Anda di halaman 1dari 18

Petunjuk Teknis Pembangunan Sarana Air Bersih Pedesaan

DISUSUN OLEH:

Tifani Chika Aurelia

21087

MATA KULIAH

Penyediaan air

DOSEN PEMBIMBING

KAMSUL, SST., M.Kes

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALEMBANG

JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN

TAHUN AKADEMIK 2020/2021


KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,

Kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,

hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah

tentang Petunjuk Teknis Pembangunan Sarana Air Bersih Pedesaan.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari

berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami

menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam

pembuatan makalah ini. Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa

masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh

karena itu, dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari

pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat

maupun inpirasi terhadap pembaca.

Palembang, 21 Oktober 2020

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kebutuhan makhluk hidup di dunia ini tidak dapat terlepas dari air. Bagi manusia
sendiri dapat merasakan betapa pentingnya kebutuhan pokok air ini di dalam
kehidupan sehari-hari, mulai dari mandi, memasak, mencuci piring, sampai keperluan
untuk makan dan minum, semua itu jelas memerlukan air. Oleh karena itu dapat
dikatakan, betapa sedih dan sangat menderitanya kehidupan manusia, seandainya
kebutuhan air dirasakan kurang tercukupi, atau bahkan tidak ada sama sekali (Asroni,
2002).

Menurut Birdi (1976), yang dimaksud air bersih adalah air yang dapat diminum,
yang memberikan kesegaran tubuh, dan tidak membahayakan kesehatan, seperti tidak
mengandung racun dan tidak menimbulkan gatalgatal pada kulit. Istilah air bersih ini
sering disebut air tawar, karena tidak mempunyai rasa tertentu (tawar), artinya tidak
ada rasa asin, manis ataupun pahit. Jadi pengertian air bersih dalam arti yang luas,
yaitu semua air yang dapat dipergunakan untuk kebutuhan manusia setiap harinya.

Kepemilikan masyarakat terhadap sarana air minum merupakan isu yang perlu
mendapat perhatian bagi pelaku kebijakan air minum. Banyak proyek air minum
(contoh pompa tangan untuk air bersih) yang dibangun untuk masyarakat, namun
setelah dibangun ternyata masih menyisihkan pertanyaan bagaimana
keberlanjutannya. Sering dijumpai di masyarakat ketidaktahuan harus berbuat apa
ketika pompa tangan untuk air bersih rusak/tidak jalan, dan membiarkan sarana
tersebut tidak berfungsi.

Model sumur pompa tangan untuk air bersih diharapkan dapat menjawab
permasalahan yang ada dilapangan.Selanjutnya sumur pompa tangan yang
berkelanjutan adalah masyarakat tahu tindakan yang harus dilakukan jika sarana
pompa tangan mengalami kerusakan/gangguan.
B. Tujuan makalah.

Mengetahui Petunjuk Teknis Pembangunan Sarana Air Bersih Pedesaan.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tipe Sumur Pompa Tangan

Berdasarkan kedalaman sumurnya, maka sumur pompa tangan dibagi menjadi 2 tipe
yaitu sumur pompa tangan dangkal (SPT tipe 1) dan sumur pompa tangan dalam (SPT tipe 2).
Dimensi sumurnya disesuaikan dengan kedalaman sumur seperti tertera dalam Tabel 1 berikut
ini :

No. Tipe sumur Ukuran penampang dan diameter pipa Kedalaman

1. SPT tipe 1 - pipa tegak ( pipa hisap ) PVC Ø 30 mm 9m

- pipa selubung PVC Ø 75 mm 12 m

- saringan PVC Ø 30 mm 2,5 m

- pipa tegak ( pipa hisap ) PVC Ø 30 mm 21 m

2. SPT tipe 2 - pipa selubung ( pipa hisap ) PVC Ø 30 m 28 m

m
2,5 m

- saringan PVC Ø 30 mm

Sedangkan berdasarkan kedalaman air dan pemompaannya, SPT dibedakan menjadi 3


sistem yaitu :

