Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM

MT3203 LABORATORIUM TEKNIK MATERIAL 3

Modul F
Uji Tak Rusak: Ultrasonic Thickness dan Coating Thickness Measurement Test
Oleh:

Farhan Adi Farrasandi


13716033
Kelompok 5
Fuja Aprianto 13716021
Farhan Adi Farrasandi 13716033
Naufal Hanif Hawari 13716049
M. Iqbal Aufarafi Utaya 13716052
Aisyah Rahma Giffari 13716061

Tanggal Praktikum 19 Februari 2019


Tanggal Pengumpulan Laporan 24 Februari 2019
Asisten (NIM) Syauqi Ramadhan (13715012)

LABORATORIUM TEKNIK MATERIAL DAN METALURGI


PROGRAM STUDI TEKNIK MATERIAL
FAKULTAS TEKNIK MESIN DAN DIRGANTARA
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2019
Tujuan Praktikum

1. Mengukur dan membandingkan ketebalan spesimen stainless steel 316L, dan


aluminum dengan menggunakan UT dan jangka sorong
2. Membandingkan data ketebalan coating hasil dari uji UT dengan mikroskop optik

Data Praktikum

1. Data Pengamatan US Thickness Measurement Test

Alat US : Defelsko

Probe Normal Tunggal : 10.5 mm

Mode Gema : Pulse Echo

Kuplan : Propilen-glikol

Blok Kalibrasi :

Tipe 1 : Prositektor UTC 6

Frekuensi : 5 MHz

Tabel 1. Data Hasil Pengujian Ketebalan Spesimen

No. Tebal kalibrasi (mm) Tebal benda uji (mm) Tebal benda uji (mm)
Jangka Sorong UT
Warna US 316L Al 316L Al
1 Hitam 24,69 12,1 38.05 11,88 38,03
2 25 24,69 12 38,05 11,86 38,02
3 25 25 12,15 38,1 11,86 38,01
4 25 25,02 12,2 38,1 11,89 38,02
5 25 25,02 12,1 38,1 11,86 38,05
Avg. 25 24,884 38,08
2. Data Pengamatan US Thickness Measurement Test

Alat US : Defelsko

Probe Normal Tunggal : 16 mm

Mode Gema : Pulse Echo

Kuplan : Propilen-glikol

CTRS : Hitam

Tabel 2. Data Hasil Pengukuran Ketebalan Coating

No. Tebal Coating kalibrasi - Tebal Coating BU-US Tebal Coating BU-
CTRS (mm) (mm) Metalografi (mm)
Warna Tebal Abu-abu Hitam Abu-abu Hitam
1 Biru 150 226 226 107,87 261,80
2 Kuning 508 218 210 113,40 193,26
3 Hitam 244 204 218 144,94 303,37
4 Jingga 19 214 218 125,84 281,64
5 Merah 66 212 214 95,51 259,55
Avg. 214,8 217,2 117,526 261,126
Pengolahan Data

Gambar 1. Ketebalan Coating abu-abu Dibawah Mikroskop Elektron

Gambar 2. Ketebalan Coating hitam Dibawah Mikroskop Elektron


Analisis Data

Pada pengukuran ketebalan material, digunakan 2 jenis material yang berbeda, yaitu
316L dengan Aluminum. Metode pengukuran yang digunakan terbagi menjadi 2 macam,
yaitu pengukuran menggunakan jangka sorong dan pengukuran menggunakan salah satu
metode uji tak rusak, yaitu Ultrasonic Testing. Hasil pengukuran yang terdapat di bab analisis
data menunjukkan bahwa kedua metode tersebut menghasilkan data yang selisihnya tidak
terlalu jauh. Namun bila data tersebut ditinjau ulang, maka dapat disimpulkan bahwa angka
yang dihasilkan dari pengujian UT lebih presisi. Hal ini disebabkan gelombang ultrasonik
dapat mendeteksi cacat pada permukaan spesimen sekalipun permukaan benda uji tersebut
tidak rata.

