Bahasa Indonesia
Mengungkapkan
Kritik lewat
senyuman
Nama:................
K e l a s: . . . . . . . . . . . . . . . .
ANEKDOT
StrukturTeks Anekdot
Berdasarkan isinya anekdot Merupakan sebuah
cerita lucu yang dituliskan dengan Abstrak
sangat ringkas atau lebih singkat dibanding Bagian ini berupa pendahuluan dari
dengan cerpen. teks anekdot yang Merupakan paparan
Selain bisa berasal dari peristiwa yang uMuM tentang cerita singkat tersebut.
sungguh-sungguh terjadi. Sebuah anekdot bisa Orientasi
dibangun berdasarkan iMajinasi penulis. Bagian selanjutnya adalah
Baik itu cerita yang sungguh-sungguh MeMberikan gaMbaran tentang latar
terjadi atau cerita yang hanya rekaan di dalaM belakang alasan cerita singkat tersebut
sebuah naskah anekdot harus MeMiliki unsur terjadi.
huMor. Bagian ini seringkali berisi tentang inti
Selain bisa digunakan sebagai hiburan yang Masalah atau konflik tertentu.
dapat MeMbuat gelak tawa bagi peMbaca, Krisis
cerita lucu yang ada di dalaM teks Bagian ini adalah bagian
anekdot dapat digunakan sebagai Media pengungkapan unsur pokok inti dari suatu
sindiran yang halus dengan balutan unsur Masalah.
jenaka atau koMedi. Selain itu bagian ini juga Merupakan letak
unsur huMor atau unsur lucu di dalaM
Untuk isi dari suatu teks anekdot yang suatu pesanan.
bisa berbentuk kritik atau sindiran yang Reaksi
terdapat dalaM Materi cerita pendek. Bagian ini berupa hasul penyelesaian dari
Sedangkan tujuan teks anekdot secara Masalah yang sering dihadapi anekdot
uMuM adalah sebagai interMezo atau yang MeMberikan paparan penyelesaian
hiburan yang digunakan untuk Mengkritik Masalah dalaM Cerita yang disaMpaikan
seorang tokoh yang Masyhur atau penting di dalaM bentuk anekdot.
dalaM status sosial keMasyarakatan.
Si keledai Menatap buku itu. KeMudian, sangat ajaib! Tak laMa keMudian si Keledai
Mulai MeMbuka-buka buku itu dengan lidahnya. Terus Menerus, leMbar deMi leMbar hingga
halaMan terakhir. Setelah itu, si keledai Menatap Nasrudin seolah berkata ia telah MeMbaca
seluruh isi bukunya
.
“DeMikianlah, keledaiku sudah MeMbaca seMua leMbar bukunya”, kata Nasrudin. TiMur Lenk
Merasa ada yang tidak beres dan ia Mulai Menginterogasi. Ia kaguM dan MeMberi
hadiah kepada Nasrudin. NaMun, ia Minta jawaban, “BagaiMana cara Mengajari keledai
MeMbaca?” Nasrudin berkisah, “SesaMpainya di ruMah, aku siapkan leMbaran-leMbaran besar
Mirip buku. Aku sisipkan biji-biji ganduM di dalaMnya. Keledai itu harus belajar MeMbalik-
balik halaMan untuk bisa Makan biji-biji itu. Kalau tidak diteMukan biji ganduMnya, ia harus
MeMbalik halaMan berikutnya. Itulah yang ia lakukan terus saMpai ia terlatih MeMbalik balik
halaMan buku itu”.
“NaMun, bukankah ia tidak Mengerti apa yang dibacanya?” tukas TiMur Lenk. Nasrudin
Menjawab, MeMang deMikianlah cara keledai MeMbaca, hanya MeMbalik-balik halaMan tanpa
Mengerti isinya”. Jadi, kalau kita juga MeMbuka-buka buku tanpa Mengerti isinya, berarti kita
sebodoh keledai, bukan?” kata Nashrudin dengan MiMik serius.
