DTNP Titik Anas
DTNP Titik Anas
4-Mar
1-Apr
8-Apr
12-Feb
19-Feb
26-Feb
5-Feb
11-Mar
18-Mar
25-Mar
15-Apr
22-Apr
29-Apr
22-Jan
29-Jan
Iran 773.071
Brazil
Rusia 27.967
Turki Iran
Jerman 239.639 Jerman PENAMBAHAN KASUS BARU DI LUAR
24.543
Inggris Inggris TIONGKOK (JUMLAH ORANG/HARI)
205.463
Perancis Perancis 120.000 Tambahan kasus/hari tertinggi terjadi 86.032
24.376 di AS (30.829) namun secara tren
171.253 100.000
Spanyol kembali menurun.
167.178
Italia 26.771 80.000
163.009 Di sisi lain, tambahan kasus harian
120.204 Lainnya 60.000 negara-negara Eropa seperti Jerman,
106.498 Amerika Serikat 6.623
94.640 6.028 40.000 Perancis, Italia, Spanyol, Belgia,
85.380 5.901 Switzerland secara konsisten
82.862 4.633 20.000 menurun cukup signifikan.
3.174
11-…
1 -…
2 -…
1.073 -
4-Mar
1-Apr
8-Apr
22-Jan
29-Jan
5-Feb
15-Apr
22-Apr
29-Apr
12-Feb
19-Feb
26-Feb
22-Jan
29-Jan
4-Mar
15-Apr
22-Apr
29-Apr
5-Feb
11-Mar
18-Mar
25-Mar
12-Feb
19-Feb
26-Feb
1-Apr
8-Apr
12-Feb
19-Feb
26-Feb
22-Jan
29-Jan
15-Apr
22-Apr
29-Apr
1-Apr
8-Apr
5-Feb
11-Mar
18-Mar
25-Mar
4-Mar
Sumber: worldmeters.info/coronavirus data per 30 April 2020 9
PANDEMI GLOBAL COVID-19 MEMBERIKAN EFEK DOMINO PADA
ASPEK SOSIAL, EKONOMI, DAN KEUANGAN
2019 2020f 2021f 2019 2020f 2021f 2019 2020f 2021f 2019 2020f 2021f 2019 2020f 2021f
-5,9% -7,5%
(Data per 3 Mei 2020) (Data per 3 Mei 2020) (Data per 3 Mei 2020) 12.703 internasional di 15 bandara dibatalkan
sepanjang Januari-Februari.
27,5
PMI Manufacturing Indonesia
berkontraksi turun menjadi 27.5
>1,9juta
Pekerja dari 144.340 perusahaan
dirumahkan atau di-PHK. Total dengan
perkiraan yang belum teridentifikasi
dapat mencapai 3 juta orang
(Kemenaker, 19 April).
INVESTASI LANGSUNG
BPS: 1Q2020
8,0%
Realisasi nominal investasi langsung Q1-2020 pertumbuhan ekonomi Beberapa Indikator
Rp210 triliun, atau 23,7% dari target 2020.
berada pada 2.97% menunjukkan ekonomi
Ditopang PMDN Rp112,7 T atau tumbuh 29,2%. tertekan sejak Maret
PMA sebesar Rp98 T, terkontraksi -9,2%.
Dibanding dengan
Pertumbuhan 70% PMA berasal dari negara yang terdampak dalamnya kontraksi di
Q1 cukup dalam (Singapura, Tiongkok, Jepang). beberapa negara besar, Purchasing
perekonomian
EKSPOR IMPOR Ekspor didukung sektor Indonesia di Q1 masih
Manager Index
2,9% -3,7%
pertanian & manufaktur. Faktor lebih baik Terkontraksi di
harga membuat ekspor tambang bawah level 30
dan migas turun.
2,96%
inflasi kumulatif 0,76% (ytd). meluas secara Penjualan Riil
Tekanan berasal dari kenaikan harga emas eksponensial bahkan ke
140
• Peningkatan indeks mengindikasikan capital inflow dan
sebaliknya.
