Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN KARDIOMIOPATI


DI RUANG JANTUNG
RSUD ULIN BANJARMASIN

Tanggal 02 Mei – 08 Mei 2016

Oleh:
Sovia Yunida, S.Kep
NIM. I4B112225

PROGRAM PROFESI NERS ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2016
LEMBAR PENGESAHAN

NAMA : Sovia Yunida, S.Kep

NIM : I4B112225

JUDUL LP : Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Kardiomiopati di


Ruang Jantung RSUD Ulin Banjarmasin

Banjarmasin, 02 Mei 2016

Mengetahui,
Pembimbing Akademik Pembimbing Lahan

Noor Diani, S.Kep, Ns, M.Kep, Sp.Kep.MB M. Sandi Suwardi, S.Kep, Ns


NIP. 19780317 200812 2 001 NIP. 19750214 199402 1 001
Laporan Pendahuluan Kardiomiopati

Miopati merupakan penyakit otot. Kardiomiopati merupakan suatu kelompok penyakit yang langsung mengenai otot jantung atau miokard itu sendiri. Tanpa
memperhatikan perbedaan masing-masing, fisiologi kardiomiopati merupakan urutan kejadian yang progresif yang diakhiri dengan terjadinya gngguan pemompaan
ventrikel kiri. Karena volume sekuncup makin lama makin berkurang, maka terjadi stimulasi syaraf simpatis, mengakibatkan peningkatan tahanan vaskuler sistemik.

Kardiomiopati Dilatasi/kongestif Hipertrofik Restriktif


Definisi Kardiomiopati yang paling sering terjadi. Ditandai Kardiomiopati ini jarang terjadi. Pada Kardiomiopati ini paling jarang terjadi.
dengan adanya dilatasi atau pembesaran organ kardiomiopati hipertrofi, massa otot jantung Gambaran ini ditandai dengan adanya
ventrikel bersama dengan penipisan dinding otot, bertambah berat, terutama sepanjang septum. gangguan pada fungsi diastolik, dinding
pembesaran atrium kiri, dan stasis darah dalam Tejadi peningkatan ukuran septum yang dapat
ventikel sangat kaku (gangguan
ventrikel. menghambat alian darah dari atrium ke
(dilatasi, volume jantung besar, disfungsi sistolik). ventrikel. regangan) dan menghalangi pengisian
(miokardium tebal terutama septum, obstruksi ventrikel.
jalan ventrikel kiri, disfungsi diastolik). (miokardium kaku, disfungsi diastolik).
Etiologi Penyebabnya belum diketahui pasti, tetapi Penyebab belum diketahui pasti, namun di Penyebab penyakit ini tidak diketahui.
kemungkinan besar kelainan ini merupakan hasil duga disebabkan katekolamin kelainan Kardiomiopati restriktif ini sering
akhir dari kerusakan miokard akibat produksi pembuluh darah kecil, kelainan yang ditemukan pada amiliodosis,
berbagai macam toksin, zat metabolis dan infeksi. menyebabkan iskemia miokard, kelainan hemokromatosis, deposisi glikogen,
konduksi atrioventikuler dan kelaina kolagen. fibrosis endomiokardial, eosinofilia, dan
