Anda di halaman 1dari 2

Struktur Teks Anekdot

Struktur teks anekdot sebagai berikut.


1. Abstraksi
Abstraksi menjadi struktur teks humor paling awal yang ada dalam sebuah teks anekdot. Abstrak
berada di awal paragraf dengan fungsi untuk menggambarkan teks tersebut secara umum agar pembaca
dapat membayangkan.
2. Orientasi
Orientasi merupakan awal kejadian pada cerita atau juga bagian yang menjelaskan latar belakang
mengapa peristiwa utama dalam cerita dapat terjadi.
3. Krisis
Krisis merupakan bagian yang menjelaskan mengenai pokok masalah utama dengan warna unik
juga tidak biasa. Bahkan, krisis terjadi pada penulisnya sendiri.
4. Reaksi
Reaksi berhubungan erat dengan struktur krisis. Reaksi adalah bagian pelengkap demi penyelesaian
masalah menggunakan cara-cara yang juga unik dan berbeda.
5. Koda
Koda ibarat penutup. Struktur teks anekdot terakhir ialah koda. Koda merupakan bagian yang
menutup cerita dalam teks tersebut.

Struktur teks anekdot dapat digambarkan dengan bagan berikut.

Abstraksi

Orientasi

Teks Anekdot Krisis

Reaksi

Koda

Cermati struktur terperinci teks anekdot ”Contoh Pejabat Antikorupsi” berikut.
1. Abstraksi:
Setelah proyek multimiliar dolar selesai, sang dirjen kedatangan tamu bule wakil dari kantor pusat
perusahaan pemenang tender.
2. Orientasi:
Bule : ”Pak, ada hadiah dari kami untuk Bapak. Saya parkir di bawah, mobil ferrari seri terbaru.”
Dirjen : ”Anda mau menyuap saya? Ini apa-apaan? Jangan gitu, ya, haree genee ngasih-ngasih hadiah, apa
kata dunia?!”
3. Krisis:
Bule : ”Tolonglah, Pak. Diterima. Kalau tidak, saya nanti dianggap gagal membina relasi oleh kantor
pusat.”
Dirjen : ”Ah, jangan samakan dengan pejabat lain. Saya ini orangnya jujur dan bersih!”
4. Reaksi:
Bule : ”Gini aja, Pak. Gimana kalau Bapak beli saja mobilnya?”
Dirjen : ”Mana saya ada uang untuk membeli mobil mahal seperti itu?”
Bule itu pun kemudian menelepon kantor pusat.
Bule : ”Saya ada solusi, Pak. Bapak beli mobilnya dengan harga Rp10.000,00 saja gimana, Pak?”
5. Koda:
Dirjen : ”Bener, ya? Oke, saya mau. Jadi ini bukan suap. Pakai kuitansi, ya!”
Bule : ”Tentu, Pak.”
Sumber: Aziz Megap-Megap, ”Contoh Pejabat Antikorupsi” dalam Humor Iwak Peyek Ngekek Sampai Tuwek, Jakarta, Citra Media Pustaka, 2012

Anda mungkin juga menyukai