Anda di halaman 1dari 11

Kelompok 3:

1. Aufa Awindya Azzahra (8)


2. Fathur Rozik (14)
3. Janeafrida Nabilah Varlenda (19)
4. Prayoga Balya Taufik (29)
5. Sabrina Risangayu Savitri (33)
6. Seicha Basalamah (35)
Teks Anekdot adalah cerita
singkat yang di dalamnya Tidak hanya berbentuk cerita,
mengandung unsur lucu dan pengertian teks anekdot juga
mempunyai maksud untuk dapat berbentuk dialog singkat
melakukan kritikan. antara dua tokoh.

Teks anekdot biasanya bertopik Teks anekdot sendiri tentunya selain


tentang layanan publik, politik, untuk memberi humor, teks tersebut
lingkungan, dan sosial. juga harus memuat amanat, pesan
moral ataupun kebenaran secara umum
Abstrak Orientasi Krisis
Abstrak ditaruh di Orientasi merupakan Krisis merupakan
awal paragraf dengan awal kejadian pada bagian yang
fungsi untuk cerita atau juga bagian menjelaskan mengenai
menggambarkan yang menjelaskan pokok masalah utama
mengenai teks latar belakang dengan warna unik
tersebut secara mengapa peristiwa juga tidak biasa. Atau
umum agar pembaca utama dalam cerita bahkan terjadi pasa
dapat dapat terjadi. penulisnya sendiri.
membayangkan.
Reaksi
Reaksi adalah bagian yang akan melengkapi berupa
penyelasaian masalah menggunakna cara-cara yang juga
unik dan berbeda.

Koda
Seperti penutup, struktur teks anekdot yang
terakhir ialah Koda. Koda merupakan bagian yang
menutup cerita dalam teks tersebut.
o ABSTRAKSI: Pada suatu hari di hari
Pada suatu hari di hari senin yang sangat cerah, senin yang sangat cerah
ada seorang laki-laki yang datang ke Rumah o ORIENTASI: ada seorang laki-laki yang
Sakit dengan kondisi kedua kakinya terluka datang ke Rumah Sakit dengan kondisi
karena goresan.
kedua kakinya terluka karena goresan
DOKTER: “Loh, kenapa dengan kaki Anda o KRISIS: “Jadi begini dok, saya tadi
pak?”
sedang jalan di jalanan yang banyak
PASIEN: “Jadi begini dok, saya tadi sedang krikilnya dan pada saat itu juga ada
jalan di jalanan yang banyak krikilnya dan pada
saat itu juga ada teman saya yang jail teman saya yang jail mendorong saya
mendorong saya hingga terjauh ke jalanan yang hingga terjauh ke jalanan yang penuh
penuh dengan krikil itu” dengan krikil itu”
DOKTER: “Oh jadi begitu kronologi ceritanya, o REAKSI: “Oh jadi begitu kronologi
saya faham sekali dengan keluhan bapak, lalu ceritanya, saya faham sekali dengan
kaki kiri bapak kenapa lagi?” keluhan bapak, lalu kaki kiri bapak
PASIEN: “Nah justru itu dok, temanku yang kenapa lagi?”
pintar itu sengaja mendorong saya hingga o KODA: “Nah justru itu dok, temanku
terjatuh lagi dok”
yang pintar itu sengaja mendorong saya
hingga terjatuh lagi dok”
1. Berupa teks yang 2.Menampilkan tokoh-tokoh atau figure
mendekati perumpamaan yang dekat dengan kehidupan sehari-
Perumpaan pada sebuah teks hari atau juga orang penting
dengan struktur anekdot
Biasanya pada sebuah teks anekdot terdapat
mendekati bentuk sebuah
dongeng. Layaknya karangan tokoh atau figure yang ada dalam dunia nyata
cerita berdasarkan imajinasi dan dan mudah kita temui dalam keseharian.
ditambah dengan segala hal yang Contohnya seperti orang-orang pemerintahan,
bersifat nyata atau benar-benar anggota keluar, dan lainnya.
terjadi di masayarakat.
3.Memiliki sifat humoris, lucu, 4.Terselip kritikan atau
menggelitik, dan berbau tujuan
lelucon tapi menyindir Mungkin ini juga dapat menjadi
Seperti yang sudah disebutkan salah satu tujuan dari dibuatnya
sebelumnya, teks yang berupa anekdot
memang dibuat untuk memberi kritik sebuah teks berbentuk anekdot, di
dengan cara yang berbeda. Semacam mana pembuatnya akan
guyonan yang sengaja dibuat dengan menyelipkan kritik dengan cara
tujuan tertentu seperti menyindir. Biasanya yang lebih lucu dan mampu
menyindiri di sini berkaitan dengan isu
sosial dalam negeri yang sudah menjadi diterima oleh masyarakat
rahasia umum
1. Menggunakan kalimat yang menyatakan peristiwa masa lalu,
2. Menggunakan kalimat retoris, kalimat pertanyaan yang tidak membutuhkan
jawaban,
3. Menggunakan konjungsi (kata penghubung) yang menyatakan hubungan
waktu seperti kemudian, lalu, dan sebagainya,
4. Menggunakan kata kerja aksi seperti menulis, membaca, berjalan, dan
sebagainya;
5. Menggunakan kalimat perintah (imperatif sentence); dan
6. Menggunakan (kalimat seru).
o Kalimat yang menyatakan peristiwa masa
Kisah pengadilan tindak lalu :
Pada puncak pengadilan korupsi politik, Jaksa
pidana korupsi penuntut umum menyerang saksi.
Pada puncak pengadilan korupsi politik, o Kalimat retoris :
Jaksa penuntut umum menyerang saksi. “Apakah benar,” teriak Jaksa, “Bahwa anda
“Apakah benar,” teriak Jaksa, “Bahwa menerima lima ribu dolar untuk berkompromi
Anda menerima lima ribu dolar untuk dalam kasus ini?”
berkompromi dalam kasus ini?” Saksi
menatap keluar jendela seolah-olah tidak o Penggunaan konjungsi yang menyatakan
mendengar pertanyaan. “Bukankah benar hubungan waktu :
bahwa Anda menerima lima ribu dolar Akhirnya, hakim berkata, “Pak, tolong jawab
untuk berkompromi dalam kasus ini?” pertanyaan Jaksa.”
ulang pengacara. Saksi masih tidak
menanggapi. Akhirnya, hakim berkata, o Penggunaan kata kerja aksi :
“Pak, tolong jawab pertanyaan Jaksa.” Saksi menatap keluar jendela seolah-olah tidak
“Oh, maaf.” Saksi terkejut sambil berkata mendengar pertanyaan.
kepada hakim, “Saya pikir dia tadi
berbicara dengan Anda.” o Penggunaan kalimat perintah :
“Pak, tolong jawab pertanyaan Jaksa.”
o Penggunaan kalimat seru :
“Oh, maaf.”
Anekdot Humor
1. Anekdot adalah sebuah cerita singkat 1. Humor adalahsebuah cerita lucu yang
dan lucu atau menarik, yang bersifat bersifat menghibur orang lain
sindiran
2. Biasanya toiknya berisikan orang penting 2. Biasanya topiknya tidak berisikan orang
penting
3. Memiliki tujuan tertentu 3. Tujuannya hanya untuk menghibur
Terima kasih atas perhatiannya,
mohon maaf bila ada kesalahan

Anda mungkin juga menyukai