fibroelastosis.
Manifestasi Gambaran klinis fase lanjut terjadi gagal jantung Gambaran klinis meliputi dispnea, angina Gambaran klinis meliputi lemah, sesak
klinis kongestif yang timbul secara bertahap akibat pektoris, mudah lelah, palpitasi, dan pusing napas, payah jantung sebelah kanan,
kegagalan ventrikel kiri dengan manifestasi sampai sinkop. tanda serta gejala sistemis ;
penurunan curah jantung, penurunan perfusi Gangguan irama sering tejadi dan hemokromatosis.
jaringan, mengganggu ventrikel kanan dengan menyebabkan berdebar-debar, tekanan darah
manifestasi emboli sistemis dan paru. sistolik dapat pula turun.
Pemeriksaan Pada pemeriksaan mikroskopis otot Pada pemeriksaan fisik akan ditemukan Pada pemeriksaan fisik ditemukan adanya
memeperlihatkan berkurangnya jumlah elemen pembesaran jantung ringan. Pada apeks teraba pembesaran jantung sedang. Terdengar
kontraktil serat otot. Radiologi dada untuk melihat getaran jantung sistolik. Bunyi jantung keempat bunyi jantung ke-3 atau ke-4 dan adanya
perbesaran jantung dan elektrokardiografi. biasanya terdengar. regurgitasi mitral atau trikuspid.
Dilakukan pemeriksaan fisik dimana hasil yang Foto rontgen dada untuk melihat pembesaran, Pemeriksaan elektrokardiografi
didapat biasaya: tekana nadi yang sempit akibat pemeriksaan elektrokardiografi untuk kelainan ditemukan low volt-age dan
gangguan pada isi sekuncup, peningkatan JVP bila segmen ST, gelombang T dan gelombang Q ekokardiografi tampak dinding ventrikel
terdapat gagal jantung kanan. Bunyi jantung ketiga abnormal. kiri menebal serta penambahna massa
dan keempat dapat terdengar. didalam ventrikel.
Pada pemeriksaan fisik jantung dapat ditemukan
tanda-tanda:
Prekordium bergeser ke arah kiri, impuls pada
ventrikel kanan, impuls apikal bergeser ke lateral
yang menunjukkan dilatasi ventrikel kiri, terdengar
presistolik gallop (S4), dan gallop ventrikuler (S3).
Penatalaksaan Karena penyebab dari penyakit ini tidak diketahui, Pengobatan utama adalah menggunakan Obat-obat anti-aritmia diberikan bila ada
maka pengobatan yang dilakukan sesuai dengan penghambat beta adrenergik, yang efeknya gangguan irama, pemasangan alat pacu
gejala yang muncul. Seperti untuk gagal jantung, disamping mengurangi obstruksi jalan jantung untuk gamgguan konduksi yang
diberikan diuretik, ACE inhibitor dan penghambat pengosongan ventrikel kiri, juga untuk berat dapat diberikan.
beta. mencegah gangguan irama yang sering
menyebabkan kematian mendadak.
Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Miokardiopati

