Oleh
Masykur Abdullah
1714010059
Dosen pembimbing :
Dra. Nini
1
Soal 1: Buatlah catatan pendek mengenai materi perkuliahan 1 sampai 3
1
Mulyasa. Manajemen Berbasis Sekolah, ( Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002), Hal. 13.
2
B. Prinsip – Prinsip Manajemen Pendidikan
Untuk menjamin keberhasilan sebuah usaha maka manajemen haruslah
dilaksanakan berdasarkan prinsip-prinsip manajemen. Prinsip-prinsip manajemen
adalah dasar-dasar dan nilai yang menjadi inti dari keberhasilan sebuah
manajemen.
Mnurut Douglas (1963:13-17) merumuskan prinsip-prinsip manajemen
pendidikan sebagai berikut :
1. Memprioritaskan tujuan diatas kepentingan pribadi dan kepentingan
mekanisme kerja.
2. Mengkoordinasikan wewenang dan tanggung jawab
3. Memberikan tanggung jawab pada personil sekolah hendaknya sesuai dengan
sifat-sifat dan kemampuannya
4. Mengenal secara baik faktor-faktor psikologis manusia
5. Relativitas nilai-nilai
Prinsip-prinsip diatas memiliki esensi bahwa manajemen dalam ilmu dan
praktiknya harus memperhatikan tujuan, orang-orang, tugas-tugas, dan nilai-nilai.
3
2. Pelaksanaan
Pelaksana merupakan kegiatan untuk merealisasikan rencana menjadi
tindakan nyata dalam rangka mencapai tujuan secara efektif dan efisien, dan
akan memiliki nilai jika dilaksanakan dengan efektif dan efisien.
3. Pengawasan
Pengawasan dapat diartikan sebagai upaya untuk mengamati secara
sistematis dan berkesinambungan; merekam; memberi penjelasan, petunjuk,
pembinaan dan meluruskan berbagai hal yang kurang tepat; serta
memperbaiki kesalahan, dan merupakan kunci keberhasilan dalam
keseluruhan proses manajemen.
4. Pembinaan
Pembinaan merupakan rangkaian upaya pengendalian secara
profesional semua unsur organisasi agar berfungsi sebagaimana mestinya
sehingga rencana untuk mencapai tujuan dapat terlaksana secara efektif dan
efisien.2
4
keuangan; (6) pemasokan tenaga pendidikan; (7) sistem evaluasi; dan (8)
penelitian.3
A. Perencanaan (planning)
3
Pidarta Made, Manajemen Pendidikan Indonesia, (Jakarta: PT
Rineka Cipta, 2004), Hal. 54.
5
1. Standar pengawasan, mencocokan pelaksaan dengan perencaannya.
2. Untuk mengetahui kapan pelaksanaan dan selesainya suatu kegiatan.
3. Mengetahui siapa saja yang terlibat (struktur organisasi) baik kualifikasinya
maupun kuantitas.
4. Mendapatkan kegiatan sistematis termasuk biaya dan kualitas pekerjaan.
5. Meminimalkan kegiatan-kegiatan yang tidak produktif dan menghemat biaya,
Tenaga dan waktu.
6. Memberikan gambaran yang menyeluruh mengenai kegiatan pekerjaan
7. Menyerasikan dan memadukan sub kegiatan
8. Mendeteksi hambatan kesulitan yang bakal ditemui
9. Mengarahkan pencapaian tujuan
B. Pengorganisasian
6
C. Penggerakkan (actuating)
D. Pengawasan (controlling)
Dalam buku Ara Hidayat dan Imam Machli (2012: 25) Pengawasan adalah
proses pengamatan dan pengukuran suatu kegiatan operasional dan hasil yang
dicapai dibandingkan dengan standar yang telah di tetapkan sebelumnya yang
terlihat dalam rencana. Pengawasan dilakukan dalam usaha menjamin bahwa
semua kegiatan terlaksana sesuai dengan kebijaksanaan, strategi, keputusan,
rencana dan program kerja yang telah dianalisis, dirumuskan dan ditetapkan
sebelumnya.
7
III.TUGAS dan TANGGUNG JAWAB KEPALA SEKOLAH
5
Satrijo Budiwibowo, Manajemen Pendidikan, (Yogyakarta: ANDI OFFSET, 2018), hal. 23.
8
pengajaran. Pelayanan pendidikan dalam dinas bagi administrator sekolah dapat
memperjelas harapan-harapan atas peranan kepala sekolah.6
9
6) Melaksanakan norma-norma kenaikan kelas.
7) Mencatat dan melaporkan hasil kemampuan belajar murid.
8) Mengkoordinir kegiatan bimbingan sekolah.
9) Mengkoordinir program non kurikuler.
10) Merencanakan pengadaan.
