Anda di halaman 1dari 2

TINJAUAN PUSTAKA

Penyediaan dan distribusi air memiliki peran penting dalam kehidupan mengingat
air termasuk kebutuhan primer dari manusia. Kebutuhan air bersih semakin
meningkat seiring dengan laju pertumbuhan penduduk (Yassin et al 2013).
Kebutuhan-kebutuhan tersebut dapat berupa kebutuhan domestic dan kebutuhan non
domestik. Kebutuhan air domestik adalah kebutuhan air bersih yang diperlukan
penduduk untuk memenuhi kehidupan sehari-hari yaitu kepentingan rumah tangga.
Kebutuan air domestic dihitung berdasarkan Kebutuhan non domestik adalah
kebutuhan air bersih yang digunakna untuk sarana dan prasarana umum yang
teridentifikasi ada. Sarana dan prasarana tersebut dapat berupa kepentingan seperti
tempat ibadah, Kesehatan dan Pendidikan. Selain itu, kebutuhan non domestik juga
meliputi keperluan komersil seperti kantor, industri, dan perhotelan (Naway 2013).
Jumlah kebutuhan air memiliki variasi akibat dari aktivitas manusia sehar-hari
seperti pada jam tertentu atau pada hari-hari besar. Kebutuhan jam puncak yaitu
kebutuhan air yang memuncak ketika pada jam-jam tertentu. Jam puncak yaitu
biasanya pada pagi hari, yaitu penduduk memulai aktivitasnya yang secara bersamaan
seperti mulai bekerja, sekolah maupun untuk kebutuhan rumah tangga. Kebutuhan air
jam pucak dihitung berdasarkan kebutuhan air total dikali dengan factor pengali jam
puncak antara 1,75-2,0. Kebutuhan air harian maksismum adalah kebutahan air pada
hari tertentu pada setiap minggu, bulan, maupun tahun yang memiliki jumlah
kebutuhan air yang tinggi. Kebutuan air harian maksimum ini dapat dihitung dengan
perkalian kebutuhan air total dengan faktor pengali yaitu 1,15-1,25. Perusahaan
penyedia kebutuhan air harus memperhatikan kebutuhan air jam puncak dan harian
maksimum agar tidak terjadi kekurangan ketersediaan air pada jam dan hari-hari
tertentu (Nawai 2013).
Perusahaan penyedia air yang mendistribusikan air haru memiliki system
konfigurasi atau system jaringan perpipaan yang terstruktur. Sistem jaringan air
bersih yang dimaksud adalah suatu kesatuan yang menyalurkan air bersih dari proses
pengambilan air baku dari semubernya yang kemudian diolah agar memenuhi standar
air bersih lalu didistrubusikan kepada penduduk atau pelanggan (Triatmadja dan
Radianta 2007). Sistem jaringan aliran air bersih memiliki dua bagian yaitu sistem
transmisi dan sistem distribusi yang saling berkaitan. Sitem transmisi adalah sstem
penyaluran air dari suber air dan instalasi pengolahan air ke reservoir. Jaringan pipa
transmisi memiliki bentuk jaringan yang menyesuaikan kondisi topografi, dan loksdi
penempatan reservoir. Sistem transmisi ini menghubungkan antara system distribusi
dengan instalasi pengolahan air (Linsley dan Fransisni 1991). Sistem distribusi adalah
sistem jaringan perpipaan yang mengalirkan air bersih dari reservoir menuju rumah
pelanggan. Bentuk jaringan system distribusi ini dipengaruhi oleh topografi dan
denah Kawasan pelanggan.
Permasalahan-permasalahan yang timbul dalam penyediaan air beberpa
diantarnaya yaitu kehilangan air dan pemasangan sambungan yang ilegal. Kehilangan
air umunya disebabkan oleh kebocoran air pada pipa transisi maupun distribusi serta
dapat disebabkna oleh kealahan pembacaan meter. Besarnya kehilangan air dapat
diasumsikan sebesar 20% dari kebutuhan total air bersih (Sutrisno et al
1987).Permasalahan-permasalahan tersebut dapat mengganggu penyaluran air ke
pelanggan. Oleh karena itu, agar pelanggan tidak kekurangan air akibat kebocoran
dapat digunakan sistem ajrninga distribus loop atau melingkar. Sistem loop ini
memiliki jaringa pipa induk yang saling berhubungan satu sama lain sehingga tidak
ada titik mati pada pipa induk dan air dapat mengalir dari berbagai arah menuju node
atau titik percabangan penyaluran air ke pelanggan. Sistem ini umunya diterapkan
pada daerah yang jalanya berhubungan dan perkembagan kotanya cenderung merata.
Sistem ini memiliki beberapa keuntungan yaitu apabila terjadi kebocoran, kerusakan,
atupun perbaikan pada satu titik, daerah lain tidak akan kekurangan air karena
mendapat suplai air dari berbagai arah. Keuntungan lainnya yaitu dapat
meminimalisisi penimbunan kotoran atau endapan dalam pipa karena air dapat
bersikulsai dengan baik. Namun dalam sistem ini terdapat kelemahan yaitu sistemnya
rumit dan memerlukan perlrngkapan perpipaan yang lengkap (Sampurna 2020).

Daftar Pustaka
Sampurna MA. 2020. Studi perencanaan jaringan distribusi air minum di perumahan
Kota Sutera dan Grand Sutera Mekarsari Kabupaten Tangerang[thesis].Malang(ID):
Universitas Muhamadiyah Malang.
Naway R. 2013. Pengembangan sistim pelayanan air bersih. Jurnal Sipil Statik. 1(6):
444-451.
Yassin MO, Kawet L, Halim F, Jasin MI. 2013. Pengembangan sistem penyediaan air
bersih untuk zona pelayanan IPA PILOLODAA Kota Gorontalo. Jurnal Sipil Statik.
1(12): 800-806.
Linsley RK, Fransini JB. 1991. Teknik Sumber Daya Air jilid 1 dan 2. Jakarta (ID):
Erlangga.
Triatmadja, Radianta. 2007. Sistem Penyediaan Air Minum Perpipaan. Yogyakarta
(ID): Beta Offset.
Sutrisno, Suciastuti TC, Eny. 1987. Teknologi Penyedia Air Bersih. Jakarta (ID):
Bina Aksara.

Anda mungkin juga menyukai