindak, karyawan menurun, selanjutnya adanya masalah
dan bermoral untuk melaksanakan suatu kegiatan sistem penghargaan terhadap kepuasan kerja

212
E-ISSN: 2621-4695
Jurnal EK&BI, Volume 6, Nomor 1 Juni 2023 ISSN: 2620-7443
DOI 10.37600/ekbi.v6i1.841

karyawan kurangnya apresiasi sehingga kemajuan masyarakat serta pada tingkat sosial-
menyebabkan kerja karyawan menurun dengan politik, pengaturan Indonesia menampilkan
tidak adanya apresiasi tersebut. semua relevansi dan signifikansinya. Sejumlah
pertanyaan studi masih belum terpecahkan,
Karyawan adalah komponen penting dari
seperti bagaimana motivasi dan / atau system
bisnis karena mereka membutuhkan sumber daya
penghargaan mempengaruhi hubungan antara
manusia yang andal untuk beroperasi,
kepemimpinan dan kepuasan kerja. Seperti yang
melakukan, dan menambah nilai. Tidak mungkin
ditunjukkan oleh pengaturan pandemi COVID-
bisnis berhasil tanpa memberikan perhatian
19, nilai kepemimpinan sangat cocok untuk
kepada pekerjanya [4]. Tingkat kepuasan
pemecahan masalah dalam kasus ambiguitas dan
karyawan di tempat kerja, yang mungkin
bencana [10][11][12]. Selain itu, perusahaan
dipengaruhi oleh faktor internal atau eksternal,
berurusan dengan banyak masalah
adalah faktor penting lainnya. Sulit untuk
kepemimpinan sebagai akibat dari gangguan
mengembangkan kepuasan kerja karyawan
kerja yang signifikan yang disebabkan oleh
karena hanya dapat dilakukan jika ada konsistensi
COVID-19 [1]. Meskipun epidemi telah
dalam motivasi kerja dan kepemimpinan
mempengaruhi banyak sektor dan industri secara
perusahaan yang dapat diadaptasi dan dianut oleh
global, itu memiliki dampak yang sangat negatif
semua karyawan [5]. Ketika seorang karyawan
pada beberapa, seperti industri otomotif [13].
terinspirasi, ia akan merasa puas dengan
Karena ketidakpastian ini, perusahaan otomotif
pekerjaan dan pekerjaannya dengan lebih
harus segera meninjau prosedur mereka saat ini
bersemangat [6]. Sangat penting untuk
dan melakukan modifikasi untuk mempersiapkan
memperhatikan berbagai faktor yang dapat
masa depan [14]. Sebagian besar perusahaan
mempengaruhi hasil ini, seperti system
otomotif Indonesia didorong oleh situasi pandemi
penghargaan yang diadopsi dalam organisasi dan
untuk mencurahkan sumber daya teknis dan
kepemimpinannya, untuk meningkatkan tingkat
produktif mereka untuk penciptaan produk untuk
kepuasan kerja dan motivasi dalam tenaga kerja.
industri perawatan kendaraan. Salah satu
Empat variabel terkait manajemen menjadi
perusahaan (industry) otomotif yang terdampak
subjek penelitian ini: Hal ini penting di semua
pandemic adalah PT. Sejahtera Sunindo Trada,
tingkatan perusahaan dan memainkan peran
tidak dapat dipungkiri bahwasanya peran
kunci dalam memberikan arahan kepada
pemimpin dapat mempengaruhi semangat
karyawan [6]. Ini dapat memiliki dampak yang
karyawan dalam bekerja, [15]. Jika karyawan
baik pada PT. Sejahtera Sunindo Trada
semangat dalam bekerja maka dapat menekan
Semarang. Ini berfokus pada pikiran dan perilaku
niat karyawan dalam berpindah tempat kerja.
para pekerja [7]. Studi literatur menemukan
Perilaku seorang pemimpin menentukan respon
bahwa banyak penelitian baik secara individu
karyawan [15]. Jika pemimpin semena-mena
maupun kolektif menyoroti konstruk ini [8].
maka karyawan enggan menunjukkan perilaku
Kami menemukan bahwa masih ada banyak
baik dalam bekerja. Pada masa sekarang ini
ketidakpastian mengenai hubungan antara
sangat dibutuhkan pemimpin yang dapat
kepemimpinan dan hasil kerja, khususnya
memayungi karyawan dengan baik, sehingga
kepuasan kerja [4], terlepas dari kenyataan bahwa
dapat mengembangkan dan memaksimalkan
konsep kepemimpinan sangat disukai dan diteliti
potensi karyawan dalam bekerja [15]. Untuk
secara ekstensif, dengan aliran studi yang
berhasil dalam lingkungan pasar baru ini,
berkembang mengeksplorasi implikasi
perusahaan otomotif akan membutuhkan metode
positifnya.
dan kepemimpinan operasional baru [14].
[9] Mengingat perlunya memperhatikan Karyawan dapat berpindah perusahaan atau
berbagai orientasi kepemimpinan dengan industri karena faktor-faktor seperti gaya