a. Sistem I

1. Digunakan bila permukaan air statis 7,5 meter sampai dengan 9 meter di bawah
permukaan tanah.
2. Fluktuasi penurunan muka air tanah tidak melampaui 12 meter.
b. Sistem II
1. Digunakan bila permukaan air statisnya 9 menit sampai 12 meter di bawah
permukaan tanah.
2. Fluktuasi penurunan muka air tanah tidak melebihi 18 meter.
c. Sistem III
1. Digunakan bila permukaan tanah statisnya lebih besar dari 18 meter dari
permukaan tanah. Bila digunakan satu atau lebih silinder pompa tangan tergantung
dari kedalamannya.
B. Ukuran Sumur Bor dan Pompa.
Ukuran sumur dan pompa untuk SPT dapat dilihat pada Tabel 2 berikut ini :

No. Tipe sumur Ukuran penampang dan diameter pipa Kedalaman

1. Tipe I - pipa tegak ( pipa hisap ) PVC Ø 30 mm 9m 1 Buah

- pipa selubung PVC Ø 75 mm 12 m

- saringan PVC Ø 30 mm 2,5 m

2. Tipe II - pipa tegak ( pipa hisap ) PVC Ø 30 mm 12 m 1 buah

- pipa selubung PVC Ø 75 mm 18 m

- saringan PVC Ø 30 mm 2,5 m

3. Tipe III - pipa tegak ( pipa hisap ) PVC Ø 30 mm 21 m 1 buah

- pipa selubung PVC Ø 75 mm 28 m

- saringan PVC Ø 30 mm 2,5 m

C. Kriteria ketahanan dan kekuatan

Kekuatan dan ketahanan struktur SPT sebagai sumber air minum harus memenuhi
syarat :

a. Lantai sumur harus kedap air, tidak licin, dibuat dengan kemiringan (1–3)% ke arah
saluran pembuangan;

b. Badan pompa dapat bekerja sebagai pompa hisap;

c. Bahan bangunan yang dipergunakan memenuhi ketentuan sebagai berikut;


1. Bata merah atau batako yang digunakan memenuhi klas 25 kg/cm (tidak
mudah hancur terkena perubahan cuaca);

2. Pipa hisap (tekan) dan pipa selubung yang digunakan mengikuti ketentuan
yang berlaku;

3. Untuk saringan digunakan pipa PVC dengan diameter sama dengan diameter
pipa hisap (tekan) dan diberi lubang;

d. Saluran pembuang harus dibuat kedap air, licin dengan kemiringan 2% ke arah
sarana pengolahan air buangan.

D. Pelaksanaan Konstruksi Dan Pekerjaan Persiapan

a. Melakukan persiapan lokasi dengan membersihkan lokasi sumur pompa tangan dari
semak-semak dan diratakan dengan ukuran 4 m2 (2 m x 2 m).

b. Melakukan persiapan masyarakat apabila diperuntukkan penyediaan sumur pompa


tangan dengan pelayanan ”komunal” (termasuk kelompok).

E. Pembuatan sumur

Pembuatan sumur dapat dilakukan dengan memakai berbagai macam alat bor.
Pemilihan alat bor umumnya berdasarkan pada kedalaman air tanah, formasi batuan
dan tenaga pelaksana yang tersedia. Jenis alat bor antara lain sebagai berikut :

a. Alat bor pantek;

b. Alat bor rojok;

c. Alat bor auger; dan

d. Alat bor jetting;

Pada umumnya pada pelaksanaan pembuatan sumur bor dengan alat-alat bor tersebut
diatas dibutuhkan perkakas yang disebut pada Tabel 3 berikut :

