Anda di halaman 1dari 37

BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Menghadapi era globalisasi dan memasuki Masyarakat Ekonomi
Asean (MEA) yang nyata dihadapkan dengan perkembangan teknologi
dan pengetahuan semakin pesat. Hal ini tentunya menjadi tuntutan bagi
masyarakat Indonesia agar dapat menyetarakan posisi Sumber Daya
Manusia (SDM) dalam kancah Nasional maupun Internasional.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin canggih
menuntut mahasiswa untuk siap menghadapinya. Sebagai calon pegawai
tentu dituntut memiliki keterampilan dan pengalaman yang memadai
sebelum memasuki dunia kerja. Dalam bangku perkuliahan proses
pembelajaran seyogyanya di imbangi antara praktik dan teori, agar
mahasiswa dapat mengaplikasikannya kedalam dunia kerja. Ilmu
pengetahuan yang diperoleh mahasiswa di bangku perkuliahan akan terasa
kurang bermanfaat bila tidak di sertai suatu pengalaman aplikatif yang
dapat memberikan gambaran mengenai kehidupan lingkungan kerja serta
penerapan ilmu teknologi dalam bidang yang telah ditekuninya. Sumber
daya manusia akan siap untuk melaksanakan praktek terhadap teorinya
jika diikuti oleh pelatihan yang dapat meningkatkan kualitas serta
keterampilan di bidang yang telah tekuni secara teori. Peningkatan suatu
kualitas akan bersamaan dengan peningkatan keterampilan dan
profesionalisme berupa penyelesaian masalah yang terjadi pada pekerjan
yang di kerjakan di dunia kerja yang nyata. Jadi bukan hanya kemampuan
intelektual yang di dapat tetapi juga kemampuan lain berupa keterampilan
yang siap dipakai di dunia kerja setelah lulus dari perguruan tinggi tempat
menimba ilmu.
Sebelum mahasiswa benar-benar terjun dan bersaing di dunia
kerja, untuk memperoleh gambaran mengenai kondisi dunia kerja maka
Program Studi Hukum Keluarga Islam Fakultas Syari’ah IAIN Salatiga

1
mengadakan Praktikum Pengembangan Profesi (PPP). Dengan adanya
PPP ini Mahasiswa dituntut untuk professional dan kreatif dalam bekerja
serta pemecahan masalah yang dihadapi dalam dunia kerja. Praktikum
Pengembangan Profesi (PPP) merupakan bagian kurikulum wajib di
Program Studi Hukum Keluarga Islam Fakultas Syari’ah IAIN Salatiga
yang berbobot 4 SKS. Dengan melakukan Praktikum Pengembangan
Profesi (PPP) diharapkan dapat memberi kesempatan bagi mahasiswa
untuk menerapkan ilmunya serta memperoleh pengalaman kerja di
lembaga atau instansi yang dipilih sebagai tempat PPP. Kegiatan
Praktikum Pengembangan Profesi (PPP) ini bermanfaat untuk menambah
wawasan, keterampilan, etika, disiplin, dan tanggung jawab mahasiswa.

B. Tujuan Praktikum
Tujuan Praktikum Pengembangan Profesi (PPP) yang diadakan
oleh Program Studi Hukum Keluarga Islam Fakultas Syari’ah IAIN
Salatiga adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan hubungan kerjasama yang baik antara Fakultas Syari’ah
IAIN Salatiga dengan berbagai instansi.
2. Mengetahui kegiatan berbagai operasional yang dilakukan di berbagai
instansi tempat praktikum.
3. Mengetahui struktur kepemimpinan dan manajemen beserta
pembagian tugas pada setiap bidang di instansi secara umum, dan
bidang penempatan Praktikum Pengembangan Profesi secara khusus
(dengan cara ikut serta/masuk dalam kegiatan operasional
bidang/bagian tersebut).
4. Memberi gambaran nyata mengenai instansi tempat Praktikum
Pengembangan Profesi tersebut serta menambah wawasan dan ilmu
pengetahuan.
5. Agar mahasiswa dapat melakukan dan membandingkan penerapan
teori yang diterima di jenjang akademik dengan praktek yang
dilakukan di lapangan.

2
6. Meningkatkan pemahaman mahasiswa mengenai hubungan antara
teori dan penerapannya sehingga dapat memberikan bekal bagi
mahasiswa untuk terjun ke masyarakat.

C. Target Praktikum
Praktikum Pengembangan Profesi Program Studi Hukum Keluarga
Islam Fakultas Syari’ah IAIN Salatiga memiliki target antara lain :
1. Mahasiswa memahami profil lembaga atau instansi tempat praktikum
yang meliputi sejarah, kewenangan, dan struktur organisasi.
2. Mahasiswa memahami kegiatan operasional lembaga atau instansi
tempat praktikum.
3. Mahasiswa memahami persoalan-persoalan yang berkaitan dengan
hukum di tempat praktikum.

D. Jadwal Kegiatan Praktikum


1. Di Kampus 2 (dua) IAIN Salatiga:
Pembekalan Praktikum Pengembangan Profesi (PPP) oleh pihak
akademik kepada mahasiswa program studi Hukum Keluarga Islam
Pada hari Senin, 24 Juni 2019 bertempat di Aula Kampus 2 (IAIN)
Salatiga.

2. Di Kantor Kejaksaan Negeri Kabupaten Semarang pada tanggal 25


Juni 2019 – 26 Juli 2019

3
BAB II

PROFIL LEMBAGA

A. Gambaran Umum Tempat Kegiatan Praktikum


Sejarah Kejaksaan
a. Sebelum Reformasi
Istilah Kejaksaan sebenarnya sudah ada sejak lama di Indonesia.
Pada zaman kerajaan Hindu-Jawa di Jawa Timur, yaitu pada masa
Kerajaan Majapahit, istilah dhyaksa, adhyaksa, dan dharmadhyaksa
sudah mengacu pada posisi dan jabatan tertentu di kerajaan. Istilah-
istilah ini berasal dari bahasa kuno, yakni dari kata-kata yang sama
dalam Bahasa Sansekerta.Seorang peneliti Belanda, W.F. Stutterheim
mengatakan bahwa dhyaksa adalah pejabat negara di zaman Kerajaan
Majapahit, tepatnya di saat Prabu Hayam Wuruk tengah berkuasa
(1350-1389 M). Dhyaksa adalah hakim yang diberi tugas untuk
menangani masalah peradilan dalam sidang pengadilan. Para dhyaksa
ini dipimpin oleh seorang adhyaksa, yakni hakim tertinggi yang
memimpin dan mengawasi para dhyaksa tadi.
Fungsi sebagai alat penguasa itu akan sangat kentara, khususnya
dalam menerapkan delik-delik yang berkaitan dengan hatzaai artikelen
yang terdapat dalam Wetboek van Strafrecht (WvS). Peranan
Kejaksaan sebagai satu-satunya lembaga penuntut secara resmi
difungsikan pertama kali oleh Undang-Undang pemerintah zaman
pendudukan tentara Jepang No. 1/1942, yang kemudian diganti oleh
Osamu Seirei No.3/1942, No.2/1944 dan No.49/1944. Eksistensi
kejaksaan itu berada pada semua jenjang pengadilan, yakni sejak
Saikoo Hoooin (pengadilan agung), Koootooo Hooin (pengadilan
tinggi) dan Tihooo Hooin (pengadilan negeri).
Pada masa itu, secara resmi digariskan bahwa Kejaksaan memiliki
kekuasaan untuk:
1. Mencari (menyidik) kejahatan dan pelanggaran

4
2. Menuntut Perkara
3. Menjalankan putusan pengadilan dalam perkara kriminal.
4. Mengurus pekerjaan lain yang wajib dilakukan menurut hukum.

