DISUSUN OLEH:
21087
MATA KULIAH
Penyediaan air
DOSEN PEMBIMBING
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
pembuatan makalah ini. Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa
masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh
karena itu, dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kebutuhan makhluk hidup di dunia ini tidak dapat terlepas dari air. Bagi manusia
sendiri dapat merasakan betapa pentingnya kebutuhan pokok air ini di dalam
kehidupan sehari-hari, mulai dari mandi, memasak, mencuci piring, sampai keperluan
untuk makan dan minum, semua itu jelas memerlukan air. Oleh karena itu dapat
dikatakan, betapa sedih dan sangat menderitanya kehidupan manusia, seandainya
kebutuhan air dirasakan kurang tercukupi, atau bahkan tidak ada sama sekali (Asroni,
2002).
Menurut Birdi (1976), yang dimaksud air bersih adalah air yang dapat diminum,
yang memberikan kesegaran tubuh, dan tidak membahayakan kesehatan, seperti tidak
mengandung racun dan tidak menimbulkan gatalgatal pada kulit. Istilah air bersih ini
sering disebut air tawar, karena tidak mempunyai rasa tertentu (tawar), artinya tidak
ada rasa asin, manis ataupun pahit. Jadi pengertian air bersih dalam arti yang luas,
yaitu semua air yang dapat dipergunakan untuk kebutuhan manusia setiap harinya.
Kepemilikan masyarakat terhadap sarana air minum merupakan isu yang perlu
mendapat perhatian bagi pelaku kebijakan air minum. Banyak proyek air minum
(contoh pompa tangan untuk air bersih) yang dibangun untuk masyarakat, namun
setelah dibangun ternyata masih menyisihkan pertanyaan bagaimana
keberlanjutannya. Sering dijumpai di masyarakat ketidaktahuan harus berbuat apa
ketika pompa tangan untuk air bersih rusak/tidak jalan, dan membiarkan sarana
tersebut tidak berfungsi.
Model sumur pompa tangan untuk air bersih diharapkan dapat menjawab
permasalahan yang ada dilapangan.Selanjutnya sumur pompa tangan yang
berkelanjutan adalah masyarakat tahu tindakan yang harus dilakukan jika sarana
pompa tangan mengalami kerusakan/gangguan.
B. Tujuan makalah.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Berdasarkan kedalaman sumurnya, maka sumur pompa tangan dibagi menjadi 2 tipe
yaitu sumur pompa tangan dangkal (SPT tipe 1) dan sumur pompa tangan dalam (SPT tipe 2).
Dimensi sumurnya disesuaikan dengan kedalaman sumur seperti tertera dalam Tabel 1 berikut
ini :
m
2,5 m
- saringan PVC Ø 30 mm
a. Sistem I
1. Digunakan bila permukaan air statis 7,5 meter sampai dengan 9 meter di bawah
permukaan tanah.
2. Fluktuasi penurunan muka air tanah tidak melampaui 12 meter.
b. Sistem II
1. Digunakan bila permukaan air statisnya 9 menit sampai 12 meter di bawah
permukaan tanah.
2. Fluktuasi penurunan muka air tanah tidak melebihi 18 meter.
c. Sistem III
1. Digunakan bila permukaan tanah statisnya lebih besar dari 18 meter dari
permukaan tanah. Bila digunakan satu atau lebih silinder pompa tangan tergantung
dari kedalamannya.
B. Ukuran Sumur Bor dan Pompa.
Ukuran sumur dan pompa untuk SPT dapat dilihat pada Tabel 2 berikut ini :
Kekuatan dan ketahanan struktur SPT sebagai sumber air minum harus memenuhi
syarat :
a. Lantai sumur harus kedap air, tidak licin, dibuat dengan kemiringan (1–3)% ke arah
saluran pembuangan;
2. Pipa hisap (tekan) dan pipa selubung yang digunakan mengikuti ketentuan
yang berlaku;
3. Untuk saringan digunakan pipa PVC dengan diameter sama dengan diameter
pipa hisap (tekan) dan diberi lubang;
d. Saluran pembuang harus dibuat kedap air, licin dengan kemiringan 2% ke arah
sarana pengolahan air buangan.
a. Melakukan persiapan lokasi dengan membersihkan lokasi sumur pompa tangan dari
semak-semak dan diratakan dengan ukuran 4 m2 (2 m x 2 m).
E. Pembuatan sumur
Pembuatan sumur dapat dilakukan dengan memakai berbagai macam alat bor.