No. Nama perkakas Satuan Jumlah yang di perlukan

1. Kunci rantai Buah 2

2. Kunci trimo Buah 2

3. Kunci inggris Buah 1

4. Gergaji besi Buah 1

5. Sney pipa 1 1/4 Buah 1

6. Cangkul Buah 1

7. Linggis Buah 1
8. Ember Buah 1

9. Kikir Buah 1

10. Dongkrak Buah 2

F. Pembuatan Sumur Bor dengan Alat Bor Pantek

a. Peralatan Bor Pantek

Peralatan yang diperlukan untuk bor pantek disajikan dalam Tabel 4 berikut ini :

No. Nama perkakas Satuan Jumlah yang di perlukan

1. Mata bor pantek Buah 1

2. Balok besi penempa Buah 1

3. Klem landasan Buah 1

4. Kerekan ganda Buah 1

5. Tali ( tambang ) manila 5 meter Gulung 2

6. Pipa pantek G.I. 1¼ inchi panjang Buah 6


23m

b. Persiapan Alat Bor Pantek

1. Siapkan semua perkakas dan perlengkapan seperti yang disebut pada Tabel 3 dan
Tabel 4 di lokasi pengeboran yang sudah ditentukan;

2. Sambungkan mata bor pantek pada salah satu ujung pipa pantek;

3. Pasang klem landasan dan balok besi penempa pada pipa pantek (kira-kira terletak
di tengahnya);

4. Pasang kerekan ganda pada ujung pipa pantek yang lainnya;

5. Ikat tambang manila ke balok besi penempa (dengan 2 buah tambang);

6. Ujung-ujung tambang yang lain masukkan ke dalam kerekan ganda berlawanan


arah;
7. Tegakkan pipa pantek yang telah disiapkan pada tempat dimana pengeboran
dilakukan.

c. Pengeboran dengan Alat Bor Pantek

1. Pantekkan pipa pantek secara perlahan-lahan, yaitu dengan menarik dan


melepaskan ujung-ujung tambang berulang kali. Pada saat kerja pipa pantek
diusahakan tetap dalam keadaan tegak lurus;

2. Pemantekan diteruskan dan apabila klem landasan sudah sampai di bawah, maka
dibuka dan kemudian dinaikkan lagi;

3. Setelah pipa pertama, kemudian kemudian sambungkan lagi dengan pipa pantek
yang kedua diulang-ulang sampai lubang sumur mencapai kedalaman yang
dikehendaki dan mendapat air tanah yang diharapkan;

4. Pipa pantek dicabut, dan apabila susah mencabutnya dapat digunakan dongkrak.

c) Pengeboran dengan Alat Bor Pantek

1) Pantekkan pipa pantek secara perlahan-lahan, yaitu dengan menarik dan


melepaskan ujung-ujung tambang berulang kali. Pada saat kerja pipa pantek
diusahakan tetap dalam keadaan tegak lurus; 2) Pemantekan diteruskan dan apabila
klem landasan sudah sampai di bawah, maka dibuka dan kemudian dinaikkan lagi;

3) Setelah pipa pertama, kemudian kemudian sambungkan lagi dengan pipa pantek
yang kedua diulang-ulang sampai lubang sumur mencapai kedalaman yang
dikehendaki dan mendapat air tanah yang diharapkan;

4) Pipa pantek dicabut, dan apabila susah mencabutnya dapat digunakan dongkrak.

2. Pembuatan Sumur Bor dengan Alat Bor Rojok

a) Peralatan Bor Rojok

- 1 buah Mata Bor Rojok Ø 4 ”

- 5 batang Pipa Rojok Ø ¼ ” @ 3 meter

- 2 buah Klem Pemutar Ø ¾ ”


b) Persiapan Alat Bor Rojok

1) Siapkan semua perkakas seperti yang disebut pada Tabel 5 di dekat lokasi

pengeboran yang sudah ditentukan;

2) Pasanglah mata bor pada salah satu ujung pipa rojok;

3) Pasang klem pemutar pada pipa rojok setinggi dada.

c) Pengeboran dengan Alat Bor Rojok

1) Titik lokasi dilubangi dulu dengan linggis sedalam (30-50) cm dengan lubang
sebesar mata bor yang akan dipakai;

