K-13
s
Kela
bahasa indonesia
TEKS ANEKDOT
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut.
1. Memahami konsep dasar teks anekdot.
2. Memahami struktur teks anekdot.
3. Memahami unsur-unsur kebahasaan teks anekdot.
A. Teks Anekdot
1. Pengertian Teks Anekdot
Teks anekdot adalah cerita singkat tapi lucu dan menarik karena biasanya mengenai
orang penting atau terkenal dan berdasarkan kejadian yang sebenarnya (KBBI). Teks
anekdot berisi cerita fiksi yang disajikan berdasarkan kisah dari kehidupan nyata dan
biasanya melibatkan orang yang terkenal.
2
b. Persamaan dan Perbedaan
1) Persamaan: membuat orang tertawa karena isinya lucu.
2) Perbedaan:
ABSTRAKSI
ORIENTASI
STRUKTUR TEKS
KRISIS
ANEKDOT
REAKSI
KODA
3
3. Contoh Teks Anekdot Kritik Bidang Politik
Wartawan Oh Wartawan
ABSTRAK
Sudah menjadi kebiasaan Pak Camat akan mengunjungi wilayah-wilayah di bawah
kepemimpinannya secara bergiliran.
ORIENTASI
Suatu hari, Pak Camat berencana mengunjungi salah satu kawasan RW berprestasi
yang akan dibanggakannya.
KRISIS
Sekretaris : “Pak, mobil sudah siap!”
Pak Camat : “Sebentar, kita tunggu dulu sampai di lokasi banyak wartawan, ya!”
Sekretaris : “Baik, Pak.”
Beberapa menit kemudian, seorang staf bawahan lari tergopoh-gopoh mendekati Pak
Camat.
Staf : “Pak, gawat Pak! Pasar yang baru dibangun minggu lalu sudah banyak
kios yang ambruk!”
Pak Camat : “Loh, kenapa ya?”
Staf : “Kata salah seorang pedagang, kayu atapnya digerogoti rayap semua,
Pak!”
Pak Camat : “ Wah, ayo pergi jangan sampai kita keduluan wartawan!”
REAKSI
Sekretaris : ”Mobil sudah siap, Pak, kita ke RW berprestasi atau ke pasar dulu?”
Pak Camat : “Pasar! Ga usah bilang bilang!”
KODA
Mobil pun berlaju dengan kencang.
Cerita anekdot di atas menarik. Isi cerita adalah kritik terhadap pemerintahan yang
biasanya hanya ingin diliput prestasinya saja, sementara kegagalan tidak mau diketahui
siapa pun.
4
4. Contoh Teks Anekdot Kritik Bidang Hukum
ABSTRAK
Tiga polisi berkumpul di tepi hutan. Mereka masing-masing dari A, B, dan C.
ORIENTASI
Mereka berlomba menangkap kelinci yang akan dilepaskan ke hutan. Segala metode
boleh dicoba, berikut teknologi yang mereka punya.
KRISIS
Polisi A mendapat giliran pertama. Kelinci dilepas. Wussss… polisi dan anak buahnya
menyusul dan menyebar di dalam hutan. Tiga jam kemudian si kelinci tertangkap.
Polisi B mendapat kesempatan kedua. Wuss… lagi-lagi kelinci dilepas. Tiga orang polisi
mengikutinya ke hutan sambil menenteng peralatan canggih milik FBI. Katanya bisa
mendeteksi kelinci dengan akurat dalam radius 1 km. Ah masa? Eh, dua jam kemudian
si kelinci sudah berhasil dibawanya ke luar hutan.
Polisi C mendapat giliran terakhir. Wusss … kelinci melesat masuk hutan. Polisi
mengikuti tanpa peralatan apa pun. Hanya lima menit si polisi menyeret ke luar seekor
beruang yang nangis berteriak, “Ampun, Pak, ampun! Saya jangan dipukuli. Saya ngaku
deh! Saya kelinci!”
REAKSI
Polisi A dan B tercengang melihat apa yang dilakukan oleh polisi C yang menyeret
beruang yang menangis minta ampun dan mengaku sebagai kelinci.
KODA
-
Anekdot tersebut merupakan kritikan terhadap kepolisian dan harapan dari masyarakat
agar teliti dan hati-hati dalam bertindak. Jangan sampai ada oknum polisi yang menangkap
orang yang tidak bersalah.
5
5. Contoh Teks Humor
Setelah itu, seorang perawat keluar dan berkata kepada calon ayah yang pertama,
“Selamat, Bapak memiliki anak kembar.”
