Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PENDAHULUAN

GANGGUAN NYERI

Disusun Oleh :

Agam Ismail Nugraha

J.0105.20.043

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BUDI LUHUR

CIMAHI

2020
LAPORAN PENDAHULUAN

GANGGUAN NYERI

A. Definisi
Nyeri merupakan kondisi perasaan tidak menyenangkan bersifat sangat
subjektif karena perasaan nyeri berbeda pada setiap hal skala atau tingkatannya dan
hanya orang tersebut yang dapat menjelaskan atau mengevaluasi rasa nyeri yang
dialaminya.
Pengalaman sensorik atau emosional yang berkaitan dengan kerusakan
jaringan actual atau fungsional, dengan onset mendadak atau lambat dan berintesitas
ringan hingga berat yang berlangsung kurang dari 3 bulan.

B. Etiologi/Penyebab
1. Nyeri Akut

a. Agen pencedera fisiologis (mis, inflamasi, iskemia, neoplasma)


b. Agen pencedera kimiawi ( mis, terbakar, bahan kimia, iritan)
c. Agen pencedera fisik ( mis, abses, amputasi, terbakar, terpotong,
mengangkat berat, prosedur operasi, trauma,
latihan fisik berlebihan)
2. Nyeri Kronis
a. Kondisi muskoloskeletal kronis
b. Kerusakan sistem saraf
c. Penekanan saraf
d. Infiltrasi tumor
e. Ketidakseimbangan neurotransmitter, neuromodulator, dan reseptor
f. Gangguan imunitas (mis, neuropati terkait HIV, virus varicella, zoster)
g. Gangguan fungsi metabolic
h. Riwayat posisi kerja statis
i. Peningkatan indeks masa tubuh
j. Kondisi pasca trauma
k. Tekanan emosional
l. Riwayat penganiayaan (mis, fisik, psikologi, seksual)
m. Riwayat penyalahgunaan obat
C. Tanda dan Gejala

1. Mayor
Subjektif Objektif
a. Mengeluh nyeri a. Tampak meringis
b. Bersikap protektif (mis, waspada, posisi
menghindar nyeri)
c. Gelisah
d. Frekuensi nadi meningkat
e. Sulit tidur
2. Minor
Subjektif Objektif
(Tidak ada) a. Tekanan darah meningkat
b. Pola nafas berubah
c. Nafsu makan berubah
d. Proses berfikir terganggu
e. Menarik diri
f. Berfokus pada diri sendiri
g. Diaforesis

D. Fisiologi Nyeri
Munculnya nyeri berkaitan dengan reseptor dan adanya rangsangan reseptor.
Nyeri yang dimaksud adalah noiceptor, merupakan ujung-ujung saraf sangat bebas
yang memiliki sedikit atau bahkan tidak memiliki myelin yang tersebar pada kulit dan
mukosa, khususnya pada visera, persendian, dinding arteri, hati, dan kandung
empedu.

E. Klasifikasi Nyeri
a. Nyeri Akut, merupakan nyeri yang tmbul secara mendadak dan cepat menghilang,
yang tidak melebihi enam bulan dan ditandai adanya peningkatan tekanan otot.
b. Nyeri Kronis, merupakan nyeri yang timbul secara perlahan-lahan, biasanya
berlangsung dalam waktu cukup lama, yaitu lebih dari enam bulan. Hal yang
termasuk dalam kategori nyeri kronis adalah nyeri terminal, sindrom nyeri kronis,
dan nyeri psikomatitis.
c. Nyeri somatis dan nyeri visceral umumnya bersumber dari kulit dan jaringan
dibawah kulit pada otot dan tulang.
d. Nyeri menjalar, merupakan nyeri yang terasa pada bagian tubuh lain, umumnya
terjadi akibat kerusakan pada cedera organ visceral.
e. Nyeri psikogenik, merupakan nyeri yang tidak diketahui secara fisik yang timbul
akibat psikologis.