Pengkajian Identitas pasien:


Nama, umur, jenis kelamin, suku bangsa, pekerjaan, pendidikan, alamat, tanggal masuk MRS dan diagnosa medis.
Status kesehatan:
Keluhan utama, keluhan tambahan, riawayat kesehatan sekarang, riwayat kesehatan dahulu, riwayat kesehatan keluarga.
Pola-pola kesehatan fungsional:
Pola penatalaksanaan kesehatan/persepsi sehat, pola nurtrisi dan metabolik, pola eliminasi, pola latihan dan aktivitas, pola istirahat dan tidur, pola
kognitif, pola persepsi konsep diri, pola peran dan tanggung jawab, pola seksual-reproduksi, pola koping dan toleransi stres, pola keyakinan dan nilai.
Diagnosa 1. Penurunan curah jantung b.d perubahan afterload dan preload
2. Intoleran aktivitas b.d ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen
3. Ansietas b.d perubahan besar (status kesehatan)
Intervensi NOC NOC NOC
Cardiac Pump effectiveness Activity tolerance Coping
Vital Sign Status Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 4 x Anxiety Self - Control
Setelah di lakukan tindakan keperawatan 24 jam, pasien mampu mempertahankan tingkat Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3
selama 1 x 24 jam, pasien tidak mengalami energi yang adekuat dengan kriteria hasil: x 60 menit (3 jam), pasien tidak mengalami
penurunan curah jantung, dengan kriteria 1. Tanda-tanda vital normal cemas, dengan kriteria hasil:
hasil: 2. Sirkulasi status baik 1. Melaporkan berkurangnya tanda gejala fisik
1. Tanda-tanda vital dalam rentang 3. Status kardiopulmonari adekuat akibat setres
normal 4. Status respirasi : pertukaran gas dan ventilasi 2. Beradaptasi dalam perubahan hidup
2. Dapat mentoleransi aktivitas, tidak adekuat 3. Melaporkan berkurangnya stress
ada kelelahan 5. Pasien menentukan dan melakukan aktivitas 4. Menggunakan teknik relaksasi untuk
3. Tidak ada edema paru, perifer dan yang sesuai dengan kemampuan mengurangi kecemasan
tidak ada asites 6. Pasien mendapatkan waktu istirahat atau tidur 5. Mengontrol respon cemas
4. Tidak ada penurunan kesadaran yang tepat
5. Tidak ada distensi vena leher
NIC NIC NIC
Cardiac care Activity therapy Anxiety Reduction
1. Bantu klien untuk mengidentifikasi aktivitas yang
1. Monitor adanya dispnea 1. Gunakan pendekatan yang menenangkan
mampu dilakukan
2. Mengevaluasi adanya nyeri dada 2. Nyatakan dengan jelas harapan terhadap
2. Bantu klien untuk memilih aktivitas konsisten
(intensitas, lokasi, durasi) pelaku pasien
yang sesuai dengan kemampian fisik, psiologi dan
3. Mencatat adanya disritmia 3. Jelaskan semua prosedur dan apa yang
sosial
4. Memonitor status kardiovaskuler dirasakan selama prosedur
3. Monitor respon fisik, emosi, social, dan spiritual
5. Memonitor adanya perubahan tekanan 4. Temani pasien untuk memberikan keamanan
4. Monitor respon kardiovaskuler terhadap aktifitas
darah dan mengurangi takut
5. Kolaborasi dengan tenaga rehabilitasi medic
6. Atur periode latihan dan istirahat untuk 5. Berikan informasi aktual mengenai diagnosis,
dalam merencanakan program terapi yang tepat.
menghindari keletihan tindakan prognosis
7. Anjurkan untuk menurunkan stress 6. Libatkan keluarga untuk mendampingi klien
8. Berkolaborasi dengan dokter untuk obat 7. Instruksikan pada pasien untuk menggunakan
yang bisa diberikan tehnik relaksasi
8. Dengarkan dengan penuh perhatian
Vital Signs Monitoring 9. Identifikasi tingkat kecemasan
1. Monitor TD, nadi, suhu dan RR 10. Bantu pasien mengenal situasi yang
2. Catat adanya fluktuasi tekanan darah menimbulkan kecemasan
3. Monitor TD, nadi, RR, sebelum, selama 11. Dorong pasien untukmengungkapkan
dan sesudah aktifitas perasaan, ketakutan,persepsi
4. Monitor jumlah dan irama jantung
5. Monitor bunyi jantung.
6. Beri obat penurun afterload sesuai
program
7. Beri diuretik sesuai program
Kardiomiopati Dilatasi Kardiomiopati Hipertrofik Kardiomiopati Restriktif

Ejeksi ventrikel kiri terganggu


Statis darah dalam ventrikel dan atrium
Peningkatan preload dan afterload

Gagal Jantung Kongestif

Curah jantung menurun Peningkatan beban


volume atrium kiri
Penurunan suplai Kondisi prognosis penyakit Sesak napas
oksigen

Ansietas
Penurunan curah jantung
Intoleran aktivitas
Daftar Pustaka

NANDA International. Nursing Diagnosis: Definitions and Classification 2012 –


2014. Jakarta: EGC.
Moorhead, S., et al. 2008. Nursing Outcomes Classification (NOC). 4th ed. Mosbie
Elsevier: USA.
Bulechek, G.M., et al. 2008. Nursing Intervention Classification (NIC). 5th ed.
Mosbie Elsevier: USA.
Muttaqin Arif. 2009. Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem
Kardiovaskular. Jakarta: Salemba Medika.
Aru W. Sudoyo, dkk. 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Interna
Publishing.

Anda mungkin juga menyukai