11) Memelihara dan mengembangkan buku perpustakaan sekolah dan alat-
alat pelajaran.
b. Pengelolaan kepegawaian
Termasuk dalam bidang ini yaitu menyelenggarakan urusan-urusan
yang berhubungan dengan penyeleksian, pengangkatan kenaikan pangkat,
cuti, perpindahan dan pemberhentian anggota staf sekolah, pembagian
tugas-tugas di kalangan anggota staf sekolah, masalah jaminan kesehatan
dan ekonomi, penciptaan hubungan kerja yang tepat dan menyenangkan,
masalah penerapan kode etik jabatan.
c. Pengelolaan kemuridan
10
kebersihan umum, usaha melengkapi yang berupa antara lain gedung
(ruangan sekolah), lapangan tempat bermain, kebun dan halaman sekolah,
meubel sekolah, alat-alat pelajaran klasikal dan alat peraga, perpustakaan
sekolah, alat-alat permainan dan rekreasi, fasilitas pemeliharaan sekolah,
perlengkapan bagi penyelenggaraan khusus, transportasi sekolah, dan alat-
alat komunikasi,
e. Pengelolaan keuangan
7
Wahjosumindjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah, ( Jakarta: Grafindo Persada, 2005), hal.
32.
11
berhubungan dengan teknis penyelenggaraan dan pengembangan pendidikan
pengajaran yang berupa perbaikan program dan kegiatan pendidikan
pengajaran untuk dapat menciptakan situasi belajar mengajar. Tugas ini antara
lain :
12
Manajemen peserta didik dapat diartikan sebagai usaha pengaturan
terhadap peserta didik mulai dari peserta didik tersebut masuk sekolah sampai
dengan mereka lulus sekolah. Knezevich (1961) mengartikan manajemen peserta
didik atau pupil personnel administration sebagai suatu layanan yang memusatkan
perhatian pada pengaturan, pengawasan dan layanan siswa di kelas dan di luar
kelas seperti: pengenalan, pendaftaran, layanan individual seperti pengembangan
keseluruhan kemampuan, minat, kebutuhan sampai ia matang di sekolah.
13
didik, sama-sama diarahkan agar peserta didik berkembang seoptimal mungkin
sesuai dengan kemampuannya.9
Peserta didik adalah siapa saja yang terdaftar sebagai objek didik di suatu
lembaga pendidikan. Manajemen peserta didik termasuk salah satu bagian dari
manajemen sekolah secara keseluruhan, dan menduduki tempat yang sangat
penting. Dikatakan demikian itu karena siswa atau peserta didik adalah objek
sekaligus subjek dalam pendidikan, baik yang berkenaan dengan manajemen
pengajaran, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, keuangan, hubungan
sekolah dengan masyarakat maupun layanan khusus pendidikan.
9
Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2007) hal. 67..
14
bentuk kegiatan-kegiatan pencatatan peserta didik saja, melainkan meliputi
meliputi aspek yang lebih luas lagi, yang secara operasional dapat digunakan
untuk membantu kelancaran upaya pertumbuhan dan perkembangan peserta didik
melalui proses pendidikan.10
1. Tujuan
15
2. Fungsi
11
Ali Imron, Manajemen Peserta Didik Berbasis Sekolah, (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), hal.
78.
16
1. Manajemen peserta didik sebagai bagian dari keseluruhan manajemen
sekolah, sehingga harus mempunyai kesamaan visi, misi dan tujuan
manajemen sekolah secara keseluruhan.
12
Martinis Yamin, Kiat Membelajarkan Siswa, ( Jakarta: Gaung Persada Press, 2007), hal.
45.
17
Ada dua pendekatan yang digunakan dalam manajemen peserta didik
(Yeager, 1994).
18
demikian, peserta didik diminta untuk memenuhi tuntutan-tuntutan birokratik
dan administratif sekolah di satu pihak, tetapi di sisi lain sekolah juga
menawarkan insentif-insentif lain yang dapat memenuhi kebutuhan dan
kesejahteraannya. Di satu pihak siswa diminta untuk menyelesaikan tugas-
tugas berat yang berasal dari lembaganya, tetapi di sisi lain juga disediakan
iklim yang kondusif untuk menyelesaikan tugasnya. Atau, jika dikemukakan
dengan kalimat terbalik, penyediaan kesejahteraan, iklim yang kondusif,
pemberian layanan-layanan yang andal adalah dalam rangka mendisiplinkan
peserta didik, penyelesaian tugas-tugas peserta didik.13
DAFTAR PUSTAKA
Ali Imron. 2011. Manajemen Peserta Didik Berbasis Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara.
19
Muhammad Faturahman. 2014. Memahami Manajemen Kesiswaan dalam Lembaga
Pendidikan. Jakarta: Remaja Rosdakarya.
20