Anda di halaman 1dari 17

HASIL ANALISIS BENCANA KOTA TANGGAMUS

(Laporan Manejemen Wilayah Pesisir dan Laut)

Kelompok 2 :
Ayu Anisa 1814201001
Arda Kurnia 1814201017
Lekat Sapitri 1814201027
Irvan Hambali 1814201014
Tedy Sanjaya 1814201031
Rina Agustina 1814201008

PROGRAM STUDI SUMBERDAYA AKUATIK


JURUSAN PERIKANAN DAN KELAUTAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2020
HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Perbandingan Hasil Pada Sosial dan Jumlah Pendududuk Tanggamus

PERBANDINGAN PADA SOSIAL


JIWA/TOTAL PENDUDUK*100

jumlah menduduk 2015


573904

Dimana dalam hal ini data yang diambil pada jumlah penduduk lampung di
wilayah Tanggamus sesuai dengan berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS) 2015,
karena perbandingan data yang diambil pada panduan Resiko Bencana Indonesia
(RBI) yaitu 2015. Adapun yang didapat jumlah keseluruhan penduduk adalah
573904 jiwa.

A. 1. Identifikasi resiko bencana sesuai matriks kajian pada Gempa Bumi

Tabel 1. Resiko Bencana Gempa Bumi


Resiko Bencana Gempa
Bumi  
Sosial Jiwa Perbandingan
rendah 189.779 33,06
sedang 213.125 37,13
tinggi 170.694 29,74

Fisik Rp. Juta

rendah 0
sedang 745.127

tinggi 823.039

RESIKO BENCANA GEMPA BUMI

Ekonomi Rp. Juta

rendah 0
sedang 191.586

tinggi 1.087.956

Berikut Persentase Hasil Diagram Pay Gempa Bumi :

SOSIAL GEMPABUMI
30%
33%

rendah
sedang
tinggi

37%

( Diagram Sosial Gempa Bumi )

FISIK GEMPABUMI

48%
rendah
sedang
52%
tinggi

( Diagram Fisik Gempa Bumi )

EKONOMI GEMPABUMI
15%

RENDAH
SEDANG
TINGGI

85%

(Diagram Ekonomi Gempa Bumi )


Menurut data resiko bencana gempa bumi di daerah Tanggamus memiliki
kerentanan sosial terbesar adalah kategori sedang dengan 213.125 jiwa, serta nilai
terkecil adalah kategori tinggi dengan 170.694 jiwa, Hal ini menunjukkan bahwa
parameter kepadatan penduduk dan kelompok rentan masih dalam batas wajar,
kelompok rentan sendiri merupakan rasio penduduk miskin dan rasio penduduk
cacat akibat terjadinya bencana gempa bumi. Menurut data resiko bencana gempa
di daerah Tanggamus, rentan fisik terbesar adalah kategori tinggi dengan 823.039
juta dan rentan fisik terendah adalah kategori rendah dengan 0 juta, hal ini
menunjukkan bahwa kerugian dari fasilitas umum dan fasilitas krisis menempati
daerah yang rentan akan gempa bumi. Menurut data resiko bencana gempa bumi
di daerah Tanggamus, rentan ekonomi terbesar yaitu dalam kategori tinggi dengan
1.087.956 juta dan rentan terkecil ialah rendah dengan 0, hal ini menunjukkan
bahwa banyaknya lahan pertanian yang mengalami penutupan atau penggunaan
lahan sebagai pemukiman.

2.Identifikasi resiko bencana sesuai matriks kajian pada Tsunamai

Tabel 2. Resiko Bencana Tsunami

Resiko Bencana Tsunami


Sosial Jiwa Perbandingan
rendah 1.639 0,28
sedang 2.009 0,35
tinggi 4.124 0,71

Fisik Rp. Juta

rendah 0

sedang 5.149

tinggi 15.320

Resiko Bencana Tsunami

Ekonomi Rp. Juta

rendah 0

sedang 36.907

tinggi 17.152

Lingkungan Ha
rendah 0
sedang 3
tinggi 13

Berikut Persentase Hasil Diagram Pay Tsunami :

SOSIAL TSUNAMI
21%

rendah
sedang
53% tinggi

26%

( Diagram Sosial Tsunami)

FISIK TSUNAMI
25%

rendah
sedang
tinggi

75%

( Diagram Fisik Tsunami)

EKONOMI TSUNAMI
32%

RENDAH
SEDANG
TINGGI

68%

( Diagram Ekonomi Tsunami)


LINGKUNGAN TSUNAMI
19%

RENDAH
SEDANG
TINGGI

81%

( Diagram Lingkungan Tsunami)

