Anda di halaman 1dari 10

A.

Pengertian
Ansietas merupakan gejolak emosi seseorang yang berhubungan dengan
sesuatu diluar dirinya dan mekanisme diri yang digunakan dalam mengatasi
permasalahan ( Asmadi, 2008).
Gejala kecemasan yang dialami ibu hamil disebabkan oleh karena
persepsi ibu yang kurang tepat mengenai kehamilan dan persalinan nya.
Persalinan dipersepsikan sebagai suatu proses yang menimbulkan rasa sakit,
yang luar biasa dan menimbulkan ketakutan pada ibu hamil. Pikiran tersebut
disebabkan karna peningkatan kerja sistem syaraf simpatik, dalam kondisi ini
sistem endokrin terdiri dari kelenjar adrenalin, tiroid, dan pituitary
mengeluarkan hormonya ke aliran darah untuk mempersiapkan tubuh
menghadapisituasi darurat yaitu adanya stesor ( Andriana, 2011).
Dalam trisemester pertama wanita beradaptasi dengan perubahan situasi
tubuhnya. Pembesaran uterus menekan kandung kemih dan rectum sehingga
dapat menyebabkan seringnya buang air kecil dan konstipasi. Peningkatan
kadar estrogen dapat menyebabkan penurunan libido pada beberapa ibu
hamil , mual , muntah terjadi sebagai respon terhadap meningkatnya kadar
Human Chorionic Gonadotropin. Pada saat ini ibu hamil merasakan takut
kegagalan dalam kehamilan ( Manuba, 2010 ).
Pada trisemester kedua keadaan ibu hamil menjadi lebih baik, kembali
bertenaga, mual, dan muntah mulai menghilang, gerakan janin mulai
dirasakan. Kepercayaan atau budaya menimbulkan rasa cemas, dan depresi
pada sebagian ibu hamil jika kepercayaan tersebut berbeda dengan harapan.
Ibu hamil juga seringkali merasa khawatir tentang kesehatan janin yang
dikandungnya ( Manuba, 2010)
Pada trisemester ketiga, kebanyakan ibu hamil mengalami
ketidaknyamanan fisik. Semua sistem kardiovaskuler, ginjal, pumonal,
gastrointestinal, endokrin mengalami perubahan jelas yang menyebablan
sesak nafas saat aktivitas dan rasa panas. Ibu hamil akan memperlihatkan
kecemasan yang meningkat saat persalinan mendekat ( Manuba, 2010).
B. Etiologi
Penyebab kecemasan pada ibu primigavida trisemester ketiga
1. Perubahan – perubahan fisik selama trisemester ketiga

1
Kehamilan dapat dibagi menjadi tiga trisemester yaitu trisemester
pertama, trisemeter kedua, dan trisemester ketiga. Pada tiap trisemester
tersebut wanita hamil akan mengalami perubahan – perubahan fisik.
Perubahan fisik tersebut dapat menimbulkan kecemasan pada tiap
trisemester ( Aisyah, 2009)
2. Perubahan emosional ibu
Wanita hamil akan belajar dari pengalaman – pengalaman
emosionalnya selama menjalani kehamilan. Namun tiap individu
mempunyai pengalaman yang berbeda sehingga antara satu dengan
individu yang lainnya tidak sama dalam menyikapi kecemasanya (Struart
dan Sundeen, 2002).
Pada trisemester ketiga kecemasan akan kembali muncul ketika
akan mendekati proses persalinan. Ibu hamil akan ditakuti oleh kesakitan
yang luar biasa ketika akan melahirkan bayi beresiko. Jika wanita lemah,
maka akan mempersulit proses melahirkan anak (Aisyah, 2009).
C. Tanda dan Gejala
Tanda dan gejala kecemasan atau psikologis pada ibu hamil (Aderia, D
2018) :
1. Kehabisan tenaga atau kebanyakan gerak
2. Tidak bisa tidur walaupun mempunyai kesempatan
3. Menangis tidak tertahan dan mata berlinang
4. Menyadari bahwa perasaan amat cepat berubah
5. Sangat judes atau peka terhadap bunyi dan sentuhan
6. Senantiasa berfikir negative
7. Tiba- tiba takut atau gugup
8. Tidak bisa memusatkan perhatian
9. Lebih sering lupa
10. Rasa bingung dan bersalah
11. Makan sedikit kadang juga banyak
12. Pikiran yang menghantui dan mengerikan
13. Kehilangan kepercayaan dan harga diri

