PETA KONSEP
PROSES PEMBELAJARAN
KEGIATAN 1
Struktur Kalimat
Abstraksi Setelah lulus dari ujian negara di Beijing, seorang pria muda
ditunjuk
sebagai pejabat pemerintahan ibu kota provinsi. Dia pergi untuk
mengucapkan selamat tinggal kepada mentornya, seorang menteri
pemerintahan senior.
Orientasi “Bekerja di lokasi provinsi seperti itu tidaklah mudah. Kamu harus
berhati-hati.”
"Baiklah. Terima kasih, Bapak," kata anak muda itu. "Mohon jangan
khawatir. Saya telah menyiapkan seratus ungkapan semanis madu di
Krisis “Bagaimana kamu dapat melakukan hal itu?” tanya mentor itu
dengan tidak senang. “kita adalah pria sejati. Kita punya prinsip.
Kita seharusnya tidak menggunakan sanjungan.”
Reaksi Sang murid menjawab, “sayangnya, pada kenyataannya kebanyakan
orang senang disanjung. Hanya beberapa pria yang benar benar
sejati seperti anda yang tidak menyukai sanjungan.”
“mungkin kamu benar,” mentornya mengangguk sambil tersenyum.
Analisislah struktur teks anekdot pada teks yang berjudul Politisi Blusukan Banjir!
Kerjakanlah di buku tugasmu.
PROSES PEMBELAJARAN
KEGIATAN 2
Kutipan anekdot di atas digunakan kalimat langsung yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Diawali dan diakhiri dengan tanda petik ( “….”)
2. Huruf awal setelah tanda petik ditulis dengan huruf capital.
3. Antara pembicara dan apa yang dikatakannya dipisahkan dengan tanda titik dua (:).
Sopir Taksi
Tugas
Untuk dapat memahami pola penyajian anekdot, lakukan kegiatan berikut ini.
Ubahlah penyajian anekdot Sopir Taksi dari bentuk narasi ke bentuk dialog!
KEGIATAN 3
Seperti teks lainnya, anekdot memiliki fitur kebahasaan yang khas yaitu kata kias,
konotasi, perbandingan, antonim, pertanyaan retoris, kata kerja, dan konjungsi.
1. Kata Kias
Kata kias atau konotasi adalah kata yang tidak memiliki makna sebenarnya. Kata kias
bisa berupa ungkapan dan peribahasa. Ungkapan adalah kelompok kata yang khusus
digunakan untuk menyatakan sesuatu, sedangkan peribahasa adalah kalimat yang memiliki
makna kias.
Contoh: daun muda yang bermakna gadis ungkapan)
2. Kalimat Sindiran
Kalimat sindiran yang ada di teks anekdot diungkapkan dengan pengandaian
perbandingan, dan lawan kata (antonim) Kalimat pengandaian digunakan penulis untuk
berandai-andai
Contoh :
a. Peristiwa yang terjadi di Indonesia diandaikan jika terjadi di negeri orang. (sindiran
dengan pengandaian)
b. Badannya semakin lama semakin kurus seperti es lilin. (perbandingan)
c. Orang pintar dikatakan bodoh dan orang bodoh dikatakan pintar. (antonim)
5. Konjungsi
Konjungsi adalah kata hubung. Kata hubung yang sering digunakan dalam teks
anekdot adalah kata hubung waktu (konjungsi temporal), seperti setelah, lalu, kemudian
dan konjungsi sebab-akibat, seperti maka, karena, dan oleh sebab itu!
Tugas Kelompok
Pada zaman dahulu di suatu negara ada seorang tukang pedati yang rajin dan
tekun. Setiap pagi, dia membawa barang dagangan ke pasar dengan pedatinya.
Suatu pagi saat si tukang pedati melewati jembatan, jembatan itu tidak kuat
sehingga dagangannya, kuda, dan si tukang pedati jatuh ke sungai. Si tukang pedati
dan keluarganya melaporkan si pembuat jembatan ke hakim karena merasa
dirugikan.
Tidak ada yang mengaku bersalah, si tukang jembatan menyalahkan si
tukang kayu, si tukang kayu menyalahkan si penjual kayu, dan si penjual kayu
menyalahkan pembantunya. Mereka saling membela diri.
