Anda di halaman 1dari 16

Nama : Novita Suma

Stambuk : A22119005
Kelas :A
Mata kuliah : Biologi Konservasi
Soal
1. Apakah Indonesia di tahun 2020 ini masih menempati peringkat ke-4 spesies burung
terbanyak dan eringkat ke-1 jenis burung endemic ?
2. Narasikan 47 ekosistem di Indonesia beserta syrat syarat dan kriterianya !
Jawab

1. Di tahun 2020 ini Indonesia masih menempati peringkat ke-4 spesies burung
terbanyak. Diperingkat ke-1 diduduki oleh kolombia Jumlah spesies burung di negara
ini ada sebanyak 1.878. diperingkat ke-2 yaitu ada Negara Peru, peru jadi negara
dengan jumlah spesies burung terbanyak kedua di dunia mengalahkan Brasil, di mana
negara ini juga memiliki sebagian wilayah Hutan Hujan Amazon. Tak hanya itu saja,
negeri di pesisir barat Amerika Selatan ini dilintasi oleh Pegunungan Andes yang juga
menjadi rumah bagi spesies burung di negara ini. Sebanayk 1,858 spesies burung
habitat di area Negara peru. Posisi ke-3 ada Negara brazil Sebanyak 1.813 spesies
burung mendiami negara terbesar di Amerika Selatan ini, di mana banyak di
antaranya tinggal di Hutan Amazon. Dan diperingkat ke-4 ada Indonesia, Kali ini ada
negara di Asia Tenggara, yakni Indonesia yang jadi salah satu negara dengan
keanekaragaman hayati besar di dunia, terutama jenis burungnya. Indonesia menjadi
rumah bagi 1,711 spesies burung yang menghuni di seluruh pulau pada area
nusantara.

Dilansir dari Jakarta, CNN Indonesia -- Burung Indonesia mencatat penambahan 21


spesies baru hingga awal 2020 sehingga Indonesia saat ini memiliki 1.794 spesies
burung.

"Berdasarkan catatan kami ini mencakup keluarnya empat spesies dari daftar 1.777
spesies menjadi 1.773 spesies, namun ada penambahan 21 spesies baru sehingga
totalnya kini 1.794 species burung," kata Achmad Ridha Junaid selaku Research &
Communication Officer Burung Indonesia dalam keterangan resmi dikutip Senin
(17/2).
Indonesia masih termasuk peringkat ke-1 jenis burung endemis terbanyak Jumlah
jenis burung di Indonesia tahun 2020 sebanyak 1.794 spesies. Sebelumnya, pada
2019, jumlahnya 1.773 spesies yang berarti bertambah 21 jenis. Penambahan jenis ini
didasari atas bertambahnya jenis burung baru [newly described species] yang
ditemukan [7 jenis] dan hasil pemisahan dari spesies sebelumnya [14 jenis]. Dari
1.794 spesies burung 527 sepesies adalah jumlah jenis endemic.

Berikut beberapa jenis burung yang ada di Indonesia


NO Nama brung(Nama latin) Gambar Keterangan
1 Burung Elang-alap endemik pulau
Halmahera Morotai, Halmahera,
(Accipiter dan Bacan (Maluku
henicogrammus) Utara)

2 Kaka tua putih (Cacatua Endemic Maluku


Utara
alba)

3 Raja udang biru (Alcedo endemik pulau


coerulescens) Sumatera, Jawa,
Madura, Kangean,
Bali, NTB
4 Wergan jawa (Alcippe endemik pulau Jawa
pyrrhoptera) bagian barat

5 Luntur Sumatera endemik pulau


(Apalharpactes mackloti) Sumatera

6 Anis Sulawesi endemik pulau


(Cataponera turdoides) Sulawesi

7 Udang-merah Sulawesi endemik pulau


(Ceyx fallax) Sulawesi
8 Nuri Hitam (Chalcopsitta endemik pulau Raja
atra) Ampat, Papua
bagian barat

9 Perkici buru endemik pulau Buru


(Charmosyna toxopei)
(Maluku)

10 Cica-daun Sumatera endemik pulau


(Chloropsis media) Sumatera

2. Indonesia memiliki sedikitnya 47 jenis tipe ekosistem alami, mulai dari alpin es di
pegunungan Papua, berbagai variasi ekosistem lahan basah, hingga hutan bakau dan
rawa gambut.

