Anda di halaman 1dari 6

TRIGERCASE KATETER + IRIGASI DAN SUCTION

OLEH : KELOMPOK 6

1. Sholahuddin Al-Ayyubi (202073024)


2. Tri Sunu Probolaksono (202073011)
3. Lirtaw Utra
4. Andhi Kurniawan (202073004)
5. Deni Kurniawan (202073035)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


STIKES BINA SEHAT PPNI MOJOERTO
TAHUN AKADEMIK 2020/2021
KATETER + IRIGASI

Trigercase

1. Seorang Wanita usia 50 tahun, mengeluh bab 8x /hari bentukcair, saat dibawa di IGD , px
tampak pucat, tensi 90 / 50 mmhg , Nadi 60x/mnt, px tampak berkeringat, dipasang infuse
untuk rehidrasi, dan dipasang Kateter no 16. Dari kasus diatas maka

a. Apatujuan pemasangan Kateter pada px tersebut?


b. Bagaimana prosedur pemasangam Kateter pada Px Wanita?
c. Saat diruangan ternyata dilihat perawat ruangan, ada rembesan urin disela2 selang Kateter,
mengapa bias terjadi?

JAWABAN :
A. Tujuanya adalah untuk Perawatan intensif yang membutuhkan pemantauan
keseimbangan cairan tubuh untuk mengetahuai input dan output pada pasien tersebut.
B. Persiapan pasien
a. Memberikan salam kepada pasien dan memperkenalkan diri
b. Identifikasi pasien dengan benar dan validasi kondisi pasien
c. Kontrak waktu
d. Menjelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan pada pasien dan keluarga.
Pelaksanaan
a. Mencuci tangan
b. Membawa peralatan kedekat pasien / menutup pintu dan sampiran bila ada
c. Membantu pasien membuka pakaian bagian bawah
d. Meletakkan perlak di bawah bokong pasien atur posisi pasien (litotomi)
e. Siapkan kapas sublimate
f. membuka set kateter steril dekatkan ke pasien
g. ambil secukupnya kapas sublimate tempat kanpada bengkok steril
h. siapkan kateter urine steril, dibuka dan ditempatkan dalam set kateter sterili.
Menggunakan sarung tangan steril
i. bersihkan daerah pemasangan kateter
j. ambil pinset dan bersihkan vulva dengan kapas sublimate dengan cara dari arah atas
kebawah minimal 3 kali (setiap kali ganti kapas lalu kapas kotor di buang ke
bengkok.
k. Dengan dialasi potongan kasa, membuka labia mayora dengan ibu jari dan telujunk
kiri, sementara tangan kanan masih membersihkan sambil menekan sedikit keatas,
membersihkan meatus uterus dengan menggunakan kapas sublimate

Memasukkan kateter sampai ke kandung kemih


1. ambilkateter yang sudah diberi jelly
2. masukkan ujung kateter perlahan-lahan, anjurkan pasien nafas dalam sampai urine
keluar
3. setelah urine keluar masukkan ujung kateter sampai batas 5 cm
4. melakukan fiksasi dalam memberikan aquadest sebanyak 30 - 50 cc pada orang
dewasa menggunkan spoi 10 cc m. melepas sarung tangan dan masukkan ke
dalam bengkok
5. melakukan fiksasi luar sesuai kebutuhan
6. merapikan pasien dan peralatan
7. melepas sarung tangan
8. sampiran di buka kembali
9. melakukan evaluas iterhadap tindakan pemasangan kateter
10. rencana tindak lanjut dan kontrak kegiatan/evaluasi selanjutnya
11. akhiri pertemuan dan salam terminasi
12. mencuci tangan
13. dokumentasi

C. Kateter urin yang bocor atau merembes dapat disebabkan karena :


1) Gangguan pada otot dasar panggul

2) Selang terlipat

3) Balon tidak berkembang sempurna di dalam kandung kemih

4) Selangkateter tidak sesuai ukurannya

5) Terdapat sumbatan di saluran kencing

Pada orang tua, pengaruh usia seringkali menjadi penyebab tersering yang dapat mengurangi
fungsi otot dasar panggul. Sehingga otot yang bertugas untuk merapat atau menahan urin tak
mampu menjalankan fungsinya. Batuk, bersin maupun tekanan kecil lainnya tak mampu
mempertahankan fungsi otot dasar panggul. Namun penyebab lainnya masih perlu untuk di
evaluasi agar dapat ditatalaksana dengan segera.

SUCTION

2.Seoranglaki-lakiusia 65 tahun, menderita CVA bleeding, GCS = 0-1-1, RR=38x/mnt, Tensi


170/100 mmhg, Nadi = 120x/mnt, tampak secret kental dari mulutnya, dilakukan Suction
oleh perawat, dari kasus diatas maka………,
a.Bagaimana Prosedur suction yang benar?
b.Yang harus diperhatikan saat melaksanakaan Suction?

JAWABAN :

SUCTION

A. Prosedur Kerja
Persiapan Alat
1) Bak instrument berisi: pinset anatomi 2, kasa secukupnya.
2) NaClatau air matang.
3) Canule section.
4) Perlakdanpengalas.
5) Mesin suction.
6) Sarungtangan.

Persiapan Perawat yang akan melakukan tindakan suction/pengisapan


1) Lakukan pengecekan program terapi pasien.
2) Cuci tangan.
3) Tempatkan alat di dekat pasien.
4) Persiapan Pasien:
5) Pastikan identitas pasien.
6) Kaji kondisi pasien.
7) Beritahu dan jelaskan pada pasien atau keluarganya tentang tindakan yang akan
dilakukan.
8) Jaga privasi pasien.
Pelaksanaan 
1) Beritahu pasien bahwa tindakan akan segera dimulai.
2) Cek alat-alat yang akan digunakan.
3) Cuci tangan.
4) Dekatkan alat-alat kesisi tempat tidur pasien.
5) Pakai sarung tangan.
6) Berikan posisi yang nyaman pada pasien dengan kepala sedikit ekstensi
7) Berikan Oksigen 2 – 5 menit
8) Letakkan pengalas di bawah dagu pasien
9) Hidupkan mesin, mengecek tekanan dan botol penampung
10) Masukkan kanul section dengan hati-hati (hidung ± 5 cm, mulut ±10 cm)
11) Hisap lender dengan menutup lubang kanul, menarik keluar perlahan sambil
memutar (+ 5 detik untuk anak, + 10 detik untukdewasa)
12) Bilas kanul dengan NaCl, berikan kesempatan pasien bernafas
13) Ulangi prosedur tersebut 3-5 kali suctioning
14) Observasi keadaan umum pasien dan status pernafasannya
15) Observasi secret tentang warna, bau dan volumenya Bereskan alat.
16) Lepaskan handscoen.
17) Rapihkan kembali pasien.
18) Berikan reinforcement positif pada pasien.
19) Buat kontrak untuk pertemuan selanjutnya.
20) Kembalikan peralatan.
21) Cuci tangan.

B. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam prosedur oral suctioning ini adalah:
1) Posisikan klien dengan kepala lebih rendah.
2) Setiap periode suctioning tidak boleh lebih dari 10 detik. Jeda antara periode
suctioning sekitar 1-3 menit

Anda mungkin juga menyukai