213
E-ISSN: 2621-4695
Jurnal EK&BI, Volume 6, Nomor 1 Juni 2023 ISSN: 2620-7443
DOI 10.37600/ekbi.v6i1.841

kepemimpinan [16]. Kinerja organisasi mungkin mengekspresikan perjuangan pribadi dan


sangat menderita sebagai akibatnya [16]. Karena profesional mereka dan memperkuat hubungan
berfokus pada kesejahteraan karyawan dan satu sama lain. Struktur hadiah Efek positif
organisasi dan memungkinkan pencapaian tujuan dihasilkan oleh elemen-elemen seperti sistem
organisasi, kepuasan kerja harus menjadi tujuan kompensasi, pelatihan, dan tempat kerja.
bisnis, meskipun dapat dipengaruhi oleh Sehingga dapat dirumuskan hipotesis sebagai
sejumlah faktor. Temuan ini sangat penting bagi berikut :
praktisi dan manajer bisnis karena mereka H1 : Kepemimpinan berpengaruh positif
menawarkan beberapa instruksi yang jelas untuk dan signifikan terhadap Kepuasan Kerja.
mempraktikkan praktik sumber daya manusia Motivasi
dengan sukses. Karyawan yang bermotivasi tinggi
adalah keunggulan kompetitif bagi organisasi,
Tinjauan Pustaka karena mereka kinerja akan memungkinkan
Untuk mengkonfirmasi anteseden
mereka untuk mencapai tujuan yang telah
motivasi dan kepuasan kerja, baik langsung
ditentukan dengan kondisi yang lebih baik [16].
maupun tidak langsung, kami mendefinisikan
Proses mengubah lingkungan dan
sembilan hipotesis studi melalui survei literatur.
kondisi kerja untuk memotivasi karyawan dapat
kepemimpinan, motivasi internal dan ekstrinsik,
dianggap sebagai sistem motivasi dalam
sistem penghargaan, dan kepuasan kerja
bertindak. Kepuasan Kerja karyawan akan
semuanya berdampak.
meningkat dan motivasi akan mengikuti ketika
Kepemimpinan mereka merasa dihargai dan terlibat dalam proses
[16] Literatur kepemimpinan, sifat
pengambilan keputusan dalam perusahaan.
manajerial dan filosofi kepemimpinan dapat
[16] Motivasi kerja dapat dianggap
mengantisipasi keputusan strategis perusahaan.
sebagai "keadaan internal" yang memungkinkan
Jika ada hubungan yang kuat antara pemimpin
manajer untuk memotivasi staf untuk memenuhi
dan karyawan, mereka akan melampaui apa yang
tujuan dan menghasilkan pekerjaan berkualitas
diminta dari mereka karena interaksi sosial antara
tinggi. [16] Pengaturan organisasi dan
pemimpin dan karyawan meningkatkan
pengalaman pribadi setiap karyawan menentukan
penghargaan jangka pendek dan jangka panjang
apakah perilaku baru dikembangkan oleh
[16]. Penelitian yang dipublikasikan telah
karyawan atau tidak, yang pada gilirannya
menyoroti sejumlah teori kepemimpinan. Ketika
mempengaruhi seberapa termotivasi mereka
persaingan meningkat dan sumber daya menjadi
untuk bekerja. [16] Namun, menunjukkan bahwa
lebih langka, manajer harus menggunakan
motivasi kelompok, atau motivasi kolektif,
berbagai taktik untuk membuat karyawan mereka
meningkatkan kepuasan kerja.
senang, meningkatkan motivasi mereka, dan
[6] Proses kepuasan kebutuhan mengatur
meningkatkan keterlibatan mereka dalam bisnis.
motivasi dalam bekerja. Karyawan yang puas
Lingkungan tempat kerja memiliki dampak besar
akan mematuhi semua permintaan untuk
pada bagaimana orang berinteraksi dengan
memajukan tujuan perusahaan, yang akan
pimpinan dan seberapa baik ia dapat beradaptasi
meningkatkan kinerja.
dengan tuntutan mereka. Oleh karena itu,
Ada dua metode untuk menggambarkan
kepemimpinan ditunjukkan oleh kapasitas untuk
motivasi kerja: secara intrinsik dan ekstrinsik.
memotivasi, menginspirasi, dan mendorong
Kebahagiaan karyawan dapat dipengaruhi oleh
anggota tim untuk maju dalam pekerjaan mereka
variabel intrinsik, tetapi motivasi ekstrinsik juga
dan, pada akhirnya, dalam kinerja mereka.
sangat mungkin berdampak [16]. Motivasi
Pemimpin yang sangat menekankan pada kerja
ekstrinsik, di sisi lain, berhubungan dengan
sama memberi pekerja kesempatan untuk
melakukan sesuatu karena menghasilkan hasil

