Anda di halaman 1dari 7

NAMA : FANNY RAHMA

NIM : 1807113232
KELAS : TEKNIK KIMIA S1-B
MATA KULIAH : ILMU LINGKUNGAN & MITIGASI BENCANA

POLUSI AIR

A. Pengertian
Polusi atau pencemaran air adalah proses menurunnya atau rusaknya
kualitas air di sungai, danau, laut, serta penampungan air lainnya akibat kegiatan
manusia. Kerusakan kualitas air biasanya ditandai dengan perubahan warna,
rasa, serta bau air. Kondisi tersebut disebebkan oleh ulah manusia baik secara
sengaja maupun tidak sengaja. Tercemarnya air akan menyebabkan masalah
kesehatan bagi manusia, matinya organisme air dan tumbuhan, sehingga
merusak tatanan ekosistem secara keseluruhan.

B. Penyebab Polusi Air


Polusi air dapat disebabkan oleh berbagai aktivitas manusia, baik secara sengaja
maupun tidak disengaja. Berikut adalah faktor-faktor penyebab pencemaran air:
1. Limbah Industri
Limbah cair industry yang dibuang ke sungai atau laut secara langsung tanpa
melalui proses pengolahan limbah akan mencemari ekosistem perairan.
Misalnya limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) yang memiliki sifat
mudah meledak, mudah terbakar dan beracun.
2. Limbah Pertanian
Pupuk dan pestisida biasa digunakan para petani untuk merawat tanamannya.
Namun pemakaian pupuk dan pestisida yang berlebihan dapat mencemari air.
Limbah pupuk mengandung fosfat yang dapat merangsang pertumbuhan gulma
air seperti ganggang dan eceng gondok.
3. Limbah Rumah Tangga
Limbah rumah tangga mengandung limbah domestik berupa sampah organik
dan sampah anorganik serta deterjen. Sampah organik adalah sampah yang
dapat diuraikan atau dibusukkan oleh bakteri. Sampah organik yang dibuang
ke sungai menyebabkan berkurangnya jumlah oksigen terlarut, karena sebagian
besar digunakan bakteri untuk proses pembusukannya. Apabila sampah
anorganik yang dibuang ke sungai, cahaya matahari dapat terhalang dan
menghambat proses fotosintesis dari tumbuhan air dan alga, yang
menghasilkan oksigen. Dan deterjen merupakan limbah pemukiman yang
paling potensial mencemari air.
4. Bom Ikan
Penggunaan peledak seperti bom ikan dapat merusak ekosistem terumbu
karang dan mencemarai lautan. Selain itu, ikan-ikan kecil juga ikut mati akibat
ledakan tersebut sehingga regenerasi ikan akan tergganggu.
5. Peternakan dan Perikanan
Kotoran ternak pada umumnya belum dimanfaatkan secara maksimal oleh para
peternak, sehingga banyak di buang ke sungai dan menyebabkan pencemaran
air sungai. Padahal dari kotoran ternak tersimpan potensi energi alternatif
berupa biogas dan manfaat sebagai pupuk kandang.
6. Tumpahan Minyak di Laut
Tumpahnya kapal pembawa minyak di laut juga dapat menyebabkan
pencemaran air dan mengakibatkan kematian bagi makhluk-mahluk laut.

C. Ciri-Ciri Polusi Air


1. Terjadinya Perubahan Pada Suhu Air
Air yang normal dan sehat mempunyai suhu dibawah suhu lingkungan yang
ada disekitarnya. Air yang tercemar mempunyai suhu yang tinggi, bahkan
lebih tinggi daripada suhu lingkungan yang ada disekitarnya. Apabila air
memiliki suhu tinggi langsung dibuang ke sungai maka hal ini akan
menyebabkan keseimbangan ekosistem air terganggu dan menyebabkan
kematian makhluk hidup secara masal.
2. Memiliki pH Yang Tidak Normal
Air yang normal memiliki pH antara 6,5-7,5. Apabila air mempunyai ph
diatas atau dibawah pH tersebut maka bisa dikatakan bahwa air tersebut telah
tercemar. Air yang tercemar memiliki tingkat pH sekitar 4-6 atau 8-9.
3. Terjadi Perubahan Warna
Air yang normal mempunyai ciri-ciri yaitu tidak mempunyai warna atau
jernih. Sebaliknya, air yang tercemar telah mengalami perubahan warna
menjadi tidak jernih/keruh/bewarna.
4. Terjadi Perubahan Bau
Air yang normal tidak memiliki bau, sementara air yang sudah tercemar
memiliki bau. Baik ini bersumber dari polutan yang larut dalam air tersebut.
5. Terjadi Perubahan Rasa
Air yang normal tidak memiliki rasa sama sekali. Sementara air yang
mempunyai perubahan pada rasa, bisa jadi air tersebut telah tercemar oleh
polutan.
6. Terdapat endapan, koloidal, dan bahan terlarut
Bahan-bahan endapan, koloidal dan bahan terlarut dapat menghalangi
masuknya sinar matahari apabila bercampur dengan air. Ketika sinar matahari
masuk maka mikroorganisme uanh ada di air tersebut tidak bisa melakukan
fotosintesisi. Akibatnya air akan kekurangn kandungan oksigen.

