Anda di halaman 1dari 12

X

K-13

s
Kela
bahasa indonesia
TEKS ANEKDOT

SEMESTER 2, KELAS X SMA/MA/SMK/MAK – KURIKULUM 2013

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar


1. Memahami, menerapkan, dan menganalisis 1.1 Memahami struktur dan unsur
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, kebahasaan teks anekdot baik
dan metakognitif berdasarkan rasa ingin melalui lisan maupun tulisan.
tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni budaya, dan humaniora
dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.

Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut.
1. Memahami konsep dasar teks anekdot.
2. Memahami struktur teks anekdot.
3. Memahami unsur-unsur kebahasaan teks anekdot.
A. Teks Anekdot
1. Pengertian Teks Anekdot
Teks anekdot adalah cerita singkat tapi lucu dan menarik karena biasanya mengenai
orang penting atau terkenal dan berdasarkan kejadian yang sebenarnya (KBBI). Teks
anekdot berisi cerita fiksi yang disajikan berdasarkan kisah dari kehidupan nyata dan
biasanya melibatkan orang yang terkenal.

2. Fungsi Teks Anekdot


Teks anekdot memiliki dua fungsi sebagai berikut.
a. Fungsi primer sebagai sarana ekspresi yang berhubungan dengan ketidakpuasan,
kejengkelan, kemarahan, dan sebagainya.
b. Fungsi sekunder sebagai bahan hiburan, analogi, atau contoh dalam menjelaskan
sesuatu, penarik perhatian, dan sebagainya.

3. Tujuan Teks Anekdot


Teks anekdot mempunyai tujuan berikut ini.
a. Menyampaikan kritikan secara tidak langsung dengan cara sindiran pada layanan
publik di bidang hukum, politik, lingkungan, dan sosial.
b. Membangkitkan tawa untuk menghibur pembacanya.
c. Mengungkapkan suatu kebenaran yang lebih umum dari kisah singkat itu sendiri
atau untuk melukiskan suatu sifat dengan ringan.

4. Ciri-Ciri Teks Anekdot


Teks anekdot mempunyai ciri-ciri berikut ini.
a. Cerita fiksi atau percakapan singkat dengan gambaran realistis.
b. Bersifat menggelitik, lucu, jengkel, dan konyol.
c. Menyindir secara tidak langsung.
d. Di dalamnya terkandung tokoh, latar, rangkaian peristiwa, pelajaran, dan nasihat.

5. Persamaan dan Perbedaan Teks Anekdot dengan Teks Humor


a. Pengertian Teks Humor
Teks humor adalah teks yang berisi rangsangan yang cenderung secara spontan
memancing tawa atau senyum para pembaca atau pendengar.

2
b. Persamaan dan Perbedaan
1) Persamaan: membuat orang tertawa karena isinya lucu.
2) Perbedaan:

Teks Anekdot Teks Humor


bertujuan menyindir seseorang dan bertujuan menghibur dan tidak berisi
merupakan orang penting orang penting
terdapat kritik tidak terdapat kritik
isinya terstruktur isinya tidak terstruktur
menggunakan bahasa yang sopan kadang mengandung bahasa yang
dan penulisan baku kurang sopan sebagai humor

B. Struktur Teks Anekdot


1. Bagian Struktur Teks Anekdot
a. Abstraksi adalah bagian awal dari teks yang berfungsi untuk memberikan gambaran
yang jelas mengenai isi. Biasanya bagian ini menunjukkan hal unik yang terdapat di
dalam teks. Bagian ini bersifat opsional, boleh ada atau tidak.
b. Orientasi adalah bagian yang menunjukkan latar belakang bagaimana peristiwa
terjadi atau bagian yang menunjukkan awal kejadian.
c. Krisis adalah bagian ketika terjadi masalah yang tidak biasa yang terjadi pada si
penulis atau orang yang diceritakan.
d. Reaksi adalah bagian yang berisi cara penulis menyelesaikan masalah yang timbul
di bagian krisis tadi.
e. Koda adalah bagian akhir dari cerita unik. Bisa juga dengan memberi simpulan tentang
kejadian yang dialami penulis atau orang yang ditulis. Bagian ini bersifat opsional.

