Anda di halaman 1dari 17

YANG HARUS DIPERHATIKAN UNTUK MEMBUAT LK !!!

a. LK ditulis tangan memakai tinta biru pd folio bergaris


b. Membuat LK mengikuti format pengkajian keperawatan anak yang dipakai saat
praktek klinik kep anak pada semester IV.
c. Berdasarkan kasus pemicu yg diberikan, lengkapilah pengkaian keperawatan
(sesuai format pengkajian kep.anak).
d. Mahasiswa harus mengisi format /mengembangkan pengkajian yang fokus
SECARA LENGKAP sesuai dengan konsep teori.
e. Lakukan Analisis Data
f. Tentukan 2 DX keperawatan yang prioritas (SDKI).
g. Buat Rencana Intervensi (SIKI, SLKI) dan Implementasi serta Evaluasi untuk 2
bh DX tersebut.
h. CATATAN: SKENARIO KASUS 8 DAN 14 SAMA: Pas membahas nya utk kasus 8
yagn dibahas tentang Hipertensi saja, begitu juga yg mendapat no.14 yg dibahas SLE
nya saja.

1. KASUS VSD:

An.B (4,5 bulan) berjenis kelamin perempuan, merupakan anak pertama dari Ny. T
dan Tn. Y, masuk rumah sakit melalui IGD RSUP Dr. M. Jamil Padang yang
merupakan rujukan dari RSUD ADNAN Payakumbuh tanggal 17 Mei 2016 pukul
17.45 wib. An. B perawatan hari ke tiga di HCU dan dipindahkan ke ruangan Akut,
didiagnosa Decompensatio Cordis Fungsional II-III LVH-RVH eccausa PJB Non
Sianotik eccausa VSD, Bronkopenemonia dan Gizi Kurang.

Keluhan utama An. B masuk rumah sakit adalah nafas bertambah sesak sejak satu hari
sebelum masuk rumah sakit, demam sejak satu minggu sebelum masuk rumah sakit,
batuk berdahak sejak satu minggu sebelum masuk rumah sakit, enam hari sebelum
masuk rumah sakit anak muntah dengan frekuensi 2 sampai 3 kali.

Pengkajian tanggal 20 Mei 2016 pukul 15. 00 wib didapatkan data An. B tampak
pucat, sesak napas, ibu mengatakan An. B sudah batuk berdahak sebelum masuk
rumah sakit, An. B terlihat lemah dan malas menyusu, ibu mengatakan anaknya
kurang aktif serta ibu tidak mengetahui tentang penyakit anaknya.

1
Poltekkes Kemenkes Padang
Pemeriksaan fisik didapatkan suhu tubuh anak 370C, nadi 103 x/menit, berat badan
anak 4 kg dan panjang badan 60 cm sehingga status nutrisi anak menurut (BB/TB)
adalah gizi buruk (66,6%). Pada pemeriksaan mata tampak letak simetris kiri dan
kanan, sklera tidak ikterik, konjungtiva terlihat anemis, refleks cahaya positif dan
palbebra tidak terdapat edema serta tidak ditemukannya strabismus. Inspeksi pada
dada terlihat ictus cordis terlihat di intercostae iv - v, auskultasi terdengarnya bunyi
tambahan di apeks dan palpasi ictus cordis teraba di intercostae iv – v, serta pada
perkusi terdengar redup. Selanjutnya kulit terlihat pucat, akral teraba dingin dengan
CRT 3 detik.

Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan Hb 11,2 gr/dl (normal 10 gr/dl – 16


gr/dl), leukosit 7.700/mm3 (normal 6000/mm3 – 10.000/mm3), analisis gas darah Ph
7,4 (normal 7,35 – 7,45) , Pco2 41 mmHg (normal 35 mmHg – 45 mmHg), Po2 80
mmHg (normal 80 mmHg – 100 mmHg), HCO3- 26,6 mmol/l (normal 22 mmol/l – 26
mmol/l). Pemeriksaan radiologi tampak cardiomegali dengan bendungan paru VSD.

2. KASUS ASD:
Seorang bayi berusia 5 bulan
, dirawat di rumah sakit dr M. Djamil Padang , anak masuk ke ruangan HCU anak
tanggal 02 September 2019 jam pada pukul 15.48 wib dengan keluhan sesak nafas
bertambah sejam 4 jam sebelum masuk rumah saakit. Keadaan umum sedang,
keadaan pasien pada saat ini nafas spontan tanpa bantuan O2, demam , tidak ada
muntah, tidak ada kejang. Pemeriksaan tanda – tanda vital diperoleh, denyut nadi
143 x/menit, frekuensi napas 47 x/menit dan suhu 36,9oC.
Pemeriksaan laboratorium

Pemeriksaan Hasil Satuan NilaiRujukan


Hemoglobin 9,2 g/dl 10,4-16,0
Leukosit 22.980 /mm3 6000 – 18.000
Trombosit 469.000 /mm3 150.000-450.000
Hematocrit 30 % 35-51
Retikulosit 1,1 % 0,5-1,5
Hitung Jenis
Bisofil 0 % 0-2
Eosinofil 0 % 1–4
N. Batang 3 % 0-5
N.Segmen 40 % 18-38
Limfosit 50 % 45-75

2
Poltekkes Kemenkes Padang
Monosit 7 % 2 – 11
Sel Patologis
Gambaran Darah Tepi Eritrosit : anisositosis noxokom
Leukosit : jumlah meningkat
Trombosit : jumlah meningkat, morfologi normal
Terapi Medis