Pemilihan alat bor umumnya berdasarkan pada kedalaman air tanah, formasi batuan
dan tenaga pelaksana yang tersedia. Jenis alat bor antara lain sebagai berikut :
Pada umumnya pada pelaksanaan pembuatan sumur bor dengan alat-alat bor tersebut
diatas dibutuhkan perkakas yang disebut pada Tabel 3 berikut :
6. Cangkul Buah 1
7. Linggis Buah 1
8. Ember Buah 1
9. Kikir Buah 1
Peralatan yang diperlukan untuk bor pantek disajikan dalam Tabel 4 berikut ini :
1. Siapkan semua perkakas dan perlengkapan seperti yang disebut pada Tabel 3 dan
Tabel 4 di lokasi pengeboran yang sudah ditentukan;
2. Sambungkan mata bor pantek pada salah satu ujung pipa pantek;
3. Pasang klem landasan dan balok besi penempa pada pipa pantek (kira-kira terletak
di tengahnya);
2. Pemantekan diteruskan dan apabila klem landasan sudah sampai di bawah, maka
dibuka dan kemudian dinaikkan lagi;
3. Setelah pipa pertama, kemudian kemudian sambungkan lagi dengan pipa pantek
yang kedua diulang-ulang sampai lubang sumur mencapai kedalaman yang
dikehendaki dan mendapat air tanah yang diharapkan;
4. Pipa pantek dicabut, dan apabila susah mencabutnya dapat digunakan dongkrak.
3) Setelah pipa pertama, kemudian kemudian sambungkan lagi dengan pipa pantek
yang kedua diulang-ulang sampai lubang sumur mencapai kedalaman yang
dikehendaki dan mendapat air tanah yang diharapkan;
4) Pipa pantek dicabut, dan apabila susah mencabutnya dapat digunakan dongkrak.
1) Siapkan semua perkakas seperti yang disebut pada Tabel 5 di dekat lokasi
1) Titik lokasi dilubangi dulu dengan linggis sedalam (30-50) cm dengan lubang
sebesar mata bor yang akan dipakai;
2) Tancapkan pipa rojok yang sudah dipasang mata bornya di tempat yang sudah
dilubangi tadi. Putarlah pipa rojok searah jarum jam. Siramlah dengan air pada lubang
rojokan, kemudian pipa diangkat tingi-tinggi dan ditancapkan sekuatnya kembali,
diputar dan siram dengan air;
3) Lakukan berulang kali sehingga pipa rojok pertama masuk sambung lagi dengan
pipa rojok kedua, ketiga dan seterusnya;
4) Bila kedalaman sumur sudah mencapai lapisan air tanah teruskan pengeboran
sampai kurang lebih satu batang pipa lagi dibawah lapisan air tanah. Kemudian
cabutlah pipa rojok; Masukkan pipa Ø 1¼ ” kuraslah sumur dengan menggunakan
pompa kodok.
1) Siapkan semua perkakas dan perlengkapannya yang disebut pada Tabel 4 dan
Tabel 6 di dekat lokasi pengeboran yang akan dilaksanakan;
2) Pasanglah mata bor auger pada salah satu pipa auger (mata bor yang pertama
adalah mata bor auger untuk tanah permukaan).
1) Buat lubang pendahuan (30-50) cm dengan diameter mata bor yang akan dipakai;
2) Bor Auger bersama tangkainya dimasukkan kedalam lubang tadi dan putar searah
dengan jarum bor. Usahakan pemboran harus selalu tegak lurus dengan tanah;
3) Makin lama mata bor masuk kedalam tanah, apabila tanahnya terlalu kering harus
dibasahkan dengan air secukupnya agar mata bor mudah masuk;
4) Bila mata bor sudah penuh dengan tanah, harus dibersihkan. Kemudian masukkan
kembali tetap dalam keadaan posisi tegak lurus dan putar kembali seperti petunjuk
diatas;
5) Bila pipa bor pertama sudah masuk semua, maka sambungkan dengan pipa bor
berikutnya;
6) Kalau pengeboran mencapai tanah keras atau tanah liat, maka gantilah mata
bor dengan mata bor lainnya yang sesuai dengan keadan lapisan tanah;
7) Pemboran diteruskan sampai mendapatkan lapisan air tanah. Kemudian cabut pipa
bor Auger dari lobang sumur;
8) Masukkan pipa yang akan dipasang (pipa Ø 1¼”) dan kuraslah dengan
menggunakan pompa kodok.
