PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Menghadapi era globalisasi dan memasuki Masyarakat Ekonomi
Asean (MEA) yang nyata dihadapkan dengan perkembangan teknologi
dan pengetahuan semakin pesat. Hal ini tentunya menjadi tuntutan bagi
masyarakat Indonesia agar dapat menyetarakan posisi Sumber Daya
Manusia (SDM) dalam kancah Nasional maupun Internasional.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin canggih
menuntut mahasiswa untuk siap menghadapinya. Sebagai calon pegawai
tentu dituntut memiliki keterampilan dan pengalaman yang memadai
sebelum memasuki dunia kerja. Dalam bangku perkuliahan proses
pembelajaran seyogyanya di imbangi antara praktik dan teori, agar
mahasiswa dapat mengaplikasikannya kedalam dunia kerja. Ilmu
pengetahuan yang diperoleh mahasiswa di bangku perkuliahan akan terasa
kurang bermanfaat bila tidak di sertai suatu pengalaman aplikatif yang
dapat memberikan gambaran mengenai kehidupan lingkungan kerja serta
penerapan ilmu teknologi dalam bidang yang telah ditekuninya. Sumber
daya manusia akan siap untuk melaksanakan praktek terhadap teorinya
jika diikuti oleh pelatihan yang dapat meningkatkan kualitas serta
keterampilan di bidang yang telah tekuni secara teori. Peningkatan suatu
kualitas akan bersamaan dengan peningkatan keterampilan dan
profesionalisme berupa penyelesaian masalah yang terjadi pada pekerjan
yang di kerjakan di dunia kerja yang nyata. Jadi bukan hanya kemampuan
intelektual yang di dapat tetapi juga kemampuan lain berupa keterampilan
yang siap dipakai di dunia kerja setelah lulus dari perguruan tinggi tempat
menimba ilmu.
Sebelum mahasiswa benar-benar terjun dan bersaing di dunia
kerja, untuk memperoleh gambaran mengenai kondisi dunia kerja maka
Program Studi Hukum Keluarga Islam Fakultas Syari’ah IAIN Salatiga
1
mengadakan Praktikum Pengembangan Profesi (PPP). Dengan adanya
PPP ini Mahasiswa dituntut untuk professional dan kreatif dalam bekerja
serta pemecahan masalah yang dihadapi dalam dunia kerja. Praktikum
Pengembangan Profesi (PPP) merupakan bagian kurikulum wajib di
Program Studi Hukum Keluarga Islam Fakultas Syari’ah IAIN Salatiga
yang berbobot 4 SKS. Dengan melakukan Praktikum Pengembangan
Profesi (PPP) diharapkan dapat memberi kesempatan bagi mahasiswa
untuk menerapkan ilmunya serta memperoleh pengalaman kerja di
lembaga atau instansi yang dipilih sebagai tempat PPP. Kegiatan
Praktikum Pengembangan Profesi (PPP) ini bermanfaat untuk menambah
wawasan, keterampilan, etika, disiplin, dan tanggung jawab mahasiswa.
B. Tujuan Praktikum
Tujuan Praktikum Pengembangan Profesi (PPP) yang diadakan
oleh Program Studi Hukum Keluarga Islam Fakultas Syari’ah IAIN
Salatiga adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan hubungan kerjasama yang baik antara Fakultas Syari’ah
IAIN Salatiga dengan berbagai instansi.
2. Mengetahui kegiatan berbagai operasional yang dilakukan di berbagai
instansi tempat praktikum.
3. Mengetahui struktur kepemimpinan dan manajemen beserta
pembagian tugas pada setiap bidang di instansi secara umum, dan
bidang penempatan Praktikum Pengembangan Profesi secara khusus
(dengan cara ikut serta/masuk dalam kegiatan operasional
bidang/bagian tersebut).
4. Memberi gambaran nyata mengenai instansi tempat Praktikum
Pengembangan Profesi tersebut serta menambah wawasan dan ilmu
pengetahuan.
5. Agar mahasiswa dapat melakukan dan membandingkan penerapan
teori yang diterima di jenjang akademik dengan praktek yang
dilakukan di lapangan.
2
6. Meningkatkan pemahaman mahasiswa mengenai hubungan antara
teori dan penerapannya sehingga dapat memberikan bekal bagi
mahasiswa untuk terjun ke masyarakat.
C. Target Praktikum
Praktikum Pengembangan Profesi Program Studi Hukum Keluarga
Islam Fakultas Syari’ah IAIN Salatiga memiliki target antara lain :
1. Mahasiswa memahami profil lembaga atau instansi tempat praktikum
yang meliputi sejarah, kewenangan, dan struktur organisasi.
2. Mahasiswa memahami kegiatan operasional lembaga atau instansi
tempat praktikum.
3. Mahasiswa memahami persoalan-persoalan yang berkaitan dengan
hukum di tempat praktikum.