Berikut tipe tipe ekosistem di Indonesia antara lain adalah :


a. Ekosistem Hutan hujan tropis

Ekosistem hutan hujan tropis merupakan suatu sistem ekologi pada suatu wilayah
luas yang didominasi oleh kumpulan pohon – pohon tinggi yang didalamnya
terdapat keanekaragaman spesies yang terbentuk pada daerah beriklim tropis
dengan curah hujan yang tinggi dan suhu lembab.
Ekosistem hutan hujan tropis terdapat pada daerah yang terletak di dataran rendah
sampai dataran tinggi dengan ketinggian 1200 meter dibawah permukaan laut.

Ekosistem hutan hujan tropis secara geografis terletak diantara 23°27’ Lintang
Utara dan 23°27’ Lintang Selatan yang meliputi wilayah Asia Selatan dan Asia
Tenggara, Australia bagian Utara, sebagian besar wilayah Afrika, Kepulauan
Pasifik, Amerika Tengah dan sebagian besar wilayah Amerika Selatan.

Syarat dan criteria

 Berada pada wiayah beriklim tropis


 Tanahnya subur dan tidak kering
 Tidak memiliki musim kemarau
 Memiliki curah hujan tinggi, yaitu sekitar 1800 – 2000 mm per tahun
 Memiliki tingkat keanekaragaman hayati yang sangat tinggi
 Memiliki lapisan – lapisan pohon yang terbentuk karena vegetasi pohon yang
rapat
 Jenis vegetasi yang dominan adalah pepohonan atau tumbuhan berkayu dan
tumbuhan yang tidak memiliki banyak cabang.

b. Ekosistem Hutan Gugur


Hutan gugur juga mempunyai nama lain yaitu hutan musim tropika atau disebut
juga hutan monsun (monsoon forest). Hutan gugur ini merupakan salah satu bioma
yang berupa hutan yang berada di wilayah yang mempunyai iklim tropis dan
subtropis. Hutan gugur ini mempunyai iklim yang hangat sepanjang tahunnya.
Ada salah satu ciri khas yang dimiliki oleh hutan musim ini, yakni memiliki
musim kering atau musim kemarau yang panjang selama berbulan- bulan.

Syarat dan criteria

 Hutan gugur memiliki curah hujan sekitar 750 mm hingga 1.000 mm


pertahunnya
 Memiliki suhu yang sangat rendah pada saat musim dingin tiba hingga
mencapai
-30ᵒ C
 Memiliki suhu yang panas sekali ketika musim panas tiba hingga mencapai 30ᵒ
C, sehingga dapat dikatakan bahwa suhu di hutan gugur ini sangat ekstrim
 Sebagian besar mempunyai empat musim, yaitu musim semi, musim gugur,
musim panas dan musim dingin. Namun ada beberapa wilayah yang tidak
memiliki empat musim namun memilki hutan gugur ini
 Tumbuhan yang ada di dalam hutan akan menggugurkan daun- daunnya ketika
musim dingin tiba. Namun bagi hutan yang berada di wilayah iklim tropis,
pepohonan akan menggugurkan daunnya ketika musim panas tiba
 Keanearagaman berbagai jenis tumbuhan yang ada di dalam hutan tidak
terlelau banyak
 Pohon- pohon yang hidup di hutan gugur ini rata- rata tinggi namun memiliki
daun yang bentuknya tidak terlalu lebar
 Pepohonan yang tumbuh di hutan ini umumnya hanya sedikit jenisnya dan
juga tidak terlalu rapat. Hal ini karena unsur cahaya matahari (baca: lapisan-
lapisan matahari) yang sangat dibutuhkan oleh pepohonan hanya terjadi pada
musim panas atau musim semi saja
 Memiliki tanah yang subur. Hal ini dikarenakan pohon- pohon yang
menggugurkan daunnya di tanah. Daun- daun tersebut akan membusuk dan
akan memberikan nutrisi pada tanah tersebut
 Hutan gugur memiliki dua lapisan tanah, yaitu afisol dan juga utisol

c. Ekosistem Padang Rumput

ekosistem padang rumput adalah ekosistem yang terjadi di daerah padang rumput.
Artinya, interaksi yang dilakukan oleh organisme- organisme padang rumput
dengan komponen- komponen biotik dan abiotik yang berada di lingkungannya.
Ekosistem padang rumput ini adalah salah satu jenis dari ekosistem daratan atau
ekosistem terestial yang terbentuk secara alami. Ekosistem padang rumput ini juga
disebut dengan nama lain, yakni grassland atau stepa.

