Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen Bisnis Article History

vol. 3, no. 2, 2015, 142-149 Received 22 October 2015


ISSN: 2337-7887 (print version) Accepted 26 November 2015

PENGARUH METODE PELATIHAN TERHADAP KOMPETENSI KARYAWAN NDT (Non


Destructive Test) PADA PT XYZ

Vikry Setiawan1), Rahmat Hidayat2)

Prodi Administrasi Bisnis Terapan, Politeknik Negeri Batam, 29461


Tel/HP : 085668220241, 085839393835
email: Setiawan.vikry@yahoo.com, Rahmat@polibatam.ac.id

Abstract

This study aims to determine the effect of the implementation of the training methods of the competence of
employees in the NDT (Non Destructive Test). NDT is a department that plays a role in the trial of goods
without damaging the item or object. Implementation of training methods is divided into two methods: On the
Job Training & Off The Job Training. This method is expected to improve the competence of employees.
Respondents of this research is the employee who worked on the NDT (Non Destructive Test), the results
showed that there was a significant effect of variable On The Job Training for the competence of employees is
0.650, and there is a positive and significant influence of variables Off The Job Training for employee
competence of 0.628 on the NDT (Non Destructive Test) at XYZ.

Keywords: Training Methode, On The Job Training & Off The Job Training, Competence

PENDAHULUAN mengapa harus dikerjakan serta memberikan


kesempatan untuk menambah pengetahuan.
Sumber daya manusia adalah salah satu Pelatihan dianggap menjadi sarana yang
kekuatan perusahaan dalam mewujudkan visi dan dapat meningkatkan kualitas, penambahan
misi perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan wawasan, kemampuan baru terhadap suatu bidang
dituntut untuk mampu dalam mengelola sumber pekerjaan, dan untuk menunjang karir seorang
daya manusia secara terencana. Mulai dari karyawan di masa mendatang. Kedepannya
karyawan tingkat operasional sampai dengan diharapkan karyawan dapat mengerti apa yang
manajerial adalah satu kesatuan yang tidak bisa seharusnya dikerjakan, mengapa harus dikerjakan,
terpisahkan untuk mencapai kinerja dan performa dan memberikan kesempatan untuk menambah
kinerja yang tinggi. Sumber daya manusia adalah pengetahuan. Pelatihan yang baik dapat menunjang
sebagai tenaga pelaksana operasional perusahaan keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai
untuk menghasilkan daya guna dan hasil guna tujuannya. Sebab dengan adanya faktor tersebut
dalam setiap kegiatan perusahaan. Dengan dapat menciptakan kinerja yang tinggi sehingga
demikian perusahaan tidak hanya dapat dapat menunjang keberhasilan perusahaan. Metode
mempertahankan dan meningkatkan keuntungan pelatihan yang diberikan oleh pihak perusahaan
yang diperoleh. Tetapi juga dapat mempertahankan kepada karyawan NDT (Non Destructive Test)
eksistensinya dalam dunia usaha. menggunakan dua metode pelatihan yaitu, On The
Kualitas sumber daya manusia ditentukan Job Training & Off The Job Training. On The Job
oleh sejauh mana sistem di bidang sumber daya Training adalah suatu kegiatan pelatihan yang
manusia ini sanggup menunjang dan memuaskan dilakukan ditempat kerja, dimana seorang
keinginan karyawan maupun perusahaan. mempelajari pekerjaan dengan melaksanakannya
Peningkatan pengetahuan, skill, perubahan sikap, secara aktual dalam pekerjaan. Off The Job
perilaku, koreksi terhadap kekurangan-kekurangan Training adalah Pelatihan dan pengembangan
kinerja dibutuhkan untuk meningkatkan kinerja dan dilaksanakan pada lokasi terpisah dengan tempat
produktivitas melalui pelatihan. Pelatihan akan kerja.
memberikan kesempatan bagi karyawan Seorang karyawan yang memiliki
mengembangkan keahlian dan kemampuan baru kompetensi yang tinggi seperti pengetahuan,
dalam bekerja. Hal ini bertujuan agar apa yang keterampilan, kemampuan, dan sikap yang sesuai
diketahui dan dikuasai saat ini maupun untuk masa dengan jabatan yang diembannya selalu terdorong
mendatang dapat membantu karyawan untuk untuk bekerja secara efektif, efisien, dan produktif.
mengerti apa yang seharusnya dikerjakan dan Hal ini terjadi karena dengan kompetensi yang
dimiliki karyawan bersangkutan semakin mampu

