Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Katarak

Sub Pokok : Katarak

Sasaran : Pasien di Poli Mata RSUD dr.Saiful Anwar Malang

Tempat : Poli Mata

Tempat : Poli Mata RSUD dr.Saiful Anwar Malang

Waktu : 30 Menit

I. Tujuan Instruksional Umum


Setelah mendapatkan penyuluhan selama 20 menit, peserta penyuluhan
mengetahui tentang penyakit katarak.
II. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah diberikan penyuluhan semua peserta penyuluhan dapat :
1. Menjelaskan pengertian katarak
2. Menjelaskan tentang penyebab katarak
3. Menyebutkan tentang tanda dan gejala katarak
4. Menjelaskan tentang macam-macam katarak
5. Menjelaskan tentang penatalaksanaan dan pencegahan katarak.
III. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
IV. Media
1. Leaflet
2. LCD
3. Proyektor
V. Kegiatan Penyuluhan

Tahap Kegiatan Pemateri Kegiatan Peserta Metode Waktu


Pembukaa a. Mengucapkan a. Menjawab Ceramah 5 menit
n salam salam
b. Perkenalan b. Memperhatikan
c. Menjelaskan dan
tujuan Mendengarkan
d. Apresiasi dengan
cara menggali
pengetahuan yang
dimiliki peserta
e. Kontrak waktu
Penyajian Menjelaskan pada a. Memperhatikan Ceramah 15 menit
peserta tentang : dan
1. Pengertian mendengarkan
katarak.
2. Penyebab katarak
3. Tanda dan gejala
katarak.
4. Macam-macam
katarak.
5. Penatalaksanaan
dan pencegahan
katarak
Evaluasi 1. Memberikan a. Bertanya 10 menit
reinfoecement b. Menjawab
positif kepada
peserta atas
kemampuan
bertanya.
2. Menjawab
pertanyaan
peserta
3. Memberikan
pertanyaan
tentang materi
yang telah
disampaikan.
Penutup 1. Menyimpulkan Menjawab salam 5 menit
hasil penyuluhan
2. Mengucapkan
terima kasih atas
peran serta
peserta yang telah
berpartisipasi.
3. Menutup acara
penyuluhan
dengan
mengucapkan
salam

VI. Evaluasi

Kriteria evaluasi struktur :

a. Menyusun satuan acara penyuluhan katarak.


b. Melakukan konsultasi satuan acara penyuluhan yang telah disusun dengan
pembimbing.
c. Membentuk pengorganisasian dalam pelaksanaan penyuluhan, dengan
susunan sebagai berikut :
1. Penyaji : Siska Khoirun Nikmah
2. Moderator : Zinatul Widad
3. Observer : Hesty Agung Sugiarto
4. Fasilitator : Farida
d. Mempersiapkan sarana dan prasana yang dibutuhkan dalam pelaksanaan
penyuluhan.

Kriteria evaluasi proses :

a. Penyuluhan diharapkan berjalan dengan lancar.


b. Peserta penyuluhan datang tepat waktu.
c. Peserta penyuluhan aktif bertanya.
d. Peserta penyuluhan tidak meninggalkan tempat sebelum penyuluhan selesai.
e. Penyuluhan dapat berlangsung sesuai dengan kontrak waktu.
f. Struktur organisasi dapat melaksanakan tugas sesuai peran dengan baik.

Kriteria evaluasi hasil

a. Penyaji mengajukan pertanyaan secara langsung kepada peserta penyuluhan


tentang materi penyuluhan sebelum penyuluhan dilaksanakan. Bila hanya 5-
10% dari seluruh peserta penyuluhan yang dapat menjawab pertanyaan maka
perlu diadakan penyuluhan tentang katarak.
b. Penyaji mengajukan pertanyaan secara langsung kepada peserta penyuluhan,
setelah penyampaian materi penyuluhan. Bila 60 % dari seluruh peserta
penyuluhan mampu menjawab pertanyaan yang diajukan, maka dapat
dikategorikan penyuluhan berhasil.
VII. Materi Penyuluhan
A. Pengertian Katarak

Katarak adalah opasitas lensa kristalina yang normalnya jernih. Biasanya


terjadi akibat proses penuaan tapi dapat timbul pada saat kelahiran (katarak
kongenital). Dapat juga berhubungan dengan trauma mata tajam maupun tumpul,
penggunaan kortikosteroid jangka panjang, penyakit sistemis, seperti diabetes
militus atau hipoparatiroidisme, pemajanan radiasi, pemajanan sinar matahari
(sinar ultraviolet), atau kelainan mata lain seperti uveitis anterior. (Brunner &
Suddarth, 2001).

B. Penyebab Katarak
1. Usia lanjut dan proses penuaan
2. Congenital atau bisa diturunkan
3. Pembentukan katarak dipercepat oleh faktor lingkungan, seperti merokok
atau bahan beracun lainnya.
4. Katarak bisa disebabkan oleh cedera mata, penyakit metabolik (misalnya
diabetes) dan obat-obat tertentu (misalnya kortikosteroid).