130
9/5/2019
1/9/2020
2/6/2020
3/5/2020
4/2/2020
10/17/2019
10/31/2019
11/14/2019
11/28/2019
12/12/2019
12/26/2019
7/25/2019
8/22/2019
9/19/2019
10/3/2019
1/23/2020
2/20/2020
3/19/2020
4/16/2020
TERJADI PELEMAHAN NILAI TUKAR MATA UANG DUNIA TERHADAP DOLAR
AMERIKA, TAK TERKECUALI RUPIAH
Nilai Tukar Rupiah & Indeks Dollar Inggris -5.9%
17,000 (DXY) 16,741 Eropa -3.1% Perubahan Nilai Tukar Terhadap Dolar AS (%)
Jepang -1.0% terhadap awal tahun 2020 per 24 April 2020
Nilai Tukar Rupiah (Rp/USD) 102
Philipina 0.2%
DYX
16,000 Saudi Arabia 0.3%
China 1.7%
100
Dolar Indeks 3.6%
Singapura 5.7%
15,000 Malaysia 6.7%
98
India 7.1%
Thailand 7.6%
14,000 Argentina 11.0%
96
Indonesia 11.9%
Rusia 20.8%
13,676
Afrika Selatan 35.2%
13,000 94
Brasil 38.8%
02/01/2020
09/01/2020
16/01/2020
23/01/2020
30/01/2020
06/02/2020
13/02/2020
20/02/2020
27/02/2020
05/03/2020
12/03/2020
19/03/2020
26/03/2020
02/04/2020
09/04/2020
16/04/2020
apresiasi depresiasi
• Nilai tukar Rupiah terhadap USD melemah (depresiasi) dari sebesar
Rp13.676 (18 Februari) menjadi Rp16,741 (2 April), kemudian sedikit
mereda. Namun ketidakpastian masih tinggi mengingat penyebaran • Akhir Maret 2020, nilai tukar Rupiah melemah menjadi Rp16.336/USD,
Covid-19 yang masih eskalatif. terdepresiasi 17,6% (ytd) dibandingkan dengan awal tahun 2020.
• Per 24 April 2020, nilai tukar rupiah terdepresiasi 11,9% dibandingkan dengan
• Pelemahan nilai tukar terjadi di semua mata uang di dunia awal 2020. Menguat jika dibandingkan Maret 2020.
sebagaimana diindikasikan dengan Indeks Dolar (DXY) yang bergerak
• Rata rata nilai tukar sampai dengan 24 April 2020 mencapai Rp14.432/USD,
9
menguat sejak akhir Februari 2020 dan tetap berada di atas level 100
lebih lemah dibandingkan rata-rata selama tahun 2019 senilai Rp14.146/USD
hingga saat ini
• Menuju akhir 2020, ketidakpastian akan masih sangat tinggi. Diperkirakan dampak
ekonomi dari COVID-19 akan memuncak di kuartal 2 dan kuartal 3 tahun 2020.
PERKIRAAN, INFLASI 2020 AKAN LEBIH TINGGI
Perkembangan Inflasi dan Komponennya • Triwulan I 2020, laju inflasi masih dalam rentang sasaran 3,0%±1,0%
• Penyebaran COVID-19 membuat laju inflasi mengalami tekanan,
berikut ini kanal transmisinya:
✓ pelemahan permintaan, terutama pada komoditas barang-barang tahan
lama dan jasa terutama pada masa Ramadan dan menjelang Idul Fitri,
✓ risiko depresiasi nilai tukar Rupiah dan kelangkaan bahan baku akan
membuat ongkos produksi naik,
✓ Potensi menurunnya ketersediaan bahan pangan akibat menurunnya
produksi sektor pertanian dan perikanan,
✓ kendala distribusi bahan pangan, terutama saat pembatasan social.
• Upaya mengendalikan inflasi agar tetap sesuai sasaran inflasi 2020:
✓ Keterjangkauan Harga: stimulus ekonomi berupa bansos operasi
pasar, kebijakan HET dan harga acuan untuk bahan pangan,
✓ Ketersediaan Pasokan: pemenuhan kebutuhan logistik daerah
konsentrasi pandemi COVID-19, cadangan beras Bulog yang
memadai, kebijakan pembatasan pembelian di tingkat retail, dan
relaksasi aturan impor khusus komoditas tertentu,
✓ Kelancaran Distribusi: pengawasan satgas pangan Polri, kerjasama
perdagangan antardaerah (sentra pertanian), e-commerce pangan, &
rekayasa sistem logistik melibatkan BUMN/BUMD,
✓ Komunikasi Efektif: Koordinasi TPIP dan TPID, monitoring stok dan
Sumber: BPS, diolah harga bersama antar-TPID, komunikasi bijak berbelanja dan10tidak
panic buying untuk menciptakan ekspektasi inflasi yang positif.