2. Bagan Struktur Teks Anekdot

ABSTRAKSI

ORIENTASI
STRUKTUR TEKS
KRISIS
ANEKDOT
REAKSI

KODA

3
3. Contoh Teks Anekdot Kritik Bidang Politik

Wartawan Oh Wartawan

ABSTRAK
Sudah menjadi kebiasaan Pak Camat akan mengunjungi wilayah-wilayah di bawah
kepemimpinannya secara bergiliran.

ORIENTASI
Suatu hari, Pak Camat berencana mengunjungi salah satu kawasan RW berprestasi
yang akan dibanggakannya.

KRISIS
Sekretaris : “Pak, mobil sudah siap!”
Pak Camat : “Sebentar, kita tunggu dulu sampai di lokasi banyak wartawan, ya!”
Sekretaris : “Baik, Pak.”
Beberapa menit kemudian, seorang staf bawahan lari tergopoh-gopoh mendekati Pak
Camat.
Staf : “Pak, gawat Pak! Pasar yang baru dibangun minggu lalu sudah banyak
kios yang ambruk!”
Pak Camat : “Loh, kenapa ya?”
Staf : “Kata salah seorang pedagang, kayu atapnya digerogoti rayap semua,
Pak!”
Pak Camat : “ Wah, ayo pergi jangan sampai kita keduluan wartawan!”

REAKSI
Sekretaris : ”Mobil sudah siap, Pak, kita ke RW berprestasi atau ke pasar dulu?”
Pak Camat : “Pasar! Ga usah bilang bilang!”

KODA
Mobil pun berlaju dengan kencang.

Cerita anekdot di atas menarik. Isi cerita adalah kritik terhadap pemerintahan yang
biasanya hanya ingin diliput prestasinya saja, sementara kegagalan tidak mau diketahui
siapa pun.

4
4. Contoh Teks Anekdot Kritik Bidang Hukum

Polisi Salah Tangkap

ABSTRAK
Tiga polisi berkumpul di tepi hutan. Mereka masing-masing dari A, B, dan C.

ORIENTASI
Mereka berlomba menangkap kelinci yang akan dilepaskan ke hutan. Segala metode
boleh dicoba, berikut teknologi yang mereka punya.

KRISIS
Polisi A mendapat giliran pertama. Kelinci dilepas. Wussss… polisi dan anak buahnya
menyusul dan menyebar di dalam hutan. Tiga jam kemudian si kelinci tertangkap.

Polisi B mendapat kesempatan kedua. Wuss… lagi-lagi kelinci dilepas. Tiga orang polisi
mengikutinya ke hutan sambil menenteng peralatan canggih milik FBI. Katanya bisa
mendeteksi kelinci dengan akurat dalam radius 1 km. Ah masa? Eh, dua jam kemudian
si kelinci sudah berhasil dibawanya ke luar hutan.

Polisi C mendapat giliran terakhir. Wusss … kelinci melesat masuk hutan. Polisi
mengikuti tanpa peralatan apa pun. Hanya lima menit si polisi menyeret ke luar seekor
beruang yang nangis berteriak, “Ampun, Pak, ampun! Saya jangan dipukuli. Saya ngaku
deh! Saya kelinci!”

REAKSI
Polisi A dan B tercengang melihat apa yang dilakukan oleh polisi C yang menyeret
beruang yang menangis minta ampun dan mengaku sebagai kelinci.

KODA
-

Anekdot tersebut merupakan kritikan terhadap kepolisian dan harapan dari masyarakat
agar teliti dan hati-hati dalam bertindak. Jangan sampai ada oknum polisi yang menangkap
orang yang tidak bersalah.

5
5. Contoh Teks Humor

Kelahiran Anak Kembar


Di rumah sakit, empat orang calon ayah sedang sibuk mondar-mandir di lorong menunggu
istrinya masing-masing yang sedang melahirkan.

Setelah itu, seorang perawat keluar dan berkata kepada calon ayah yang pertama,
“Selamat, Bapak memiliki anak kembar.”
“Wah, kebetulan sekali yah. Saya bekerja di JKT Twins,” jawabnya.
Tidak lama kemudian perawat keluar kembali dan memberi tahu calon ayah kedua,
“Selamat Pak, Anda adalah ayah dari tiga orang anak kembar!”
”Wow, itu sangat luar biasa sekali karena saya bekerja di 3M corporation,” kata ayah kedua
itu dengan kagum.