Kejaksaan RI terus mengalami berbagai perkembangan dan


dinamika secara terus menerus sesuai dengan kurun waktu dan
perubahan sistem pemerintahan. Sejak awal eksistensinya, hingga kini
Kejaksaan Republik Indonesia telah mengalami 22 periode
kepemimpinan Jaksa Agung. Seiring dengan perjalanan sejarah
ketatanegaraan Indonesia, kedudukan pimpinan, organisasi, serta tata
cara kerja Kejaksaan RI, juga juga mengalami berbagai perubahan
yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi masyarakat, serta bentuk
negara dan sistem pemerintahan. Menyangkut Undang-Undang
tentang Kejaksaan, perubahan mendasar pertama berawal tanggal 30
Juni 1961, saat pemerintah mengesahkan Undang-Undang Nomor 15
tahun 1961 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Kejaksaan RI.
Undang-Undang ini menegaskan Kejaksaan sebagai alat negara
penegak hukum yang bertugas sebagai penuntut umum (pasal 1),
penyelenggaraan tugas departemen Kejaksaan dilakukan Menteri /
Jaksa Agung (Pasal 5) dan susunan organisasi yang diatur oleh
Keputusan Presiden. Terkait kedudukan, tugas dan wewenang
Kejaksaan dalam rangka sebagai alat revolusi dan penempatan
kejaksaan dalam struktur organisasi departemen, disahkan Undang-
Undang Nomor 16 tahun 1961 tentang Pembentukan Kejaksaan
Tinggi. Pada masa Orde Baru ada perkembangan baru yang
menyangkut Kejaksaan RI sesuai dengan perubahan dari Undang-
Undang Nomor 15 Tahun 1961 kepada Undang-Undang Nomor 5
Tahun 1991, tentang Kejaksaan Republik Indonesia. Perkembangan
itu juga mencakup perubahan mendasar pada susunan organisasi serta
tata cara institusi Kejaksaan yang didasarkan pada adanya Keputusan
Presiden No. 55 tahun 1991 tertanggal 20 November 1991.

5
b. Masa Reformasi
Masa Reformasi hadir ditengah gencarnya berbagai sorotan
terhadap pemerintah Indonesia serta lembaga penegak hukum yang
ada khususnya dalam penanganan Tindak Pidana Korupsi. Karena
itulah, memasuki masa reformasi Undang-undang tentang Kejaksaan
juga mengalami perubahan, yakni dengan diundangkannya Undang-
Undang Nomor 16 Tahun 2004 untuk menggantikan Undang-Undang
Nomor 5 Tahun 1991. Kehadiran undang-undang ini disambut
gembira banyak pihak lantaran dianggap sebagai peneguhan eksistensi
Kejaksaan yang merdeka dan bebas dari pengaruh kekuasaan
pemerintah, maupun pihak lainnya. Dalam Undang-Undang No.16
Tahun 2004 tentang Kejaksaan RI, Pasal 2 ayat (1) ditegaskan bahwa
“Kejaksaan R.I. adalah lembaga pemerintah yang melaksanakan
kekuasaan negara dalam bidang penuntutan serta kewenangan lain
berdasarkan undang-undang”. Kejaksaan sebagai pengendali proses
perkara (Dominus Litis), mempunyai kedudukan sentral dalam
penegakan hukum, karena hanya institusi Kejaksaan yang dapat
menentukan apakah suatu kasus dapat diajukan ke Pengadilan atau
tidak berdasarkan alat bukti yang sah menurut Hukum Acara Pidana.
Disamping sebagai penyandang Dominus Litis, Kejaksaan juga
merupakan satu-satunya instansi pelaksana putusan pidana (executive
ambtenaar). Karena itulah, Undang-Undang Kejaksaan yang baru ini
dipandang lebih kuat dalam menetapkan kedudukan dan peran
Kejaksaan RI sebagai lembaga negara pemerintah yang melaksanakan
kekuasaan negara di bidang penuntutan.
Mengacu pada UU tersebut, maka  pelaksanaan kekuasaan negara
yang diemban oleh Kejaksaan, harus dilaksanakan secara merdeka.
Penegasan ini tertuang dalam Pasal 2 ayat (2) UU No. 16 Tahun 2004,
bahwa Kejaksaan adalah lembaga pemerintah yang melaksanakan
kekuasaan negara di bidang penuntutan secara merdeka. Artinya,
bahwa dalam melaksanakan fungsi, tugas dan wewenangnya terlepas

6
dari pengaruh kekuasaan pemerintah dan pengaruh kekuasaan lainnya.
Ketentuan ini bertujuan melindungi profesi jaksa dalam melaksanakan
tugas profesionalnya.
Kejaksaan Negeri Kab. Semarang hanya meliputi wilayah
Kabupaten Semarang yang menangani pelimpahan perkara dari 16
(Enam Belas) Polsek yaitu:
1. Polsek Ungaran
2. Polsek Bergas  
3. Polsek Bawen
4. Polsek Bringin
5. Polsek Tuntang
6. Polsek Pabelan
7. Polsek Suruh  
8. Polsek Susukan  
9. Polsek Kaliwungu   
10. Polsek Tengaran  
11. Polsek Getasan 
12. Polsek Banyubiru
13. Polsek Sumowono  
14. Polsek Ambarawa  
15. Polsek Jambu
16. Polsek Bandungan

B. Visi dan Misi


a. Visi Kejaksaan Negeri Kabupaten Semarang
Kejaksaan sebagai lembaga penegak hukum yang bersih,
efektif, efisien, transparan, akuntabel, untuk dapat memberikan
pelayanan prima dalam mewujudkan supremasi hukum secara
profesional, proporsional dan bermartabat yang berlandaskan
keadilan, kebenaran, serta nilai-nilai kepautan.

7
b. Misi Kejaksaan Negeri Kabupaten Semarang
1) Mengoptimalkan pelaksanaan fungsi Kejaksaan dalam
pelaksanaa tugas dan wewenang, baik dalam segi kualitas
maupun kuantitas penanganan perkara seluruh tindak pidana,
penanganan perkara Perdata dan Tata Usaha Negara, serta
pengoptimalan kegiatan Intelijen Kejaksaan, secara
profesional, proposional dan bermartabat melalui penerapan
Standard Operating Procedure (SOP) yang tepat, cermat,
terarah, efektif, dan efisien.
2) Mengoptimalkan peranan bidang Pembinaan dan Pengawasan
dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas bidang-bidang
lainnya, terutama terkait dengan upaya penegakan hukum.
3) Mengoptimalkan tugas pelayanan publik di bidang hukum
dengan penuh tanggung jawab, taat azas, efektif dan efisien,
serta penghargaan terhadap hak-hak publik;
4) Melaksanakan pembenahan dan penataan kembali struktur
organisasi Kejaksaan, pembenahan sistem informasi
manajemen terutama pengimplementasian program quickwins
agar dapat segera diakses oleh masyarakat, penyusunan cetak
biru (blue print) pembangunan sumber daya manusia
Kejaksaan jangka menengah dan jangka panjang tahun 2025,
menerbitkan dan menata kembali manajemen administrasi
keuangan, peningkatan sarana dan prasarana, serta peningkatan
kesejahteraan pegawai melalui tunjangan kinerja atau
remunerasi, agar kinerja Kejaksaan dapat berjalan lebih efektif,
efisien, transparan, akuntabel dan optimal.
5) Membentuk aparat Kejaksaan yang handal, tangguh,
profesional, bermoral dan beretika guna menunjang kelancaran
pelaksanaan tugas pokok, fungsi dan wewenang, terutama
dalam upaya penegakan hukum yang berkeadilan serta tugas-
tugas lainnya yang terkait.

