Anda di halaman 1dari 17

Teks

cerpen
Anggota Kelompok
Sella Marta (31) M. Aufa (20) Rossy Bimo (30)

Angelina A (04) M. Arsyad (21) Uut S (34)

Vio TP (35)
Pinky Dewi (25) M. Iqbal (22)
Pengertian
Cerpen Secara garis besar Cerpen merupakan salah satu
karya sastra memiliki prosa dan memusatkan diri
pada satu tokoh dalam satu situasi. Dalam cerpen
banyak ditemukan karakter tokoh, baik antagonis
maupun protagonis. Cerpen tergolong dalam jenis
teks fiksi narasi. Dengan demikian, terdapat pihak
yang berperan sebagai tukang cerita atau pengarang
Unsur Intrinsik Latar tempat, waktu, suasana

Tema Sudut Pandang

Gaya Bahasa
Tokoh atau Penokohan

Amanat
Plot atau Alur
Unsur Ekstrinsik Ltr Blkg Pengarang

Ltr Blkg Masyarakat


Unsur Ekstrinsik adalah unsur yg
membangun cerpen dari luar. Unsur
ini dipengaruhi oleh latar belakang Terdapat aliran sastra yg
masyarakat dan latar belakang mempengaruhi gaya bahasa
pengarang

Nilai dan Norma


Fungsi
Rekreatif Moralitas

Diduktif Religiusitas
Estetis
Struktur
Abstrak Orientasi
Gambaran awal cerita
Waktu, suasana, tempat Komplikasi
Urutan kejadian

Evaluasi Resolusi
Solusi terhadap
Koda
Konflik yang terjadi Kesimpulan
konflik yang terjadi
Bentuk tulisan singkat, padat,
kurang dari sepuluh ribu kalimat Ciri-ciri
Bersifat Fiktif Penokohan sederhana

Sumber cerita dari kehidupan


sehari-hari
Alur tunggal atau lurus
Menceritakan satu kejadian
Tokoh dilukiskan mengalami dari perkembangan jiwa dan
krisis tanpa mengalami
konflik sampai penyelesaian perubahan nasib

Meninggalkan kesan mendalam Memiliki diksi atau pemilihan kata


dan efek pada perasaan pembaca yang tidak rumit
Menentukan tema cerita,
1. Membuat dan merangkai
dan ide cerita yang akan
di rangkai 3. kerangka cerita

Langkah membuat
cerpen Mengembangkan

4. kerangka cerita menjadi


Membuat judul cerita
2. cerita yang utuh
Jenis
1.
Cerpen pendek
cerita pendek yang satu ini cenderung lebih pendek daripada
jenis cerita pendek lainnya. Panjang kata dari Cerpen Pendek
yaitu sekitar 500 hingga 700 kata.

2.
Cerpen sedang
cerpen yang kedua yaitu cerita pendek sedang / Cerpen
Sedang. Cerita pendek Sedang biasanya memiliki panjang

3.
sekitar 700 hingga 1.000 kata panjangnya.

Cerpen panjang
cerpen yang terakhir yaitu Cerpen Panjang. Cerpen yang satu ini biasanya dibuat dengan
panjang sekitar 1.000 kata atau lebih. Dan bahkan ada sebuah cerpen yang dibuat
mendekati 5.000 kata atau bahkan 10.000 kata. Jenis cerpen yang satu ini memiliki ciri
umum yang penuturannya yang santai
Tujuan membuat cerpen
adalah untuk mengungkapkan perasaan si
penulis dalam menuangkan imajinasi atau
khayalan pada sebuah cerita dan juga dapat
menghibur para pembaca sehingga si pembaca
dapat memperoleh hiburan atau mendapatkan
teguran atau juga sebuah nasihat dari sebuah
cerpen.
Kaidah bahasa
Menggunakan kalimat Menggunakan kalimat
bermakna lampau tak langsung dan
langsung
Menggunakan
konjungsi temporal Menggunakan kata kerja
yg menyatakan pikiran

Menggunakan kata Menggunakan kata sifat dan gaya


bahasa atau majas salah satunya
kerja menggambarkan
majas perbandingan
peristiwa
Analisis struktur 1. Tema
keadaan iman seorang Kakek yang tidak
intrinsik seimbang akibat mendengar cerita dari Ajo Sidi.
2. Alur
robohnya surau kami Alur yang digunakan penulis pada cerpen
ini ialah alur mundur
3. Tokoh dan penokohan
1. Tokoh Aku, Tokoh Aku pada cerita ini ialah orang
yang selalu ingin tahu dan mengetahui di segala aspek.
2. Kakek merupakan tokoh utama dalam cerita ini.
Wataknya pada cerita ini ialah mudah percaya omongan
orang lain, sehingga ia berpikiran pendek.
3. Ajo Sidi ialah pembual, pada cerita ini diceritakan
oleh tokoh Aku bahwa Ajo Sidi pembual hebat yang
telah dikenal.
4 .Haji Saleh ini ialah tokoh dalam ceritaAjo
Sidi,iamerupakan seorang yang taat agama dan
mementingkan dirinya sendiri, ia tidak terima
dijebloskan ke neraka.
4. Latar
Analisis struktur Latar tempat pada cerpen ini ialah di
sebuahkota, dekat pasar, di surau, di neraka,
intrinsik di rumah Ajo Sidi.
Latar waktu saat tokoh Aku berbincang
robohnya surau kami dengan Kakek, saat Ajo Sidi menceritakan
Haji Saleh di neraka.
Pada cerita ini latar sosialnya ialah
kehidupan seorang yang bekerja sebagai
penjaga surau merangkap tukang asah
pisau.

5. Sudut pandang
Pengarang sebagai tokoh utama, karena secara
langsung terlibat dalam cerita. Tetapi saat
Kakek bercerita tentang Haji Saleh pengarang
merupakan tokoh bawahan saat di depan tokoh
‘Aku’.
6. Gaya bahasa
Analisis struktur Gayabahasa yang digunakan oleh penulis pada
cerita ini cukup jelas.Adadi beberapa bagian
intrinsik menggunakan majas parabola dan sinisme.
Serta banyak terdapat kata-kata islami.
robohnya surau kami
7. Amanat
Cerpen ini memiliki amanat agar kita tidak
takut akan neraka sehingga hanya
mementingkan untuk beribadah tanpa
mempedulikan keadaan sekitar. Padahal Tuhan
juga menyuruh kita untuk hidup bersosial
meskipun beribadah itu juga penting.
1. Nilai Moral
Analisis struktur Nilai sosial, Kita harus saling membantu
jika orang lain dalam kesusahan seperti
Ekstrinsik dalam cerpen tersebut karena pada
hakekatnya kita adalah makhluk sosial

robohnya surau kami Nilai moral, Kita sebagai sesama manusia


hendaknya jangan saling mengejek atau
menghina orang lain tetapi harus saling
menghormati.
Nilai agama, Kita harus selau malakukan
kehendak Allah dan jangan melakukan hal
yang dilarang oleh-Nya seperti bunuh diri,
mencemooh dan berbohong.
Nilai pendidikan, Kita tidak boleh putus asa
dalam menghadapi kesulitan tetapi harus
selalu berusaha dengan sekuat tenaga dan
selalu berdoa.
Nilai adat, Kita harus menjalankan segala
perintah Tuhan dan memegang teguh nilai-
nilai dalam masyarakat.
Terimakasih!

Anda mungkin juga menyukai