3
BAB II
PROFIL LEMBAGA
4
2. Menuntut Perkara
3. Menjalankan putusan pengadilan dalam perkara kriminal.
4. Mengurus pekerjaan lain yang wajib dilakukan menurut hukum.
5
b. Masa Reformasi
Masa Reformasi hadir ditengah gencarnya berbagai sorotan
terhadap pemerintah Indonesia serta lembaga penegak hukum yang
ada khususnya dalam penanganan Tindak Pidana Korupsi. Karena
itulah, memasuki masa reformasi Undang-undang tentang Kejaksaan
juga mengalami perubahan, yakni dengan diundangkannya Undang-
Undang Nomor 16 Tahun 2004 untuk menggantikan Undang-Undang
Nomor 5 Tahun 1991. Kehadiran undang-undang ini disambut
gembira banyak pihak lantaran dianggap sebagai peneguhan eksistensi
Kejaksaan yang merdeka dan bebas dari pengaruh kekuasaan
pemerintah, maupun pihak lainnya. Dalam Undang-Undang No.16
Tahun 2004 tentang Kejaksaan RI, Pasal 2 ayat (1) ditegaskan bahwa
“Kejaksaan R.I. adalah lembaga pemerintah yang melaksanakan
kekuasaan negara dalam bidang penuntutan serta kewenangan lain
berdasarkan undang-undang”. Kejaksaan sebagai pengendali proses
perkara (Dominus Litis), mempunyai kedudukan sentral dalam
penegakan hukum, karena hanya institusi Kejaksaan yang dapat
menentukan apakah suatu kasus dapat diajukan ke Pengadilan atau
tidak berdasarkan alat bukti yang sah menurut Hukum Acara Pidana.
Disamping sebagai penyandang Dominus Litis, Kejaksaan juga
merupakan satu-satunya instansi pelaksana putusan pidana (executive
ambtenaar). Karena itulah, Undang-Undang Kejaksaan yang baru ini
dipandang lebih kuat dalam menetapkan kedudukan dan peran
Kejaksaan RI sebagai lembaga negara pemerintah yang melaksanakan
kekuasaan negara di bidang penuntutan.
Mengacu pada UU tersebut, maka pelaksanaan kekuasaan negara
yang diemban oleh Kejaksaan, harus dilaksanakan secara merdeka.
Penegasan ini tertuang dalam Pasal 2 ayat (2) UU No. 16 Tahun 2004,
bahwa Kejaksaan adalah lembaga pemerintah yang melaksanakan
kekuasaan negara di bidang penuntutan secara merdeka. Artinya,
bahwa dalam melaksanakan fungsi, tugas dan wewenangnya terlepas
6
dari pengaruh kekuasaan pemerintah dan pengaruh kekuasaan lainnya.
Ketentuan ini bertujuan melindungi profesi jaksa dalam melaksanakan
tugas profesionalnya.
Kejaksaan Negeri Kab. Semarang hanya meliputi wilayah
Kabupaten Semarang yang menangani pelimpahan perkara dari 16
(Enam Belas) Polsek yaitu:
1. Polsek Ungaran
2. Polsek Bergas
3. Polsek Bawen
4. Polsek Bringin
5. Polsek Tuntang
6. Polsek Pabelan
7. Polsek Suruh
8. Polsek Susukan
9. Polsek Kaliwungu
10. Polsek Tengaran
11. Polsek Getasan
12. Polsek Banyubiru
13. Polsek Sumowono
14. Polsek Ambarawa
15. Polsek Jambu
16. Polsek Bandungan
7
b. Misi Kejaksaan Negeri Kabupaten Semarang
1) Mengoptimalkan pelaksanaan fungsi Kejaksaan dalam
pelaksanaa tugas dan wewenang, baik dalam segi kualitas
maupun kuantitas penanganan perkara seluruh tindak pidana,
penanganan perkara Perdata dan Tata Usaha Negara, serta
pengoptimalan kegiatan Intelijen Kejaksaan, secara
profesional, proposional dan bermartabat melalui penerapan
Standard Operating Procedure (SOP) yang tepat, cermat,
terarah, efektif, dan efisien.
2) Mengoptimalkan peranan bidang Pembinaan dan Pengawasan
dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas bidang-bidang
lainnya, terutama terkait dengan upaya penegakan hukum.
3) Mengoptimalkan tugas pelayanan publik di bidang hukum
dengan penuh tanggung jawab, taat azas, efektif dan efisien,
serta penghargaan terhadap hak-hak publik;
4) Melaksanakan pembenahan dan penataan kembali struktur
organisasi Kejaksaan, pembenahan sistem informasi
manajemen terutama pengimplementasian program quickwins
agar dapat segera diakses oleh masyarakat, penyusunan cetak
biru (blue print) pembangunan sumber daya manusia
Kejaksaan jangka menengah dan jangka panjang tahun 2025,
menerbitkan dan menata kembali manajemen administrasi
keuangan, peningkatan sarana dan prasarana, serta peningkatan
kesejahteraan pegawai melalui tunjangan kinerja atau
remunerasi, agar kinerja Kejaksaan dapat berjalan lebih efektif,
efisien, transparan, akuntabel dan optimal.
5) Membentuk aparat Kejaksaan yang handal, tangguh,
profesional, bermoral dan beretika guna menunjang kelancaran
pelaksanaan tugas pokok, fungsi dan wewenang, terutama
dalam upaya penegakan hukum yang berkeadilan serta tugas-
tugas lainnya yang terkait.
