* sedana.arta@gmail.com
Abstract. Tujuan utama dari kegiatan Pengabdian Masyarakat ini adalah: (1)
Meningkatkan pengembangan profesionalisme guru-guru dalam rangka persyaratan naik
pangkat, (2) Meningkatkan kemampuan para guru dalam menyusun dan
mempresentasikan karya tulis ilmiah, (3) Menghasilkan produk karya ilmiah yang siap
dimuat dalam jurnal ilmiah. Hasil yang diperoleh dari semua tahapan kegiatan
pelaksanaan P2M ini dapat dirinci sebagai berikut: guru-guru di setiap jenjang
kemampuan untuk menulis artikel ilmiah dirasakan masih kurang. Beberapa hasil
pengamatan dan wawancara kepada guru memberikan kejelasan mengapa guru belum
mampu, mau, dan biasa menulis ilmiah. Penyebab rendahnya kemampuan guru dalam
menulis karya ilmiah, yaitu: (1) kurangnya pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan
guru dalam menulis karya ilmiah, khususnya menulis artikel ilmiah, (2) terbatasnya
sarana bacaan ilmiah terutama yang berupa majalah ilmiah atau jurnal, (3) belum
tersedianya majalah atau jurnal di lingkungan sekolah atau dinas pendidikan kabupaten
yang bisa menampung tulisan para guru, (4) masih terbatasnya penyelenggaraan lomba
menulis karya ilmiah yang diselenggarakan oleh dinas pendidikan baik pada tingkat
nasional, tingkat provinsi maupun pada tingkat kabupaten, dan (5) masih rendahnya
motivasi guru untuk mengikuti lomba menulis karya ilmiah. Sehubungan dengan itu, ada
beberapa strategi yang ditawarkan salah satunya dengan mengadakan pelatihan artikel
untuk publikasi di jurnal. Setelah diberikan pelatihan oleh tim pakar dari Undiksha
Singaraja, para guru sekolah dasar mulai bisa menyusun dan mengemas artikel.
Dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan, khususnya tingkat SMK dan SMA di
Kabupaten Buleleng berbagai kegiatan sebagai upaya meningkatkan kualitas guru sebagai
pelaksana kurikulum telah dilaksanakan melalui berbagai kegiatan seperti pelatihan berkaitan
dengan PBM, Uji Kompetensi Guru, namun pelatihan mengenai penulisan artikel ilmiah untuk
jurnal ilmiah terutama bagi guru-guru di Kabupaten Buleleng dirasakan masih kurang.
Penulisan karya ilmiah merupakan kegiatan yang sangat penting bagi seorang guru yang
professional. Kegiatan ini tidak saja perlu dilakukan dalam rangka memperolah angka kredit
untuk kenaikan jabatan atau untuk keperluan akreditasi tetapi yang lebih besar adalah untuk
peningkatan profesionalisme guru. Tulisan ilmiah yang berisi hasil penelitian, hasil pengkajian,
hasil pemikiran, dan karya guru lainnya, sangat potensial sebagai wahana komunikasi dan
diseminasi karya kepada guru atau pihak-pihak yang terkait dengan dunia pendidikan.
Namun kenyataan guru-guru di setiap jenjang kemampuan untuk menulis artikel ilmiah
dirasakan masih kurang. Beberapa hasil pengamatan dan wawancara kepada guru memberikan
kejelasan mengapa guru belum mampu, mau, dan biasa menulis ilmiah. Penyebab rendahnya
kemampuan guru dalam menulis karya ilmiah, yaitu: (1) kurangnya pengetahuan, pemahaman,
dan keterampilan guru dalam menulis karya ilmiah, khususnya menulis artikel ilmiah, (2)
terbatasnya sarana bacaan ilmiah terutama yang berupa majalah ilmiah atau jurnal, (3) belum
Artikel ilmiah merupakan bagian dari Karya Tulis Ilmiah (KTI) adalah laporan tertulis
tentang (hasil) kegiatan ilmiah. Karena kegiatan ilmiah itu banyak macamnya, maka laporan
kegiatan ilmiah (KTI) juga beragam bentuknya. Ada yang berbentuk laporan penelitian, tulisan
ilmiah populer, buku, diktat dan lain- lain (Suhardjono dkk, 1996). Untuk membantu guru-guru
sejarah alumni Jurusan Pendidikan Sejarah dalam mempublikasikan hasil-hasil penelitian atau
gagasan pemikiran kritisnya tentang pembelajaran sejarah, Jurusan Pendidikan Sejarah
membentuk suatu Media Komunikasi Candra Sengkala. Selain oleh guru-guru sejarah publikasi
hasil-hasil penelitian dan pemikiran kritis tentang pendidikan sejarah dapat dimanfaatkan untuk
oleh pemangku kepentingan, diantaranya Dinas Pendidikan, MGMP Sejarah dan Perguruan
Tinggi dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan.
