Anda di halaman 1dari 2

Asma’ Ismul A’zom

wijaya-berjutarasa.blogspot.com/2011/06/asma-ismul-azom.html

Ismul A’zhom merupakan Nama Allah Yang Agung. Ismul / isim / asma’yang artinya
Nama, Al-a’zhom ( ‫ ) اﻷْﻋَﻈُﻢ‬yang artinya Maha Agung.

Seperti halnya Asmaul Husnah, ismul A’zhom juga sangat terkenal dalam amalan doa
kaum muslimin. Sebab telah diriwayatkan dari Rasulullah SAW bahwa barang siapa
berdoa dengan menyebut Ismul a’zhom niscaya doanya akan dikabulkan.

Namun para ulama berselisih pendapat tentang manakah Asma’ Allah yang disebut isim
A’zhom. Hal ini disebabkan karena berita-berita yang terdapat di dalam hadist,
Rasulullah SAW tidak menyatakan dengan pasti tentang asma’ mana saja yang disebut
sebagai Ismul a’zhom.

Dalam hadist hanya diberitakan bahwa Rasulullah telah mendengar untain doa dari
para hamba dengan mengagungkan nama Allah, kemudian Rasulullah menyatakan
bahwa dia telah memohon kepada Allah dengan ismul a’zhom.

Nabi Shalallahu alaihi wa sallam mendengar seorang laki-laki berdoa: “Ya Allah, aku
memohon kepada-Mu, sesungguhnya aku bersaksi bahwa Engkau adalah Allah, yang
tidak ada Tuhan selain Engkau, Yang Esa, Yang menjadi tempat bergantung segala
sesuatu, yang tidak beranak dan tidak diperanakan, dan yang tidak ada sesuatu pun
yang setara denganNYA.”

Lantas Nabi shalallahu alaihi wa sallam berkata: “engkau telah memohon kepada Allah
dengan isim A’zhom, yang jika dipakai untuk memohon niscaya akan diberi, dan bila
dipakai untuk berdoa niscaya akan dikabulkan.” (HR. Abu Daud, Attirmidzi, Ibnu
Majah, Ibnu Hibban, Alhakim dari Abdullah bin Buraidah ra)

Dalam hadist lain:


Dari shahabat Abu Tholhah ra, katanya: Rasulullah SAW mendatangi seorang laki-laki,
yang ketika itu sedang berdoa: “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada Mu
bahwa hanya bagiMu segala pujian, tidak ada tuhan selain Engkau, Yang Maha
Pengasih lagi Maha Pemberi karunia, Pencipta langit dan bumi, Yang memiliki
Keagungan dan kemuliaan”

Lantas Rasulullah SAW berkata: “Sungguh dia telah memohon kepada Allah dengan
isim a’dhom yang jika dipakai berdoa dengannya niscaya akan dikabulkan dan jika
dipakai untuk memohon dengannya niscaya akan diberi.”

Dalam hadist lain:


“Isim Allah yang maha Agung itu, yang jika dipakai buat berdoa dengannya niscaya
akan dikabulkan, didalam ayat ini: yaitu ayat 20 dari surah Ali Imraan.” (HR,
Atthobarony dari Ibnu Abbas ra).
1/2
Dalam hadist lain:
“Isim Allah yang maha agung terdapat dalam enam ayat dari akhir surah Al Hasyr.”
(HR. Addailamy dari Ibnu Abbas ra).

Tetapi walaupun tidak ada pernyataan yang pasti dari Rasulullah SAW tentang isim
a’zhom ini, namun dari hadist tersebut bisa diketahui gambaran dan ciri-cirinya.

Bagaimana seorang hamba mendapatkan ismul a’dhom? bisa di dapatkan dg berbagai


cara sebagai berikut:

1. Adakalanya seorang hamba mendapat-kan isim a’zhom dengan jalan ilham atau
mimpi. Seperti dalam hadist diatas, lelaki tersebut dapat mengucapkan ismul a’dhom
meskipun Rasulullah SAW tidak pernah mengajarkan kepadanya. Itu merupakan
rahmat dari Allah atas diri seorang hamba. Jadi ismul a’dhom hanya diketahui oleh
hamba-hamba yang dicintai dan diridhoiNYA.
2. Ismul a’zhom biasanya terilham dalam diri seorang hamba yang betul-betul sedang
mengharapkan pertolongan hanya kepada Allah SWT. Dalam hatinya benar-benar
hanya memohon kepada Allah SWT, tidak kepada yang lain. Dalam beberapa riwayat
dari pengamal ismul a’zhom, mereka mendapatkannya ketika dalam keadaan terdesak
dan tiada lagi yang bisa memberi pertolongan kecuali hanya Allah SWT saja. Dan Allah
SWT mengilhamkan dalam hati sang hamba ilmu hikmah ini.
3. Menurut Imam Ahmad Albuny, cara mendapatkan isim a’zhom dikalangan auliya
berbeda-beda. Dan bacaan amalan ismul a’dhom pun ada bermacam-macam. Seperti
yang kita ketahui sekarang ini. Setiap guru, syekh dan para auliya bisa jadi memiliki
amalan bacaan ismul a’zhom tersendiri sesuai dengan maqam ketaqwaannya. Jadi
Ismul A’zhom tidak diketahui kecuali oleh orang-orang tertentu yang sangat dekat
dengan Allah SWT.

Ismul a’zhom yang sejati adalah yang muncul dari ilham ilahi, terucap dari lubuk hati
tanpa direkayasa oleh akal dan nafsu.

Untuk mencapai tataran tersebut, para Guru memberi tuntunan wirid ismul a’zhom
yang sudah ada sebelumnya untuk diamalkan oleh para murid.

Itulah sekedar penjelasan tentang ismul a’zhom, semoga dengan keterangan singkat ini
dapat menambah kadar ketaqwaan kita kepada sang pemilik nama-nama yang agung
yaitu Allah SWT.

2/2

Anda mungkin juga menyukai