Penjara tidak muat untuk si pembantu yang gemuk, dan dia tidak punya uang untuk
disita. Lalu Si Hakim menyuruh pengawalnya untuk mencari pembantu yang
berbadan kurus, pendek, dan punya uang dan memenjarakannya
Akhimya pembantu yang berbadan pendek, kurus, dan punya uang
dimasukkan penjara dan disita uangnya Peradilan pun dianggap adil.
KEGIATAN 4
Tugas Kelompok
Anekdot dapat dijadikan sebagai media untuk menyindir suatu isi dengan penyajian
yang menggelitik tanpa harus menyebut langsung orang atau pihak yang bersangkutan.
Meskipun bersifat menyindir, tetap tidak diperbolehkan menggunakan bahasa kasar
dalam menulis anekdot. Anekdot tetap harus disampaikan dengan bahasa yang sopan
karena berperilaku sopan dan santun merupakan ciri khas bangsa Indonesia.
A. Berilah tanda silang (x) huruf a, b, c, d, atau e pada jawaban yang benar!
1. Teks anekdot terdiri atas lima bagian berikut, kecuali . . . .
a. Abstrak d. Reaksi
b. Klimaks e. Krisis
c. Orientasi
2. Pada suatu hari ada seorang turis asing yang sedang jalan-jalan di Jakarta. Sejenak dia
tertegun, terlihat bingung, dan tersesat, kemudian dia bertanya kepada seorang penjual
rokok.
Penggalan teks anekdot di atas menunjukkan bagian yang disebut . . . .
a. Koda d. abstraksi
b. Orientasi e. krisis
c. Reaksi
3. Simpulan dalam teks anekdot dapat ditemukan pada bagian . . . .
a. Abstraksi d. Reaksi
b. Orientasi e. Koda
c. Krisis
4. Gambaran umum dalam teks anekdot terletak pada bagian . . . .
a. Koda d. abstraksi
b. Reaksi e. orientasi
c. Krisis
14. Kalimat sindiran pada teks anekdot diungkapkan melalui berikut, kecuali . . .
a. Pengandaian d. Antonim
b. Konotasi e. Lawan kata
c. Perbandingan
cermatilah teks berikut untuk menjawab soal nomor 15 – 17!
(1) Seorang doktor kaget ketika memasuki halaman belakang sebuah rumah sakit jiwa.
(2) Dia mendengar ada orang yang sedang bernyanyi. (3) Ternyata, salah seorang pasien
rumah sakit jiwa tersebut sedang bernyanyi. (4) Anehnya, si pasien bernyanyi sambil
terlentang. (5) Dokter itu pun terus mengamati pasien tersebut. (6) Namun, dokter itu
merasa lebih kaget ketika pasien jiwa tersebut membalikkan tubuhnya hingga dia
Perbaikan
Uji Kreativitasmu
Pengayaan Ilmu
Kata anekdot ini berasal dari bahasa Yunani, yaitu anekdote yang berasal dari
gabungan dua kata, yakni an dan ekdote. An bisa diterjemahkan sebagai tidak, sementara
ekdote bisa diterjemahan sebagai publikasi. Jika diartikan secara harfiah, anekdot merupakan
sesuatu yang tidak untuk dipublikasikan alias rahasia. Di Yunani kuno, teks anekdot
merupakan suatu teks berdasarkan kenyataan yang sebenarnya. Pada masa itu, anekdot
dibuat untuk mengkritik menyindir, mengajarkan, atau mengabarkan kebenaran yang
semestinya diketahui orang banyak sehingga teks anekdot dibuat semenarik mungkin. Teks
anekdot dihadirkan melalui teks wacana tentang aib seseorang, kesalahan seseorang,
kegagalan seseorang yang sudah pasti seseorang itu merupakan orang penting seperti
penguasa atau tokoh-tokoh berpengaruh lainnya. Teks anekdot di Yunani menjadi salah satu
media yang edukatif untuk berdialektika karena kebudayaan Yunani merupakan kebudayaan
yang beradab dan orang lebih mengandalkan adu pikiran daripada adu fisik.