2. Metode
Program ini merupakan program yang bersifat terminal dalam rangka peningkatan
wawasan dan keterampilan guru-guru sejarah di Kabupaten Buleleng dalam memahami PTK
dengan sistim jemput bola. Untuk kepentingan pencapaian tujuan program ini, maka rancangan
yang dipandang sesuai untuk dikembangkan adalah “RRA dan PRA” (rural rapid appraisal dan
participant rapid appraisal). Di dalam pelaksanaannya, program ini akan mengacu pada pola
sinergis antara tenaga pakar dari Undiksha dengan kalangan birokrasi dan administrasi Pemkab.
Buleleng, khususnya Kasubdin Pendidikan Dasar dan Menengah Dinas Pendidikan Nasional
Kabupaten Buleleng. Di sisi lain, program ini juga diarahkan pada terciptanya iklim kerjasama
yag kolaboratif dan demokratis dalam dimensi mutualis antara dunia perguruan tinggi dengan
masyarakat secara luas di bawah koordinasi pemerintah Kabupaten setempat, khususnya dalam
a. Metode ceramah, materi yang diberikan adalah penjelasan tentang karya ilmiah, etika
penulisan karya ilmiah, teknik penulisan karya ilmiah, penelusuran referensi melalui
internet, penyusunan karya ilmiah.
b. Diskusi, pada tiap materi yang disampaikan peserta dapat berdialog dan berdiskusi
dengan tim pengabdi tentang materi yang disampaikan.
c. Tugas menyusun karya tulis ilmiah, tugas tersebut diberikan pada guru-guru dari latar
belakang sejarah, sosiologi, antropologi, dan IPS dan sebagai syarat untuk memperoleh
sertifikat peserta. Pada penyusunan karya ilmiah ini dilakukan pendampingan oleh tim
pengabdi.
Program ini dirancang sebagai bentuk jawaban dan antisipasi dari berbagai permasalahan
menyangkut kualitas dan kinerja guru sejarah di Kabupaten Buleleng, yang saat ini tengah
berkonsentrasi pada pembangunan berbagai institusi pendidikan dan tenaga kependidikan di
berbagai pelosok wilayahnya. Berangkat dari rasional tersebut, maka program ini akan
dilaksanakan dengan sistim jemput bola, dimana tim pelaksana akan menyelenggarakan program
peningkatan wawasan dan keterampilan guru-guru sejarah, sosiologi, antropologi, dan IPS di
Kecamatan Kubutambahan dalam memahami karya tulis ilmiah dalam bentuk artikel untuk
jurnal dengan tuntutan dan kebutuhan kurikulum tahun 2013 pada guru-guru yang
membutuhkan, yaitu di Kabupaten Buleleng dengan mendatangkan para pakar dan praktisi
pendidikan yang berkualifikasi secara standar di bidang kurikulum sejarah/Antropologi dan IPS.
Model pelaksanaan kegiatan ini akan dilakukan secara langsung (tatap muka) sebagaimana
layaknya sistim perkualiahan.
Sesuai dengan permasalahan yang dihadapi oleh para guru-guru di SMA dan SMK serta
IPS di SMP di Kecamatan Kubutambahan dan Tejakula khususnya dan Kabupaten Buleleng
pada umumnya, maka program pengabdian masyarakat ini dilakukan dalam bentuk pelatihan
pelatihan penulisan artikel untuk publikasi di jurnal ilmiah untuk meningkatkan profesionalisme
bagi guru – guru di Kecamatan Kubutambahan Kabupaten Buleleng.
Karya Ilmiah
Menurut Munawar Syamsudin (1994), tulisan ilmiah adalah naskah yang membahas suatu
masalah tertentu, atas dasar konsepsi keilmuan tertentu, dengan memilih metode penyajian
tertentu secara utuh, teratur dan konsisten. Menurut Suhardjono (1995), tidak semua karya tulis
merupakan karya tulis ilmiah. Ilmiah artinya mempunyai sifat keilmuan. Suatu karya tulis,
apakah itu berbentuk laporan, makalah, buku, maupun terjemahan, baru dapat disebut ilmiah
apabila memenuhi tiga syarat, yakni:
Karya ilmiah atau karangan ilmiah atau scientific paper adalah sebuah laporan yang secara
tertulis dan diterbitkan dengan memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah
dilakukan oleh seseorang atau dalam sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan
yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan. Atau karya ilmiah ini dapat diartikan
sebagai karangan yang mengungkapkan buah pikiran hasil pengamatan, dalam bidang tertentu
dengan sistematika penulisan bersantun bahasa yang kebenarannya dapat dipertanggung
jawabkan.