No Nama Obat Dosis Frekuensi Rute


1 Ampicillin 100 gr 2x iv
2 Gentamicin 10 gr 2x iv
3 dexamithason 2 gr 1x iv
4 bicnat 18 cc /jam iv

3. KASUS PDA:

An. NM usia 4 th dibawa orang tua ke RSUP Dr.M.Djamil Padang dari RS Yarsi
Payakumbuh pada tanggal 30 Mei 2017 pukul 15.32 Wib melalui IGD dengan
keluhan demam dan muntah sejak 3 hari yang lalu, sesak nafas sejak 2 hari yang
lalu dan batuk sejak 3 hari yang lalu. Pada saat pengkajian nafas pasien tampak
sesak, batuk, tampak pucat, bibir tampak kering, lesu dan lemah. Ibu pasien
mengatakan anaknya sering berkeringat saat menyusu, batuk, dan banyak
menghabiskan waktu di tempat tidur.

Pemeriksaan:

a) Kesadaran : Compos Mentis


b) GCS : E4V5 M6
c) Tanda Vital : TD : 90/60 mmHg, HR : 121
x/menit, RR : 33 kali/menit, suhu
36,10C
d) BB / TB : 4,9 Kg / 62 cm.

Laboratorium Tgl : 30 Mei 2017

Hemoglobin : 10,9 gr/dl ( Normal : 12-16 gr/dl)


Leukosit : 17.000/mm3 ( Normal : 5.000-10.000mm3)
Trombosit : 246.000/mm³ ( Normal : 150.000-400.000/ mm³)
Eritrosit : 4,6 x 106/mm³ (normal : 4,0-4,5 x 106 /mm³)

3
Poltekkes Kemenkes Padang
Hematokrit : 35 % (normal : 37-43 %)
Kalsium : 9,6 mg/dl (Normal : 8,1 – 10,4mg/dl)
GDS : 118 mg/dl (normal : <200 mg/dl)

Radiologi

Hasil pemeriksaan Radiologi ditemukan :


a) Pemeriksaan radiografi toraks proyeksi PA dan Lateral
b) Trakea ditengah
c) Jantung membesar CTR >50%), mengisi > 1/3 ruang retrosternal. Ruang
retrocardial baik
d) Aorta dan mediastinum superior tidak melebar
e) Kedua hillus melebar/ menebal
f) Coralan bronkovaskular kedua paru meningkat
g) Tampak infiltrat maupun nodul dikedua lapangan paru ataupun ruang retro
kardia
h) Kedua diafragma licin, kedua sinus kostofrenikus lancip
i) Tulang- tulang dan jaringan lunak dinding dada baik

Kesimpulan : Cardiomegali dengan Bendungan

Terapi Medis

1) Ampicillin : 4 x 125 mg
2) Gentamicin : 2 x 12 mg
3) Dexamethason : 3 x 1 mg
4) lasix : 1 x 5 mg
5) Catopril : 3 x ½ tablet
6) KCL : 3 x 125 mg
7) IVFD Kaen 1B 20 tts/i
8) O2 1 liter/mnt
4. KASUS TOF:
An.R perempuan berusia 9 tahun datang dibawa ibunya ke RSUP Dr.M.Djamil
Padang pada tanggal 20 Mei 2016 pukul 08.35 Wib melalui Poli Klinik Jantung.
Pengkajian didapatkan Anak mengeluh sesak nafas sejak 1 bulan lalu dan bertambah
buruk sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit, batuk, tampak pucat, sakit kepala,

4
Poltekkes Kemenkes Padang
mual muntah, dan bengkak seluruh tubuh. An.R dirawat diruang akut IRNA
Kebidanan dan anak dengan diagnosa medis Penyakit jantung bawaan (TOF) dan
Tubercolosis Paru. Saat dilakukan pengkajian pada tanggal 26 Mei 2016 pasien
dengan rawatan hari ke-6 mengeluh sesak, batuk-batuk, sakit kepala, dan jantung tera
sa berdebar-debar. Ibu pasien mengatakan ujung jari anak terasa dingin, anak
gelisah,dan anaknya lebih senang tidur dengan posisi setengah duduk, ibu pasien juga
menambahkan anaknya selalu minta digendong jika hendak kekamar mandi karena
lemas.
An.R sudah pernah dirawat sebulan yang lalu dengan diagnosa yang sama. Ibu pasien
mengatakanbahwa ibu dan keluarga lainnya tidak menderita PJB. Selama masa
kehamilan ibu tidak pernah menderita penyakit yang berat. Persalinan spontan dengan
usia kehamilan 9 bulan,berat badan lahir 3.500 gr,panjang lahir 50cm, Ny.J
mengatakan anak tidak menangis selama 3 jam pasca persalinan dan dirujuk oleh
bidan desa ke RSUD Pariaman, diakui oleh Ny.J emosinya selama hamil sangat labil,
suaminya seorang perokok aktif dan merokok didalam rumah. An.R mendapatkan
ASI eklusif dan imunisasi yang lengkap.
Saat dilakukan pemeriksaan fisik, keadaan umum pasien tampak lemah,berat badan
23 Kg (normal 26 Kg), tinggi badan 130cm,hasil pengukuran TD :140/90 mmHg
(normal kurang dari 140/90 mmHg), suhu 37,70C (normal 360C – 370C), nadi 136 kali
permenit (normal 80-100 kali permenit), pernafasan 35 kali permenit (normal 16-20
kali permenit),lingkar kepala 49 cm, mata simetris kiri dan kanan, reflek cahaya
positif pada mata kiri dan kanan , konjungtiva positif anemis pada mata kiri dan
kanan, sklera positifikterik pada mata kiri dan kanan, reflek pupil positifisokor pada
mata kiri dan kanan, udema palpebra negatif, tampak sianosis pada bagian superior
dan inferior palpebra, pernafasan cupping hidung tidak ada, ,terpasang oksigen
dengan binasal kanul 2 liter.
Pada inspeksi bibir tampak sianosis, lidah tampak kotor, tampak karies gigi, Pada
telinga tampak kotor, tidak teraba pembesaran kelenjer getah bening. Pemeriksaan
jantung ditemukan iktus kordis terlihat di RIC 5 mid klafikula sinistra, teraba jelas
dan tegas di 1 cm RIC 5 mid klafikula sinistra ,terdengar halus murmur di RIC 4
sinistra. Pada pemeriksaan abdomen tidak tampak perubahan warna kulit, tidak
tampak tonjolan, asites negatif ,bising usus 5-7 kali permenit,nyeri tekan positifantara
kuadran satu dan dua, lingkar Perut 55cm,perkusi Pekak, pemeriksaan kulit turgor
kembali cepat, lembab,warnapucat, lingkar Lengan17 cm, capillary refill kembali