Menurut data resiko bencana tsunami di daerah tanggamus, rentan sosial terbesar
adalah kategori tinggi dengan 4.124 jiwa dan rentan sosial terkecil adalah kategori
rendah dengan 1.639 jiwa, hal ini menunjukkan bahwa parameter kepadatan
penduduk dan kelompok rentan telah melebihi batas wajar sehingga menjadikan
penduduk miskin dan penduduk cacat terkena dampak besar dari tsunami di
daerah Tanggamus. Menurut data resiko bencana tsunami di daerah Tanggamus,
rentan fisik terbesar adalah kategori tinggi dengan 15.320 juta dan rentan fisik
terkecil adalah kategori rendah dengan 0 juta, hal ini menunjukkan bahwa
tingginya besaran kerugian dari fasilitas umum dan fasilitas krisis yang
menempati daerah yang rentan akan tsunami. Menurut data resiko bencana
tsunami di daerah Tanggamus, rentan ekonomi terbesar adalah kategori sedang
dengan 36.907 juta dan yang terkecil adalah kategori rendah dengan 0 juta, hal ini
menunjukkan bahwa penggunaan lahan pertanian seimbang dengan pemukiman
sehingga tidak terjadi penutupan atau pemakaian lahan untuk pemukiman.

3. Identifikasi resiko bencana sesuai matriks kajian pada Bencana Longsor

Tabel 3. Resiko Bencana Longsor

Resiko Bencana Tanah Longsor


Sosial Jiwa Perbandingan
rendah 3.500 0,6
sedang 11.767 2,05
tinggi 46.086 8,03

Fisik Rp. Juta


rendah 0
sedang 34.951
tinggi 285.995

Resiko Bencana Lonsor


EKONOMI Rp. Juta
rendah 0

sedang 37.899
tinggi 423.186

Lingkungan Ha
rendah 0
sedang 6.966
tinggi 66.062

Berikut Persentase Hasil Diagram Pay Tsunami :

SOSIAL TANAH LONGSOR


6% 19%

rendah
sedang
tinggi

75%

( Diagram Sosial Longsor)

FISIK TANAH LONGSOR


11%

rendah
sedang
tinggi

89%

( Diagram Fisik Longsor)


EKONOMI TANAH LONGSOR
8%

RENDAH
SEDANG
TINGGI

92%

( Diagram Ekonomi Longsor)

LINGKUNGAN TANAH LONGSOR


10%

RENDAH
SEDANG
TINGGI

90%

( Diagram Lingkungan Longsor)

Menurut data resiko bencana longsor di daerah Tanggamus, Rentan sosial terbesar
adalah kategori tinggi dengan 46.086 jiwa dan terkecil adalah kategori rendah
3.500 jiwa, hal ini menunjukkan bahwa banyaknya penduduk miskin dan
penduduk cacat yang terkena dampak dari bencana longsor di daerah tanggamus.
Menurut data resiko bencana longsor di daerah tanggamus, rentan fisik terbesar
adalah kategori tinggi dengan 285.995 juta dan terkecil adalah kategori rendah
dengan 0 jiwa, hal ini menunjukkan bahwa tingginya besaran kerugian dari
fasilitas umum dan fasilitas krisis yang menempati daerah yang rentan akan
longsor. Menurut data resiko bencana longsor di daerah tanggamus, rentan
ekonomi terbesar adalah kategori sedang dan tinggi dengan 37.899 juta dan rentan
ekonomi terkecil adalah kategori rendah dengan 0 juta, hal ini menunjukkan
penggunaan lahan pertanian mengalami penutupan atau penggunaan sebagai
pemukiman masyarakat di daerah tanggamus.

4. Identifikasi resiko bencana sesuai matriks kajian pada Bencana Banjir

Tabel 4. Resiko Bencana Banjir


Resiko Bencana Banjir
sosial jiwa perbandingan
rendah 251.590 43,83
sedang 61.277 10,67
tinggi 1.204 0,2

Fisik Rp. Juta

rendah 0

sedang 0

tinggi 4.871

Resiko Bencana Banjir

Ekonomi Rp. Juta

rendah 0

sedang 325.081

tinggi 318.405

Lingkungan Ha

rendah 0

sedang 216

tinggi 73

Berikut Persentase Hasil Diagram Pay Banjir :


SOSIAL BANJIR
20% 0%

rendah
sedang
tinggi

80%

(Diagram Sosial Banjir)

FISIK BANJIR

rendah
sedang
tinggi

100%

(Diagram Fisik Banjir)

EKONOMI BANJIR

49% RENDAH
51% SEDANG
TINGGI

(Diagram Ekonomi Banjir)

LINGKUNGAN BANJIR
25%

RENDAH
SEDANG
TINGGI

75%
(Diagram Lingkungan Banjir)