Ekosistem ini dipenuhi dengan hamparan rumput yag hijau, sehingga apabila kita
memandangnya, maka sejauh mata memandang kita akan melihat warna hijau
yang segar dan mendamaikan. Ekosistem padang rumput ini hanya ada di
lingkungan wilayah yang memiliki iklim tropis. Di Indonesia sendiri terdapat
beberapa ekosistem rumput di daerah- daerah tertentu. beberapa daerah di
Indonesia yangh
mempunyai ekosistem padang rumput ini adalah bagian timur, yakni di daerah
Nusa Tenggara Timur.

Syarat dan criteria

 Membentang dari daerah tropis hingga ke subtropics


 Berada di hamparan lahan yang datar atau sedikit berbukit kecil
 Curah hujan rendah, yakni sekita 90 hingga 150 cm per tahun
 Penguapan tinggi
 Terkadang terjadi kekeringan parah
 Hewan didominasi oleh herbivora dan karnivora
 Suhu yang dimiliki mirip dengan hutan gugur
 Tanahnya tidak mampu menyimpan air dengan baik
 Mempunyai pohon yang khas, yakni akasia

d. Ekosistem Hutan Sabana

Hutan sabana adalah kawasan hutan berupa padang rumput yang ditumbuhi oleh
semak atau perdu yang diselingi sebaran beberapa jenis pohon, seperti pohon
palem dan akasia. Biasanya padang sabana tumbuh di antara wilayah tropis dan
subtropis, atau tumbuh di wilayah yang memiliki curah hujan yang rendah.

Syarat dan criteria

 Hutan sabana hanya berada di wilayah iklim tropis atau wilayah yang dilewati
garis khatulistiwa.
 Curah hujan musiman
 Curah hujan tidak teratur.
 Curah hujan 100 mm hingga 150 mm per setahun.
 Suhu udara cenderung panas sepanjang tahun.
 Berpotensi berubah menjadi hutan basah atau semak belukar.
 Hutan sabana memiliki resapan air (porositas) dan pengairan (drainase) yang
baik.
 Habitat hidup hewan, baik hewan karnivora maupun herbivora.
e. Ekosistem Tundra

Bioma tundra terletak di daerah beriklim es abadi dengan iklim


yangkarakteristiknya terkenal cukup ekstrem karena yang suhu rata-rata yang
rendah, bersalju, dan musim panas yang pendek. Di Indonesia, bioma ini terletak
di puncak gunung Jayawijaya, Papua.

Syarat dan criteria

 Hampir semua wilayahnya tertutup oleh salju/es mudahnya gurun es.


 Memiliki musim dingin yang panjang dan gelap serta musim panas yang
panjang dan terang. Peristiwa ini terjadi karena gerak semu matahari hanya
sampai di posisi 23,5° LU/LS.
 Permafrost, yaitu dimana tanah dibawah permukaan beku secara permanen.
 Kecepatan angin yang tinggi dan suhu yang dingin menciptakan komunitas
tumbuhan yang sama, yang disebut tundra alpine.
 Sangat sedikit curah hujan tahunan, air tidak dapat menembus permafrost di
bawahnya dan akan menumpuk di dalam kolam di atas bunga tanah yang
dangkal selama musim panas yang pendek.
 Bioma Tundra menutupi luas yang sangat besar di Arktik, yang mencapai 20%
permukaan tanah di bumi.
 Keanekaragaman biotik rendah, struktur vegetasi yang sederhana, dan Usia
tumbuh tanaman yang sangat pendek, hanya berkisar 30-120 hari (1-4 bulan).
 Musim tanam berkisar 50 sampai 60 hari, dengan suhu rata – rata 3º – 120C
yang memungkinkan vegetasi pada bioma tundra dapat bertahan hidup.
 Curah hujan tahunan, termasuk saat salju mencair adalah 15 – 25 cm.
 Energi dan nutrisi dalam bentuk bahan organic yang telah mati.
 Nitrogen diciptakan oleh fiksasi biologis dan fosfor yang dibuat oleh curah
hujan.
 Tanaman dapat melakukan fotosintesis pada temperatur dan intensitas cahaya
yang rendah.
f. Ekosistem Gurun
bioma gurun/padang pasir. Merupakan bioma yang bercirikan lahan tandus karena
tingkat curah hujan yang sangat rendah. Di Indonesia gurun pasir atau padang
pasir
dapat ditemui di dekat Pantai Parangtritis, Bantul, Yogyakarta. Warga sekitar
menyebutnya dengan daerah “Gumuk Pasir” dan di wilayah Gunung Bromo, Jawa
Timur.