214
E-ISSN: 2621-4695
Jurnal EK&BI, Volume 6, Nomor 1 Juni 2023 ISSN: 2620-7443
DOI 10.37600/ekbi.v6i1.841

yang dapat dipisahkan, sedangkan motivasi mereka, merasa diakui, dan menemukan
intrinsik mengacu pada melakukan sesuatu kepuasan pribadi. Kebebasan yang diberikan
karena itu menarik atau menyenangkan. Kedua kepada karyawan untuk memilih jalur dan
jenis motivasi ini adalah ide yang terpisah tetapi metode mereka sendiri, peningkatan kepuasan
terhubung [16], dan mereka dapat saling kerja, kualitas layanan, dan produktivitas adalah
mendukung atau bertentangan. Diperlukan variabel penting lainnya yang perlu
penyelidikan lebih lanjut, [16] untuk sepenuhnya dipertimbangkan [16]. Untuk mengurangi
memahami fungsi masing-masing tipe motivasi. pengaruh psikososial mereka pada kepuasan
Mereka menyarankan organisasi untuk membuat kerja, perusahaan harus memperhitungkan
keputusan strategis tentang jenis motivasi yang keadaan kerja yang mereka berikan kepada
mereka dukung untuk mencapai hasil yang paling karyawan mereka [16].
mereka hargai. Ada juga hubungan antara kepuasan
Sehingga dapat dirumuskan hipotesis sebagai kerja dengan sikap dan perasaan karyawan
berikut : terhadap pekerjaan dan/atau tugas mereka [16].
H2 : Motivasi berpengaruh positif dan Dengan demikian, kepuasan kerja dianggap
signifikan terhadap Kepuasan Kerja. diterjemahkan menjadi keadaan emosi yang
Sistem Penghargaan menyenangkan, atau tidak menyenangkan, yang
Untuk mencapai kinerja yang sangat dihasilkan dari evaluasi pekerjaan dan / atau
baik, pengusaha harus fokus pada kebahagiaan, tugas performa. kepuasan kerja terjadi dengan
motivasi, dan keterlibatan karyawan mereka [16]. kepemimpinan, motivasi kerja dan budaya
Ketika rasa kompetensi terjadi ketika melakukan organisasi yang baik yang disetujui dan diadopsi
kegiatan, itu dapat dianggap sebagai kegiatan oleh karyawan [6]. Selanjutnya, ketika karyawan
yang nyaman. Oleh karena itu, karyawan harus memahami dan menghargai berbagai sumber
merasa termotivasi, nyaman, dan kompeten saat daya yang tersedia dalam organisasi, kepuasan
bekerja dalam suasana yang baik. Sistem kerja dan komitmen ditingkatkan [16].
kompensasi perusahaan sangat penting untuk
manajemen sumber daya manusia karena 2. METODE PENELITIAN
berdampak pada produktivitas karyawan.
Penghargaan juga terkait dengan faktor internal Gambar 1. Kerangka Pemikiran Teoritis
seperti harga diri dan rasa pencapaian dan faktor
Kepemimpinan
eksternal seperti pengakuan dan perhatian [16]. (X1)
Sehingga dapat dirumuskan hipotesis sebagai
berikut :
H3 : Sistem Penghargaan berpengaruh Motivasi Kepuasan Kerja
(X2) (Y)
positif dan signifikan terhadap Kepuasan
Kerja.
Kepuasan Kerja Sistem
Penghargaan
Kepuasan Kerja adalah keadaan (X3)
emosional yang dihasilkan dari penilaian
pekerjaan atau pengalaman kerja dan Data primer yang digunakan dalam
mengungkapkan bagaimana perasaan seseorang penelitian ini dikumpulkan dengan membagikan
tentang pekerjaan mereka. Karyawan yang kuesioner penelitian kepada Karyawan PT.
mencapai kepuasan kerja tinggi sebenarnya Sejahtera Sunindo Trada Semarang. Sampel
memiliki motivasi yang kurang untuk diambil dari seluruh Karyawan PT. Sejahtera
meninggalkan perusahaan. Tetapi mereka harus Sunindo Trada Semarang. Responden dalam
merasa aman, bahagia dengan gaji dan kemajuan penelitian ini berjumlah 88 orang, berdasarkan

