Anda di halaman 1dari 10

Cara Menggunakan Indikator RSI

seputarforex.com/artikel/cara-menggunakan-indikator-rsi-122997-31

Kebanyakan trader hanya menggunakan indikator RSI sebagai pemantau kondisi jenuh
pada pasar. Simak berbagai fungsi lain RSI pada artikel berikut.

iklan iklan

Para pengagum RSI selalu membayangkan betapa mudahnya memakai indikator


tersebut. Betapa tidak, RSI selalu dikaitkan tentang pola harga jenuh dan gambaran
harga yang bisa dilihat sebagai batas Low atau High pada saat tren berlangsung. Namun
benarkah menggunakan indikator RSI bisa begitu mudah?

Relative Strength Index (RSI) pertama kali diperkenalkan oleh J. Welles Wilder pada
tahun 1978 dalam bukunya yang berjudul "New Concepts in Technical Trading Systems".
Indikator RSI kemudian dikenal sebagai sebuah indikator Oscillator dengan level dari 0
hingga 100.

1/10
Periode Indikator RSI yang dijadikan standar oleh Wilder adalah 14. Namun periode
tersebut dapat diganti menjadi lebih kecil maupun besar, sesuai dengan tingkat
kebutuhan masing-masing trader. Kebanyakan trader hanya menggunakan RSI seperti
layaknya indikator Oscillator lainnya: hanya untuk melihat sinyal Overbought maupun
Oversold. Namun ternyata, Indikator RSI bisa digunakan untuk lebih dari sekedar itu.
Nah, sebelum masuk ke uraian lebih lanjut tentang berbagai cara menggunakan
indikator RSI, mari belajar cara menghitungnya terlebih dahulu.

Menghitung Nilai RSI


Dalam menghitung nilai indikator RSI, terdapat beberapa komponen yang harus dihitung
terlebih dahulu. Komponen tersebut adalah RS, Rata-rata peningkatan, dan Rata-rata
penurunan. Jika menggunakan periode standar dari Wilder, maka rumus menghitungnya
adalah:

RS = Rata-rata peningkatan/ rata-rata penurunan


Rata-rata peningkatan = (rata-rata peningkatan sebelumnya x 13) +
peningkatan terakhir) / 14
Rata-rata penurunan = (rata-rata penurunan sebelumnya x 13) + penurunan
terakhir) / 14

Rata-rata peningkatan atau penurunan adalah perbedaan hasil penutupan harga


pada market. Sebagai contoh, misalkan harga 1 jam lalu ditutup pada level 2, sedangkan
harga saat ini berada pada level 5, maka terdapat kenaikan sebesar 3 poin. Kenaikan
inilah yang akan dihitung selama 14 candle di tiap time frame-nya. Selanjutnya, nilai RS
akan digunakan untuk menghitung nilai indikator RSI. Berikut rumus yang digunakan:

RSI = 100 – (100/(1+RS))

2/10
Untuk lebih jelasnya, mari simak contoh perhitungan berikut, yang diambil langsung dari
harga pasar EUR/USD.

Klik untuk membersar gambar

Menggunakan Indikator RSI Untuk Menentukan Level Jenuh


Pasar
Seperti halnya minyak, harga suatu aset juga memiliki titik jenuh, baik karena sudah
terlalu lama naik (Overbought) maupun turun (Oversold). Dalam menentukan level titik
jenuh ini, biasanya ditetapkan sebuah level tertentu dari indikator yang dapat mewakili
kejenuhannya.

Kejenuhan pasar ini juga dapat diukur dengan menggunakan indikator RSI. Umumnya,
level 70 dan 30 digunakan sebagai batasan, yang berarti jika nilai indikator RSI berada
di atas 70, maka harga telah Overbought. Sedangkan jika nilai indikator RSI berada di
bawah 30, maka harga telah Oversold. Beberapa orang juga sering menggunakan level
80 dan 20 sebagai standar, jadi acuan ini tidaklah bersifat baku.

3/10
Pada contoh di atas telah digambarkan kedua keadaan secara umum, yaitu Overbought
pada nilai indikator RSI di atas 70, dan Oversold saat nilai indikator RSI di bawah
30. Namun perlu diperhatikan bahwa tidak semua Overbought dan Oversold akan
berujung pada pembalikan panjang seperti yang dicontohkan ini. Lebih sering, harga
akan terus melanjutkan perjalanannya naik maupun turun karena tren masih kuat
berlangsung. Agar tidak terjebak sinyal palsu, disarankan untuk menggabungkan RSI
dengan indikator teknikal lain.

Para trader sering menggunakan indikator RSI sebagai bantuan dalam pengambilan
keputusan trading. Salah satu contoh yang sering digunakan adalah gabungan Bollinger
Bands dan RSI. Bahkan ada beberapa trader yang tak segan-segan hanya menggunakan
RSI sebagai indikator utamanya. Mari simak chart di bawah ini sebagai contoh.