4. Pembuatan Sumur Bor dengan Alat Bor Jetting
- 1 buah tripod
- 1 buah kerekan
- 1 buah lierhand
- 1 buah Pompa 4 – 6 PK
- 5 batang Pemutar Ø 1 ¼”
- 1 buah rantai
1) Siapkan semua perkakas dan perlengkapan yang disebut pada Tabel 7 di dekat
lokasi pemboran yang sudah ditentukan;
2) Gali dengan linggis titik lokasi sedalam 50 cm dengan f 1¼” dan dalam 0.50 m;
3) Dirikan tripod di atas lubang tersebut sehingga titik tripod tegak lurus tepat berada
di atas lubang tersebut. Cara mendirikan tripod adalah sebagai berikut:
(a) Siapkan 3 batang pipa besi Galvanis (GI) dengan diameter 2 inchi dengan panjang
masingmasing 6 meter;
(b) Ketiga ujung pipa GI ini dihubungkan dengan klem segitiga yang
penyambungannya diatur dengan baut dan mur. Gantungkan kerekan pada pertemuan
ketiga pipa GI ini;
(c) Masukan ujung tambang manila pada kerekan, kemudian ikatkan swivel head pada
tambang manila;
(d) Atur ujung tripod yang tidak dihubungkan, sedemikian rupa sehingga ujung-ujung
tersebut menjadi titik-titik dari suatu segitiga sama sisi. Pada masing-masing ujung
tersebut berdiri satu orang (A, B, dan C). Begitupun di tempat ketiga ujung tripod
berdiri satu orang (D);
(e) Ikatkan tambang ke titik pertemuan tiga ujung tripod. Satu orang ditugaskan untuk
memegang tali ini (E). Si E berada di antara B dan C. Dalam hal ini masing-masing
A, B, C, dan E bertugas sebagai berikut: – A bertugas mendorong kaki tripod; – B dan
C bertugas menahan kaki tripod; – D bertugas mengatur sambungan tripod di tengah;
dan – E bertugas menarik tali;
5) Buat kolam penampung air ukuran 75cm x 75cm dan kedalaman 50cm. Kolam ini
dipergunakan untuk menampung air setelah dipergunakan untuk membor. Kemudian
air yang ditampung tadi dipergunakan untuk membor lagi. Hal ini dimaksudkan untuk
menghemat pemakaian air;
6) Buat lagi kolam yang agak kecil, diantara lubang sumur dengan kolam
penampungan, untuk mendapatkan lumpur dan pemeriksaan lapisan tanah;
7) Pasanglah bor pada salah satu ujung pipa bor, ujung yang lain dipasang swivel
head, kemudian pasanglah slang penghantar pada swivel head sedang ujung slang
lainnya dipasang pada mesin pompa. Pasang selang penghisap pada mesin pompa dan
ujung slang yang masuk ke dalam air dipasang saringan. Sebelum mesin pompa
dihidupkan, periksa dulu oli dan bahan bakarnya, sesudah itu isi pompa dengan air.
8) Pipa bor yang sudah ada mata bornya dan sudah terpasang pada swivel head
diangkat, dimasukkan pada lubang pendahuluan.
2) Dengan adanya gerakan putaran, tekanan, dan semburan air maka pipa bor akan
turun sedikit demi sedikit;
3) Setelah pipa bor yang pertama masuk maka disambung dengan pipa bor berikutnya
(pada waktu penyambungan mesin pompa dimatikan);
4) Pemboran dimulai lagi, demekian seterusnya sampai mencapai kedalaman air tanah
yang kita kehendaki. Selama pemboran selalu diperhatikan jenisjenis tanah yang
keluar untuk pengecekan kedalalaman kembali, serta untuk mengetahui lapisan yang
mengandung air yang baik;
6) Swivel head dibuka, kemudian pipa bor dicabut dan siaplah lubang sumur untuk
penyelesaian selanjutnya.
