Anda di halaman 1dari 6

NAMA : PUTRI

STAMBUK : A22119045
KELAS :A

TUGAS RESUME

A. Keterampilan yang Harus Dimiliki Seorang Guru Profesional


Menjadi seorang guru harus memiliki keterampilan yang dapat menunjang berhasilnya
proses belajar yang diinginkan, yaitu proses belajar yang aman dan nyaman. Keterampilan-
keterampilan tersebut harus dimiliki dan kemudian dikembangkan oleh para guru dalam
rangka meningkatkan kompetensi pedagogiknya sebagai seorang pendidik.
Ada beberapa keterampilan yang harus dimiliki seorang guru untuk menunjang
terciptanya proses belajar dan kondisi belajar yang kondusif dan optimal. Keterampilan-
keterampilan tersebut antara lain:
a. Keterampilan bertanya
Keterampilan bertanya bagi seorang guru merupakan keterampilan yang sangat penting
untuk dikuasai. Sebab melalui keterampilan ini guru dapat menciptakan suasana
pembelajaran lebih bermakna. Pembelajaran akan menjadi sangat membosankan, jika selama
berjam-jam guru menjelaskan materi tanpa diselingi dengan pertanyaan, baik hanya sekedar
pertanyaan pancingan, atau pertanyaan untuk mengajak siswa berpikir.
Ada beberapa hal penting dalam keterampilan bertanya:
 Setelah guru mengajukan pertanyaan, murid diminta tenang sebentar. Hal ini
bertujuan untuk memberikan kesempatan berpikir siswa, memperoleh jawaban yang
komplit, atau agar murid banyak yang menjawab
 Guru harus mendorong kepada siswa untuk dapat menemukan jawabannya. Caranya
yaitu dapat memberikan informasi tambahan agar murid dapat menjawab pertanyaan
atau dapat mengubah pertanyaan dalam bentuk lain.
 Guru harus melacak, menuntun, dan mampu mengarahkan siswa untuk mendapatkan
jawaban yang memuaskan.

b. Keterampilan memberikan penguatan


Keterampilan dasar penguatan adalah segala bentuk respon yang merupakan bagian dari
modifikasi tingkah laku guru terhadap tingkah laku siswa, yang bertujuan untuk memberikan
informasi atau umpan balik bagi siswa atas perbuatannya. Melalui keterampilan penguatan
yang diberikan guru, maka siswa akan merasa terdorong untuk memberikan respon setiap
muncul stimulus dari guru.
Adapun tujuan memberikan penguatan dalam pembelajaran adalah:
 Meningkatkan perhatian siswa
 Membangkitkan dan memelihara motivasi belajar siswa
 Memudahkan siswa belajar
 Menumbuhkan rasa percaya diri pada siswa
 Menumbuhkan iklim kelas yang kondusif

c. Keterampilan mengadakan variasi


Dalam jumlah siswa yang banyak, biasanya sulit atau sukar untuk mempertahankan agar
perhatian siswa tetap pada materi yang diberikan. Memang ada banyak faktor yang
mempengaruhinya, misalnya penjelasan guru yang kurang mengenai sasaran, faktor gaya
guru yang dalam belajar tanpa ada variasanya dan sebagainya. Jadi, masalah perhatian siswa
terhadap pelajaran tidak bisa dikesampingkan dalam konteks pencapaian tujuan
pembelajaran.
Oleh karena itu, guru hendaknya memperhatikan variasi gaya mengajarnya, apakah sudah
dapat meningkatkan dan memelihara perhatian siswa terhadap materi yang dijelaskan apa
belum.

d. Keterampilan menjelaskan
Setiap kegaiatan pembelajaran tidak terlepas dari aspek menjelaskan. Menjelaskan
adalah sebuah keterampilan. Keterampilan sudah pasti dapat dipelajari. Agar kemampuan
menjelaskan seorang guru tercapai yaitu membuat sesuatu yang belum jelas, maka ada dua
hal yang perlu dilakukan. Kedua unsur keterampilan menjelaskan yaitu keterampilan
merencanakan penjelasan dan keterampilan menyajikan penjelasan.
Tujuan memberikan penjelasan seorang guru adalah:
 Membimbing siswa untuk dapat memahami ilmu pengetahuan secara objektif dan
bernalar
 Melatih siswa untuk senantiasa berkonsentrasi dalam menyimak penjelasan guru
sehingga melibatkan mereka untuk berpikir sambil memecahkan masalah-masalah
atau pertanyaan
 Untuk mendapat respon dan umpan balik siswa mengenai tingkat pemahamannya
serta untuk mengatasi kesalahpahaman mereka
 Membimbing siswa untuk menghayati dan mendapat proses penalaran dengan
menggunakan bukti-bukti dalam pemecahan masalah tersebut

e. Keterampilan membuka dan menutup pelajaran


Keterampilan membuka dan menutup pelajaran merupakan keterampilan dasar mengajar
yang harus dikuasai dan dilatihkan bagi calon guru agar dapat mencapai tujuan pembelajaran
secara efektif, efisien dan menarik. Keterampilan membuka pelajaran merupakan upaya guru
dalam memberikan pengantar atau pengarahan mengenai materi yang akan dipelajari siswa
sehingga siswa siap mental dan tertarik mengikutinya. Sedangkan keterampilan menutup
pelajaran merupakan keterampilan membantu siswa dalam menemukan konsep, prinsip,dalil,
hukum atau prosedur dari inti pokok bahasan yang telah dipelajari.

f. Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil


Diskusi dalam kegaiatan pembelajaran tidak jauh berbeda dengan karakteristik diskusi
pada umumnya. Siswa dibagi dalam kelompok-kelompok kecil, dalam hal ini yang
memimpin diskusi adalah seorang guru. Setiap siswa dalam setiap kelompok masing-masing
bebas tanpa ada tekanan dari pihak manapun untuk menyumbang pendapat, saran, berbagi
pengalaman, atau menghasilkan kesimpulan bersama untuk memecahkan masalah.
Membimbing kegiatan diskusi adalah dalam pembelajaran merupakan salah satu
keterampilan mengajar yang harus dikuasai oleh guru, karena melalui diskusi siswa
terdorong untuk belajar secara aktif, belajar mengemukakan pendapat, berinteraksi, saling
menghargai, dan berlatih bersikap positif. Dengan diskusi siswa dan guru sama-sama aktif,
bahkan melalui diskusi dapat memfasilitasi terjadinya proses pembelajaran aktif.

g. Keterampilan mengelola kelas


Pengelolaan kelas merupakan keterampilan guru untuk menciptakan dan memelihara
kondisi pembelajaran yang kondusif. Kegaiatan-kegiatan untuk menciptakan dan
mempertahankan kondisi yang kondusif bagi bagi terjadinya proses pembelajaran ini
misalnya menghentikan tingkah laku siswa yang membuat perhatian kelas teralihkan.
Agar dapat mengelola kelas dengan efektif, perlu dihindari hal-hal yang akan
menimbulkan gangguan proses pembelajaran, yaitu sebagai berikut.
 Campur tangan guru yang berlebihan
 Kesenyapan
 Penyimpangan
 Bertele-tele

h. Keterampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan


Keterampilan dasar mengajar kelompok kecil dan perorangan marupakan salah satu cara
yang dapat dilakukan untuk dapat memfasilitasi sistem pembelajaran yang dibutuhkan oleh
siswa baik secara klasikal maupun individu. Oleh karena itu keterampilan mengajar ini harus
dilatih dan dikembangkan sehingga para calaon guru atau guru dapat memiliki banyak
pilihan untuk dapat melayani siswa dalam melakukan proses pembelajaran.

B. Kompetensi yang Harus Dimiliki Seorang Guru Profesional


Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan
Dosen menyatakan bahwa kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan
perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam
melaksanakan tugas keprofesionalan. Menurut Finch & Crunkilton, (1992: 220) Menyatakan
“Kompetencies are those taks, skills, attitudes, values, and appreciation thet are deemed
critical to successful employment”. Pernyataan ini mengandung makna bahwa kompetensi
meliputi tugas, keterampilan, sikap, nilai, apresiasi diberikan dalam rangka keberhasilan
hidup/penghasilan hidup. Hal tersebut dapat diartikan bahwa kompetensi merupakan
perpaduan antara pengetahuan, kemampuan, dan penerapan dalam melaksanakan tugas di
lapangan kerja.
Kompetensi guru terkait dengan kewenangan melaksanakan tugasnya, dalam hal ini
dalam menggunakan bidang studi sebagai bahan pembelajaran yang berperan sebagai alat
pendidikan, dan kompetensi pedagogis yang berkaitan dengan fungsi guru dalam
memperhatikan perilaku peserta didik belajar (Djohar, 2006 : 130).
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa kompetensi guru adalah hasil dari
penggabungan dari kemampuan-kemampuan yang banyak jenisnya, dapat berupa
seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan
dikuasai oleh guru dalam menjalankan tugas keprofesionalannya. Menurut Suparlan
(2008:93) menambahkan bahwa standar kompetensi guru dipilah ke dalam tiga komponen
yang saling berkaitan, yaitu pengelolaan pembelajaran, pengembangan profesi, dan
penguasaan akademik.
Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 Tahun
2007 Tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru, adapun macam-macam
kompetensi yang harus dimiliki oleh tenaga guru antara lain: kompetensi pedagogik,
kepribadian, profesional dan sosial yang diperoleh melalui pendidikan profesi. Keempat
kompetensi tersebut terintegrasi dalam kinerja guru.
1. Kompetensi Pedagogik
Kompetensi pedagogik meliputi pemahaman guru terhadap peserta didik, perancangan
dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. Secara rinci setiap subkompetensi
dijabarkan menjadi indikator esensial sebagai berikut;
 Memahami peserta didik secara mendalam memiliki indikator esensial: memahami
peserta didik dengan memanfaatkan prinsip-prinsip perkembangan kognitif; memahami
peserta didik dengan memanfaatkan prinsip-prinsip kepribadian; dan mengidentifikasi
bekal ajar awal peserta didik.
 Merancang pembelajaran, termasuk memahami landasan pendidikan untuk kepentingan
pembelajaran memiliki indikator esensial: memahami landasan kependidikan;
menerapkan teori belajar dan pembelajaran; menentukan strategi pembelajaran
berdasarkan karakteristik peserta didik, kompetensi yang ingin dicapai, dan materi ajar;
serta menyusun rancangan pembelajaran berdasarkan strategi yang dipilih.
 Melaksanakan pembelajaran memiliki indikator esensial: menata latar (setting)
pembelajaran; dan melaksanakan pembelajaran yang kondusif.
 Merancang dan melaksanakan evaluasi pembelajaran memiliki indikator esensial:
merancang dan melaksanakan evaluasi (assessment) proses dan hasil belajar secara
berkesinambungan dengan berbagai metode; menganalisis hasil evaluasi proses dan hasil
belajar untuk menentukan tingkat ketuntasan belajar (mastery learning); dan
memanfaatkan hasil penilaian pembelajaran untuk perbaikan kualitas program
pembelajaran secara umum.
 Mengembangkan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensinya, memiliki
indikator esensial: memfasilitasi peserta didik untuk pengembangan berbagai potensi
akademik; dan memfasilitasi peserta didik untuk mengembangkan berbagai potensi
nonakademik.