HARGA MINYAK MEROSOT TAJAM
80 • Harga minyak mentah dunia pada awal 2020 merosot tajam dipengaruhi faktor
outbreak Covid-19.
✓ Hingga akhir April, harga Brent dan WTI diestimasi berada dalam kisaran
60 US$16-21/barel.
✓ Harga acuan minyak ICP pada April 2020 berada pada kisaran US$20-30/barel.
✓ Harga futures WTI yang sempat menyentuh angka negatif memberikan
40 dampak pada kondisi pasar futures minyak global.
✓ Harga masih menunjukkan tren penurunan di awal Q2 2020.
• Beberapa faktor yang mempengaruhi harga minyak:
20
WTI Brent ✓ Demand global yang semakin menurun seiring eskalasi wabah
Minas ICP ✓ Kebijakan pemotongan produksi OPEC+ menuju 8 juta bpd sampai akhir 2020.
✓ Percepatan pemotongan produksi oleh Kuwait.
0
2-Jan 16-Jan 30-Jan 13-Feb 27-Feb 12-Mar 26-Mar 9-Apr 23-Apr ✓ Penurunan signifikan aktivitas rig/produksi di negara produsen, termasuk AS.
Ditemukannya shale gas reserve besar di AS.
✓ Manajemen oil storage di beberapa negara (e.g. AS) yang sudah baik.
-20
✓ Faktor geopolitik di timur tengah masih mempengaruhi, sekalipun faktor ini
mulai kecil pengaruhnya. Misal: tensi AS-Iran.
-40
• Selama Januari – Maret 2020, ICP masih konsisten di atas Brent dengan selisih
11 2008)
di kisaran US$1 – 2. Terjadi anomali sebab MOPS di bawah ICP (mirip
Sumber: Bloomberg, Kementerian ESDM, diolah
• Angka ICP 2020 diperkirakan bergerak di kisaran US$30-40/barel.
PANDEMI COVID 19 MEMBERIKAN TEKANAN BERAT TERHADAP
SEKTOR PRODUKSI UTAMA
Keberlanjutan usaha sektor padat karya terganggu, berpotensi menaikkan tingkat pengangguran & angka
kemiskinan
Tembakau
Terdapat potensi penurunan 30% output, berdampak pada
Elektronik Konstruksi
Pertanian 19,9 juta tenaga kerja
Perikanan
Produk Migas
Garmen & CPO Coal mining
Alas kaki
Otomotif Transportasi lain
Manufaktur (terutama garmen, alas kaki, otomotif & elektronik)
Guncangan permintaan pada produk ekspor & barang
Perd. Ritel
Konsumsi
Penerbangan
Hotel & mewah, mengancam >8 juta pekerja
Semakin Sedikit Restauran
di sektor tersebut
BANYAK MASYARAKAT BERPOTENSI KEHILANGAN PEKERJAAN &
PENGHASILAN
Dukungan pemerintah mutlak diperlukan untuk menghindari lonjakan pengangguran & angka kemiskinan
Potensi Kemiskinan
(Peningkatan dalam juta penduduk) Tingkat Kemiskinan (%)
Malaysia plus Jerman plus jaminan melalui Stimulus Indonesia: Perancis plus jaminan
10.9% 10.9% 10.5% dukungan bagi dunia KfW untuk pinjaman 1. Rp8,5 T EUR300 miliar (13%
10.0%
usaha RM100 miliar perusahaan EUR822 miliar 2. Rp22,5 T PDB) untuk pinjaman
(6,7% thd PDB) (24% PDB) 3. Rp405,1 T bank ke perusahaan
6.0%
4.5%
2.7% 2.5% 2.0% 1.4% 1.2% 0.8% 0.7%
Australia Singapura Amerika Malaysia Kanada Jerman Arab Saudi Indonesia Perancis Italia Tiongkok Korea Spanyol
Serikat
• Social safety net • Social safety net • Social safety net • Social safety net • Social safety net
• Insentif pajak • Anggaran penanganan • Anggaran penanganan • Penundaan pajak, • Anggaran penanganan
• Subsidi upah COVID-19 COVID-19 • Bantuan pembayaran COVID-19
• Jaminan pinjaman • Penundaan kenaikan • Insentif bagi perusahaan. upah pekerja • Subsidi bagi pekerja
untuk bisnis GST • Penurunan suku bunga • Subsidi tagihan listrik • Hibah UMKM dan
• Penurunan tingkat suku • Bantuan pencegahan • Unlimited Quantitative • Penurunan suku bunga wiraswasta