“Wah, kebetulan sekali yah. Saya bekerja di JKT Twins,” jawabnya.
Tidak lama kemudian perawat keluar kembali dan memberi tahu calon ayah kedua,
“Selamat Pak, Anda adalah ayah dari tiga orang anak kembar!”
”Wow, itu sangat luar biasa sekali karena saya bekerja di 3M corporation,” kata ayah kedua
itu dengan kagum.
Setelah setengah jam kemudian perawat kembali lagi dan berkata untuk berkata kepada
calon ayah ketiga.
“Selamat untuk Bapak, anak Bapak adalah kembar empat.”
“Saya sangat tidak memercayainya, ini begitu luar biasa kebetulan karena saya adalah
pekerja empat musim, saya sangat senang sekali,” kata si ayah ketiga.
Setelah itu, ketiga ayah tadi semua matanya tertuju pada calon ayah keempat yang pingsan.
Mereka menghampiri dan mencoba membangunkannya.Tidak lama kemudian, si calon
ayah keempat itu mulai siuman dan berkata, “Saya sangat menyesal karena mengambil
pekerjaan di PT Abadi 5000.”
Teks humor di atas bertujuan hanya menghibur pembaca agar pembaca tertawa karena
isi ceritanya konyol. Banyaknya anak kembar yang lahir tergantung dan berhubungan
dengan angka pada nama tempat calon ayah bekerja. Calon ayah bekerja di PT Abadi
5000 pingsan karena pikirnya istrinya akan melahirkan anak kembar sebanyak 5.000
anak kembar.
6
atau binatang (seperti dongeng yang bisa berbicara seperti manusia).
Contoh:
a. Pak Camat, sekretaris.
b. Polisi A, Polisi B, dan Polisi C.
c. Beruang yang mengaku sebagai kelinci.
2. Latar (Setting)
Teks anekdot merupakan cerita yang di dalamnya terdapat latar. Latar terbagi tiga, yaitu
latar tempat, waktu, dan suasana. Latar tempat, yaitu tempat kejadian peristiwa cerita
seperti di jalan, di rumah, di hutan, dan sebagainya. Latar waktu misalnya pagi hari, sore
hari, malam hari. Latar suasana seperti suasana menegangkan, menggembirakan, dan
lain-lain.
3. Alur Kronologis
Teks Anekdot tentunya memiliki alur atau rangkaian peristiwa yang disusun berdasarkan
urutan waktu atau kronologis. Alur kronologis ini ditandai dengan konjungsi yang
menyatakan kelanjutan peristiwa, seperti lalu, setelah itu, kemudian, dan sejenisnya.
Contoh:
a. Beberapa menit kemudian, seorang staf bawahan lari tergopoh-gopoh mendekati
Pak Camat.
b. Eh, dua jam kemudian si kelinci sudah berhasil dibawanya ke luar hutan.
7
4. Majas Ironi
Teks anekdot salah satu fungsinya untuk menyampaikan kritik secara halus dengan
sindiran sehingga terdapat majas ironi (sindiran halus).
Contoh majas ironi:
Polisi A dan B tercengang melihat yang dilakukan oleh polisi C yang menyeret beruang
yang menangis minta ampun dan mengaku sebagai kelinci.
(Ironi terhadap oknum polisi yang salah tangkap)
LATIHAN SOAL
Bacalah kutipan anekdot berikut dengan cermat untuk menjawab soal nomor 1 – 3.
Saya Datang
Pada zaman Dinasti Song, ada seorang pencuri terkenal dengan panggilan “Saya Datang”
di Hongzhou. Dia meninggalkan jejak di rumah korbannya dengan menulis “Saya Datang”.
Penduduk kota kesal karena rumah mereka dicuri. Suatu hari dia tertangkap.
“Apakah Anda mempunyai bukti bahwa dia bersalah?” tanya hakim kepada polisi.
“Tidak salah lagi, Yang Mulia,” jawab polisi.
Tetapi orang itu menyangkal tuduhan tersebut, “Yang Mulia, Anda menangkap orang yang
salah,” protesnya, “polisi sudah putus asa dan menjadikan saya kambing hitamnya. Mereka tidak
punya bukti!”
Polisi memperingatkan hakim, “Kami sudah bersusah payah menangkapnya, Yang Mulia. Jika
Yang Mulia melepaskannya, sangatlah sukar bagi kami untuk menangkapnya kembali.”