142 | Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen Bisnis | 2015 Vol. 3(2) 142-149 | ISSN: 2337-7887
untuk malaksanakan tugas-tugas yang dibebankan dalam training tersebut seorang karyawan
kepadanya. Diharapkan karyawan berkompetensi tidak lagi diposisikan pada tugas dan
akan meningkatkan kinerja. fungsi seperti biasanya. Off The Job
Penelitian ini dilakukan di PT XYZ. Training meliputi metode studi kasus, role
Pentingnya pelaksanaan pelatihan juga sangat playing, business games, pembelajaran
berperan penting di PT XYZ yang bergerak dalam aksi, latihan laboratorium, kuliah,
bidang pelapisan pipa. Sehingga peneliti ingin presentasi video, metode konferensi, studi
mengetahui apakah dengan pelaksanaan metode sendiri & programmed instruction.
pelatihan yang baik dan benar akan mempengaruhi
kompetensi karyawan. 2. Kompetensi Karyawan
Pendahuluan memuat tentang latar belakang, Karakteristik yang mendasari seseorang
landasan teori, masalah, rencana pemecahan berkaitan dengan efektifitas kinerja
masalah dan tujuan penelitian. Pendahuluan ditulis individu dalam pekerjaannya atau
menggunakan huruf Times New Roman ukuran 12, karakteristik dasar individu yang memiliki
spasi 1 dan fist line 0,38 inch. hubungan kausal atau sebagai sebab akibat
Teks diketik di dalam sebuah luasan print dengan kinerja yang dijadikan acuan,
dengan margin 1.2 inch dari atas, 1 inch dari bawah efektif atau kinerja prima atau superior
dan kiri kertas. Margin sisi kanan dibuat 0.8 inch. ditempat kerja atau pada situasi tertentu.
Ukuran paper A4, lebar 8,27 inch, tinggi 11,69
Pembentuk kompetensi berasal dari dalam
inch.Dalam Penelitian ini juga disampaikan tujuan
dan manfaat
diri individu ataupun melalui proses
pembentukan kompetensi. Terdapat
berbagai karakteristik kompetensi yang
KAJIAN PUSTAKA seringkali merupakan perpaduan beberapa
1. Metode Pelatihan karakteristik. Beberapa komponen yang
Dalam prakteknya, masing-masing metode terkandung dalam kompetensi adalah
pelatihan memiliki cara tersendiri untuk sebagai berikut ( Gordon dalam Sutrisno,
menyampaikan materi guna mencapai tujuan 2010):
dan memberikan ilmu atau keahlian tambahan
1. Pengetahuan (Knowledge)
bagi karyawan. Hani Handoko (2000)
menyatakan bahwa program-program pelatihan 2. Pemahaman (understanding)
dan pengambangan dirancang untuk 3. Nilai (value)
meningkatkan prestasi kerja, mengurangi 4. Kemampuan (skill)
absensi dan perputaran, serta memperbaiki 5. Sikap (attitude)
kepuasan kerja. Masing-masing metode 6. Motif
memiliki tujuan umun yang relatif sama yaitu
guna mempersiapkan karyawan agar memiliki
kemampuan yang dibutuhkan oleh perusahaan,
namun beberapa metode pelatihan juga
memiliki tujuan khusus yang secara spesifik
merupakan tujuan utama dari metode kegiatan
pelatihan tersebut.Untuk lebih memaksimalkan
hasil dari kegiatan pelatihan, tidak jarang
sebuah perusahaan menggabungkan beberpa
metode pelatihan untuk memenuhi kemampuan
karyawan yang dibutuhkan dalam perusahaan Gambar 1 Kerangka Pemikiran
tersebut.
1. On The Job Training 3. Hipotesis Penelitian
program pelatihan dan pengembangan Hipotesis yang dirumuskan dalam penelitian
dirancang untuk meningkatkan prestasi ini adalah:
kerja, mengurangi absensi dan perputaran, 1. Ada pengaruh yang signifikan antara
serta memperbaiki kepuasan kerja. On the variabel On The Job Training terhadap
job training, meliputi Rotasi jabatan, kompetensi karyawan di PT XYZ.
Latihan Instruksi pekerjaan, Magang, 2. Ada pengaruh yang signifikan antara
coaching dan penugasan sementara. variabel Off The Job Training terhadap
2. Off The Job Training kompetensi karyawan di PT XYZ.
Metode yang berlangsung jauh dari situasi 3. Ada pengaruh yang signifikan secara
kerja normal. Dilakukan tidak berkenaan simultan antara variabel On The Job
dengan pekerjaan, tapi menyiratkan bahwa