2
D. Pathway
TRISEMESTER III

Perubahan Fisiologis Perubahan psikologis

Pembesaran Uterus Persiapan Melahirkan

Berat Uterus meningkat Menekan paru Kurang pengetahuan

Perubahan pusat Ekspansi paru Ansietas

Gravitasi tubuh Menurun

Menekan saraf Gangguan


pola nafas
Sekitar

Pelepasan Mediator Urine output menurun TD meningkat

Nyeri volume plasma meningkat,

Tekanan hidrosistalik menurun Hipertrofi vertikel

NYERI
Edema Ekstremitas Penurunan Kardiac
ouput

Kelebihan Resiko Cidera Janin


volume cairan

3
E. Penanganan
Psikoterapi membantu wanita hamil yang mengalami kecemasan untuk
mengatasi ketakutan dan kecemasan yang berhubungan dengan
kehamilannya. Pengobatan noninvasif yang efektif dari gangguan kecemasan
dapat digunakan melalui latihan relaksasi otot yang bertahap, visual imagery,
latihan kognitif, latihan biofeedback. Dasar pengobatan ini adalah relaksasi
otot dan ketegangan otot tidak timbul pada waktu yang sama, karena itu
wanita hamil yang belajar untuk melemaskan ototnya tidak akan mengalami
gangguan kecemasan ( Aderia, D 2018 ).
Obat anti cemas dapat menghilangkan gejala cemas, penggunaan obat
anti cemas sebaiknya dihindari pada trisemester I. Bila kecemasan
mengganggu dan berlebihan berikan obat anti cemas golongan benzodiazepin
dan non benzodiazepine. Pasien yang hamil dengan adanya gejala panik
yang serius dapat diberikan alprazolam dengan dosis minimum ( Aderia D,
2018 ).
F. Pemeriksaan Penunjang
1. Tes darah lengkap : berfungsi untuk mendeteksi apakah terdapat infeksi
pada ibu hamil atau ibu mengalami anemia.
2. Pemeriksaan Urine lengkap : untuk mendeteksi apakah terdapat infeksi
saluran kemih atau tidak.
3. Tes gula darah : pemeriksaan ini dilakukan untuk memantau kadar gula
darah ibu hamil.
4. Pemeriksaan USG : untuk melihat perkembangan janin serta organ
reproduksi wanita selama kehamilan.
5. Pemeriksaan DJJ : dilakukan untuk mengetahui keadaan normal atau
tidak normal.
G. Konsep Asuhan Keperawatan
Menurut Debora, B 2019 konsep asuhan keperawatan pada ibu hamil terdiri
dari :
1. Pengkajian
a. Data dasar

4
Pengumpulan data pasien dengan keluarga dilakukan dengan cara
anamnesis, pemeriksaan fisik, dan melalui pemeriksaan penunjang.
b. Data pasien
Identitas pasien, usia, status perkawinan, pekerjaan, jumlah anak,
agama, alamat, jenis kelamin, dan pendidikan terakhir.
c. Keluhan utama
Kaji adanya pergerakan janin menurun, demam tinggi, dan adanya
muntah berlebih.
d. Riwayat kesehatan
1. Riwayat kesehatan sekarang yaitu keluhan sampai saat klien pergi
kerumah sakit atau pada saat pengkajian seperti muntah-muntah
berlebihan, demam tinggi, pergerakan janin menurun menurut
pada kehamilan.
2. Riwayat kesehatan masa lalu
e. Riwayat Pembedahan
Kaji adanya pembedahan yang pernah dialami oleh klien, jenis
pembedahan, kapan, oleh siapa dan dimana tindakan tersebut
berlangsung.
f. Riwayat penyakit yang pernah dialami
Kaji penyakit yangpernah dialami misalkan seperti DM, jantung,
hipertensi, urinary, penyakit endokrin, dan penyakit lainnya.
g. Riwayat kesehatan reproduksi
Kaji tentang menorhae, siklus mentruasi, lamanya, banyaknya, warna,
bau, dan adanya disminorhea.
h. Riwayat kehamilan, persalinan dan masa nifas
Kaji bagaimana keadaan klien mulai dari kandungan hingga kesehatan
anaknya saat ini.
i. Riwayat seksual
Kaji mengenai aktivitas seksual pasien, jenis kontrasepsi atau kb yang
pernah digunakan dan keluhan yang menyertainya.
j. Riwayat pemakaian obat
Kaji riawayat pemakaian obat-obatan kontrasepsi oral, obat digitalis,
dan jenis obat lainnya.
k. Pola aktivitas sehari-hari

5
Kaji mengenai cairan, nutrisi, elektrolit, eliminasi, istirahat dan tidur,
personal hygiene.
l. Pemeriksaan fisik
1. Inspeksi
Observasi warna kulit , pola pernapasan terhadap kedalaman, dan
kesimetrisan, bahasa tubuh, pergerakan dan postur, penggunaan
ekstremitas, adanya keterbatasan fisik, dan seterusnya.
2. Palpasi
Sentuhan : merasakan pembengkakan pada perut, merasakan
gerakan janin.
Tekanan : menentukan karakter nadi, memperhatikan posisi janin
3. Perkusi
Menggunakan jari : ketik lutut, dada, dan dengarkan bunyi yang
menunjukkan ada tidaknya cairan.
Menggunakan palu perkusi : ketuk lutut dan amati ada tidaknya
reflex atau gerakan pada kaki bawah.
4. Auskultasi
Mendengarkan diruangan antekubiti untuk tekanan darah, dada,
dan bunyi jantung atau paru abdomen untuk bising usus atau
denyut jantung janin ( Johson dan Taylor, 2005).
m. Pemeriksaan Laboratorium
1. Pemeriksaan darah dan urine serta pemeriksaan penunjang: USG
2. Keluarga berencana : kaji mengenai pengetahuan klien tentang KB,
apakah klien setuju, apakah klien menggunakan kontrasepsi, dan
menggunakan KB jenis apa.
2. Diagnosa Keperawatan
a. Ansietas berhubungan dengan kurang terpapar informasi
b. Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurang terpapar informasi
c. Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri biologis : perubahan
fisiologis kehamilan.
3. Rencana Keperawatan