Syarat dan criteria


 Curah hujan sangat rendah, yaitu kurang dari 250 mm/ tahun
 Keadaan tanah sangat tandus dan tidak dapat menyimpan air
 Intensitas panas matahari yang tinggi
 Kecepatan penguapan (Evaporasi) sangat tinggi
 Kelembapan udara sangat rendah
 Suhu lingkungan yang ekstrim, suhu siang hari bisa mencapai 60º C dan
malam hari mencapai 0º C
 Tumbuhan yang hidup tergolong xerofit yang memiliki ciri – ciri seperti
mempunyai akar yang panjang, batang dan daunnya memiliki lapisan lilin
yang berguna untuk mencegah penguapan.
 Air tanah cenderung asin. Hal ini disebabkan oleh larutan garam dalam tanah
cenderung tidak berpindah, baik karena pencucian oleh air maupun drainase.

g. Ekosistem Karst
Ekosistem karst Indonesia cukup luas dan sebarannya merata di seluruh
kepulauan. Cakupan 15 juta hektare kawasan karst Indonesia perlu dilindungi dan
dikelola dalam langkah terpadu.

Karst merupakan bentang alam di bawah permukaan (endokarst) dan di


permukaan (eksokarst) tanah yang secara khusus berkembang pada batuan
karbonat sebagai akibat proses pelarutan air alami.

Syarat dan criteria


 Tubuh tidak berpigmen.
 Waktu reproduksinya tertentu.
 Mempunyai alat gerak yang ramping dan panjang (Jangkrik gua mempunyai
antena 20-21 mm).
 Mempunyai alat indera (alat penggetar) yang sudah berkembang.
 Mata tereduksi atau hilang sama sekali.
 Metabolismenya lamabat karena kurangnya suplai makanan.
 Dapat beradaptasi dengan lingkungan kelembaban yang tinggi.

h. Ekosistem Sungai
Dari beberapa macam ekosistem yang kita kenal di Bumi, salah satunya ada
ekosistem sungai. Ekosistem sungai ini termasuk dalam jenis ekosistem air.
Seperti namanya, ekosistem sungai ini mempunyai arti sebagai ekosistem yang
berada di daerah sungai. Ekosistem sungai ini berarti segalam macam interaksi
atau hubungan timbal balik dari makhluk hidup dan juga lingkungannya yang
mana meliputi kawasan atau daerah sungai. Ekosistem sungai ini meliputi di
sepanjang wilayah Daerah Aliran Sungai, dari hulu sungai, badan sungai, dan juga
hilir sungai, dan bahkan muara sungai. Di sepanjang aliran sungai inilah disebut
sebagai ekosistem sungai.

Ekosistem sungai ini merupakan salah satu jenis ekosistem air tawar. Indonesia
sendiri di hampir semua wilayahnya mempunyai ekosistem sungai ini. Hal ini
karena setiap pulau yang ada di Indonesia mempunyai sungai. Beberapa sungai
yang terkenal dan sekaligus menjadi ekosistem sungai yang besar anatar lain
adalah Sungai Mahakam, Sungai Kapuas, Sungai Musi, Sungai Bengawan Solo,
dan lain sebagainya.

Syarat dan criteria


 Adanya air yang terus mengalir dari arah hulu menuju ke arah hilir.
 Terdapat variasi kondisi fisik dan juga kimia dalam tingkat aliran air yang
sangat tinggi.
 Adanya perubahan kondisi fisik dan juga kimia yang berlangsung secara terus
menerus.
 Dihuni oleh berbagai macam tumbuhan dan juga binatang yang telah
beradaptasi dalam kondisi aliran air.

i. Ekosistem Danau
ekosistem danau merupakan ekosistem yang cakupan wilayahnya berupa danau
dan sekitarnya. Ekosistem sendiri merupakan interaksi timbal balik antara
makhluk hidup dengan lingkungannya. Sedangkan danau merupakan ceruk atau
sekungan yang terdapat pada permukaan Bumi dan terisi oleh air. Sehingga dapat
dikatakan bahwa ekosistem danau ini merupakan hubungan dari beberapa populasi
yang hidup di suatu ceruk atau cekungan terisi air di permukaan Bumi, dan saling
mengadakan interaksi baik langsung maupun tidak langsung dengan
lingkungannya (hubungan berupa timbal balik). Ekosistem danau ini termasuk ke
dalam ekosistem air tawar, meskipun secara umum air di danau bisa juga terisi air
asin. Ekosistem danau ini tidak hanya meliputi di air saja, namun juga daratan
yang ada di sekitar danau tersebut.