5
Poltekkes Kemenkes Padang
dalam dua detik, akral teraba dingin, tampak pucat pada bagian telapak kaki dan kuku.
Masalah tidur dirasakan pada malam hari yaitu jantung terasa berdebar-debar, ibu
pasien mengatakan anak tidur dengan bertumpu pada beberapa bantal yang ditumpuk
didepannya.
Hasil pemeriksaan laboratorium tanggal 26 mei 2016 ditemukan:
Kalsium 8,2 mg/dl(normal 8,1 – 10,4mg/dl), natrium 127 mmol/L(normal 136 – 145
mmol/L), kalium 3,3 mmol/L(normal 3,5 – 5,1 mmol/L), bilirubin total 2,96 mg/dl
(normal 0,3 – 1,0 mg/dl), bilirubin direk51 mg/dl (normal kurang dari 0,20 mg/dl),
bilirubin indirek 0,45mg/dl (normal kurang dari 0,60 mg/dl), SGOT 30 u/l (normal
kurang dari 32 u/l), SGPT 31 u/l (normalkurang dari 31 u/l).
Pemeriksaan Elektrokardiografi pada tanggal 25 Mei 2016 ditemukan:
Sinus ritme,HR:150x/i, PR interval 0,08/detik, QRS Komplek 0,04/detik, R/V di
v1>1, SV1+ RV5V6 < 35 sinus tachikardi+LVH.
Hasil Echocardiografi didapatkan EF : 27%, TAPSE : 1,76cm, Effusi pericard, dan
hasil pemeriksaan rongent thorax adanya Cardiomegali dengan bendungan Paru.
Terapi: Furosemid 2 x 26 mg, Spironalacton 2 x 25 mg, Catopril 3 x 25 mg, Diqoxin
1 x 0,25 mg,FDL 1 x 4 Tablet, Rifampicin 2x 75mg, dan O2 2 liter.

5. KASUS SN:
An.A laki-laki berusia 38 bulan dibawa ke RSUP.Dr.M.Djamil Padang pada tanggal
22 Mei 2017 pukul 22.05 wib melalui IGD rujukan dari RSUD. Pariaman. Pasien
datang dengan keluhan edema pada seluruh bagian tubuh selama ± 2 hari, urine
sedikit dan berwarna gelap serta mengalami hematurie. An.A di rawat di ruang Akut
IRNA Kebidanan dan anak dengan diagnosa medis Sindroma Nefrotik.
Data hasil pengkajian riwayat sekarang: pasien mengalami edema pada bagian tubuh
meliputi palpebra, pipi, ekstremitas, skrotum dan asites, pasien sedikit rewel, berat
badan sebelum sakit 9,5 kg dan saat ini berat badan pasien 12 kg.
Pada riwayat kesehatan dahulu, pasien sudah pernah dirawat 3x karena penyakit yang
sama, selama dirumah pasien mudah demam dan orangtuan biasa membelikan obat
diwarung saja. Jika pasien mengkonsumsi makanan ringan siap saji, biasanya edema
akan muncul.
Data hasil pemeriksaan fisik sebagai berikut: TD 150/100 mmHg (sistol 80-100
mmHg dan diastol 60 mmHg), nadi 112x/i (105x/ menit), pernapasan 24x/i (21-
30x/menit), suhu 36,8oC (36,5 - 37,5oC) dan kesadaran kompos mentis. Berat badan

6
Poltekkes Kemenkes Padang
pasien saat dilakukan penimbangan 12 kg. Namun, sebelumnya hanya 9,5 kg dan
tinggi badan 85 cm.
Data pemeriksaan labor:
total protein 3,2 gr/dL (6,6-8,7 gr/dL), albumin 1,1 gr/dL(3,8-5,0 gr/dL), nilai
natrium 128 Mmol/L (136-145 Mmol/L) dan kalsium 7,6 mg/dL (8,1-10,4 mg/dL).
Data hasil urinalisa pada 22 Mei 2017 didapatkan protein +2 dalam urine.
Terapi pasien antara lain: Prednison 1-1-2 tab, Captopril 3x12,5 mg, Nifedipin 3x2
mg, Lasix 2x10 mg, Simfastatin 1x10 mg, Cefixime 2x25 mg.