D. Dampak Polusi Air


Polusi air akan menyebabkan kerusakan ekosistem air dan dampak lingkungan
yang sangat besar secara keseluruhan. Berikut ini adalah akibat bagi lingkungan
jika polusi air terjadi:
1. Populasi Hama Meningkat
Pencemaran lingkungan secara umum akan memutus rantai makanan pada
suatu ekosistem. Hal ini juga berlaku jika air tercemar oleh pestisida, karena
hewan pretador alami seperti katak akan mati dan populasi hama / serangga
akan meledak.
2. Kepunahan Spesies
Polusi air dapat menyebabkan ikan dan biota lain di perairan mati karena
keracunan limbah-limbah air yang berbahaya.
3. Keseimbangan Lingkungan Terganggu
Lingkungan yang pada mulanya seimbang akan terganggu ketika terjadi
interaksi yang berubah dalam suatu ekosistem.
4. Kesuburan Tanah Menurun
Kondisi tanah dan air tidak dapat dipisahkan, sebab tanah yang tercemar juga
menjadi indikasi air area tersebut ikut tercemar, begitu pula sebaliknya.
Tercemarnya air akan membuat pH tanah menurun, hal ini menyebabkan tanah
tidak subur dan mikroorganisme dalam tanah mati.
5. pH Air Meningkat
Peningkatan pH air akan mengakibatkan biota-biota air terkena dampak
sebagai berikut:
 pH Air 6-6,5 maka berakibat populasi plankton akan menurun

 pH Air 5,5-6 maka penurunan plankton dan bentos akan semakin parah

 pH Air 5-5,5 maka tidak hanya plankton dan bentos yang terkena dampak,

karena ferifilton juga akan mengalami penurunan


 pH 4,5-5 akan menyebabkan plankton dan bentos menghilang. Namun alga

hijau akan meningkat dan menajdi penghambat proses nitrifikasi


6. Menimbulkan Berbagai Macam Penyakit
Sebagian penyakit yang sering muncul adalah kategori penyakit kulit dan
pencernaan. Hal ini karena air yang dikonsumsi(diminum) dan air juga
digunakan untuk membersihkan badan dan pakaian.

E. Cara Mengatasi dan Mencegah Polusi Air


Berikut ini adalah cara mengatasi pencemaran air dan tindakan pencegahan yang
dapat dilakukan:
1. Penerapan tata kota yang baik akan memberikan dampak positif bagi
kelestarian lingkungan. Pembagian zona untuk kawasan industri perlu
dilakukan agar limbah-limbah dari kegiatan industri tidak memberikan dampak
bagi masyarakat luas, seperti adanya polusi udara, polusi air, polusi suara, dan
polusi tanah.
2. Membatasi penggunaan zat kimia dan pestisida perlu dilakukan agar tanah dan
air tetap sehat dan subur.
3. Menghentikan penebangan liar dan melakukan konservasi lahan dengan cara
reboisasi atau penghijauan agar pohon-pohon yang ditanam dapat mengikat air
sebagai cadangan air tanah.
4. Budayakan membuang sampah pada tempatnya sebagai kebiasaan agar
pencemaran air tidak terjadi. Salah satu caranya adalah dengan memisahkan
jenis sampah organik dan sampah anorganik.
5. Mendaur ulang semua sampah yang bisa didaur ulang. Hal ini dilakukan agar
perairan di sekitar masyarakat tidak tercemar. Jika tercemar, biasanya
menimbulkan bau tidak sedap. Hal ini sangat menganggu masyarakat dalam
menjalankan aktivitas.
6. Industri-industri yang mengeluarkan limbah cair hendaknya diberi penyuluhan
agar mereka melakukan pengolahan limbah sebelum dibuang ke sungai. Ini
perlu pengawasan ketat dari pemerintah karena sampai saat ini, masih banyak
Industri-industri yang membuang limbah cairnya begitu saja ke sungai.

