Anda di halaman 1dari 4

13. Kubis (Ulat krop : C.

pavonana)

Klasifikasi

Kingdom : Animalia

Phylum : Arthropoda

Classis : Insecta

Ordo : Lepidoptera

Familia : Plutellidae

Genus : Plutella

Spesies : Plutella xylostella

Tipe alat mulut : menggigit-mengunyah

siklus hidup : Mengalami metamorfosis sempurna. Imago betina bisa memproduksi telur
sebanyak 300 butir. Imago betina menetaskan telur pada bagian bawah daun secara
berkelompok dengan stadium telur berkisar 3-6 hari. Setelah telur menetas akan
membentuk larva berwarna hijau pucat. Kemudian larva tersebut berubah menjadi lebih tua
dengan kepala lebih pucat. Larva terdiri dari 4 instar. Larva kemudian berubah menjadi pupa
yang berukuran 6, 3-7mm. Warna pupa dewasa berubah menjadi hijau tua stadium pupa
berlangsung selama 6-7 hari. Pupa kemudian akan berubah menjadi imago stadium imago
berlangsung selama 20 hari.

Tahapan serangan : Merusak tanaman kubis dengan cara memakan daun. Larva yang baru
menetas akan memakan bagian bawah daun sehingga daun menjadi berlubang karena
bagian epidermis yang tersisa menjadi kering. Sedangkan, untuk larva dewasa terkadang
merusak tunas kubis, melubangi krop, dan memakan bunga kubis. Serangan berat ulat ini
adalah mengakibatkan tanaman hanya bersisa tulang-tulang daunnya saja.

stadia yang merusak : larva

14. Kumbang kelapa / Oryctes rhinoceros L

Klasifikasi
Kingdom      :  Animalia
Phylum        :  Arthropoda
Class           :  Insecta
Ordo            :  Coleoptera
Family         :  Scarabaeidae
Genus          :  Oryctes
Species        :  Oryctes rhinoceros L.
Tipe alat mulut : Menggigit-mengunyah
Siklus hidup : Kumbang tanduk betina bertelur pada bahan-bahan organik seperti di
tempat sampah, daundaunan yang telah membusuk, pupuk kandang, batang kelapa,
kompos, dan lain-lain. Siklus hidup kumbang ini antara 4-9 bulan, namun pada
umumnya 4,7 bulan. Jumlah telurnya 30-70 butir atau lebih, dan menetas setelah lebih
kurang 12 hari. Telur berwarna putih, mula-mula bentuknya jorong, kemudian
berubah agak membulat. Telur yang baru diletakkan panjangnya 3 mm dan lebar 2
mm
Gejala tanaman yang terserang nampak daunnya membentuk potongan segitiga
akibat dimakan hama ini. Kumbang tanduk O. rhinoceros menyebabkan kerusakan
dengan cara melubangi pangkal pelepah muda pada tanaman, begitu juga menurut
Loring (2007) tanda serangan terlihat pada bekas lubang gerekan pada pangkal
batang, selanjutnya mengakibatkan pelepah daun muda putus dan membusuk kering.
Sedangkan Prawirosukarto et al (2003) mengatakan, dengan dilakukannya pemberian
mulsa tandan kelapa sawit menyebabkan masalah yaitu sebagai tempat
berkembangbiaknya kumbang.
Tahapan Serangan : Kumbang dewasa akan menggerek pucuk kelapa sawit.
Gerekan tersebut dapat menghambat pertumbuhan dan jika sampai merusak titik
tumbuh akan dapat mematikan tanaman. Akhir-akhir ini, serangan kumbang tanduk
juga dilaporkan terjadi pada tanaman kelapa sawit tua sebagai akibat aplikasi mulsa
tandan kosong sawit (TKS) yang tidak tepat (lebih dari satu lapis). Serangan hama
tersebut menyebabkan tanaman kelapa sawit tua, menurun produksinya dan dapat
mengalami kematian
Stadia yang merusak : kumbang dewasa
15. Lalat buah
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum : Arthropoda
Class : Insecta
Ordo : Diptera
Family : Tephritidae
Species : Bactrocera dorsalis
Tipe alat mulut : mengkait-menghisap
Siklus hidup : Mengalami metamorphosis sempurna, yaitu dari larva, pupa, dan
menjadi serangga dewasa.
Tahapan serangan : telur yang berumur 2 sampai 3 hari ditunjukkan oleh serangga betina ke
dalam kulit buah menggunakan alat bertelur nya atau ovipositor lalu telur akan berdiam di
bawah permukaan kulit buah dan menetas menjadi larva atau belatung selama hidupnya
larva atau belatung tersebut berada di dalam buah dan memakan isi buah akibatnya buat
tampak busuk dan berbelatung. Larva terdiri dari tiga masa instar, yaitu 3 kali proses
penggantian kulit memerlukan waktu 7 sampai 10 hari dan terjadi di dalam buah. Setelah
masa instar larva akan menjatuhkan diri ke tanah dan kemudian berubah menjadi pupa
masa pupa berlangsung di dalam tanah dengan waktu 5 sampai 25 hari tergantung dengan
lingkungannya. selama masa ini pupa berpuasa Hanya berdiam diri untuk mempersiapkan
diri menjadi serangga dewasa.
Stadia yang merusak : Larva
References
Ahmad Taufiq Arminudin1, P. S. (2012). SPESIES LALAT BUAH (DIPTERA: TEPHRITIDAE) PADA CABAI
YANG DIJUAL DI TIGA PASAR UTAMA KOTA PEKANBARU. Jurnal Agroteknologi, 1-4.

Desmendry Endro Silitonga, D. B. (2013). PENGGUNAAN SUSPENSI Baculovirus TERHADAP Oryctes


rhinoceros L. Jurnal Online Agroekoteknologi, 1081.

Dyah Rini Indriyanti, S. D. (2017). Kepadatan dan Komposisi Stadia Oryctes rhinoceros di Desa
Jerukwangi Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara . Jurnal unnes.

Sholihati, H. (2015). Uji Efektivitas Ekstrak : Repository. UMP. Retrieved from Repository.ump.ac.id:
http://repository.ump.ac.id/3144/3/HIDAYATUN%20SHOLIHATI%20%20-%20%20BAB
%20II.pdf

Tariyani., J. A. (2013). IDENTIFIKASI LALAT BUAH (Bactrocera spp) DI CHILI, BITTER MELON, JAMBU
DAN JAMBU BOL DI KOTA AMBON . Agrologia, 37-85.

Anda mungkin juga menyukai