6. KASUS PJR:

Anak J.O berumur 11 tahun masuk rumah sakit pada tanggal 16 Juni 2018. Hasil
pengkajian didapatkan saat pengkajian pasien mengeluh nyeri dada, dada terasa
seperti berdebar-debar, dan cepat lelah. Riwayat penyakit dahulu keluarga pasien
mengatakan tidak pernah menderita penyakit seperti yang dialami An. J.O, keluhan
saat ini pasien mengatakan merasa nyeri dada, dengan skala nyeri 6 (nyeri sedang),
pasien tampak meringis kesakitan, saat pengkajian TTV : TD : 110/60 mmHg, N: 106
x/menit, RR : 34 x/menit, S : 36,5ᴼ C, pasien tampak lemas, kesadaran composmentis,
pengkajian GCS : E : 4, V : 5, M : 6 (GCS : 15), semua aktivitas pasien dibantu oleh
keluarga dan petugas medis.

Hasil pemeriksaan laboraturium pada tanggal 20 juni 2018 adalah HB : 10.1 g/dL,
jumlah Eritrosit : 4.04 10^6/uL, Hematokrit : 31.8 L %, MCV 78.7 fL, MCH : 25.0 L
pg, RDW-CV : 16.8 H %, Neutrofil : 69,2 H %, Limfosit 19.8 L %, Monosit 6.4 H %,
jumlah Eosinofil 0.50 10^3/ul, jumlah Neutrofil 8.04 10^3/ul, jumlah Monosit 0.74
10^3/ul, PCT 0.40 H %.
Pasien mendapatkan terapi : infus D5 ½ NS 7 tpm, Dobutamin 1,5 cc/jam,
Ranitidin2x ½ t tab, Captropil 2 x 12,5 mg.

7. KASUS GAGAL JANTUNG:


Seorang anak laki - laki berusia 16 tahun dirawat di Ruang Kronis AnakRSUP Dr M.
Djamil Padang dengan keluhan demam tinggi naik turun sejak 1 bulan yang lalu.
Keadaanumumsedang, keadaanpasienpadasaatinisudah mulai membaik ditandai
dengan tidak demam lagi, sudah mampu beraktivitas sedikit seperti duduk dan ke

7
Poltekkes Kemenkes Padang
kamar mandi tapi anak memiliki aktivitas yang terbatas dan akan merasa sesak jika
beraktivitas agak berlebihdan hanya mendapat terapi melalui threeway saja.
Pemeriksaantanda –tanda vitaldiperoleh, denyutnadi 90x/menit,
frekuensinapas18x/menitdansuhu36,2oC.
Padapemeriksaanfisik(diperoleh/ditemukan / didapatkan ) data focus
Wajah masih tampak sedikit pucat, mukosa bibir masih sedikit kering,
konjungtiva, anemis
Jantung : Inspeksi : Ictus cordis tampak di RIC VI sinistra
Palpasi : Ictus Cordis teraba di RIC VI sinistra
Perkusi : batas jantung atas RIC II dextra, RIC VI sinistra
Auskultasi : bunyi jantung 1 dan 2 reguler, terdengar suara
bisingjantung S3 dan S4
Ekstremitas : CRT 3 detik, akral teraba masih agak dingin, terpasang threeway
untuk pemberian terapi

Pemeriksaan laboratorium:
1) Hematologi (tanggal 3 / 11 / 2019)
a) Hemoglobin : 11,1 g/dL (N : 12 - 15)
b) Leukosit : 21,69 10^3/mm^3 (N : 4,5 - 13,5)
c) Trombosit : 574 10^3/mm^3 (N : 150 - 400)
d) Eritrosit : 4,09 10^6/µL (N : 4 - 5,4)
e) Limfosit : 16 % (N : 23 - 53)
2) Imunologi (tanggal 4 / 11 / 2019)
a) CRP kualitatif : positif (N : negatif)
b) ASTO (rapid) : positif (N : negatif)
3) Hematologi (tanggal 4 / 11 / 2019)
a) LED : 48 (N : 0 - 10)
4) Urinalisa (tanggal 4 / 11 / 2019)
a) Protein :+ (N : negatif)

Terapi yang didapat :