143 | Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen Bisnis | 2015 Vol. 3(2) 142-149 | ISSN: 2337-7887
Training & Off The Job Training terhadap
kompetensi karyawan di PT XYZ.

METODE
1. Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode
eksplanatory research. Menurut Asep Hasil
penelitian yang valid yaitu bila terdapat kesamaan
antara data yang terkumpul dengan data yang
diteliti. Hermawan (2009), “Explanatory research
merupakan penelitian yang menjelaskan hubungan
kausal antara variabel - variabel melalui pengujian
hipotesis”. Metode explanatory research dapat
dikatakan sebagai penelitian untuk menguji
hipotesis antara variabel yang satu dengan variabel
yang lainnya. Jenis penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif, menurut Sugiyono (2008) jenis
penelitian kuantitatif merupakan data penelitian
berupa angka-angka dan analisis menggunakan
statistik.

2. Populasi dan Sampel


Populasi dalam penelitian ini adalah tenaga
kerja bagian NDT (Non Destructive Test) pada PT
XYZ yang berjumlah 50 karyawan. Menurut
Sugiyono (2008) “sampel adalah sebagian dari
jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh Hasil uji validitas menunjukan bahwa nilai r
populasi tersebut”. Sampel penelitian ini adalah hitung masing-masing item dalam variabel
seluruh populasi penelitian. Teknik yang digunakan tersebut lebih besar dari 0,278. Validitas instrument
dalam penelitian ini adalah sensus. Menurut bisa ditunjukan dengan r hitung lebih besar dari
Sugiyono (2008), jika penelitian menggunakan 0,278. Sehingga hasil uji validitas diatas
seluruh elemen populasi menjadi data penelitian, menunjukkan bahwa semua variabel tersebut
maka disebut sensus. dinyatakan valid.
Kriteria dalam pengambilan sampel ini yaitu
karyawan yang bekerja dibagian NDT (Non
Destructive Test) yang berjumlah 50 karyawan. b. Reliabilitas
Suatu instrumen juga harus reliabel (handal),
instrumen dikatakan reliabel apabila alat tersebut
3. Validitas dan Reliabilitas dapat memberikan hasil ukur yang konsisten jika
a. Validitas dilakukan oleh seseorang beberapa kali
Hasil penelitian yang valid yaitu bila
terdapat kesamaan antara data yang Tabel 2 Hasil Uji Reliabilitas
terkumpul dengan data yang diteliti. Tabel
berikut menunjukkan hasil uji validitas dari
tiga variabel yang digunakan dalam
penelitian ini, yaitu On The Job Training
(X1), Off The Job Training (X2) dan
Kompetensi Karyawan (Y) 50 sampel
responden.

Hasil uji reliabilitas menunjukan bahwa nilai


variabel Metode Pelatihan yang meliputi On The
Job Training (X1), Off The Job Training (X2) dan
kompetensi karyawan (Y) nilai Alpha Cronbach >
0,60, sehingga bisa dikatakan reliabel.
Tabel 1 Hasil Uji Validitas 4. Analis Data