Soal
1. Siapa yang diceritakan dalaM anekdot tersebut?
2. Masalah apa yang diceritakan dalaM anekdot?
3. TeMukan unsur huMor dalaM anekdot tersebut!
4. Menurut pendapatMu, selain Menceritakan hal yang lucu,adakah pesan tersirat yang
hendak disaMpaikan pencerita dalaManekdot tersebut?
5. Mengapa cerita lucu tersebut disebut anekdot?
Jawaban
1..........................................................................................................................................................
2.........................................................................................................................................................
3.........................................................................................................................................................
4.......................................................................................................................................................
5..............................................................................................................................................................
Kegiatan 2. bacalah teks anekdot di bawah ini
Si keledai Menatap buku itu. KeMudian, sangat ajaib! Tak laMa keMudian si Keledai Mulai
MeMbuka-buka buku itu dengan lidahnya. Terus Menerus, leMbar deMi leMbar
hingga halaMan terakhir. Setelah itu, si keledai Menatap Nasrudin seolah berkata ia telah
MeMbaca seluruh isi bukunya
.
“DeMikianlah, keledaiku sudah MeMbaca seMua leMbar bukunya”, kata Nasrudin. TiMur
Lenk Merasa ada yang tidak beres dan ia Mulai Menginterogasi. Ia kaguM dan MeMberi
hadiah kepada Nasrudin. NaMun, ia Minta jawaban, “BagaiMana cara Mengajari keledai
MeMbaca?” Nasrudin berkisah, “SesaMpainya di ruMah, aku siapkan leMbaran-
leMbaran besar Mirip buku. Aku sisipkan biji-biji ganduM di dalaMnya. Keledai itu harus
belajar MeMbalik-balik halaMan untuk bisa Makan biji-biji itu. Kalau tidak diteMukan
biji ganduMnya, ia harus MeMbalik halaMan berikutnya. Itulah yang ia lakukan terus
saMpai ia terlatih MeMbalik balik halaMan buku itu”.
“NaMun, bukankah ia tidak Mengerti apa yang dibacanya?” tukas TiMur Lenk.
Nasrudin Menjawab, MeMang deMikianlah cara keledai MeMbaca, hanya MeMbalik-
balik halaMan tanpa Mengerti isinya”. Jadi, kalau kita juga MeMbuka-buka buku
tanpa Mengerti isinya, berarti kita sebodoh keledai, bukan?” kata Nashrudin dengan MiMik
serius.
1
Abstrak
2
Orientasik
3
Krisis
4
Reaksi
5
Koda
No Kaidah kebahasaan Kutipan Teks
1 Kalimat Retoris
2 Konjungsi Temporal
5 Kalimat Langsung
6 Kaliamat Seru
Kegoiatan.3 Perhatikan dialoq berikut lalu
berilah tanggapanmu terhadap pertanyaan yang
diberikan !
Korupsi Kecil
Orlin: "Ah, bosan sekali Melihat berita isinya korupsi setiap hari. Mau jadi apa negeri ini?
Andreas: MeMang siapa saja yang korupsi?" Orlin:" Siapa lagi kalau bukan para pejabat
kaya. Sudah punya banyak uang, tetap saja korupsi, Dasar serakahi
Andreas: MeMangnya kaMu tidak pernah korupsi?"
Orlin" Tak Mungkinlah saya korupsi. Mana bisa orang Miskin seperti saya korupsi? Yang ada,
saya dikorupsi,
Andreas: Apa kau yakin? Korupsi kecil saja tidak pernah?"
Orlin:" Mana ada korupsi kecil? Mau besar atau kecil ya tetap saja korupsi."
Andreas: "Apa kau lupa? KeMarin di kantin kulihat kau Makan eMpat kue, tapi hanya bayar
untuk tiga kue."
Orlin: Ah, kecil saja itu, cuMa liMa ratus rupiah.
Andreas:" katanya tidak ada korupsi kecil.
Orlin: "Ah, bisa saja kau ini.
pertanyaan !
1. Tulislah kalimat yang menggunakan majas sindiran pada dialoq di atas ,lalu tentukan
apa jenis majas yang dipakai ?
2. Apakah Penggunaan majas tersebut sudah tepat ?
3. Gantilah penggunaan majas pada dialoq di atas dengan menggunakan kalimat sendiri !
Jawaban!
1......................................................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................................................
2....................................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................................
3....................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
Kegiatan 4. pilihlah jawaban yang kamu
anggap paling tepat dari soal dibawah ini !
8.“Akhirnya, Ia berjanji, setelah peristiwa ini, Ia akan menjadi sosok yang lebih baik.”
Kutipan Teks Anekdot di atas merupakan struktur Teks Anekdot bagian…
a. Orientasi
b.Abstraksi
c. Reaksi
d.Krisis
e. Koda
10. Hal atau sosok yang dikritik dalam Teks Anekdot di atas adalah…
a. Pelapor
b.Polisi
c. Maling
d.CCTV
e. Pengadilan
11. Pola penyajian Teks Anekdot di atas menggunakan pola..
a.Dialog
b.Monolog
c.Narasi
d.Deskripsi
e.Prolog
12. Pada dialog nomor berapakah terdapat kalimat yang memiliki konjungsi?
a.1 dan 2
b.3 dan 4
c.5 dan 6
d.7 dan 8
e.1 dan 3
13. Kalimat di bawah ini yang bukan menunjukan peristiwa masa lalu adalah…
a.Pada suatu hari, Aku berbelanja di Mall dekat rumahku.
b.Kemarin, terjadi angin puting beliung yang menghancurkan rumah.
c.Ketika itu aku masih kecil jadi tak ingat banyak hal.
d.Seharusnya, besok akan menjadi hari yang menyenangkan.
e.Pada bulan Februari, aku sudah berhasil lulus sidang skripsi.
14. Kalimat di bawah ini yang bukan termasuk kalimat seru adalah..
a.“Oh, Aku mohon maaf.”
b.“Wah, sepertinya makanan ini lezat.”
c.“Jadi, aku harus mengulanginya lagi.”
d.“Amboi, betapa indah pemandangan ini.”
e.“Eh, ternyata Kamu yang datang.”
15. Kalimat di bawah ini yang tidak tepat menggunakan kalimat perintah…
a.Tolong ambilkan buah mangga itu!
b.Jangan sampai kasus ini terulang lagi!
c.Berikan dompet itu kepada pemiliknya!
d.Cintailah produk-produk dalam negeri!
e.Aku tak mau makan nasi goreng lagi!
Kisah Pemulung
Pada siang hari di sebuah kompleks perumahaan yang kelihatan mewah terjadi perdebatan
antara Pak RT dan Pak Pemulung. Masalah yang mereka debatkan adalah hal remeh yaitu
di lingkungan perumahan itu, memang sudah banyak ditempel papan dengan tulisan
“Pemulung Dilarang Masuk”, tetapi masih saja ada pemulung yang tidak menaati
aturan tersebut.
Pak RT : “Pak sedang cari apa di tempat sampah itu?”
Pemulung :“Ya, sudah tentu cari barang bekas atau botol plastik yang dapat didaur
ulang.”
Pak RT : “Maaf ya Pak, Bapak dapat baca tulisan yang ada di depan pintu gerbang
perumahan ini, tidak?”
Pemulung :“Emang tulisannya apa, Pak?”
Pak RT : “Di papan itu tertulis Pemulung Dilarang Masuk, lantas kenapa Bapak nekat
masuk di perumahan ini?”
Pemulung : “Yah, Pak RT ini gimana sih… kalau saya bisa baca tulisan yang di papan itu,
tentu saya tidak akan jadi pemulung, Pak!”
Pak RT kemudian terdiam membisu dan berpikir bahwa jawaban pemulung itu ada benarnya
juga. Pemulung tadi ternyata buta huruf, jelaslah ia tidak bisa baca papan larangan
pemulung.
20. Dari teks anekdot di atas, konjungsi yang menyatakan hubungan waktu adalah ...
A.Kemudian
B.Dan
C.Yang
D.Dengan
E. Di