215
E-ISSN: 2621-4695
Jurnal EK&BI, Volume 6, Nomor 1 Juni 2023 ISSN: 2620-7443
DOI 10.37600/ekbi.v6i1.841

sebaran survei online melalu google form selama PIC


1 1,1%
7 hari. Skala likert dengan rentang satu hingga Sparepart
Part Admin 6 6,8%
lima digunakan untuk survey. Berdasarkan 88
SR & TT 1 1,1%
kondisi responden yang mengisi kuesioner, jenis SRO 2 2,3%
kelamin, jabatan dan cabang (domisili). Skala SRO-CC 2 2,3%
likert dipergunakan sebagai pengukur variabel Sparepart 6 6,8%
Kepemimpinan (X1), Sistem Penghargaan (X2), Service
1 1,1%
Motivasi(X3), serta Kepuasan Kerja (Y). Skala Admin
Service
Likert diukur dengan rentang respon satu sampai 13 14,8%
Advisor
lima untuk variabel Kepemimpinan (X1), Sistem Service
Penghargaan (X2), Motivasi (X3), dan Kepuasan Relation 5 5,7%
Kerja (Y) adalah Sangat Setuju (5), Setuju. (4), Officer
netral (3), tidak setuju (2), sangat tidak setuju (1), Staff Suku
1 1,1%
Cadang
Teknik analisis data yang digunakan dalam
Teknisi 38 43,2%
penelitian ini adalah uji validitas, uji reliabilitas, Jumlah 88 100%
uji normalitas, uji multikolinearitas, uji
heteroskedastisitas, analisis regresi linier Cabang Pemuda 50 57%
berganda uji t (parsial), uji f (simultan) dan BSB 32 36,4%
Ungaran 6 6,8%
koefisien determinasi (uji r square) kemudian
Jumlah 88 100%
data diolah dengan aplikasi SPSS (Statistical
Product and Service Solution) dengan
Dapat dilihat dari tabel diketahui banyaknya
menggunakan teknik analisis data deskriptif
responden dari jenis kelamin menunjukkan jika
kuantitatif merupakan metode yang dipergunakan
responden laki laki lebih unggul yaitu sebanyak
sebagai analisis data di penelitian ini.
83% sedangkan responden perempuan sebanyak
17%. Selanjutnya dilihat dari jabatan Foreman
11,4%, P2K 2,3%, PIC Sparepart 1,1%, Part
3. HASIL DAN PEMBAHASAN Admin 6,8%, SR & TT 1,1%, SRO 2,3%, SRO-
Deskripsi Responden CC 2,3%, Sparepart 6,8%, Service Admin 1,1%,
Responden dalam penelitian ini berjumlah
Service Advisor 14,8%, Service Relation Officer
88 orang, berdasarkan sebaran survei online
5,7%, Staff Suku Cadang 1,1% dan Teknisi
selama 7 hari. Karyawan PT.Sejahtera Sunindo
43,2%. Dilihat dari cabang ada 3 yaitu Pemuda
Trada yang berpartisipasi dalam survei ini.
57%, BSB 36,4% dan Ungaran 6,8%.
Berdasarkan 88 kondisi responden yang mengisi
kuesioner, jenis kelamin, jabatan dan cabang
Uji Validitas
(domisili).
Dalam penelitian ini, uji validitas dan reliabilitas
dilakukan kepada 88 responden untuk
Tabel 1. Distribusi Responden menentukan apakah pernyataan dalam survei
mendukung pengamatan yang diukur dengan
Jumlah Present
Keterangan Klasifikasi survei. Karena setiap pernyataan dalam
(Orang) ase (%)
instrumen penelitian (kuesioner) memiliki nilai
Jenis
Laki-laki 73 83%
korelasi total item yang disesuaikan (r-hitungan)
Kelamin lebih besar dari r-tabel, maka pernyataan dalam
Perempuan 15 17% kuesioner dapat digunakan sebagai ukuran dan
Jumlah 88 100%
semuanya benar.
Jabatan Foreman 10 11,4%
P2K 2 2,3% Tabel 2. Hasil Uji Validitas