A. Diit ML 2000 kkal
B. Ampisilin 4x2 gr IV
C. Eritromisin 4x250 mg PO

8
Poltekkes Kemenkes Padang
D. Metilprednisolin 4x16 mg PO
E. Captopril 3 x 12,5 mg PO
F. Furosemid 1 x 40 mg IV

8. KASUS HIPERTENSI:
An. P, perempuan usia 14 tahun, berat badan 32 kg, datang dengan keluhan
utama wajah melepuh disertai dengan rambut rontok, bengkak pada seluruh
tubuh, demam, nyeri sendi, dan sariawan. 5 bulan SMRS pasien mengeluhkan
kulit wajah melepuh, gatal, dan panas setelah menggunakan bedak racikan
kecantikan yang diberikan oleh tetangganya. Kulit wajah menjadi kemerahan
diikuti dengan munculnya vesikel dan bula terutama di bagian pipi dan leher.
Pasien juga mengeluhkan rambut rontok diikuti dengan bengkak seluruh bagian
tubuh. Bengkak hilang timbul dan berpindah- pindah dari satu bagian tubuh
kebagian tubuh lain, dimulai dari kaki sebelah kanan. Pasien juga mengeluhkan
demam naik turun bersamaan dengan kulit wajah yang melepuh. 4 bulan SMRS
pasien mengalami sariawan selama 2 bulan dan juga flu. Pasien dibawa ke
puskesmas dan dirawat selama 1 bulan kemudian dirujuk ke RSUD X dan
dirawat selama 1 minggu, kemudian pasien dirujuk kembali ke RSUD Y dan
dirawat selama 1 minggu. Kemudian pasien dirujuk ke RSAM dan dirawat
selama 1 bulan dan didiagnosis menderita Lupus Eritematosus Sistemik. 4 bulan
SMRS setelah pertama dirawat, pasien tidak pernah datang bulan. Pasien pertama
kali datang bulan pada usia 13 tahun dan selalu datang teratur setiap bulannya.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan KU tampak sakit ringan, nadi 96 x/menit isi
dan tegangan cukup, pernafasan 25 x/menit, dan suhu 36,2 ºC. Tekanan darah
pada ekstremitas superior 120/100 dan 160/ 130, pada ekstremitas inferior
130/100 dan 160/100, berada diantara persentil 50th 107/64, 90th 120/78, 95th
124/82, 99th 131/89.
Pemeriksaan fisik: Kepala normal, rambut hitam tipis, ubun-ubun besar datar,
mata tidak cekung, nampak palpebra normal, konjungtiva ananemis, sklera
anikterik, asianosis. Pada pemeriksaan thorak, paru dan jantung dalam batas
normal. Pada pemeriksaan abdomen terlihat cembung, bising usus normal.
Genitalia tidak tampak kelainan. Ekstremitas tidak ditemukan edema, akral
hangat. Pemeriksaan neurologis kesan dalam batas normal.

9
Poltekkes Kemenkes Padang
Pada hasil pemeriksaan laboratorium hematologi: didapatkan kesan anemia
ringan dan leukositopenia.
Pada hasil pemeriksaan kimia darah didapatkan: peningkatan kadar ureum. Pada
pemeriksaan urin didapatkan proteinuria (+) dan didapatkan darah samar pada
urin.
Terapi yang diberikan pada pasien ini antara lain: Siklofosfamid 70 mg/ 12 jam
IV, Metilprednisolon 1 mg/kgBB/hari IV, Furosemid 3x25mg PO, Spironolakton
2x25mg PO, Amlodipin 1x10mg PO, Prednison 3x10mg PO, dan Captopril 2x25
mg PO.

9. KASUS GAGAL GINJAL:


Pengkajian pada An. A. L dengan diagnosa medis Gagal Ginjal Kronik, di Ruangan
Kenanga RSUD X dengan keluhan utama bengkak pada kedua kaki, wajah dan perut
kembung. Data pengkajian yang didapatkan adalah: Identitas: An. A. L, Jenis kelamin
laki-laki, Lahir tanggal 1 Juni 2002, Umur 16 tahun, Riwayat keluhan utama: Pasien
masuk rumah sakit dirujuk dari RSUD pada tanggal 25 Mei 2020 pukul 23.00 WIB
dan diterima melalui UGD dengan keluhan bengkak di kedua kaki pada bulan
Februari dan bengkak sempat turun pada bulan Maret.
Keluhan bengkak kedua kali diikuti perut dan wajah. Keadaan umum, Pasien tidak
tampak lemah, kesadaran composmentis (GCS: E4V5M6), TTV TD: 120/80 MmHg,
RR: 18x/menit, S: 36,70C, N : 97x/menit.
Terpasang infus ringer laktat 7 tetes per menit, tidak terpasang alat bantu nafas.
Kebutuhan cairan per hari pada An. A. L adalah infus Ringer Laktat 500 cc/ 24 jam 7
tpm di tangan kiri, pasien dianjurkan untuk membatasi cairan yang masuk.
Obat yang didapat saat ini adalah: Captopril 3x1 12,5 mg/ oral, Prednison 3x1 5 mg/
oral, Furosemid 2x1 20 mg/IV, IVFD Ringer Laktat 7 tpm, Amoxicillin 3x1 500
mg/ oral, Ranitidine 2x 50 g/ IV, Albumin 20% 100 cc 2x/IV.
Hasil pemeriksaan laboratorium: albumin 1.7 mg/dl (L), hemoglobin 6,1 g/dl (L),
jumlah eritrosit 2.82 10^6/ul (L), hematokrit 17,7 % (L), jumlah leukosit 17.00
10^3/ul (L), RDW-SD 48,8 fL, Eosinofil 0.0% (L), limfosit 16.6 % fL, jumlah
trombosit 263 10^3/ul, BUN 124.0 mg/dl (H), kreatinin darah 7.09 mg/dl (H).