144 | Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen Bisnis | 2015 Vol. 3(2) 142-149 | ISSN: 2337-7887
Teknik analisis data yang digunakan pada (Non Destructive Test). Terbukti dengan tingkat
penelitian ini adalah sebagai berikut: presentase diatas 1 tahun berjumlah 29 orang
a. Statistik Deskriptif (58%), dibawah 1 tahun berjumlah 21 orang (42%).
Menurut Sugiyono (2008), Statistik e. Usia
deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk Hasil penelitian menunjukkan bahwa,jumlah
menganalisa data dengan cara mendeskripsikan karyawan yang bekerja dengan usia 23-27 pada
atau menggambarkan data yang telah terkumpul departemen NDT (Non Destructive Test) lebih
sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat banyak dibandingkan dengan karyawan usia
kesimpulan yang berlaku untuk umum atau lainnya. Terbukti dengan tingkat presentase 23-27
generalisasi . Penggujian statistik deskriptif ini berjumlah 23 orang (46%), 18-22 berjumlah 6
menggunakan mean mean, mean merupakan nilai orang (12%), 28-32 berjumlah 8 orang (16%), 33-
rata-rata yang bisa mewakili sekumpulan data yang 37 berjumlah 4 orang (8%), >37 berjumlah 9 orang
representatif (Sugiyono, 2008). (18%).

b. Statistik Inferensial f. Target Perusahaan


Menurut Sugiyono (2008) statistik Hasil penelitian menunjukkan bahwa, jumlah
inferensial adalah teknik statistik yang digunakan karyawan yang menjawab merasa bekerja sesuai
untuk menganalisis data sampel dan hasilnya target perusahaan di bagian NDT (Non Destructive
diberlakukan untuk populasi. Penelitian ini Test) lebih banyak dari karyawan yang menjawab
menggunakan pengolahan data yang dibantu oleh merasa tidak bekerja sesuai target pada bagian
SPSS. NDT. Terbukti dengan tingkat presentase karyawan
yang menjawab merasa bekerja sesuai target
HASIL DAN PEMBAHASAN perusahaan di bagian NDT (Non Destructive Test)
berjumlah 32 orang (64%), karyawan yang
1. Karakteristik Responden
menjawab merasa tidak bekerja sesuai target pada
a. Jenis Kelamin
bagian NDT berjumlah 18 orang (36%).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah
karyawan laki-laki yang bekerja pada departemen 2. Deskripsi Variabel Penelitian
NDT (Non Destructive Test) semuanya didominasi Berdasarkan hasil pengumpulan data di
oleh karyawan laki-laki. Terbukti dengan tingkat lapangan, maka diperoleh gambaran dari variabel
presentase laki-laki berjumlah 50 orang atau yang digunakan dalam penelitian ini. Berdasarkan
100,0% sedangkan perempuan berjumlah 0 orang data yang diperoleh dari hasil jawaban responden
atau 0% . maka dapat ditentukan nilai masing-masing
b. Pendidikan variabel sebagai dasar untuk mengidentifikasi
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, jumlah bagaimana kecenderungan dan variasi tanggapan
karyawan yang berpendidikan SMA/SMK yang responden terhadap kuesioner yang telah diajukan.
bekerja pada departemen NDT (Non Destructive
Test) lebih banyak dibandingkan dengan karyawan a. On The Job Training
yang berpendidikan D3, D4/S1. Terbukti dengan Karyawan menyesuaikan diri dengan
tingkat presentase D3 berjumlah 2 orang (4%), tanggapan responden rata-rata sebesar 3,42.
SMA/SMK berjumlah 45 orang (90%), D4/S1 Karyawan mengembangkan kerjasama dengan
berjumlah 3 orang (6%). tanggapan responden 3,40. Karyawan memperoleh
c. Jabatan pengalaman baru dengan tanggapan responden
Hasil penelitian menunjukkan bahwa,jumlah 3,34. Karyawan memperoleh update pengetahuan
karyawan jabatan NDT Technician yang bekerja yang baru dengan tanggapan responden 3,32.
pada departemen NDT (Non Destructive Test) lebih Karyawan pelatihan dijadikan bahan petunjuk
banyak dibandingkan dengan karyawan yang dengan tanggapan 3,46. Karyawan kompetensi
menepati jabatan lainnya, Terbukti dengan tingkat meningkat dengan tanggapan responden 3,34,
presentase NDT Technician berjumlah 47 orang karyawan hasil penelitian dijadikan bahan
(94%), NDT Supervisor berjumlah 1 orang (2%), pembelajaran dengan tanggapan responden 3,38.
NDT Document berjumlah 1 orang (2%) & NDT Karyawan hasil pelatihan bisa diterapkan dengan
Inspector berjumlah 1 orang (2%). tanggapan responden 3,32. Karyawan selama
d. Masa Kerja magang karyawan didampingi dengan tanggapan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, jumlah responden 3,38. Karyawan selama magang atasan
karyawan yang bekerja diatas 1 tahun pada memberi petunjuk dengan tanggapan responden
departemen NDT (Non Destructive Test) lebih 3,42.
banyak dibandingkan dengan karyawan yang b. Off The Job Training
bekerja dibawah 1 tahun pada departemen NDT