5. Tanda dan gejala Katarak


Katarak didiagnosis terutama dengan gejala subjektif. Biasanya, pasien
melaporkan penurunan ketajaman penglihatan dan silau dan gangguan fungsional
sampai derajat tertentu yang diakibatkan karena kehilangan penglihatan tadi.
Temuan objektif biasanya meliputi pengembunan seperti mutiara keabuan pada
pupil sehingga retina tak akan tampak oftalmoskop.

6. Macam-macam Katarak
1. Berdasarkan penyebabnya
a. Katarak Traumatik
Katarak traumatik paling sering disebabkan oleh trauma benda asing pada
lensa atau trauma pada bola mata. Peluru senapan angin dan petasan
merupakan penyebab yang sering. Lensa menjadi putih segera setelah
masuknya benda asing karena lubang pada kapsul lensa menyebabkan
humor aqueus dan kadang –kadang viterus masuk kedalam struktur lensa.
b. Katarak Toksika
Kortikosteroid yang diberikan dalam waktu lama baik secara sistemik
maupun dalam bentuk obat tetes mata dapat menyebabkan kekeruhan lensa.
Obat-obat lain yang diduga menyebabkan katarak antara lain phenotiazine,
chlopromazine, obat tetes miotik kuat seperti phospholine iodine.
c. Katarak Komplikata
Katarak dapat terbentuk akibat efek langsung penyakit intraocular yang
mempengaruhi fisiologis lensa. Katarak biasanya berawal dari daerah
subkapsular posterior dan akhirnya mengenai seluruh struktur lensa.
Penyakit intrakular yang sering berkaitan antara lain uveitis kronik atau
rekuren, glaucoma, retinitis pigmentosa dan ablation retinae. Katarak ini
biasanya unilateral. Katarak komplikata juga dapat disebabkan akibat
gangguan sistemik seperti diabetes militus, distrofi miotonik, dermatitis
atopic, hipoparatiroidisme, galaktosemia dan sindrom Lowe, Werner dan
down.

2. Berdasarkan Usia
a) Katarak congenital
Katarak yang sudah terlihat pada usia kurng dari 1 tahun
b) Katarak Juvenile
Katarak yang terjadi sesudah usia 1 tahun
c) Katarak Senile
Katarak setelah 50 taun (Ilyas,1999).
7. Penatalaksanaan dan pencegahan Katarak
Salah satu cara pengobatan katarak adalah dengan cara pembedahan, yaitu
lensa yang telah keruh diangkat dan sekaligus ditanam lensa intraokuler
sehingga pasca operasi tidak perlu lagi memakai kacamata khusus (kacamata
aphakia).
Setelah operasi harus dijaga jangan sampai terjadi infeksi. Pembedahan
dilakukan bila tajam penglihatan sudah menurun sedemikian rupa sehingga
mengganggu pekerjaan sehari-hari atau bila telah menimbulkan penyulit
seperti glaukoma dan uveitis.
Teknik yang umum dilakukan adalah ekstraksi katarak ekstrakapsular,
dimana isi lensa dikeluarkan melalui pemecahan atau perobekan kapsul lensa
anterior sehingga korteks dan nukleus lensa dapat dikeluarkan melalui
robekan tersebut. Namun dengan teknik ini dapat timbul penyulit katarak
sekunder.
Dengan teknik ekstraksi katarak intrakapsuler tidak terjadi katarak sekunder
karenaseluruh lensa bersama kapsul dikeluarkan, dapat dilakukan pada yang
matur dan zonula zinn telah rapuh, namun tidak dilakukan pada pasien
berusia kurang dari 40 tahun, katarak imatur, yang masih memiliki zonula
zinn.
Dapat pula dilakukan teknik ekstrakapsuler dengan fakoemulsifikasi yaitu
fragmentasi nukleus lensa dengan gelombang ultrasonik, sehingga hanya
diperlukan insisi kecil, dimana komplikasi pasca operasi lebih sedikit dan
rehabilitasi penglihatan pasien meningkat.
Dapat pula menggunakan Kacamata apakia yang mampu memberikan
pandangan sentral yang baik namun sangat tebal dan merepotkan dan
membuat mata kelihatan sangat besar. Dan dengan Lensa kontak jauh lebih
nyaman dari kacamata apakia, namun lensa jangka panjang memerlukan
kunjungan berkala untuk pengelepasan dan pembersihan, harganya juga
mahal dan sering harus diganti karena hilang atau sobek. Kerugian lainnya
adalah meningkatnya risiko keratitis infeksiosa. Dapat juga menggunakan
Implanlensaintraokuler(IOL) adalah lensa permanen plastik yang secara
bedah di implantasi ke dalam mata. Mampu menghasilkan bayangan dengan
bentuk dan ukuran normal.
Untuk mencegah katarak adalah dengan menjaga pola makan bergizi yang
baik untuk proses metabolisme, seperti konsumsi buah dan sayuran serta
menjaga agar tidak terjadi trauma atau kecelakaan pada mata.

Anda mungkin juga menyukai