Anda di halaman 1dari 26

PETA

DAN
PENGGUNAANNYA
OLEH :
MUKSALMINA, S.Pd

SMA NEGERI 3 BANDA ACEH


1. Pengertian Peta
 Peta adalah suatu gambar dari unsur-unsur alam
dan atau buatan manusia,yang berada di atas
maupun di bawah permukaan bumi yang
digambarkan pada suatu bidang datar dengan
skala tertentu

 Untuk mengubah bentuk bumi yang bulat


(bidang lengkung) ke bentuk bidang datar harus
dilakukan proyeksi

 Skala peta adalah angka perbandingan antara


jarak dua titik di atas peta dengan jarak tersebut
dimuka bumi
2. Keuntungan Menggunakan
Peta

 Pengguna dapat memahami hubungan


spasial dengan lebih baik.
 dapat diperoleh informasi mengenai jarak,
arah, dan luas area;
 dapat diperlihatkan pola; dan
 dapat dipahami relasi.
3. Fungsi Utama Peta

 Orientasi atau navigasi: menunjukkan arah,


jarak, dan lokasi berbagai tempat di
permukaan bumi
 Perencanaan: untuk menentukan arah
pembangunan
 Monitoring: memonitor suatu keadaan.
Misalnya, keberadaan hutan, kondisi jalan
 Pendidikan. Misalnya: atlas, peta dinding
 Kodifikasi. Misalnya: pemberian kode wilayah
administrasi menurut aturan tertentu
a. Jenis Peta Menurut Skala
 Peta skala besar: berskala 1:5.000, wilayah yang dipetakan
relatif kecil dan data yang disajikan lebih detil.
 Peta skala sedang: 1:250.000 hingga 1:500.000, peta jenis ini
digunakan untuk mengambarkan wilayah yg agak luas.
 Peta kadaster, berskala 1:100 hingga 1:5.000. peta semacam ini
dipakai untuk membuat peta dalam sertifikat kepemilikan
tanah.
 Peta skala kecil: berskala 1:500.000 hingga 1:1000.000. wilayah
yang dipetakan relatif luas.
 Peta skala geografis: berskala lebih kecil dari 1:1000.000,
biasanya digunakan untuk mengambarkan kelompok negara,
benua atau seluruh dunia.

Note:
Jika skala disajikan sebagai bilangan pecahan, peta skala besar
mempunyai skala relatif besar atau penyebutnya relatif kecil.
b. Skala Minimal Peta Wilayah
 Nasional  1:1.000.000
 Provinsi  1:250.000
 Kabupaten  1:100.000
 Kota  1: 50.000

Note:
Dalam hal wilayah yang dipetakan bentangan
wilayahnya sempit, dapat digunakan peta
yang skalanya lebih besar
4. Jenis Peta Menurut Isinya

 Peta umum (peta topografi): peta yang


menggambarkan keadaan umum daerah
yang dipetakan. Contoh: atlas, peta RBI
(Rupa Bumi Indonesia)

 Peta tematik: peta wilayah yang menyajikan


data dan informasi tematik.
Contoh: peta curah hujan, peta tata guna
lahan, peta industri, peta penduduk, peta
kemiskinan, dsb.
Contoh Peta tematik :Peta Pendapatan Petani
5. Jenis Peta Menurut Bentuk
Fisiknya

Peta analog: representasi fenomena geografis


yang disimpan dalam bentuk kertas atau media
cetakan lain.
Contoh: Peta SP2010-WA, Peta SP2010-WB, Peta
RBI

Peta digital: representasi fenomena geografis


yang disimpan untuk ditampilkan dan dianalisis
oleh komputer.
Contoh: shapefile
Peta SP2010-WB
6. Komponen Peta
 Isi peta: menunjukkan isi dari makna ide
penyusun peta yang akan disampaikan kepada
pengguna peta
 Garis astronomis: garis yag berguna untuk
menentukan lokasi suatu tempat
 Judul peta: harus mencerminkan isi peta
 Skala peta: untuk melihat tingkat ketelitian
dan kedetailan objek yang dipetakan.
 Simbol arah: dicantumkan sebagai petunjuk
arah atau orientasi peta. Arah utara lazimnya
mengarah pada bagian atas peta.
Lanjutan.....
 Legenda: untuk memberikan keterangan tentang
simbol-simbol yang ada dalam peta. Simbol-
simbol standar dapat dilihat pada lampiran PP
No. 10 Tahun 2000.
 Inset dan Index peta
 Inset peta merupakan peta yang diperbersar dari
bagian belahan bumi.
 Index peta merupakan sistem tata letak peta ,
dimana menunjukan letak peta yang bersangkutan
terhadap peta yang lain di sekitarnya.