145 | Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen Bisnis | 2015 Vol. 3(2) 142-149 | ISSN: 2337-7887
Karyawan mampu memecahkan permasalah terhadap variabel terikat. Dari hasil
dengan tanggapan responden rata-rata sebesar 3,30. perhitungan dengan menggunakan bantuan
Karyawan mempelajari keterampilan hubungan program komputer SPSS for Windows versi 22,
dengan tanggapan responden rata-rata 3,38. maka dapat diperoleh persamaan regresi sebagai
Pelatihan meningkatkan pengambilan keputusan
tanggapan responden rata-rata 3,32. Kondisi
pelatihan sesuai dengan kondisi kerja tanggapan
responden rata-rata 3,40. Program pelatihan
meningkatkan sensitivitas tanggapan responden
rata-rata 3,46. Atasan mengadakan sharing dan
diskusi tanggapan responden rata-rata 3,54. Media
presentasi membantu memahami tanggapan
responden rata-rata 3,20. Karyawan sering
mengikuti seminar tanggapan responden rata-rata
3,36. Karyawan melakukan studi sendiri tanggapan
responden rata-rata 3,02. Instruktur memberikan
test tanggapan responden rata-rata 3,36. berikut:
Tabel 3 Hasil Uji Regresi Linier Berganda
c. Kompetensi karyawan
Kemampuan & pengetahuna seputar NDT Adapun bentuk model persamaan regresi yang
Meningkat dengan tanggapan responden rata-rata dapat dituliskan dari tabel di atas dalam persamaan
sebesar 3,34. Aspek tugas & tanggungjawab regresi sebagai berikut:
meningkat dengan tanggapan responden rata-rata Y = 0,650 X1 + 0,628 X2
sebesar 3,28. Meningkatkan pemahaman dengan
Persamaan regresi diatas dapat dijelaskan sebagai
tanggapan responden rata-rata sebesar 3,34.
berikut:
Meningkatkan pemahaman kondisi dengan a. Koefisien regresi variabel On The Job Training
tanggapan responden rata-rata sebesar 3,24. mempunyai arah positif dalam pengaruhnya
Mengajarkan dan berbagi ilmu dengan terhadap kompetensi karyawan.
tanggapan responden rata-rata sebesar 3,26. b. Koefisien regresi variabel Off The Job Training
Menerima masukan dan kritikan dengan tanggapan mempunyai arah positif dalam pengaruhnya
responden rata-rata sebesar 3,40. Menyelesaikan terhadap kompetensi karyawan..
pekerjaan dengan cepat dengan tanggapan
responden rata-rata sebesar 3,32. Keahlian 4. Pengujian Hipotesis
meningkat dengan tanggapan responden rata-rata a. Uji Hipotesis 1
sebesar 3,46. Program pelatihan mampu merubah Hipotesis Ha menyatakan terdapat pengaruh
sikap & perilaku dengan tanggapan responden rata- yang signifikan antara On The Job Training
rata sebesar 3,42. Percaya diri meningkat dengan terhadap Kompetensi karyawan.Hasil uji statistik
tanggapan responden rata-rata sebesar 3,52. diperoleh nilai t untuk variabel On The Job
Menambah rasa tanggungjawab dengan tanggapan Training (X1) adalah sebesar t hitung 5,199 > ttabel
responden rata-rata sebesar 3,22. Keterampilan 2,010 dan tingkat signifikansi (0,000) < 0,05.
meningkat dengan tanggapan responden rata-rata Dengan nilai t hitung yang lebih besar dari t tabel
sebesar 3,30. dan nilai signifikansi dibawah 0,05 menunjukkan
3. Hasil Analisis Regresi Berganda bahwa Ho ditolak dan Ha diterima berarti hipotesis
Analisis regresi berganda digunakan dalam 1 diterima.
penelitian ini dengan tujuan untuk membuktikan
hipotesis mengenai pengaruh variabel Metode
Pelatihan On The Job Training & Off The Job b. Uji Hipotesis 2
Training secara parsial maupun secara bersama- Hipotesis Ha menyatakan terdapat pengaruh
sama terhadap kompetensi karyawan, (dependen). yang signifikan antara Off The Job Training
Pengujian ini dapat dilakukan dengan dua cara, terhadap kompetensi karyawan. Hasil uji statistik
pertama dengan uji F yang digunakan untuk diperoleh nilai t untuk variabel Off The Job
mengetahui besarnya koefisien regresi atau Training (X2) adalah sebesar thitung 3,528 > ttabel
menguji tingkat signifikansi variabel bebas 2,010 dan tingkat signifikansi (0,001) < 0,05.
terhadap variabel terikat, sedangkan cara yang Dengan nilai t hitung yang lebih besar dari t tabel
kedua adalah dengan melihat koefisien regresi dan nilai signifikansi dibawah 0,05 menunjukkan
parsial yang dapat digunakan untuk mengetahui bahwa Ho ditolak dan Ha diterima berarti hipotesis
tingkat pengaruh masing-masing variabel bebas 2 diterima.