F. Kondisi Terkait
1. Kondisi pembedahan
2. Cedera traumatis
3. Infeksi
4. Sindrom coroner akut
5. Glaucoma

G. Pathway
Pielonefritis

Terjadi reaksi inflamasi

Reaksi antigen-antibodi

Kalekrein

Merangsang pusat sensori nyeri

Nyeri akibat peradangan parenkim ginjal

Nyeri menyebab ke kostovetebrata

Nyeri pinggang

Dx. Keperawatan nyeri


H. Teori Nyeri
Terdapat beberapa teori tentang terjadinya nyeri, diantaranya : (Long, 1989)
1. Teori pemisahan (specifity theory)
2. Teori pola (Pattem thery )
3. Teori pengendalian gerbang (gate control theory)
4. Teori transmisi dan inhibasi

I. Faktor-faktor yang mempengaruhi nyeri


1. Arti nyeri, arti nyeri bagi seseorang memiliki banyak perbedaan dan hampir
sebagian arti nyeri merupakanartiyang negatif
2. Persepsi nyeri, persepsi nyeri merupakan penilaian yang sangat subjektif tepatnya
pada korteks (pada fungsi evaluative kognitif)
3. Toleransi nyeri, toleransi ini erat hubungan nya dengan intensitas nyeri yang dapat
mempengaruhi kemampuan seseorang menahan nyeri.
4. Reaksi terhadap nyeri bentuk respons seseorang terhadap nyeri yang dapat
dipengaruhi oleh beberapa faktor.

J. Pemeriksaan Diagnostik
1. Melakukan pemeriksaan labolatorium dan radiologi
2. Menggunakan skala nyeri
3. Pemeriksaan darah lengkap ( CT scan, MRI)

K. Penatalaksaan Klinis
1. Medis
a. Pemberian obat analgesic, jenis narkotik dan bukan narkotik (aspirin,
asetaminofiken dan abahan antiinflamasi non steroid)
b. Golongan aspirin (asetysalicylic acid)
c. Golongan asataminofen
d. Ibu profen, mefenamic acid, fenoprofen, naprofen, zomepirac
2. Keperawatan
a. Mengurangi faktor yang menambah nyeri, misalnya ketidak percayaan,
ketidakpahaman, ketakutan, kelelahan dan kebosanan.
b. Memodifikasi stimulus nyeri dengan teknik latihan penglihatan, teknik
relaksasi dan distraksi.
c. Posisi fawler dan semi fowler

L. Pengkajian
1. Identitas klien
2. Riwayat kesehatan klien
- Keluhan utama : P, Q, R, S, T
3. Riwayat nyeri : lokasi nyeri, intensitas nyeri, waktu serangan
4. Pemeriksaan fisik
5. Analisis data

M. Diagnosis Keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan cedera (biologis, zat kimia, fisik maupun
psikologis)

Intervensi Rasional

No Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional


1 Nyeri Tupen 1. Pantau tingkat 1. Tingkat dan
Dalam waktu 1x dan intensitas intensitas nyeri
24 jam masalah nyeri merupakan
teratasi dengan dasar yang
kriteria hasil dibutuhkan
- Nyeri dapat perawat sebagai
berkurang pedoman
- Klien pengambil
merasakan intervensi
lebih nyaman sehingga setap
Tupan perubahan yang
Dalam waktu terjadi harus
3x24 jam terus di pantau
masalah teratasi
dengan kriteria 2. Ajarkan tehnik 2. Teknik relaksai
hasil relaksasi (nafas dapat
- Klien dapat dalam) membantu
mengkompens menurunkn
ori nyeri ketegagangan
dengan baik otot,
- Skala nyeri 0- menurunkan
1 (1-10) mediator stress
- Klien tenang seperti
kotekolomin
dan
menngkatkan
endoprin yang
dapat
membantu
mengurangi
nyeri

3. Analgetik
3. Kolaborasi
berfungsi untuk
pemberian
melakukan
analgetik
hambatan pada
sesuai program
sensori nyeri
pada kliern
berkurang

Skala Nyeri

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Tidak Nyeri Ringan Nyeri Sedang Nyeri Berat Nyeri Berat

Nyeri Terkontrol Tidak terkontrol


DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, Aziz Alimul. 2014 Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia

Tim pokja SDKI DPP PPNI, 2016, Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia Definisi dan
Diagnostik, Jakarta, DPD PPNI

Anda mungkin juga menyukai