Syarat dan criteria


 Terdapat variasi suhu yang tidak mencolok
 Memiliki penetrasi cahaya yang kurang
 Dipengaruhi oleh iklim dan cuaca
 Jenis tumbuhan didominasi oleh ganggang dan tumbuhan biji
 Dihuni oleh hampir semua filum hewan

j. Ekosistem rawa rawa


Rawa adalah suatu daerah yang tergenang air, baik air tawar maupun payau. Rawa
ada yang bersifat musiman ada yang permanen. awa merupakan ekosistem yang
unik karena terdiri atas tanah dan air.

Di Indonesia adalah sekitar 33, 4 juta ha lahan rawa. Sekitar 60% atau 20 juta ha
merupakan rawa pasang surut dan sisanya merupakan rawa bukan pasang surut.

Lokasi rawa mayoritas tersebar di Kalimantan, Papua, Sumatera dan Sulawesi.


Menurut lokasinya, rawa dibedakan atas rawa pasang surut dan rawa bukan
pasang surut.

Syarat dan criteria


 Variasi suhu yang tidak terlalu mencolok
 Penetrasi cahaya tergolong baik
 Floranya didominasi oleh ganggang

k. Ekosistem Pantai

Ekosistem Pantai adalah ekosistem yang ada di wilayah perbatasan antara air laut
dan daratan, yang terdiri dari komponen biotik dan komponen abiotik. Komponen
biotik pantai terdiri dari tumbuhan dan hewan yang hidup di daerah pantai,
sedangkan komponen abiotik pantai terdiri dari gelombang, arus, angin, pasir,
batuan dan sebagainya.

Syarat dan criteria

 Memiliki garis pantai yang permanen dan juga terjaga dengan baik.
 Terdapat ekosistem mangrove di sekitar pantai.
 Terdapat pola usaha budidaya air payau.
 Pencemaran atas pantai bisa dikendalikan.
 Berperan sebagai rumah bagi aneka jenis makhluk hidup dan bisa menjadi
sumber kehidupan.

l. Ekositem Terumbu Karang

Terumbu karang adalah ekosistem bawah laut yang terdiri dari kumpulan binatang
karang yang membentuk struktur kalsium karbonat atau batu kapur. Ekosistem
terumbu karang merupakan habitat bagi berbagai satwa laut dan menjadi penjaga
keanekaragaman hayati di lautan.

Syarat dan criteria

 Laut Temperatur Tinggi. Laut yang memiliki terumbu karang biasanya


memiliki temperatur lebih dari 20 derajat celcius.
 Laut Kadar Garam Tinggi
 Intensitas Cahaya Tinggi
 Iklim dan Cuaca Stabil
 Arus Terus Bergerak
 Terbentuk karena Ribuan Hewan Polip
 Terdapat Banyak Organisme Laut
 Menghasilkan CACO3

m. Ekosistem Laut Dalam


Ekosistem laut dalam adalah ekosistem yang berada di laut yang dalam.
Eksositem ini berbeda dengan ekosistem laut dangkal. Hal ini karena cahaya
matahari yang dapat masuk ke dalam sangat sedikit, atau tidak ada sama sekali.
Makhluk hidup yang hidup di laut dalam rata- rata adalah hewan predator atau
hewan pemakan bangkai. Selain itu, jumlah vegetasi di laut dalam nyaris tidak
ada. Ekosistem laut sampai saat ini, masih menjadi misteri yang belum banyak
terpecahkan. Karena hanya alat yang dapat masuk ke dalam air hingga ribuan
meter. Beberapa hewan unik di temukan pada ekosistem laut dalam. Akan tetapi,
akibat kurangnya teknologi serta pengetahuan, maka banyak hewan laut dalam
yang belum dapat diindentifikasi.

Syarat dan criteria

 Memiliki salinitas tinggi, semakin mendekati khatulistiwa semakin tinggi.