146 | Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen Bisnis | 2015 Vol. 3(2) 142-149 | ISSN: 2337-7887
c. Uji Hipotesis 3 Off The Job Training diselenggarakan
Hipotesis Ha menyatakan variabel-variabel dilokasi yang terpisah. Program pelatihan
bebas Metode Pelatihan yaitu On The Job Training ini memberikan kepada individu-individu
(X1) & Off The Job Training (X2) mempunyai keahlian dan pengetahuan yang mereka
pengaruh yang signifikan secara bersama-sama
butuhkan untuk mengerjakan pekerjaan
terhadap variabel terikatnya yaitu kompetensi
karyawan (Y). Hasil uji statistik F menghasilkan pada waktu yang terpisah dari waktu kerja
nilai Fhitung 16,944 > Ftabel 3,20 dan tingkat regular karyawan.
signifikansi (0,000) < 0,05. Dengan nilai F hitung
yang lebih besar dari F tabel dan nilai signifikansi Berdasarkan hipotesis 2 yang menunjukkan
dibawah 0,05, hal ini menunjukkan Ho ditolak dan bahwa variabel Off The Job Training
Ha diterima berarti hipotesis 3 diterima. memiliki pengaruh yang positif dan
5. Uji Koefisien Determinasi
signifikan terhadap kompetensi karyawan.
Hasil ini memberikan bukti empiris bahwa
Koefisien determinasi ini digunakan untuk Off The Job Training yang ditunjukkan
mengetahui seberapa besar pengaruh variabel- dengan metode-metode simulasi ; metode
variabel bebas memiliki pengaruh terhadap variabel
studi kasus, role playing, bussines games,
terikatnya. Nilai koefisien determinasi ditentukan
dengan nilai R square. Hasil perhitungan regresi
pembelajaran aksi (vestibule training) &
dapat diketahui bahwa koefisien determinasi (R latihan laboratorium.Metode-metode
square ) yang diperoleh sebesar 0,419. Hal ini presentasi informasi ; kuliah, presenstasi
berarti 41,9 % kompetensi karyawan dipengaruhi video, metode konferensi, studi sendiri &
oleh On The Job Training & Off The Job Training programmed instruction yang dilaksanakan
sedangkan sisanya yaitu 58.1 % kompetensi dengan baik dan benar akan menentukan
karyawan dipengaruhi oleh variabel-variabel tingkat kompetensi karyawan di perusahaan
lainnya yang tidak dibahas dalam penelitian ini. tersebut.
6. Pembahasan Penelitian
a. On The Job Training Terhadap KESIMPULAN
Kompetensi Karyawan Berdasarkan pada hasil penelitian, maka
On The Job Training adalah pemberian kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai
pelatihan yang mempunyai pengaruh dan berikut:
memberikan hasil yang positif terhadap
kemampuan dan kinerja operator. Metode on 1. On The Job Training berpengaruh positif dan
the job training ini termasuk kedalam pelatihan signifikan terhadap kompetensi karyawan
informal, dimana terjadi interaksi dan umpan ditunjukkan dengan total keseluruhan nilai
balik diantara karyawan. Program-program mean variabel On The Job Training adalah
pelatihan dan pengembangan dirancang untuk sebesar 3,37 dengan koefisien regresi sebesar
meningkatkan prestasi kerja. 0,650.
Berdasarkan hipotesis 1 yang menunjukkan 2. Off The Job Training berpengaruh positif dan
bahwa variabel On The Job Training memiliki signifikan terhadap kompetensi karyawan
pengaruh yang positif dan signifikan terhadap ditunjukkan dengan total keseluruhan nilai
kompetensi karyawan. Hasil ini memberikan mean variabel Off The Job Training adallah
bukti empiris bawa on the job training yang sebesar 3,33 dengan koefisien regresu sebesar
ditunjukkan pada rotasi jabatan, penugasan 0,628.
sementara, latihan instruksi pekerjaan, magang
& coaching yang dilaksanakan dengan baik dan 3. On The Job Training & Off The Job Training
benar akan menentukan tingkat kompetensi berpengaruh positif dan signifikan terhadap
karyawan di perusahaan tersebut. kompetensi karyawan, ditunjukkan dengan
total keseluruhan nilai mean variabel
b. Off The Job Training Terhadap kompetensi karyawan adalah sebesar 3,34
Kompetensi Karyawan dengan koefisien regresi sebesar 16,944. Dan
Off The Job Training adalah pelatihan juga variabel On The Job Training & Off The
yang dilaksanakan pada lokasi terpisah Job Training terhadap kompetensi karyawan
mampu memberikan kontribusi sebesar 41,9%
dengan tempat kerja. Program ini
memberikan karyawan dengan keahlian dan SARAN
pengetahuan yang mereka butuhkan untuk Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh
melaksanakan pekerjaan pada waktu dalam penelitian ini, maka diajukan saran-saran
terpisah dari waktu kerja regular mereka. sebagai pelengkap terhadap pelaksanaan metode