2) Tancapkan pipa rojok yang sudah dipasang mata bornya di tempat yang sudah
dilubangi tadi. Putarlah pipa rojok searah jarum jam. Siramlah dengan air pada lubang
rojokan, kemudian pipa diangkat tingi-tinggi dan ditancapkan sekuatnya kembali,
diputar dan siram dengan air;

3) Lakukan berulang kali sehingga pipa rojok pertama masuk sambung lagi dengan
pipa rojok kedua, ketiga dan seterusnya;

4) Bila kedalaman sumur sudah mencapai lapisan air tanah teruskan pengeboran
sampai kurang lebih satu batang pipa lagi dibawah lapisan air tanah. Kemudian
cabutlah pipa rojok; Masukkan pipa Ø 1¼ ” kuraslah sumur dengan menggunakan
pompa kodok.

3. Pembuatan Sumur Bor dengan Alat Bor Auger

a) Peralatan Bor Auger

- 1 buah Mata Bor Auger *)


- 1 buah Batang Auger Ø 4 ”)

- 1 buah Pegangan atau handle

b) Persiapan Alat Bor Auger

1) Siapkan semua perkakas dan perlengkapannya yang disebut pada Tabel 4 dan
Tabel 6 di dekat lokasi pengeboran yang akan dilaksanakan;

2) Pasanglah mata bor auger pada salah satu pipa auger (mata bor yang pertama
adalah mata bor auger untuk tanah permukaan).

c) Pengeboran dengan Alat Bor Auger

1) Buat lubang pendahuan (30-50) cm dengan diameter mata bor yang akan dipakai;

2) Bor Auger bersama tangkainya dimasukkan kedalam lubang tadi dan putar searah
dengan jarum bor. Usahakan pemboran harus selalu tegak lurus dengan tanah;

3) Makin lama mata bor masuk kedalam tanah, apabila tanahnya terlalu kering harus
dibasahkan dengan air secukupnya agar mata bor mudah masuk;

4) Bila mata bor sudah penuh dengan tanah, harus dibersihkan. Kemudian masukkan
kembali tetap dalam keadaan posisi tegak lurus dan putar kembali seperti petunjuk
diatas;

5) Bila pipa bor pertama sudah masuk semua, maka sambungkan dengan pipa bor
berikutnya;

6) Kalau pengeboran mencapai tanah keras atau tanah liat, maka gantilah mata

bor dengan mata bor lainnya yang sesuai dengan keadan lapisan tanah;

7) Pemboran diteruskan sampai mendapatkan lapisan air tanah. Kemudian cabut pipa
bor Auger dari lobang sumur;

8) Masukkan pipa yang akan dipasang (pipa Ø 1¼”) dan kuraslah dengan
menggunakan pompa kodok.
4. Pembuatan Sumur Bor dengan Alat Bor Jetting

a) Peralatan Bor Jetting

- 1 buah tripod

- 1 buah kerekan

- 1 buah swivel head

- 1 buah lierhand

- 1 buah Kabel Rit @ 15 meter

- 1 buah Pompa 4 – 6 PK

- 1 buah Slang Hisap

- 1 buah Slang Hantar

- 12 buah Pipa Bor Dial ¼ @ 3 meter

- 1 buah Mata Bor Jetting

- 1 buah Klem Pemutar Ø. 1 ¼”

- 5 batang Pemutar Ø 1 ¼”

- 1 buah kunci trimo

- 1 buah rantai

b) Persiapan Alat Bor Jetting

1) Siapkan semua perkakas dan perlengkapan yang disebut pada Tabel 7 di dekat
lokasi pemboran yang sudah ditentukan;

2) Gali dengan linggis titik lokasi sedalam 50 cm dengan f 1¼” dan dalam 0.50 m;