8
C. Identitas Kegiatan Praktikum
1. Profil Kejaksaan Negeri Kabupaten Semarang
Nama Lembaga : Kejaksaan Negeri Kabupaten Semarang
Alamat : Jalan Raya Ngampin No. 104 Kec.
Ambarawa Kab. Semarang
Telp. : (0298) 591016
Fax : (0298) 591070
Email : -
Website : www.kejari-semarangkab.go.id
2. Kewenangan dan Wilayah Yuridiksi Kejaksaan Negeri Kabupaten
Semarang
Secara Geografis/Administratif Kejaksaan Negeri Kab.
Semarang meliputi wilayah kabupaten Semarang. Yang menjadi
batas yuridksi Kejaksaan Negeri Kab. Semarang adalah sebelah
barat dengan Kabupaten Kendal dan Kabupaten Temanggung,
sebelah utara dengan Kota Semarang, sebelah timur dengan
Kabupaten Grobogan, sebelah selatan dengan Kabupaten Boyolali.
Wilayah yuridiksi Kejaksaan Negeri Kabupaten Semarang
meliputi 19 (sembilanbelas) Kecamatan yang ada di Kabupaten
Semarang, yaitu sebagaimana tabel berikut:

9
No Kecamatan Kelurahan/Desa
1 Ambarawa Baran, Bejalen,
Kranggan, Kupang,
Lodoyong, Ngampin,
Panjang, Pasekan,
Pojoksari, Tambakboyo
2 Banyubiru Banyubiru, Gedong,
Kebondowo, Kebumen,
Kemambang, Ngrapah,
Rowoboni, Sepakung,
Tegaron, Wirogomo
3 Bancak Bancak, Bantal, Bata,
Jlumpang, Lembu,
Plumutan, Pucung,
Rejosari, Wonokerto
4 Bawen Asinan, Bawen,
Doplang, Harjosari,
Kandangan,

10
Lemahireng, Polosiri,
Poncoruso, Samban
5 Bandungan Banyukuning,
Bandungan, Candi,
Duren, Jetis, Jimbaran,
Kenteng, Mlilir,
Pakopen, Sidomukti
6 Bergas Bergas Kidul, Bergas
Lor, Diwak, Gebungan,
Gondoriyo, Jatijajar,
Karangjati, Munding,
Ngempon, Pagersari,
Randugunting, Wringin
Putih, Wujil
7 Bringin Banding, Bringin,
Gogodalem, Kalijambe,
Kalikurmo, Lebak,
Nyemoh, Pakis,
Popongan, Rembes,
Sambirejo, Senjang,
Tanjung, Tempuran,
Truko, Wiru
8 Getasan Batur, Getasan, Jetak,
Kopeng, Manggihan,
Nogosaren, Ngrawan,
Polobogo, Samirono,
Sumogawe, Tajuk,
Tolokan, Wates
9 Jambu Bedono, Brongkol,
Gemawang, Genting,
Jambu, Kebondalem,
Kelurahan, Kuwarasan,

11
Rejosari, Gondoriyo
10 Kaliwungu Kaliwungu, Jetis,
Kener, Kradenan,
Mukiran, Pager,
Papringan, Payungan,
Rogomulyo, Siwal,
Udanwuh
11 Pabelan Bejaten, Bendungan,
Giling, Glawan,
Jembrak, Kadirejo,
Karanggondang,
Kauman Lor, Pabelan,
Padaan, Segiri, Semare,
Semowo, Sukoharjo,
Sumberejo, Terban,
Tukang, Ujung-Ujung
12 Pringapus Candirejo, Derekan,
Jatirunggo, Klepu,
Penawangan, Pringsari,
Pringapus, Wonorejo,
Wonoyoso
13 Susukan Badran, Bakalrejo,
Gentan, Kemetul,
Kenteng, Ketapang,
Koripan, Muncar,
Ngasinan, Sidoharjo,
Susukan, Tawang,
Timpik
14 Suruh Beji Lor, Bonomerto,
Cukilan, Dadapayam,
Gunung Tumpeng,
Jatirejo, Kebowan,

12
Kedungringin,
Ketanggi, Krandon Lor,
Medayu, Plumbon,
Purworejo, Reksosari,
Sukorejo, Suruh,
Dersansari
15 Sumowono Bumen, Candigaron,
Duren, Jubelan,
Kebonagung, Kemawi,
Kemitir, Keseneng,
Lanjan, Losari,
Mendongan,
Ngadikerso,
Piyanggang, Pledokan,
Sumowono, Trayu
16 Tengaran Barukan, Bener, Butuh,
Cukil, Duren,
Karangduren, Klero,
Nyamat, Patemon,
Regunung, Sruwen,
Sugihan, Tegalrejo,
Tegalwaton, Tengaran
17 Tuntang Candirejo, Delik,
Gedangan, Jombor,
Kalibeji, Karang Anyar,
Karang Tengah,
Kesongo, Lopait,
Ngajaran, Rowosari,
Sraten, Tlogo,
Tlompakan, Tuntang,
Watuagung
18 Ungaran Barat Bandarjo, Branjang,

13
Candirejo, Genuk,
Gogik, Kalisidi, Keji,
Langensari, Lerep,
Nyatnyono, Ungaran
19 Ungaran Timur Beji, Gedanganak,
Kalikayen, Kalirejo,
Kalongan, Kawengen,
Leyangan, Mluweh,
Sidomulyo, Susukan

D. Struktur Organisasi

14
JABATAN NAMA
Kepala Kejaksaan Negeri Kabupaten Raharjo Budi Kisnanto, S.H., M.H.
Semarang
Kasubag Pembinaan Chamid Zubaidi, S.H.
Kaur TU dan Kepegawaian Sumiyarti
Kaur Keuangan dan PNPB Juminem
Kaur Perlengkapan Tomo Maryono
Kaur Data Statistik Kriminal dan Siti Rohmiyati, S.H.
Teknologi Informasi dan Perpustakaan
Kasi Intelejen Yanuar Adi N., S.H.
Kasubsi Ideologi Politik, Pertahanan, Achmad F., S.H.
Keamanan, Sosial Budaya dan
Kemasyarakatan
Kasubsi Ekonomi Keuangan dan Perwira Putra Bangsa, S.H.
Pengamanan Pembangunan Strategis
Kasi PIDUM Surya Firman Diansyah, S.H.
Kasubsi Pra Penuntutan Agung Prasetyo W, S.H.
Kasi PIDSUS Fikri Fachrurrozi, S.H.
Kasubsi Penuntutan Aji Sudarmono, S.H.
Kasubsi Upaya Hukum Luar Biasa dan Aris Sophian, S.H.
Eksekusi
Kasi DATUN Yodi Sudharsono, S.H.
Kasi Barang Bukti dan Barang Ervina Diah A, S.H., M.H.
Rampasan

15
E. Penjabaran Tugas dan Wewenang Masing-masing
a. Kepala Kejaksaan Negeri Mempunyai Tugas
1. memimpin dan mengendalikan Kejaksaan Negeri dalam
melaksanakan tugas, wewenang dan fungsi Kejaksaan di
daerah hukumnya serta membina aparatur Kejaksaan di
lingkungan Kejaksaan Negeri yang bersangkutan agar berdaya
guna dan berhasil guna;

2. melakukan dan atau mengendalikan kebijakan pelaksanaan


penegakan hukum dan keadilan baik preventif maupun represif
yang menjadi tanggung jawabnya di daerah hukum kejaksaan
Negeri yang bersangkutan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan dan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Jaksa
Agung;
3. melakukan penyelidikan, penyidikan, prapenuntutan,
pemeriksaan tambahan, penuntutan, eksekusi dan tindakan
hukum lain berdasarkan peraturan perundang-undangan dan
kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Jaksa Agung;
4. melakukan koordinasi penanganan perkara pidana tertentu
dengan instansi terkait meliputi penyelidikan, penyidikan dan
melaksanakan tugas-tugas yustisial lain berdasarkan peraturan
perundang-undangan dan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh
Jaksa Agung;
5. melakukan pencegahan dan pelarangan terhadap orang yang
terlibat dalam suatu perkara pidana untuk masuk kedalam atau
keluar meninggalkan wilayah kekuasaan Negara Republik
Indonesia, peredaran barang cetakan yang dapat mengganggu
ketertiban umum, penyalahgunaan dan atau penodaan agama
serta pengawasan aliran kepercayaan yang dapat
membahayakan ketertiban masyarakat dan negara berdasarkan