147 | Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen Bisnis | 2015 Vol. 3(2) 142-149 | ISSN: 2337-7887
pelatihan yang dilaksanakan oleh PT XYZ adalah Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Bhuana
sebagai berikut: Ilmu Populer.
1. Penelitian ini diharapkan mampu Daniels, C. Aubrey. (2005). Maximum
memberikan kontribusi kepada perusahaan Performance. Sistem Motivasi Terbaik bagi
agar tetap dan terus melaksanakan kegiatan konsumen. Jakarta : PT Bhuana Ilmu
pelatihan secara baik dan Populer.
berkesinambungan, karena pelaksanaan
metode pelatihan di dalam perusahaan dan Dessler, Gary. (2010). Manajemen Sumber Daya
di bagian NDT tersebut akan bermanfaat Manusia. Edisi Kesepuluh, Jilid Pertama.
terhadap kontribusi karyawan dalam Jakarta Index
bekerja serta perusahaan untuk menghadapi
persaingan global yang semakin ketat. Ekarendyka, E.V. (2013). Pengaruh Pelatihan
Terhadap Kemampuan Kerja dan Kinerja
2. Kepada perusahaan diharapkan Karyawan. Skripsi. Fakultas Ilmu
melaksanakn pengorganisasian dengan Administrasi-UNBRAW, Malang.
secara lebih baik, misalnya memperjelas
tugas dan tanggungjawab karyawan, masih Ghozali, Imam. (2005). Aplikasi Multivariate
terdapat beberapa karayawan yang masih dengan Program SPSS. Semarang : Badan
Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.
bingung dengan tugas dan
tanggungjawabnya masing-masing.
Ghozali, Imam. (2006). Aplikasi Multivariate
3. Kepada pimpinan di department untuk dengan Program SPSS. Badan Penerbit
memberikan wewenang kepada karyawan Universitas Diponegoro, Semarang.
untuk ikut aktif dalam mengambil inisiatif
dengan harapan keterlibatan karyawan Handoko, Hani. (2000). Manajemen Personalia &
Sumber daya Manusia Edisi 2. Cetakan
dapat meningkatkan performa dalam
Keempat Belas, Penerbit BPFE, Yogyakarta.
penyelesaian pekerjaan di setiap project
yang dikerjakan. Handoko, Hani. (2001). Manajemen Personalia &
Sumber daya Manusia, Edisi Kedua.

DAFTAR PUSTAKA Penerbit BPFE, Yogyakarta.