8
C. Identitas Kegiatan Praktikum
1. Profil Kejaksaan Negeri Kabupaten Semarang
Nama Lembaga : Kejaksaan Negeri Kabupaten Semarang
Alamat : Jalan Raya Ngampin No. 104 Kec.
Ambarawa Kab. Semarang
Telp. : (0298) 591016
Fax : (0298) 591070
Email : -
Website : www.kejari-semarangkab.go.id
2. Kewenangan dan Wilayah Yuridiksi Kejaksaan Negeri Kabupaten
Semarang
Secara Geografis/Administratif Kejaksaan Negeri Kab.
Semarang meliputi wilayah kabupaten Semarang. Yang menjadi
batas yuridksi Kejaksaan Negeri Kab. Semarang adalah sebelah
barat dengan Kabupaten Kendal dan Kabupaten Temanggung,
sebelah utara dengan Kota Semarang, sebelah timur dengan
Kabupaten Grobogan, sebelah selatan dengan Kabupaten Boyolali.
Wilayah yuridiksi Kejaksaan Negeri Kabupaten Semarang
meliputi 19 (sembilanbelas) Kecamatan yang ada di Kabupaten
Semarang, yaitu sebagaimana tabel berikut:
9
No Kecamatan Kelurahan/Desa
1 Ambarawa Baran, Bejalen,
Kranggan, Kupang,
Lodoyong, Ngampin,
Panjang, Pasekan,
Pojoksari, Tambakboyo
2 Banyubiru Banyubiru, Gedong,
Kebondowo, Kebumen,
Kemambang, Ngrapah,
Rowoboni, Sepakung,
Tegaron, Wirogomo
3 Bancak Bancak, Bantal, Bata,
Jlumpang, Lembu,
Plumutan, Pucung,
Rejosari, Wonokerto
4 Bawen Asinan, Bawen,
Doplang, Harjosari,
Kandangan,
10
Lemahireng, Polosiri,
Poncoruso, Samban
5 Bandungan Banyukuning,
Bandungan, Candi,
Duren, Jetis, Jimbaran,
Kenteng, Mlilir,
Pakopen, Sidomukti
6 Bergas Bergas Kidul, Bergas
Lor, Diwak, Gebungan,
Gondoriyo, Jatijajar,
Karangjati, Munding,
Ngempon, Pagersari,
Randugunting, Wringin
Putih, Wujil
7 Bringin Banding, Bringin,
Gogodalem, Kalijambe,
Kalikurmo, Lebak,
Nyemoh, Pakis,
Popongan, Rembes,
Sambirejo, Senjang,
Tanjung, Tempuran,
Truko, Wiru
8 Getasan Batur, Getasan, Jetak,
Kopeng, Manggihan,
Nogosaren, Ngrawan,
Polobogo, Samirono,
Sumogawe, Tajuk,
Tolokan, Wates
9 Jambu Bedono, Brongkol,
Gemawang, Genting,
Jambu, Kebondalem,
Kelurahan, Kuwarasan,
11
Rejosari, Gondoriyo
10 Kaliwungu Kaliwungu, Jetis,
Kener, Kradenan,
Mukiran, Pager,
Papringan, Payungan,
Rogomulyo, Siwal,
Udanwuh
11 Pabelan Bejaten, Bendungan,
Giling, Glawan,
Jembrak, Kadirejo,
Karanggondang,
Kauman Lor, Pabelan,
Padaan, Segiri, Semare,
Semowo, Sukoharjo,
Sumberejo, Terban,
Tukang, Ujung-Ujung
12 Pringapus Candirejo, Derekan,
Jatirunggo, Klepu,
Penawangan, Pringsari,
Pringapus, Wonorejo,
Wonoyoso
13 Susukan Badran, Bakalrejo,
Gentan, Kemetul,
Kenteng, Ketapang,
Koripan, Muncar,
Ngasinan, Sidoharjo,
Susukan, Tawang,
Timpik
14 Suruh Beji Lor, Bonomerto,
Cukilan, Dadapayam,
Gunung Tumpeng,
Jatirejo, Kebowan,
12
Kedungringin,
Ketanggi, Krandon Lor,
Medayu, Plumbon,
Purworejo, Reksosari,
Sukorejo, Suruh,
Dersansari
15 Sumowono Bumen, Candigaron,
Duren, Jubelan,
Kebonagung, Kemawi,
Kemitir, Keseneng,
Lanjan, Losari,
Mendongan,
Ngadikerso,
Piyanggang, Pledokan,
Sumowono, Trayu
16 Tengaran Barukan, Bener, Butuh,
Cukil, Duren,
Karangduren, Klero,
Nyamat, Patemon,
Regunung, Sruwen,
Sugihan, Tegalrejo,
Tegalwaton, Tengaran
17 Tuntang Candirejo, Delik,
Gedangan, Jombor,
Kalibeji, Karang Anyar,
Karang Tengah,
Kesongo, Lopait,
Ngajaran, Rowosari,
Sraten, Tlogo,
Tlompakan, Tuntang,
Watuagung
18 Ungaran Barat Bandarjo, Branjang,
13
Candirejo, Genuk,
Gogik, Kalisidi, Keji,
Langensari, Lerep,
Nyatnyono, Ungaran
19 Ungaran Timur Beji, Gedanganak,
Kalikayen, Kalirejo,
Kalongan, Kawengen,
Leyangan, Mluweh,
Sidomulyo, Susukan
D. Struktur Organisasi
14
JABATAN NAMA
Kepala Kejaksaan Negeri Kabupaten Raharjo Budi Kisnanto, S.H., M.H.
