Anda di halaman 1dari 6

PEMADATAN

Standar acuan
SNI -1743-2008
Tujuan
untuk menentukan hubungan antara kadar air dan kepadatan (berat volume kering)
suatu tanah apabila di dapat dengan tenaga pemadat.
Dasar teori
Pemadatan tanah adalah proses naiknya kerapatan tanah dengan memperkecil jarak
antar partikel sehingga terjadi reduksi volume udara : tidak terjadi perubahan
volume air yang cukup berarti pada tanah tersebut. Tingkat pemadatan diukur dari
berat volume kering yang dipadatkan.
Peralatan dan bahan
1. Mold/cetakan silinder
2. Palu
3. Spatula
4. Timbangan
5. Jangka sorong
6. Cawan
7. Oven
8. oli
Langkah kerja
1. Sipkan alat dan bahan yang akan dipakai dan pastikan bersih
2. Siapkan silinder pemadat standar beserta pelat atasnya. Lepaskan semua
bagian bersihkan lalu timbang. Dan Ukur tinggi dan diameternya
3. Bagian silinder utama dan sambungan diolesi oli, kemudian dipasang
kembali bagian-bagian silinder dan klem diantara pelat dasarnya dan
silinder
4. Siapkan sampel tanah dan masukan dalam cawan dan timbang
5. Oven sampel tanah selama 24 jam supaya kadar airnya hilang
6. Saring tanah yang sudah dioven menggunakan saringan no 4 ,masukan
kedalam plastik sebanyak 3 kg dan beri air yang sudah ditentukan.
7. Masukan tanah kedalam mold secukupnya lalu ditumbuk dengan palu
sebanyak 25 kali lalu itu silinder sambungan dilepas, kemudian
permukaan tanah pada silinder utama diratakan dengan spatula.
8. Lepaskan mold yang paling atas, kemudian ambil sebagian tanah padat
tersebut untuk diperiksa kadar airnya
9. Masukkan sebagian potongan tanah tadi kedalam cawan dan timbang.
10.Lepaskan cetakkan tanah dari mold utama. Kemudian masukkan oven.

PERHITUNGAN DAN RUMUS

 VMold = ¼ x  x d2 x t
B . tanah basah−B . tanah kering
 Kadar Air( W ) = x 100 %
B . tanah kering
B . tanah basah
 Kepadatan Basah ( w ) =
V . Mold
w
 Kepadatan Kering (d ) =
1+ w

Keterangan:
VMold= Volume Mould (cm3)
D = Diameter Mould (cm)
T = Tinggi Mould (cm)

A. Kadar Air
V. Mold = ¼ x  x d2 x t
= ¼ x 3,14 x ( 10,16 )2 x11,65
= 944,02 cm3
B . tanah basah−B . tanah kering
Kadar Air ( W ) (1) = x 100 %
B . tanah kering
58,63−49,53
= x 100 %
49,53
= 18,37%

B . tanah basah−B . tanah kering


Kadar Air ( W ) (2) = x 100 %
B . tanah kering
44,61−36,89
= x 100 %
36,89
= 20,92%
B . tanah basah−B . tanah kering
Kadar Air ( W ) (3) = x 100 %
B . tanah kering
37,7−30,4
= x 100 %
30,4
= 24,01%
B . tanah basah−B . tanah kering
Kadar Air ( W ) (4) = x 100 %
B . tanah kering
33,61−26,45
= x 100 %
26,45
= 27,06%

B . tanah basah−B . tanah kering


Kadar Air ( W ) (5) = x 100 %
B . tanah kering
47,7−35,82
= x 100 %
35,82
= 33,16%
B. Kepadatan Basah (P)
Berat Sample Tanah Basah
=gr /cm 3
Volume Cetakan

 Sample Tanah 1
58,63
=0,062 gr /cm 3
944,02
 Sample Tanah 2
44,61
=0,047 gr /cm3
944,02

 Sample Tanah 3
37,7
=0,039 gr /cm3
944,02
 Sample Tanah 4
33,61
=0,035 gr /cm3
944,02
 Sample Tanah 5
47,7
=0,050 gr /cm3
944,02
a. Kepadatan Kering (Pd)
Kepadatan Basah(P)
¿¿
 Sample Tanah 1
0,062
x 100 %=0.052 gr / cm3
(100+18,37 % )
 Sample Tanah 2
0,047
x 100 %=0.038 gr /cm3
(100+20,92 %)
 Sample Tanah 3
0,039
x 100 %=0.031 gr /cm3
(100+22.667 % )
 Sample Tanah 4
0,035
x 100 %=0.027 gr /cm3
(100+27,06 % )
 Sample Tanah 5
0,050
x 100 %=0.037 gr /cm3
(100+33,16 % )

Tabel Hasil Akhir

DATA
Keterangan
Sampel 1 Sampel 2 Sampel 3 Sampel 4 Sampel 5
944,02gr/cm3
18,37% 20,92% 24,01% 33,16%

Anda mungkin juga menyukai