3) Dirikan tripod di atas lubang tersebut sehingga titik tripod tegak lurus tepat berada
di atas lubang tersebut. Cara mendirikan tripod adalah sebagai berikut:
(a) Siapkan 3 batang pipa besi Galvanis (GI) dengan diameter 2 inchi dengan panjang
masingmasing 6 meter;

(b) Ketiga ujung pipa GI ini dihubungkan dengan klem segitiga yang
penyambungannya diatur dengan baut dan mur. Gantungkan kerekan pada pertemuan
ketiga pipa GI ini;

(c) Masukan ujung tambang manila pada kerekan, kemudian ikatkan swivel head pada
tambang manila;

(d) Atur ujung tripod yang tidak dihubungkan, sedemikian rupa sehingga ujung-ujung
tersebut menjadi titik-titik dari suatu segitiga sama sisi. Pada masing-masing ujung
tersebut berdiri satu orang (A, B, dan C). Begitupun di tempat ketiga ujung tripod
berdiri satu orang (D);

(e) Ikatkan tambang ke titik pertemuan tiga ujung tripod. Satu orang ditugaskan untuk
memegang tali ini (E). Si E berada di antara B dan C. Dalam hal ini masing-masing
A, B, C, dan E bertugas sebagai berikut: – A bertugas mendorong kaki tripod; – B dan
C bertugas menahan kaki tripod; – D bertugas mengatur sambungan tripod di tengah;
dan – E bertugas menarik tali;

4) Selanjutnya E menarik tali perlahan-lahan, sambil diatur oleh D, A mendorong


ujung tripod yang dipegangnya ke arah B dan C sesuai arah tarikan E. Sedangkan B
dan C menahan ujung tripod yang mereka pegang. Lakukan ini sehingga tripod tegak
simetris dan titik tengah tripod tepat berada di atas lubang pemboran;

5) Buat kolam penampung air ukuran 75cm x 75cm dan kedalaman 50cm. Kolam ini
dipergunakan untuk menampung air setelah dipergunakan untuk membor. Kemudian
air yang ditampung tadi dipergunakan untuk membor lagi. Hal ini dimaksudkan untuk
menghemat pemakaian air;

6) Buat lagi kolam yang agak kecil, diantara lubang sumur dengan kolam
penampungan, untuk mendapatkan lumpur dan pemeriksaan lapisan tanah;

7) Pasanglah bor pada salah satu ujung pipa bor, ujung yang lain dipasang swivel
head, kemudian pasanglah slang penghantar pada swivel head sedang ujung slang
lainnya dipasang pada mesin pompa. Pasang selang penghisap pada mesin pompa dan
ujung slang yang masuk ke dalam air dipasang saringan. Sebelum mesin pompa
dihidupkan, periksa dulu oli dan bahan bakarnya, sesudah itu isi pompa dengan air.

8) Pipa bor yang sudah ada mata bornya dan sudah terpasang pada swivel head
diangkat, dimasukkan pada lubang pendahuluan.

c) Pengeboran dengan Alat Bor Jetting


1) Mesin pompa dihidupkan, setelah air terhisap dan masuk ke pipa bor melalui
swivel head, gunakan kunci rantai/kunci trimo atau alat pemutar lainnya, untuk
memutar pipa bor searah dengan jarum jam sambil agak ditekan ke bawah. Air yang
keluar dari lubang pemboran ditampung pada kolam penampungan. Lumpur dan
batuan yang terbawa oleh air pemboran akan mengendap pada kolam penampungan
yang pertama, sehingga dapat terlihat lapisan tanahnya;

2) Dengan adanya gerakan putaran, tekanan, dan semburan air maka pipa bor akan
turun sedikit demi sedikit;

3) Setelah pipa bor yang pertama masuk maka disambung dengan pipa bor berikutnya
(pada waktu penyambungan mesin pompa dimatikan);

4) Pemboran dimulai lagi, demekian seterusnya sampai mencapai kedalaman air tanah
yang kita kehendaki. Selama pemboran selalu diperhatikan jenisjenis tanah yang
keluar untuk pengecekan kedalalaman kembali, serta untuk mengetahui lapisan yang
mengandung air yang baik;

5) Kalau diperkirakan sudah mencapai lapisan air tanah, pemboran diakhiri.