F. Kasus-Kasus Polusi Air


1. “Hilir Sungai Bengawan Solo Diduga Tercemar Logam Berat”
Lembaga kajian ekologi dan konservasi lahan basah (Ecoton)
mengungkapkan air di hilir Bengawan Solo telah tercemar logam berat.
Kesimpulan ini berdasarkan pengambilan sampel air dibawah jembatan
Sembayat Bungah pada 13 Agustus 2020. Peneliti Senior Ecoton telah
mengukur sejumlah parameter kualitas air di Bengawan Solo, hasilnya air
tersebut tidak memenuhi baku mutu kelas III, peneliti menunjukkan parameter
yang melebihi baku mutu terdapat pada BOD (Biological Oxigen Demand).
Berdasarkan aturan, baku mutu air pada aspek BOD harus 6 mg/L, sementara
di Bengawan Solo 11mg/L. Terlihat pula pada bagian logam berat tembaga,
timbal, khrom, nitrit dan khlorin bebas. Menurut peneliti tiga jenis logam berat
(Cu, Pb dan Cr) umumnya digunakan dalam indutri tekstil dalam mengikat
pigmen warna.
Bengawan Solo mengalir dari wiliyah hulu di Jawa Tengah melewati
Sukoharjo dan Solo yang dikenal sebagai kawasan industry tekstil. Sehingga
patut diduga kuat bahwa polutan logam berat yang ada di hilir (wilayah gresik)
berasal dari industry tekstil. Kandungan logam berat di Gresik cukup tinggi
sehingga dapat mengancam kelangsungan budidaya perikanan di wilayah
Sidayu dan Ujung Pangkah
2. “Tumpahan minyak di Rusio berisiko mencemari Samudera Arktika”
Insiden tumpahan minyak ini berawal pada 29 mei. Tumpahan minyak solar
di wilayah utara Arktik Rusia telah mencemari Danau Pyasino dan berisiko
menyebar ke Samudera Arktika. Tim gawat darurat mencoba untuk
membendung tumpahan minyak yang diketahui telah menyebar sejauh 12
kilometer di utara Norilsk dari tangki yang tenggelam. Ini merupakan insiden
terburuk di era modern di kawasan Arktika Rusia. Sebanyak 21.000 ton minyak
ini mencemari sungai Ambarnaya dan lapisan tanah disekitarnya. Sebelumnya,
para penyelidik meyakini tenggelamnya tangki minyak di dekat Norilsk
disebabkan mencairnya lapisan es, yang membuat perangkat pendukung tangki
melemah. Kawasan arktika mengalami peningkatan suhu udara yang tidak
biasa, kemungkinan sebagai gejala dari pemanasan global. Pencemaran akan
memiliki dampak negative terhadap air sebagai sumber kehidupan, pada hewan
yang mungkin meminum air ini.
3. “Air Sumber PDAM di Kota Besar Tercemar Bakteri dan Logam Berat”
Kandungan air yang ada di sungai itarum, yang ada di Cisadane, Ciliwung.
Hampir semua sampel yang dikumpulkan kadar ecoli dan salmonella-nya telah
melampaui ambang batas. Termasuk juga logam berat merkuri, timbal dan
beberapa jenis logam berat lainnya. Doni selaku kepala BNPB menurutnya
pemerintah harus meriset bagaimana cara menghilangkan zat-zat polutan dari
sungai, salah satunya pemanfaatan tanaman vetiver. Vetiver ternyata mampu
menyerap polutan yang ada di air. Ini dibutuhkan suatu upaya dari kita semua
untuk membuktikan bahwa vetiver bisa mengatasi pencemaran. Doni pun
meminta seluruh masyarakat Indonesia tidak memperparah keadaan sungai-
sungai. Sebab ikan dan air disungai tercemar dapat meracuni bagi manusia.
DAFTAR PUSTAKA

https://rimbakita.com/polusi-air/

https://www.dosenpendidikan.co.id/polusi-air/

https://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/hidrologi/ciri-ciri-pencemaran-air/amp

https://www.bbc.com/indonesia/majalah-52988779

https://m.republika.co.id/berita/qh0037368/hilir-sungai-bengawan-solo-
diduga-tercemar-logam-berat

https://m.kbr.id/nasional/02-
2020/bnpb__air_sumber_pdam_di_kota_besar_tercemar_bakteri_dan_logam
_berat/102358.html

Anda mungkin juga menyukai