N Diagnosa Tujuan dan Kriteia Intervensi Rasional


o Hasil
1. Ansietas Setelah dilakukan 1. Pantau 1. Perubahan

6
berhubunga tindakan perubahan tanda-tanda
n dengan keperawatan 1x30 tanda tanda vital dapat
kurang menit, diharapkan vital dan digunakan
terpapar cemas klien hilang kondisi yang sebagai
informasi teratasi. Kriteria menunjukkan indikator
Hasil : kecemasan terjadinya
1. Klien klien. ansietas pada
menunjukan 2. Berikan klien.
peningkatan informasi 2. Mempersiapka
konsentrasi dan serta n klien
ketepatan bimbingan menghadapi
fikiran. antisipasi segala
2. Klien dapat tentang kemungkinan,
mengidentifikas segala krisis
i dan bentuk perkembangan
mengemukakan kemungkinan dan atau
pemicu yang akan situasional.
kecemasan, terjadi di 3. Memberikan
konflik dan masa yang dukungan
ancaman. akan datang. emosi untuk
3. Klien dapat 3. Berikan menenangkan
mempertahank dukungan klien dan
an tingkat emosi menciptakan
fungsi peran selama penerimaan
yang diinginkan stress. bantuan
beserta 4. Instrusikan dukungan
pemecahan melaporkan selama masa
masalahnya timbulnya stress.
gejala 4. Membantu
kecemasan memudahkan
yang muncul penyediaan
yang tidak pelayanan
dapat lagi di kesehatan
control. untuk

7
menganalisis
kondisi yang
dialami klien.
2. Defisit Setelah dilakukan 1. Berikan 1. Meningkatkan
pengetahua tindakan informasi penyerapan
n keperawatan 1x30 mengenai materi untuk
berhubunga menit diharapkan pengetahuan menambah
n dengan klien paham kehamilan pengetahuan
kurang mengenai dan ibu dan
terpapar kehamilan dan persalinan keluarga.
informasi proses persalinan. ( dalam 2. Untuk
Kriteria hasil : bentuk laflet, mempersiapk
1. Klien paham poster, tanya an persalinan
mengenai jawab). sebelum
kehamilan dan 2. Jelaskan melahirkan.
proses persiapan 3. Untuk
persalinan. persalinan mengetahui
3. Jelaskan teknik
persiapan menyusui
menyusui yang baik dan
4. Jelaskan benar.
perkembang 4. Untuk
an janin mengetahui
perkembanga
n janin.
3. Nyeri akut Setelah dilakukan 1. Monitor vital 1. Untuk
berhubunga tindakan sign pasien mengetahui
n dengan keperawatan 1x30 2. Lakukan tanda tanda
agen injuri menit diharapkan pengkajian vital normal
biologis : nyeri hilang dan nyeri secara klien.
perubahan teratasi. komprehensif 2. Merencanaka
fisiologis Kriteria Hasil : 3. Jelaskan n intervensi
kehamilan 1. Klien tidak penyebab, selanjutnya.
mengeluh nyeri, periode, dan 3. Agar klien

8
2. Nyeri hilang dan strategi mengerti
teratasi menghadapi penyebab
nyeri terjadinya
4. Ajarkan nyeri dan cara
tehnik non mengatasi
farmakologik nya.
dalam 4. Tehnik
mengatasi relaksasi
nyeri mengurangi
rasa nyeri.

9
DAFTAR PUSTAKA

Aderia, D. 2018. LP Jiwa Masa Ibu Hamil.


https://id.scribe.com/document/385455970/Lp-Jiwa-Masa-Ibu-
Hamil diakses pada tanggal 17 September 2020 pukul 11.00
WITA
Aisyah, S. 2009 . Perkembangan dan Konsep Dasar Perkembangan
Anak Usia Dini. Jakarta : Universitas Terbuka
Andriana, E. 2011 . Melahirkan Tanpa Rasa Sakit Dengan Metode
Relaksasi HypnoBirthing. Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer
Asmadi. (2008). Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta : EGC
Debora, B.N. 2019. Asuhan Keperawatan Dengan Kehamilan Beresiko
Tinggi https://repository.poltekeskupang.ac.id/1124/1/DEBORA
%20%BOTA%20%20NYALE.pdf diakses pada tanggal 17
September 2020 pukul 11.00 WITA
Herdman, T.H. (2018). NANDA International Nursing
Diagnoses:definitions and classification 2018-2020. Jakarta: EGC
Manuaba, I. 2010 . Ilmu Kebidanan dan Kandungan. Jakarta: EGC
Stuart and Sundeen. 2002. Buku Saku Keperawatan Jiwa . Edisi 9.
Jakarta: EGC

10

Anda mungkin juga menyukai