Setelah setengah jam kemudian perawat kembali lagi dan berkata untuk berkata kepada
calon ayah ketiga.
“Selamat untuk Bapak, anak Bapak adalah kembar empat.”
“Saya sangat tidak memercayainya, ini begitu luar biasa kebetulan karena saya adalah
pekerja empat musim, saya sangat senang sekali,” kata si ayah ketiga.

Setelah itu, ketiga ayah tadi semua matanya tertuju pada calon ayah keempat yang pingsan.
Mereka menghampiri dan mencoba membangunkannya.Tidak lama kemudian, si calon
ayah keempat itu mulai siuman dan berkata, “Saya sangat menyesal karena mengambil
pekerjaan di PT Abadi 5000.”

Sumber: diadaptasi dari ceritalengkap.com

Teks humor di atas bertujuan hanya menghibur pembaca agar pembaca tertawa karena
isi ceritanya konyol. Banyaknya anak kembar yang lahir tergantung dan berhubungan
dengan angka pada nama tempat calon ayah bekerja. Calon ayah bekerja di PT Abadi
5000 pingsan karena pikirnya istrinya akan melahirkan anak kembar sebanyak 5.000
anak kembar.

C. Unsur Kebahasaan Teks Anekdot


1. Partisipan
Teks anekdot merupakan cerita singkat yang di dalamnya terdapat tokoh atau partisipan
sebagai pelaku dalam cerita. Partisipan dalam teks anekdot bisa berupa partisipan manusia

6
atau binatang (seperti dongeng yang bisa berbicara seperti manusia).
Contoh:
a. Pak Camat, sekretaris.
b. Polisi A, Polisi B, dan Polisi C.
c. Beruang yang mengaku sebagai kelinci.

2. Latar (Setting)
Teks anekdot merupakan cerita yang di dalamnya terdapat latar. Latar terbagi tiga, yaitu
latar tempat, waktu, dan suasana. Latar tempat, yaitu tempat kejadian peristiwa cerita
seperti di jalan, di rumah, di hutan, dan sebagainya. Latar waktu misalnya pagi hari, sore
hari, malam hari. Latar suasana seperti suasana menegangkan, menggembirakan, dan
lain-lain.

Contoh latar tempat:


Tiga polisi berkumpul di tepi hutan.

Contoh latar waktu:


a. Pada suatu malam yang mencekam, ada seorang kakek tunawisma yang berjalan di
jalan yang sepi dan hendak menyebrang jalan.
b. Susi bekerja sampai larut malam di kantornya.

Contoh latar suasana:


Setelah itu, semua mata dari ketiga ayah itu tertuju pada calon ayah keempat yang pingsan.
Mereka menghampiri dan mencoba membangunkannya. (suasana mencengangkan)

3. Alur Kronologis
Teks Anekdot tentunya memiliki alur atau rangkaian peristiwa yang disusun berdasarkan
urutan waktu atau kronologis. Alur kronologis ini ditandai dengan konjungsi yang
menyatakan kelanjutan peristiwa, seperti lalu, setelah itu, kemudian, dan sejenisnya.
Contoh:
a. Beberapa menit kemudian, seorang staf bawahan lari tergopoh-gopoh mendekati
Pak Camat.
b. Eh, dua jam kemudian si kelinci sudah berhasil dibawanya ke luar hutan.

7
4. Majas Ironi
Teks anekdot salah satu fungsinya untuk menyampaikan kritik secara halus dengan
sindiran sehingga terdapat majas ironi (sindiran halus).
Contoh majas ironi:
Polisi A dan B tercengang melihat yang dilakukan oleh polisi C yang menyeret beruang
yang menangis minta ampun dan mengaku sebagai kelinci.
(Ironi terhadap oknum polisi yang salah tangkap)

5. Kalimat Langsung dengan Seruan atau Kata yang Dipakai dalam


Kehidupan Sehari-hari
Teks anekdot merupakan cerita fiksi yang diangkat dari kehidupan sehari-hari yang
di dalamnya terdapat tuturan langsung dengan seruan atau kata yang dipakai dalam
komunikasi tidak resmi, seperti wow, ho oh, deh, dsb.
Contoh:
Hanya lima menit si polisi menyeret ke luar seekor beruang yang nangis berteriak, “Ampun,
Pak, ampun! Saya jangan dipukuli. Saya ngaku deh! Saya kelinci!”