 NaCl mendominasi mineral ekosistem laut hingga mencapai 75%.
 Iklim dan cuaca tidak terlalu berpengaruh pada ekosistem laut.

n. Ekosistem Estuari
Estuaria merupakan tempat pertemuan air tawar dan air asin. Tempat ini berperan
sebagai daerah peralihan antara kedua ekosistem akuatik.Estuari (muara)
merupakan tempat bersatunya sungai dengan laut. Estuari sering dipagari oleh
lempengan lumpur intertidal yang luas atau rawa garam.

Syarat dan criteria

 Keterlindungan

Biota akan terlindung dari gelombang laut yang memungkinkan tumbuh


mengakar didasar estuaria dan memungkinkan larva kerang-kerang.

 Kedalaman estuaria relatif dangkal sehingga cahaya matahari sampai dasar


peraiaran.
 Salinitas Air.
 Sirkulasi air.

Perpaduan antara air tawar dari daratan, pasang surut dan salinitas yang
menciptakan suatu sisitem gerakan dan suatu transport air.

 Energi pasang yang terjadi di estuaria merupakan tenaga penggerakyang


penting.
 Penyimpanan dan pendauran zat hara.

Kemampuan menyimpan energi daun pohon bakau, lamun serta alga


mengkonversi zat hara dan menyimpan bahan sebagai bahan organik.

o. Hutan Bakau
Hutan mangrove merupakan salah satu bentuk ekosistem hutan yang unik dan
khas, terdapat di daerah pasang surut wilayah pesisir, pantai, dan beberapa pulau
kecil. Hutan mangrove merupakan sumber daya potensial di Indonesia.

Syarat dan criteria

 Jenis tumbuhan yang hidup relatif sangat terbatas.


 Akar pepohonan terbilang unik karena berbentuk layaknya jangkar yang
melengkung.
 Terdapat biji atau propagul dengan sifat vivipar atau mampu melakukan proses
perkecambahan pada kulitpohon.
 Tanah hutan mangrove tergenang secara berkala.

p. Ekosistem hutan dataran rendah

Hutan dataran rendah adalah bentuk hutan yang terletak setelah hutan pantai. Sesuai
dengan namanya, hutan ini tumbuh berkembang di wilayah dataran rendah yang
memiliki ketinggian antara 5 hingga 1.000 mdpl.

Pada umumnya, struktur hutan di wilayah yang rendah sangat beragam atau
komplek dan juga disebut dengan hutan hujan. Di wilayah Indonesia, hutan yang
termasuk dalam hutan dataran rendah adalah hutan hujan tropis yang terletak di
daerah Dangkalan Sunda, seperti hutan-hutan di Kalimantan dan Sumatera.

Syarat dan criteria

 Hutan dataran rendah merupakan kawasan hutan yang memiliki vegetasi


paling kaya dibandingkan dengan jenis hutan lainnya. ...
 Lahan seluas 1 hektar di hutan dataran rendah dapat dihuni oleh 100 hingga
200 jenis tumbuhan.
 Pepohonan tumbuh dengan rapat dan lebat, serta selalu hijau sepanjang tahun.

q. Ekosistem Hutan Kerangas

Hutan kerangas berada pada ketinggian yang sama dengan hutan dataran
rendah. Tipe hutan ini seringkali ditemukan pada ketinggian kurang dari 800 m
dpl. Perbedaan dari tipe hutan dataran rendah adalah karena media tumbuh tipe
hutan ini pada tanah podsol dengan kandungan silika tinggi dan sangat masam.

Tanah ini menyerap air dengan baik. Tanah pada hutan kerangas umumnya miskin
hara. Pepohonan sangat bergantung pada humus di lantai hutan yang relatif tipis.

Syarat dan criteria

 Lapisan tanah sangat miskin hara


 Tekstur tanah berpasir
 Kawasan yang cukup gersang

r. Ekosistem pegunungan yang menjulang


Macam-macam ekosistem di Indonesia yang ketiga adalah pergunugan. Ekosistem
pegunungan di Indonesia.
Sebagian besar kawasan pegunungan memiliki ekosistem yang khas dan kemudian
dikonservasikan dalam berbagai bentuk kawasan lindung seperti Taman Nasional,
Hutan Lindung, dan Kawasan Rawan Bencana serta kawasan hulu Daerah Aliran
Sungai (DAS).
Syarat dan criteria
 Ktinggian yang besar
 Memberikan suhu yang sejuk
 Lereng yang curam
 Curah hujan yang elatif tinggi
 Rawan bencana longsor

Anda mungkin juga menyukai