16
peraturan perundang-undangan dan kebijaksanaan yang
ditetapkan oleh Jaksa Agung;
6. melakukan tindakan hukum di bidang perdata dan tata usaha
negara, mewakili pemerintah dan negara, BUMN, BUMD di
dalam dan diluar pengadilan sebagai usaha menyelamatkan
kekayaan negara berdasarkan peraturan perundang-undangan
dan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Jaksa Agung;
7. membina dan melakukan kerjasama dengan lembaga negara,
instansi pemerintah dan organisasi lain di daerah hukumnya
untuk memecahkan masalah yang timbul terutama yang
menyangkut tanggung jawabnya;
8. pemberian perijinan sesuai dengan bidang tugasnya dan
melaksanakan tugas-tugas lain berdasarkan perundang-
undangan dan kebijaksanaan umum yang ditetapkan oleh Jaksa
Agung;
9. bertanggungjawab terhadap pengelolaan data dan statistik
kriminal serta penerapan dan pengembangan teknologi
informasi di lingkungan Kejaksaan Negeri.
b. Kepala Seksi Intelejen
Seksi Intelijen mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
perumusan rencana dan program kerja serta laporan pelaksanaannya,
perencanaan, pengkajian, pelaksanaan, pengadministrasian,
pengendalian, penilaian dan pelaporan kebijakan teknis, kegiatan
intelijen, operasi intelijen, pengawalan dan pengamanan pemerintahan
dan pembangunan, administrasi intelijen, dan pemberian dukungan
teknis secara intelijen kepada bidang lain, perencanaan, pelaksanaan,
dan pelaporan pemetaan, perencanaan, pengelolaan dan pelaporan
teknologi informasi, perencanaan, pelaksanaan, pengadministrasian,
dan pelaporan kegiatan bidang penerangan hukum, penyusunan,
penyajian, pengadministrasian, pendistribusian, dan pengarsipan
laporan berkala, laporan insidentil, perkiraan keadaan intelijen, hasil

17
pelaksanaan rencana kerja dan program kerja, kegiatan intelijen dan
operasi intelijen, pengawalan dan pengamanan pemerintahan dan
pembangunan proyek yang bersifat strategis, perencanaan,
pengelolaan, dan pelaporan bank data intelijen dan pengamanan
informasi, pengendalian penyelenggaraan administrasi intelijen,
pemeliharaan perangkat intelijen, perencanaan, dan pelaksanaan
koordinasi dan/atau kerja sama dengan pemerintah daerah, Badan
Usaha Milik Daerah, instansi, dan organisasi, pemberian bimbingan
dan pembinaan teknis intelijen dan administrasi intelijen, dan
penyiapan bahan evaluasi kinerja fungsional Sandiman yang berkaitan
dengan bidang ideologi, politik, pertahanan, keamanan, sosial, budaya,
kemasyarakatan, ekonomi, keuangan, pengamanan pembangunan
strategis, teknologi intelijen, produksi intelijen, dan penerangan
hukum. Dalam melaksanakan tugasnya, Seksi Intelijen
menyelenggarakan fungsi:

1. penyiapan bahan perumusan rencana dan program kerja serta laporan


pelaksanaannya;
2. perencanaan, pengkajian, pelaksanaan, pengadministrasian,
pengendalian, pelaporan pelaksanaan kebijakan pelaksanaan, penilaian
dan teknis, kegiatan intelijen, operasi intelijen, administrasi intelijen,
pengawalan dan pengamanan pemerintahan dan pembangunan proyek
yang bersifat strategis baik nasional maupun daerah di daerah
hukumnya serta penerangan hukum guna menghasilkan data dan
informasi sebagai bahan masukan bagi pimpinan untuk perumusan
kebijakan dan pengambilan keputusan;
3. pengendalian dan penilaian terhadap pelaksanaan kebijakan teknis,
kegiatan intelijen, operasi intelijen, administrasi intelijen, pengawalan
dan pengamanan pemerintahan dan pembangunan proyek yang bersifat
strategis baik nasional maupun daerah, serta penerangan hukum yang
dilaksanakan oleh Cabang Kejaksaan Negeri di daerah hukumnya;

18
4. perencanaan dan pelaksanaan pemetaan potensi ancaman, gangguan,
hambatan dan tantangan di bidang ideologi, politik dan pertahanan
keamanan, sosial, budaya dan kemasyarakatan, ekonomi dan keuangan
serta pengamanan pembangunan strategis berdasarkan data dan
informasi yang berasal dari satuan kerja di Lingkungan Kejaksaan
Negeri dan Cabang Kejaksaan Negeri di daerah hukumnya;
5. perencanaan, pelaksanaan, pengadministrasian, pengendalian dan
pelaporan pemberian dukungan teknis secara intelijen kepada bidang
lain di daerah hukumnya berdasarkan prinsip koordinasi;
6. perencanaan, pengelolaan, dan pemeliharaan peralatan intelijen;
7. penyusunan, penyajian dan pendistribusian serta pengarsipan laporan
berkala dan laporan insidentil;
8. penyusunan, penyajian dan pendistribusian perkiraan keadaan intelijen
di bidang ideologi, politik dan pertahanan keamanan, sosial, budaya
kemasyarakatan, ekonomi dan keuangan, serta pengamanan
pembangunan strategis;
9. pengadministrasian, pendistribusian dan pengarsipan produk intelijen
baik yang berasal dari satuan kerja di Lingkungan Kejaksaan Negeri
maupun Cabang Kejaksaan Negeri di daerah hukumnya;
10. penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan serta pendistribusian hasil
pelaksanaan rencana kerja dan program kerja, kegiatan intelijen dan
operasi intelijen serta administrasi intelijen baik yang dilaksanakan
oleh satuan kerja di Lingkungan Kejaksaan Negeri maupun Cabang
Kejaksaan Negeri di daerah hukumnya;
11. pengelolaan bank data intelijen dan pengendalian penyelenggaraan
administrasi intelijen baik yang dilaksanakan oleh satuan kerja di
Lingkungan Kejaksaan Negeri maupun Cabang Kejaksaan Negeri;
12. penyiapan bahan analisa kebutuhan pengembangan sumber daya
manusia intelijen dan teknologi intelijen;

19
13. perencanaan dan pelaksanaan koordinasi danjatau kerja sama dengan
pemerintah daerah, Badan Usaha Milik Daerah, instansi, dan
organisasi lainnya;
14. pemberian bimbingan dan pembinaan teknis intelijen dan administrasi
intelijen kepada Cabang Kejaksaan Negeri di daerah hukumnya;
15. pemeliharaan peralatan intelijen; dan
16. penyiapan bahan evaluasi dan penilaian terhadap kinerja fungsional
sandiman.