216
E-ISSN: 2621-4695
Jurnal EK&BI, Volume 6, Nomor 1 Juni 2023 ISSN: 2620-7443
DOI 10.37600/ekbi.v6i1.841

Item Kepuasan
r Keter 0,758 0,7 Reliabel
Variabel Pertan r tabel Kerja
hitung angan
yaan
Item 1 0,852 0,209 Valid Uji Normalitas
Item 2 0,858 0,209 Valid
Kepemi Uji normalitas dilakukan untuk menentukan
Item 3 0,902 0,209 Valid
mpinan apakah model regresi residual yang dinilai
Item 4 0,708 0,209 Valid
Item 5 0,701 0,209 Valid didistribusikan secara normal atau tidak. Hasil tes
Item 1 0,652 0,209 Valid Kolmogorov-Smirnov untuk normalitas adalah
Motivasi Item 2 0,829 0,209 Valid sebagai berikut:
Item 3 0,903 0,209 Valid
Item 1 0,797 0,209 Valid
Sistem
Item 2 0,785 0,209 Valid Tabel 4. Hasil Uji Normalitas
Pengharg One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Item 3 0,805 0,209 Valid
aan Unstandardized
Item 4 0,702 0,209 Valid
Item 1 0,815 0,209 Valid Residual
Kepuasa N
Item 2 0,844 0,209 Valid 88
n Kerja
Item 3 0,807 0,209 Valid Normal Mean .0000000
Parametersa,b Std.
Hasil uji validitas mengungkapkan bahwa nilai r 2.14958756
Deviation
hitung dari kuesioner variable kepemimpinan, Most Extreme Absolute .088
motivasi, sistem penghargaan dan kepuasan kerja Differences Positive .072
lebih besar di banding nilai r table, yang artinya Negative -.088
kuesioner dari semua variable dinyatakan valid Test Statistic .088
sebagai alat ukur variable. Asymp. Sig. (2-tailed) .093c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Uji Reliabilitas c. Lilliefors Significance Correction.
Uji reliabilitas penelitian ini digunakan untuk
mengetahui seberapa stabil atau konsisten respon Dari tabel tersebut dapat diamati jika Asymp. Sig
responden. Gaya Kepemimpinan (X1), Motivasi adalah 0,093 yang memiliki arti bahwa > 0.05,
(X2), Sistem Penghargaan (X3), dan Kepuasan menunjukkan jika model regresi residual data
Kerja (Y) semuanya memiliki nilai Cronbach didistribusikan secara normal.
Alpha yang lebih tinggi dari 0,70. Oleh karena
itu, pernyataan pada alat penelitian (kuesioner) Uji Multikolinearitas
dapat digunakan sebagai alat ukur karena dapat Uji multikolinearitas digunakan untuk
dipercaya (reliabel). menentukan apakah terdapat korelasi yang
signifikan antara variabel independen model
Tabel 3. Hasil Uji Reliabilitas regresi. Yang terpenting adalah memperhatikan
Hasil
Standar variance inflation factor (VIF) bernilai <10 dan
Cronbac Keterang
Variabel Reliabilit nilai Tolerance > 0,10. Inilah hasilnya:
h alpha an
as
(α )
Gaya Tabel 5. Hasil Uji Multikolinearitas
Kepemimpi 0,865 0,7 Reliabel
nan
Collinearity Statistics
Motivasi 0,715 0,7 Reliabel Variabel
Sistem
Penghargaa 0,770 0,7 Reliabel Tolerance VIF
n

217
E-ISSN: 2621-4695
Jurnal EK&BI, Volume 6, Nomor 1 Juni 2023 ISSN: 2620-7443
DOI 10.37600/ekbi.v6i1.841

absolut residual > 0,05. Maka tidak terjadi adanya


Kepemimpinan 0,700 1,428 gelaja heterokedastisitas.

Analisis Regresi Linier Berganda


Analisis regresi linier berganda digunakan untuk
Motivasi 0,830 1,204
mengetahui pengaruh variabel independen
terhadap variabel dependen. Dalam penelitian ini,
Sistem Karyawan PT. Sejahtera Sunindo Trada
0,629 1,590
Penghargaan
Semarang diteliti dalam kaitannya dengan gaya
kepemimpinan, motivasi, dan system
Uji Heteroskedastititas
penghargaan. Berdasarkan pemrosesan SPSS,
Istilah heterokedastistitas mengacu pada fakta
diperoleh hasil sebagai berikut:
bahwa tidak semua pengamatan memiliki variasi
residual yang sama. Penelitian ini menggunakan
Tabel 7.1 Hasil Regresi Linier Berganda
metode glejser dengan uji heterokedastisitas,
Coefficientsa
seperti gambar di bawah ini:
Stan
dardi
Tabel 6. Hasil Uji Heteroskedastititas zed
Coef
Coefficientsa Unstandardized ficie
Coefficients nts
Standa Std.
Erro
Unstandardiz rdized Model B r Beta t Sig.
1 (Constant) 1.36
ed Coeffi Collinearity .046 .034 .973
3
Coefficients cients Statistics Kepemim
pinan .256 .062 .409 4.133 .000
Std. Tole (X1)
Motivasi
Erro ranc .197 .102 .176 1.934 .057
(X2)
Model B r Beta t Sig. e VIF Sistem
Pengharga .251 .091 .290 2.774 .007
1 (Consta an (X3)
1.957 .915 2.138 .035 a. Dependent Variable: Kepuasan Kerja (Y)
nt)
Kepemi
Berdasarkan hasil regresi linier berganda,
mpinan -.025 .042 -.077 -.594 .554 .700 1.428
hubungan antara Kepemimpinan, Motivasi dan
(X1) Sitem Penghargaan dan Kepuasan Kerja berikut
Motiva dapat dinyatakan sebagai persamaan linier:
-.065 .068 -.113 -.946 .347 .830 1.204
si (X2) Y = 0,046 + 0,256 + 0,197 + 0,251 + ε
Sistem
Gaya Kepemimpinan (X1), motivasi (X2), dan
Pengha
.050 .061 .113 .829 .409 .629 1.590 sistem penghargaan (X3) adalah contoh variabel
rgaan
bebas yang memiliki pengaruh pada variabel
(X3) terikat kepuasan kerja(Y).
a. Dependent Variable: Abs_Res Karena variabel terikat (Y) dipengaruhi oleh
koefisien beta positif masing-masing variabel
Berdasarkan hasil uji heterokedastisitas, bebas, setiap peningkatan variabel bebas (X)
menghasilkan kesimpulan bahwa hasil akan diikuti oleh peningkatan variabel terikat.
signifikansi antara variable independent dengan
Uji T