2. Kompetensi Kepribadian
Kompetensi kepribadian merupakan kemampuan personal yang mencerminkan
kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta
didik, dan berakhlak mulia. Secara rinci subkompetensi tersebut dapat dijabarkan sebagai
berikut:
 Kepribadian yang mantap dan stabil memiliki indikator esensial: bertindak sesuai
dengan norma hukum; bertindak sesuai dengan norma sosial; bangga sebagai guru; dan
memiliki konsistensi dalam bertindak sesuai dengan norma.
 Kepribadian yang dewasa memiliki indikator esensial: menampilkan kemandirian
dalam bertindak sebagai pendidik dan memiliki etos kerja sebagai guru.
 Kepribadian yang arif memiliki indikator esensial: menampilkan tindakan yang
didasarkan pada kemanfaatan peserta didik, sekolah, dan masyarakat serta
menunjukkan keterbukaan dalam berpikir dan bertindak.
 Kepribadian yang berwibawa memiliki indikator esensial: memiliki perilaku yang
berpengaruh positif terhadap peserta didik dan memiliki perilaku yang disegani.
 Akhlak mulia dan dapat menjadi teladan memiliki indikator esensial: bertindak sesuai
dengan norma religius (iman dan taqwa, jujur, ikhlas, suka menolong), dan memiliki
perilaku yang diteladani peserta didik.

3. Kompetensi Sosial
Kompetensi sosial merupakan kemampuan guru untuk berkomunikasi dan bergaul secara
efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta
didik, dan masyarakat sekitar. Kompetensi ini memiliki subkompetensi dengan indikator
esensial sebagai berikut:
 Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik memiliki
indikator esensial: berkomunikasi secara efektif dengan peserta didik.
 Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan sesama pendidik dan tenaga
kependidikan.
 Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan orang tua/wali peserta didik
dan masyarakat sekitar.

4. Kompetensi Profesional
Kompetensi profesional merupakan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan
mendalam, yang mencakup penguasaan materi kurikulum mata pelajaran di sekolah dan
substansi keilmuan yang menaungi materinya, serta penguasaan terhadap stuktur dan
metodologi keilmuannya. Setiap subkompetensi tersebut memiliki indikator esensial sebagai
berikut:
 Menguasai substansi keilmuan yang terkait dengan bidang studi memiliki indikator
esensial: memahami materi ajar yang ada dalam kurikulum sekolah; memahami struktur,
konsep dan metode keilmuan yang menaungi atau koheren dengan materi ajar;
memahami hubungan konsep antar mata pelajaran terkait; dan menerapkan konsep-
konsep keilmuan dalam kehidupan sehari-hari.
 Menguasai struktur dan metode keilmuan memiliki indikator esensial menguasai
langkah-langkah penelitian dan kajian kritis untuk memperdalam pengetahuan/materi
bidang studi.

Keempat kompetensi tersebut di atas bersifat holistik dan integratif dalam kinerja guru.
Oleh karena itu, secara utuh sosok kompetensi guru meliputi (a) pengenalan peserta didik
secara mendalam; (b) penguasaan bidang studi baik disiplin ilmu (disciplinary content)
maupun bahan ajar dalam kurikulum sekolah (c) penyelenggaraan pembelajaran yang
mendidik yang meliputi perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi proses dan
hasil belajar, serta tindak lanjut untuk perbaikan dan pengayaan; dan (d) pengembangan
kepribadian dan profesionalitas secara berkelanjutan. Guru yang memiliki kompetensi akan
dapat melaksanakan tugasnya secara profesional (Ngainun Naim, 2009:60).

Anda mungkin juga menyukai