Menggunakan RSI Untuk Menentukan Tren


Selain melihat tingkat kejenuhan pasar, trader juga sering menggunakan indikator RSI
untuk melihat kapan tren akan berubah. Awal perubahan ini bisa dideteksi dengan
melihat penembusan-penembusan pada level tertentu di pasar.

4/10
(Baca juga: Menggunakan Moving Average Sebagai Filter Tren Forex)

Dalam melihat atau menentukan tren, trader biasanya menggunakan Moving Average
maupun Channel. Namun, tidak hanya kedua indikator teknikal tersebut yang dapat
dijadikan acuan. RSI punya caranya sendiri dalam menentukan tren . Dalam
menentukan tren melalui RSI, dibutuhkan level 50 sebagai pembatas. Jika sinyal RSI
berada di atas 50 maka tren sedang naik, sedangkan jika di bawah 50 maka tren sedang
turun.

5/10
Selain untuk menentukan tren, level 50 ini juga bisa menjadi tanda awal perubahan tren.
Hal ini bisa ditandai dengan penembusan level 50. Crossing ini juga biasa dikenal dengan
The Centerline Crossover, atau penembusan garis tengah dengan sinyal RSI.

Indikator RSI Sebagai Pembaca Divergence


Sama seperti indikator Stochastics dan MACD, RSI juga dapat digunakan untuk
membaca divergence yang sedang terjadi di pasar. Menurut Wilder, sinyal divergence
bisa menjadi titik reversal dalam sebuah tren. Hal ini dimungkinkan terjadi karena harga
sudah tidak memiliki kekuatan lagi dalam melanjutkan perjalanannya.

Sebuah sinyal bullish divergence terjadi saat harga pada chart terlihat membentuk lower
low, tapi sinyal RSI-nya justru membentuk higher low. Sedangkan untuk sinyal bearish
divergence terjadi saat harga pada chart terlihat membentuk higher high, tetapi sinyal RSI-
nya justru membentuk lower high. Untuk lebih jelasnya simak contoh berikut ini:

6/10
(Baca juga: Divergensi Indikator Teknikal)

Cara Menggunakan Indikator RSI Dengan Support Resistance


Selain beberapa cara di atas, RSI juga dapat digunakan layaknya trading dengan naked
chart. Jadi, trading hanya menggunakan indikator RSI serta garis Support Resistance saja.
Garis-garis Resistance dapat dibentuk dengan beberapa titik hasil dari percobaan gagal
harga untuk. Untuk garis support, dapat dibentuk dengan beberapa titik hasil dari
percobaan gagal harga untuk turun.

7/10
Setelah garis Support dan Resistance terbentuk, yang perlu diperhatikan adalah saat
harga mendekat ke level tersebut sekali lagi. Perlu diamati dengan seksama, apakah
harga akan melakukan break out pada level tersebut atau akan terjadi rejection. Break
out berarti harga akan meneruskan perjalanannya, sedangkan rejection berarti
harga akan berbalik arah.

Special Case: Failure Swing


Cara penggunaan ini digolongkan spesial oleh Wilder karena meski tingkat
kemunculannya jarang, tapi akurasinya sangat tinggi. Failure Swing adalah suatu
kondisi yang hampir sama dengan divergence, yaitu ketidakmampuan harga dalam
meneruskan perjalanan trennya. Hanya saja dalam kondisi ini, Wilder mewajibkan untuk
memperhatikan nilai RSI saja.

Failure Swing Bullish terjadi dengan syarat berikut:

1. RSI bergerak ke arah bawah 30 sehingga terjadi Oversold.


2. Harga bergerak cepat membalas, hingga RSI terpantul ke atas dari level di bawah
30.
3. RSI akan mencoba kembali untuk menembus level 30, tetapi gagal.
4. RSI akan bergerak ke atas menembus level tertinggi nomor 2.

Failure Swing Bearish terjadi dengan kondisi sebagai berikut:

1. RSI bergerak hingga di atas level 70 sehingga terjadi Overbought .


2. Harga bergerak cepat membalas, hingga RSI terpantul turun dari level 70.
3. RSI akan mencoba kembali untuk menembus level 70, tetapi gagal.
4. RSI akan bergerak ke bawah menembus level terendah nomor 2.

Perhatikan contoh Failure Swing Bearish berikut:

8/10
Trading Dengan RSI Layaknya Trader Pro
Jika Anda adalah seorang yang tidak suka membaca terlalu panjang, jangan takut, kami
telah sediakan video edukasi trading dengan RSI Like a Pro berikut:

9/10
Watch Video At: https://youtu.be/sYPK2mFewS8

Klik Selanjutnya Klik [ ] Untuk Perbesar Video

Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut soal RSI, selain kolom komentar, Anda juga bisa
langsung bertanya pada ahli kami di forum tanya jawab indikator berikut.

10/10

Anda mungkin juga menyukai