Bab Iii Perencanaan Dan Pembuatan
Bab Iii Perencanaan Dan Pembuatan
Stator.
kawat yang keluar dari setiap kumparan, dibawah ini tabel data motor
23
Tabel 3.1 Data Motor
60 xf
P =
n
60x 50
P =
1500
P = 2 pasang kutub
Jadi jumlah pasang kutub pada motor ini adalah 2 pasang kutub atau
24
b. Jumlah alur tiap phase (K):
dimana G adalah jumlah alur yang mana pada data motor sebanyak
24alur, dan m merupakan jenis motor, pada data motor merupakan motor
3 phase. Maka :
G
K=
m
24
K 8alur
3
persamaan (2.3), dimana (G) adalah jumlah alur, yaitu 24 alur, (p) jumlah
pasang kutub, yang telah dihitung diatas, terdapat 2 pasang kutub dan (m)
G
g =
2 p.m
24
g = 2 alur
2 x 2 x3
d. Langkah Belitan ( Yg )
dimana (G) adalah jumlah alur, (p) jumlah pasang kutub, sehingga :
G
Yg = =
2p
25
24
Yg 6alur
4
Jika awal kumparan diletakkan pada alur no1, maka akhir kumparan
1–7 5 – 11 9 – 15
2–8 6 – 12 10 – 16
13 – 19 17 – 23 21 – 3
14 – 20 18 – 24 22 - 4
persamaan (2.8), dimana (Yg) adalah langkah belitan yang sudah dihitung
diatas, sehingga :
2
Yf = xYg
3
2
Yf = x6 4
3
4 alur. Jika pada phase R dimulai dari alur 1, maka phase S akan dimulai
360
α= 15
24
26
Setelah menghitung data-data diatas didapatkan gambar bentangan
27
3.1.2 Menentukan Jumlah Belitan Stator :
dalam stator, (L) panjang stator dan Bg rapat fluksi yang telah ditetapkan
, sehingga :
t = x D1 x L x Bg
= 295170,048 garis-garis
dimana ( t) rapat fluksi pada celah udara, (Wts1) adalah lebar gigi
terkecil, (L) panjang stator, (Ss) jumlah gigi stator dan (k) adalah faktor
t
Bts1 =
Wts1.L.k1.Ss
= 6482,58065 garis-garis/cm2
28
c. Rapat Fluksi pada Gandar Stator
Pada bab 2 didepan sudah dijelaskan cara mencari fd. Pada persamaan
E1
fd = dimana Ea = Eb = Ec
Ea Eb Ec
Ea 2 Ea cos 15
3 Ea
Ea (1 2 cos 15 )
3 Ea
1 2 . 0 ,9659 2 ,932
0 ,977
3 3
txfd
=
2 xP
Bys =
DyxLxk1
72116,23
2,1x5,1x0,93
72116,23
9,9603
7240,36726
29
3.1.3 Menghitung Jumlah Kawat Belitan dan Penampang Kawat dalam
Alur Stator.
Untuk menentukan jumlah kawat belitan tiap alur phase, yang mana
380.10
z = 2374,23kawat
16005153,1
2374,23
Jumlah kawat tiap alur dalam satu phasa 296,77875 kawat,
8
dalam satu phase terdapat 8 alur, seperti pada persamaan (2.4) karena
kawat belitnnya dengan persamaan (2.3) dimana (A) luar alur sudah
diberi isolasi dalam mm, (z) jumlah kawat belitan dalam satu phase, .
0,75 xA
q=
z
s
0,75.89,325 66,99375 2
0,22556818mm
297 297
30
3.1.4 Cara Menggulung Motor 3 Phase
dalam alur.
2) Memotong prespan
31
Gambar 3.2 Bentuk Prespan Plastik yang Digunakan
Gambar 3.3 Cara Memasang Prespan Plastik yang telah Dibuat ke dalam
Alur Stator
panjang kabel yang dilebihkan sebagai cadangan berada pada sisi kiri
32
e. Membuat koneksi
1) Hubungan semua kutub dan semua phase dalam hubungan seri untuk
semua kumparan,
isolasi penyekat
koneksi.
f. Memastikan koneksi
33
dan transformator CT 12 Volt. Induktansi lilitan adalah seri
V1 V 2
I .................................................................(3.1)
Rtambahan
Ls = 1 V
2 2 2
R I ..........................................................(3.2)
I 2 2
i. Pemeriksaan.
power supply.
menggunakan avometer.
34
5) Mengukur besarnya arus motor dalam keadaan beban kosong.
muka dan belakang motor dengan traker dan mengeluarkan rotor dari
rumah motor.
menggunakan rumus :
P 3xVxIxcos ......................................................................(3.3)
Dimana
P = Daya
V = 220V
R
cos = .......................................................................(3.4)
2 2
R JL
Sementara,
L = Induktansi
f = Frekwensi
= 3,14
35