Subseksi Intelijen  terdiri dari:


a) Subseksi Ideologi, Politik, Pertahanan Keamanan, Sosial, Budaya,
dan Kemasyarakatan
Subseksi Ideologi, Politik, Pertahanan Keamanan, Sosial, Budaya,
dan Kemasyarakatan, yang selanjutnya disebut Subseksi A, mempunyai
tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan rencana dan program
kerja serta laporan pelaksanaannya, perencanaan, pengkajian, pelaksanaan,
pengadministrasian, pengendalian, penilaian dan pelaporan kebijakan
teknis, kegiatan intelijen, operasi intelijen, administrasi intelijen, dan
pemberian dukungan teknis secara intelijen kepada bidang lain,
perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan pemetaan, penyusunan,
penyajian, pengadministrasian, pendistribusian, dan pengarsipan laporan
berkala, laporan insidentil, perkiraan keadaan intelijen, hasil pelaksanaan
rencana kerja dan program kerja, kegiatan intelijen dan operasi intelijen,
pengendalian penyelenggaraan administrasi intelijen, perencanaan, dan
pelaksanaan koordinasi dan/ atau kerja sama dengan pemerintah daerah,
Badan Usaha Milik Daerah, instansi, dan organisasi, pemberian bimbingan
dan pembinaan teknis intelijen dan administrasi intelijen yang berkaitan
dengan bidang ideologi, politik, pertahanan, keamanan, sosial, budaya dan
kemasyarakatan.

b) Subseksi Ekonomi, Keuangan dan Pengamanan Pembangunan


Strategis

20
Subseksi Ekonomi, Keuangan, dan Pengamanan Pembangunan
Strategis yang selanjutnya disebut Subseksi B, mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan bahan perumusan rencana dan program kerja
serta laporan pelaksanaannya, perencanaan, pengkajian, pelaksanaan,
pengadministrasian, pengendalian, penilaian dan pelaporan kebijakan
teknis, kegiatan intelijen, operasi intelijen, pengawalan dan pengamanan
pemerintahan dan pembangunan, administrasi intelijen, dan pemberian
dukungan teknis secara intelijen kepada bidang lain, perencanaan,
pelaksanaan, dan pelaporan pemetaan, penyusunan, penyajian,
pengadministrasian, pendistribusian, dan pengarsipan laporan berkala,
laporan insidentil, perkiraan keadaan intelijen, hasil pelaksanaan rencana
kerja dan program kerja, kegiatan intelijen dan operasi intelijen,
pengawalan dan pengamanan pemerintahan dan pembangunan proyek
yang bersifat strategis, pengendalian penyelenggaraan administrasi
intelijen, perencanaan, dan pelaksanaan koordinasi dan atau kerja sama
dengan pemerintah daerah, Badan Usaha Milik Daerah, instansi, dan
organisasi, pemberian bimbingan dan pembinaan teknis intelijen dan
administrasi intelijen yang berkaitan dengan bidang ekonomi, keuangan
dan pengamanan Pembangunan Strategis

c) Subseksi Teknologi Informasi, Produksi Intelijen, dan Penerangan


hukum.

Subseksi Teknologi Informasi, Produksi Intelijen, dan Penerangan


Hukum, yang selanjutnya disebut Subseksi C, mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan bahan perumusan rencana dan program kerja
serta laporan pelaksanaannya, perencanaan, pengkajian, pelaksanaan,
pengadministrasian, pengendalian, penilaian dan pelaporan kebijakan
teknis, kegiatan intelijen, operasi intelijen, administrasi intelijen, dan
pemberian dukungan teknis secara intelijen kepada bidang lain,
perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan pemetaan, perencanaan,
pengelolaan dan pelaporan teknologi informasi, perencanaan, pelaksanaan,

21
pengadministrasian, dan pelaporan kegiatan bidang penerangan hukum,
penyusunan, penyajian, pengadministrasian, pendistribusian, dan
pengarsipan laporan berkala, laporan insidentil, perkiraan keadaan
intelijen, hasil pelaksanaan rencana kerja dan program kerja, kegiatan
intelijen dan operasi intelijen, pengawalan dan pengamanan pemerin tahan
dan pembangunan proyek yang bersifat strategis, perencanaan,
pengelolaan, dan pelaporan bank data intelijen dan pengamanan
informasi,pengendalian penyelenggaraan administrasi intelijen,
pemeliharaan perangkat intelijen, perencanaan, dan pelaksanaan
koordinasi dan/ atau kerja sama dengan pemerintah daerah, Badan Usaha
Milik Daerah, instansi, dan organisasi, pemberian bimbingan dan
pembinaan teknis intelijen dan administrasi intelijen, dan penyiapan bahan
evaluasi kinerja fungsional Sandiman.

c. Kepala Seksi Tindak Pidana Khusus

Seksi Tindak Pidana Khusus mempunyai tugas melakukan


pengelolaan laporan dan pengaduan masyarakat, penyelidikan, penyidikan,
pelacakan aset dan pengelolaan barang bukti, prapenuntutan, pemeriksaan
tambahan, praperadilan, penuntutan dan persidangan, perlawanan, upaya
hukum, pelaksanaan penetapan hakim dan putusan pengadilan yang telah
mempunyai kekuatan hukum tetap, pengawasan terhadap pelaksanaan
pemidanaan bersyarat, putusan pidana pengawasan, keputusan lepas
bersyarat, dan eksaminasi dalam penanganan perkara tindak pidana khusus
di wilayah hukum Kejaksaan Negeri. Dalam melaksanakan tugas, Seksi
Tindak Pidana Khusus menyelenggarakan fungsi:

1. penyiapan bahan penyusunan rencana dan program kerja;


2. pelaksanaan penegakan hukum di bidang tindak pidana khusus di
Kejaksaan Negeri;
3. koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang tindak
pidana khusus di Kejaksaan Negeri;

22
4. pelaksanaan hubungan kerja dengan instansi atau lembaga baik di
dalam negeri maupun di luar negeri di Kejaksaan Negeri; dan
5. pemantauan, analisis, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan di
bidang tindak pidana khusus di Kejaksaan Negeri.

Seksi Bidang Tindak Pidana Khusus terdiri atas:


a) Sub Seksi Penyidikan
Subseksi Penyidikan melakukan penyiapan bahan penyusunan
program dan rencana kerja, penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis
dan administrasi, penyiapan pelaksanaan dan pengendalian, pemberian
bimbingan teknis, penyampaian pertimbangan, pendapat dan saran,
koordinasi dan kerja sama, pengelolaan data dan penyajian informasi,
pemantauan dan evaluasi serta penyusunan laporan dalam rangka
pengelolaan laporan dan pengaduan masyarakat, penyelidikan dan
penyidikan serta pelacakan aset dan pengelolaan barang bukti perkara
tindak pidana korupsi dan tindak pidana pencucian uang di wilayah hukum
Kejaksaan Negeri.
b) Sub Seksi Penuntutan
Subseksi Penuntutan mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan penyusunan program dan rencana kerja, penyiapan bahan
perumusan kebijakan teknis dan administrasi, penyiapan pelaksanaan dan
pengendalian, pemberian bimbingan teknis, penyampan pertimbangan,
pendapat dan saran, koordinasi dan kerja sama, pengelolaan data dan
penyapan informasi pemantauan dan evaluasi serta penyusunan laporan
pelaksanaan tindakan prapenuntutan, pemeriksaan tambahan, praperadilan,
penuntutan dan persidangan, perlawanan, pelaksanaan penetapan hakim,
upaya hukum biasa dalam penanganan perkara tindak pidana korupsi dan
tindak pidana pencucian uang, tindak pidana perpajakan dan tindak pidana

