Anda di halaman 1dari 3

Pengertian Teks Anekdot

Dikutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), teks anekdot merupakan sebuah cerita singkat ya
ng menarik karena terdapat unsur lucu dan mengesankan. Selain bersifat lucu dan menghibur, teks a
nekdot biasanya menceritakan kehidupan sehari-hari mengenai orang penting atau terkenal yang m
erepresentasikan kejadian sebenarnya. Jadi, teks anekdot adalah cerita lucu yang didasari oleh keja
dian nyata.
Struktur Teks Anekdot

Struktur merupakan bagian yang membedakan satu teks dengan teks yang lain
nya. Pada struktur teks anekdot, setidaknya terdiri atas lima bagian, yaitu abstrak, ori
entasi, krisis, reaksi, dan koda. Nah, sebuah teks dapat dikategorikan sebagai tek
s anekdot jika memiliki struktur seperti di bawah ini.

1) Abstrak: Pendahuluan/bagian pembuka.

2) Orientasi: Awal suatu kejadian (saat cerita mulai bergulir).

3) Krisis: Puncak cerita yang berisi konflik/masalah yang terjadi kepada karakter.

4) Reaksi: Hal yang dilakukan karakter setelah mengalami krisis.

5) Koda: Bagian penutup yang berisi amanat/kritik.

Contoh Teks Anekdot

DIALOG

Sekarang, coba perhatikan contoh anekdot mengenai baju tahanan KPK di baw
ah ini!

Amar : “Mir, ternyata banyak politisi di negeri kita yang sudah kaya raya!”
Amir : “Kalau masalah itu aku juga sudah tau, Mar!”

Amar : “Saking kayanya mereka, sampai mampu memiliki baju termahal di Indon
esia.”

Amir : “Hah, baju termahal di Indonesia? Baju apa itu?”

Amar : “Yah, apalagi kalau bukan baju tahanan KPK.”

Amir : “Kok malah baju tahanan KPK?” (Bingung)

Amar : “Iyalah, coba saja kamu pikir, seorang politisi minimal harus mencuri uang
negara 1 milyar terlebih dahulu baru bisa memakai baju tersebut.”

Amir : “Ooohh, maksud kamu gitu toh, baru ngerti aku.”

NARASI
Pada suatu malam, seorang anggota DPR sedang makan di sebuah rumah makan Padang.
Tanpa sengaja, seorang pelayan yang sedang membawa piring lauk tersandung kaki meja di
belakang meja anggota DPR tersebut sehingga kuah tunjang yang dibawanya tumpah ke baju
anggota DPR tersebut.

Anggota DPR: “Heh! Kamu enggak punya otak?! Lihat kemeja saya jadi kotor begini!”

Pelayan: “Maaf, Pak. Kebetulan otaknya sudah habis dari tadi sore.”

(Contoh diambil dari sahabatnesia.com)

Pada contoh anekdot di atas, secara jelas percakapan itu membicarakan topik
yang spesifik, yaitu KPK, sebuah lembaga pemberantas korupsi di Indonesia. A
nekdot tersebut juga tidak memberikan detail sehingga akibat dari percakapan
tersebut hanya berjangka pendek.

Jangan terkecoh dengan cerita humor yang banyak pula beredar luas di pasara
n. Cerita humor yang berbentuk novel atau komik (cerita bergambar), biasanya
berisi detail sehingga dampak dari cerita tersebut berjangka panjang. Selain itu,
biasanya cerita tersebut dibuat agar para pembaca merasa termotivasi atau pen
cerita sengaja membagi pengalamannya kepada orang lain. Dalam cerita hum
or, tidak semua unsurnya berdasarkan pengalaman pribadi atau fakta. Mud
ahnya, cerita bisa dibuat-buat atau hanya bualan saja.

Anda mungkin juga menyukai