218
E-ISSN: 2621-4695
Jurnal EK&BI, Volume 6, Nomor 1 Juni 2023 ISSN: 2620-7443
DOI 10.37600/ekbi.v6i1.841

Tabel 7.2 Hasil Uji T Uji F (Uji Kelayakan Model)


Coefficients a Tabel 8. Hasil Uji F
Unstandardize Standardized ANOVAa
d Coefficients Coefficients Sum of Mean
Std. Model Squares Df Square F Sig.
Model B Error Beta t Sig. 1 Regre
295.815 3 98.605 20.604 .000b
1 (Constant) .046 1.363 .034 .973 ssion
Resid
Kepemimpinan 402.003 84 4.786
.256 .062 .409 4.133 .000 ual
(X1) Total 697.818 87
Motivasi (X2) .197 .102 .176 1.934 .057
Sistem
a. Dependent Variable: Kepuasan Kerja
Penghargaan .251 .091 .290 2.774 .007 b. Predictors: (Constant), Sistem Penghargaan
(X3) (X3), Motivasi (X2), Kepemimpinan (X1)
a. Dependent Variable: Kepuasan Kerja (Y)
Kepemimpinan, Motivasi, Sistem Penghargaan
1. Menurut Hipotesis 1, Kepuasan kerja memiliki pengaruh terhadap Kepuasan Kerja,
dipengaruhi secara positif oleh kepemimpinan. seperti yang ditunjukkan oleh hasil uji ANOVA
Variabel kepemimpinan dalam tabel memiliki atau uji F, yang memiliki nilai F komputasi
nilai t yang dihitung sebesar 4,133, sedangkan sebesar 20,604 dan tingkat signifikansi 0,000 atau
nilai t tabel adalah t (/2; n-k-1 = t (0,05/2; 88-3- kurang dari 0,05.
1) = (0,025;84) = 1,988 dengan tingkat
signifikansi 5%. Hal ini menunjukkan bahwa Uji R Square (Koefisien Determinasi-R2)
nilai t yang dihitung (4,133 > 1.988) lebih dari
nilai t tabel. Karena variabel kepuasan kerja Tabel 9. Hasil Uji Koefisien Determinasi
dipengaruhi secara positif oleh variabel Model Summary
kepemimpinan.
2. Menurut Hipotesis 2, motivasi tidak Std.
Adjusted Error of
memiliki pengaruh positif pada kepuasan kerja.
R R the
Variabel motivasi dalam table memiliki nilai t Model R Square Square Estimate
yang dihitung sebesar 1,934, sedangkan nilai t 1
tabel adalah t (/2; n-k-1 = t (0,05/2; 88-3-1) = .651a .424 .403 2.188
(0,025;84) = 1,988 dengan tingkat signifikansi
5%. Hal ini menunjukkan bahwa nilai t yang a. Predictors: (Constant), Sistem Penghargaan
dihitung (1,934 < 1,988) lebih dari nilai t tabel. (X3), Motivasi (X2), Kepemimpinan (X1)
Maka dari itu, dapat disimpulkan variabel
Pengaruh simultan variabel bebas terhadap
motivasi tidak memiliki pengaruh positif ddan
variabel terikat bisa ditentukan menggunakan
signifikan terhadap kepuasan kerja.
ukuran koefisien determinasi, yaitu 0,424. Data
3. Menurut Hipotesis 3, sistem
ini berarti jika variabel lain yang tidak
penghargaan memiliki pengaruh positif pada
dipertimbangkan dalam model penelitian secara
kepuasan kerja. Variabel sistem penghargaan
simultan mempengaruhi variabel terikat
dalam tabel memiliki nilai t yang dihitung sebesar
sebanyak 57,6%, sedangkan variabel bebas
2,774, sedangkan nilai t tabel adalah t (/2; n-k-1
secara bersamaan mempengaruhi variabel terikat
= t (0,05/2; 88-3-1) = (0,025;84) = 1,988 dengan
sebanyak 42,4%.
tingkat signifikansi 5%. Hal ini menunjukkan
Pembahasan
bahwa nilai t yang dihitung (2,774 > 1.988) lebih
Pengaruh Kepemimpinan terhadap Kepuasan
dari nilai t tabel. Karena variabel kepuasan kerja
Kerja
dipengaruhi secara positif dan signifikan oleh
Nilai positif β1 adalah 0,256 dengan
variabel sistem penghargaan.
tingkat signifikansi 0,000, sesuai perhitungan