23
pencucian uang, serta tindak pidana kepabeanan, cukai, dan tindak pidana
pencucian uang di wilayah hukum Kejaksaan Negeri.
c) Sub Seksi Upaya Hukum Luar Biasa Dan Eksekusi
Subseksi Upaya Hukum Luar Biasa dan Eksekusi mempunyai
tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan program dan rencana kerja,
penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis dan administrasi, penyiapan
pelaksanaan dan pengendalian, pemberian bimbingan teknis, penyampaian
pertimbangan, pendapat dan saran, koordinasi dan kerja sama, pengelolaan
data dan penyajian informasi, pemantauan dan evaluasi serta penyusunan
laporan pelaksanaan putusan pengadilan yang telah mempunym kekuatan
hukum tetap, pengawasan terhadap pelaksanaan pidana bersyarat, putusan
pidana pengawasan dan lepas bersyarat, upaya hukum luar biasa,
permohonan grasi, amnesti dan abolisi dalam penanganan perkara tindak
pidana korupsi dan tindak pidana pencucian uang, tindak pidana
perpajakan dan tindak pidana pencucian uang, serta tindak pidana
kepabeanan, cukai, dan tindak pidana pencucian uang di wilayah hukum
Kejaksaan Negeri.
d. Kepala Seksi Tindak Pidana Umum
Seksi Tindak Pidana Umum mempunyai tugas melaksanakan dan
mengendalikan penanganan perkara tindak pidana umum yang meliputi
prapenuntutan, pemeriksaan tambahan, penuntutan, penetapan hakim dan
putusan pengadilan, pengawasan terhadap pelaksanaan pidana bersyarat,
pidana pengawasan, pengawasan terhadap pelaksanaan putusan lepas
bersyarat dan tindakan hukum lainnya. Dalam melaksanakan tugas, Seksi
Tindak Pidana Umum menyelenggarakan fungsi:

1. penyiapan bahan penyusunan rencana dan program kerja;


2. analisis dan penyiapan pertimbangan hukum penanganan perkara
tindak pidana umum;
3. pelaksanaan dan pengendalian penanganan perkara tahap
prapenuntutan, pemeriksaan tambahan, penuntutan, pelaksanaan

24
penetapan hakim dan putusan pengadilan yang telah mempunyai
kekuatan hukum tetap, eksaminasi serta pengawasan terhadap
pelaksanaan pidana bersyarat, pidana pengawasan, pengawasan
terhadap pelaksanaan keputusan pembebasan bersyarat dan
kebijakan dan serta tindakan hukum lainnya;
4. penyiapan pelaksanaan koordinasi dan kerja sama dalam
penanganan perkara tindak pidana umum;
5. pengelolaan dan penyajian data dan informasi;
6. penyiapan pelaksanaan bimbingan teknis penanganan perkara
tindak pidana umum di daerah hukumnya; dan
7. pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan penyusunan laporan
penanganan perkara tindak pidana umum.

Seksi Bidang Tindak Pidana Khusus terdiri atas:


a) Subseksi PraPenuntutan
Subseksi Prapenuntutan mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan penyusunan rencana dan program kerja, analisis dan pemberian
pertimbangan hukum, pelaksanaan penanganan perkara, koordinasi dan
kerja sama, pengelolaan, penyajian data dan informasi, pemberian
bimbingan teknis, pemantauan, evaluasi, dan penyusunan laporan
penanganan perkara tindak pidana terhadap orang dan harta benda pada
tahap prapenuntutan.
b) Subseksi Penuntutan 
Subseksi Penuntutan mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan penyusunan rencana dan program kerja, analisis dan pemberian
pertimbangan hukum, pelaksanaan penanganan perkara, koordinasi dan
kerja sama, pengelolaan, penyajian data dan informasi, pemberian
bimbingan teknis, pemantauan, evaluasi, dan penyusunan laporan
penanganan perkara tindak pidana terhadap orang dan harta benda pada
tahap penuntutan.

c) Subseksi Eksekusi dan Eksaminasi

25
Subseksi Eksekusi dan Eksaminasi mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan penyusunan rencana dan program kerja, analisis dan
pemberian pertimbangan hukum, koordinasi dan kerja sama, pengelolaan,
penyajian data dan informasi, pemberian bimbingan teknis, pemantauan,
evaluasi, dan penyusunan laporan penanganan perkara tindak pidana
terhadap orang dan harta benda tahap eksekusi dan eksaminasi.

e. Kepala Seksi Pengelolaan Barang Bukti dan Barang Rampasan


Seksi Pengelolaan Barang Bukti dan Barang Rampasan
mempunyai tugas melakukan pengelolaan barang bukti dan barang
rampasan yang berasal dari tindak pidana umum dan pidana khusus.
Dalam melaksanakan tugas, Seksi Pengelolaan Barang Bukti dan Barang
Rampasan menyelenggarakan fungsi:

1. penyiapan bahan penyusunan rencana dan program kerja;


2. analisis dan penyiapan pertimbangan hukum pengelolaan barang bukti
dan barang rampasan;
3. pengelolaan barang bukti dan barang rampasan meliputi pencatatan,
penelitian barang bukti, penyimpanan dan pengklasifikasian barang
bukti, penitipan, pemeliharaan, pengamanan, penyediaan dan
pengembalian barang bukti sebelum dan setelah sidang serta
penyelesaian barang rampasan;
4. penyiapan pelaksanaan koordinasi dan kerja sama dalam pengelolaan
barang buki dan barang rampasan;
5. pengelolaan dan penyajian data dan informasi; dan
6. pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan penyusunan laporan
pengelolaan barang bukti dan barang rampasan

Seksi Pengelolaan Barang Bukti dan Barang Rampasan terdiri


atas:

26
a) Subseksi Barang Bukti
mempunyai tugas melakukan pencatatan benda sitaan dan barang
bukti pada register, buku register pembantu, label dan kartu barang bukti,
sistem manaJemen elektronik, penyediaan data, penelitian barang bukti,
penyimpanan dan pengklasifikasian atau pengelompokan barang bukti,
penitipan pemeliharaan barang bukti, melakukan kontrol barang bukti
secara berkala, penyediaan dan pengembalian barang bukti sebelum dan
setelah sidang, serta laporan dan pengarsipan terkait pengelolaan benda
sitaan dan barang bukti tindak pidana umum dan tindak pidana khusus
pada tahap penyidikan, dan penuntutan.

b) Subseksi Barang Rampasan

mempunyai tugas pencatatan barang rampasan pada register, buku


register pembantu, sistem manajemen elektronik, penyediaan data,
pencocokan dan pengiden tifikasian fisik barang rampasan sesum dengan
dokumen pendukung, menyiapkan administrasi barang rampasan,
mengklasifikasikan atau mengelompokkan barang rampasan, menyediakan
dokumen pendukung atas fisik barang rampasan, perencanaan dan
penyelesaian barang rampasan, tindakan hukum dalam penyelesaian
barang rampasan serta laporan dan pengarsipan terkait pengelolaan barang
rampasan tindak pidana umum dan tindak pidana khusus pada tahap
eksekusi.

f. Kepala Seksi Perdata dan Tata Usaha Negara


Seksi Perdata dan Tata Usaha Negara mempunyai tugas dan fungsi
Kejaksaan dalam bidang perdata dan tata usaha negara di daerah
hukumnya. Dalam melaksanakan tugas, Seksi Perdata dan Tata Usaha
Negara menyelenggarakan fungsi :

1. penyiapan bahan penyusunan rencana dan program kerja;

27
2. pelaksanaan penegakan hukum, bantuan hukum, pertimbangan hukum,
dan tindakan hukum lain, serta pelayanan hukum di bidang perdata dan
tata usaha negara;
3. koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang perdata
dan tata usaha negara;
4. pelaksanaan hubungan kerja dengan instansi atau lembaga baik di
dalam negeri maupun di luar negeri; dan
5. pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan penegakan
hukum, bantuan hukum, pertimbangan hukum, dan tindakan hukum
lain, serta pelayanan hukum di bidang perdata dan tata usaha negara.