Semarang
Kasubag Pembinaan Chamid Zubaidi, S.H.
Kaur TU dan Kepegawaian Sumiyarti
Kaur Keuangan dan PNPB Juminem
Kaur Perlengkapan Tomo Maryono
Kaur Data Statistik Kriminal dan Siti Rohmiyati, S.H.
Teknologi Informasi dan Perpustakaan
Kasi Intelejen Yanuar Adi N., S.H.
Kasubsi Ideologi Politik, Pertahanan, Achmad F., S.H.
Keamanan, Sosial Budaya dan
Kemasyarakatan
Kasubsi Ekonomi Keuangan dan Perwira Putra Bangsa, S.H.
Pengamanan Pembangunan Strategis
Kasi PIDUM Surya Firman Diansyah, S.H.
Kasubsi Pra Penuntutan Agung Prasetyo W, S.H.
Kasi PIDSUS Fikri Fachrurrozi, S.H.
Kasubsi Penuntutan Aji Sudarmono, S.H.
Kasubsi Upaya Hukum Luar Biasa dan Aris Sophian, S.H.
Eksekusi
Kasi DATUN Yodi Sudharsono, S.H.
Kasi Barang Bukti dan Barang Ervina Diah A, S.H., M.H.
Rampasan
15
E. Penjabaran Tugas dan Wewenang Masing-masing
a. Kepala Kejaksaan Negeri Mempunyai Tugas
1. memimpin dan mengendalikan Kejaksaan Negeri dalam
melaksanakan tugas, wewenang dan fungsi Kejaksaan di
daerah hukumnya serta membina aparatur Kejaksaan di
lingkungan Kejaksaan Negeri yang bersangkutan agar berdaya
guna dan berhasil guna;
16
peraturan perundang-undangan dan kebijaksanaan yang
ditetapkan oleh Jaksa Agung;
6. melakukan tindakan hukum di bidang perdata dan tata usaha
negara, mewakili pemerintah dan negara, BUMN, BUMD di
dalam dan diluar pengadilan sebagai usaha menyelamatkan
kekayaan negara berdasarkan peraturan perundang-undangan
dan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Jaksa Agung;
7. membina dan melakukan kerjasama dengan lembaga negara,
instansi pemerintah dan organisasi lain di daerah hukumnya
untuk memecahkan masalah yang timbul terutama yang
menyangkut tanggung jawabnya;
8. pemberian perijinan sesuai dengan bidang tugasnya dan
melaksanakan tugas-tugas lain berdasarkan perundang-
undangan dan kebijaksanaan umum yang ditetapkan oleh Jaksa
Agung;
9. bertanggungjawab terhadap pengelolaan data dan statistik
kriminal serta penerapan dan pengembangan teknologi
informasi di lingkungan Kejaksaan Negeri.
b. Kepala Seksi Intelejen
Seksi Intelijen mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
perumusan rencana dan program kerja serta laporan pelaksanaannya,
perencanaan, pengkajian, pelaksanaan, pengadministrasian,
pengendalian, penilaian dan pelaporan kebijakan teknis, kegiatan
intelijen, operasi intelijen, pengawalan dan pengamanan pemerintahan
dan pembangunan, administrasi intelijen, dan pemberian dukungan
teknis secara intelijen kepada bidang lain, perencanaan, pelaksanaan,
dan pelaporan pemetaan, perencanaan, pengelolaan dan pelaporan
teknologi informasi, perencanaan, pelaksanaan, pengadministrasian,
dan pelaporan kegiatan bidang penerangan hukum, penyusunan,
penyajian, pengadministrasian, pendistribusian, dan pengarsipan
laporan berkala, laporan insidentil, perkiraan keadaan intelijen, hasil
17
pelaksanaan rencana kerja dan program kerja, kegiatan intelijen dan
operasi intelijen, pengawalan dan pengamanan pemerintahan dan
pembangunan proyek yang bersifat strategis, perencanaan,
pengelolaan, dan pelaporan bank data intelijen dan pengamanan
informasi, pengendalian penyelenggaraan administrasi intelijen,
pemeliharaan perangkat intelijen, perencanaan, dan pelaksanaan
koordinasi dan/atau kerja sama dengan pemerintah daerah, Badan
Usaha Milik Daerah, instansi, dan organisasi, pemberian bimbingan
dan pembinaan teknis intelijen dan administrasi intelijen, dan
penyiapan bahan evaluasi kinerja fungsional Sandiman yang berkaitan
dengan bidang ideologi, politik, pertahanan, keamanan, sosial, budaya,
kemasyarakatan, ekonomi, keuangan, pengamanan pembangunan
strategis, teknologi intelijen, produksi intelijen, dan penerangan
hukum. Dalam melaksanakan tugasnya, Seksi Intelijen
menyelenggarakan fungsi:
18
4. perencanaan dan pelaksanaan pemetaan potensi ancaman, gangguan,
hambatan dan tantangan di bidang ideologi, politik dan pertahanan
keamanan, sosial, budaya dan kemasyarakatan, ekonomi dan keuangan
serta pengamanan pembangunan strategis berdasarkan data dan