•Tahun pembuatan
tahun pembuatan sangat diperlukan, terutama pada
peta2 yg mengambarkan data atau keadaan yg cepat
berubah
Lanjutan.
.
 Orientasi peta: orientasi peta sangat penting
untuk membaca dan menginterpretasi isi peta.
 Warna: warna pada peta mengambarkan objek
tertentu
 Lettering: semua tulisan dan angka yg tertera
dalam suatu peta. Lettering berfungsi
mempertegas arti dari simbol2 yang ada.
Lanjutan...
 Sumber/keterangan riwayat peta: meliputi
penyusun peta, percetakan, sistem proyeksi
peta, tanggal/tahun pengambilan data,
tanggal pembuatan/pencetakan peta, dan lain
sebagainya yang memperkuat identitas
penyusunan peta yang dapat
dipertanggungjawabkan.

 Grid atau graticule: untuk memudahkan


penunjukan letak sebuah titik di peta atau
untuk memudahkan penunjukan lembar peta
dari sekian banyak lembar peta
Simbol
 Simbol adalah gambar atau tanda yang
mempunyai makna/arti. Simbol merupakan
penyederhanan objek geografis karena untuk
menyatakan sesuatu hal ke dalam peta tidak
bisa digambarkan seperti bentuk benda itu yang
sebenarnya.

 Menurut bentuknya, simbol dapat


dikelompokkan menjadi: simbol titik, simbol
garis, dan simbol area/luasan
Numeric Scale (Skala Angka)
Numeric scale (skala angka atau skala pecahan)
atau Representative Fraction adalah skala yang
dinyatakan dalam bentuk perbandingan.

Contoh: 1:100.000
 Satu satuan panjang pada peta menggambarkan
jarak sesungguhnya di lapangan 100.000 kali satuan
panjang
 1 cm di peta menggambarkan jarak 100.000 cm = 1
km di lapangan.
Graphic Scale (Skala Grafis)
Graphic scale (skala grafis atau skala batang),
dinyatakan dalam suatu garis lurus yang dibagi
menjadi beberapa bagian yang sama panjang dan
pada garis tersebut dicantumkan ukuran jarak
sesungguhnya di lapangan dalam satuan tertentu,
misalnya meter, kilometer, mil, dsb.

Contoh:

0 1 2 3 Km
8. Mengubah Skala dari Skala
Grafis ke Skala Angka

0 1 2 3 Km

Misal, jarak 0 ke 1 = jarak 1 ke 2 = jarak 2 ke 3


= 2,5 cm di peta menggambarkan jarak
sesungguhnya 1 km di lapangan  2,5 cm : 1
km = 2,5 cm : 100.000 cm = 1 cm : 40.000 cm
= 1 : 40.000.
9. Proyeksi Peta
 Proyeksi peta merupakan suatu fungsi yang
merelasikan koordinat titik-titik yang terletak di
atas permukaan suatu kurva (ellipsoid, bola) ke
koordinat titik-titik yang terletak di atas bidang
datar.
 Berdasarkan bidang proyeksi yang digunakan:
azimuthal (zenithal), kerucut (conical), silinder
(cylindrical).
 Berdasarkan kedudukan sumbu simetris bidang
proyeksi: normal, miring, transversal
(equatorial)
Proyeksi Azimuthal (Zenithal)
 Proyeksi yang menggunakan bidang datar
sebagai proyeksinya.
Proyeksi Kerucut (Conical)
 Proyeksi yang menggunakan bidang kerucut
(didatarkan) sebagai proyeksinya.
Proyeksi Silinder (Cylindrical).
 Proyeksi yang bidang proyeksinya berbentuk
silinder (didatarkan)
Proyeksi Normal
 Sumbu simetrinya berimpit dengan sumbu bumi
Proyeksi Miring (Oblique)
 Sumbu simetrinya membentuk sudut dengan sumbu
bumi.
Proyeksi Transversal (Equatorial)
 Sumbu simetrinya tegak lurus pada sumbu bumi
atau terletak pada bidang equator.
SEKIAN

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai