Anda di halaman 1dari 27

Mari belajar

Teks cerpen
Definisi, Pembedaan, dan Ciri-Ciri
Teks Cerpen

Definisi
Cerpen

Cerita
Pendek

Ciri-Ciri Pembedaan
Cerpen Cerpen
Definisi Cerita Pendek

Dalam Teori Pengkajian Fiksi karangan Burhan Nurgiyantoro dijelaskan


bahwa cerpen adalah sebuah cerita yang selesai dibaca dalam sekali
duduk, kira-kira berkisar antara setengah sampai dua jam.

Menurut J.S. Badudu, cerpen adalah cerita yang hanya menjurus serta
terfokus pada satu peristiwa saja.
Pembedaan Cerita Pendek
Cerpen sangat pendek
(short short story)
Berdasarkan Cerpen panjangnya sedang
Panjang (middle short story)
Pendek
Cerpen panjang
Cerita (long short story)
Pendek
Cerpen anak

Berdasarkan
Tema dan Isi Cerpen remaja

Cerpen keluarga
Ciri-Ciri Cerita Pendek

Panjang karangan lebih kurang


sepuluh halaman

Habis dibaca sekali duduk

Hanya ada satu peristiwa yang


menguasai jalan cerita

Terdapat konflik, tetapi tidak


menimbulkan perubahan nasib
pelaku

Perwatakan tokoh dilukiskan


secara singkat
B. Unsur-Unsur Pembangun
Teks Cerita Pendek

Tema
Bahasa

Amanat Latar

Unsur Unsur
Intrinsik Ekstrinsik
Latar
Alur Penokohan Nilai- belakang
nilai pengarang
Sudut
Pandang
1. TEMA
Setiap cerita pasti memiliki gagasan pokok yang
diangkat sebagai ide cerita. Hal tersebut dinamakan
tema cerita.
Misalnya , perjuangan , kesetiaan, persahabatan,
percintaan dan sebagainya.
Untuk menemukan tema ,perlu membaca
keseluruhan cerita
2. LATAR
• Latar menunjuk kepada waktu dan tempat berlangsung kisah
cerita itu. Misalnya di sebuah bukit pada pagi hari, di sebuah
rumah tua pada malam 1 Syura, dan sebagainya.
• Dalam cakupan yang lebih luas, latar dapat menjelaskan
sebuah kurun waktu tertentu, misalnya zaman perang
kemerdekaan atau zaman pemerintahan kerajaan. Latar juga
dapat merujuk pada strata kehidupan, misalnya sebuah kisah
cerita berlangsung di kalangan konglomerat atau cerita di
kalangan masyarakat miskin, dan sebagainya..
Kutipan Cerita

Masih terdiam mendengar kalimat demi kalimat


yang meluncur baik dari bibir Kapten Ismail
maupun Daud. Matahari semakin hangat
melelehkan selapis tipis salju di puncak Carstensz
Piramid. Aku menatap bola api jingga yang tampak
lembut bersahabat dalam naungan kabut dingin dan
rintik salju.

Latar Cerita
Di puncak gunung Carstensz Piramid pada waktu
pagi hari.
“Peraih NEM tertinggi sekolah kita ... sekaligus juara umum ...
Bahril Hidayat!” Pengumuman itu bergema dari bibir
loudspeaker yang terletak di sudut timur halaman sekolah.
Tepuk tangan riuh. Halaman sekolah sudah setengah jam
dipenuhi oleh siswa yang mengikuti upacara bendera hari
Senin di SD Negeri 011 Pakan Baru. Sekolah Dasar sederhana
yang terletak sekitar 400 meter dari rumahku tepatnya di Jalan
Balam Kecamatan Kampung Melayu.

Latar waktu dalam penggalan novel tersebut adalah ...


A. pagi hari
B. siang hari
C. sore hari
D. malam hari
PENOKOHAN ATAU
PERWATAKAN
Hal yang menarik dalam sebuah cerita berupa diciptakannya
konflik antarpelaku akibat gesekan perbedaan karakter atau
watak para tokoh. Hal itu disebut dengan penokohan atau
perwatakan.
•Pemberian karakter tokoh atau pelaku dapat dilakukan
secara langsung dan tidak langsung.
Penokohan langsung / Penjelasan Pengarang
Dalam menuturkan ceritanya, pengarang menjelaskan secara langsung
perwatakan tokohnya.Dalam teknik penokohan jenis ini, pembaca tidak
perlu menyimpulkan perwatakan pelaku.

Kutipan Cerita
Mang Sayur tersenyum. Ia memang selalu tersenyum. Tidak pernah marah
meskipun anak-anak suka mengganggu. Kami tinggal di asrama di
Bandung, terdiri dari 20 keluarga. Karena itu Mang Sayur lama dikerumuni
oleh ibu-ibu yang malas pergi ke pasar karena jauh.
A n a k - a n a k a s r a m a suka mengganggu. Mengambil tomat.
Mengambil ikatan kacang. Bukan untuk dimakan, hanya untuk mengganggu
Mang Sayur yang baik hati.