informasi yang berasal dari satuan kerja di Lingkungan Kejaksaan
Negeri dan Cabang Kejaksaan Negeri di daerah hukumnya;
5. perencanaan, pelaksanaan, pengadministrasian, pengendalian dan
pelaporan pemberian dukungan teknis secara intelijen kepada bidang
lain di daerah hukumnya berdasarkan prinsip koordinasi;
6. perencanaan, pengelolaan, dan pemeliharaan peralatan intelijen;
7. penyusunan, penyajian dan pendistribusian serta pengarsipan laporan
berkala dan laporan insidentil;
8. penyusunan, penyajian dan pendistribusian perkiraan keadaan intelijen
di bidang ideologi, politik dan pertahanan keamanan, sosial, budaya
kemasyarakatan, ekonomi dan keuangan, serta pengamanan
pembangunan strategis;
9. pengadministrasian, pendistribusian dan pengarsipan produk intelijen
baik yang berasal dari satuan kerja di Lingkungan Kejaksaan Negeri
maupun Cabang Kejaksaan Negeri di daerah hukumnya;
10. penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan serta pendistribusian hasil
pelaksanaan rencana kerja dan program kerja, kegiatan intelijen dan
operasi intelijen serta administrasi intelijen baik yang dilaksanakan
oleh satuan kerja di Lingkungan Kejaksaan Negeri maupun Cabang
Kejaksaan Negeri di daerah hukumnya;
11. pengelolaan bank data intelijen dan pengendalian penyelenggaraan
administrasi intelijen baik yang dilaksanakan oleh satuan kerja di
Lingkungan Kejaksaan Negeri maupun Cabang Kejaksaan Negeri;
12. penyiapan bahan analisa kebutuhan pengembangan sumber daya
manusia intelijen dan teknologi intelijen;
19
13. perencanaan dan pelaksanaan koordinasi danjatau kerja sama dengan
pemerintah daerah, Badan Usaha Milik Daerah, instansi, dan
organisasi lainnya;
14. pemberian bimbingan dan pembinaan teknis intelijen dan administrasi
intelijen kepada Cabang Kejaksaan Negeri di daerah hukumnya;
15. pemeliharaan peralatan intelijen; dan
16. penyiapan bahan evaluasi dan penilaian terhadap kinerja fungsional
sandiman.
20
Subseksi Ekonomi, Keuangan, dan Pengamanan Pembangunan
Strategis yang selanjutnya disebut Subseksi B, mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan bahan perumusan rencana dan program kerja
serta laporan pelaksanaannya, perencanaan, pengkajian, pelaksanaan,
pengadministrasian, pengendalian, penilaian dan pelaporan kebijakan
teknis, kegiatan intelijen, operasi intelijen, pengawalan dan pengamanan
pemerintahan dan pembangunan, administrasi intelijen, dan pemberian
dukungan teknis secara intelijen kepada bidang lain, perencanaan,
pelaksanaan, dan pelaporan pemetaan, penyusunan, penyajian,
pengadministrasian, pendistribusian, dan pengarsipan laporan berkala,
laporan insidentil, perkiraan keadaan intelijen, hasil pelaksanaan rencana
kerja dan program kerja, kegiatan intelijen dan operasi intelijen,
pengawalan dan pengamanan pemerintahan dan pembangunan proyek
yang bersifat strategis, pengendalian penyelenggaraan administrasi
intelijen, perencanaan, dan pelaksanaan koordinasi dan atau kerja sama
dengan pemerintah daerah, Badan Usaha Milik Daerah, instansi, dan
organisasi, pemberian bimbingan dan pembinaan teknis intelijen dan
administrasi intelijen yang berkaitan dengan bidang ekonomi, keuangan
dan pengamanan Pembangunan Strategis
21
pengadministrasian, dan pelaporan kegiatan bidang penerangan hukum,
penyusunan, penyajian, pengadministrasian, pendistribusian, dan
pengarsipan laporan berkala, laporan insidentil, perkiraan keadaan
intelijen, hasil pelaksanaan rencana kerja dan program kerja, kegiatan
intelijen dan operasi intelijen, pengawalan dan pengamanan pemerin tahan
dan pembangunan proyek yang bersifat strategis, perencanaan,
pengelolaan, dan pelaporan bank data intelijen dan pengamanan
informasi,pengendalian penyelenggaraan administrasi intelijen,
pemeliharaan perangkat intelijen, perencanaan, dan pelaksanaan
koordinasi dan/ atau kerja sama dengan pemerintah daerah, Badan Usaha
Milik Daerah, instansi, dan organisasi, pemberian bimbingan dan
pembinaan teknis intelijen dan administrasi intelijen, dan penyiapan bahan
evaluasi kinerja fungsional Sandiman.
