Anda di halaman 1dari 3

Tugas Pendidikan Agama Katolik Kelas 12 MIPA 7, 3 Agustus 2020

Nama : Johanes Aprilius Falerio Kristijanto

Kelas / No. Absen : XII MIPA 7 / 24

I. Pilihan Ganda

1. D

2. D

3. C

4. D

5. C

6. A

7. C

8. B

9. C

10. C

II. Refleksi Tetulis

1. Mengapa perkawinan adalah panggilan hidup bagi sebagian besar umat manusia untuk

mengatasi batas-batas egoisme?

• Kitab Suci mengajarkan bahwa tujuan perkawinan ialah saling menjadikan

baik dan sempurna, saling mensejahterakan, yaitu dengan mengamalkan cinta

seluruh jiwa raga. Perkawinan adalah panggilan hidup bagi sebagian besar

umat manusia untuk mengatasi batas-batas egoisme; untuk mengalihkan

perhatian dari diri sendiri kepada sesama; dan untuk menerima tanggung jawab

sosial; serta monomorduakan kepentingan sendiri demi kepentingan kekasih


dan anak-anak mereka bersama. Seorang yang sungguh egois sebenarnya tidak

sanggup menikah, karena hakikat perkawinan adalah panggilan untuk hidup

bersama.

2. Jelaskan sifat-sifat perkawinan Katolik!

• Sifat perkawinan Katolik adalah monogami dan tidak terceraikan, kecuali

hanya oleh maut. “karena apa yang dipersatukan Allah tidak boleh diceraikan

oleh manusia” (Mat 19:6).

3. Jelaskan bahwa perkawinan sebagai sebuah perjanjian!

• Dari segi hukum perkawinan sering dipandang sebagai suatu “perjanjian”.

Dengan perkawinan, seorang pria dan seorang wanita saling berjanji untuk

hidup bersama, di depan masyarakat agama atau masyarakat negara, yang

menerima dan mengakui perkawinan itu sebagai sah.

• Perkawinan sebagai perjanjian menunjuk segi-segi simbolik dari hubungan

antara Tuhan dan umat-Nya dalam Perjanjian Lama (Yahwe dan Israel) dan

Perjanjian Baru (Kristus dengan Gereja-Nya). Tetapi dengan perjanjian ingin

diungkapkan pula dimensi personal dari hubungan suami-istri, yang mulai

sangat ditekankanpada abad modern ini.

4. Jelaskan fungsi dari saksi perkawinan!

• Sebagai saksi mata suatu pernikahan demi sahnya pernikahan tersebut.

5. Jelaskan bahwa perkawinan merupakan kebersamaan seluruh hidup antara pria dan

wanita!

• Perkawinan sebagai kebersamaan seluruh hidup dari pria dan wanita;

Kebersamaan seluruh hidup tidak hanya dilihat secara kuantitatif (lamanya


waktu) tetapi juga kualitatif (intensitasnya). Kebersamaan seluruh hidup harus

mncul utuh dalam segala aspeknya, apalagi kalau dikaitkan dengan cinta kasih.

Anda mungkin juga menyukai