Pemompaan diteruskan untuk membersihkan lubang sumur sampai air kurasan yang
keluar tidak mengandung lumpur lagi;

6) Swivel head dibuka, kemudian pipa bor dicabut dan siaplah lubang sumur untuk
penyelesaian selanjutnya.

5. Pembuatan Sumur Bor dengan Alat Bor Hydradrill P-200

a) Peralatan Bor Hydradrill P-200

- 1 set tripod besi

- 1 buah swivel head hidradrill

- Lier hand

- Kabel rit 15 m

- 1 buah motor hydradrill p 200, 3 pk

- 1 buah motor pompa 3 pk

- 1 buah slang hisap dan saringan


- 1 buah slang hantar

- 20 batang pipa bor Ø 0,75’’, a’ 1.5 m

- 1 buah mata bor hydradrill

- 1 buah kunci inggris

- 1 set kunci pas

- 1 buah kunci trimo

- 1 buah rantai

- Papan pelurusb) Bahan

- Premium 5 I

- Pelumas

- Air

c) Cara Kerja

1) Pasanglah tripod, kerekan, swivel head, lier hand, kabel rit, motor pompa, slang
hisap dan slang hantar menjadi satu kesatuan (tripod dan kereka berfungsi untuk
menahan mesin hidradrill pada saat dilakukan penyambungan pipa bor)

2) Gali lubang sedalam 0,3 m dan pasang papan pelurus diatas titik pengeboran yang
direncanakan sambungan mata bor hydradrill dengan pipa bor dan pasangkan pada
ujung bawah swivel head

3) Hubungkan slang hisap dengan sumber air dan hidupkan motor pompa

4) Lakukan pengeboran dengan cara menahan mesin motor hydradrill di

sebelah kanan dan kiri serta menekan kebawah dengan kuat pada titik pengeboran
yang dituju secara berulang-ulang, sampai mencapai kedalaman muka air tanah +1
sampai 2 meter dalam lubang

5) Lakukan penyambungan pipa bor pada saat diperlukan (bila ujung atas pipa bor
sudah setinggi 0,5 m dari muka tanah)
6. Pembuatan Sumur Bor dengan Alat Bor Hydradrill CTM-5000

a) alat khusus

1) motor pemutar yang ditempatkan ada tempat khusus atau kereta khusus yang
beroda 2 dan bisa di stel sehingga kedudukannya benar-benar datar (waterpass) dan
mesin pemutar yang benar ditempatkan yang vertikal yang bisa diturunkan
(horizontal) dan dinaikan (vertikal) maka pemutar tersebut dapat distir naik turun

2) Swivel head yang sudah jadi 1 dengan motor pemutar

3) Alat pemutar yang bisa distel memutar ke kiri dan ke kanan

4) Pipa bor diameter 1,5 inchi dan panjang 180 cm

5) Mata bor yang terdiri dari : - Mata bor tanah biasa untuk diameter 2 inchi

- Mata bor tanah cadas atau pembesar diameter 3 inchi - Mata bor tanah cadas untuk
diameter 5 inchi 6) Motor pompa yang dipakai 3pk 2 buah dipasang paralel atau 1
pompa 5pk atau 7pk 7. Katrol

b) Alat umum

1) Kunci rantai

2) Kunci trimo

3) Kunci inggris

4) Kater

5) Gergaji besi

6) Kikir

7) Sney

8) Ember

9) Cangkul

c) Prosedur kerja persiapan


1) Tentukan tempat lokasi sumur yang akan dibuat dan siapkan alat serta
perlengkapan yang dibutuhkan termasuk bahan bakar bensin, oli dan lain-lainnya.