219
E-ISSN: 2621-4695
Jurnal EK&BI, Volume 6, Nomor 1 Juni 2023 ISSN: 2620-7443
DOI 10.37600/ekbi.v6i1.841

dari studi regresi linier. Variabel kepemimpinan adalah t (/2; n-k-1 = t (0,05/2;88-3-1) =
dalam tabel memiliki nilai t yang dihitung sebesar (0,025;84)
4,133, sedangkan nilai t tabel adalah t (/2; n-k-1 = 1,988 dengan tingkat signifikansi 5%. Hal ini
= t (0,05/2;88-3-1) = (0,025;84) = 1,988 dengan menunjukkan bahwa nilai t yang dihitung (4,336
tingkat signifikansi 5%. Hal ini menunjukkan > 1.988) lebih dari nilai t tabel. Karena variabel
bahwa nilai t yang dihitung (4.133 > 1.988) lebih perilaku pembelian kompulsif dipengaruhi secara
dari nilai t tabel. Karena variabel kepuasan kerja positif dan signifikan oleh variable sistem
dipengaruhi secara positif dan signifikan oleh penghargaan, dapat dikatakan bahwa data yang
variabel kepemimpinan, dapat dikatakan bahwa mendukung validitas H0 ditolak.
data yang mendukung validitas H0 ditolak. Oleh karena itu, karyawan harus merasa
Ketika melaporkan dampak kepemimpinan pada termotivasi, nyaman, dan kompeten saat bekerja
sistem penghargaan, motivasi, dan kepuasan dalam suasana yang baik. Sistem kompensasi
kerja, beberapa penelitian menekankan pada gaya perusahaan sangat penting untuk manajemen
kepemimpinan transaksional dan sumber daya manusia karena berdampak pada
transformasional [16]. Struktur hadiah Efek produktivitas karyawan. Penghargaan juga terkait
positif dihasilkan oleh elemen-elemen seperti dengan faktor internal seperti harga diri dan rasa
sistem kompensasi, pelatihan, dan tempat kerja. pencapaian dan faktor eksternal seperti
pengakuan dan perhatian [5].
Pengaruh Motivasi terhadap Kepuasan Kerja
Nilai positif β2 adalah 0,197 dengan 4. KESIMPULAN
tingkat signifikansi 0,057, sesuai perhitungan Berdasarkan pembahasan dari hasil
dari studi regresi linier. Variabel motivasi dalam analisis data pada Bab IV, dapat disimpulkan
tabel memiliki nilai t yang dihitung sebesar bahwa :
1,934, sedangkan nilai t tabel adalah t (/2; n-k-1 1. Kepemimpinan berpengaruh positif
= t (0,05/2;88-3-1) = (0,025;84) = 1,988 dengan signifikan terhadap kepuasan kerja. Hal tersebut
tingkat signifikansi 5%. Hal ini menunjukkan menandakan bahwa Kepemimpinan di PT.
bahwa nilai t yang dihitung (1,934 < 1,988) lebih Sejahtera Sunindo Trada Semarang mampu
dari nilai t tabel. Maka dari itu, dapat disimpulkan membaca keinginan dan kebutuhan
jika H0 diterima, yang berarti jika variabel karyawannya, tidak hanya sekedar
motivasi tidak memiliki pengaruh positif dan membebankan.
signifikan terhadap kepuasan kerja. 2. Motivasi tidak berpengaruh positif tidak
Diperlukan penyelidikan lebih lanjut, signifikan terhadap kepuasan kerja. Hal ini
sesuai dengan [16], untuk sepenuhnya memahami menandakan jika motivasi karyawan PT.
fungsi masing-masing tipe motivasi. Mereka Sejahtera Sunindo Trada Semarang meningkat,
menyarankan organisasi untuk membuat maka kepuasan kerja karyawan juga akan
keputusan strategis tentang jenis motivasi yang semakin naik/meningkat.
mereka dukung untuk mencapai hasil yang paling 3. Sistem Penghargaan berpengaruh positif
mereka hargai. terhadap kinerja karyawan, Hal tersebut bisa
menjadikan karyawan lebih semangat dalam
Pengaruh Sistem Penghargaan terhadap bekerja karena pimpinan peduli terhadap
Kepuasan Kerja karyawannya.
Nilai positif β3 adalah 0,251 dengan
tingkat signifikansi 0,007, sesuai perhitungan 5. REFERENSI
dari studi regresi linier. Variabel sistem [1] A. Dadich and A. Mellick Lopes,
penghargaan dalam tabel memiliki nilai t yang “Leadership During a Pandemic: A
dihitung sebesar 2,774, sedangkan nilai t tabel Lexical Analysis,” Front. Public Heal.,