Menurut data resiko bencana banjir di daerah Tanggamus, Rentan sosial terbesar
adalah kategori rendah dengan 251.590 jiwa dan terkecil adalah kategori tinggi
1.204 jiwa, hal ini menunjukkan bahwa kepadatan penduduk dan kelompok
rentan. Menurut data resiko bencana banjir di daerah tanggamus, rentan fisik
terbesar adalah kategori tinggi dengan 4.871 juta dan terkecil adalah kategori
rendah dengan 0 jiwa, hal ini menunjukkan bahwa tingginya besaran kerugian dari
fasilitas umum dan fasilitas krisis yang menempati daerah yang rentan akan
banjir. Menurut data resiko bencana banjir di daerah tanggamus, rentan ekonomi
terbesar adalah kategori sedang dengan 325.081 juta dan rentan ekonomi terkecil
adalah kategori rendah dengan 0 juta, hal ini menunjukkan penggunaan lahan
pertanian seimbang dengan pemukiman sehingga tidak terjadi penutupan atau
pemakaian lahan untuk pemukiman.

5. Identifikasi resiko bencana sesuai matriks kajian pada Bencana Banjir

Tabel 5. Resiko Bencana Kebakaran Lahan dan Hutan

RESIKO BENCANA KEBAKARAN LAHAN DAN HUTAN

EKONOMI Rp. Juta LINGKUNGAN Ha

RENDAH 0 RENDAH 0

SEDANG 14.811 SEDANG 14.006

TINGGI 19.899 TINGGI 11.004


EKONOMI KEBAKARAN LAHAN DAN HUTAN

43%

RENDAH
SEDANG
TINGGI
57%

(Diagram Ekonomi Kebakaran Lahan dan Hutan)

LINGKUNGAN KEBAKARAN LAHAN DAN HUTAN

44%
RENDAH
SEDANG
TINGGI
56%

(Diagram Lingkungan Kebakaran Lahan dan Hutan)

6. Identifikasi resiko bencana sesuai matriks kajian pada Bencana Banjir


Bandang

Tabel 6. Resiko Bencana Banjir Bandang

Risiko Bencana Banjir Bandang


sosial jiwa perbandingan
rendah 3.217 0,56
sedang 8.717 1,51
tinggi 16.492 2,87

fisik Rp. Juta


rendah 0
sedang 24.579

tinggi 77.382

Resiko Bencana Banjir Bandang


Ekonomi Rp. Juta

rendah 0
sedang 12.661

tinggi 43.265

Lingkungan Ha
rendah 0

sedang 16
tinggi 55

Berikut Persentase Hasil Diagram Pay Banjir Bandang :

SOSIAL BANJIR BANDANG


11%

rendah
sedang
31% tinggi

58%

(Diagram Sosial Banjir Bandang)


FISIK BANJIR BANDANG
24%

rendah
sedang
tinggi

76%

(Diagram Fisik Banjir Bandang)

EKONOMI BANJIR BANDANG


23%

RENDAH
SEDANG
TINGGI

77%

(Diagram Ekonomi Banjir Bandang)

LINGKUNGAN BANJIR BANDANG


23%

RENDAH
SEDANG
TINGGI

77%

(Diagram Lingkungan Banjir Bandang)

A. 2. Tentukan resiko yang paling dominan

Risiko bencana yang paling dominan dikabupaten tanggamus adalah tanah


longsor berdasarkan data matriks kajian risiko bencana diketahui bahwa
sosial/jiwa menunjukkan angka yang cukup tinggi yaitu 46.086 jiwa, pada segi
ekonomi kerugian diperkirakan mencapai 423.186 juta serta lingkungan yang
mengalami kerusakan mencapai 66.062 Ha. Hal ini jauh lebih tinggi dibandingkan
dengan risiko bencana yang lain seperti gempa bumi, tsunami,banjir,kebakaran
lahan dan hutan serta banjir bandang. Namun untuk segi fisik kerugian pada
matriks kajian lebih rendah yaitu 285.995 juta dibandingkan dengan risiko banjir
yang mencapai 318.405 juta kerugian. Secara keseluruhan risiko bencana tanah
longsor yang paling dominan pada kabupaten tanggamus. Daerah tanggamus yang
berbukit dan pesisir pantai mendukung risiko bencana tanah longsor tersebut.
KESIMPULAN

Adapun Kesimpulan pada resiko bencana di daerah kota Tanggamus adalah


sebagai berikut :
1. Dapat dilihat bahwa rata-rata bencana persentase yang paling besar adalah
longsor karena di daerah tanggamus sendiri terdapat kawasan pemukiman
masyarakat.
2. Daerah bencana gempa bumi yang cukup tinggi di wilayah lampung adalah
Lampung Barat, Pesisisr Barat dan Tanggamus, hal ini karena daerah
tanggamus termasuk kawasan lempeng bumi.

Anda mungkin juga menyukai