10. KASUS BP:

10
Poltekkes Kemenkes Padang
An. H datang ke RSUP Dr. M. Djmail Padang melalui Poliklinik pada tanggal 21
Maret 2018 pukul 15. 00 WIB. Pasien datang dengan keluhan sesak nafas sejak 7 hari
sebelum masuk Rumah Sakit, Demam sejak 6 hari yang lalu,batuk-bauk sejak 7 hari
yang lalu dan nafsu makan menurun. Pada saat dilakukan pengkajian pada tanggal 21
Mei 2018 Pukul 17:00 WIB, frekuensi nafas : 48x/menit, batuk-batuk berdahak, nafsu
makan menurun, badan teraba panas suhu : 38,5 °C, terpasang oksigen binasal 3 l/i.
Hasil pemeriksaan laboratorium: Hemoglobin 10,6 g/dl (9,6-15,6 g/dl),Leukosit
20.230/mmᶾ(6.000-18.000/mmᶾ), Eritrokit 4,48 juta (3,4-5,2 Juta), Trombosit 297.000
/mmᶾ, hematokrit 34 % (38-48%), eosinophil 0% (1-4%).
Pemeriksaan radiologi didapatkan trachea ditengah, jantung kesan tidak memebesar,
aorta dan mediastinum superior tidak melebar, kedua hilius tidak menebal, tampak
infiltrat di perihiler dan perikardial kedua paru, kedua diafragma licin kedua sinus
costrofenicus lancip, tulang intak tak tampak destruksi.
Pengobatan IVFD KA-EN 1B 8 tts/i Ampicillin 4 x 150 g iv, Gentamicin 2 x 18 g iv ,
Dexametason 3 x 1,2 g iv, ambroxol 3 x 7,5 mg, Paracetamol 80 mg 3 x ½ mg

11. KASUS Gizi buruk:


An. F datang ke RSUP Dr. M.Djamil Padang melalui IGD pada tanggal 19 Mei 2016
pukul 12.16 WIB. Ibu E mengatakan An. F mengeluh demam sejak 2 hari sebelum
masuk RS, nafasnya sesak sejak 2 hari, dan batuk berdahak. An F demam tinggi,
panasnya hilang-hilang timbul dan juga ada mual.

Keluhan saat di kaji Pada saat dilakukan pengkajian pada tanggal 20 Mei 2016 pukul
14.00 WIB. Ny E mengatakan An. F masih mengeluh batuk berdahak dan nafasnya
anak sesak sejak 3 hari yang lalu, ibu mengatakan anaknya deman sejak 3 hari yang
lalu, anaknya lemah, bibir pucat, demam hilang timbul. Ibu mengatakan anak tidak
kejang dan mual tidak ada. Ny E mengatakan anaknya tidak ada diare.

Ny E mengatakan An.F sudah sering dirawat di rumah sakit, sudah 7 kali dirawat di
rumah sakit dengan kasus Bronkopneumonia. Dirawat pertama kali pada usia 7 bulan
dengan kasus yang sama. Ny. E mengatakan anaknya tidak pernah di imunisasi karena
ayah An F tidak mengizinkan untuk diimunisasi, dan suaminya juga merokok didalam
rumah. Ibu mengatakan anaknya sudah diberikan susu formula sejak umur 4 bulan.
Ibu juga mengatakan kadang anak juga tidak disendawakan setelah disusui. Ibu

11
Poltekkes Kemenkes Padang
mengatakan anak pertama dan keduanya tidak ada sakit yang sampai dirawat, cuma
demam dan batuk biasa. Ibu mengatakan anaknya juga sering tidak nafsu makan
beberapa hari ini. Saat hamil ibu mengatakan tidak ada masalah saaat hamil. Rumah
An.F tidak berada di pinggir jalan dan jauh dari asap kendaraan. Saat lahir klien juga
pernah dirawat dengan kasus hipotiroid. Ny E mnegatakan kalau anaknya juga
mengalami gizi buruk dengan berat badan 5 kg (usia anak 1 tahun).

Pemeriksaan Labiratorium

Pemeriksaan 19 Mei 21 Mei Nilai nirmal


/ tanggal 2016 2016
Natrium 128 136-145 mmol/L
Kalium 3,3 3,5 – 5,1 mmol/L
Klorida serum
AGD Darah
beku
Hemoglobin 9,3 10,4 – 15,6 g/dl
Leukosit 7.700 6.000 - 18.000 /m3
Trombosit 172.000 150.000 – 400.000 /m3
Hematokrit 28 40 – 48 %
Hitung Jenis :
a. Basofil 0 0 -2 %
b. Eosinofil 1 1–4%
c. N Batang 3 0–5%
d. N Segmen 73 20 – 40 %
e. Limfosit 21 48 – 78 %
f. Monosit 2 2 – 11 %

Terapi medis
a. Terpasang NGT
b. Terpasang IFVD 8 tetes/menit (D5 12,5 + D10 440cc + D40 40cc + NaCl 10cc
+ KCL 5 cc + Ca Glukonas 2,5 cc)
c. Ampicillin 4 x 125 mg/ IV
d. Kloranfenicol 4 x 100 mg / IV
e. Tiroksin 1 x 30 ug
f. Amonifusin pead 5% 100cc/hari = 4,2cc/jam
g. Suction berkala