LATIHAN SOAL

Bacalah kutipan anekdot berikut dengan cermat untuk menjawab soal nomor 1 – 3.

Saya Datang

Pada zaman Dinasti Song, ada seorang pencuri terkenal dengan panggilan “Saya Datang”
di Hongzhou. Dia meninggalkan jejak di rumah korbannya dengan menulis “Saya Datang”.
Penduduk kota kesal karena rumah mereka dicuri. Suatu hari dia tertangkap.

“Apakah Anda mempunyai bukti bahwa dia bersalah?” tanya hakim kepada polisi.
“Tidak salah lagi, Yang Mulia,” jawab polisi.
Tetapi orang itu menyangkal tuduhan tersebut, “Yang Mulia, Anda menangkap orang yang
salah,” protesnya, “polisi sudah putus asa dan menjadikan saya kambing hitamnya. Mereka tidak
punya bukti!”

Polisi memperingatkan hakim, “Kami sudah bersusah payah menangkapnya, Yang Mulia. Jika
Yang Mulia melepaskannya, sangatlah sukar bagi kami untuk menangkapnya kembali.”

8
Meskipun tidak ada bukti, hakim memerintahkan supaya dia ditahan sambil menunggu
pemeriksaan lebih lanjut. Sesuai dengan adat yang berlaku, seorang tahanan harus memberi
uang kepada penjaga pada waktu masuk penjara.
(Sumber: Refleksi bagi Para Pemimpin karya Michael C. Tang)

1. Bagian abstraksi dalam teks anekdot tersebut terdapat pada paragraf ….


A. (1)
B. (2)
C. (3)
D. (4)
E. (5)

2. Masalah yang dikritisi dalam kutipan anekdot tersebut adalah ….


A. kondisi peradilan pada suatu negara
B. kebebasan dalam mengungkapkan pendapat
C. kejujuran dalam menjalani kehidupan
D. keterpaksaan dalam menghadapi kondisi ekonomi
E. kebijakan dalam memutuskan suatu hal

3. Berikut merupakan partisipan (tokoh) yang terlibat dalam anekdot tersebut, kecuali ….
A. polisi
B. hakim
C. pencuri
D. penduduk kota
E. pengacara

Bacalah dengan cermat teks anekdot di bawah ini untuk menjawab soal nomor 4–5.

Prosedur Pelaporan dan Pembayaran Pajak

Direktur Jenderal Pajak sedang berbicara di hadapan sekelompok usahawan tentang kewajiban
dan tanggung jawab membayar pajak.
“Adalah suatu kehormatan bagi kita sebagai warga negara yang baik untuk membayar pajak
dengan tersenyum,” kata Dirjen Pajak.
Tiba-tiba dari barisan belakang terdengar suara berteriak kegirangan, “Aduh, syukur! tadinya
kusangka bahwa pajak harus dibayar dengan uang.”

9
4. Struktur dari teks anekdot di atas adalah ….
A. abstraksi-reaksi-koda
B. orientasi-reaksi-koda
C. kritis-reaksi-koda
D. abstraksi-orientasi-kritis
E. orientasi-kritis-reaksi

5. Kritikan berupa sindiran tersebut ditujukan secara tidak langsung kepada ….


A. para pengusaha
B. Dirjen Pajak
C. warga negara
D. sekelompok usahawan
E. pegawai pajak

6. Bacalah teks di bawah ini!


Pelajaran moral berlangsung (1). Siswa mendengarkan ceramah guru dengan tenang (2).
Guru : “Setiap manusia pasti pemimpin. Paling tidak dia meminpin dirinya sendiri. “ (3)
Agung menimpali pernyataan gurunya.
Agung : “Tidak hanya itu saja, Pak. Setiap manusia pasti jadi CAMAT.” (4)
Guru : “Apa itu?”
Agung : “Calon Mati.” (5)
Para siswa tertawa geli dan guru pun tersenyum. (6)

Bagian yang termasuk orientasi adalah ….


A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5

7. Bacalah teks di bawah ini.


Negara Guna adalah negara yang rakyatnya banyak yang muda. Seorang wartawan dari
mancanegara mewawancarai salah satu masyarakat.
Wartawan : “Di negaramu itu penduduknya awet muda, ya?”
Masyarakat : “Ya, jelas!”
Wartawan : “Anda bisa buktikan?”
Masyarakat : “Gini Pak … Setiap makanan yang beredar itu selalu diberi pengawet
sehingga makanana awet dan masyarakat juga awet.”