Alainati, Shaikhah. Alshawi, Sarmad N. Al Handoko, Hani. (2008). Manajemen Personalia &
Karaghouli, Wafi. (2009). The Effect Of Sumber daya Manusia Edisi 2. Yogyakarta:
Education And Training On BPFE.
Competency. Brunei University.
Hasibuan, Malayu. (2011). Manajemen Sumber
Ardiansyah, Al Musadieq, M & Ruhana ,Ika. Daya Manusia Edisi Revisi. Jakarta,
(2013). Pengaruh Pelatihan Terhadap Indonesia: PT Bumi Aksara.
Kompetensi Dan Kinerja. Malang :
Lubis, K.A. (2008). Pengaruh Pelatihan dan
Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas
Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
Brawijaya. PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero)
Medan. Tesis, Program Studi Ilmu
Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Manajemen Sekolah Pascasarjana-
Pendekatan Praktik, Jakarta : PT Rineka Universitas Sumatera Utara, Medan.
Cipta.
Mangkunegara, A, Anwar Prabu. (2009).
B. Siswanto Sastrohadiwiryo. (2002). Manajemen Manajemen Sumber Daya Manusia.
Tenaga Kerja Indonesia Pendekatan Bandung, Indonesia: PT Remaja
Administrasi dan Operasional. Jakarta : Rosdakarya.
Bumi Aksara
Moehariono. (2009). Pengukuran Kinerja Berbasis
Dale, Margaret A. (2003). The Art of HRD. Kompetensi. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Devoloping Management Skills.
Meningkatkan Keterampilan Manajemen. Murtie, A.(2012). Menciptakan SDM Yang Handal
Dengan TMC. Jakarta: Laskar Aksara.

148 | Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen Bisnis | 2015 Vol. 3(2) 142-149 | ISSN: 2337-7887
Mutiara, S. Panggabean. (2004). Manajemen Yani, M. (2012). Manajemen Sumber Daya
Sumber Daya Manusia. Bogor: Ghalia Manusia . Jakarta, Indonesia: Mitra Wacana
Indonesia. Media.

Prastisto, Arif. (2004). Cara Mudah Mengatasi Yuniarti, Eka Pratiwi. Sunuharyo, Bambang
Masalah Statistik dan Rancangan Swasto & Utami, Hamidah Nayati.
Percobaan dengan SPSS 12. Jakarta : Elex (2013). Pengaruh On The Job Training
Media Komputindo. & Off The Job Training Terhadap
Kinerja Karyawan. Malang : Fakultas
Ragawanti, Erlinda. S, Bambang Swasto & Ilmu Administrasi, Universitas
Prasetya, Arik. (2014). Pengaruh On The Brawijaya.
Job Training & Off The Job Training
Terhadap Kinerja Karyawan. Malang :
Fakultas Ilmu Administrasi Bisnis,
Universitas Brawijaya.

Riduwan. (2006). Metode dan Teknik Menyusun


Tesis, Cetakan 4, Alfabeta, Bandung.

Salmah, Ninin Non Ayu. (2012). Pengaruh


Program Pelatihan dan Pengembangan
Karaywan Terhadap Kompetensi
Karyawan Pada PT. Muba Electric
Power Sekayu. Universitas PGRI
Palembang.

Simamora, Henri. (2006). Manajemen Sumber


Daya Manusia Edisi 3. Yogyakarta: STIE
YKPN.

Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Pendidikan


Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D. Bandung, Indonesia: Alfabeta

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Bisnis


(Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan
R&D). Cetakan Kesebelas. Bandung,
Indonesia: Alfabeta.

Sugiyono, Dr, Prof. (2010). Metode Penelitian


Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung, Indonesia:
Alfabeta

Sutrisno, Edy. (2011). Manajemen Sumber Daya


Manusia. Jakarta, Indonesia: Kencana.

Swasto, Bambang. (2011). Manajemen Sumber


Daya Manusia. Malang, Universitas
Brawijaya Press (UB Press).

Wibowo. (2012). Manajemen Kinerja, Edisi


Ketiga, Jakarta , Indonesia: Rajawali Pers,
Divisi Buku Perguruan Tinggi, PT. Raja
Grafindo Persada.

149 | Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen Bisnis | 2015 Vol. 3(2) 142-149 | ISSN: 2337-7887

Anda mungkin juga menyukai