Anda di halaman 1dari 3

PRAK GEOTEK

1). Constant Head Permeameter


Uji ini digunakan untuk tanah yang memiliki butiran kasar dan memiliki
koefisien permeabilitas yang tinggi.
2). Variable/Falling Head Permeameter
Uji ini digunakan untuk tanah yang memiliki butiran halus dan memiliki
koefisien permeabilitas yang rendah.
Koefisien permeabilitas terutama tergantung pada ukuran rata-rata pori yang dipengaruhi oleh
distribusi ukuran partikel, bentuk partikel dan struktur tanah. Secara garis besar, makin kecil
ukuran partikel, makin kecil pula ukuran pori dan makin rendah koefisien permeabilitasnya.
 aktor-faktor yang mempengaruhi permeabilitas
1. Tekstur tanah
Tekstur tanah adalah perbandingan antara pasir, liat, dan debu yang menyusun suatu
tanah. Tekstur sangat berppengaruh pada permeabilitas. Apabila teksturnya pasir maka
permeabilitas tinggi, karena pasir mempunyai pori-pori makro. Sehingga pergerakan air dan
zat-zat tertentu bergerak dengan cepat.
2. Struktur tanah
Struktur tanah adalah agregasi butiran primer menjadi butiran sekunder yang
dipisahkan oleh bidang belah alami. Tanah yang mempunyai struktur mantap maka
permeabilitasnya rendah, karena mempunyai pori-pori yang kecil. Sedangkan tanah yang
berstruktur lemah, mempunyai pori besar sehingga permeabilitanya tinggi.(Semakin kekanan
semakin rendah)

3. Porositas
Permeabilitas tergantung pada ukuran pori-pori yang dipengaruhi oleh ukuran
partikel, bentuk partikel, dan struktur tanah. Semakin kecil ukuran partikel, maka semakin
rendah permeabilitas.
4. Viskositas cairan
Viskositas merupakan kekentalandari suatu cairan. Semakin tinggi viskositas, maka
koefisien permeabilitas tanahnya akan semakin kecil.
5. Gravitas
Gaya gravitasi berpengaruh pada kemampuan tanah untuk mengikat air. Semakin kuat gaya
gravitasinya, maka semakin tinggi permeabilitanya.

6. BI dan BJ
Jika BI tinggi, maka kepadatan tanah juga tinggi, sehingga permeabilitasnya lambat atau
rendah.

1. Permeabilitas adalah kemampuan tanah/batuan dalam meloloskan air sehingga


membentuk suatu aliran tanpa merubah sifat airnya.
2. Porositas tanah adalah kemampuan tanah dalam menyerap air berkaitannya dengan
tingkat kepadatan tanah. Semakin padat tanah berarti semakin sulit untuk menyerap
air, maka porositas tanah semakin kecil.
Hukum Darcy menunjukkan bahwa permeabilitas tanah ditentukan oleh koefisien
permeabilitasnya
Koefisien permeabilitas terutama tergantung pada ukuran rata-rata pori yang
dipengaruhi oleh distribusi ukuran partikel, bentuk partikel dan struktur tanah. Secara
garis besar, makin kecil ukuran partikel, makin kecil pula ukuran pori dan makin
rendah koefisien permeabilitasnya.
3. constant head permeameter adalah suatu permeameter dengan tinggitekanan yang
konstan. Alat ini digunakan untuk jenis tanah yang relatif sangat poreous. Untuk
menentukan nilai koefisien permeabilitas (k), kita dapat langsungmengukur
banyaknya air yang masuk dan keluar dari sebuah contoh tanah dalam jangka waktu
tertentu.
4. Falling head permeameter adalah suatu permeameter dengan tinggi tekanan air
berubah-ubah. Alat ini dipergunakan pada jenis tanah yang cukup rapat seperti
lempung, lumpur dan sebagainya.
5. Indeks plastisitas, PI, adalah perbedaan antara batas cair dan batas plastis,
dan mewakili berbagai kadar air dimana tanah menjadi plastis.
Batas cair (Liquid Limit) = L.L./wL
Batas cair adalah kadar air tanah pada batas antara keadaan cair dan keadaan plastis.
Batas plastis (Plastic Limit) = P.L./wp
Batas plastis adalah kadar air suatu contoh tanah antara keadaan plastis dan semi plastis.
lndeks plastis (Plasticity inde x) = lP/PI
Selisih antara batas cair dan batas plastis, di mana tanah tersebut dalam keadaan plastis disebut lndeks plastis
(Plasticity inde x).
l n d e k s k e c a i r a n ( L i q u i d i t y i n d e x) = L I / I L
Kadar air tanah dalam keadaan asli biasanya terletak antara batas plastis dan cair.
Suatu angka kadang-kadang dipakai sebagai petunjuk akan keadaan tanah di tempat aslinya yang disebut
"lndeks kecairan ".
lndeks kecairan ialah perbandingan antara selisih kadar air tanah asli dan batas plastis dengan selisih batas cair
dan batas plastis.

Atterberg merupakan diagram/metode pengetesan untuk mengetahui sifat


konsistensi tanah berbutir halus (lanau atau lempung) dengan memberikan kadar air
yang berbeda pada masing-masing sampel yang akan di tes
.
untuk menjelaskan sifat konsistensi tanah butir halus pada kadar air yang bervariasi.
Berdasaarkan pada jumlah air pada tanah, tanah dapat dipisahkan dalam 4 keadaan
dasar : solid, semi-solid, plastis, dan cair.

Tuju
an
Atter
b
erg Limit :
adalah untuk mengetahui batasan-batasan dari empat kondisi tanahyang dimiliki oleh suatu
sampel tanah yang akan diuji
.
Uji ini biasanya dilakukan pada lanau ataulempung berkaitan dengan sifat kedua jenis tanah
ini yang mudah mengembang atau menyusuttergantung pada kadar air yang terkandung pada
tanah jenis ini
.
Hal ini disebabkan karena lanauatau lempung secara kimia ber-reaksi terhadap air dengan
merubah ukuran dan mengakibatkan perbedaan kekuatan
.

Anda mungkin juga menyukai