22
4. pelaksanaan hubungan kerja dengan instansi atau lembaga baik di
dalam negeri maupun di luar negeri di Kejaksaan Negeri; dan
5. pemantauan, analisis, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan di
bidang tindak pidana khusus di Kejaksaan Negeri.
23
pencucian uang, serta tindak pidana kepabeanan, cukai, dan tindak pidana
pencucian uang di wilayah hukum Kejaksaan Negeri.
c) Sub Seksi Upaya Hukum Luar Biasa Dan Eksekusi
Subseksi Upaya Hukum Luar Biasa dan Eksekusi mempunyai
tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan program dan rencana kerja,
penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis dan administrasi, penyiapan
pelaksanaan dan pengendalian, pemberian bimbingan teknis, penyampaian
pertimbangan, pendapat dan saran, koordinasi dan kerja sama, pengelolaan
data dan penyajian informasi, pemantauan dan evaluasi serta penyusunan
laporan pelaksanaan putusan pengadilan yang telah mempunym kekuatan
hukum tetap, pengawasan terhadap pelaksanaan pidana bersyarat, putusan
pidana pengawasan dan lepas bersyarat, upaya hukum luar biasa,
permohonan grasi, amnesti dan abolisi dalam penanganan perkara tindak
pidana korupsi dan tindak pidana pencucian uang, tindak pidana
perpajakan dan tindak pidana pencucian uang, serta tindak pidana
kepabeanan, cukai, dan tindak pidana pencucian uang di wilayah hukum
Kejaksaan Negeri.
d. Kepala Seksi Tindak Pidana Umum
Seksi Tindak Pidana Umum mempunyai tugas melaksanakan dan
mengendalikan penanganan perkara tindak pidana umum yang meliputi
prapenuntutan, pemeriksaan tambahan, penuntutan, penetapan hakim dan
putusan pengadilan, pengawasan terhadap pelaksanaan pidana bersyarat,
pidana pengawasan, pengawasan terhadap pelaksanaan putusan lepas
bersyarat dan tindakan hukum lainnya. Dalam melaksanakan tugas, Seksi
Tindak Pidana Umum menyelenggarakan fungsi:
24
penetapan hakim dan putusan pengadilan yang telah mempunyai
kekuatan hukum tetap, eksaminasi serta pengawasan terhadap
pelaksanaan pidana bersyarat, pidana pengawasan, pengawasan
terhadap pelaksanaan keputusan pembebasan bersyarat dan
kebijakan dan serta tindakan hukum lainnya;
4. penyiapan pelaksanaan koordinasi dan kerja sama dalam
penanganan perkara tindak pidana umum;
5. pengelolaan dan penyajian data dan informasi;
6. penyiapan pelaksanaan bimbingan teknis penanganan perkara
tindak pidana umum di daerah hukumnya; dan
7. pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan penyusunan laporan
penanganan perkara tindak pidana umum.
25
Subseksi Eksekusi dan Eksaminasi mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan penyusunan rencana dan program kerja, analisis dan
pemberian pertimbangan hukum, koordinasi dan kerja sama, pengelolaan,
penyajian data dan informasi, pemberian bimbingan teknis, pemantauan,
evaluasi, dan penyusunan laporan penanganan perkara tindak pidana
terhadap orang dan harta benda tahap eksekusi dan eksaminasi.
26
a) Subseksi Barang Bukti
mempunyai tugas melakukan pencatatan benda sitaan dan barang
bukti pada register, buku register pembantu, label dan kartu barang bukti,
sistem manaJemen elektronik, penyediaan data, penelitian barang bukti,
penyimpanan dan pengklasifikasian atau pengelompokan barang bukti,
penitipan pemeliharaan barang bukti, melakukan kontrol barang bukti
secara berkala, penyediaan dan pengembalian barang bukti sebelum dan
setelah sidang, serta laporan dan pengarsipan terkait pengelolaan benda
sitaan dan barang bukti tindak pidana umum dan tindak pidana khusus
pada tahap penyidikan, dan penuntutan.
27
2. pelaksanaan penegakan hukum, bantuan hukum, pertimbangan hukum,
dan tindakan hukum lain, serta pelayanan hukum di bidang perdata dan
tata usaha negara;
3. koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang perdata
dan tata usaha negara;
4. pelaksanaan hubungan kerja dengan instansi atau lembaga baik di
dalam negeri maupun di luar negeri; dan
5. pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan penegakan
hukum, bantuan hukum, pertimbangan hukum, dan tindakan hukum
lain, serta pelayanan hukum di bidang perdata dan tata usaha negara.
28
bersangkutan dalam rangka memperlancar pelaksanaan tugas. Dalam
melaksanakan tugas, Subbagian Pembinaan menyelenggarakan fungsi:
29
Urusan Data Statistik Kriminal dan Teknologi Informasi
mempunyai tugas melakukan urusan pengelolaan data statistik kriminal
dan penerapan dan pengembangan tehnologi informasi.
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN
30
pemeriksaan tahap 2 dan mengikuti sidang di Pengadilan Negeri Ungaran.