Watak Pelaku
Watak tokoh Mang Sayur adalah : sabar,baik hati, dan murah senyum
PENOKOHAN TIDAK LANGSUNG
Artinya dalam menuturkan ceritanya, pengarang
tidak secara langsung menyebutkan watak
tokohnya.
Pengarang melukiskannya melalui :
1. tingkah laku, sikap, pemikiran tokoh
2. Keadaan lingkungan
3. Ciri-ciri fisik tokoh.
4. Melalui reaksi tokoh lain terhadap tokoh utama
Dalam teknik penokohan jenis ini, pembaca harus
menyimpulkan sendiri perwatakan tokoh.
PENOKOHAN MELALUI DESKRIPSI KEADAAN
LINGKUNGAN RUMAH
Pagar besi rumahnya melebihi tinggi yang diizinkan oleh
dinas perizinan dan tata kota. Pagar itu senantiasa
terkunci. Jika Raden Bagus pulang,seorang pembantu
wanita tua tergopoh-gopoh setelah mendengarkan klakson
mobil mercedeznya hampir sepanjang sirine kebakaran.
Bunyi klakson itu tidak saja menyentakkan lamunan
pembantu tuanya tetapi juga mengganggu ketenangan
tetangganya.
Watak
Raden Bagus adalah seorang yang egois, tidak peduli
lingkungan sekitar.
PENOKOHAN MELALUI DIALOG TOKOH
“ Kau harus pulang ke Suka Ramai. Ayahmu benar. Kau telah
memberi malu kepada keluarga kita. Kau tidak boleh datang lagi
ke rumah ioni kalau kau tidak mau mengubah perangaimu”
Masir menangis keras. Kemudoian kakek berpesan” Tidurlah.
Besok pagi kau kuantar ke Suka Ramai. Kau harus sekolah
kembali. Sekolah dengan teratur. Sadarlah cucuku , ayah dan
ibumu sangat susah kalau kau bodoh. Jangan buta huruf
seperti kakek. Sesal kemudian tidak berguna cucuku. Selagi
muda tuntutlah ilmu. Kakek salah selama imi memanjakan kau.
Membiarkan kau merokok. “
Kakek menarik napas dalam-dalam.

Watak Masir tampak dari dialog kakek yaitu : Perangainya


buruk, tidak sekolah, manja, suka merokok
Kawer sedang tiduran di kamarnya yang luas. Ukurannya tak
kurang dari 4 X 4 m. Ranjangnya yang berukuran no. 1 terlihat
acak-acakan. Spreinya sangat kusut. Diatas tempat tidurnya tedapat
buku-buku berserakan yang bercampur dengan baju seragam yang
baru dilepasnya. Sepatunya terlihat di ranjang tapi hanya yang
sebelah kanan, sedangkan sepatu yang sebelah kiri terlihat di sudut
kamar di belakang pintu. Di belakang pintu kamar itu terlihat
terdapat kapstok yang dipenuhi pakain kotor. Di lantai kamar
terlihat berpasang-pasang kaos kaki dan pakaian yang entah sudah
berapa hari tidak dicuci. Televisi dikamar Kawer juga tertutupi
debu yang tebal. Di situ Kawer telentang dengan kaos kaki yang
masih melekat di kakinya.
 
4. Sudut Pandang
• Sudut pandang adalah posisi pengarang saat
menuturkan cerita. Pengarang dapat
memerankan dirinya sebagai pelaku yang
seolah-olah menceritakan kisahnya sendiri
( Sudut Pandang Orang Pertama)
• Atau pengarang sebagai pengamat yang
menceritakan kisah orang lain.(Sudut Pandang
Orang Ketiga)
Perhatikan penggalan cerpen berikut ....
Satu dua orang mondar-mandir ke rumah itu. Tetapi, berita
kedatangan Sapar belum sampai ke rumah itu. Sampai malam hari.
Sampai kemudian terdengar ketukan di pintu ketika jam
menunjukkan pukul dua dini hari.
Ganjar, Sumino, dan Tarub, saudara-saudara Sapar yang memang
tetap menanti sambil terus bersiaga, melompat, golok terhunus.
“Siapa di luar?” tanya Ganjar.
Tak dengar sahutan.
“Siapa di luar?” suara Tarub lebih keras.
Gino, tanpa disadari ketiga saudara Sapar, menyusul. “Itu Bapak.
Bukakan pintunya,” katanya.
Sudut pandang yang digunakan dalam penggalan cerpen di
atas adalah ....
A. orang pertama pelaku utama
B. orang ketiga pelaku sampingan
C. orang ketiga di luar cerita
D. orang pertama tokoh sampingan
• Suamiku itu kadung jadi pejuang, dan aku selalu menahan diri
untuk tidak mengusut keperjuangannya. Aku berusaha
percaya padanya, apapun yang diceritakannya padaku.
Walaupun sering kutemukan hal-hal ganjil yang tak perlu aku
tanyakan.

Sudut pandang pengarang dalam penggalan novel tersebut


adalah…
a. Orang pertama pelaku sampingan
b. Orang kedua pelaku utama
c. Orang ketiga serbatahu
d. Orang pertama pelaku utama
3.
Perhatikan kutipan cerpen berikut!

Pertandingan catur antarkelas di sekolah kami berakhir dengan Yudi


sebagai juara pertama, Burhan juara kedua, dan aku juara ketiga. Sambil
menimang-nimang pialanya, Yudi tertawa riang.
Sudut pandang yang digunakan dalam penggalan cerpen di atas adalah . . .
.
a. orang pertama pelaku sampingan
b. orang kedua pelaku sampingan
c. orang pertama pelaku utama
d. orang kedua pelaku utama

Anda mungkin juga menyukai