Selanjutnya, metode Ultrasonic Test (UT) digunakan untuk sebagai metode


pembanding untuk mengetahui ketebalan coating dibandingkan dengan metallography yang
dilihat dibawah mikroskop electron. Dari hasil pengujian UT, diperoleh hasil pengukuran
ketebalan coating abu-abu sebesar 214,8 mm dan 217,2 mm untuk ketebalan coating hitam.
Sedangkan hasil pengamatan mikroskop electron, diperoleh hasil ketebalan coating hitam
sebesar 261,126 dan ketebalan coating hitam sebesar 117,526. Perbedaan hasil yang didapat
dari kedua metode tersebut cukup signifikan,dimana hasil yang diperoleh pada pengujian
Ultrasonic untuk coating hitam jauh lebih besar dibandingkan dengan hasil pengamatan
mikroskop electron. Hal ini disebabkan karena pada saat pengujian, posisi Probe tidak statis
sehingga UT merambat ke permukaan spesimen yang tidak rata
Kesimpulan

Kesimpulan yang diperoleh:

1. Hasil pengukuran ketebalan spesimen dengan menggunakan jangka sorong dan UT


menghasilkan perbedaan data yang tidak terlalu signifikan (dapat dilihat pada bab
data praktikum)
2. Pada pengukuran ketebalan coating dengan metode UT, Kuplan dan posisi peletakan
Probe sebagai pemancar gelombang Ultrasonik sangat mempengaruhi keakuratan
data [1]

Tugas Setelah Praktikum

1. Ambil sebuah contoh komponen di industri yang diuji menggunakan pengujian tak rusak
ultrasonik. Jawablah pertanyaan berikut:

(a) Sertakan nama dan gambar komponen yang anda pilih

(b) Jelaskan cacat yang mungkin ada di komponen tersebut

(c) Jelaskan cacat yang anda bisa deteksi dengan pengujian ultrasonik (dimensi, lokasi, jenis
cacat)

(d) Dengan batasan dan keunggulan yang telah anda bahas pada poin sebelumnya, jelaskan
strategi anda merancang komponen tersebut agar bisa di maintenance dengan pengujian
ultrasonik dan menghindari failure
Jawab:

a. Non Destructive Test sering digunakan pada pengujian sambungan pipa

Gambar 1. Pengujian Tak Rusak pada Sambungan Pipa Stainless Steel [2]

b. Dalam sambungan pipa, berikut cacat yang dapat terjadi:


1. Inklusi - Ini adalah diskontinuitas material yang dibentuk oleh masuknya oksida,
atau terak dalam pengecoran.
2. Sponginess - cacat yang terjadi selama tahap awal pemadatan casting dan
memiliki penampilan seperti spons. Biasanya bersifat lokal atau umum.
Penyebab utama adalah temperatur penuangan tidak cukup tinggi dan
penempatan ingate yang berdekatan dengan bagian berat.
3. Retak - Retak didefinisikan dengan baik dan biasanya lurus. Celah terbentuk
setelah pemadatan lengkap baja cair. Tegangan yang cukup besar diperlukan
untuk menyebabkan fraktur, dan dinding retak seperti itu berubah warna sesuai
dengan suhu casting ketika retak terbentuk. Desain casting yang buruk ditambah
dengan pembatasan kontraksi oleh cetakan, inti, atau bilah kotak berkontribusi
pada keretakan. [3]
c. Umumnya Ultrasonic Testing dapat digunakan hanya untuk mendeteksi cacat pada
permukaan pipa yang berupa retakan
d. Untuk menggunakan UT pada pengujian sambungan pipa, maka yang harus
dilakukan adalah mengatur penggunaan kuplan, mengatur lokasi dari Probe,
sehingga perambatan gelombang ultrasonic akan lebih merata dan dapat mendeteksi
cacat pada sambungan pipa secara merata

Daftar Pustaka

1. Ramelan,A, Judawisastra, H, Sasmita, F, “Panduan Praktkum MT3203 –


Laboratorium Teknik Material 3.2015”
2. http://www.mac-ndt.com/welded-tube/ [diakses 23 Februari 2019]
3. http://ispatguru.com/metallurgical-processes-and-defects-in-steel-products/ [diakses
24 Februari 2019]

Anda mungkin juga menyukai