220
E-ISSN: 2621-4695
Jurnal EK&BI, Volume 6, Nomor 1 Juni 2023 ISSN: 2620-7443
DOI 10.37600/ekbi.v6i1.841

vol. 10, no. April, pp. 1–8, 2022, doi: vol. 19, pp. 535–545, 2018.
10.3389/fpubh.2022.783337. [9] M. Franco and A. Antunes,
[2] K. Khurana, “The Indian fashion and “Understanding servant leadership
textile sector in and post COVID-19 dimensions: Theoretical and empirical
times,” Fash. Text., vol. 9, no. 1, 2022, extensions in the Portuguese context,”
doi: 10.1186/s40691-021-00267-4. Nankai Bus. Rev. Int., vol. 11, no. 3, pp.
[3] H. Elrehail, I. Harazneh, M. Abuhjeeleh, 345–369, 2020, doi: 10.1108/NBRI-08-
A. Alzghoul, S. Alnajdawi, and H. M. H. 2019-0038.
Ibrahim, “Employee satisfaction, human [10] J. Antonakis, “Leadership to defeat
resource management practices and COVID-19,” Gr. Process. Intergr.
competitive advantage: The case of Relations, vol. 24, no. 2, pp. 210–215,
Northern Cyprus,” Eur. J. Manag. Bus. 2021, doi: 10.1177/1368430220981418.
Econ., vol. 29, no. 2, pp. 125–149, 2020, [11] S. Sirait, “Motivasi sebagai faktor
doi: 10.1108/EJMBE-01-2019-0001. peningkatan kinerja kepolisian,” EK&BI,
[4] B. S. Luturlean, A. P. Prasetio, and R. vol. 2, no. 1, pp. 167–177, 2019.
Saragih, “Increasing Employee’s Job [12] C. Calen, S. A. Tarigan, R. Rosita, S.
Satisfaction Through the Implementation Susanto, and E. Alimin, “The role of
of Transformational Leadership and Work transformational leadership, leader
Stress Level Management,” GATR J. member exchange, digital transformation
Manag. Mark. Rev., vol. 4, no. 3, pp. 209– on organizational citizenship behaviour
217, 2019, doi: and work innovation capabilities in during
10.35609/jmmr.2019.4.3(6). Covid-19 pandemic,” JPPI (Jurnal
[5] M. Paais and J. R. Pattiruhu, “Effect of Penelit. Pendidik. Indones., vol. 7, no. 2,
Motivation, Leadership, and pp. 203–216, 2021.
Organizational Culture on Satisfaction [13] S. Khan et al., “Impact of coronavirus
and Employee Performance,” J. Asian outbreak on psychological health,” J.
Financ. Econ. Bus., vol. 7, no. 8, pp. 577– Glob. Health, vol. 10, no. 1, pp. 76–83,
588, 2020, doi: 2020, doi: 10.7189/JOGH.10.010331.
10.13106/JAFEB.2020.VOL7.NO8.577. [14] L. Zhao and K. Kim, “Responding to the
[6] I. Pancasila, S. Haryono, and B. A. COVID-19 Pandemic: Practices and
Sulistyo, “Effects of work motivation and Strategies of the Global Clothing and
leadership toward work satisfaction and Textile Value Chain,” Cloth. Text. Res. J.,
employee performance: Evidence from vol. 39, no. 2, pp. 157–172, 2021, doi:
Indonesia,” J. Asian Financ. Econ. Bus., 10.1177/0887302X21994207.
vol. 7, no. 6, pp. 387–397, 2020, doi: [15] D. Puspitasari, “Analisis Kompensasi
10.13106/jafeb.2020.vol7.no6.387. Keuangan, Ketidakamanan Kerja, Dan
[7] S. Pawirosumarto, P. K. Sarjana, and R. Kepemimpinan Tranformasional
Gunawan, “The effect of work Terhadap Turnover Intention Karyawan
environment, leadership style, and Perusahaan Makanan ‘Xyz’ Di Kota
organizational culture towards job Semarang,” J. Econ., vol. 1, no. 2, pp.
satisfaction and its implication towards 177–186, 2022, doi:
employee performance in Parador hotels 10.55681/economina.v1i2.36.
and resorts, Indonesia,” Int. J. Law [16] M. Leit and R. J. Correia, “Effects of
Manag., vol. 59, no. 6, pp. 1337–1358, leadership and reward systems on
2017, doi: 10.1108/IJLMA-10-2016- employees ’ motivation and job
0085. satisfaction : an application to the
[8] S. Martono, M. Khoiruddin, and N. A. Portuguese textile industry,” pp. 590–610,
Wulansari, “Remuneration reward 2022, doi: 10.1108/JSMA-07-2021-0158.
management system as a driven factor of
employee performance,” Int. J. Bus. Soc.,

221

Anda mungkin juga menyukai