2) Tempat yang akan kita bor dilubangi sedalam  + 25 cm dan =2, dari lubang itu
dibuat saluran menuju ke lubang penampungan air yang dibuat seperti pada
pengeboran hydra drillp.200(dua lubang yang satu untuk penampungan air, yang satu
untuk pengendapan lumpur dan lubang pemeriksaan )

3) Motor pemutar kita naikkan dengan jalan memutar stir yang tersedia, sampai kira-
kira sepanjang pipa bor. Kemudian pipa bor yang sudah dipasang mata bor, dipasang
pada swivel head dan alat pemutar pada swivel head diputar sampai dekat pada pipa
bor masuk.

4) Slang penghantar dari motor pompa II kita masukkan / pasang pada swivel head.
Slang penghisap motor pompa II disambungkan ke saluran penghantar motor pompa I
slang penghisap dari mottor pompa I yang sudah ada saringannya dimasukkan
kedalam kolam penampungan air

d) Prosedur kerja pelaksanaan 1) Motor pompa I dihidupkan kemudian motor pompa


II, dan apabila air sudah keluar (semburan air) sudah baik, motor pemutardihidupkan
dan jika putaran kurang kuat gas bisa diperbesar

2) Motor pemutar kita turunkan perlahan-perlahan dengan memutar stir yang ada pada
landasan tegak, sampai pipa bor yang pertama masuk semua

3) Setelah pipa bor peratama masuk disambungkan lagi dengan pipa bor keduanya
dan seterusnya sampai kedalaman yang kita kehendaki (lapisan air tanah bebas). hal
ini dapat kita ketahui dengan mendeteksi/melihat secara terus menerus lapisan tanah
yang keluar bersama-sama semburan air ialah lapisan pasir krikil atau tanah dan pasir,
maka pengeboran dilanjutkan kira-kira dua pipa bor masuk kemudian dihentikan.

4) Untuk pemasangan casing(pipa pelindung) memerlukan lubang sumur 5 (dengan


casing 4). Untuk pengeboran perlu diulang lagi dengan mengganti mata bor yang
lebih besar yaitu pipa bor yang berdiameter 5

5) Pengeboran selesai, maka siaplah lubang sumur untuk penyelesaian selanjutnya.


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Sumur bor merupakan sebuah kontruksi yang fungsinya digunakan sebagai


sumber air untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Manfaat yang didapat antara lain mendapatkan sumber air bersih yang dekat dan
mudah. Air yang didapatkan selalu terjamin kondisinya dalam keadaan bersih. Biaya
yang dikeluarkan perbulan untuk membayar daya listriknya juga murah. Karena tidak
memerlukan sentuhan manual maka kita bisa santai saat kita membutuhkan air tinggal
menekan tombol on off dan mesin pun akan bekerja untuk menghisap air.

B. Saran

Pemerintah tetap melakukan pengelolaan air tanah yang holistic dimulai dari upaya
perencanaan, melaksanakan, memantau dan mengevaluasi penyelenggaraankonservasi
air tanah, pendayagunaan air tanah, dan pengendalian daya rusak air tanah. Hal ini
dilakukan guna mengurangi ketergantungan atas pasokan air bersih dari sumber baku
air tanah.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://sibima.pu.go.id/plu
ginfile.php/53082/mod_resource/content/1/10-Sumur-Pompa-Tangan-utk-Air-Ber
sih.pdf&ved=2ahUKEwixy9u2v8TsAhW_7XMBHbNgDKIQFjANegQICRAB&
usg=AOvVaw19SPP82Bvx0nb_7o6YVR6

https://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://sugengzend.blogsp
ot .com/201011/eksploitasi-air-tanah.html%3Fm%3D1&ved=2ahUKEwiR4c7V2
cTsAhUY4XMBHfnnC6IQFjAKegQIAxAB&usg=AOvVaw3nonf5LkACligGM
7NX kTmt

https://id.scribd.com/presentation/349723220/KEL-3-Sistem-Hydra-Drill -P

Anda mungkin juga menyukai