12. KASUS ALL:

12
Poltekkes Kemenkes Padang
An. M laki-laki berusia 1 tahun dibawa ke RSUP. Dr. M. Djamil Padang pada 13
Februari 2020 pukul 14.15 WIB melalui Poliklinik Anak RSUP. Dr. M. Djamil
Padang dengan keluhan anak demam, kedua pipi dan kedua tangan anak lebam
berwarna ungu kebiruan, Ny.L mengatakan An. M sering rewel dan gelisah sejak
demam dan anak tampak pucat dan lemas. Ny.L mengatakan An.M sudah 5 kali
masuk rumah sakit. An.M rencana akan melakukan kemoterapi ke-4 tapi tidak bisa
karna demam yang di alaminya. An.M dirawat di ruang Kronik IRNA Kebibadanan
dan Anak RSUP Dr. M. Djamil Padang dengan diagnosa medis Acute Lymphoblastic
Leukemia + Demam Neutropenia.
Pada saat dilakukan pengkajian pada tanggal 14 Februari 2020 pukul 11.30 WIB
dengan hari rawatan ke-1 Ny.L mengatakan cemas akan kondisi anaknya karna
demam anaknya belum juga turun. Ny. L mengatakan akan menjalankan kemoterapi
ke-4 fase konsolidasi, anak demam dengan suhu 38,6˚C, anak dikompres dengan air
hangat. Pada riwayat kesehatan dahulu didapatkan An.M sudah pernah dirawat
sebelumnya dengan diagnosis yang sama yaitu ALL, An.M sudah didiagnosis sejak
September 2019 dan sudah dilakukan kemoterapi sebanyak 3 kali. An.M sebelumnya
tidak pernah mengalami demam.
Pemeriksaan penunjang pada tanggal 13 Februari 2020 didapatkan: Hb 14,4 g/dl
(12,0-15,0 g/dl), leukosit 500/mm3 (5000-10.000/mm3), trombosit 93.000/mm3
(150.000-450.000/mm3), hematrokit 42% (29– 54 %), sel patologis ditemukan sel
blast 1%.
Pemeriksaan kimia klinik: total protein 6,9 g/dl (6,6 – 8,7 g/dl), albumin 3,5g/dl (3,8 –
5,0 g/dl), kreatinin darah 0,4 mg/dl (0,8 – 1,3 mg/dl), asam urat 2,7 mg/dl (3,0 – 7,0
mg/dl).
Pemeriksaan elektrolit: natrium 126 mmol/L (136 – 145 mmol/L), kalium 4,7 mmol/L
(3,5 – 5,1 mmol/L), klorida 95 mmol/L (97-111 mmol/L).
Progam pengobatan: IVFD KAEN 1B 1000cc/24 jam (IV), Paracetamol 4x1cc (PO),
Ceftazidime 3x500mg (IV), Candistin Drops 4x1cc (PO), Zinc 1x20mg (PO).

13. KASUS AML:

An. Laki-laki usia 3 tahun dibawa ke RSUP Dr. M.Djamil Padang melalui Poliklinik
pada tanggal 21 Februari 2018 pukul 11.03 WIB dengan keluhan anak demam dan
pucat sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit.

13
Poltekkes Kemenkes Padang
Pada saat dilakukan pengkajian, Ibu S mengatakan anak pucat,batuk berdahak dan flu,
nafsu makan berkurang. Ibu mengatakan anak sudah tidak mengalami demam lagi.
Anak sekarang akan menjalankan kemoterapi minggu ke-12 fase konsolidasi. Ibu S
mengatakan efek samping dari kemoterapi membuat kulit An. A pecah- pecah. Ibu S
mengatakan anaknya sudah didiagnosis menderita AML pada bulan September 2017
dan sudah menjalani kemoterapi. An. A sudah 9 kali mejalani kemoterapi. Ibu S
mengatakan saat hamil An. A ibu mengkonsumsi rutin obat anti perdarahan, dan jika
An. A sakit Ibu S sering membeli bodrexine di warung untuk An. A yang sedang
sakit.

Hasil pemeriksaan laboratorium tanggal 7 Maret 2018

Pemeriksaan Hasil Nilai normal


Hemoglobin 9,7 g/dl 10,2 – 15,7 g/dl
Leukosit 3.240/mm3 5.000 – 17.000/mm3
Eritrosit 4,08 juta 4,0 – 5,2 juta
Trombosit 200.000mm3 150.000 – 500.000/mm3
Hematroklit 36% 37 - 43%
Hitung jenis :
Basofil 0% 0 - 2%
Eosinofil 1% 1 – 4%
N.Batang 0% 0 – 5%
N.Segmen 60% 29 – 65%
Limfosit 59% 29 – 65%
Monosit 2% 2 – 11%

Sel patologis Tidak ditemukan

Terapi medis

a. Wida D5- ¼ NS
b. MB TKTP 1600kkal
c. MTX IT 12 mg + = dexametason 1mg
d. MTX HD 850 mg
e. Leucovenn 8 x 12 mg IV
f. Mesna 850 mg IV
g. Ambroxol
h. PCT

14
Poltekkes Kemenkes Padang
i. Nystatin 4x 3 cc (Oral)

14. KASUS SLE:


An. P, perempuan usia 14 tahun, berat badan 32 kg, datang dengan keluhan
utama wajah melepuh disertai dengan rambut rontok, bengkak pada seluruh
tubuh, demam, nyeri sendi, dan sariawan. 5 bulan SMRS pasien mengeluhkan
kulit wajah melepuh, gatal, dan panas setelah menggunakan bedak racikan
kecantikan yang diberikan oleh tetangganya. Kulit wajah menjadi kemerahan
diikuti dengan munculnya vesikel dan bula terutama di bagian pipi dan leher.
Pasien juga mengeluhkan rambut rontok diikuti dengan bengkak seluruh bagian
tubuh. Bengkak hilang timbul dan berpindah- pindah dari satu bagian tubuh
kebagian tubuh lain, dimulai dari kaki sebelah kanan. Pasien juga mengeluhkan
demam naik turun bersamaan dengan kulit wajah yang melepuh. 4 bulan SMRS
pasien mengalami sariawan selama 2 bulan dan juga flu. Pasien dibawa ke
puskesmas dan dirawat selama 1 bulan kemudian dirujuk ke RSUD X dan
dirawat selama 1 minggu, kemudian pasien dirujuk kembali ke RSUD Y dan
dirawat selama 1 minggu. Kemudian pasien dirujuk ke RSAM dan dirawat
selama 1 bulan dan didiagnosis menderita Lupus Eritematosus Sistemik. 4 bulan
SMRS setelah pertama dirawat, pasien tidak pernah datang bulan. Pasien pertama
kali datang bulan pada usia 13 tahun dan selalu datang teratur setiap bulannya.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan KU tampak sakit ringan, nadi 96 x/menit isi
dan tegangan cukup, pernafasan 25 x/menit, dan suhu 36,2 ºC. Tekanan darah
pada ekstremitas superior 120/100 dan 160/ 130, pada ekstremitas inferior
130/100 dan 160/100, berada diantara persentil 50th 107/64, 90th 120/78, 95th
124/82, 99th 131/89.
Pemeriksaan fisik: Kepala normal, rambut hitam tipis, ubun-ubun besar datar,
mata tidak cekung, nampak palpebra normal, konjungtiva ananemis, sklera
anikterik, asianosis. Pada pemeriksaan thorak, paru dan jantung dalam batas
normal. Pada pemeriksaan abdomen terlihat cembung, bising usus normal.
Genitalia tidak tampak kelainan. Ekstremitas tidak ditemukan edema, akral
hangat. Pemeriksaan neurologis kesan dalam batas normal.
Pada hasil pemeriksaan laboratorium hematologi: didapatkan kesan anemia
ringan dan leukositopenia.