Seksi Perdata dan Tata Usaha Negara terdiri atas:


a) Subseksi Perdata
Subseksi Perdata mempunyai tugas melaksanakan pemberian
bantuan hukum di bidang perdata dan forum arbitrase, serta penegakan
hukum.
b) Subseksi Tata Usaha Negara
Subseksi Tata Usaha Negara mempunyai tugas melaksanakan
pemberian jasa hukum di bidang tata usaha negara.
c) Subseksi Pertimbangan Hukum
Subseksi Pertimbangan Hukum mempunyai tugas melaksanakan
pemberian pertimbangan hukum, tindakan hukum lain, dan pelayanan
hukum di bidang perdata.
g. Kepala Sub Bagian Pembinaan
Sub bagian Pembinaan mempunyai tugas melakukan perencanaan
program kerja dan anggaran, pengelolaan ketatausahaan kepegawaian,
kesejahteraan pegawaian,keuangan, perlengkapan, organisasi dan tata
laksana, pengelolaan teknis atas barang milik negara, pengelolaan data dan
statistik kriminal, pelaksanaan evaluasi dan penguatan program reformasi
birokrasi serta pemberian dukungan pelayanan teknis dan administrasi
bagi seluruh satuan kerja di Lingkungan Kejaksaan Negeri yang

28
bersangkutan dalam rangka memperlancar pelaksanaan tugas. Dalam
melaksanakan tugas, Subbagian Pembinaan menyelenggarakan fungsi:

1. melakukan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi serta membina kerja


sama seluruh satuan kerja di Lingkungan Kejaksaan Negeri di bidang
administrasi;
2. melakukan pembinaan organisasi dan tata laksana urusan
ketatausahaan dan mengelola keuangan, kepegawaian, perlengkapan
dan milik negara yang menjadi tanggung jawabnya;
3. melakukan pembinaan dan peningkatan kemampuan, keterampilan dan
integritas kepribadian aparat Kejaksaan di daerah hukumnya;
4. melaksanakan pengelolaan data dan statistik kriminal serta penerapan
dan pengembangan teknologi informasi di Lingkungan Kejaksaan
Negeri;
5. pelaksanaan program reformasi birokrasi.
a) Urusan  Kepegawaian
Urusan Kepegawaian mempunyai tugas melakukan urusan
kepegawaian, peningkatan integritas dan kepribadian serta kesejahteraan
pegawai.
b) Urusan Keuangan Dan Penerimaan Negara Bukan Pajak
Urusan Keuangan dan Penerimaan Negara Bukan Pajak
mempunyai tugas melakukan urusan keuangan dan pengelolaan
Penerimaan Negara Bukan Pajak.
c) Urusan Perlengkapan
Urusan Perlengkapan mempunyai tugas melakukan urusan
perlengkapan dan kerumahtanggaan.
d) Urusan Tata Usaha & Perpustakaan 
Urusan Tata Usaha dan Perpustakaan mempunyai tugas melakukan
urusan ketatausahaan, perpustakaan dan dokumentasi hukum
e) Urusan Data Statistik Kriminal Dan Teknologi Informasi 

29
Urusan Data Statistik Kriminal dan Teknologi Informasi
mempunyai tugas melakukan urusan pengelolaan data statistik kriminal
dan penerapan dan pengembangan tehnologi informasi.

BAB III

PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Bentuk dan Kegiatan


Dalam proses belajar, memahami serta mengetahui secara mendalam
tentang dunia kerja, mahasiswa dibekali dengan teori-teori keilmuan dan
diberikan kuliah praktek selama duduk di bangku perkuliahan sebagai
implementasinya. Salah satu cara untuk menerapkan dan memahami dunia
kerja, mahasiswa Fakultas Syari’ah jurusan Hukum Keluarga Islam dihadapkan
terjun langsung/magang di salah satu lembaga penegak hukum yaitu Kejaksaan
Negeri Kab. Semarang. Dalam rangka menambah wawasan sekaligus
mengembangkan ilmu Hukum, mahasiswa jurusan Hukum Keluarga Islam
dipersiapkan menjadi calon sarjana yang diharapkan mampu menguasai
prosedur penuntutan dalam perkara pidana dan perdata. Oleh karena itu,
mahasiswa selain dibekali dengan teori-teori keilmuan selama duduk dibangku
kuliah, juga diberikan kuliah praktek sebagai implementasinya. Adapun dalam
pelaksanaannya mahasiswa dihadapkan pada serangkaian bentuk kegiatan,
antara lain terjun langsung ke lembaga penegak hukum dalam hal ini adalah
Kejaksaan Negeri Kab. Semarang guna mengetahui dan memahami secara
lebih detail mengenai tugas pokok dan fungsi Kejaksaan Negeri.
Dalam Praktikum Pengembangan Profesi/Magang, mahasiswa
dihadapkan langsung dalam pelaksanaan proses kinerja pegawai di masing-
masing bagian Kejaksaan Negeri Kab. Semarang. Adapun bentuk
kegiatannya adalah dengan berperan sebagai pendamping jaksa dalam

30
pemeriksaan tahap 2 dan mengikuti sidang di Pengadilan Negeri Ungaran.
Membantu melaksanakan tugas-tugas staf bidang intelejen, bidang pidana
khusus, bidang pidana umum, bidang perdata dan tata usaha negara, maupun
bidang pembinaan baik secara administrasi maupun non administrasi. Selain
mengikuti berbagai kegiatan diatas, kami selaku mahasiswa magang di
Kejaksaan Negeri Kab. Semarang juga mendapat jam khusus untuk belajar
bersama Bapak Kepala Kejaksaan Negeri Kab. Semarang.

B. Proses Pelaksanaan
Proses pelaksanaan Praktikum Pengemban Profesi/Magang di
Kejaksaan Negeri Kabupaten Semarang berlangsung selama kurang lebih satu
bulan, mulai tanggal 25 Juni 2019 hingga 26 Juli 2019. Jumlah peserta
PPP/magang adalah sembilan orang, terdiri dari 2 (dua) mahasiswa Hukum
Ekonomi Syariah, 3 (tiga) mahasiswa Hukum Keluarga Islam, 4 (empat)
mahasiswa Hukum Tata Negara. Sehingga dengan jangka waktu dan jumlah
peserta tersebut, peserta magang setiap hari mempelajari tugas masing-
masing bagian secara bergantian satu sama lain. Dalam proses mengamati,
mempelajari dan membantu tugas masing-masing bagian, mahasiswa juga di
bebaskan mengajukan pertanyaan apapun yang berhubungan dengan tugas
bagian tersebut. Adapun proses pelaksanaan magang mahasiswa antara lain
berupa:
1. Mendampingi Jaksa
Dalam proses pemeriksaan tahap 2 peran Jaksa sangat penting,
yaitu pengecekan kelengkapan berkas perkara baik secara formil
maupun materil sebelum berkas perkara kasus tersebut dilimpahkan ke
pengadilan. Dalam proses ini mahasiswa PPP/magang dihadapkan
secara langsung mengenai bentuk nyata dari berkas perkara tersebut.
Juga diminta untuk membantu melaksanakan tugas Jaksa dalam
permeriksaan tahap 2, diantaranya pemeriksaan tersangka dan barang
bukti, membuat surat dakwaan (P-29), surat tuntutan (P-42), surat
pemanggilan saksi (P-37) dsb.

31
2. Mendampingi Staf Bagian
a) Bagian PIDSUS (Pidana Khusus)
Di dalam bidang PIDSUS mendampingi staf dalam check list berkas
perkara Jaksa yang sudah inkrah. Dan pembuatan Rekapitulasi Buku
Perkara Jaksa.
b) Bagian PIDUM (Pidana Umum)
Di dalam bidang PIDUM mendampingi staf dalam Pengklapiran Data
surat perintah penahanan tingkat penuntutan (T-7), surat perintah
penunjukan JPU untuk mengikuti perkembangan penyidikan perkara
pidana P-16, berita acara pelaksanaan penetapan hakim (BA-15).
3. Ikut serta dalam seluruh kegiatan pegawai Kejari
Dalam hal ini seluruh mahasiswa PPP/magang di Kejaksaan
Negeri Kabupaten Semarang diminta untuk wajib mengikuti seluruh
kegiatan yang dilaksanakan bersama-sama seluruh pegawai Kejaksaan
Negeri Kabupaten Semarang, diantaranya yaitu jadual waktu masuk
dan keluar kantor yang sama dengan pegawai yang lain, mengikuti
apel pagi dan apel sore, mengikuti kegiatan jalan santai/olahraga
ssetiap hari jum’at, mengikuti latihan karawitan bersama-sama setiap
hari selasa dan jum’at sore, dan kegiatan-kegiatan lainnya.