8
Meskipun tidak ada bukti, hakim memerintahkan supaya dia ditahan sambil menunggu
pemeriksaan lebih lanjut. Sesuai dengan adat yang berlaku, seorang tahanan harus memberi
uang kepada penjaga pada waktu masuk penjara.
(Sumber: Refleksi bagi Para Pemimpin karya Michael C. Tang)
3. Berikut merupakan partisipan (tokoh) yang terlibat dalam anekdot tersebut, kecuali ….
A. polisi
B. hakim
C. pencuri
D. penduduk kota
E. pengacara
Bacalah dengan cermat teks anekdot di bawah ini untuk menjawab soal nomor 4–5.
Direktur Jenderal Pajak sedang berbicara di hadapan sekelompok usahawan tentang kewajiban
dan tanggung jawab membayar pajak.
“Adalah suatu kehormatan bagi kita sebagai warga negara yang baik untuk membayar pajak
dengan tersenyum,” kata Dirjen Pajak.
Tiba-tiba dari barisan belakang terdengar suara berteriak kegirangan, “Aduh, syukur! tadinya
kusangka bahwa pajak harus dibayar dengan uang.”
9
4. Struktur dari teks anekdot di atas adalah ….
A. abstraksi-reaksi-koda
B. orientasi-reaksi-koda
C. kritis-reaksi-koda
D. abstraksi-orientasi-kritis
E. orientasi-kritis-reaksi
10
Wartawan tercengang mendengar bukti yang disampaikan oleh masyarakat. Wartawan
lalu pulang dan mulai menulis dengan judul “Negeri Awet Muda”.
Orang Pintar
Saat pelajaran berlangsung di kelas, terjadi dialog antara guru dengan siswanya.
Guru : “Siapa yang bisa jawab? Ciri–ciri orang pintar itu apa?”
Murid SD : “Rajin belajar, dapat nilai bagus, dan selalu menyontek, Bu”
Guru : “Jawabannya sudah benar, tapi kok ada menyontek, maksudnya?”
Murid SD : “Iya bu, buktinya kita bisa menyontek pesawat buatan luar negeri yang sangat canggih.”
Guru : “Bener juga ya, berarti besok jangan lupa rajin menyontek juga."
Murid SD : “Setuju, besok saling contek ulangannya ya teman-teman”
Sambil menepuk jidat, guru berkata dalam hati, ”Aduh-aduh, salah ngomong ini, pemikiranku
apa yang terlalu pendek, ya.”
8. Sindiran kepada guru dalam teks anekdot tersebut agar guru seperti di bawah ini, kecuali ….
A. Guru harus menjelaskan arti menyontek kepada murid dengan sejelas-jelasnya.
B. Guru jangan mengizinkan murid-murid menyontek saat ulangan.
C. Guru seharusnya berpikir sebelum menjawab pertanyaan murid.
D. Guru jangan salah berbicara atau menjelaskan konsep kepada murid.
E. Guru harus berpikiran pendek dan sering–sering tepuk jidat.
Bacalah teks Anekdot di bawah ini untuk menjawab soal nomor 9–10.
Pada suatu hari, Presiden Negara A hendak membeli kue kepada seorang ibu di pinggir jalan.
Karena rasa ketertarikan yang kuat dengan penjual kue unik tersebut, sang Presiden mencoba
bertanya kepada si ibu.
11
Presiden : “Ibu punya anak berapa?”
Ibu : “Saya punya anak empat, mereka sedang bekerja semua. Yang ke-1 bekerja di KPK,
ke-2 di POLDA, ke-3 di Kejaksaan Negeri, dan yang terakhir di DPR. Mereka sangat
sibuk sekali.”
Bapak Presiden menggeleng-gelengkan kepala seakan tidak percaya akan apa yang
didengarnya. Beberapa pengawal presiden berbicara di belakang. “Meskipun hanya berjualan
kue, ibu ini bisa menjadikan anaknya sukses, jujur. Kalau mereka sampai korupsi mungkin ibu
ini sudah tinggal di rumah mewah!”
Presiden : “Wah, hebat sekali. Ngomong-ngomong apa jabatan anak ibu di Polda, KPK,
Kejaksaan Negeri, dan DPR?
Ibu : “Ya sama seperti saya, jualan kue juga”
Bapak Presiden tercengang mendengar jawaban yang diberikan si penjual kue. Situasi
kembali normal dan bapak presiden beserta pengawalnya kembali ke kantor setelah
membeli kue tersebut.
12