15
Poltekkes Kemenkes Padang
Pada hasil pemeriksaan kimia darah didapatkan: peningkatan kadar ureum. Pada
pemeriksaan urin didapatkan proteinuria (+) dan didapatkan darah samar pada
urin.
Terapi yang diberikan pada pasien ini antara lain: Siklofosfamid 70 mg/ 12 jam
IV, Metilprednisolon 1 mg/kgBB/hari IV, Furosemid 3x25mg PO, Spironolakton
2x25mg PO, Amlodipin 1x10mg PO, Prednison 3x10mg PO, dan Captopril 2x25
mg PO.

15. KASUS ANEMIA:

An. M laki-laki usia 14 tahun, mengeluh lemas seluruh badan &pusing. Keluhan lain
yang dirasakan oleh An M adalah sulit beraktifitas, tidak ada nafsu makan dan sering
muntah. Riwayat kesehatan saat ini An.M masuk rumah sakit dengan keluhan lemas
seluruh badan dan pusing, An.M sempat di rawat di RSUD kabupaten X sebelum
dirujuk ke RSUP. Pemeriksaan penunjang saat dilakukan pemeriksaan laboratorium
didapatkan HB 2,4 g/dl (12 - 16 g/dl), eritrosit 1,09 106/uL (4,50 - 6,20 106 /uL),
hematokrit 9,2 % (40,0 - 54,0 %), trombosit 17. 103 /uL (150-400 103/uL), gula darah
sewaktu 135 mg/dL (70 – 150 mg/dL), BUN 11 mg/dl (< 48 mg/dL), kreatinin darah
0,59 mg/dl (0,7 -1,3).

16. KASUS ITP:


Anak T usia 17 tahun, 4 hari sebelum masuk RS mengeluh bintik lebam-lebam
dikulit, gusi berdarah, badan terasa lemas, hasil pemeriksaan labor : Hb 11.2 gr/dl, Ht
36%, Leukosit 10.000/mm3, Trombosit 40.000/mm3. Pemeriksaan TTV dalam batas
normal.

17. KASUS DBD GRADE 3 /4:


An. H laki-laki usia 10 thn, masuk RSI Ibnu Sina pada tanggal 23 Mei 2017 pada jam
09.45 wib melalui IGD dengan keluhan demam sudah 5 hari yang lalu, mual dan
muntah, perut terasa sakit, nyeri pada persendian, dan sakit kepala, BAB hitam..
Pemeriksaan didapatkan badan serta ektremitas teraba dingin Tanda- tanda vital: S:
38,5oC, HR teraba halus : 90 x/I, TD: 90/60 mmHg. Hasil pemeriksaan laboratorium
pada tanggal 23 Mei 2017 Hemaglobin: 13,0 g/dl (normalnya: 10-16 g/dl), Lekosit:
2.500/ mm3 (normalnya: 9.000-12.000/mm3), Hematokrit: 52 % (normalnya: 33-38
%), Trombosit: 33.000/mm3 (normalnya: 200.000-400.000/mm3).

16
Poltekkes Kemenkes Padang
Terapi yang diberikan:
a. Infus RL 30tts/mnt
b. Paracetamol 250mg 3x1
c. Trolit 3x1
d. Ranitidine syrp 2x1 sdt

18. KASUS HEMOFILI:


Seorang An. R laiki-laki usia 12 tahun, klien dibawa ibu ke poliklinik dengan

keluhan perdarahan yang lama sewaktu dilakukan sirkumsisi,    hari ini sudah 1

minggu post sirkumsisi, perdarahan masih berlangsung, kemaluan bengkak, klien

terlihat pucat, juga terlihat memar pada ektremitas bawah sebelah kiri. Hari ini

pklien langsung di rawat di bangsal anak RS X.

Hasil pemeriksaan labor disimpulkan sbb:

- Defisiensi factor VIII

- PTT (Partial Thromboplastin Time) amat memanjang

- PT (Prothrombin Time/ waktu protombin) memanjang

- TGT (Thromboplastin Generation Test) / diferential APTT dengan plasma

- Abnormal.

- Jumlah trombosit dan waktu perdarahan normal

17
Poltekkes Kemenkes Padang

Anda mungkin juga menyukai