Selain ketiga kegiatan diatas, kami selaku mahasiswa PPP/magang di


Kejaksaan Negeri Kabupaten Semarang juga mendapat kesempatan eksklusif
yaitu diskusi/belajar bersama Kepala Kejaksaan Negeri Kabupaten Semarang
Bapak Raharjo Budi Kisnanto, SH., MH. Tentang segala sesuatu yang
berkaitan erat dengan proses penegakan hukum di wilayah Kejaksaan Negeri.
Berikut uraian kegiatan di Kejaksaan Negeri Kab. Semarang:

No Hari dan Kegiatan


Tanggal
1 Selasa, 25/6 Penyerahan Mahasiswa Magang/PPP Di Kejaksaan
Negeri Kabupaten Semarang

32
2 Rabu, 26/6 -Pembagian tugas oleh Kasi pidsus Bp. Fikri
Fachrurrozi, S.H
-Mengklapir berkas pegawai Kejari
3 Kamis, 27/6 (Izin Acara Keluarga)
4 Jum’at, 28/6 -Jalan Santai
-Ceklis berkas perkara
-Apel sore
5 Senin, 1/7 -Apel pagi
-membuat surat dakwaan (P-29) Slamet Sutarno
6 Selasa, 2/7 -Belajar bersama Bp. Kajari
-megerjakan tugas dari Bp. Kajari
-latihan main karawitan bersama
7 Rabu, 3/7 Membuat surat tuntutan (P-42) Slamet Sutarno
8 Kamis, 4/7 -Pemeriksaan tahap 2 (tersangka & barang bukti)
Slamet Sutarno
-Membuat berita acara pendapat jaksa (P-24)
Slamet Sutarno
9 Jum’at, 5/7 -Jalan santai
-Belajar bersama Bp. Kajari
-Apel sore
10 Senin, 8/7 -mengikuti Pekan olahraga menyambut Hari Bhakti
Adhyaksa Ke-59 cabang tenis meja
-membuat surat dakwaan (P-29) Andi Santoso
11 Selasa, 9/7 -pelepasan mutasi tugas Ibu Nana Rositasari, S.H.
-donor darah di PMI Ungaran menyambut Hari
Bhakti Adhyaksa Ke-59
12 Rabu, 10/7 -mengikuti Pekan olahraga menyambut Hari Bhakti
Adhyaksa Ke-59 cabang bola volly
-Membuat berita acara pendapat jaksa (P-24) Andi
Santoso
13 Kamis, 11/7 -mengikuti sidang di PN Ungaran
-mengikuti Pekan olahraga menyambut Hari Bhakti
Adhyaksa Ke-59 cabang bulu tangkis
14 Jum’at, 12/7 -Jalan santai
-latihan main karawitan bersama

33
-Apel sore
15 Senin, 15/7 -jalan santai dan lomba tarik tambang dalam rangka
menyambut Hari Bhakti Adhyaksa Ke-59 di
Gedong Songo
-belajar bersama Bp. Kajari tentang SPPA
16 Selasa, 16/7 -mengikuti limpah berkas perkara dan barang bukti
& sidang Slamet Sutarno di PN Ungaran agenda
pembacaan dakwaan oleh jpu
17 Rabu, 17/7 Membuat surat panggilan saksi (P-37) Andi
Santoso
18 Kamis, 18/7 -membuat surat panggilan para saksi & ahli (P-37)
Dedy cansera
-pemeriksaan tahap 2 (tersangka & barang bukti)
Dimas Galih
-mengikuti sidang Suranti Binti Surami di PN
Ungaran agenda pembacaan tuntutan oleh jpu
-mengikuti sidang Dedy cansera di PN Ungaran
agenda pembacaan dakwaan oleh jpu
-mengikuti sidang Hari Setiawan di PN Ungaran
agenda mendengan keterangan para saksi
-mengikuti sidang Dedy cansera di PN Ungaran
agenda pembacaan dakwaan oleh jpu
-mengikuti sidang Yuliati Kahar di PN Ungaran
agenda pembacaan tanggapan jpu atas pledoi
penasihat hukum terdakwa
-mengikuti sidang Solihin Bin Slamet di PN
Ungaran agenda pembacaan tuntutan oleh jpu
-mengikuti sidang Oggy Anggoro di PN Ungaran
agenda pembacaan tuntutan oleh jpu
19 Jum’at, 19/7 Doa bersama “Kejaksaan Bersholawat” peringatan
Hari Hbakti Adhyaksa ke-59
20 Minggu, 21/7 Resepsi Hari Bhakti Adhyaksa ke-59 di kantor
Kejaksaan Negeri Kab. Semarang & Hari Ulang

34
Tahun IAD
21 Senin, 22/7 Libur (karena semua jaksa dan pegawai upacara
Hari Bhakti Adhyaksa ke-59 di Simpang Lima
22 Selasa, 23/7 -Membuat surat panggilan saksi (P-37)
-latihan main karawitan bersama
23 Rabu, 24/7 Rekap buku perkara jaksa (RP-14)

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dengan adanya kegiatan Praktikum Pengembangan
Profesi/Magang bagi kami mahasiswa Fakultas Syari’ah IAIN Salatiga di
Kejaksaan Negeri Kab. Semarang telah memberi saya pribadi gambaran
tetang prosedur operasional penanganan perkara yang ada di Kejaksaan
Negeri Kab. Semarang sehingga saya mengetahui apa saja hal yang perlu
di perhatikan sebelum pelimpahan berkas ke Pengadilan. Melalui kegiatan

35
Praktikum Pengembangan Profesi/Magang ini pula, membuat pribadi saya
menjadi lebih disiplin dalam berbagai hal dari diri saya sebelumnya.

B. Rekomendasi
Sebagai rekomendasi kepada pihak Akademik maupun tempat
Praktikum Pengembangan Profesi (PPP) untuk memberikan apresiasi
kepada mahasiswa yang mengikuti Praktikum Pengembangan Profesi
(PPP) baik berupa surat keterangan maupun sertifikat yang menujukkan
bukti telah mengikuti program magang yang nantinya dapat digunakan
untuk melamar kerja, karena hampir setiap instansi/lembaga yang
melakukan rekrutmen pegawai baru, menanyakan pengalaman di dunia
kerja.
C. Kritik dan Saran
1. Kritik
Lama waktu pelaksanaan Praktikum Pengembangan Profesi
(PPP) selama satu bulan menurut saya pribadi kurang, karena saya
belum dapat menyerap secara maksimal segala tugas pokok dan fungsi
masing-masing bagian dan juga hal-hal lain yang berkaitan dengan
Kejaksaan Negeri Kabupateen Semarang.
2. Saran
Dikarenakan hal tersebut diatas dirasa perlu untuk menambah
durasi waktu pelaksanaan Praktikum Pengembangan Profesi (PPP)
sekurang-kurangnya 2-3 bulan, agar semua hal mengenai tugas pokok
dan fungsi maupun semua hal yang berkenaan dengan Kejaksaan
Negeri Kabupaten Semarang dapat diserap dengan baik oleh
mahasiswa magang.
D. Penutup
Demikian Laporan Praktikum Pengembangan Profesi (PPP) ini
dibuat, untuk segenap pihak yang telah berperan dalam penulisan laporan
maupun Praktikum Pengembangan Profesi (PPP) diucapkan terima kasih

36
banyak. Semoga laporan ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan
teman-teman semua pada umumnya.

37

Anda mungkin juga menyukai