Menurut Munawar Syamsudin (1994), tulisan ilmiah adalah naskah yang membahas suatu
masalah tertentu, atas dasar konsepsi keilmuan tertentu, dengan memilih metode penyajian
tertentu secara utuh, teratur dan konsisten. Menurut Suhardjono (1995), tidak semua karya tulis
merupakan karya tulis ilmiah. Ilmiah artinya mempunyai sifat keilmuan.
Adapum jenis karya ilmiah, antara lain laporan penelitian, makalah seminar atau simposium atau
paper, artikel ilmiah, naskah publikasi, tugas akhir, skripsi, tesis, dan artikel jurnal yang pada
dasarnya kesemuanya itu merupakan produk dari kegiatan ilmuwan.
a. Struktur sajian
Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal (pendahuluan),
bagian inti (pokok pembahasan), dan bagian penutup. Bagian awal merupakan pengantar
ke bagian inti, sedangkan inti merupakan sajian gagasan pokok yang ingin disampaikan
yang dapat terdiri dari beberapa bab atau subtopik. Bagian penutup merupakan simpulan
pokok pembahasan serta rekomendasi penulis tentang tindak lanjut gagasan tersebut.
c. Sikap penulis
d. Penggunaan bahasa
Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari
pilihan kata/istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang baku.
Tahap Persiapan.
Pemecahan masalah
a. Analisa harus logis. Aturlah bukti dalam bnntuk yang sistematis dan logis.
Demikian juga halnya unsur-unsur yang dapat memecahkan masalah.
b. Prosedur penelitian yang digunakan harus dinyatakan secara singkat.
c. Urutkan data, fakta dan keterangan-keterangan khas yang diperlukan.
d. Harus dinyatakan bagaimana set dari data diperoleh termasuk referensi yang
digunakan.
e. Tunjukkan cara data dilola sampai mempunyai arti dalam memecahkan masalah.
f. Urutkan asumsi-asumsi yang digunakan serta luibungannya dalam berbagai fase
penelitian.
Bertujuan untuk:
Penyajian
3) Tujuan pembahasan.
6) Sumber data.
Kesimpulan
4. Kesimpulan
Kesimpulan
1. Beberapa hasil pengamatan dan wawancara kepada guru memberikan kejelasan mengapa
guru belum mampu, mau, dan biasa menulis ilmiah. Penyebab rendahnya kemampuan
guru dalam menulis karya ilmiah, yaitu: (1) kurangnya pengetahuan, pemahaman, dan
keterampilan guru dalam menulis karya ilmiah, khususnya menulis artikel ilmiah, (2)
terbatasnya sarana bacaan ilmiah terutama yang berupa majalah ilmiah atau jurnal, (3)
belum tersedianya majalah atau jurnal di lingkungan sekolah atau dinas pendidikan
kabupaten yang bisa menampung tulisan para guru, (4) masih terbatasnya
penyelenggaraan lomba menulis karya ilmiah yang diselenggarakan oleh dinas
pendidikan baik pada tingkat nasional, tingkat provinsi maupun pada tingkat kabupaten,
dan (5) masih rendahnya motivasi guru untuk mengikuti lomba menulis karya ilmiah.
Sehubungan dengan itu, ada beberapa strategi yang ditawarkan salah satunya dengan
mengadakan pelatihan artikel untuk publikasi di jurnal.
2. Setelah diberikan pelatihan oleh tim pakar dari Undiksha Singaraja, para guru sekolah
dasar mulai bisa menyusun dan mengemas artikel. Hal ini dapat diketahui dari hasil
pelatihan penulisan artikel ilmiah untuk meningkatkan profesi bagi guru sejarah yang
mereka buat. Selain itu para guru mengaku memahami mengapa seorang guru wajib
melakukan penulisan artikel itu bukan merupakan beban tapi merupakan suatu kewajiban.
(3) Pemberian masukan berupa ide dan saran akademik bertalian dengan penyempurnaan
penulisan artikel ilmiah bagi guru-guru di Kabupaten Buleleng mulai dari tahap
perencanaan sampai refleksi sangat didukung dengan baik. Tuntutan profesi guru untuk
membuat artikel dalam rangka meningkatkan profesionalisme guru dan tuntutan dari
Dinas Pendidikan untuk mendukung kenaikan jabatan dan golongan bagi guru PNS yang
akan naik pangkat yang lebih tinggi.
Saran
1. Bagi guru-guru SMA/SMK di Kabupaten Buleleng hendaknya terus melatih diri sesuai
dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi agar mampu memberikan
keterampilan yang memadai pada siswa terutama dalam penelitian PTK yang hasilnya
bias dituangkan dalam bentuk jurnal ilmiah yang menghasilkan poin angka kredit
Daftar Pustaka