Anda di halaman 1dari 4

Nama : Sellina Mita Saputri

NIM : 0303172126

Kelas/Semester : BKI-2/VII

Mata Kuliah : Profesionalisasi Profesi Konseling

Forum :2

PENGERTIAN BIMBINGAN KONSELING ORIENTASI,

FUNGSI DAN AZAS BK

1. PAPARKAN DAN URAIKAN FUNGSI BK?


Fungsi bimbingan konseling sebagai pemberi pelayanan kepada peserta didik agar
masing-masing peserta didik dapat berkembang secara optimal sehingga menjadi pribadi
yang utuh dan mandiri.
Oleh karena itu pelayanan Bimbingan dan Konseling memiliki sejumlah fungsi yang
hendak dipenuhi melalui kegiatan Bimbingan dan Konseling. Adapun fungsi-fungsi
bimbingan dan Konseling yaitu:
1. Fungsi Pemahaman, yaitu fungsi bimbingan dan konseling membantu konseli agar
memiliki pemahaman terhadap dirinya (potensinya) dan lingkungan (pendidikan,
pekerjaan, dan norma agama).
2. Fungsi pencegahan, yaitu fungsi yang akan membuat konseli terhindar dari bebrbagai
permasalahan yang mungkin timbul yang mungkin dapat mengganggu, meghambat
ataupun menimbulkan kesulitan pada masa perkembangannya.
3. Fungsi Pengentasan, yaitu pelayanan bimbingan dan konseling ini berusaha membantu
memecahkan masalah-masalah yang dihadapi oleh peserta didik. Baik dalam sifatnya,
jenisnya maupun bentuknya. Pendekatan yang digunakan dalam pemberian bantuan ini
dapat bersifat perorangan atau konseling kelompok.
4. Fungsi Pemeliharaan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling untuk menjaga agar perilaku
anak yang sudah menjadi baik jangan sampai rusak kembali.
5. Fungsi Pengembangan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling dalam mengembangkan
seluruh potensi dan kekuatan yang dimiliki anak.
6. Fungsi Penyaluran, yaitu fungsi bimbingan dan konseling dalam membantu konseli
memilih kegiatan ekstrakurikuler, jurusan atau program studi, dan memantapkan
penguasaan karir atau jabatan yang sesuai dengan minat, bakat, keahlian dan ciri-ciri
kepribadian lainnya.
7. Fungsi Penyesuaian, yaitu fungsi bimbingan dan konseling dalam membantu anak
menemukan penyesuaian diri dan perkembangannya secara optimal.
8. Fungsi Adaptasi, yaitu fungsi membantu para pelaksana pendidikan, kepala
sekolah/Madrasah dan staf, konselor, dan guru untuk menyesuaikan program pendidikan
terhadap latar belakang pendidikan,minat, kemampuan, dan kebutuhan konseli.

2. PAPARKAN DAN URAIKAN AZAS BK?


Pelayanan bimbingan dan konseling harus dilaksanakan dengan mengikuti kaidah yang
menjamin efisien dan efektifitas proses dan yang lain. dalam pelayanan bimbingan dan
konseling kaidah-kaidah tersebut dikenal dengan asas-asas bimbingan dan konseling, yaitu
ketentuan yang harus diterapkan dalam penyelenggaraan pelayanan itu. Adapun asas-asas
dari bimbingan dan konseling tersebut adalah:
1. Asas Kerahasiaan.
Asas ini menuntut dirahasiakannya segenap data dan keterangan peserta didik (klien)
yang menjadi sasaran layanan, yaitu data atau keterangan yang tidak boleh dan tidak
layak diketahui orang lain.
2. Asas Kesukarelaan
Asas yang menghedaki adanya kesukaan dan kerelaan peserta didik (klien)
mengikuti/menjalani layanan/kegiatan yang diperuntukan baginya.
3. Asas Keterbukaan
Asas yang menghendaki agar peserta didik yang menjadi sasaran layanan/kegiatan
bersikap terbuka dan tidak berpura-pura, baik dalam memberikan keterangan tentang
dirinya sendiri maupun dalam menerima berbagai informasi dan materi dari luar yang
berguna bagi pengembangan dirinya.
4. Asas Kekinian
Asas yang menghendaki agar objek sasaran layanan bimbingan dan konseling yakni
permasalahan yang dihadapi peserta didik/klien dalam kondisi sekarang .

5. Asas Kemandirian
Asas yang menunjukan pada tujuan umum bimbingan dan konseling yaitu peserta
didik sebagai sasaran layanan/kegiatan bimbingan dan konseling diharapkan menjadi
individu-individu yang mandiri, dengan ciri mengenal diri sendiri dan lingkungannya,
mampu mengambil keputusan, mengarahkan, serta mewujudkan diri sendiri.
6. Asas Kegiatan
Asas yang menghendaki agar peserta didik yang menjadi sasaran layanan dapat
berpartisipasi aktif didalam penyelenggaraan/kegiatan bimbingan.
7. Asas Kedinamisan
Asas yang menghendaki agar isi layanan terhadap sasaran layanan (peserta
didik/klien) hendaknya selalu bergerak maju, tidak monoton, dan terus berkembang serta
berkelanjutan sesuai dengan kebutuhan dan tahap perkembangannya dari waktu ke
waktu.
8. Asas Keterpaduan
Asas yang menghendaki agar berbagai layanan dan kegiatan bimbingan dan
konseling, baik yang dilakukan oleh guru pembimbing maupun pihak lain, saling
menunjang, harmonis dan terpadukan.
9. Asas Kenormatifan
Asas yang menghendaki agar segenap layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling
didasarkan pada norma-norma, baik norma agama, hukum, peraturan, adat istiadat, ilmu
pengetahuan dan kebiasaan-kebiasaan yang berlaku.
10. Asas Keahlian
Asas yang menghendaki agar layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling
diselenggarakan atas dasar kaidah-kaidah professional. Dalam hal ini kaidah pelaksana
layanan dan kegiatan bimbingan dan konselinglainnya hendaknya tenaga yang benar-
benar ahli dalam bimbingan dan konseling.
11. Asas Alih Tangan Kasus
Asas yang menghendaki agar pihak-pihak yang tidak manpu menyelengarakan
layanan bimbingan dan konseling secara tepat dan tuntas atas suatu permasalahan peserta
didikkiranya dapat mengalih-tangankan kepada pihak yang lebih ahli. Guru pembimbing
(konselor) dapat menerima alih tangan kasus dari orang tua, guru-guru lain, atau ahli lain.
Demikian pula sebaliknya guru pembimbing (konselor) dapat mengalih tangankan
kasus kepada pihak lain yang lebih kompeten, baik yang berada di dalam lembaga
sekolah maupun di luar sekolah.
12. Asas Tut Wuri Handayani
Asas yang menghendaki agar pelayanan bimbingan dan konseling secara keseluruhan
dapat menciptakan suasana mengayomi (memberikan rasa aman), mengembangkan
keteladanan dan memberikan rangsangan dan dorongan, serta kesempatan seluas-luasnya
kepada peserta didik (klien) untuk maju.

SUMBER:

Mochamad Nursalim. 2015. Pengembangan Profesi Bimbingan dan Konseling. Jakarta:


Erlangga. Hal. 22-24.
Abu Bakar M Luddin. 2010. Dasar-dasar Konseling Tinjauan dan Praktek. Bandung:
Citapusaka Media Perintis. Hal. 21-24.

Anda mungkin juga menyukai