10
Wartawan tercengang mendengar bukti yang disampaikan oleh masyarakat. Wartawan
lalu pulang dan mulai menulis dengan judul “Negeri Awet Muda”.

Pihak yang disindir dalam teks tersebut adalah ….


A. wartawan
B. masyarakat
C. mancanegara
D. polisi
E. sahabatnya

Bacalah teks Anekdot di bawah ini untuk menjawab soal nomor 8.

Orang Pintar

Saat pelajaran berlangsung di kelas, terjadi dialog antara guru dengan siswanya.
Guru : “Siapa yang bisa jawab? Ciri–ciri orang pintar itu apa?”
Murid SD : “Rajin belajar, dapat nilai bagus, dan selalu menyontek, Bu”
Guru : “Jawabannya sudah benar, tapi kok ada menyontek, maksudnya?”
Murid SD : “Iya bu, buktinya kita bisa menyontek pesawat buatan luar negeri yang sangat canggih.”
Guru : “Bener juga ya, berarti besok jangan lupa rajin menyontek juga."
Murid SD : “Setuju, besok saling contek ulangannya ya teman-teman”

Sambil menepuk jidat, guru berkata dalam hati, ”Aduh-aduh, salah ngomong ini, pemikiranku
apa yang terlalu pendek, ya.”

8. Sindiran kepada guru dalam teks anekdot tersebut agar guru seperti di bawah ini, kecuali ….
A. Guru harus menjelaskan arti menyontek kepada murid dengan sejelas-jelasnya.
B. Guru jangan mengizinkan murid-murid menyontek saat ulangan.
C. Guru seharusnya berpikir sebelum menjawab pertanyaan murid.
D. Guru jangan salah berbicara atau menjelaskan konsep kepada murid.
E. Guru harus berpikiran pendek dan sering–sering tepuk jidat.

Bacalah teks Anekdot di bawah ini untuk menjawab soal nomor 9–10.

Anak Saya Kerja dengan Negara!

Pada suatu hari, Presiden Negara A hendak membeli kue kepada seorang ibu di pinggir jalan.
Karena rasa ketertarikan yang kuat dengan penjual kue unik tersebut, sang Presiden mencoba
bertanya kepada si ibu.

11
Presiden : “Ibu punya anak berapa?”
Ibu : “Saya punya anak empat, mereka sedang bekerja semua. Yang ke-1 bekerja di KPK,
ke-2 di POLDA, ke-3 di Kejaksaan Negeri, dan yang terakhir di DPR. Mereka sangat
sibuk sekali.”
Bapak Presiden menggeleng-gelengkan kepala seakan tidak percaya akan apa yang
didengarnya. Beberapa pengawal presiden berbicara di belakang. “Meskipun hanya berjualan
kue, ibu ini bisa menjadikan anaknya sukses, jujur. Kalau mereka sampai korupsi mungkin ibu
ini sudah tinggal di rumah mewah!”

Presiden : “Wah, hebat sekali. Ngomong-ngomong apa jabatan anak ibu di Polda, KPK,
Kejaksaan Negeri, dan DPR?
Ibu : “Ya sama seperti saya, jualan kue juga”

Bapak Presiden tercengang mendengar jawaban yang diberikan si penjual kue. Situasi
kembali normal dan bapak presiden beserta pengawalnya kembali ke kantor setelah
membeli kue tersebut.

9. Partisipan pada teks anekdot tersebut adalah ….


A. anggota DPR
B. pejabat kejaksaan negeri
C. pegawai Polda
D. pengawal presiden
E. anggota KPK

10. Sindiran yang terdapat pada teks anekdot tersebut adalah ….


A. Seorang presiden mau membeli kue di pinggir jalan.
B. Anak tukang kue bekerja di lembaga pemerintah sebagai tukang kue.
C. Kebiasaan korupsi oleh pejabat. Pejabat yang korupsi sudah memiliki rumah mewah.
D. Ibu tukang kue yang berani memberikan kabar palsu kepada presiden.
E. Presiden dan pengawalnya menyempatkan blusukan ke pinggir jalan.

12

Anda mungkin juga menyukai