Membantu melaksanakan tugas-tugas staf bidang intelejen, bidang pidana
khusus, bidang pidana umum, bidang perdata dan tata usaha negara, maupun
bidang pembinaan baik secara administrasi maupun non administrasi. Selain
mengikuti berbagai kegiatan diatas, kami selaku mahasiswa magang di
Kejaksaan Negeri Kab. Semarang juga mendapat jam khusus untuk belajar
bersama Bapak Kepala Kejaksaan Negeri Kab. Semarang.
B. Proses Pelaksanaan
Proses pelaksanaan Praktikum Pengemban Profesi/Magang di
Kejaksaan Negeri Kabupaten Semarang berlangsung selama kurang lebih satu
bulan, mulai tanggal 25 Juni 2019 hingga 26 Juli 2019. Jumlah peserta
PPP/magang adalah sembilan orang, terdiri dari 2 (dua) mahasiswa Hukum
Ekonomi Syariah, 3 (tiga) mahasiswa Hukum Keluarga Islam, 4 (empat)
mahasiswa Hukum Tata Negara. Sehingga dengan jangka waktu dan jumlah
peserta tersebut, peserta magang setiap hari mempelajari tugas masing-
masing bagian secara bergantian satu sama lain. Dalam proses mengamati,
mempelajari dan membantu tugas masing-masing bagian, mahasiswa juga di
bebaskan mengajukan pertanyaan apapun yang berhubungan dengan tugas
bagian tersebut. Adapun proses pelaksanaan magang mahasiswa antara lain
berupa:
1. Mendampingi Jaksa
Dalam proses pemeriksaan tahap 2 peran Jaksa sangat penting,
yaitu pengecekan kelengkapan berkas perkara baik secara formil
maupun materil sebelum berkas perkara kasus tersebut dilimpahkan ke
pengadilan. Dalam proses ini mahasiswa PPP/magang dihadapkan
secara langsung mengenai bentuk nyata dari berkas perkara tersebut.
Juga diminta untuk membantu melaksanakan tugas Jaksa dalam
permeriksaan tahap 2, diantaranya pemeriksaan tersangka dan barang
bukti, membuat surat dakwaan (P-29), surat tuntutan (P-42), surat
pemanggilan saksi (P-37) dsb.
31
2. Mendampingi Staf Bagian
a) Bagian PIDSUS (Pidana Khusus)
Di dalam bidang PIDSUS mendampingi staf dalam check list berkas
perkara Jaksa yang sudah inkrah. Dan pembuatan Rekapitulasi Buku
Perkara Jaksa.
b) Bagian PIDUM (Pidana Umum)
Di dalam bidang PIDUM mendampingi staf dalam Pengklapiran Data
surat perintah penahanan tingkat penuntutan (T-7), surat perintah
penunjukan JPU untuk mengikuti perkembangan penyidikan perkara
pidana P-16, berita acara pelaksanaan penetapan hakim (BA-15).
3. Ikut serta dalam seluruh kegiatan pegawai Kejari
Dalam hal ini seluruh mahasiswa PPP/magang di Kejaksaan
Negeri Kabupaten Semarang diminta untuk wajib mengikuti seluruh
kegiatan yang dilaksanakan bersama-sama seluruh pegawai Kejaksaan
Negeri Kabupaten Semarang, diantaranya yaitu jadual waktu masuk
dan keluar kantor yang sama dengan pegawai yang lain, mengikuti
apel pagi dan apel sore, mengikuti kegiatan jalan santai/olahraga
ssetiap hari jum’at, mengikuti latihan karawitan bersama-sama setiap
hari selasa dan jum’at sore, dan kegiatan-kegiatan lainnya.
32
2 Rabu, 26/6 -Pembagian tugas oleh Kasi pidsus Bp. Fikri
Fachrurrozi, S.H
-Mengklapir berkas pegawai Kejari
3 Kamis, 27/6 (Izin Acara Keluarga)
4 Jum’at, 28/6 -Jalan Santai
-Ceklis berkas perkara
-Apel sore
5 Senin, 1/7 -Apel pagi
-membuat surat dakwaan (P-29) Slamet Sutarno
6 Selasa, 2/7 -Belajar bersama Bp. Kajari
-megerjakan tugas dari Bp. Kajari
-latihan main karawitan bersama
7 Rabu, 3/7 Membuat surat tuntutan (P-42) Slamet Sutarno
8 Kamis, 4/7 -Pemeriksaan tahap 2 (tersangka & barang bukti)
Slamet Sutarno
-Membuat berita acara pendapat jaksa (P-24)