- Lier hand
- Kabel rit 15 m
- 1 buah rantai
- Premium 5 I
- Pelumas
- Air
c) Cara Kerja
1) Pasanglah tripod, kerekan, swivel head, lier hand, kabel rit, motor pompa, slang
hisap dan slang hantar menjadi satu kesatuan (tripod dan kereka berfungsi untuk
menahan mesin hidradrill pada saat dilakukan penyambungan pipa bor)
2) Gali lubang sedalam 0,3 m dan pasang papan pelurus diatas titik pengeboran yang
direncanakan sambungan mata bor hydradrill dengan pipa bor dan pasangkan pada
ujung bawah swivel head
3) Hubungkan slang hisap dengan sumber air dan hidupkan motor pompa
sebelah kanan dan kiri serta menekan kebawah dengan kuat pada titik pengeboran
yang dituju secara berulang-ulang, sampai mencapai kedalaman muka air tanah +1
sampai 2 meter dalam lubang
5) Lakukan penyambungan pipa bor pada saat diperlukan (bila ujung atas pipa bor
sudah setinggi 0,5 m dari muka tanah)
6. Pembuatan Sumur Bor dengan Alat Bor Hydradrill CTM-5000
a) alat khusus
1) motor pemutar yang ditempatkan ada tempat khusus atau kereta khusus yang
beroda 2 dan bisa di stel sehingga kedudukannya benar-benar datar (waterpass) dan
mesin pemutar yang benar ditempatkan yang vertikal yang bisa diturunkan
(horizontal) dan dinaikan (vertikal) maka pemutar tersebut dapat distir naik turun
5) Mata bor yang terdiri dari : - Mata bor tanah biasa untuk diameter 2 inchi
- Mata bor tanah cadas atau pembesar diameter 3 inchi - Mata bor tanah cadas untuk
diameter 5 inchi 6) Motor pompa yang dipakai 3pk 2 buah dipasang paralel atau 1
pompa 5pk atau 7pk 7. Katrol
b) Alat umum
1) Kunci rantai
2) Kunci trimo
3) Kunci inggris
4) Kater
5) Gergaji besi
6) Kikir
7) Sney
8) Ember
9) Cangkul
2) Tempat yang akan kita bor dilubangi sedalam + 25 cm dan =2, dari lubang itu
dibuat saluran menuju ke lubang penampungan air yang dibuat seperti pada
pengeboran hydra drillp.200(dua lubang yang satu untuk penampungan air, yang satu
untuk pengendapan lumpur dan lubang pemeriksaan )
3) Motor pemutar kita naikkan dengan jalan memutar stir yang tersedia, sampai kira-
kira sepanjang pipa bor. Kemudian pipa bor yang sudah dipasang mata bor, dipasang
pada swivel head dan alat pemutar pada swivel head diputar sampai dekat pada pipa
bor masuk.
4) Slang penghantar dari motor pompa II kita masukkan / pasang pada swivel head.
Slang penghisap motor pompa II disambungkan ke saluran penghantar motor pompa I
slang penghisap dari mottor pompa I yang sudah ada saringannya dimasukkan
kedalam kolam penampungan air
2) Motor pemutar kita turunkan perlahan-perlahan dengan memutar stir yang ada pada
landasan tegak, sampai pipa bor yang pertama masuk semua
3) Setelah pipa bor peratama masuk disambungkan lagi dengan pipa bor keduanya
dan seterusnya sampai kedalaman yang kita kehendaki (lapisan air tanah bebas). hal
ini dapat kita ketahui dengan mendeteksi/melihat secara terus menerus lapisan tanah
yang keluar bersama-sama semburan air ialah lapisan pasir krikil atau tanah dan pasir,
maka pengeboran dilanjutkan kira-kira dua pipa bor masuk kemudian dihentikan.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manfaat yang didapat antara lain mendapatkan sumber air bersih yang dekat dan
mudah. Air yang didapatkan selalu terjamin kondisinya dalam keadaan bersih. Biaya
yang dikeluarkan perbulan untuk membayar daya listriknya juga murah. Karena tidak
memerlukan sentuhan manual maka kita bisa santai saat kita membutuhkan air tinggal
menekan tombol on off dan mesin pun akan bekerja untuk menghisap air.
B. Saran
Pemerintah tetap melakukan pengelolaan air tanah yang holistic dimulai dari upaya
perencanaan, melaksanakan, memantau dan mengevaluasi penyelenggaraankonservasi
air tanah, pendayagunaan air tanah, dan pengendalian daya rusak air tanah. Hal ini
dilakukan guna mengurangi ketergantungan atas pasokan air bersih dari sumber baku
air tanah.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://sibima.pu.go.id/plu
ginfile.php/53082/mod_resource/content/1/10-Sumur-Pompa-Tangan-utk-Air-Ber
sih.pdf&ved=2ahUKEwixy9u2v8TsAhW_7XMBHbNgDKIQFjANegQICRAB&
usg=AOvVaw19SPP82Bvx0nb_7o6YVR6
https://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://sugengzend.blogsp
ot .com/201011/eksploitasi-air-tanah.html%3Fm%3D1&ved=2ahUKEwiR4c7V2
cTsAhUY4XMBHfnnC6IQFjAKegQIAxAB&usg=AOvVaw3nonf5LkACligGM
7NX kTmt
https://id.scribd.com/presentation/349723220/KEL-3-Sistem-Hydra-Drill -P