bunga PHK, Easing (QE) • Penangguhan pinjaman • Perluasan QE oleh ECB
• Fasilitas pinjaman ke • Moratorium • Fasilitas pinjaman bagi dan restrukurisasi • Refinancing likuiditas
bank pembayaran UMKM jangka pendek
utang/kredit
• Fasilitas liquidity swap
ESKALASI PANDEMIK COVID-19 YANG SANGAT CEPAT MEMBUTUHKAN
LANGKAH PENANGANAN YANG EXTRAORDINARY
Telah diambil berbagai langkah ekstrim dan Langkah awal melalui refocusing - realokasi APBN,
unprecedented seperti physical distancing, work and stimulus fiskal, stimulus moneter dan sektor keuangan
study from home, pembatasan/pelarangan kegiatan belum memadai dan masih terjadi eskalasi penyebaran
publik, testing, tracing, dan lain lain kasus Covid-19 dan pemburukan ekonomi
Asesmen kondisi faktual perekonomian dan sektor keuangan menunjukkan perlu extraordinary actions untuk
menangani dan mencegah krisis ekonomi yang bisa mengancam stabilitas sektor keuangan (SSK)
Peraturan Pemerintah Pengganti UU (Perppu) diperlukan sesegera mungkin agar Pemerintah dan
Otoritas dapat melaksanakan extraordinary actions yang diperlukan, termasuk pelebaran defisit
melebihi 3% PDB dan hal-hal lain dalam menjaga stabilitas sektor keuangan
25
PERPPU No. 1/2020 UNTUK RESPON CEPAT & LUAR BIASA
Rambatan dampak COVID-19 membutuhkan respon extraordinary dan antisipatif untuk mengatasi gangguan
kesehatan dan penyelamatan perekonomian dari pemburukan
Pengaturan •
•
Penyesuaian batasan defisit APBN
Penggunaan sumber pendanaan alternatif
• Perluasan kewenangan KSSK & ruang lingkup rapat
KSSK
anggaran • Penguatan kewenangan BI, termasuk membeli SBN
Dalam Perppu • Penyesuaian mandatory spending, pergeseran
dan refocusing anggaran pusat dan daerah
jangka panjang di pasar perdana untuk mendukung
penanganan Covid-19
• Program penerbitan SBN dan pinjaman dalam • Penguatan kewenangan OJK dan LPS untuk
rangka pembiayaan tambahan defisit mencegah risiko yang membahayakan stabilitas
• Insentif dan fasilitas perpajakan sistem keuangan serta perlindungan nasabah
• Pelaksanaan Program Pemulihan Ekonomi perbankan
Nasional untuk kesinambungan sektor riil dan • Penguatan kewenangan Pemerintah dalam
sektor keuangan. menangani permasalahan perbankan dan stabilitas
sistem keuangan akibat dampak Covid-19
Intervensi untuk penanganan Program jaring pengaman sosial: Dukungan Pemerintah untuk
1. Tambahan JPS Rp65 T
Covid-19 dan Bantuan Iuran BPJS:
• PKH Rp8,3 T 110 T industri:
1. Bantuan Iuran PBPU dan BP Perpajakan DTP
• Kartu sembako Rp15,5 T
kelas 3 Rp3 T
• Kartu Pra Kerja Rp10 T
• Pajak DTP 70.1 T
2. Insentif tenaga medis Rp5,9 T • Bea Masuk DTP
• Diskon tarif listrik Rp3,5 T
3. Santunan Kematian Rp0,3 T • Insentif perumahan Rp1,5 T
4. Belanja Penanganan Covid-19 • Bantuan sembako Jabodetabek dan
Rp65,8 T Bansos tunai Non-Jabodetabek Rp19,6
T
75 T • JPS lainnya Rp6,5 T
2. Kebutuhan pokok dan operasi pasar Rp25
T
• Bantuan beras Rp10,5 T
• Cadangan kebutuhan pokok dan operasi
pasar Rp14,5 T
3. Penyesuaian pendidikan Rp20 T
53
FLEKSIBILITAS APBN 2020 PERLU UNTUK AKSELERASI PENANGANAN
COVID-19 & PENYELAMATAN PEREKONOMIAN DARI ANCAMAN KRISIS
DEFISIT APBN 2020 DIPERKIRAKAN 5,07% PDB MEMPERHITUNGKAN DAMPAK COVID-19
TERHADAP PEREKONOMIAN DAN RESPON KEBIJAKAN PEMERINTAH
18
56
TERIMA KASIH