Slamet Sutarno
9 Jum’at, 5/7 -Jalan santai
-Belajar bersama Bp. Kajari
-Apel sore
10 Senin, 8/7 -mengikuti Pekan olahraga menyambut Hari Bhakti
Adhyaksa Ke-59 cabang tenis meja
-membuat surat dakwaan (P-29) Andi Santoso
11 Selasa, 9/7 -pelepasan mutasi tugas Ibu Nana Rositasari, S.H.
-donor darah di PMI Ungaran menyambut Hari
Bhakti Adhyaksa Ke-59
12 Rabu, 10/7 -mengikuti Pekan olahraga menyambut Hari Bhakti
Adhyaksa Ke-59 cabang bola volly
-Membuat berita acara pendapat jaksa (P-24) Andi
Santoso
13 Kamis, 11/7 -mengikuti sidang di PN Ungaran
-mengikuti Pekan olahraga menyambut Hari Bhakti
Adhyaksa Ke-59 cabang bulu tangkis
14 Jum’at, 12/7 -Jalan santai
-latihan main karawitan bersama
33
-Apel sore
15 Senin, 15/7 -jalan santai dan lomba tarik tambang dalam rangka
menyambut Hari Bhakti Adhyaksa Ke-59 di
Gedong Songo
-belajar bersama Bp. Kajari tentang SPPA
16 Selasa, 16/7 -mengikuti limpah berkas perkara dan barang bukti
& sidang Slamet Sutarno di PN Ungaran agenda
pembacaan dakwaan oleh jpu
17 Rabu, 17/7 Membuat surat panggilan saksi (P-37) Andi
Santoso
18 Kamis, 18/7 -membuat surat panggilan para saksi & ahli (P-37)
Dedy cansera
-pemeriksaan tahap 2 (tersangka & barang bukti)
Dimas Galih
-mengikuti sidang Suranti Binti Surami di PN
Ungaran agenda pembacaan tuntutan oleh jpu
-mengikuti sidang Dedy cansera di PN Ungaran
agenda pembacaan dakwaan oleh jpu
-mengikuti sidang Hari Setiawan di PN Ungaran
agenda mendengan keterangan para saksi
-mengikuti sidang Dedy cansera di PN Ungaran
agenda pembacaan dakwaan oleh jpu
-mengikuti sidang Yuliati Kahar di PN Ungaran
agenda pembacaan tanggapan jpu atas pledoi
penasihat hukum terdakwa
-mengikuti sidang Solihin Bin Slamet di PN
Ungaran agenda pembacaan tuntutan oleh jpu
-mengikuti sidang Oggy Anggoro di PN Ungaran
agenda pembacaan tuntutan oleh jpu
19 Jum’at, 19/7 Doa bersama “Kejaksaan Bersholawat” peringatan
Hari Hbakti Adhyaksa ke-59
20 Minggu, 21/7 Resepsi Hari Bhakti Adhyaksa ke-59 di kantor
Kejaksaan Negeri Kab. Semarang & Hari Ulang
34
Tahun IAD
21 Senin, 22/7 Libur (karena semua jaksa dan pegawai upacara
Hari Bhakti Adhyaksa ke-59 di Simpang Lima
22 Selasa, 23/7 -Membuat surat panggilan saksi (P-37)
-latihan main karawitan bersama
23 Rabu, 24/7 Rekap buku perkara jaksa (RP-14)
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dengan adanya kegiatan Praktikum Pengembangan
Profesi/Magang bagi kami mahasiswa Fakultas Syari’ah IAIN Salatiga di
Kejaksaan Negeri Kab. Semarang telah memberi saya pribadi gambaran
tetang prosedur operasional penanganan perkara yang ada di Kejaksaan
Negeri Kab. Semarang sehingga saya mengetahui apa saja hal yang perlu
di perhatikan sebelum pelimpahan berkas ke Pengadilan. Melalui kegiatan
35
Praktikum Pengembangan Profesi/Magang ini pula, membuat pribadi saya
menjadi lebih disiplin dalam berbagai hal dari diri saya sebelumnya.
B. Rekomendasi
Sebagai rekomendasi kepada pihak Akademik maupun tempat
Praktikum Pengembangan Profesi (PPP) untuk memberikan apresiasi
kepada mahasiswa yang mengikuti Praktikum Pengembangan Profesi
(PPP) baik berupa surat keterangan maupun sertifikat yang menujukkan
bukti telah mengikuti program magang yang nantinya dapat digunakan
untuk melamar kerja, karena hampir setiap instansi/lembaga yang
melakukan rekrutmen pegawai baru, menanyakan pengalaman di dunia
kerja.
C. Kritik dan Saran
1. Kritik
Lama waktu pelaksanaan Praktikum Pengembangan Profesi
(PPP) selama satu bulan menurut saya pribadi kurang, karena saya
belum dapat menyerap secara maksimal segala tugas pokok dan fungsi
masing-masing bagian dan juga hal-hal lain yang berkaitan dengan
Kejaksaan Negeri Kabupateen Semarang.
2. Saran
Dikarenakan hal tersebut diatas dirasa perlu untuk menambah
durasi waktu pelaksanaan Praktikum Pengembangan Profesi (PPP)
sekurang-kurangnya 2-3 bulan, agar semua hal mengenai tugas pokok
dan fungsi maupun semua hal yang berkenaan dengan Kejaksaan
Negeri Kabupaten Semarang dapat diserap dengan baik oleh
mahasiswa magang.
D. Penutup
Demikian Laporan Praktikum Pengembangan Profesi (PPP) ini
dibuat, untuk segenap pihak yang telah berperan dalam penulisan laporan
maupun Praktikum Pengembangan Profesi (PPP) diucapkan terima kasih
36
banyak. Semoga laporan ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan
teman-teman semua pada umumnya.
37